LAPORAN PENDAHULUAN ACUTE MYELOGENOUS LEUKEMIA (AML)
I.
KONSEP PENYAKIT A. PENG PENGER ERTI TIAN AN Leukemia adalah proliferasi tidak teratur atau akumulasi sel darah
putih dalam sum-sum tulang menggantikan elemen sumsum tulang normal, juga terjadi proliferasi di hati limpa dan nodus limfatikus dan invasi organ non hematologis seperti meningen, traktus gastrointestinal, ginjal dan kulit (Bruner & Suddarth, 2002). kut kut !iel !ielog ogen enus us Leuk Leukem emia ia (!L (!L)) adal adalah ah tim" tim"uln uln#a #a disf disfung ungsi si sumsum tulang, men#e"a"kan menurunn#a jumlah eritrosit, neutrofil dan trom"osit. Sel-sel leukemia men#usupi limfanodus, limpa, hati, tulang dan sistem saraf pusat ($e%il#l "et, 2002). Leukem Leukemia ia adalah adalah pen#akit pen#akit !align !alignaa prolif prolifera erati tiff general generali%at i%ataa dari dari jaringan pem"entuk darah dan "iasan#a meli"atkan leukosit ('osa.!. Sa%harin, 2002). kut kut mielog mielogenus enus leukem leukemia ia (!L) (!L) adalah adalah pen#akit pen#akit #ang #ang ditanda ditandaii dengan adan#a proliferasi leukosit #ang tidak terkontrol di dalam darah, sumsum tulang dan jaringan ja ringan retikuloendotelial (u%ker, ***). +ari +ari defini definisi si-def -defini inisi si diatas diatas dapat dapat disimp disimpulk ulkan an akut mielog mielogenus enus leukemia (!L) adalah pen#akit #ang ditandai dengan proliferasi leukosit #ang ang
tidak dak
ter teratur atur
sehi ehingga ngga
tim tim"ul "ul
disf disfun ungs gsii
sumsu umsum m
tul tulang, ang,
men#e"a"kan turunn#a jumlah neutrofil, eritrosit dan trom"osit. B. ANAT ANATOMI DAN FISIOL FISIOLOGI OGI 1. Anatomi Be"erapa pengertian darah menurut "e"erapa ahli a. +arah adalah jaringa jaringan n %air dan terdiri terdiri atas atas dua dua "agian "agian "agian "agian %air %air
#ang dise"ut plasma dan "agian padat #ang dise"ut sel-sel darah (ear%e vel#n, 2002 //). ". +arah adalah suatu jaringan tu"uh #ang terdapat di dalam pem"uluh darah #ang arnan#a merah (S#aifuddin, **1 2/2).
%. +ara +arah h adal adalah ah suat suatu u %air %airan an kent kental al #ang ang terd terdir irii dari dari selsel-se sell dan dan plasma (u#ton, **2). roses pem"entukan sel darah (3emopoesis) terdapat tiga tempat, #aitu sumsum, hepar dan limpa. a. Sum Sumsum sum tul tulang ang Sumsum tulang #ang aktif dalam proses hemopoesis ada lah ) ula ulang ng vert verte"r e"rae ae 4erte"rae rte"rae merupakan merupakan serangkaian serangkaian tulang-tul tulang-tulang ang ke%il #ang #ang tidak tidak teratu teraturr "entukn# "entukn#aa dan saling saling "erhu"u "erhu"unga ngan, n, sehingga tulang "elakang mampu melaksanakan fungsin#a se"agai pendukung dan penopang tu"uh. u"uh manusia mempun#ai // verte"rae, tiap verte"rae mempun#ai korpus ("adan ruas tulang "elakang) "er"entuk kotak dan terletak di depan dan men#angga "erat "adan. Bagi Bagian an #ang #ang menj menjor orok ok dari dari korp korpua uass ke "ela "elaka kang ng dise"u dise"utt rkus rkus neorali neoraliss (lengku (lengkung ng neural) neural) #ang #ang dilea dileati ti medulla spinalis, #ang mem"aa sera"ut-sera"ut dari otak ke semua "agian tu"uh. ada rkus terdapat "agian #ang menon menonjo joll pada pada vert verte"r e"rae ae dan dan dile dilekat katii otot otot-o -oto tott #ang #ang menggerakkan tulang "elakang, #ang dinamakan ro%essus Spinalis. 2) Ster Sternu num m (tul (tulan ang g dada) dada) Ster Sternu num m adal adalah ah tula tulang ng dada dada.. ulan ulang g ini ini se"a se"aga gaii pelekatan tulang kosta dan klavikula. Sternum terdiri dari manu"rium sterni, $orpus Sterni, dan ro%essuss Spinosis. /) $ost $ostaa (tu (tula lang ng iga) iga) $ost $ostaa terd terdapa apatt 2 pasa pasang ng,, 1 pasa pasang ng %ost %ostaa vert verte" e"ra ra sternalis, / pasang %osta verte"ro%ondralis dan 2 pasang %osta fluktuantes. $osta di "agian posterior tu"uh melekat pada tulang verte"rae dan di "agian anterior melekat pada tula tulang ng ster sternu num, m, "aik "aik se%a se%ara ra lang langsu sung ng maup maupun un tida tidak k langsung, "ahkan ada #ang sama sekali tidak melekat. ". 3epar
3epar merupakan kelenjar ter"esar dari "e"erapa kelenjar pada tu"uh manusia. 5rgan ini terletak di "agian kanan atas a"domen di "aah diafragma. 6elenjar ini terdiri dari 2 lo"us #aitu lo"us de7tra dan lo"us sinistra. +ari kedua lo"us tampak adan#a du%tus hepati%us de7tra dan du%tus hepati%us sinistra, keduan#a "ertemu mem"entuk du%tus hepati%us komunis. +u%tus hepati%us %omunis men#aut dengan du%tus sistikus mem"entuk du%tus %oledakus. %. Limpa Limpa terletak di "agian kiri atas a"domen, limpa "er"entuk setengah "ulan "erarana kemerahan. Limfa adalah organ "erkapsula dengan "erat normal 00 8 90 gr. Limpa mempun#ai 2 fungsi se"agai organ limfoid dan memfagosit material tertentu dalam sirkulasi darah. Limpa juga "erfungsi menghan%urkan sel darah merah #ang rusak. . Fi!io"o#i 4olume darah pada tu"uh #ang sehat atau orang deasa terdapat
darah kira-kira :/ dari "erat "adan atau kira-kira ; 8 9 liter. 6eadaan jumlah terse"ut pada tiap-tiap orang tidak sama tergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jantung atau pem"uluh darah. ekanan viskositas atau kekentalan dari pada darah le"ih kental dari pada air #aitu mempun#ai "erat jenis ,0; 8 ,0<1 dengan temperature /=0$ dan 3 1,/1 8 1,;9. a. >ungsi darah se%ara umum terdiri atas ) Se"agai alat pengangkut a) !engam"il 52 atau at makanan dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tu"uh. ") !engangkut $52 dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru dan mengam"il at-at makanan dari usus halus untuk diedarkan dan da"agikan ke seluruh jaringan atau alat tu"uh. %) !engangkut atau mengeluarkan at-at #ang tidak "erguna "agi tu"uh untuk dikeluarkan melalui kulit dan ginjal.
2) Se"agai pertahanan tu"uh terhadap serangan "i"it pen#akit dan ra%un #ang akan mem"inasakan tu"uh dengan perantaraan leukosit, anti"odi atau at-at anti ra%un. /) !en#e"arkan panas ke seluruh tu"uh >ungsi khususn#a diterangkan le"ih "an#ak di struktur:"agian "agian dari masing-masing sel-sel darah dan plasma darah. ". +arah terdiri dari dua "agian, #aitu ) Sel-sel darah, ada tiga ma%am #aitu a) ritrosit (sel darah merah) ritrosit merupakan %akram "ikonkaf #ang tidak "erinti, ukurann#a kira-kira = m, tidak dapat "ergerak. Ban#akn#a kira-kira 9 juta dalam mm/. ritrosit "erarna kuning kemerah-merahan karena di dalamn#a mengandung suatu at #ang dise"ut hemoglo"in. ?arna ini akan "ertam"ah merah jika di dalamn#a "an#ak mengan dung 52. >ungsi dari eritrosit adalah mengikat 52 dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tu"uh dan mengikat $52 dari jaringan tu"uh untuk dikeluarkan melalui paru paru. engikatan 52 dan $52 ini dilakukan oleh hemoglo"in #ang telah "ersen#aa dengan 52 dise"ut oksi hemoglo"in (3" @ 52
3"52). Aadi 52 diangkut dari seluruh tu"uh
se"agai oksihemoglo"in dan kemudian dilepaskan dalam jaringan 3"52
3" @ 52 dan seterusn#a 3" akan
mengikat dan "ersen#aa dengan $52 #ang dise"ut kar"odioksisa hemoglo"in (3" @ $52
3"$52) #ang
mana $52 akan dilepaskan di paru-paru. ritrosit di"uat dalam sumsum tulang, limpa, dan hati #ang kemudian akan "eredar ke seluruh tu"uh selama ; 8 9 hari, setelah itu akan mati. 3emoglo"in #ang keluar dari eritrosit #ang mati akan terurai menjadi dua at #aitu hematin #ang mengandung >e #ang "erguna untuk
pem"uatan eritrosit "aru dan "erguna untuk mengikat 52 dan $52. Aumlah 3" dalam orang deasa kira-kira ,9 8 9 mg. normal 3" anita ,9 8 9,9 mg dan laki-laki /,0 8 1,0 mg. +i dalam tu"uh "an#akn#a sel darah merah ini "isa "erkurang, demikian juga "an#akn#a hemoglo"in dalam sel darah merah. pa"ila keduan#a "erkurang maka keadaan ini dise"ut anemia. Biasan#a hal ini dise"a"kan karena perdarahan #ang he"at dan gangguan dalam pem"uatan eritrosit. ") Leukosit (sel darah putih) Sel darah #ang "entukn#a dapat "eru"ah-u"ah dan dapat "ergerak dengan perantara kaki palsu (pseudopodia) mempun#ai "erma%am-ma%am inti sel sehingga dapat di"edakan "erdasarkan inti sel. Leukosit "erarna "ening (tidak "erarna), "an#akn#a kira-kira ;000 8 000:mm/. Leukosit "erfungsi se"agai serdadu tu"uh, #aitu mem"unuh dan memakan "i"it pen#akit atau "akteri #ang masuk ke dalam tu"uh jaringan 'S ('etikulo ndotel S#stem). >ungsi #ang lain #aitu se"agai pengangkut, dimana leukosit mengangkut dan mem"aa at lemak dari dinding usus melalui limpa ke pem"uluh darah. Sel leukosit selain di dalam pem"uluh darah juga terdapat
di seluruh
jaringan
tu"uh
manusia.
ada
ke"an#akan pen#akit dise"a"kan karena kemasukan kuma atau infeksi maka jumlah leukosit #ang ada dalam darah akan meningkat. 3al ini dise"a"kan sel leukosit #ang "iasan#a tinggal di dalam kelenjar limfe sekarang "eredar dalam darah untuk mempertahankan tu"uh terhadap serangan "i"it pen#akit terse"ut. !a%am-ma%am leukosit meliputi ) granulosit
Sel #ang tidak mempun#ai granula, terdiri dari i. Limfosit Leukosit #ang dihasilkan dari jaringan 'S dan kelenjar limfe di dalam sitoplasman#a tidak terdapat granula dan intin#a "esar, "an#akn#a 20 8 29 . >ungsin#a mem"unuh dan memakan "akteri #ang masuk ke dalam jaringan tu"uh. ii. !onosit >ungsin#a se"agai fagosit dan "an#akn#a /; 2) ranulosit i. Ceotrofil !empun#ai inti, protoplasma "an#akn#a "intikii. iii.
"intik, "an#akn#a <0 8 10 . osinofil ranula le"ih "esar, "an#akn#a kira-kira 2;. Basofil Dnti teratur dalam protoplasma terdapat granula
"esar, "an#akn#a E. %) rom"osit (sel plasma) !erupakan "enda-"enda ke%il #ang "entukn#a dan ukurann#a "erma%am-ma%am, ada #ang "ulat dan ada #ang lonjong. ?arnan#a putih dengan jumlah normal 90.000 8 ;90.000:mm/. rom"osit memegang peran penting dalam pem"ekuan darah, jika kurang dari normal. pa"ila tim"ul luka,
darah
tidak
lekas
mem"eku
sehingga tim"ul
perdarahan terus-menerus. roses pem"ekuan darah di"antu oleh at $a2@ dan fi"rinogen. >i"rinogen mulai
"ekerja
apa"ila tu"uh
mendapat luka. Aika tu"uh terluka, darah akan keluar, trom"osit pe%ah dan akan mengeluarkan at #ang dise"ut trom"okinase. rom"okinase akan "ertemu dengan protom"in dengan "antuan $a2@ akan menjadi throm"in. hrom"in akan "ertemu dengan fi"rin #ang merupakan "enang-"enang halus, "entuk jaringan #ang tidak teratur letakn#a, #ang
akan menahan
sel darah, dengan demikian terjadi
pem"ekuan. 2) lasma darah Bagian darah #ang en%er tanpa sel-sel darah arna "ening kekuningan hamper *0 plasma darah terdiri dari a. >i"rinogen #ang "erguna dalam proses pem"ekuan darah ". aram-garam mineral (garam kalsium, kalium, natrium, dan lain-lain #ang "erguna dalam meta"olism dan juga mengadakan osmotik). %. rotein darah (al"umin dan glo"ulin) meningkatkan viskositas darah dan juga menim"ulkan tekanan osmotik untuk memelihara keseim"angan %airan dalam tu"uh. d. Fat makanan (at amino, glukosa lemak, mineral, dan vitamin) e. 3ormone #aitu suatu at #ang dihasilkan dari kelenjar tu"uh. f. nti"od# atau anti toksin.
C. $ENIS LEUKEMIA . Leukemia !ielogenus kut !L mengenai sel stem hematopeotik #ang kelak "erdiferensiasi
ke semua sel !ieloid monosit, granulosit, eritrosit, eritrosit dan trom"osit. Semua kelompok usia dapat terkenaG insidensi meningkat sesuai "ertam"ahn#a usia. !erupakan leukemia nonlimfositik #ang paling sering terjadi. 2. Leukemia !ielogenus 6ronis $!L juga dimasukkan dalam sistem keganasan sel stem mieloid. Camun le"ih "an#ak sel normal di"anding "entuk akut, sehingga pen#akit ini le"ih ringan. $!L jarang men#erang individu di "aah 20 tahun. !anifestasi mirip dengan gam"aran !L tetapi tanda dan gejala le"ih ringan, pasien menunjukkan tanpa gejala selama "ertahuntahun, peningkatan leukosit kadang sampai jumlah #ang luar "iasa, limpa mem"esar. /. Luekemia Limfositik kut
LL dianggap se"agai proliferasi ganas limfo"last. Sering terjadi pada anak-anak, laki-laki le"ih "an#ak di"anding perempuan, pun%ak insiden usia ; tahun, setelah usia 9 LL jarang terjadi. !anifestasi limfosit immatur "erproliferasi dalam sumsum tulang dan jaringan perifer, sehingga mengganggu perkem"angan sel normal.. ;. Leukemia Limfositik 6ronis $LL merupakan kelainan ringan mengenai individu usia 90 sampai 10 tahun. !anifestasi klinis pasien tidak menunjukkan gejala, "aru terdiagnosa saat pemeriksaan fisik atau penanganan pen#akit lain. D. ETIOLOGI en#e"a" leukemia "elum diketahui, tetapi hal ini dapat diaki"atkan
oleh interaksi sejumlah faktor. >aktor-faktor terse"ut adalah . Ceoplasma da persamaan antara leukemia dengan pen#akit neoplastik lain, misaln#a poliferasi sel #ang tidak terkendali, a"normalitas morfologi sel, dan infiltrasi organ. Le"ih dari itu, kelainan sumsum kronis lain dapat "eru"ah "entuk #ang akhirn#a menjadi leukemia akut. 2. Dnfeksi ada manusia, terdapat "ukti kuat untuk etiologi virus "aik satu jenis leukemia:limforma sel . "e"erapa hasil penelitaian #ang men#okong teori se"agai pen#e"a" leukemia antara lain en#me reverase trans%iptase ditemukan dalam darah penderita leukemia. Seperti diketahui enim ini ditemukan di dalam virus onkogenik seperti retrovirus tipe $, #aitu jenis virus 'C #ang men#e"a"kan leukemia pada "inatang. nim terse"ut men#e"a"kan virus #ang "ersangkutan dapat mem"entuk "ahan geneti% #ang kemudian "erga"ung dengan ganom sel #ang terinfeksi. /. 'adiasi 'adiasi, khususn#a sumsum tulang, "ersifat leukaemogonik. 'adiasi ionisasi (lingkungan kerja, prenatal, pengo"atan kanker se"elumn#a). ;. 6eturunan:genetik
4irus tertentu me#e"a"kan terjadin#a peru"ahan struktur gen ( %ell leukemia-l#mphoma virus:3L4). da laporan "e"erapa kasus #ang terjadi pada suatu keluarga pada kem"ar identik. da insiden #ang le"ih meningkat pada pen#akit herediter, khususn#a Sondron +on (dimana leukemia terjadi peningkatan frekuensi 20/0 kali lipat) anemia fan%onui dan aoksia-talangfeksia. 9. Fat kimia erkena "ensin kronie #ang dapat men#e"a"kan d#splasia susmsum tulang dan peru"ahan kromosom, merupakan pen#e"a" leukemia
#ang
mengalkalisasi
ditetapkan seperti
mantap,
khloram"usil,
khususn#a mustin,
o"at
melfalan,
#ang dan
prokar"ain.
E. PATOFISIOLOGI Leukemia adalah satu keadaan dimana terjadi pertum"uhan
#ang "ersifat irreversi"le dari sel induk darah dan pertum"uhann#a dimulai dari mana sel itu "erasal. Sel-sel terse"ut, pada "er"agai stadium akan mem"anjiri aliran darah #ang "eraki"at sel #ang spesifik akan dijumpai dalam jumlah #ang "an#ak. Se"agai aki"at dari proliferasi sel a"normal terse"ut maka akan terjadi kompertisi meta"oli% #ang akan men#e"a"kan anemia dan trom"ositopenia. pa"ila proliferasi sel terjadi di limfa maka akan mem"esar sehingga dapat terjadi hiperplenisme #ang selanjutn#a men#e"a"kan makin mem"urukn#a anemia dan trom"ositopenia. ada leukemia #ang disertai splenomegali sering terjadi komplikasi hemolisis. Dnfeksi terjadi oleh suatu nahan #ang men#e"a"kan reaksi seperti ionfeksi oleh virus. 6elainan pada leukemia "ukan merupakan pen#akit primer akan tetapi merupakan suatu "agian dari respon pertahanan sekunder dari tu"uh terhadap infeksi terse"ut. erdapat peninggian insiden leukemia pada orang-orang #ang terkena radiasi sinar rontgen . diduga "aha peninggian insiden disini karena
aki"ar radiasi akan merendahkan referensi terhadap "ahan dari pen#e"a" leukemia terse"ut. ada leukemia akut hepar, lien dan kelenjar getah "ening mem"esar se%ara %epat, keluhan n#eri aki"at regangan kapsel organ terse"ut menjadi jelas. Dnfiltrasi ke otak akan men#e"a"kan keluhan sakit kepala dan infiltrasi ke tulang men#e"a"kan fraktur spontan. Dnfiltrasi ke gusi menim"ulkan hipertrofi gusi dan sering disertai pendarahan gusi. Limfadenopati dapat men#ertai leukemia dan apa"ila kelompokkam pem"esaran kelenjar ini menekan pem"uluh adarah dan pem"uluh getah "ening, maka akan terjadi edema lo%al. Dnfiltarsi ke paru men#e"a"kan "atuk dan sesak, pem"esaran kelenjar getah "ening di a"domen dapat men#e"a"kan keluhan rasa tidak enak di perut, dan rasa %epat ken#ang. Dnfiltarasi ke ginjal dapat men#e"a"kan hematuria dan gagal ginjal. 6eluhan aki"at adan#a anemia lemah "adan dan %epat lelah. rom"ositopenia menim"ulkan pendarahan "aik dari kulit dan selaput lendir (Long, 200 G Dssal"a%her, 200).
F. MANIFESTASI KLINIS . Bukti anemia, perdarahan dan infeksi a. +emam ". 6eletihan %. usat d. nore7ia e. etekia dan perdarahan f. C#eri sendi dan tulang g. C#eri a"domen #ang tidak jelas h. Berat "adan turun i. em"esaran dan fi"rosis organ-organ sistem retikuloendotelia hati,
limfa dan linfonodus. 2. eningkatan tekanan intra%ranial karena infiltrasi meninges a. Sakit kepala ". Drita"ilitas %. Letargi d. !untah e. dema pupil
f. 6oma /. ejala-gejala sistem saraf pusat #ang "erhu"ungan dengan "agian sistem #ang terkena a. 6elemahan ekstremitas "aah ". 6esulitan "erkemih ($e%il "et, 202)
G. KOMPLIKASI . agal sumsum tulang 2. Dnfeksi /. erdarahan ;. Splenomegali 9. 3epatomegali
H. PENATALAKSANAAN . elaksanaan kemoterapi erdapat dengan fase pelaksanaan kemoterapi a. >ase Dnduksi +imulai ;-< minggu setelah diagnosa ditegakkan. ada fase ini
di"erika terapi kortikosteroid (prednisone), vin%ristin, dan Lasparaginase. >ase induksi din#atakan "erhasil jika tanda-tanda pen#akit "erkurang atau tidak ada dalam sumsum tulang ditemukan jumlah sel muda kurang dari 9. ". >ase rofilaksis Sistem Saraf usat ada fase ini di"erikan terapi methotre7ate, %#tara"ine dan h#dro%otison melalui intra%ranial untuk men%egah invasi sel leukemia ke otak. erapi irradiasi %ranial dilakukan han#a pada pasien leukemia #ang mengalami gangguan sistem saraf pusat. %. 6osolidasi ada fase kom"inasi pengo"atan dilakukan untuk mempertahankan remisi dan mengurangi jumlah sel-sel leukemia #ang "eredar dalam tu"uh. Se%ara "erkala, mingguan atau "ulanan dilakukan pemeriksaan darah lengkap untuk menilai respon sumsum tulang terhadap pengo"atan. Aika terjadi supresi sumsum tulang, maka pengo"atan dihentikan sementara atau dosis o"at dikurangi.
2. Drradiasi 6ranial /. ransfusi darah dan trom"osit "ila ditemukan trom"ositopenia ;. ransplantasi sumsum tulang "ila diperlukan
II.
KONSEP ASUHAN KEPERA%ATAN A. PENGKA$IAN . engkajian fokus a. ktivitas kelelahan, kelemahan, malaise, kelemahan otot ". Sirkulasi palpitasi, takikardi, mur-mur jantung, mem"ran mukosa
pusat %. liminasi diare, n#eri tekan perianal, darah merah terang, feses hitam, penurunan haluaran urine, darah pada urin. d. Dntegritas ego perasaan tidak "erda#a, menarik diri, takut, mudah terangsang, ansietas. e. !akanan:%airan anoreksia, muntah, peru"ahan rasa, faringitis, penurunan BB dan disfagia. f. Ceurosensori penurunan
koordinasi,
disorientasi,
pusing,
kesemutan parestesia, aktifitas kejang otot mudah terangsang. g. C#eri n#eri a"domen, sakit kepala, n#eri sendi, perilaku hati-hati, gelisah. h. ernafasan nafas pendek, "atuk, dispneu, takipneu, ron%hi, i.
gemeri%ik, penurunan "un#i nafas. 6eamanan gangguan penglihatan, perdarahan spontan tidak terkontrol, demam, infeksi, kemerahan, purpura, pem"esaran
nodus limfe, limpa:hati. 2. emeriksaan enunjang emeriksaan penunjang #ang dilakukan pada pasien !L adalah se"agai "erikut a. Aumlah sel darah putih "isa "erkurang, normal atau meningkat ". ada se"agian "esar kasus terjadi trom"ositopena %. Biasan#a pada pemeriksaan fungsi lum"al memperlihatkan "aha %airan
spinal
mempun#ai
tekanan
#ang
meninggi
dan
mengandung sel leukemik d. emeriksaan dengan Sinar H dapat memperlihatkan lesi tulang e. es funsi hati dan ginjal dilakukan se"agai pedoman se"elum terapi
f. Biops#:spirasi sumsum tulang, untuk mengidentifikasi adan#a "last dalam sumsum tulang g. emeriksaan rontgen dada, mediastinum h. 3itung darah lengkap
untuk
mengidentifikasi
menunjukkan
normositik,
massa anemia
normositik i. 3emoglo"ulin dapat kurang dari 0 gr:00ml j. 'etikulosit jumlah "iasa#a rendah k. rom"osit sangat rendah (I 90000:mm) l. S+ mungkin le"ih dari 90000:%m dengan peningkatan m. n. o. p.
S+ immature memanjang L+3 mungkin meningkat sam urat serum mungkin meningkat !uramidase serum pengikatan pada leukemia monositik akut
dan mielomonositik J. $opper serum meningkat r. Fink serum menurun s. >oto dada dan "iopsi nodus limfe dapat mengindikasikan derajat keterli"atan B. DIAGNOSA KEPERA%ATAN 1. Dntoleransi aktifitas "erhu"ungan dengan ketidakseim"angan suplai
oksigen kelemahan umum . angguan rasa n#aman n#eri "erhu"ungan dengan pem"esaran organ atau modus limfe &. angguan nutrisi kurang dari ke"utuhan tu"uh "erhu"ungan dengan anoreksia, malaise, mual dan muntah '. 'isiko %edera endarahan "erhu"ungan dengan penurunan jumlah trom"osit . 'isiko tinggi terhadap infeksi "erhu"ungan dengan pertahanan sekunder #ang tidak adekuat . angguan pertukaran gas "erhu"ungan dengan dengan penurunan kapasitas suplai 52 ke sel jaringan *. angguan perfusi jaringan "erhu"ungan dengan penurunan suplai 52 ke sel jaringan
C. PERENCANAAN Dntoleransi 1. Dntoleransi
aktifitas
"erhu"ungan
dengan
ketidakseim"angan suplai oksigen kelemahan umum ujuan Setelah dilakukan tindakan keperaatan terjadi peningkatan toleransi terhadap aktifitas 6riteria 3asil a. Laporan peningkatan aktivitas #ang dapat diukur +. !enunjukkan tanda fisiologis tidak toleran misaln#a nadi, pernafasan dalam "atas normal ,. Dntervensi 1) valuasi laporan kelemahan perhatian ketidakmampuan untuk "erpartisipasi dalam aktifitas ) Berikan lingkungan tenang dan periode istirahat tanpa gangguan 'asional !enghemat energ# untuk aktifitas dan regenerasi seluler atau pen#em"uhan jaringan /) Dmplementasi teknik penghematan energi %ontoh le"ih "aik duduk dari pada "erdiri ;) Berikan ke"ersihan mulut se"elum makan 9) 6ola"orasi "erikan oksigen tam"ahan 'asional !emaksimalkan sediaan oksigen untuk ke"utuhan seluler (+oengoes, 2000) . angguan rasa n#aman n#eri "erhu"ungan dengan pem"esaran organ
atau modus limfe ujuan Setelah dilakukan tindakan keperaatan n#eri dapat "erkurang atau hilang 6riteria 3asil a. !en#atakan n#eri hilang atau terkontrol ". ampak rela7 dan mampu "eristirahat dengan tenang Dntervensi 1) !engkaji intensitas skala n#eri (skala 0-0) 'asional +apat mengidentifikasi terjadin#a komplikasi ) !onitor tanda-tanda vital perhatikan petunjuk non ver"al misaln#a 'asional +apat mem"antu mengevaluasi pern#ataan ver"al dan keefektifan intervensi &) Berikan lingkungan #ang n#aman dan tenang 'asional !eningkatkan istirahat
') empatkan pada posisi ruangan dan sokong sendi ekstremitas
dengan "antal 'asional +apat menurunkan ketidakn#amanan tulang:sendi ) Berikan tindakan ken#amanan (misaln#a pijatan, kompres dingin) dan dukungan psikologis) 'asional !eminimalkan ke"utuhan:meningkatkan efek o"at ) 6ola"orasi analgetik, narkotik 'asional !enurunkan n#eri &. angguan nutrisi kurang dari ke"utuhan tu"uh "erhu"ungan dengan
anoreksia, malaise, mual dan muntah ujuan Setelah dilakukan tindakan keperaatan ke"utuhan nutrisi terpenuhi 6riteria 3asil a. Cafsu makan meningkat ". BB meningkat Dntervensi ) 5"servasi dan %atat masukan makanan, "ila jumlahn#a kurang dari #ang diperlukan "erikan %airan parenteral 2) Sajikan makanan dalm "entuk menarik dan "erikan sedikit-sedikit tapi sering /) !otivasi klien untuk mengha"iskan porsi makan ;) im"ang "erat "adan sesuai indikasi 9) 6ola"orasi dengan ahli gii '. 'isiko %edera endarahan "erhu"ungan dengan penurunan jumlah
trom"osit ujuan Setelah dilakukan tindakan keperaatan tidak terjadi pendarahan 6riteria 3asil idak mengalami perdarahan Dntervensi ) antau hitung trom"osit dengan jumlah 90.000 mm/, resiko perdarahan pantau 3t dan 3" terhadap tanda perdarahan 2) 3indari aktifitas "erle"ih #ang mungkin men#e"a"kan %edera fisik /) Dnspeksi kulit, mulut, hidung, urine, feses, muntahan dan tempat tusukan terhadap perdarahan ;) Beri "antalan tidur untuk men%egah trauma 9) Beri tranfusi trom"osit sesuai indikasi
. 'isiko tinggi terhadap infeksi "erhu"ungan dengan pertahanan
sekunder #ang tidak adekuat ujuan Setelah dilalukan tindakan keperaatan klien terhindar dari infeksi 6riteria 3asil idak ada tanda-tanda infeksi Dntervensi ) !onitor suhu "adan 'asional 3ipertermi lanjut terjadi pada "e"erapa tipe infeksi 2) $egah menggigil tingkatkan %airan 'asional !em"antu menurunkan demam, #ang menam"ah ketidakseim"angan %airan /) $u%i tangan untuk semua petugas dan pengunjung 'asional !en%egah kontaminasi silang:menurunkan resiko infeksi ;) Berikan periode istirahat tanpa gangguan 'asional !eningkatkan energ# 9) +orong peningkatan masukan makanan tinggi protein dan %airan 'asional !eningkatkan pem"entukan anti"od# dan men%egah dehidrasi <) 6ola"orasi a) emeriksaan la"oratorium, misaln#a hitung darah lengkap 'asional enurunan jumlah S+ normal:matun dapat diaki"atkan oleh proses pen#akit:kemoterapi ") em"erian anti"ioti% sesuai indikasi 'asional !eminimalkan sum"er potensial kontaminasi "a%terial . angguan pertukaran gas "erhu"ungan dengan dengan penurunan
kapasitas suplai 52 ke sel jaringan ujuan Setelah dilakukan tindakan keperaatan klien menunjukkan per"aikan oksigenasi 6riteria 3asil a. ernafasan dalam rentang normal ". idak ada sianosis %. Bun#i nafas normal Dntervensi ) !onitor frekuensi:kedalaman pernafasan area sianosis 2) uskultasi "un#i nafas, %atat adan#a takikardi /) 5"servasi peningkatan "atuk ;) 6ola"orasi pem"erian 52 sesuai indikasi
9) Batasi aktivitas klien *. angguan perfusi jaringan "erhu"ungan dengan penurunan suplai 52
ke sel jaringan ujuan Setelah dilakukan tindakan keperaatan tidak terjadi perfusi jaringan 6riteria 3asil a. 4 klien sta"il, kulit hangat, dan tidak ada sianosis ". urgor kulit "aik, kapiler refill (2 detik) Dntervensi ) !onitor 4 2) 6aji pengisian kapiler, arna kulit, turgor kulit /) $atat adan#a keluhan rasa dingin, pu%at, kelam"atan pengisian kapiler ;) $atat adan#a peru"ahan tingkat kesadaran 9) ertahankan suhu lingkungan
DAFTAR PUSTAKA
.+oenges, !aril#nn . Cursing $are lans uidelines >or lanning nd +o%umenting atient $are. lih Bahasa D !ade 6ariasa. d. /. Aakarta $G *** 2.ri%e, S#lvia nderson. athoph#siolog# $lini%al $on%epts 5f +isease ro%esses. lih Bahasa eter nugrah. d. ;. Aakarta $G **; /.'eeves, $harlene A et al. !edi%al-Surgi%al Cursing. lih Bahasa Aoko Set#ono. d. D. Aakarta Salem"a !edikaG 200
;.Smelter Suanne $. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. lih "ahasa gung ?alu#o, dkk. ditor !oni%a ster, dkk. d. =. Aakarta $G 200. 9.u%ker, Susan !artin et al. atient %are Standards Cursing ro%ess, diagnosis, nd 5ut%ome. lih "ahasa Kasmin asih. d. 9. Aakarta $G **= <.http::digili".unimus.a%.id:files:disk:2:jtptunimus-gdl-s-2001-erianiradi-*1-2 "a"2.pdf diakses pada tanggal 2= gustus 20< pukul .00 ?DB