Laporan Praktikum Mikroskop dan Teknik Pemindahan Bakteri
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikroskop merupakan sebuah alat untuk melihat obyek atau benda-benda yang terlalu kecil sehingga tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah dilihat dengan mata. Mikroskop ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek, dimana sebelumnya sudah ada Robert Hook dan Marcello Malphgi yang mengadakan penelitian melalui lensa yang sederhana. Kemudian Antony Van Leuwenhoek mengembangkan lensa sederhana itu menjadi lebih kompleks agar dapat mengamati protozoa, bakteri dan berbagai makhluk kecil lainnya. Setelah itu, pada sekitar tahun 1600, Hanz dan Z Jansen telah menemukan mikroskop yang dikenal dengan mikroskop ganda yang lebih baik daripada mikroskop yang dibuat oleh Antony Van Leuwenhoek. Mikroskop berasal dari dua buah kata yaitu mikro yang artinya kecil dan dari kata scopium yang scopium yang artinya adalah penglihatan. Mikroskop adalah suatu alat yang berada di dala m laboratorium yang memberikan bayangan dari benda yang diperbesar hingga ukuran tertentu hingga dapat dilihat dengan mata. (Cindy, 2009). Di alam populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, namun terdiri dari campuran dari berbagai macam sel. Pada laboratorium, populasi bakteri ini dapat diisolasi atau diinokulasi (ditanam) untuk mendapatkan kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologi, siat dan kemampuan biokimia salah satunya dengan bantuan mikroskop. Dengan mikroskop kita dapat mempelajari bakteri, protozoa dan mikroorganisme kecil lainnya secara kompleks. Pada kegiatan ini, kerja harus dilakukan secara aseptis agar steril sehingga se hingga tidak ada kontaminasi dari mikroba lainnya.
1.2 Tujuan Percobaan Percobaan
Melatih menggunakan mikroskop untuk melihat morfologi jamur, yeast,
Laboratorium Dasar Teknik Kimia FTI - ITATS
1
Laporan Praktikum Mikroskop dan Teknik Pemindahan Bakteri
bakteri, dan beberapa mikroorganisme lainnya
Mengenal bentuk-bentuk mikroorganisme
Mempelajari teknik isolasi biakan mikroorganisme pada medium steril
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Laboratorium Dasar Teknik Kimia FTI - ITATS
2
Laporan Praktikum Mikroskop dan Teknik Pemindahan Bakteri
2.1 Mikroskop
2.1.1
Pengertian mikroskop Mikroskop (bahasa Yunani : micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata. Mikroskop merupakan alat bantu yang dapat
ditemukan
hampir
diseluruh
laboratorium
untuk
dapat
mengamati organisme berukuran kecil (mikroskopis). Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Benda kecil dilihat dengan cara memperbesar ukuran bayangan benda tersebut hinga berkali-kali lipat. Bayangan benda dapat dibesarkan 40 kali, 100 kali, 400 kali, bahkan 1000 kali, dan perbesaran yang mampu dijangkau semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi. 2.1.2
Bagian mikroskop Bagian mikroskop terbagi menjadi bagian optik dan bagian mekanik (non-optik). Bagian-Bagian Optik
-
Lensa Okuler , yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali.
- Lensa Objektif , yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan
Laboratorium Dasar Teknik Kimia FTI - ITATS
3
Laporan Praktikum Mikroskop dan Teknik Pemindahan Bakteri
kadang bersentuhan. - Kondensor , yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek. - Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk dan mengenai preparat. - Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut. Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik)
- Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan. -
Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objektif dan lensa okuler mikroskop.
- Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang mikroskop. - Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap ditempat yang diinginkan. -
Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
- Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan. - Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang menjaga mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang mikroskop saat mikroskop
Laboratorium Dasar Teknik Kimia FTI - ITATS
4
Laporan Praktikum Mikroskop dan Teknik Pemindahan Bakteri
hendak dipindahkan. 2.1.3
Jenis – jenis mikroskop Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan cmikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. -
Mikroskop Cahaya Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler ) atau ganda (binokuler ). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai pengganti sumber cahaya matahari.
-
Mikroskop Stereo
Laboratorium Dasar Teknik Kimia FTI - ITATS
5
Laporan Praktikum Mikroskop dan Teknik Pemindahan Bakteri
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa obyektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah : o
Ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati
o
Sumber cahaya berasal dari atas sehingga obyek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasanya 10 kali, sedangkan lensa obyektif menggunakan sistem zoom dengan perbesaran antara 0,7 hingga 3 kali, sehingga perbesaran total obyek maksimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lensa obyektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengatur fokus obyek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengatur perbesaran terletak diatas pengatur fokus.
-
Mikroskop Elektron Sebagai gambaran mengenai mikroskop elektron kita uraikan sedikit dalam buku ini. Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali, elektron digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai dua tipe, yaitu mikroskop elektron scanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM). SEM digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan sel (atau struktur renik lainnya), dan obyek diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati struktur detil internal sel.
2.1.4
Penggunaan Mikroskop
Hal-hal yang perlu diperhatikan bila menggunakan mikroskop
Laboratorium Dasar Teknik Kimia FTI - ITATS
6
Laporan Praktikum Mikroskop dan Teknik Pemindahan Bakteri
- Selalu membawa mikroskop dengan dua tangan. - Bila menggunakan preparat basah, tabung mikroskop selalu dalam keadaan tegak, berarti meja dalam keadaan datar. Ini berlaku bagi mikroskop dengan tabung tegak, tidak berlaku untuk mikroskop dengan tabung miring. - Preparat basah harus selalu ditutup dengan gelas penutup saat dilihat di bawah mikroskop. - Selalu menjaga kebersihan lensa-lensa mikroskop termasuk cermin. - Tidak dibenarkan melepas lensa-lensa mikroskop dari tempatnya. - Setelah selesai menggunakan mikroskop, pasang lensa objektif dengan perbesaran paling rendah pada kedudukan lurus ke bawah.
Langkah yang dilakukan dalam mengamati suatu objek atau preparat menggunakan mikroskop a. Pastikan meja preparat dalam keadaan datar dan lensa objektif perbesaran rendah, dipasang pada kedudukan segaris sumbu dengan lensa okuler. b. Melihat melalui okuler dengan satu mata (untuk mikroskop monokuler) dan dua mata (untuk mikroskop binokuler). Sesuaikan cermin agar sinar cukup tersedia atau nyalakan lampu serta sesuaikan jumlah sinar yang diperlukan. Sesuaikan lubang diafragma sehingga sinar yang diterima mata optimal (tidak terlalu terang atau redup). c. Jauhkan lensa objektif dari meja preparat dengan memutar pengatur kasar searah jarum jam. Letakkan preparat di bawah objektif. Dengan melihat dari samping, sesuaikan lensa objektif perbesaran rendah pada jarak kira-kira 1 cm dari preparat. Lihat lagi melalui okuler, dan naikkan meja preparat dengan pemutar kasar kemudian gunakan pengatur halus sampai preparat jelas terlihat.
Laboratorium Dasar Teknik Kimia FTI - ITATS
7
Laporan Praktikum Mikroskop dan Teknik Pemindahan Bakteri
d. Lihat lagi dari samping, dengan hati-hati putar objektif dengan perbesaran yg lebih tinggi (misalnya 45x) pada kedudukannya. Perhatikan agar lensa tidak menyingung preparat, kemudian lihat lagi melalui okuler dan fokuskan preparat dengan memutar pemutar halus secara perlahan ke arah berlawanan jarum jam. Sesuaikan pencahayaan. e. Amati preparat, apabila perlu digambar f. Bila pengamatan telah selesai putar revolver objektif ke perbesaran rendah, naikkan tabung atau turunkan meja, setelah itu ambil preparat dari meja preparat. 2.1.5
Pemeliharaan Mikroskop a. Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, bebas dari uap asam-basa. Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop yang dilengkapi silika gel, yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan mikroskop tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam almari yang diberi lampu b. Bagian mikroskop non-optik dapat dibersihkan dengan kain flanel. Untuk membersihkan debu yang terselip dapat dengan kuas kecil atau kuas lensa kamera, serta alat semprot atau kuas lembut. c. Bersihkan kotoran, berkas jari, minyak dan lain-lain pada lensa dengan menggunakan kain lensa, tissue atau kain lembut yang dibasahi sedikit alkohol-eter atau isopropil alkohol. Jangan sekali-kali membersihkan lensa dengan saputangan atau kain d. Bersihkan badan mikroskop dan lengan dengan kain lembut dengan sedikit deterjen. e. Sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan dengan
xilol (xylene). Hati-hati xilol dapat merusak bahan plastik .
2.1.6
Preparat
Mempersiapkan Preparat Non-permanen Untuk membuat preparat non-permanen dilakukan sebagai berikut.
Laboratorium Dasar Teknik Kimia FTI - ITATS
8
Laporan Praktikum Mikroskop dan Teknik Pemindahan Bakteri
a. Buat irisan secara melintang atau membujur. Irisan yang dibuat haruslah tembus cahaya (jika menggunakan mikroskop cahaya). Jika akan menggunakan mikroskop stereo, irisan preparat tebal tidak menjadi masalah. b. Letakkan irisan tersebut pada gelas benda, kemudian tetesi objek dengan setetes air menggunakan pipet. c. Tutup dengan gelas penutup. Usahakan agar tidak terdapat gelembung udara pada medium. Hal ini dapat diusahakan dengan beberapa langkah berikut: pegang gelas penutup dengan posisi 45o terhadap gelas benda, sentuhkan tepi bawah gelas penutup pada permukaan medium dan perlahan-lahan rebahkan gelas penutup (dapat dengan bantuan jarum sebagai penyangga gelas penutup) sehingga gelas penutup perlahan di atas kaca obyek. Jika masih ada gelembung udara ulangi pekerjaan tersebut sampai tidak ada gelembung udara. Amati preparat yang anda buat dibawah mikroskop dengan terlebih dahulu menggunakan perbesaran lemah (10x10), kalau sudah diketahui obyek yang akan diamati kemudian memakai perbesaran kuat (10x20 atau 10x40).
Penyimpanan dan Pemeliharaan Preparat atau Slide Awetan a. Preparat atau slide sebaiknya diberi nomor di salah satu sudut labelnya. b. Pemeliharaan: tidak perlu memegang bagian permukaan objek dengan jari selama praktikum c. Untuk membersihkan preparat atau slide dengan kuas kering, jika banyak bahan perekat yang mengganggu pengamatan dapat digunakan xylol. d. Spesiesmen
awetan
tumbuhan
dan
hewan
mikroskopik
disimpan dalam kotak kayu khusus dilengkapi dengan rak-rak mini seukuran gelas objek.
Laboratorium Dasar Teknik Kimia FTI - ITATS
9
Laporan Praktikum Mikroskop dan Teknik Pemindahan Bakteri
e. Penyimpanan disusun secara sejajar vertikal dan disimpan ditempat kering. f. Pengambilan dan penyimpanan dilakukan dengan hati-hati. g. Setiap spesiesmen awetan disimpan dengan dilengkapi label dan disusun secara alfabetik agar mudah penyimpanan dan pengambilannya.
2.2 Teknik Pemindahan Bakteri
Sebelum
mulai
membiakan
mikroba,
pertama-tama
harus
mempertimbangkan bagaimana cara menghindari kontaminan. Mikroba terdapat dimana-mana, tersebar di udara atau pada permukaan suatu benda, oleh karena itu harus dilakukan sterilisasi pada media segera setel ah disiapkan, yang biasa dilakukan dengan pemanasan. Hal ini perlu dilakukan untuk menghilangkan mikroba kontaminan. Maka semua bahan dan alat yang bersentuhan dengan suatu biakan murni harus steril. Teknik yang digunakan dalam pencegahan kontaminasi selama membuat dan mensterilkan medium kultur disebut teknik aseptik. Penguasaan teknik ini diperlukan dalam keberhasilan laboratorium mikrobiologi dan hal tersebut merupakan salah satu metode permulaan yang dipelajari oleh ahli mikrobiologi pemula. Kontaminan asal udara sering terdapat dalam medium, karena udara selalu mengandung partikel debu tempat komunitas mikroba. Transfer aseptik suatu biakan dari satu tabung medium ke tabung lainnya biasa dilakukan dengan menggunakan jarum inokulasi atau ose yang disterilkan dengan cara membakar di atas api. Biakan juga dapat dipindahkan dari permukaan lempeng agar,
sebagai
tempat
perkembangan
koloni
dimana
sel
mengalami
pertumbuhan dan pembelahan. Metode utama yang digunakan untuk memperoleh kultur murni dari komunitas mikroba yang mengandung beberapa mikroba yang berbeda dilakukan dengan memilih koloni – koloni yang terpisah dan menggoreskan pada lempeng agar dengan metode gores, s ehingga diperoleh koloni mikroba yang murni.
Laboratorium Dasar Teknik Kimia FTI - ITATS
10
Laporan Praktikum Mikroskop dan Teknik Pemindahan Bakteri
Laboratorium Dasar Teknik Kimia FTI - ITATS
11
Laporan Praktikum Mikroskop dan Teknik Pemindahan Bakteri
BAB 3 METODE PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Mikroskop
Kawat ose
Objek glass dan cover glass
Pembakar spirtus
3.1.2 Bahan Ragi ( yeast )
Methylen Blue
Aquades
Biakan bakteri
Phenol chrystal
Asam laktat
Glycerol
Laboratorium Dasar Teknik Kimia FTI - ITATS
12
Laporan Praktikum Mikroskop dan Teknik Pemindahan Bakteri
3.2 Skema Percobaan
3.2.1 Persiapan Mikroskop
mengeluarkan mikroskop dari lemari dengan hati-hati mengatur pencahayaan bila bayangan kurang terang atau terlalu terang
memutar skrup penetapan kasar hingga tabung mikroskop naik sekitar 2cm
menempatkan preparat di tengah-tengah mikroskop dan dicengkramkan dengan jepitan.
melihat melalui okuler dan memutar tabung pelan-pelan ke atas dengan skrup penetapan kasar
setelah selesai penggunaan , kondensor harus diputar ke bawah, revolver diputar hingga lensa terkecil berada di bawah dan tubus diputar ke bawah
menaikkan kondensor setinggitingginya dan membuka diaphragma seluruhnya
membersihkan mikroskop dan lensanya kemudian disimpan
Gambar 3.1 Skema persiapan mikroskop
Laboratorium Dasar Teknik Kimia FTI - ITATS
13
Laporan Praktikum Mikroskop dan Teknik Pemindahan Bakteri
3.2.2
Mempersiapkan preparat Ada tiga prosedur pengamatan, yaitu:
Pengamatan mold jamur dengan “ Mounting Medium” Lactophenol Cotton Blue
Gambar 3.2 Skema pengamatan Pengamatan mold jamur dengan “ Mounting Medium” Lactophenol Cotton Blue
Laboratorium Dasar Teknik Kimia FTI - ITATS
14
Laporan Praktikum Mikroskop dan Teknik Pemindahan Bakteri
Pengamatan sel ragi ( yeast ) dengan ” Methylene Blue” 0,1 %
Gambar 3.3 Skema pengamatan sel ragi dengan methylen blue 0.1%
Pengamatan bentuk-bentuk bakteri
menyiapkan kaca obyek yang bersih
menurunkan objektif perlahan-lahan sampai mengenai immersion oil pada preparat.
mengatur objektif preparat sampai terlihat jelas
mengambil suspensi dengan kawat ose steril dan ditaruh di pusat kaca obyek
menutup dengan deck glass
memeriksa dengan mikroskop dengan perbesaran ±100x
menambahkan oil immersion di atas deck glass
mengamati dan menggambar bentuk organisme tersebut
Gambar 3.4 Skema pengamatan bentuk-bentuk bakteri
3.2.3
Teknik pemindahan bakteri
Laboratorium Dasar Teknik Kimia FTI - ITATS
15
Laporan Praktikum Mikroskop dan Teknik Pemindahan Bakteri
Ada 2 prosedur dalam teknik pemindahan bakteri, yaitu: a. Dengan menggunakan tabung reaksi
Tulis nama spesies mikroorganisme, tanggal, serta nama praktikum pada tabung reaksi
Biakan induk dalam tabung reaksi dan media agar miring yang telah disterilisasikan diletakkan pada telapak tangan kiri
Dipijarkan jarum ose pada nyala api lampu spiritus hingga membara
Tutup kembali tabung biakan induk dengan kapasnya
Ambil biakan induk menggunakan jarum ose yang telah steril
Buka sumbat kapas pada biakan induk dengan jari manis dan kelingking
Buka sumbat kapas pada media agar miring yang akan diinokulasikan mikroorganisme dengan cara yang sama pada langkah 4.
Kemudian ujung jarum ose yang telah mengandung mikroorganisme digeserkan dengan hati-hati di atas permukaan agar. dimulai dari dasar tabung secara zig-zag menuju bagian atas tabung
tutup kembali dengan sumbat kapas, lalu panaskan kembali jarum ose hingga membara
Simpan biakan yang baru diinokulasi ke dalam incubator, dan amati, gambar serta beri keterangan pertumbuhan koloni bakteri
Gambar 3.5 Skema pemindahan bakteri dengan menggunakan tabung reaksi
b. Dengan menggunakan petridish
Laboratorium Dasar Teknik Kimia FTI - ITATS
16
Laporan Praktikum Mikroskop dan Teknik Pemindahan Bakteri
menulis nama spesies mikroorganisme, tanggal, serta nama praktikum pada tabung reaksi
Biakan induk dalam tabung reaksi dan media agar miring yang telah disterilisasikan diletakkan pada telapak tangan kiri
Buka sumbat kapas pada biakan induk dengan jari manis dan kelingking
Dipijarkan jarum ose pada nyala api lampu spiritus hingga membara
Ambil biakan induk menggunakan jarum ose yang telah steril
Geserkan ujung jarum ose yang sudah mengandung mikroorganisme dengan hati-hati di atas permukaan agar. dimulai dari atas permukaan secara zigzag menuju ke bagian bawah
Tutup kembali tabung biakan induk dengan kapasnya
Panaskan bagian pinggir cawan petri untuk proses sterilisasi, buka sedikit tutup cawan petri dengan teteap melakukannya di dekat api bunsen
tutup kembali cawan petri tersebut dan sterilkan bagian pinggir cawan dengan api bunsen
Simpan biakan yang baru diinokulasi ke dalam incubator, dan amati, gambar serta beri keterangan pertumbuhan koloni bakteri Gambar 3.6 Skema pemindahan bakteri dengan menggunakan petridish
Laboratorium Dasar Teknik Kimia FTI - ITATS
17
Laporan Praktikum Mikroskop dan Teknik Pemindahan Bakteri
3.3 Gambar Alat
Gambar 3.7 Mikroskop
Gambar 3.9 Object dan cover glass
Laboratorium Dasar Teknik Kimia FTI - ITATS
Gambar 3.8 Kawat ose
Gambar 3.10 Pembakar spiritus
18
Laporan Praktikum Mikroskop dan Teknik Pemindahan Bakteri
BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Percobaaan No Pengamatan 1 Sel ragi (yeast) dengan Methylene Blue 0.1% secara mikroskopik
2
Sel ragi ( yeast ) dengan Methylene Blue 0.1% secara mikroskopik
Gambar
Keterangan Mikroba” saccharomyces cerevisiae” atau sel ragi (yeast) dengan methylene blue 0.1% secara mikroskopik dengan perbesaran 40 kali.
Mikroba” saccharomyces cerevisiae” atau sel ragi ( yeast ) dengan methylene blue 0.1% secara mikroskopik dengan perbesaran 40 kali. Bakteri Biru = Mati
3
4
Inokulasi biakan murni bakteri “ Enterobakter ” pada media agar miring
Bakteri di inkubator pada suhu 37 oC.
Inokulasi biakan murni bakteri “Serratia” pada media miring
Bakteri di inkubator pada suhu 37 oC.
Laboratorium Dasar Teknik Kimia FTI - ITATS
Bakteri“ Enterobakter ” tumbuh pada media agar miring.
Bakteri “Serratia” tumbuh pada media agar miring.
19
Laporan Praktikum Mikroskop dan Teknik Pemindahan Bakteri
4.2 Pembahasan
Pada praktikum mikroskop yaitu pengamatan sel ragi ( yeast ) dengan methylene blue 0.1 % secara mikroskopik dengan perbesaran 40 kali didapat mikroba dengan bewarna biru yang artinya bakteri tersebut mati dan bakteri tidak bewarna yang artinya bakteri tersebut hidup. Yeast atau hamir adalah mikroorganisme eukariot yang diklasifikasikan dalam kingdom Fungi, dengan 1.500 species yang telah dapat dideskripsikan (diperkirakan
1%
dari
seluruh
mikroorganisme uniseluler, menjadi multiseluler
spesies
meskipun
melalui
fungi).
Khamir
beberapa
pembentukan
benang
merupakan
spesies
dapat
dari
sel-sel
budding tersambung yang dikenal sebagai hifasemu ( pseudohyphae), seperti yang terlihat pada sebagian besar kapang. Ukuran kapang bervariasi tergantung spesies, umumnya memiliki diameter 3 – 4 µm, namun beberapa jenis khamir dapat mencapai ukuran lebih 40 µm. Sebagian besar khamir bereproduksi secara aseksual dengan mitosis, dan dengan pembelahan sel asimetris yang disebut budding. Khamir yang paling umum digunakan adalah Saccharomyces cerevisiae, yang dimanfaatkan untuk produksi anggur, roti, tape, dan bir sejak ribuan tahun
yang
silam
dalam
bentuk ragi. Saccharomyces
cerevisiae dapat
mengkonversi karbohidrat menjadi karbon dioksida menjadi alkohol melalui proses fermentasi, karbon dioksida digunakan dalam proses pembuatan roti (baking ) dan
alkohol
dalam
minuman
beralkohol. Saccharomyces
cerevisiae juga merupakan organisme model penting dalam penelitian biologi sel moderen, dan juga salah satu mikroorganisme eukariot yang paling sering diteliti secara menyeluruh. Peneliti menggunakannya untuk mendapatkan informasi mengenai biologi sel eukariot dan terutama biologi manusia. Spesies khamir lainnya seperti Candida albicans adalah patogen oportunistik dan dapat menyebabkan infeksi pada manusia (kandidiasis) . Khamir juga dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dalam microbial fuel cell , dan memproduksi etanol untuk industri biofuel.
Laboratorium Dasar Teknik Kimia FTI - ITATS
20
Laporan Praktikum Mikroskop dan Teknik Pemindahan Bakteri
Keberhasilan praktikum pengamatan mikroskop sangat bergantung pada keterampilan individu dalam penggunaan mikroskop, yaitu mulai dari cara pengoprasian mikroskop, pembuatan objek preparat sampai keterampilan individu pada saat praktikum yang meliputi pengamatan objek yang diamati dan teknik aseptik pada saat praktium. Dengan pengoprasian mikroskop yang baik akan memperpanjang masa hidup mikroskop tersebut dan kita akan memperoleh data atau pengamatan yang akurat. Pembuatan objek preparat sangatlah penting pada saat melakukan pengamatan. Pembuatan objek preparat yang baik adalah tidak terlalu tebal atau tipis agar sel mikroba yang kita amati dapat terlihat jelas. Jika objek preparat yang kita buat terlalu tebal atau banyak, maka pada saat diamati dengan mikroskop mikroba tersebut tidak terlihat dengan jelas, namun jika objek preparat yang kita buat tipis atau sedikit, maka bisa jadi sel mikroba tersebut tidak akan bisa terlihat secara mikroskopik. Penerapan teknik aseptik pada saat praktikum sangatlah penting agar partikulat dan mikroba penganggu mengkontaminasi objek yang diamati sehingga data yang diperoleh akurat. Pembahasan selanjutnya adalah praktikum pemindahan atau inokulasi bakteri. Bakteri biakan murni yang diinokulasi adalah bakteri Enterobacter dan Serratia. Bakteri Serratia marcescens atau bakteri merah adalah salah satu spesies bakteri patogen oportunistik dari family Enterobacteriaceae. Dulunya bakteri ini disebut Monas prodigiosus atau Bacillus prodigiosus. Namun sejak tahun 1920-an, seorang apoteker Venesia bernama Bartolomeo Bizio mengganti nama spesies ini
menjadi Serratia dari
nama
seorang fisikawan, Serafino
Serrati, dan marcescens yang berarti "memudar" (karena bakteri ini dapat mengalami pemudaran warna koloni). Beberapa karakteristik dari bakteri ini adalah
motil
(bergerak),
berbentuk
batang,
anaerob
fakultatif,
berdiameter 0,5-0,8 µm dan panjang 0,9-2 µm. Spesies ini dapat tumbuh pada suhu 5 – 40 °C dan secara alami ditemukan di tanah, air, dan permukaan
Laboratorium Dasar Teknik Kimia FTI - ITATS
21
Laporan Praktikum Mikroskop dan Teknik Pemindahan Bakteri
tanaman. Beberapa galur ( strain) S. marcescens dapat menghasilkan pigmen prodigiosin yang berwarna merah gelap hingga merah muda, tergantung pada usia koloni bakteri tersebut. Bakteri Enterobacter termasuk dalam keluarga Enterobactericeae yang
merupakan kelompok gram negative berbentuk batang yang habitat umunya adalah di usus manusia dan hewan. Enterobacter satu keluarga dengan E.coli, Klebsiella, Salmonella, Shigella, Proteus, dan sebagainya. Pada keadaan tertentu jika terjadi perubahan pada inang atau bila kesempatan memasuki tubuh yang lain, banayak diantara bakteri ini yang mampu menimbulkan penyakit (Irianto,2006). Enterobacter merupakan flora normal pada sistem pencernaan manusia dan hewan. Bakteri ini tidak akan menimbulkan penyakit jika tidak bergabung dengan jenis bakteri lain. Ini disebabkan bakteri Enterobacter bukan penyebab tunggal munculnya suatu penyakit. Salah satu spesies dari Enterbacter yang menimbulkan
penyakit
bagi
manusia
adalah Enterobacter
sakazaki.
Enterobacter sakazakii bukan merupakan mikroorganisme normal pada saluran pencernaan hewan dan manusia. Habitat asli bakteri Enterobacter sakazakii tidak diketahui secara pasti, sehingga disinyalir bahwa tanah, air, sayuran,
tikus,
dan
lalat
merupakan
sumber
infeksi. Enterobacter
sakazakii dapat ditemukan di beberapa lingkungan industri makanan pabrik susu, coklat, kentang, sereal, dan pasta, lingkungan berair, sedimen tanah yang lembab.
Beberapa
bahan
makanan
yang
berpotensi terkontaminasi Enterobacter sakazakii antara lain keju, sosis, daging cincang awetan, sayuran, dan susu bubuk. Pada saat inokulasi atau pemindahan bakteri, teknik asptis harus dilakukan agar tidak ada pratikulat atau mikroba penganggu yang mengkontaminasi. Pada saat pemindahan bakteri, pertama-tama dilakukan aseptis pada meja kerja, jarum ose dan tangan. Kemudian memijarkan jarum ose pada pembakar bunsen dan goyangkan jarum ose agar tidak terlalu panas sehingga pada saat mengisolasi bakteri, bakteri
tersebut selnya tidak rusak. Setelah itu
mengisolasi dengan cara menggoreskan jarum ose pada bakteri biakan bakteri.
Laboratorium Dasar Teknik Kimia FTI - ITATS
22
Laporan Praktikum Mikroskop dan Teknik Pemindahan Bakteri
Kemudian mendekatkan dengan api media agar miring agar tidak ada kontaminasi mikroba pada media. Lalu membuka kapas penutup media dan menggoreskan secara perlahan jarum ose yang telah digoreskan dengan bakteri biakan murni pada media agar miring dengan pola zig-zag. Panskan kembali ujung tabung reaksi yang berisi media agar miring dan tutup dengan kapas penutup media. Kemudian pijarkan kembali jarum ose yang telah digunakan agar steril. Dan menginkubasi dalam inkubator dengan suhu 37 oC selama 1 x 24 jam. Pada saat menggoreskan bakteri biakan murni pada media agar miring , tidak boleh terlalu menekan atau kasar dan posisi jarum ose adalah datar (horizontal) sehingga tidak menusuk meida dan tidak merusak media tersebut. Media yang rusak akan memengharui pertumbuhan bakteri.
Laboratorium Dasar Teknik Kimia FTI - ITATS
23
Laporan Praktikum Mikroskop dan Teknik Pemindahan Bakteri
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum pengamatan mikroba dengan mikroskop dan pemindahan bakteri, mahasiswa trampil dalam menggunakan mikroskop dengan baik dan dapat melakukan pengamatan terhadap morfologi sel ragi ( yeast ) dengan methylene blue 0.1% dan mahasiswa mampu memindahkan bakteri secara baik dan aseptis. 5.2 Saran
Pada saat praktikum mikrobiologi, teknik aseptis harus diterapkan dengan baik dan lakukan praktikum dengan menggunakan Laminar Air Flow (LAF) agar meminimalisir kontaminasi dari partikulat dan mikroba penganggu.
Laboratorium Dasar Teknik Kimia FTI - ITATS
24