1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasibumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerahyang terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke t empat lain (Handoko, 1999). Angin buatan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai alat mulai dari yang sederhana hingga yang rumit. Secara sederhana angin dapat kita ciptakan sendiri dengan menggunakan telapak tangan, kipas sate, koran, majalah, dan lain sebagainya dengan cara dikibaskan. Sedangkan secara rumit angin dapat kita buat dengan kipas angin listrik, pengering tangan, hair dryer, pompa ban, dan lain sebagainya. Secara alami kita bisa menggunakan mulut, hidung, lubang dubur, dan sebagainya untuk menciptakan angin (Lakitan, 2002). Angin adalah aliran udara yang terjadi diatas permukaan bumi, yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara pada dua arah yang berdekatan. Perbedaan tekanan ini disebabkan oleh suhu udara sebagai akibat perbadaan pemanasan permukaan bumi oleh matahari. Semakin besar tekanan udara maka semakin kencang pula angin yang akan ditimbulkan. Angin lokal contohnya terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara di dua tempat yang berdekatan seperti di laut dan di darat. Ada 3 hal yang penting menyangkut sifat angin yaitu : kekuatan angin, arah angin, dan kecepatan angin (Karim, 1985). Udara dapat membawa partikel bau dari suatu zat sehingga angin dapat membawa bau atau aroma mulai dari aroma yang sedap hingga aroma yang tidak sedap di hidung kita. Bau masakan, bau amis, bau laut, bau sampah, bau bensin,
2
bau gas, bau kotoran, dan lain sebagainya adalah beberapa contoh bau yang dapat dibawa angin (Lakitan, 2002). Tekanan udara dipermukaan bumi diakibatkan oleh lapisan udara yang berada pada atmosfer bumi. Semakin bertambah ketinggian suatu tempat, maka makin rendah tekanan udara. Lapisan udara pada permukaan bumi memberikan tekanan sebesar 1033,3 gram/cm 2. Ini berarti pada saerah seluas 1 cm 2 udara memberikan tekanan sebesar 1033 gram. Tekanan udara pada permukaan bumi oleh lapisan atmosfer adalah sebesar 1 atmosfer. Tekanan udara sebesar 1 atmosfer ini sama dengan 76 cm Hg, didalam metereologi, satuan udara yang dipakai adalah Bar (Ismail, 2012). Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. Angin selalu bertiup dari tempat dengan udara tekanan tinggi ke tempat yang tekanan udaranya lebih rendah. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara langsung dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah (Karim, 1985). Energi angin yang bersih, karena tidak menghasilkan polusi dan ketersediaanya di alam cukup melipah, mendorong peneliti melakukan penelitian akan potensi energi yang terdapat pada angin. Oleh karena itu dengan mengetahui proses konversi energi angin menjadi energi mekanik dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan energi angin menjadi salah satu sumber energi yang terbarukan dan tidak menimbulkan polusi bagi lingkungan (Zakir, 2011). 1.2.Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum yang berjudul “ ODV (Ocean Data View) dan WR Plot” adalah agar dapat mengetahui cara mengolah data angin dengan perangkat lunak Ocean Data View (ODV) dan WR Plot dan dapat memvisualisasi data arah dan kecepatan angin suatu perairan. 1.3.Manfaat praktikum
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui aplikasi ecwmf, osean data view dan dan wrplot pada kecepatan angin dalam suatu tempat ataupun wilayah tertentu.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Windrose dan Wrplot
Wind rose merupakan bentuk gambaran dari arah dan kecepatan angin pada suatu tempat dan waktu tertentu. Wind rose berguna untuk mengetahui arah penyebaran emisi polutan sehingga dapat ditentukan daerah yang akan tercemari. Selain itu, wind rose juga digunakan untuk meramalkan atau menduga daerah yang potensial tercemari yang terbatas pada skala lokal dan daerah urban (Ahrens, 2009). Untuk mengetahui distribusi angin baik arah maupun kecepatan dapat dihitung dengan menggunakan software WRPLOT View berbasis Windows yang memunculkan perhitungan wind rose dan tampilan grafis yang menggambarkan variable meteorologi untuk rentang waktu dan tanggal sesuai kebutuhan pengguna. Wind rose menggambarkan frekuensi kejadian angin pada tiap arah mata angin dan kelas kecepatan angin pada lokasi dan waktu tertentu. Wind rose dapat pula digunakan untuk menampilkan grafik dari kecenderungan arah pergerakan angin pada suatu wilayah. Karena pengaruh dari kelerengan lokal, kemungkinan efek pesisir, jangkauan alat, dan variabilitas temporal dari angin, perhitungan wind rose tidak selalu mewakili pergerakan riil angin di wilayah tersebut (Habibie ,2012). WR Plot adalah perangkat lunak yang digunakan untuk memplotkan data arah dan kecepatan angin secara otomatis dengan menerapkan sistem windrose manual. Sebagaimana dikertahui bahwa wind rose memberikan dua informasi sekaligus arah angin serta kecepatannya. Biasanya penyajian seperti ini sangat berguna dalam dunia navigasi atau pelayaran.Program ini mampu menjelaskan statistic wind rose dan plotnya untuk beberapa format data meteorologi. Nilai yang terdapat dalam windrose merupakan nilai hitungan statistika dari sebaran data klimatologi unsur cuaca umumnya aminimal 10 tahun dengan kata lain perangkat ini menampilkan nilai sebaran frekuensi yang terdapat pada angin di tiap sektor arah angin secara spesifik dankecepatan kelas angin untuk menunukkan suatu lokasi dan periode waktunya (Surbakti, 2012).
4
Dalam satu paket perangkat, tidak hanya visualisasi arah angin yang dapat dilihat tetapi juga tabel sebaran distribusi frekuensi dari kecepatan angin beserta stabilitas kelasnya, plot wind
rose untuk kecepatannya dan stabilitas
kelasnya , error checking report , resultan unit vector dan fitur yang lainnya Fitur lainnya yang terdapat pada WR Plotadalah dapat menganalisis data cuaca dalam bentuk format SCRAM, CD144,SAMSON, HUSWO, dan bentuk TD-3505, membaca data AERMOD dan ISCST3pre-proses data meteorologi, menampilkan diagram angin berdasarkan kecepatanangin dan kelas-kelasnya, menampilkan intensitas hujan, termasuk data presipitas (Wellyanto, 2009).
2.2. Skala Angin Beaufort
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasibumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerahyang terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke t empat lain (Handoko, 1999). Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara lebih panas dan tekanan udara cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut. Skala Beaufort Kategori Satuan km/jam Satuan knots 0 Udara Tenang 0 0 1~3 Angin Lemah <19 <10 4 Angin Sedang 5 Angin Segar 30~39 17~21 6 Angin Kuat 40~50 22~27 7 Angin Ribut 51~62 28~33 8 Angin Ribut Sedang 63~75 34~40 9 Angin Ribut Kuat 76~87 41~47 11 Badai Kuat 103~117 56~63 12+ Topan >118 >64
dikatakan bahwa kecepatan
mobil adalah 10 km/jam jika roda berputar 1000 kali. Perubahan jumlah putaran
5
roda sangat mempengaruhi kecepatan mobil. Semakin banyak putaran semakin cepat, sebaliknya semakin berkurang putaran akan membuat mobil menjadi lebih lambat. Arti dari ilustrasi Gambar 1 adalah jika faktor meniup roda tersebut berputar hingga 1000 kali dalam satu jam, maka kecepatan anginnya sebesar 10 km/jam (Jeremy, 2013). 2.3. Ocean Data View (ODV)
Perkembangan teknologi khususnya teknologi komputasi memungkinkan untuk menganalisis, menyajikan, memvisualisasi data yang jumlahnya besar ke dalam suatu gambar, grafik, atau tampilan lain sehingga data tersebut informative dan menarik. Ocean Data View (ODV) adalah software yang dibuat oleh R. Schlitzer berfungsi untuk menampilkan hasil eksplorasi dari oseanografi dan tampilan geo-referensi, juga urutan data (grid data) secara interaktif, ODV dapat dijalankan pada system operasi Window, LINUX, UNIX, dan Mac OS X. Software ODV ini juga dapat digunakan secara langsung dengan format data yang direkam dari CTD selain itu juga dapat memasukkan data hasil pengukuran dengan alat lain sesuai format yang diberikan oleh ODV (Surbakti, 2012). Kumpulan data ODV dan konvigurasi file ditampilan secara independent, maksudnya data pada ODV dapat dibentuk dan diubah antar system yang saling mendukung. ODV dapat menampilkan secara interaktif stasiun data untuk cakupan wilayah yang luas, dapat menghasilkan peta stasiun yang berkualitas tinggi dengan menggunakan ODV. Fasilitas general property plot pada satu atau lebih stasiun, tampilan menyebar dari stasiun yang dipilih, property track dari stasiun, property distribusi general iso-surfaces. ODV juga mendukung tampilan data scalar dan vector dalam bentuk titik berwarna, nilai data numeric, dan arah (Heron, 2007). ODV di desain agar fleksibel dan mudah untuk dipergunakan, ODV selalu menampilkan peta dengan sarana stasiun pada layar yang dilengkapi dengan fasilitas bagi pengguna yaitu pilihan stasiun, section dan iso-surface. ODV juga memiliki fasilitas kualitas control data yang baik, juga sangat berguna untuk pembelajaran dan pelatihan (Surbakti, 2012). ODV
memiliki
visualisasi
berupa
sebaran
menegak,
melintang,
berdasarkan jarak dan koordinat, permukaan, stasiun maupun histogram distribusi
6
frekuensi dari masing-masing variable yang sudah ada. Namun ODV memiliki kemampuan lainnya seperti dapat melakukan perhitungan statistic dan visualisasi beberapa variable yang berdasarkan variable utama (Heron, 2007) Kegunaan ODV yaitu: 1. Dapat memplotkan sifat di stasiun yang dipilih 2. Lintas bagian sepanjang rel kapal pesiar Warna distribusi pada umumnya isosurfaces 2.4 ECMWF
ECMWF dapat dipakai sebagai acuan untuk membangun pengertian pola hujan bulanan Indon-esia yang pada akhirnya memberikan karakteristik iklim Indonesia. Keberadaan faktor lokal, lokasi ITCZ dan monsun dapat diterangkan dengan mengacu pada tiga parameter dalam model ECMWF tersebut. Daerah saddle poin yang terdapat di daerah Kalimantan dan sebelah barat Sumatera memberikan kejelasan mengenai pola hujan diatas rata-rata pada daerah tersebut. Hasil kajian ini telah menjustifikasi berbagai pembagian pola iklim berdasar curah hujan yang telah diteliti. Berbeda dengan pengertian selama ini, ternyata pola hujan pada daerah tipe iklim A (Bali - Timor; selatan Irian) bukan karena pengaruh monsun Asia tetapi karena faktor siklon tropis di utara Australia. Dalam analisis pola hujan bulanan observasi, semua pola bulanan dapat dijelaskan dengan data ECMWF terutama data angin 850mb, OLR dan suhu permukaan. Daerah yang masih sulit untuk dijelaskan adalah daerah Maluku tengah dan utara yang masuk ke dalam tipe C (Aldrian, 1999). Tipe C ini merupakan anomali dibandingkan dengan tipe lainnya dimana puncak curah hujan bukan terjadi pada pergantian tahun (DJ) melainkan pada pertengahan tahun (AMJ). Kejanggalan atau ketidak mampuan model ECMWF mendeteksi keadaan tipe C ini dapat dimengerti karena pola keluaran ECMWF terutama untuk wilayah Indonesia merupakan proyeksi dari data input SST global (Aldrian, 2000).
7
BAB III METODOLOGI
3.1.Waktu dan Tempat
PraktikumHubungan Antara WR – Plot Dengan Ocean Data View (ODV)dilaksanakan di Laboratorium Dasar Oseanografi pada hari Rabu tanggal 12 April 2014 pukul 15.00s/d selesai.
3.2. Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikumHubungan Antara WR – Plot Dengan Ocean Data View (ODV)antara lain adalah laptop digunakan untuk menjalakan aplikasi WRPLOT dan ODV, charger digunakan ketika laptop lowbatt, dan Flashdisk digunakan untuk memindahkan data dari satu laptop ke laptop lain Adapunbahan yang digunakan dalam praktikum Hubungan Antara WR – Plot Dengan Ocean Data View (ODV)adalahsotwareWindRose digunakan untuk menghitung kecepatan angin dan aplikasi WR-PLOTsebagi penghitung kecepatan angin dengan aplikasi WR-PLOT dan aplikasi ODV untuk meplotkan sifat di stasiun yang dipilih.
3.3.Prosedur Praktikum
Adapun langkah – langkah dalam praktikumHubungan Antara WR – Plot Dengan Ocean Data View (ODV) adalah sebagai berikut: 1. Buka aplikasi Ocean Data View> Klik File > Pilih Open
8
2. Open output(1).nc yang sudah didownload sebelumnya
3. Blok ketiga pilihan yang ada pada dimensions > KlikNext
4. Maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini >Klik Next
9
5. Pilih Use decimal date >Klik next
6. Klik Zoom into map
7. Atur kotaknya ke Peta Indonesia
10
8. Setelah Peta Indonesia ditemukan>Klik Finish
9. Pilih Export > ODV Spreedsheet File> simpan dengan nama tiur.txt > Lalu Save
11
10. Maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini >Klik Ok
11. Selanjutnya buka Microsoft Excel
12. Open file yang telah disimpan dan ganti typenya menjadi All Files >Klik Open
12
13. Kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah ini > Klik next
14. Maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini
15. Kemudian pindahkan kolom 10 metre u dan 10 metre v ke Microsoft Excel yang baru
13
16. Setelah itu masukkan rumus =((A1)^2+(B1)^2)^0.5
17. Setelah itu blok semua baris hingga muncul nilai vektornya
18. Berikan pembulatan pada nilai vectornya suapaya tidak ada koma ( , )
19. Setelah itu buatlah kolomberupa kolom tahun hingga windspeed> Lalu Save
14
20. Buka Wr – plot>Klik Tools >Pilih Import from excel
21. Klik specify file
22. Open file 2006
15
23. Atur year, month, hingga windspeed
24. Klik station information >Pilih Search Station
25. Pilih station yang kamu inginkan
16
26. Klik import
27. Kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah ini >Klik yes
28. Close import surface data from excel
17
29. Klik add file
30. Pada files of type diganti menjadi SAM
31. Open 2006.sam
18
32. Klik frequency count
33. Klik frequency distribution
34. Klik windrose > dan perhitungan angin 2006 SELESAI
19
35. Buka Wr - plot yang sudah di install >Klik Tools > import from excel
36. Klik specify file
37. Open file 2008
20
38. Atur year, month, hingga windspeed
39. Klik station information >Pilih Search Station
40. Pilihstation yang kamu inginkan
21
41. Kemudian klik Import
42. Maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini > Klik yes
43. Import surface data from excel
22
44. Klik add file>Pada files of type ganti menjadi SAM
45. Klik 2008.sam >Klik Open
46. Klik frequency count
23
47. Klik frequency distribution
48. Klik windrose >Lalu Save dara perhitungan angin 2008 SELESAI
24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil Adapun hasil yang diperoleh pada praktikum Hubungan Antara WR – Plot
Dengan Ocean Data View (ODV)adalah sebagai berikut: 1. Data perhitungan angin dengan penggabungan aplikasi WR – Plot dan Ocean Data View (ODV) pada tahun 2006.
2. Data perhitungan angin dengan penggabungan aplikasi WR – Plot dan Ocean Data View (ODV) pada tahun 2008.
25
4.2. Pembahasan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat dinyatakan bahwa pergerakan udara dan adanya gaya gravitasi dapat menyebabkan timbulnya angin, hal ini sesuai dengan literatur Nasir (1990) yang menyatakan bahwa Angin adalah udara yang bergerak dari satu tempat ketempat lainnya. Angin berhembus dikarenakan beberapa bagian bumi mendapat lebih banyak panas matahari dibandingkan tempat lain. Pada ketinggian tertentu atau semakin tinggi tempat kita berdiammaka tekanan udara akan menurun, hal ini sesuai dengan literatur Lakitan (2002) yang menyatakan bahwa Angin dapat bergerak secara horizontal maupun secara vertikal dengan kecepatan yang bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis. Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. Angin selalu bertiup dari tempat dengan tekanan udara tinggi ke yang tekanan udara lebih rendah. Dari hasil praktikumdiketahui bahwa aplikasi WR - PLOT yang berguna untuk membantu pekerjaan kita dalam menghitung kecepatan angin, menunjukan distribusi temporal dari arah angin, dan juga aplikasi yang tepat untuk menampilkan kecepatan dan arah angin hal ini sesuai dengan literature Manwell (2009) yang menyatakan bahwa WindRose adalah sofware angin yang beroperasi penuh pada program untuk data meteorologi. Perangkat lunak ini memberikan
26
data angin secara visual naik, analisis frekuensi, dan plot untuk beberapa format data meteorologi. Angin bangkit menggambarkan frekuensi terjadinya angin di masing-masing sektor arah angin dan kelas tertentu kecepatan angin untuk lokasi tertentu dan periode waktu. Dari hasil praktikum diketahui bahwa pengukuran kecepatan angin diukur sesuai dengan spectrum gelombang, hal ini sesuai dengan literatur Hoque (2010) yang menyatakan bahwaWRPLOT atau lebih dikenal dengan windrose adalah suatu perangkat lunak yang digunakan untuk pengukuran data inputan untuk analisa spectrum gelombang berarah. WRPLOT ini menghasilkan data outputan yang berupa gambar arah angin berdasarkan gambar mawar angin (windrose) dan wind class frekuensi distribution. Perjalanan arusnya dapat kita lihat pada gambar current rose. Pengukuran ini biasanya digunakan dalam pengukuran langsung datalapang. Data gelombang dapat diperoleh dari BMKG atau instansi – instansi yang melakukan penelitian tentang oseanografi. Dari hasil praktikum diketahui bahwa penghitungan kecepatan angin dan arah angin pada tahun 2006 dan 208 menampilkan data bahwa arah anginmengarah atau menghadap kearah Utara, hal ini sesuai dengan literatur Triatmodjo (1999) yang menyatakan bahwa WR – Plot adalah diagram yang menyederhanakan angin pada sebuah lokasi dengan periode tertentu. WR – Plot juga digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui delapan arah mata angin. WR – Plot digunakan oleh meteorologist untuk mengetahui persentase hembusan angin dari setiap arah mata angin selama periode observasi. Sering kali menunjukkan besarnya kecepatan angina dan persentase angina calm. WR – Plot juga sangat penting dalam sebuah sistem rekayasa teknik pantai maupun lepas pantai. Dengan mengetahui arah angin dominan maka arah gelombang juga dapat diketahui. Angin yang merupakan penyebab dari timbulnya gelombang maka arah angin dan arah gelombang dominan adalah analog atau sama. Jika arah gelombang dominan sudah diketahui maka akan sangat memudahkan untuk analisa selanjutnya. Dari hasil praktikum yang dilakukan kita menggunakan aplikasi Ocean Data View (ODV) dengan stasiun pada koordinat peta Indonesia sebagai acuan untuk perhitungan data angin hal ini sesuai dengan literatur Restu (2012) yang menyatakan bahwa Perangkat Ocean Data View (ODV) memilki Visualisasi
27
berupa sebaran menegak (scatter), melintang (section) berdasarkan jarak dan koordinat (longitude dan latitude), permukaan (surface), stasiun (station) maupun histogram distribusi frekuensi dari masing-masing variabel yang sudah ada. Namun ODV memiliki kemampuan lainnya seperti dapat melakukan perhitungan statistik dan visualisasi beberapa variabel yang berdasarkan variabel utama.
28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan adala h: 1. Angin adalah aliran udara yang terjadi diatas permukaan bumi, yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara pada dua arah yang berdekatan. 2. Angin dikendalikan oleh energi dari matahari, merupakan udara yang bergerak, sehingga ia mempunyai energi gerak yakni energi kinetic. 3. Ocean Data View (ODV) adalah software yang berfungsi untuk menampilkan hasil eksplorasi dari oseanografi dan tampilan geo-referensi, juga urutan data (grid data) secara interaktif. 4. ODV dapat menampilkan secara interaktif stasiun data untuk cakupan wilayah yang luas, dapat menghasilkan peta stasiun yang berkualitas tinggi. 5. Kegunaan ODV yaitu dapat memplotkan sifat di stasiun yang dipilih, lintas bagian sepanjang rel kapal pesiar dan warna distribusi pada umumnya isosurface. 6. WR Plot adalah perangkat lunak yang digunakan untuk memplotkan data arah dan kecepatan angin secara otomatis dengan menerapkan sistem windrose manual. 7. WR PLOT berbasis windows dapat memunculkan perhitungan windrose dan tampilan grafis yang menggambarkan variable meteorology untuk rentang waktu dan tanggal tertentu.
5.2. Saran
Dari praktikum yang telah dilakukan diharapkan asisten yang memberi praktikum bisa lebih membimbing praktikan pada saat melakukan praktikum ataupun pada saat pembuatan atau penyusunan laporan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kesalahan data pada saat praktikum ataupun kesalahan pada saat penyusunan laporan.
29
DAFTAR PUSTAKA
Ahrens. 2009. WR Plot View. Online: http://www.lakes-environmental.com [Tanggal 12 Mei 2013]. Ewusie, J Yanney. 1990. EkologiTropika. ITB Bandung. Bandung. Habibie, Achmad , Roni. 2011. Kajian Potensi Energi Angin Di Wilayah Sulawesi Dan Maluku. Online: http://www.bmkg.go.id [Tanggal 11 Mei 2013]. Habibie, P. W.2012 Kajian Potensi Energi Angin Di Wilayah Sulawesi Dan Maluku Puslitbang BMKG Kemayoran, Jakarta Handoko. 1999. Klimatologi Dasar . FMIPA IPB. Bogor. Heron. 2012. Visualisasi Data Kelautan Dengan Ocean Data View. Online: http://heron.unsri.ac.id [Tanggal 12 Mei 2013]. Hoque, M. N. 2010. Wind Resources Assessment for Southern Part of Bangladesh. DalamAsian Journal on Energy and Environment Vol.1 No.11: 4. Ismail, M. 2012. Skala Baufort . Online: http://www.forumkamifc.com [Tanggal 11 Mei 2013]. Karim, Kamarlis. 1985. Dasar-Dasar Klimatologi. Unsyiah. Banda Aceh. Lakitan, B. 2002. Dasar-dasar KlimatologiI . Raja Grafindo Persada. Jakarta. Lakitan, Benyamin. 2012. Dasar-Dasar Klimatologi 1. Raja Glarindo. Jakarta. Manwell, J. F. 2009.Wind energy explained : theory, design, and application. JohnWiley &Sons Nasir, A dan Y. Koesmaryono. 1990. Pengantar Ilmu Iklim Untuk Pertanian. Pustaka Jaya . Bogor. Nasir, A.A. 1990. Pengantar Ilmu Iklim Untuk Pertanian. Pustaka Jaya. Bogor. Nontji, Nugerah. 1993. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta. Restu, W. 2012. Artikel Ocean Data View.Jakarta. Surbakti. 2007. Ocean Data View (ODV). Online: http://surbakti77.files.web.ipb.com [ Tanggal 11 Mei 2013]. Takeda, Kensaku. 2005. Hidrologi Pertanian. PT Pratya Utama. Bogor. Triatmodjo, B.1999.Teknik Pantai.Beta offset . Jakarta. Wellyanto. 2009. Oseanografi Fisika. Online: http://itk.fpik.ipb.ac.id [Tanggal 12 Mei 2013]. Zakir, Ahmad. 2011. Jenis-Jenis Angin. Online: http://belajar.kemdiknas.go.id[Tanggal 11 Mei 2013].