Kata Pengantar Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang mana berkat ridho dan rahmatnya penulisan Laporan Kerja Praktek ini yang berjudul ³Analisa Unjuk Kerja PMT Sf6 Di Jaringan Switchyard 150 Kv PLTA MUSI´ dapat terselesaikan, serta ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada dosen pembimbing, karyawan PLTA MUSI, serta temanteman yang telah membantu dan memberikan support dalam penulisan Laporan Kerja Peraktek ini. Adapun yang dibahas dalam Laporan Kerja Praktek ini adalah mengenai analisa unjuk kerja PMT yaitu bagaimana kerja dari PMT Sf6 dilihat dari sistemnya maupun dari jaringan 150 Kv nya dan juga apa yang membuat PMT jenis Sf6 yang digunakan pada jaringan 150 Kv di PLTA MUSI. Akhir kata penulis berharap agar laporan kerja peraktek ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu bagi pembacanya dan juga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk dapat menyempurnakan laporan kerja peraktek ini.
Bengkulu,......................................
( Rahmat Saputra)
Abstrak PMT adalah saklar yang dapat digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan arus/daya listrik sesuai rantingnya jika terdapat gangguan pada jaringan switchyard atau alat transmisi lainnya, PMT digunakan untuk memutuskan hubungan secara otomatis. Salah satu jenis PMT yang ada sekarang ini adalah dengan menggunakan media gas SF6 (Sulphur Hexafloride). Keuntungan dari PMT dengan media gas SF6 adalah sifatsifat gas SF6 murni yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak beracun dan tidak mudah terbakar dan pada temperatur 150° C gas SF6 mempunyai sifat tidak merusak metal, plastik dan bermacam-macam bahan yang umumnya digunakan dalam pemutus tegangan tinggi. Adapun yang di analisa adalah tentang bagaimana hubungan antara PMT dengan sistem proteksi, keserempakan pemutusan PMT, Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dalam bidang kelistrikan, dewasa ini dipasang sebuah alat bernama pemutus tenaga (PMT) di setiap gardu induk. PMT adalah saklar yang dapat digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan arus/daya listrik sesuai rantingnya jika terdapat gangguan pada gardu induk atau alat transmisi lainnya, PMT digunakan untuk memutuskan hubungan secara otomatis. Salah satu jenis PMT yang ada sekarang ini adalah dengan menggunakan media gas SF6 (Sulphur Hexafloride). Keuntungan dari PMT dengan media gas SF6 adalah sifat-sifat gas SF6 murni yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak beracun dan tidak mudah terbakar dan pada temperatur 150° C gas SF6 mempunyai sifat tidak merusak metal, plastik dan bermacam-macam bahan yang umumnya digunakan dalam pemutus tegangan tinggi, sebagi isolasi listrik, gas SF6 mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi (2 ½ - 3 kali dari udara) dan kekuatan dielektrik ini bertambah dengan pertambahan tekanan. Dengan adanya alat ini, diharapkan kita dapat mewujudkan sistem tenaga listrik yang lebih terjamin dalam hal keamanan dan kehandalan sehingga tidak membahayakan manusia dan lingkungannya. sebagi isolasi listrik, gas SF6 mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi (2 ½ - 3 kali dari udara) dan kekuatan dielektrik ini bertambah dengan pertambahan tekanan. Dengan adanya alat ini,
diharapkan kita dapat mewujudkan sistem tenaga listrik yang lebih terjamin dalam hal keamanan dan kehandalan sehingga tidak membahayakan manusia dan lingkungannya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Listrik pada saat sekarang ini sudah menjadi kebutuhan pokok yang dimana hampir disetiap peralatan yang menunjang pekerjaan kita harus di hubungkan ke listrik sebagai suplai energi listrik untuk mengaktifkan peralatan tersebut. Dimana Kebutuhan listrik masyarakat semakin besar sedangkan energi listrik diharapkan dapat mencukupi masyarakat seluruhnya. Energi listrik dibangkitkan dalam pusat pusat pembangkit listrik seperti PLTA, PLTU, PLTD, PLTG dan PLTP kemudian disalurkan melalui saluran transmisi menuju ke gardu induk dan kemudian
disalurkan
ke
gardu
ditribusi
untuk
kemudian
disalurkan ke pelanggan atau masyarakat dan terkhusus untuk daerah Provinsi Bengkulu yang memiliki pembangkit PLTA MUSI yang berkapasitas 3x70MW yang mampu memenuhi kebutuhan di Provinsi Bengkulu bahkan juga turut mensuplai energi listrik untuk Provinsi lain yang tergbung dalam jaringan interkoneksi. PT PLN(Persero) sektor pembangkitan PLTA MUSI Ujan Mas
yang
statusnya
perusahaan
kepercayaan pemerintah
untuk
milik
mengelola
negara
mendapat
penyediaan
dan
penyaluran listrik dengan konsekuensi sistem penyaluran yang handal dan efektif. Untuk menunjang itu semua maka pada sistem tenaga listrik terdapat berbagai macam pengaman seperti pengaman pada pembangkit,
pengaman
pengaman
saluaran
in du k, pengaman
saluran
generator,
pengaman
transmisi, distribusi,
dan
transfomator,
pengaman pengaman
gardu pa da
konsumen. Salah satu komponen sistem pengaman adalah Pemutus Tenaga (PMT) dimana PMT digunakan untuk memutuskan atau menyambungkan jaringan dari energi listrik baik dalam keadaan berbeban
maupun tak berbeban, dimana ada beberapa indikator yang dapat menyebabkan PMT dapat bekerja memutuskan saluran/jaringan listrik. Pada sistem pembangkitan di PLTA MUSI ini banyak menggunakan PMT sebagai pengaman ketika terjadi gangguan dan dalam laporan ini penulis lebih memfokuskan lagi pembahasan PMT nya yaitu PMT pada jaringan Switchyard yang merupakan tempat penghubung antara keluaran dari Trarnsformator 150 KV dengan jaringan transmisi yang akan menuju ke GI Pekalongan yang harus memiliki sistem proteksi yang baik dan salah satu komponen pentingnya adalah PMT.
1.2 Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan laporan KP mengenai PMT janis SF6 di jaringan Switchyard PLTA MUSI adalah sebagai berikut : 1. mengetahui cara kerja PMT jenis SF6 di jaringan Switchyard PLTA MUSI 2. megetahui proses pemadaman busur api pada PMT jenis SF6 di jaringan Switchyard PLTA MUSI 3. Mengetahui kelebihan dari PMT jenis SF6 dibandingkan PMT jenis lain 4. mengetahui karakteristik PMT jenis SF6 yang digunakan di jaringan Switchyard PLTA MUSI
1.3 Rumusan Masalah Adapun penulisan laporan KP ini akan dititik beratkan pada permasalahan sebagai berikut: 1. Apa kelebihan PMT jenis SF6 yang digunakan di jaringan Switchyard PLTA MUSI dibandingkan dengan PMT jenis lain ? 2. Bagaimana proses pemadaman busur api pada PMT jenis SF6 ? 3. Bagaimana sistem kerja PMT janis SF6 ? 4. Bagaimana proses normaly close dan normaly open pada PMT jenis SF6 ? 5. Bagaimana bentuk kerja PMT jenis SF6 dilihat dari jaringan switchyard 150 KV di PLTA MUSI ?
1.4 Batasan Masalah Pada penyusunan laporan KP ini penulis membatasi masalah pada hal hal dibawah ini : 1. PMT jenis SF6 beserta perlengkapannya 2. Jaringan Switchyard 150 KV bagian PMT jenis SF6 3. Proses pemadaman busur api 4. Cara kerja PMT jenis SF6
BAB 2 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero)
PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan taraf
internasional
yang bergerak di bidang tenaga kelistrikan yang berdiri berdasarkan akta notaris; soetjipto SH No : 169 Tahun : 1994. Sebelum tahun 1994 PLN merupakan perusahaan jawatan, setelah itu PLN berubah menjadi perusahaan umum (PERUM), baru pada tahun 1994 PLN berubah penjadi PT PLN (persero). Fungsi PLN dapat dibagi menjadi dua fungsi penting yaitu fungsi
bisnis
dan
fungsi
sosial.
PLN
fungsi
bisnis
meliputi
pembangkitan, penyaluran dan pengaturan listrik yang diutamakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan mengharapkan imbalan berupa keuntungan bagi perusahaan. Sedangkan PLN fungsi sosial yaitu fungsi PLN sebagai perusahaan negara yang memenuhi kebutuhan masyarakat untuk menunjang taraf hidup masyarakat, dan kemajuan suatu daerah. Indikator kemajuan suatu daerah dapat dilihat dari
banyaknya
kebutuhan
listrik,
semakin
banyak
suatu
daerah
membutuhkan listrik maka daerah tersebut dapat dikatakan semakin maju. Secara garis besar PT. PLN (Persero) terdiri dari : 1. PLN LITBANG (Penelitian dan Pengembangan) 2. PLN JASER (Jasa dan Service) 3. PLN Unit Bisnis Pada pembahasan ini hanya membahas PLN unit Bisnis saja karena pembangkit tenaga listrik yang menjadi tempat pelaksanaan kerja praktek berada pada sub
PLN Unit Bisnis. PLN Unit Bisnis
merupakan salah satu bagian dari PLN yang bergerak
di
bidang
pembangkitan, penyaluran dan pengaturan listrik pada suatu wilayah. PLN Unit Bisnis dapat dibagi menjadi : 1. P3B (Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban) P3B merupakan bagian dari PLN yang berfungsi sebagai
penyaluran
dan
pusat
pengaturan
beban,
pada
suatu
sistem
interkoneksi. P3B terdiri dari dua unit penting yaitu UPT dan UPB. UPT yaitu unit pengaturan transmisi yang terdiri dari saluran gardu induk-gardu
transmisi
dan
induk. Sedangkan UPB merupakan unit pengaturan
beban 2. PLN Wilayah PLN wilayah adalah bagian dari PLN yang bergerak di bidang distribusi tenaga listrik ke konsumen pada wilayah-wilayah tertentu. Di Bengkulu PLN wilayah terdapat di kampung cina yaitu
PT.
PLN
(Persero) Cabang Bengkulu. PLN wilayah cabang Bengkulu hanya melayani
dan
mengatur
pemakaian beban konsumen di Provinsi
Bengkulu saja. 3. PLN KIT (Pembangkitan) PLN KIT adalah salah satu sektor dari PLN yang bergerak di bidang pembangkitan tenaga listrik. Di P3B Sumatera di antaranya terdapat pembangkit listrik tenaga air, yaitu : a. PLTA BETEGI b. PLTA TES c. PLTA MUSI d. PLTA BESAI Selain itu, Pada P3B Sumatera juga terdapat Pembangkit Listrik
Tenaga
Gas
(PLTG).
Yaitu
PLTG
TARAHAN. Sebagai
penunjang kebutuhan listrik di setiap PLN wilayah juga terdapat PLTD.
2.2. Visi, Misi, dan Moto
Visi : 1. Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang tumbuh berkembang,unggul, dan terpercaya yang bertumpu pada potensi insani. 2. Visi 75/100, Artinya 75 tahun RI merdeka tepatnya tahun 2020 di targetkan 100 % wilayah indonesia terlistriki. Misi : 1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang terkait berorientasi
pada kepuasan pelanggan,
lain yang anggotan
perusahaan dan pemegang saham. 2. Menjadikan
tenaga
listrik
sebagai
media
untuk
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. 3. Mengupayakan agar tenaga listrik mejadi pendorong kegiatan ekonomi. 4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. Motto : Listrik untuk kehidupan yang lebih baik (Electricity for a better life)
2.3 Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan
: PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel, SEKTOR PEMBANGKITAN BENGKULU
Jenis Badan Usaha
: Perseroan Terbatas
Alamat Perusahaan
: Jl. Raya Kepahiyang - Curup Km 72, Desa Ujan Mas Atas,Kabupaten Kepahiyang, Propinsi Bengkulu
Nomor Telpon
: 0736-343878, 0736-21935
Website
: www.pln-pikitring.co.id
Status Permodalan
: BUMN
Bidang Usaha dan Kegiatan
: Ketenagalistrikan (Pembangkit, Jaringan dan Gardu Induk)
SK.AMDAL Yang Disetujui
: SK. Gubernur Bengkulu No. 327 Tanggal 25 Agustus 2004
Penanggung Jawab
: Ir. Djoko Sularno
2.4 Lokasi Usaha atau Kegiatan
Secara administratif pemerintahan, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi terletak di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Kepahiyang, Propinsi Bengkulu. Beberapa bangunan proyek seperti
bendungan
penyadap
air (intake
dam),
kantor,
perumahan
karyawan/kontraktor, bengkel, gudang, poliklinik, sarana olah raga, sebagian terowongan air dan jalan proyek PLTA Musi terletak di Desa Ujan Mas Atas, Kecamatan
Ujan
Mas,
Kabupaten
Kepahiyang.
Sedangkan bangunan proyek seperti bendungan pengatur air (re-regulating dam), gedung pembangkit, terowongan pembuang, pintu terowongan
pembuang, generator, turbin, transformator utama, gardu induk, pipa pesat, sebagian terowong tekan dan jalan PLTA musi terletak di Dusun Susup, Desa
Lubuk
Unen,
Kecamatan
Taba
Penanjung,
Kabupaten
Bengkulu Utara. Air buangan dari Turbin PLTA Musi ditampung di Re Regulating
Dam(RRD),
untuk
selanjutnya
dibuang
ke
sungai
Simpang Aur-Lemau, melalui pengaturan debit air buangan yang disesuaikan dengan kondisi debit air sungai Simpang Aur-Lemau. Sungai Simpang Aur-Lemau memiliki panjang total lebih kurang 56,0 Km dengan luas daerah tangkapan air (catchment area) lebih 2
kurang 509 Km . Secara administrasi pemerintahan, air sungai ini mengalir melewati 4 kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara yaitu kecamatan Taba penanjung, kecamatan Pematang Tiga kecamatan Pagar Jati dan kecamatan Pondok Kelapa.
2.5 Deskripsi Bangunan Untuk Pembangkitan Listrik
Deskripsi bagian-bagian utama PLTA Musi sebagai hasil perencanaan adalah sebagai berikut: 1. Deskripsi Sumber Energi Pembangkitan a. Muka air Muka Air Waduk Pengambilan : FSL EL.579,1 m MOL EL.578,0 m Muka Air tailrace
: TWL EL. 173,9 m
Chamber untuk debit
: 62,0 m3/detik
Tinggi terjun kotor
: 409,3 m
Tinggi terjun bersih
: 396,8 m
b. Debit Debit rata-rata untuk pembangkit : 35,7m3/detik Debit pasti 95%
: 15,5 m3/detik
Debit pembangkitan
: 62,03 m3/detik,untuk operasi 3 unit
Debit tetap yang dilepas ke hilir dam Musi
: 1,1 m3/detik
c. Pembangkitan Listrik dan Energi yang Dihasilkan Kapasitas terpasang
: 210 MW (3 x 70), sebagai pembangkit beban puncak
Energi tahunan, Primer
: 460 GWh, sekunder:680 Gwh Total : 1.120 GWh
2.6 Deskripsi Bangunan Utama Proyek
a. Waduk pengambilan / penyadap air 2
Daerah tangkapan
: 587 km
Rata-rata aliran permukaan tahunan
: 37,9 m3/detik
Luas waduk pengambilan
: 1.14 km
Kapasitas simpan gross
: 2.23 juta m
2 3
Kapasitas simpan efektif
3
: 1.00juta m
b. Bendung Pengambil Air Tipe
: Bendung beton berpintu
Ketinggian Pier crest
: EL. 580.5 m
Ketinggian bendung
: EL. 573.5 m
Bangunan pelimpas
: lebar 10.0 m, 3 buah
Pintu pelimpas buah
: lebar 10 m x tinggi 7 m, 3 buah
: lebar 6.0 m x tinggi 7 m, 2
Lower scouring gate buah
: lebar 6 m x tinggi 1.5 m, 2
Upper scouring gate
c. Bangunan Pengambilan Air Lebar
: 10.2m, 2 buah
Sill elevation
: 574.2 m
Pintu Pengambilan air
: lebar 8.2 m x tinggi 5.3 m. 2 buah
Penyaring
: lebar 10.2 m x tinggi 1.5 m . 2 buah
d. Kolam Penangkap Pasir Lebar
: 28.0 m, 2 buah
Panjang
: 45.0 m
Lebar penimpas samping
: 40.0 m
Ketinggian puncak dari pelimpas samping : EL. 579.1 m e. Pintu masuk terowongan lebar
: 8,2 m,2 buah
sill elevation
: EL. 574,2 m
pintu masuk
: lebar 8,2 m x tinggi 5,0 m,2 buah
penyaring
: lebar 8,2 m x tinggi 6,3 m,2 buah
f. Terowongan tekan Garis tengah
: 5,0 m
Panjang
: 2.578 m
g. Tanki surja Tipe
: Restricted orifice
Up-surging water level
: EL. 594,0
Garis tengah tank
: 10,0 m
Garis tengah port
: 2,5 m
h. Pipa pesat Garis tengah
: 4,0 m sampai 1,6 m
Panjang
: 645 m
i. Gedung pembangkit Tipe
: Bawah Tanah
Ukuran Gedung
: lebar 18,5 m x tinggi 38,3 m x panjang 130,5 m
j. Tailrace Chamber Lebar
: 18,4 m sampai 5,1 m
Tinggi
: 13,65 m sampai 7,65 m
DASAR TEORI
ISI