PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO. Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN Jalan Raya Cimareme No. 131 Padalarang 40552 Kabupaten Bandung PO BOX 1230 Bandung 40012 – Indonesia Telp. 022.86700700, Fax. 022.6654612.
BANDUNG 2009
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNAUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN UNTUK MASA-MASA ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
AKTIVA
Catatan
AKTIVA LANCAR Kas dan Setara kas Investasi Piutang Usaha : - Pihak Ketiga - Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Piutang Lain-lain Persediaan Pajak Dibayar di Muka Uang Muka Biaya Dibayar di Muka Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Penyertaan Saham Aktiva Pajak Tangguhan Aktiva Tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi sebesar Rp 486.805.482.733 per 30 Juni 2009 dan Rp 420.394.143.273 per 30 Juni 2008) Aktiva Lain-lain Jumlah Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA
2009
2008
2b,3,32 2g, 4
87.936.280.405 80.000.000.000
388.516.644.126 -
2b,2c,5,32 2d,5,31 2c,6 2e,7 8,16,30 2b,9,32 2f,10
184.011.905.054 1.439.942.783 902.867.112 408.137.600.901 5.529.109.446 10.847.789.188 7.888.612.780 786.694.107.669
164.000.356.224 5.415.413.605 807.972.367 248.867.631.863 16.056.011.653 37.030.414.495 8.339.094.525 869.033.538.858
2g,11,31 2n,30
58.143.361.239 42.609.225.503
47.308.086.516 -
2h,12,20,28,29 2j,13
790.475.629.507 53.166.312.280 944.394.528.529
786.483.059.831 6.478.407.600 840.269.553.947
1.731.088.636.198
1.709.303.092.805
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan)
2
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan
KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman Jangka Pendek Hutang Usaha: - Pihak Ketiga - Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Hutang Dividen Hutang Pajak Beban Masih Harus Dibayar Bagian Kewajiban Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun: - Hutang Bank - Hutang Sewa Guna Usaha Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban Pajak Tangguhan Keuntungan Ditangguhkan atas Transaksi Sewa Guna Usaha Kewajiban Manfaat Karyawan Kewajiban Jangka Panjang Setelah Dikurangi Bagian Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun: - Hutang Bank - Hutang Sewa Guna Usaha Jumlah Kewajiban Tidak Lancar HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI EKUITAS Modal Saham Nilai nominal per saham Rp 200 Modal dasar 7.500.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.888.382.000 saham Tambahan Modal Disetor - bersih Cadangan Nilai Wajar dan Cadangan Lainnya Saldo Laba: - Ditentukan Penggunaannya - Belum Ditentukan Penggunaannya Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2009
2008
14
33.857.449.066
7.799.798.456
2b,15,32 2d,15,31 25 16,30 17,25,32
204.542.326.408 260.900.016 14.441.910.000 6.197.252.888 19.263.820.780
132.972.039.019 100.910.923 84.171.542.903 13.430.540.126
20,32 2i, 12,20,21
75.000.000.000 12.820.478.930 366.384.138.088
81.487.352.738 37.142.857.143 357.105.041.308
4.178.374.808 9.725.206.453
13.392.946.535 7.869.131.602
20,32 2i, 12,20,21
175.000.000.000 14.498.649.231 203.402.230.492
150.828.750.000 13.219.530.486 185.310.358.623
1b,2r,11,19
3.709.725.186
1.543.640.125
2n,30 2i,21 2l,18
1c, 22 1c,23 2s,17,24 25
577.676.400.000 51.130.441.727 -
577.676.400.000 51.130.441.727 (2.048.503.499)
11.900.000.000 516.885.700.705 1.157.592.542.432
8.900.000.000 529.685.714.521 1.165.344.052.749
1.731.088.636.198
1.709.303.092.805
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan)
3
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK MASA-MASA ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan PENJUALAN/PENDAPATAN USAHA Penjualan Bersih BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR
2l,26,33,34 2l,7,12,27,34
BEBAN USAHA Penjualan Administrasi dan Umum Jumlah Beban Usaha
2009
2008
743.017.712.332 (571.476.096.129) 171.541.616.203 0
645.363.242.697 (507.030.714.913) 138.332.527.784
(91.176.942.872) (28.180.752.182) (119.357.695.054)
(104.408.022.533) (22.996.220.381) (127.404.242.914)
52.183.921.149 0
10.928.284.870
17.886.589.463 26.906.150.100 (287.736.467) 1.372.790.000
7.871.338.594 4.755.568.436 322.181.555 1.570.490.205
2l,28
LABA USAHA
34
PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan Bunga Bagian Laba/(Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi Bagian Laba/(Rugi) Bersih Perusahaan Anak Keuntungan Penjualan Aktiva Tetap Amortisasi Keuntungan Ditangguhkan atas Transaksi Sewa Guna Usaha Keuntungan Penjualan Aktiva tak Berwujud Beban Bunga Keuntungan/(kerugian) Kurs Mata Uang Asing - Bersih Lain-lain - Bersih Beban Lain-lain - bersih
2g,11 2g,11 2h,12 2i, 21 14,17,20,29 2b
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PENGHASILAN/(BEBAN) PAJAK Pajak Kini Pajak Tangguhan
16,31 2m,31
LABA BERSIH SEBELUM HAK MINORITAS ATAS BAGIAN RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN HAK MINORITAS ATAS BAGIAN RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN
1b,19
LABA BERSIH 1c,22
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
1.047.656.310 (16.621.628.013) (39.331.469.541) (12.009.680.990) (21.037.329.138)
400.000.000.000 (18.436.523.956) 3.203.973.916 (4.973.662.989) 394.313.365.761
31.146.592.011
405.241.650.631
(3.614.735.040) (486.816.427)
(81.053.020.000) 2.405.959.798
27.045.040.544
326.594.590.429
117.175.802
(362.769.063)
27.162.216.346
326.231.821.366
9
113
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan)
4
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK MASA-MASA ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
Saldo per 31 Desember 2007
Tambahan Modal Disetor
Modal Saham
Cadangan Nilai Wajar dan Cadangan Lainnya
Saldo Laba Ditentukan Belum ditentukan penggunaannya penggunaannya
Jumlah
577.676.400.000
51.130.441.727
(10.003.779.886)
5.900.000.000
206.453.893.155
831.156.954.996
25
-
-
-
-
-
-
25
-
-
7.955.276.387 -
3.000.000.000
326.231.821.366 (3.000.000.000)
7.955.276.387 326.231.821.366 -
Saldo per 30 Juni 2008
577.676.400.000
51.130.441.727
(2.048.503.499)
8.900.000.000
529.685.714.521
1.165.344.052.749
Saldo per 31 Desember 2008
577.676.400.000
51.130.441.727
(9.548.637.488)
8.900.000.000
507.165.394.359
1.135.323.598.598
25
-
-
20,25
-
-
577.676.400.000
51.130.441.727
Pembagian Dividen Lindung Nilai : - Penyesuaian atas Keuntungan Nilai Wajar Bersih yang belum direalisasi Laba Bersih Periode Berjalan Penyisihan Cadangan Wajib
Pembagian Dividen Lindung Nilai : - Penyesuaian atas Keuntungan Nilai Wajar Bersih yang belum direalisasi Laba Bersih Periode Berjalan Penyisihan Cadangan Wajib
Saldo per 30 Juni 2009
-
(14.441.910.000)
(14.441.910.000)
9.548.637.488 -
3.000.000.000
27.162.216.346 (3.000.000.000)
9.548.637.488 27.162.216.346 -
-
11.900.000.000
516.885.700.705
1.157.592.542.432
(Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan)
5
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK MASA-MASA ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan Arus Kas dari Aktivitas Operasi: Penerimaan Kas dari pelanggan *) Pengeluaran Kas kepada pemasok, karyawan, dan beban operasi lainnya *)
2009
2008
780.440.319.817 (784.938.134.461)
Penerimaan Kas dari Aktivitas Operasi
(4.497.814.644)
Penerimaan dari: - Penghasilan Bunga - Restitusi Pajak Penghasilan Pembayaran atas: - Beban Bunga - Pajak Penghasilan
138.349.094.208
30
17.886.589.463 2.401.321.098
7.871.338.594 -
29 30
(11.114.784.344) (5.529.109.446)
(21.170.008.922) (5.108.283.577)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
(853.797.873)
Arus Kas dari Aktivitas Investasi: Investasi Hasil penjualan Aktiva Tetap Penambahan Aktiva Tetap Penambahan/(Pengurangan) Aktiva Tidak Lancar lainnya
700.589.132.125 (562.240.037.917)
2g,4 12 12 13
119.942.140.303
1.373.890.000 (58.074.554.531) 2.067.750.319
55.833.030.486 (56.035.228.947) (4.262.842.919)
(54.632.914.212)
(4.465.041.380)
250.000.000.000 (13.577.969.633) (11.160.021.402)
(41.780.460.706) (5.836.309.524)
(128.303.785.450) (116.405.120.800) -
(37.769.995.515) (73.136.000.000) 391.570.307.752
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
(19.446.897.285)
233.047.542.007
Kenaikan/(Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas
(74.933.609.370)
348.524.640.930
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan: Penambahan Pinjaman Jangka Pendek Penambahan Pinjaman Jangka Panjang Pembayaran Pinjaman Jangka Pendek Pembayaran Sewa Guna Usaha Pembayaran Pinjaman Jangka Panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: - Hutang Bank Pembayaran Pinjaman Jangka Panjang Dana Hasil Penjualan Merk Dagang
14 20 14 20 20 20
Saldo Kas dan Setara Kas Pada Awal Tahun
3
162.869.889.775
39.992.003.196
Saldo Kas dan Setara Kas Pada Akhir Periode
3
87.936.280.405
388.516.644.126
-
*) Termasuk penerimaan/pembayaran dari/kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa dalam rangka kegiatan operasi. (Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan konsolidasian secara keseluruhan)
6
-
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M a. Induk Perusahaan 1). Riwayat Ringkas Pendirian Induk Perusahaan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk., selanjutnya disebut "Induk Perusahaan", didirikan dengan Akta No. 8 tanggal 2 Nopember 1971 jo Akta Perubahan No. 71 tanggal 29 Desember 1971 yang dibuat dihadapan Komar Andasasmita, S.H., Notaris di Bandung. Akta-akta tersebut telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No. Y.A.5/34/21 tanggal 20 Januari 1973, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 34 tanggal 27 April 1973, Tambahan No. 313, dan mulai beroperasi secara komersial pada awal tahun 1974. Anggaran Dasar Induk Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan terakhir yang dilakukan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini dilakukan dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. No. 43 tanggal 18 Juli 2008 dibuat oleh Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta, yang disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. AHU-56037.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 27 Agustus 2008. Induk Perusahaan memiliki kantor pusat dan pabrik yang berlokasi di Jl. Raya Cimareme 131 Padalarang Kabupaten Bandung Barat 40552. 2). Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan Induk Perusahaan adalah untuk berusaha dalam bidang perindustrian, perkebunan pertanian, peternakan dan perikanan darat/laut, serta perdagangan. 3). Kegiatan Induk Perusahaan Induk Perusahaan bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman, khususnya minuman aseptik yang dikemas dalam kemasan karton yang diolah dengan teknologi UHT (Ultra High Temperature) seperti minuman susu, minuman sari buah, minuman tradisional dan minuman kesehatan. Induk Perusahaan juga memproduksi rupa-rupa mentega, teh celup, konsentrat buah-buahan tropis, susu bubuk dan susu kental manis. Induk Perusahaan melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan multi nasional seperti dengan Morinaga dan lain-lain. Induk Perusahaan memasarkan hasil produksinya ke toko-toko, P&D, supermarket, grosir, hotel, institusi, bakeri dan konsumen lain yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan melakukan ekspor ke beberapa negara. Untuk menunjang kegiatan pemasaran dan memperlancar distribusi produknya, Induk Perusahaan memiliki kantor perwakilan dan stock point yang tersebar di Pulau Jawa. Terjadinya transaksi penjualan merk dagang “Buavita” dan “Go-Go” kepada PT Unilever Indonesia Tbk. tidak mengakibatkan berkurangnya volume produksi di bagian produksi, sebab produk-produk tersebut masih diproduksi oleh Induk Perusahaan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
7
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. U M U M (Lanjutan) b. Anak Perusahaan 1). PT Nikos Intertrade adalah sebuah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang berdomisili di Indonesia dan berlokasi di Jakarta, bergerak dalam bidang logistik. Persentase kepemilikan Induk Perusahaan di PT Nikos Intertrade adalah sebesar 60%, sedangkan jumlah Aktiva PT Nikos Intertrade per 30 Juni 2009 adalah sebesar Rp 2.836.812.963 dan mulai beroperasi pada tahun 2005. PT Nikos Intertrade melakukan penyertaan saham sebesar 49% di PT Semblog Indonesia. Berdasarkan Akta No.16 tanggal 23 Januari 2007 yang dibuat dihadapan Unita Christina Winata, S.H., Notaris di Tangerang, PT Semblog Indonesia telah berganti nama menjadi PT Toll Indonesia. (Lihat Catatan 10). Dewan Komisaris: • Presiden Komisaris • Komisaris
: :
Nyonya Lai Su Yim Tuan Sabana Prawirawidjaja
Direksi: • Presiden Direktur • Direktur
: :
Tuan Handri Wana Tuan Kurnia Wana
2). PT Nikos Distribution Indonesia adalah sebuah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dan berlokasi di Jakarta, bergerak dalam bidang logistik. Persentase kepemilikan Induk Perusahaan di PT Nikos Distribution Indonesia adalah sebesar 70%, sedangkan jumlah Aktiva PT Nikos Distribution Indonesia per 30 Juni 2009 adalah sebesar Rp 250.000.000 Sampai laporan keuangan ini dibuat perusahaan tersebut masih belum beroperasi secara komersial. Dewan Komisaris: • Presiden Komisaris • Komisaris
: :
Tuan Sabana Prawirawidjaja Tuan Kurnia Wana
Direksi: • Presiden Direktur • Direktur
: :
Tuan Sun Swie Som Tuan Handri Wana
3). PT Ultra Peternakan Bandung Selatan adalah sebuah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dan berlokasi di Bandung, bergerak dalam bidang pertanian dan perdagangan. Persentase kepemilikan Induk Perusahaan di PT Ultra Peternakan Bandung Selatan adalah sebesar 75%, sedangkan jumlah Aktiva PT Ultra Peternakan Bandung Selatan per 30 Juni 2009 adalah sebesar Rp 11.592.596.674 Sampai laporan keuangan ini dibuat perusahaan tersebut masih belum beroperasi secara komersial. Dewan Komisaris: • Komisaris • Komisaris
: :
Tuan H. Muhamad Tavip Danuwidjaja Tuan Sabana Prawirawidjaja
Direksi: • Direktur I • Direktur II
: :
Tuan H. Engkun Maskun Tuan Harjanto Hendranata 8
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Penawaran Umum Saham dan Obligasi Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.SI-105/SHAM/MK.10/1990, tanggal 15 Mei 1990 Induk Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering) sebanyak 6.000.000 saham dengan harga perdana Rp 7.500 per saham kepada masyarakat. Pada tanggal 28 Maret 1994 Induk Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas (Rights Issue I) sebanyak 66.020.160 saham biasa atas nama, nilai nominal Rp 1.000 per saham, dengan harga Rp 2.500 setiap saham, kepada para pemegang saham dengan hak memesan terlebih dulu. Setiap pemegang 1 (satu) saham lama berhak membeli atas 3 (tiga) saham baru. Pada tanggal 13 Agustus 1999 Induk Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II (Rights Issue II) sebanyak 165.050.400 saham, nilai nominal Rp 1.000 per saham, yang ditawarkan dengan harga Rp 1.000 per saham. Setiap pemegang 4 (empat) saham lama mempunyai hak untuk membeli atas 3 (tiga) saham baru. (Lihat Catatan 22) Pada tanggal 6 Desember 1999 Induk Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) untuk melakukan penawaran umum Obligasi I Ultrajaya Tahun 1999 senilai Rp 100.000.000.000 yang ditawarkan dengan tingkat bunga tetap atau mengambang. Pada tanggal 2 Maret 2001 Induk Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) untuk melakukan penawaran umum Obligasi II Ultrajaya Tahun 2001 sebanyak-banyaknya senilai Rp 250.000.000.000 yang ditawarkan dengan tingkat bunga tetap dan/atau mengambang. (Lihat Catatan 19). Pada tanggal 9 Maret 2004 Induk Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III dalam rangka penerbitan saham (Rights Issue III) sebanyak 962.794.000 saham, nilai nominal Rp 200 per saham, yang ditawarkan dengan harga Rp 260 per saham, setiap pemegang 2 (dua) saham lama mempunyai hak untuk membeli atas 1 (satu) saham baru (Lihat Catatan 21 dan 33), dan penerbitan obligasi III Ultrajaya Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga Tetap senilai Rp 159.823.804.000. (Lihat Catatan 21) Saham Induk Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 30 Juni 2009 seluruhnya adalah 2.888.382.000 saham.
9
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. U M U M (Lanjutan) d. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris Berdasarkan akta risalah RUPS No. 4 tanggal 26 Juni 2009 dari Ny. Fani Andayani, S.H., Notaris di Bandung, susunan dewan komisaris dan direksi Induk Perusahaan ditetapkan untuk masa jabatan sampai dengan tahun 2014. Susunan dewan komisaris dan direksi menjadi sebagai berikut: Dewan Komisaris: • Presiden Komisaris • Komisaris • Komisaris Independen
: : :
Tuan Supiandi Prawirawidjaja Tuan Drs. H. Soeharsono Sagir Tuan Drh. Endang Suharya
Direksi: • Presiden Direktur • Direktur • Direktur
: : :
Tuan Sabana Prawirawidjaja Tuan Samudera Prawirawidjaja Tuan Jutianto Isnandar
Jumlah remunerasi yang ditetapkan untuk komisaris dan direksi Induk Perusahaan pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing maksimum adalah Rp 1.500.000.000.dan Rp 1.250.000.000. Jumlah karyawan Induk Perusahaan pada tahun 2009 lebih kurang 1.300 orang, karyawan tersebut ditempatkan di Bagian Produksi, Bagian Distribusi dan Pemasaran dan Bagian Administrasi dan Umum. Kompensasi untuk karyawan ditetapkan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku, dan tidak lebih rendah dari UMR. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Ikhtisar kebijakan akuntansi utama yang dianut oleh Induk Perusahaan adalah sebagai berikut: a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian − Laporan keuangan Konsolidasian ini disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Bursa Efek Jakarta (BEJ) bagi perusahaan manufaktur yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. − Dasar pengukuran laporan keuangan Konsolidasian adalah nilai historis (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun. − Dasar penyusunan laporan keuangan Konsolidasian yaitu dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas. − Laporan Keuangan Konsolidasian meliputi laporan keuangan perusahaan induk dan perusahaan anak dimana kepemilikan hak suara atau sahamnya lebih dari 50%. Induk Perusahaan memiliki sepenuhnya hak suara atau 60% saham untuk PT Nikos Intertrade, 70% saham untuk PT Nikos Distribution Indonesia, dan 75% saham untuk PT Ultra Peternakan Bandung Selatan. − Semua transaksi antar induk dan perusahaan anak telah dieliminasi. − Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.
10
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) −
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah Indonesia.
b. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Induk Perusahaan melakukan pencatatan dalam mata uang Rupiah Indonesia. Transaksi yang berhubungan dengan mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi tersebut. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikonversikan ke rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia. Kurs tengah Bank Indonesia yang digunakan pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Valuta Asing Poundsterling Euro US Dollar Australian Dollar New Zealand Dollar Singapore Dollar Danish Kroner Thailand Bath Yen
Unit
2009
1,1,1,1,1,1,1,1,100,-
2008 16.990 14.432 10.225 8.291 6.682 7.055 1.938 301 10.659
18.397 14.563 9.225 8.879 7.033 6.779 1.953 275 8.672
c. Penghapusan Piutang Induk Perusahaan melakukan penghapusan piutang berdasarkan penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing debitur pada setiap akhir periode yang bersangkutan. d. Transaksi dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Induk Perusahaan melakukan transaksi dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak di luar pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan. e. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower cost or net realizable value). Harga perolehan dinyatakan berdasarkan metode FIFO (First-In First-Out). Laba/ (Rugi) yang sifatnya biasa antara lain yang timbul karena selisih pemeriksaan fisik dan kerugian kerusakan bahan karena penyimpanan, dikoreksi pada nilai persediaan dan dibebankan ke dalam pendapatan dan beban lain-lain. f.
Biaya Dibayar Di Muka Biaya dibayar di muka akan dibebankan sesuai dengan masa diperolehnya manfaat dari masing-masing biaya yang bersangkutan. 11
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) g. Investasi Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau telah ditentukan penggunaannya dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatannya disajikan sebagai investasi jangka pendek. Deposito disajikan sebesar nilai nominal. Investasi dalam bentuk surat berharga (efek) yang nilai wajarnya tersedia dapat berupa efek hutang (debt securities), digolongkan sebagai berikut: -
Diperdagangkan (trading securities) Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya ditunjukan dengan frekuensi Pembelian dan penjualan yang sering. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan harga jangka pendek. Investasi dalam efek termasuk dalam kelompok ini diukur sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang timbul dari pengukuran tersebut diakui pada periode berjalan.
-
Dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo diukur sebesar harga perolehan yang disesuaikan dengan Amortisasi premi atau diskonto yang belum diamortisasi.
-
Tersedia untuk dijual (available for sale) Investasi dalam efek yang tidak memenuhi kriteria kelompok diperdagangkan dan yang dimiliki hingga jatuh tempo diukur sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi dari kepemilikan efek ini disajikan sebagai komponen ekuitas.
-
Penyertaan Saham Penyertaan saham dengan pemilikan kurang dari 20% dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi (cost method). Pemilikan saham antara 20% sampai dengan 50% dinyatakan dengan metode kepemilikan (equity method), harga perolehan dari penyertaan saham ditambah atau dikurangi dengan bagian Induk Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan. Sedangkan pemilikan saham lebih dari 50% dilakukan konsolidasi laporan keuangan.
h. Aktiva Tetap dan Kapitalisasi Aktiva tetap disajikan sebesar harga perolehan kecuali tanah yang disajikan sebesar nilai revaluasi berdasarkan hasil penilaian kembali yang dilakukan oleh penilai independen dan sesuai peraturan pemerintah yang berlaku. Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) sesuai dengan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap yang bersangkutan sebagai berikut: Bangunan Mesin dan Instalasi Kendaraan Bermotor Peralatan dan Inventaris
20 tahun 15 tahun 5 tahun 5 tahun
Biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Sedangkan pengeluaran untuk perbaikan yang memperpanjang masa manfaat ekonomisnya ditambahkan ke dalam nilai aktiva tetap yang bersangkutan. Aktiva tetap yang dijual, rusak dan tidak dipergunakan lagi dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap, keuntungan atau kerugian yang ditimbulkannya diperhitungkan sebagai laba atau rugi tahun bersangkutan. 12
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) Aktiva dalam masa konstruksi dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Biaya pinjaman (bunga) untuk kegiatan aktivitas investasi dikapitalisasi selama masa konstruksi secara normal sedang berlangsung, dan tidak dikapitalisasi bila terjadi penundaan pelaksanaannya walaupun biaya pinjaman masih efektif. Kapitalisasi biaya pinjaman diakhiri pada saat aktivitas untuk memperoleh aktiva tetap tersebut selesai sesuai dengan tujuannya secara substansial. PSAK No. 48 mengenai “Penurunan Nilai Aktiva” mensyaratkan manajemen Induk Perusahaan untuk menelaah nilai aktiva untuk setiap penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aktiva jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukkan bahwa nilai tercatat tidak bisa diperoleh kembali. i.
Sewa-guna Usaha Transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai capital lease apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: a) Perseroan memiliki hak opsi untuk membeli aktiva sewa-guna usaha pada akhir masa sewa-guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa-guna usaha. b) Masa sewa-guna usaha minimal 2 tahun. c) Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa sewa-guna usaha ditambah dengan nilai sisa dapat menutup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewa-guna usaha beserta bunganya sebagai keuntungan perusahaan sewa-guna usaha. Transaksi sewa guna usaha yang tidak memenuhi kriteria tersebut di atas dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva dan kewajiban sewa guna dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi). Aktiva sewa guna usaha disusutkan dengan metode dan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aktiva tetap (lihat kebijakan akuntansi mengenai aktiva tetap – pemilikan langsung). Laba (rugi) penjualan akibat transaksi sales and leaseback atas aktiva sewa guna usaha dengan metode “capital lease” ditangguhkan diamortisasi secara proporsional sepanjang umur manfaat aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus.
j.
Penyisihan Dana Pelunasan Obligasi Penyisihan Dana Pelunasan Obligasi (sinking fund) yang telah ditentukan penggunaannya sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan disimpan dalam bentuk deposito dan disajikan pada aktiva tidak lancar pada akun Penyisihan Dana Pelunasan Obligasi sebesar nilai nominal. Penyisihan Dana Pelunasan Obligasi yang akan digunakan kurang dari satu tahun sejak tanggal neraca disajikan sebagai bagian dari aktiva lancar pada neraca.
13
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k. Beban Ditangguhkan Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah dan emisi obligasi ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus (Straight-line Method). Amortisasi hak atas tanah dilakukan sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomisnya. Sedangkan beban emisi obligasi diamortisasi sepanjang umur hutang obligasi. l.
Imbalan Kerja Perseroan membukukan estimasi manfaat karyawan untuk semua karyawan tetap sesuai dengan kebijakan perseroan atas penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian. Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mengharuskan perusahaan membayar uang pesangon, uang penghargaan dan ganti kerugian jika terjadi pemutusan/pengakhiran hubungan kerja antara perusahaan dengan pekerja, berdasarkan lamanya masa kerja karyawan yang bersangkutan, apabila persyaratan yang tercantum dalam keputusan di atas terpenuhi. Dampak ketentuan tersebut di atas dan untuk memenuhi PSAK yang berlaku umum, perusahaan mencatat kewajiban kontijensi yang disajikan dalam laporan keuangan tahun berjalan sebagaimana yang diatur dalam PSAK No. 24. Terhitung mulai tahun 2005 PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. menyertakan seluruh karyawan tetap ke dalam Program “Manulife Program Pesangon Plus (MPP Plus)” melalui Lembaga Keuangan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Program Pesangon karyawan PT Ultrajaya Milk Industri & Trading Company Tbk. dikelola oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia sesuai dengan Perjanjian Kerjasama Employee Benefits Program tanggal 15 September 2005.
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan untuk penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal. Beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya (dasar akrual). n. Pajak Penghasilan Induk Perusahaan menerapkan PSAK No. 46 mengenai “Akuntansi Pajak Penghasilan”, yang mensyaratkan perhitungan pengaruh pajak atas pemulihan aktiva dan penyelesaian kewajiban sebesar nilai tercatat, dan pengakuan serta pengukuran aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk pengaruh pajak yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang atas kejadiankejadian yang diakui pada laporan keuangan termasuk rugi fiskal yang dapat dikompensasi. o. Laba Per Saham Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang yang ditempatkan dan disetor penuh selama periode yang bersangkutan. Tidak ada efek berpotensi saham dilutive, sehingga laba bersih per saham dilusian sama dengan laba bersih per saham dasar.
14
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p. Informasi Segmen Induk Perusahaan menetapkan PSAK No. 5 (Revisi 2000) mengenai “Pelaporan Segmen” yang mensyaratkan penyajian informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Induk Perusahaan menyajikan informasi segmen berdasarkan pengelompokan umum produk dan wilayah pemasaran. Segmen usaha adalah komponen yang dapat dibedakan (distinguishable components) dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang berbeda menurut pembagian industri atau sekelompok produk atau jasa sejenis yang berbeda, terutama para langganan di luar entitas Induk Perusahaan. q. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi nilai yang dilaporkan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan taksiran, hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan taksiran yang telah dilaporkan sebelumnya. r.
Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan Konsolidasian meliputi laporan keuangan Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan kepemilikan saham lebih dari 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi antar Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan yang cukup material dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
s. Manajemen Risiko Keuangan Induk Perusahaan beroperasi secara internasional dan menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing dari berbagai mata uang asing yang digunakan, khususnya Dollar Amerika, untuk melakukan lindung nilai terhadap risiko nilai tukar. Perseroan melakukan lindung nilai atas pinjaman yang menggunakan mata uang asing dengan pihak eksternal. t.
Derivatif Instrumen keuangan derivative pada awalnya diakui di neraca konsolidasian berdasarkan harga perolehannya dan selanjutnya dinilai kembali berdasarkan nilai wajarnya. Metode untuk mengakui keuntungan atau kerugian yang terjadi tergantung pada sifat dari obyek yang dilindung nilainya. Induk Perusahaan mengelompokkan derivatif sebagai : (1) Instrumen lindung nilai terhadap nilai wajar suatu aktiva atau kewajiban yang diakui atau terhadap komitmen teguh yang belum diakui (lindung nilai atas nilai wajar) (2) Instrumen lindung nilai transaksi yang diperkirakan akan terjadi (lindung nilai arus kas) (3) Lindung nilai terhadap investasi bersih pada entitas asing, pada tanggal kontrak derivatif dilakukan. Perubahan nilai wajar derivatif yang ditunjukkan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai atas nilai wajar, dan lindung nilai tersebut efektif, dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian, bersama dengan perubahan yang terjadi pada nilai wajar aktiva atau kewajiban yang dilindungi nilainya. Perubahan nilai wajar derivatif yang ditunjukkan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai tersebut efektif, diakui sebagai bagian dari nilai ekuitas, khususnya pada akun cadangan nilai wajar dan cadangan lainnya. Jumlah yang ditangguhkan di ekuitas kemudian dialihkan pada laporan laba rugi konsolidasian (contohnya ketika penjualan yang diantisipasi benar-benar terjadi) 15
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) Lindung nilai investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri diperlukan sama seperti pada lindung nilai arus kas. Keuntungan maupun kerugian instrumen lindung nilai terkait dengan porsi efektif lindung nilai tersebut diakui dalam ekuitas; keuntungan maupun kerugian yang berhubungan dengan porsi yang tidak efektif diakui segera dalam laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan maupun kerugian yang terakumulasi sebagai bagian dari ekuitas diakui pada laporan laba rugi konsolidasian ketika kegiatan usaha luar negeri tersebut dilepas. Instrument derivative diakui pada neraca sebagai aktiva atau kewajiban, tergantung pada hak atau kewajiban sebagaimana diatur dalam kontrak, dan dicatat sebesar nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar derivative yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Sedangkan perubahan nilai wajar yang berhubungan dengan lindung nilai pada dasarnya diperlakukan sesuai perlakuan terhadap unsur yang dilindungnilaikan. Untuk dapat menggunakan akuntansi lindung nilai, PSAK 55 mengharuskan beberapa persyaratan tertentu dipenuhi antara lain mengenai dokumen sejak tanggal mulainya lindung nilai. 2009
2008
3. KAS DAN SETARA KAS Rincian akun kas dan bank pada tanggal neraca adalah sebagai berikut: Kas (1) Bank Pihak Ketiga (2): Rupiah: PT Bank Central Asia Tbk. Citibank NA PT Bank Mandiri PT Bank NISP Tbk. PT Bank Bukopin Bank lainnya US Dollar: Citibank NA PT Bank Central Asia Tbk. Bank lainnya Jumlah (2) Setara Kas (3): Rupiah: PT Bank Central Asia Tbk. Bank Bumiputera UBS AG Singapore DBS Indonesia Jumlah (3) Jumlah (1+2+3)
1.988.846.313
1.567.268.870
6.603.195.371 6.275.450.871 1.608.551.844 1.535.685.119 407.272.384 1.636.598.074
11.779.663.020 3.019.958.875 3.700.831.728 2.963.383.935 748.150.426 1.535.912.473
2.704.764.291 448.304.245 698.862.608 21.918.684.807
3.211.372.591 2.646.016.067 795.584.941 30.400.874.056
45.689.138.230 17.235.540.841 1.087.739.858 16.330.356 64.028.749.285
242.503.028.322 47.565.773.809 66.479.699.073 356.548.501.204
87.936.280.405
388.516.644.126
Setara Kas, merupakan dana yang ditempatkan pada bank dalam bentuk deposito dengan tingkat bunga berkisar 7,50 %. (Lihat catatan 2b, 32) 16
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009
2008
4. INVESTASI 80.000.000.000
-
Merupakan investasi pada PT Nikko Securities Indonesia dalam bentuk Surat Utang Negara. (Lihat Catatan 2g) 5. PIUTANG USAHA Rincian akun piutang usaha pada tanggal neraca adalah sebagai berikut: Pihak Ketiga: Pengecer Agen/Distributor Eksportir Jumlah (1) Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa: PT Campina Ice Cream Industry PT Kraft Ultrajaya Indonesia Jumlah (2) Jumlah (1+2)
108.733.469.488 61.541.783.556 13.736.652.010 184.011.905.054
84.781.087.134 67.450.258.154 11.769.010.936 164.000.356.224
1.100.468.097 339.474.686 1.439.942.783 185.451.847.837
4.574.087.034 841.326.571 5.415.413.605 169.415.769.829
Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, piutang eksportir dalam valuta asing masing-masing sebesar USD 1.343.438 dan USD 1.275.774. Dalam kegiatan usahanya, Induk Perusahaan melakukan transaksi dagang dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan normal seperti yang dilakukan kepada pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa. Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu kepada PT Campina Ice Cream Industry merupakan piutang usaha sehubungan adanya penggunaan fasilitas peralatan kantor Induk Perusahaan, sedangkan kepada PT Kraft Ultrajaya Indonesia dikarenakan adanya jasa dan penggunaan fasilitas produksi Induk Perusahaan. Rincian piutang usaha berdasarkan umur masing-masing piutang pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Jumlah piutang dalam rupiah Dan ekuivalen dalam rupiah 146.940.870.156 125.836.993.714
Keterangan Belum jatuh tempo Jatuh Tempo: 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari Lebih dari 90 hari
29.793.585.119 6.100.614.913 1.576.520.987 1.040.256.662 185.451.847.837
Jumlah
17
26.201.840.561 3.480.428.708 4.455.180.303 9.441.326.543 169.415.769.829
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Induk Perusahaan tidak secara khusus menjaminkan piutang usaha tersebut di atas kepada pihak manapun, dan Induk Perusahaan tidak menyisihkan piutang ragu-ragu dengan pertimbangan bahwa kolektibilitas dari piutang pengecer, agen dan eksportir relatif tinggi, selain itu penagihannya dilakukan secara berkala dan teratur. Jangka waktu dan nilai kredit yang diberikan kepada para langganan tersebut dikendalikan secara ketat dan hampir seluruh piutang tersebut dapat ditagih. Begitu pula piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa manajemen berpendapat hampir seluruh piutang tersebut dapat ditagih. (Lihat Catatan 2b, 2c, 2d, 31 dan 32) 2009
2008
6. PIUTANG LAIN-LAIN Akun piutang lain-lain merupakan piutang jangka pendek dan diperkirakan lancar serta memiliki kepastian atas pembayarannya. Rincian piutang lain-lain pada tanggal neraca adalah sebagai berikut: Koperasi Peternak Susu Lain-lain Jumlah
285.479.733 617.387.379 902.867.112
285.479.733 522.492.634 807.972.367
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun, manajemen Induk Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh piutang tersebut dapat tertagih. (Lihat Catatan 2c) 7. PERSEDIAAN Persediaan pada tanggal neraca terdiri dari: Bahan Baku Barang Jadi Suku Cadang, dll. Jumlah
302.274.874.692 74.332.464.126 31.530.262.083 408.137.600.901
143.628.697.463 87.133.331.926 18.105.602.474 248.867.631.863
Persediaan-persediaan tersebut tidak disimpan dalam satu lokasi penyimpanan saja tetapi tersebar di beberapa lokasi. Persediaan barang jadi bahkan termasuk yang disimpan di lokasi gudang kantor perwakilan pemasaran yang terdapat di beberapa kota di Pulau Jawa. Induk Perusahaan telah mengasuransikan seluruh hartanya, termasuk seluruh persediaan barang jadi dan bahan baku, melalui Property All Risk Insurance. Nilai pertanggungan untuk persediaan untuk periode 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2009 adalah sebesar USD 21.000.000. Nilai pertanggungan ini dianggap cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul, dengan asumsi bahwa peristiwa yang menyebabkan timbulnya kerugian tersebut tidak terjadi secara bersamaan di semua lokasi penyimpanan. Persediaan tersebut tidak dijaminkan kepada pihak manapun. (Lihat Catatan 2e) 18
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009
2008
8. PAJAK DIBAYAR DI MUKA Pajak dibayar di muka terdiri dari: PPH Pasal 22 PPH Pasal 23 Fiskal LN Jumlah
5.151.383.218 376.726.228 1.000.000 5.529.109.446
13.966.731.855 2.065.279.798 24.000.000 16.056.011.653
Pajak dibayar di muka merupakan saldo hasil kompensasi antara jumlah pajak yang harus dibayar dengan jumlah pembayaran pajak dimuka atau pajak yang dapat dikreditkan. (Lihat Catatan 16 dan 30) 9. UANG MUKA Uang muka ini dalam rupiah dan mata uang asing dengan rincian sebagai berikut: Mata uang asing Rupiah Jumlah
5.726.825.895 5.120.963.293 10.847.789.188
22.351.983.026 14.678.431.469 37.030.414.495
Merupakan uang muka untuk pembelian bahan baku, yang terdiri dari uang jaminan pembukaan Letter of Credit (L/C) impor untuk pembelian bahan baku dan bahan pembantu, pada tanggal neraca barangnya belum diterima Induk Perusahaan. (Lihat Catatan 2b dan 32) 10. BIAYA DIBAYAR DI MUKA Akun ini terdiri dari: Biaya bank Asuransi Sewa Gudang dan Stock point Lainnya Jumlah
2.694.965.180 1.769.170.406 3.049.742.033 374.735.161 7.888.612.780
4.176.776.823 1.452.054.927 2.667.054.445 43.208.330 8.339.094.525
Biaya bank, merupakan fee loan agent kepada The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited sesuai perjanjian tanggal 5 Maret 2007 yang harus dibayar perusahaan sehubungan dengan fasilitas pinjaman bank sindikasi The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited. (Lihat Catatan 2f)
19
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009
2008
11. PENYERTAAN SAHAM Jumlah penyertaan saham per 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Tahun 2009 Nilai awal periode PT Kraft Ultrajaya Indonesia PT Toll Indonesia Jumlah
Perubahan selama periode berjalan Penambahan Bagian laba Penerimaan (Pengurangan) (rugi) bersih dividen
Nilai akhir periode
43.427.798.100
-
26.906.150.100 (15.000.000.000) 55.333.948.200
3.097.149.506
-
(287.736.467)
46.524.947.606
-
26.618.413.633 (15.000.000.000) 58.143.361.239
-
2.809.413.039
Tahun 2008 Nilai awal periode PT Kraft Ultrajaya Indonesia PT Toll Indonesia Jumlah
Perubahan selama periode berjalan Penambahan Bagian laba Penerimaan (Pengurangan) (rugi) bersih dividen
39.499.207.500
-
4.755.568.436
2.731.129.026
-
322.181.554
42.230.336.526
-
5.077.749.990
Nilai akhir periode - 44.254.775.936 -
3.053.310.580
- 47.308.086.516
PT Kraft Ultrajaya Indonesia Merupakan penyertaan saham di PT Kraft Ultrajaya Indonesia. Induk Perusahaan melakukan penyertaan sebanyak 2.250.000 saham atau sebesar 30% dari modal disetor PT Kraft Ultrajaya Indonesia. PT Toll Indonesia Merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang logistik yang didirikan oleh PT Nikos Intertrade bersama-sama dengan Sembcorp Logistics Limited. PT Nikos Intertrade melakukan penyertaan sebanyak 318.500 saham atau sebesar 49% dari modal disetor PT Toll Indonesia. (Lihat Catatan 1b, 2g, 31)
20
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. AKTIVA TETAP Rincian dan mutasi aktiva tetap untuk masa-masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 01 Januari 2009
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
30 Juni 2009
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
BIAYA PEROLEHAN: Aktiva Pemilikan Langsung: Tanah Bangunan dan Perumahan Mesin dan Instalasi
95.246.669.000
6.891.123.355
-
-
102.137.792.355
45.068.130.978
-
-
-
45.068.130.978
903.129.538.627
4.289.449.746
-
1.734.335.620
909.153.323.993
Kendaraan Bermotor
13.840.094.715
282.842.727
1.699.465.454
-
12.423.471.988
Peralatan dan Inventaris
44.406.740.897
795.755.084
-
-
45.202.495.981
1.101.691.174.217
12.259.170.912
1.699.465.454
1.734.335.620
1.113.985.215.295
Mesin dan Instalasi
110.475.249.612
-
-
-
110.475.249.612
Jumlah
110.475.249.612
-
-
-
110.475.249.612
Bangunan
1.088.012.940
14.471.031.313
-
-
15.559.044.253
Mesin dan Instalasi
4.828.808.569
29.470.619.245
-
(1.734.335.620)
32.565.092.194
-
4.696.510.886
-
-
4.696.510.886
5.916.821.509
48.638.161.444
-
(1.734.335.620)
52.820.647.333
1.218.083.245.338
60.897.332.356
1.699.465.454
-
1.277.281.112.240
17.915.828.364
1.126.703.274
-
-
19.042.531.638
384.245.077.483
29.680.215.186
-
-
413.925.292.669
Jumlah Aktiva Sewa Guna Usaha:
Aktiva Dalam Masa Konstruksi:
Peralatan dan Inventaris Jumlah JUMLAH BIAYA PEROLEHAN
AKUMULASI PENYUSUTAN DAN AMORTISASI: Aktiva Pemilikan Langsung: Bangunan dan Perumahan Mesin dan Instalasi Kendaraan Bermotor
13.649.869.534
43.333.984
1.698.365.454
-
11.994.838.064
Peralatan dan Inventaris
31.626.288.266
2.232.409.561
-
-
33.858.697.827
447.437.063.647
33.082.662.005
1.698.365.454
-
478.821.360.198
Mesin dan Instalasi
4.301.614.215
3.682.508.320
-
-
7.984.122.535
JUMLAH
4.301.614.215
3.682.508.320
-
-
7.984.122.535
JUMLAH AKUMULASI PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
451.738.677.862
36.765.170.325
1.698.365.454
-
486.805.482.733
NILAI BUKU
766.344.567.476
JUMLAH Aktiva Sewa Guna Usaha:
790.475.629.507
21
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. AKTIVA TETAP (Lanjutan) 2008 01 Januari 2008
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
30 Juni 2008
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
BIAYA PEROLEHAN: Aktiva Pemilikan Langsung: Tanah Bangunan dan Perumahan Mesin dan Instalasi
95.246.669.000
-
-
-
-
-
44.457.213.122
39.821.670.153 43.612.361.758
32.988.146.071
953.436.614.121
44.457.213.122 924.239.159.655
-
95.246.669.000
Kendaraan Bermotor
14.451.299.624
3.000.000
183.875.000
-
14.270.424.624
Peralatan dan Inventaris
36.832.551.526
2.466.177.802
-
-
39.298.729.328
42.290.847.955 43.796.236.758
32.988.146.071
1.146.709.650.195
Jumlah
1.115.226.892.927
Aktiva Sewa Guna Usaha: Mesin dan Instalasi
-
55.719.530.486
-
-
55.719.530.486
Jumlah
-
55.719.530.486
-
-
55.719.530.486
222.330.000
388.587.856
-
-
610.917.856
Aktiva Dalam Masa Konstruksi: Bangunan Mesin dan Instalasi
33.146.736.231
Peralatan dan Inventaris Jumlah JUMLAH BIAYA PEROLEHAN
2.430.089.999 35.799.156.230
12.807.141.220 12.107.368.728 548.651.916
-
13.744.380.992 12.107.368.728
1.151.026.049.157 111.754.759.433 55.903.605.486
(32.988.146.071) (32.988.146.071)
858.362.652 2.978.741.915 4.448.022.423
-
1.206.877.203.104
AKUMULASI PENYUSUTAN DAN AMORTISASI: Aktiva Pemilikan Langsung: Bangunan dan Perumahan Mesin dan Instalasi
15.682.326.636
1.111.430.328
-
-
16.793.756.964
328.122.695.429
32.736.136.647
1.457.190.206
-
359.401.641.870
Kendaraan Bermotor
14.137.523.247
77.684.348
183.875.000
-
14.031.332.595
Peralatan dan Inventaris
27.276.080.772
2.272.225.178
-
-
29.548.305.950
385.218.626.084
36.197.476.501
1.641.065.206
-
419.775.037.379
Mesin dan Instalasi
-
619.105.894
-
-
619.105.894
JUMLAH
-
619.105.894
-
-
619.105.894
JUMLAH AKUMULASI PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
385.218.626.084
36.816.582.395
1.641.065.206
-
420.394.143.273
NILAI BUKU
765.807.423.073
JUMLAH Aktiva Sewa Guna Usaha:
786.483.059.831
22
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. AKTIVA TETAP (Lanjutan) Tanah milik Induk Perusahaan merupakan tanah dengan status Hak Guna Bangunan (HGB). HGB tersebut berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2012 sampai dengan 2032, dan manajemen berkeyakinan bahwa HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. Penambahan aktiva tetap mencakup aktiva sewa guna usaha sebesar Rp 110.475.249.612 melalui sewa-guna usaha pembiayaan dari PT Saseka Gelora Finance. Aktiva tetap dalam rangka sewaguna usaha Pembiayaan (sale and lease back) tersebut di atas mencakup mesin-mesin produksi, dan berdasarkan perjanjian sewa-guna usaha No. JKT/2008/017/00 tanggal 16 Mei 2008 dan No. JKT/2008/025/00 tanggal 03 Juli 2008 Induk Perusahaan akan membayar kewajiban sewa-guna usaha sebesar Rp 67.955.263.912 untuk jangka waktu 3 tahun kedepan. (Lihat Catatan 20 dan 21). Seluruh aktiva kepemilikan langsung telah diasuransikan (property all risk insurance) untuk periode 1 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2009 dengan jumlah pertanggungan yang memadai sebesar USD 92.000.000 untuk bangunan, mesin dan peralatan, sedangkan kendaraan jumlah pertanggungannya sebesar Rp. 10.936.940.000 Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian. Selain asuransi terhadap aktiva tetap tersebut di atas, Induk Perusahaan mengasuransikan juga risiko kehilangan margin (profit loss) selama tenggang waktu yang diakibatkan oleh kejadiankejadian tak terduga atas aktiva-aktiva tetap Induk Perusahaan (Business Interruption), dengan nilai pertanggungan sebesar Rp. 420.000.000.000 Aktiva dalam masa konstruksi berupa bangunan, mesin dan Sistem Informasi Manajemen. Aktiva tetap milik Induk Perusahaan berupa tanah, bangunan dan mesin-mesin tidak dijadikan jaminan fasilitas kredit. Harga jual, nilai buku dan laba penjualan aktiva untuk masa-masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Harga Jual Nilai Buku Laba penjualan aktiva tetap
1.373.890.000 1.100.000 1.372.790.000
2008 55.833.030.486 54.262.540.281 1.570.490.205
Beban penyusutan dan amortisasi aktiva tetap untuk masa-masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Beban Produksi Tidak Langsung Beban Usaha Jumlah (Lihat Catatan 2h, 24, 27 dan 28).
34.973.035.692 1.792.134.633 36.765.170.325
23
34.911.422.083 1.905.160.312 36.816.582.395
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12.
AKTIVA TETAP (Lanjutan) Rincian aktiva tetap dalam masa konstruksi pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Tahun 2009 Bangunan Mesin dan Instalasi Peralatan Jumlah Tahun 2008 Bangunan Mesin dan Instalasi Peralatan Jumlah
Persentase Penyelesaian % 60 70 80
Akumulasi Biaya Rp 15.559.044.253 32.565.092.194 4.696.510.886 52.820.647.333
Persentase Penyelesaian % 90 80 90
Akumulasi Biaya Rp 610.917.856 858.362.652 2.978.741.915 4.448.022.423
Estimasi Penyelesaian Desember 2009 Desember 2010 September 2009
Estimasi Penyelesaian Juni 2008 September 2008 Juli 2008
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aktiva tetap pada 30 Juni 2009 dan 2008. 2009
2008
13. AKTIVA LAIN-LAIN Rincian aktiva lain-lain pada tanggal neraca adalah sebagai berikut: Beban Tangguhan: - Hak Atas Tanah - Uang Jaminan - Lainnya Piutang Lain-lain: - Piutang Karyawan - Uang Muka Investasi - Lainnya Jumlah
581.825.632 11.673.727.965 239.681.822
610.287.700 5.836.962.586 -
583.711.271 35.053.371.530 5.033.994.060 53.166.312.280
31.157.314 6.478.407.600
Beban tangguhan Hak Atas Tanah, merupakan biaya pengurusan Hak Guna Bangunan. Beban ini diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 30 tahun sampai dengan tahun 2032. (Lihat Catatan 2k). Piutang lain-lain, merupakan tagihan kepada pihak ketiga dan terafiliasi atas transaksi pinjaman dana yang tidak diikat secara pasti dan merupakan piutang jangka panjang. Uang Jaminan, merupakan uang jaminan dalam rangka transaksi sewa guna usaha yang akan jatuh tempo sesuai dengan berakhirnya sewa guna usaha. Uang Muka Investasi, merupakan pembayaran dimuka untuk pembelian aktiva tetap. (Lihat Catatan 32) 24
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009
2008
14. PINJAMAN JANGKA PENDEK Pinjaman jangka pendek Induk Perusahaan pada tanggal neraca adalah sebagai berikut: Pihak Ketiga: Citibank, N.A. PT Bank Mandiri Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. Jumlah a.
2.000.000.000 29.305.251.552 2.552.197.514 33.857.449.066
2.000.000.000 111.117.537 5.688.680.919 7.799.798.456
Citibank, N.A. Pinjaman dari Citibank, N.A. sesuai perjanjian perpanjangan kredit yang diperbarui pada tanggal 6 Mei 2009, dengan ketentuan sebagai berikut: Limit Tujuan Bunga Jangka waktu
: : : :
US$ 3.500.000. Modal kerja Floating rate Sampai dengan tanggal 13 Juli 2010
b. PT Bank Mandiri Tbk. Berdasarkan akta perjanjian No. 11 tanggal 24 Maret 2003 di hadapan Raharti Sudjardjati S.H.,Notaris di Jakarta, Induk Perusahaan memperoleh fasilitas kredit untuk modal kerja dan investasi. Dan melalui surat No. TOP.CRO/CLA.046/ADD/2009 tanggal 20 Maret 2009 dan CBG.CB2/SPPK/D05.002/2009 tanggal 19 Maret 2009 PT Bank Mandiri Tbk. telah menyetujui perpanjangan fasilitas kredit, dengan ketentuan sebagai berikut: Limit Tujuan Bunga Jangka waktu c.
: : : :
Rp 30.000.000.000 Modal kerja 13,00% per tahun 24 Maret 2009 s/d 23 Maret 2010
PT Bank Central Asia Tbk. Pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk. berdasarkan perjanjian kredit tanggal 23 Maret 2001 yang diperbarui dengan perjanjian No. 24 tanggal 25 Pebruari 2005 di hadapan Ineke Srihartati, S.H., Notaris di Bandung. Melalui Surat No. 10081/GBK/2009 tanggal 17 Pebruari 2009 PT Bank Central Asia Tbk. telah menyetujui perpanjangan fasilitas kredit modal kerja dan Omnibus Letter of Credit, masing-masing sebagai berikut: Limit Tujuan Bunga Jangka waktu
: : : :
Rp 40.000.000.000 Modal kerja 12,75% p.a. 18 Maret 2009 s/d 18 Maret 2010
Limit Tujuan Jangka waktu
: : :
USD 2.000.000 Pembelian impor bahan baku 18 Maret 2009 s/d 18 Maret 2010
25
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PINJAMAN JANGKA PENDEK (Lanjutan) d. PT Bank Mizuho Indonesia Berdasarkan akta perjanjian No. 8 tanggal 26 September 2003 di hadapan Musa Muarta, S.H., Notaris di Jakarta, Induk Perusahaan memperoleh fasilitas kredit untuk modal kerja. Fasilitas tersebut telah diperpanjang melalui perjanjian No. 619/AMD/MZH/0908 tanggal 26 September 2008 menjadi sebagai berikut: Limit Tujuan Bunga Jangka waktu
: : : :
Rp 50.000.000.000 Modal kerja Cost of Fund plus 1,5% p.a. 26 September 2008 s/d 25 September 2009
Fasilitas kredit tersebut sampai dengan posisi 30 Juni 2009 belum dimanfaatkan. e. PT Rabobank International Indonesia Pinjaman dari PT Rabobank International Indonesia Tbk. berdasarkan perjanjian kredit No LA/CA/675/2000 tanggal 04 Desember 2000, dan telah diperpanjang melalui perjanjian No. LA/CA/1579/A9/2008 tanggal 14 Nopember 2008 menjadi sebagai berikut: Limit
:
Tujuan Bunga Jangka waktu
: : :
Revolving short term advances maksimum Rp 15.000.000.000, dan uncommitted foreign exchange spot maksimum USD 1,000,000. Modal kerja Cost of Fund plus 3,0% p.a. 30 November 2009
Fasilitas kredit tersebut sampai dengan posisi 30 Juni 2009 belum dimanfaatkan. Seluruh pinjaman Induk Perusahaan tidak didukung oleh agunan khusus serta tidak dijamin oleh pihak manapun. Seluruh harta kekayaan Induk Perusahaan baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang akan ada dikemudian hari menjadi jaminan atas hutang Induk Perusahaan kepada kreditur pinjaman jangka pendek/bank tanpa hak preference, melainkan secara konkuren dengan kreditur lain (pari passu). 2009
2008
15. HUTANG USAHA Rincian hutang usaha pada tanggal neraca adalah sebagai berikut: Pihak Ketiga: Pemasok Dalam Negeri Pemasok Luar Negeri Jumlah Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa PT Toll Indonesia Jumlah
26
170.848.645.688 33.693.680.720 204.542.326.408
118.338.477.910 14.633.561.109 132.972.039.019
260.900.016 204.803.226.424
100.910.923 133.072.949.942
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009
2008
15. HUTANG USAHA (Lanjutan) Hutang dalam negeri berasal dari pembelian bahan baku kemasan dan susu murni, bahan pembantu dan lainnya yang disuplai oleh pemasok utama antara lain PT Tetra Pak Indonesia, PT Indopack Pratama, PT Latinusa Indonesia, PT Purinusa Indah Persada, PD Sumber Jaya, Koperasi Peternak Bandung Selatan, KUD Sarwamukti, PT General Food, dan PT Teteco. Hutang usaha luar negeri berasal dari pembelian bahan baku kemasan dan concentrate untuk produk minuman, yang disuplai oleh NZMP Fonterra Ltd., Louis Dreyfus Citrus B.V., SIG Combibloc Ltd., Jimway International Ltd., James Farrell & Co., Marubeni Steel Ltd. dan Ybb Staller. Perincian hutang berdasarkan umur masing-masing hutang pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Jumlah hutang dalam rupiah dan Ekuivalen dalam rupiah 195.950.225.178 77.090.521.409
Keterangan Belum jatuh tempo Jatuh Tempo: 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah
2.461.787.149 636.950.238 278.648.016 5.475.615.843 204.803.226.424
52.596.028.802 176.288.153 466.107.051 2.744.004.527 133.072.949.942
Hutang Usaha pada tanggal neraca terdiri dari hutang usaha dalam rupiah dan mata uang asing dengan perincian sebagai berikut (Lihat Catatan 32): Mata uang asing Rupiah Jumlah
144.486.357.180 60.316.869.244 204.803.226.424
103.585.231.930 29.487.718.012 133.072.949.942
Tidak ada jaminan dalam bentuk apapun yang diberikan oleh Perusahaan kepada pemasok sedangkan perincian saldo hutang usaha dalam mata uang asing diungkapkan secara terpisah dalam catatan laporan keuangan ini. (Lihat Catatan 2b, 31 dan 32) 16. HUTANG PAJAK Rincian hutang pajak pada tanggal neraca adalah: Pajak Pertambahan Nilai PPh Pasal 25/29 PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 Jumlah
2.016.993.493 3.614.735.040 33.187.400 532.336.955 6.197.252.888
27
2.666.661.734 81.018.032.500 115.659.880 371.188.789 84.171.542.903
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16.
HUTANG PAJAK (Lanjutan) Rugi fiskal yang telah ditetapkan melalui Surat Ketetapan Pajak yang telah dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak, sebesar Rp. 104.452.576.344 telah dikompensasikan dengan laba fiskal tahunpajak 2008. (Lihat Catatan 30). 2009
2008
17. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Pada tanggal neraca, beban masih harus dibayar terdiri atas: Beban Angkutan Bunga Bank : a. Bunga Sindikasi Lindung Nilai (USD) : • Bunga lindung nilai • Selisih penjabaran ke dalam rupiah yang belum direalisasi Jumlah Bunga nilai wajar
7.453.908.487
8.567.459.274
-
1.422.232.418
-
12.899.332 1.435.131.750
b. Bunga bank sindikasi (Rupiah)
7.108.111.111
-
19.500.000
91.253.137
7.127.611.111 4.682.301.182 19.263.820.780
1.526.384.887 3.336.695.965 13.430.540.126
c. Bunga bank non sindikasi Jumlah Bunga Bank (a+b+c) Lain-lain Jumlah
Bunga Bank, merupakan beban bunga pinjaman bank sindikasi dan non sindikasi dalam mata uang Rupiah yang belum jatuh tempo. (Lihat Catatan 2t, 14, 20, 25 dan 32). 18. HUTANG IMBALAN KERJA Jumlah Hutang Imbalan Kerja
9.725.206.453
7.869.131.602
Merupakan cadangan kewajiban imbalan kerja terhadap karyawan yang dihitung berdasarkan keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 13 tahun 2003 dan PSAK No. 24 [PSAK-24 (Revisi 2004)] tentang Imbalan Kerja. Penetapan penyisihan kewajiban tersebut memperhatikan laporan PT Sienco Aktuarindo Utama tanggal 18 Maret 2009 No. 090/LA-IKA/SAU/03-2009 dan mempertimbangkan besaran pertanggungan yang diperoleh karyawan dari PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. (Lihat Catatan 2l dan 30). 19. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN Saham Minoritas Selisih Setoran Modal Anak Perusahaan Bagian Saldo Laba (Rugi) Jumlah
3.776.744.400 33.500.000 (100.519.214) 3.709.725.186 28
1.276.744.400 33.500.000 233.395.725 1.543.640.125
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) Merupakan hak pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan masing-masing sebesar 40% untuk PT Nikos Intertrade, 30% untuk PT Nikos Distribution Indonesia, dan 25% untuk PT Ultra Peternakan Bandung Selatan, yang terdiri dari modal saham dan hak atas bagian laba/(rugi) anak perusahaan tersebut di atas. (Lihat Catatan 1b dan 11) 2009
2008
20. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Pada tanggal neraca, kewajiban jangka panjang Induk Perusahaan terdiri dari: Hutang Bank PT Rabobank International Indonesia Bank Sindikasi (USD) Selisih Kurs Hedging yang belum terealisasi Bank Sindikasi (Rupiah) Jumlah
250.000.000.000 250.000.000.000
5.842.352.738 224.438.145.833 2.035.604.167 232.316.102.738
Hutang Sewa Guna Usaha PT Saseka Gelora Finance Jumlah
27.319.128.161 27.319.128.161
50.362.387.629 50.362.387.629
Dikurangi, Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Hutang Bank PT Rabobank International Indonesia Bank Sindikasi (USD) Selisih Kurs Hedging yang belum terealisasi Bank Sindikasi (Rupiah) Jumlah
75.000.000.000 75.000.000.000
5.842.352.738 74.965.083.333 679.916.667 81.487.352.738
Hutang Sewa Guna Usaha PT Saseka Gelora Finance Jumlah
12.820.478.930 12.820.478.930
37.142.857.143 37.142.857.143
175.000.000.000 175.000.000.000
149.473.062.500 1.355.687.500 150.828.750.000
14.498.649.231 14.498.649.231
13.219.530.486 13.219.530.486
Bagian jangka panjang Hutang Bank PT Rabobank International Indonesia Bank Sindikasi (USD) Selisih Kurs Hedging yang belum terealisasi Bank Sindikasi (Rupiah) Jumlah Hutang Sewa Guna Usaha PT Saseka Gelora Finance Jumlah (Lihat Catatan 2i, 2t dan 32) 29
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) a. Hutang Bank • Bank Sindikasi Berdasarkan perjanjian kredit ditandatangani tanggal 05 Maret 2007, Induk Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman bank sindikasi dengan ketentuan sebagai berikut: Arranger Limit
: :
Tingkat Bunga
:
Jangka waktu
:
Persyaratan penting antara lain
:
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited USD 36.000.000 (Tranche A USD 23.000.000 & Tranche B USD 13.000.000) 11,5% - 12,1% p.a. bersifat tetap dan dibayarkan per triwulan (3 bulan) takwim setiap tanggal 14. Empat tahun atau (sampai dengan tanggal 30 Mei 2011) -
Tangible net worth harus lebih besar dari Rp. 800 miliar Debt Service Coverage Ratio, minimal 1 : 1 Gearing Ratio, minimal 2 : 1 Current Ratio, minimal 1 : 1
Tujuan pinjaman sindikasi di atas merupakan langkah restrukturisasi hutang di antaranya untuk melunasi kewajiban obligasi III Ultrajaya tahun 2004 yang jatuh tempo, serta untuk pembiayaan investasi. Tujuan lainnya adalah langkah pengendalian atas risiko suku bunga (interest rate risk) dan risiko kurs tukar (exchange rate risk). Atas dasar itu Induk Perusahaan melakukan lindung nilai (Currency Swap) terhadap pinjaman sindikasi dengan kurs lindung nilai (Currency Swap) sebesar Rp. 9.142 per USD 1,- dan tarif suku bunga tetap yang disepakati. Berdasarkan perjanjian No.JAK-RD-9167 dan JAK-RD-9169 tanggal 30 April 2008 telah dilakukan perubahan mengenai transaksi lindung nilai dengan ketentuan sebagai berikut : • Jika Kurs Rupiah pada tanggal neraca dibawah Rp.9.150,- maka perhitungannya menjadi: Nilai Pasar x Nilai pokok hutang pada tanggal neraca • Jika Kurs Rupiah pada tanggal neraca berada pada atau diatas Rp.9.150,- dan dibawah Rp.9.600,-, maka perhitungannya menjadi : Rp.9.150,- x Nilai pokok hutang pada tanggal neraca • Jika Kurs Rupiah pada tanggal neraca berada pada atau diatas Rp.9.600,- dan dibawah Rp.12.000,-, maka perhitungannya menjadi : [Rp.9.150 +( kurs rupiah pada tanggal neraca – Rp.9.600)] x Nilai pokok hutang pada tanggal neraca • Jika Kurs Rupiah pada tanggal neraca diatas Rp.12.000,-, maka perhitungannya menjadi: [Rp.9.150 +( Rp.12.000 – Rp.9.600)] x Nilai pokok hutang pada tanggal neraca
30
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) Perincian lindung nilai (Currency Swap) terhadap pinjaman sindikasi dengan kurs lindung nilai (Currency Swap) menjadi sebagai berikut :
Swap Reference Nomor CSW: 070729996 070729997 070119998 070119999 070729998
Jangka Waktu Kredit
22-03-2007 s/d 22-03-2011 30-05-2007 s/d 30-05-2011 14-03-2007 s/d 14-03-2011 14-03-2007 s/d 14-03-2011 22-03-2007 s/d 22-03-2011 Pinjaman berdasarkan kurs lindung nilai/hedging Keuntungan selisih kurs penjabaran mata uang asing ke dalam rupiah Pinjaman berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia per 30 Juni 2008
2008 Pinjaman Pokok USD
Kurs Lindung Nilai IDR
Pinjaman Pokok IDR
5,000,000 11,000,000 8,000,000 5,000,000 7,000,000
9.080 9.230 9.125 9.125 9.080
45.400.000.000 101.530.000.000 73.000.000.000 45.625.000.000 63.560.000.000
24.550.000
9.142
224.436.100.000
24.550.000
83
24.550.000
9.225
2.037.650.000
226.473.750.000
Hutang Bank Sindikasi dalam mata uang asing (US$ Syndicated Loan) tersebut di atas telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 16 April 2009 dengan dana yang berasal dari Fasilitas Pinjaman Bank Sindikasi dalam mata uang Rupiah (IDR Syndicated Loan). Saldo kerugian selisih kurs sebagai bagian akun ekuitas yang berasal dari penjabaran pinjaman ke dalam mata uang rupiah pada tanggal neraca, telah dibebankan seluruhnya sebagai kerugian selisih kurs tahun berjalan yang dicatat pada akun laba/(rugi). (Lihat Catatan: 2t dan 25) Dengan demikian Induk Perusahaan telah melakukan pinjaman kredit bank sindikasi yang baru dalam bentuk mata uang Rupiah (IDR Syndicated Loan) berdasarkan Akta No 3 tanggal 7 April 2009 yang disahkan dihadapan Notaris Lien Tanudirdja SH, sehingga pinjaman bank sindikasi tersebut menjadi sebagai berikut : Arranger Limit Tingkat Bunga
: : :
Jangka waktu
:
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Rp. 250.000.000.000,Cost of Fund + 3% p.a. dibayarkan per triwulan (3 bulan) takwim setiap tanggal 15. 33 bulan sejak tanggal penarikan
Ketentuan Pembayaran
:
Setiap 3 bulan sejak tanggal penarikan
31
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) b. Hutang Sewa Guna Usaha •
PT Saseka Gelora Finance Berdasarkan perjanjian No.JKT/2008/017/00 tanggal 16 Mei 2008 dan No.JKT/2008/025/00 tanggal 03 Juli 2008, Induk Perusahaan telah melakukan transaksi sewa-guna usaha pembiayaan (sale and lease back) dengan PT Saseka Gelora Finance untuk mesin-mesin produksi masing-masing dengan persyaratan sebagai berikut : Barang Modal Harga Perolehan Simpanan Jaminan Nilai Pokok Pembiayaan Tingkat suku bunga Jangka waktu Barang Modal Harga Perolehan Simpanan Jaminan Nilai Pokok Pembiayaan Tingkat suku bunga Jangka waktu (Lihat Catatan 2i, 12 dan 21)
: : : : : : : : : : : :
Mesin Produksi Rp 55.719.530.486 Rp 5.719.530.486 Rp 50.000.000.000 11,50% p.a 3 tahun Mesin Produksi Rp 54.755.719.126 Rp 5.475.571.913 Rp 49.280.147.213 11,50% p.a 3 tahun
2009
2008
21. KEUNTUNGAN DITANGGUHKAN ATAS TRANSAKSI SEWA GUNA USAHA Harga Jual Nilai Buku Laba Penjualan Aktiva Tetap Akumulasi Amortisasi Saldo akhir periode
110.475.249.612 104.181.217.365 6.294.032.247 (2.115.657.439) 4.178.374.808
-
Merupakan keuntungan ditangguhkan atas transaksi sewa guna usaha pembiayaan (sale and lease back) dan diamortisasi selama masa sewa. Sedangkan amortisasi keuntungan ditangguhkan atas transaksi sewa guna usaha untuk masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebesar Rp. 1.047.656.310. (Lihat catatan 2i, 12 dan 20). 22. MODAL SAHAM Pada tahun 2000, sesuai dengan akta risalah RUPS No. 31 tanggal 30 Agustus 2000 dari Lien Tanudirdja, S.H., Notaris di Bandung, Induk Perusahaan meningkatkan modal dasar dan melakukan pemecahan nilai saham (stock split). Modal dasar sebesar Rp 425.000.000.000 ditingkatkan menjadi Rp 1.500.000.000.000 yang terbagi atas 7.500.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 200 per saham. (Lihat Catatan 1c).
32
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. MODAL SAHAM (Lanjutan) Komposisi pemilikan saham Induk Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 berdasarkan catatan yang dibuat oleh Biro Administrasi Efek PT Sirca Datapro Perdana, adalah sebagai berikut: 2009 Pemegang saham
Tuan Sabana Prawirawidjaja PT Prawirawidjaja Prakarsa PT Indolife Pensiontama PT AJ Central Asia Raya Masyarakat Jumlah
Saham
699.653.961 618.076.065 238.095.034 221.701.500 1.110.855.440 2.888.382.000
Nilai Nominal (Rp)
139.930.792.200 123.615.213.000 47.619.006.800 44.340.300.000 222.171.088.000 577.676.400.000
Persentase (%)
24,22 21,40 8,24 7,68 38,46 100,00
2008 Pemegang saham
UBS Equities PT Prawirawidjaja Prakarsa Tuan Sabana Prawirawidjaja Masyarakat Jumlah
Saham
774.348.461 618.076.065 165.305.500 1.330.651.974 2.888.382.000
Nilai Nominal (Rp)
154.869.692.200 123.615.213.000 33.061.100.000 266.130.394.800 577.676.400.000
Persentase (%)
26,81 21,40 5,72 46,07 100,00
Direksi Perusahaan yang memiliki saham Induk Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Pemegang saham
Direksi : - Tuan Sabana Prawirawidjaja - Tuan Samudera Prawirawidjaja
Saham
Nilai Nominal (Rp)
699.653.961 93.750.000
139.930.792.200 18.750.000.000
Persentase (%)
24,22 3,25
2008 Pemegang saham
Saham
Direksi : - Tuan Sabana Prawirawidjaja - Tuan Samudera Prawirawidjaja
165.305.500 93.750.000
33
Nilai Nominal (Rp)
33.061.100.000 18.750.000.000
Persentase (%)
5,72 3,25
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009
2008
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH Rincian akun ini pada tanggal neraca adalah: Agio Saham Biaya Emisi Efek Ekuitas Jumlah Bersih
63.757.560.000 ( 12.627.118.273) 51.130.441.727
63.757.560.000 (12.627.118.273) 51.130.441.727
Agio saham, merupakan jumlah selisih antara harga jual saham dengan nilai nominal saham pada saat dilakukan penjualan saham kepada masyarakat, baik pada saat penawaran umum perdana (IPO) maupun pada saat penawaran umum terbatas (rights issue). Biaya Emisi Efek Ekuitas, merupakan biaya-biaya emisi saham atas penawaran umum terbatas pertama, kedua dan ketiga (Lihat Catatan 1c). 24. CADANGAN NILAI WAJAR DAN CADANGAN LAINNYA • Selisih kurs yang berasal dari penjabaran mata uang asing ke dalam mata uang rupiah pada tanggal neraca. • Keuntungan/(Kerugian) nilai wajar beban bunga pada periode yang bersangkutan. Jumlah selisih penjabaran mata uang asing yang belum direalisasi (Lihat Catatan 2t, 17 dan 20).
-
2.035.604.167
-
12.899.332
-
2.048.503.499
Akun ini merupakan cadangan nilai wajar lindung nilai/hedging atas selisih keuntungan/(kerugian) yang berasal dari penjabaran mata uang asing kedalam mata uang rupiah pada tanggal neraca, dan keuntungan/(kerugian) nilai wajar pada periode yang bersangkutan yang belum direalisasi. Saldo cadangan keuntungan/(kerugian) nilai wajar yang diakui pada bagian ekuitas di atas telah dipindahkan seluruh ke laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadi pelunasan Hutang Bank Sindikasi dalam mata uang asing (US$ Syndicated Loan) tersebut pada tanggal 16 April 2009. (Lihat catatan 20) 25. SALDO LABA Pembagian Dividen Berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 4 tanggal 26 Juni 2009 dari Ny. Fani Andayani, S.H., Notaris di Bandung, telah disetujui pembagian dividen atas laba bersih tahunbuku 2008 sebesar Rp. 14.441.910.000,- atau Rp. 5,- per Saham. Pembentukan Cadangan Umum Cadangan di bawah ini dibuat untuk memenuhi Undang Undang No. 1/1995 mengenai Perseroan Terbatas yang mengharuskan perusahaan Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan sebesar 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. Undang Undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk mencapai cadangan wajib minimum tersebut.
34
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. SALDO LABA (Lanjutan) Berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 4 tanggal 26 Juni 2009 dari Ny. Fani Andayani, S.H., Notaris di Bandung, ditetapkan dan disetujui sebesar Rp. 3.000.000.000 dari laba bersih tahun buku 2008 digunakan untuk cadangan kerugian sehingga cadangan kerugian seluruhnya menjadi Rp.11.900.000.000, sedangkan sisanya ditanamkan sebagai laba yang ditahan. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Selisih penilaian kembali aktiva tetap ini timbul sebagai akibat dilakukannya penilaian kembali aktiva tetap berupa tanah pada tanggal 22 Desember 2003. Jumlah selisih penilaian kembali aktiva tetap pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp 37.113.595.344. Sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2007) mengenai Aset Tetap, maka per 30 Juni 2009 seluruh saldo selisih penilaian kembali aktiva tetap tersebut di atas telah dipindahkan kedalam akun laba ditahan. 2009
2008
26. PENJUALAN Penjualan untuk masa-masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Penjualan termasuk PPN: Lokal Ekspor Jumlah penjualan PPN Penjualan Bersih
798.299.807.226 17.290.614.854 815.590.422.080 (72.572.709.748) 743.017.712.332
691.597.417.110 16.638.318.052 708.235.735.162 (62.872.492.465) 645.363.242.697
Sedangkan untuk penjualan merk dagang “Buavita” dan Go-Go” kepada PT Unilever Indonesia Tbk. yang dilakukan pada tanggal 11 Januari 2008 sebesar Rp. 400.000.000.000 diklasifikasikan sebagai pendapatan lain-lain dan dicatat pada akun Penjualan Aktiva Tidak Berwujud. Untuk masa-masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 dalam penjualan tersebut di atas, tidak ada transaksi penjualan produk-produk Perseroan kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa. (Lihat Catatan 2m, 31,33, dan 34).
35
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009
2008
27. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan untuk masa-masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Beban Langsung: Pemakaian bahan langsung Upah langsung Jumlah Beban Produksi Tidak Langsung: Penyusutan aktiva tetap Listrik dan enerji Pemeliharaan dan perbaikan Pemakaian bahan pembantu Keperluan pabrik Pemakaian suku cadang Gaji dan upah Amortisasi Aktiva Leasing Asuransi Lain-lain Jumlah Beban Pokok Produksi Persediaan Barang Jadi: Persediaan awal Persediaan akhir JUMLAH BEBAN POKOK PENJUALAN
475.220.044.962 8.171.100.671 483.391.145.633
420.621.578.969 7.551.323.570 428.172.902.539
31.290.527.373 18.385.400.481 13.462.411.702 9.357.597.634 6.574.455.162 5.775.803.334 5.054.738.055 3.682.508.320 820.023.567 3.194.770.520 97.598.236.148 580.989.381.781
34.292.316.190 25.966.439.408 6.586.473.211 5.272.701.779 1.071.913.783 4.861.551.300 4.643.480.885 619.105.894 530.787.707 1.525.057.501 85.369.827.658 513.542.730.197
64.819.178.474 (74.332.464.126) 571.476.096.129
80.621.316.642 (87.133.331.926) 507.030.714.913
Pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari pendapatan adalah sebagai berikut: Jumlah
Pemasok PT Tetra Pak Indonesia (Lihat Catatan 2m, 7, 12 dan 34).
2009
2008
112.823.702.218
73.205.199.727
36
Persentase dari Jumlah Pendapatan 2009 2008 15,18%
11,34%
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009
2008
28. BEBAN USAHA Rincian beban usaha untuk masa-masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Beban Penjualan: Angkutan Iklan dan promosi Gaji Sewa Penelitian dan Pengembangan Bahan bakar Perjalanan dinas Komunikasi Asuransi Penyusutan aktiva tetap Lain-lain Jumlah Beban Administrasi dan Umum: Gaji Sewa Penyusutan aktiva tetap Listrik dan enerji Lain-lain Jumlah JUMLAH BEBAN USAHA (Lihat Catatan 2m, 12 dan 34).
27.085.671.975 32.816.228.181 12.073.670.598 7.122.478.577 1.297.161.192 2.115.211.642 1.927.364.619 1.300.014.285 766.846.531 674.415.075 3.997.880.197 91.176.942.872
25.700.652.040 46.046.773.878 11.079.144.915 4.814.575.391 6.662.571.081 2.227.884.333 1.687.913.564 894.119.533 803.328.362 667.851.223 3.823.208.213 104.408.022.533
18.309.311.425 1.386.950.806 1.117.719.558 384.523.391 6.982.247.002 28.180.752.182 119.357.695.054
14.369.203.361 1.174.338.973 1.237.309.089 758.384.343 5.456.984.615 22.996.220.381 127.404.249.914
29. BEBAN BUNGA Rincian beban bunga untuk masa-masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah: Bunga bank Bunga sewa guna usaha JUMLAH BEBAN BUNGA (Lihat Catatan 14 dan 20).
15.320.170.914 1.301.457.099 16.621.628.013
37
18.436.523.956 18.436.523.956
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009
2008
30. PAJAK PENGHASILAN Perhitungan Pajak Penghasilan Terhutang Induk Perusahaan Rekonsiliasi laba akuntansi konsolidasi sebelum taksiran pajak penghasilan ke laba fiskal perusahaan induk untuk masa-masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Laba Bersih Konsolidasian Sebelum Pajak Bagian laba/rugi anak perusahaan Laba Bersih Induk Perusahaan Sebelum Pajak Ditambah/(Dikurangi): Beda Tetap - Tunjangan Bentuk Natura - Pertemuan dan Sumbangan - Beban Bunga Sewa Guna Usaha - Laba Penjualan Aktiva Tetap - Pembagian Dividen Anak Perusahaan - Koreksi Pajak - Penghasilan Bunga (PPh final) - Biaya Sewa Guna Usaha - Penghasilan Sewa - Amortisasi Keuntungan Ditangguhkan Atas Transaksi Sewa Guna Usaha Jumlah Perbedaan Tetap Beda Temporer - Penyusutan Aktiva Tetap - Amortisasi Aktiva Sewa Guna Usaha Jumlah Perbedaan Temporer Taksiran Penghasilan Kena Pajak Laba/(Rugi) Fiskal Kompensasi Rugi Fiskal - SKP PPh Badan Tahun 2003 - SKP PPh Badan Tahun 2004 - SKP PPh Badan Tahun 2005 - SKP PPh Badan Tahun 2006 Jumlah Kompensasi Rugi Fiskal Sisa Rugi Fiskal yang dapat dikompensasikan/diperhitungkan Pajak Kini
31.146.592.010 (26.613.210.595) 4.533.381.415
405.241.650.631 (6.318.532.350) 398.923.118.281
1.986.912.754 217.779.117 1.301.457.099 15.000.000.000 11.440.077.149 (17.886.589.463) (12.461.475.500) (1.461.164.839)
2.124.886.694 1.017.675.632 479.166.667 4.007.473.071 839.969.575 (7.871.037.856) (5.836.309.524) (1.533.036.998)
(1.047.656.310) (2.910.659.993)
(6.771.212.739)
7.604.538.109 3.682.508.320 11.287.046.429
(3.930.706.112) 619.105.894 (3.311.600.218)
12.909.767.851
388.840.305.324
-
(43.529.071.687) (55.965.513.426) (15.471.181.017) (5.085.765.331) (120.051.531.461)
3.614.735.040
81.053.020.000
Saldo aktiva/(kewajiban) dan beban pajak tangguhan pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 serta untuk masa-masa enam bulan yang berakhir pada tanggal tersebut adalah: Aktiva/(Kewajiban) Pajak tangguhan: - Induk Perusahaan - Anak Perusahaan Aktiva/(Kewajiban) Pajak tangguhan
42.594.276.771 14.948.732 42.609.225.503 38
(13.407.450.042) 14.503.507 (13.392.946.535)
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009
2008
(486.816.427) (486.816.427)
2.405.959.798 2.405.959.798
30. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) Pendapatan/(Beban) Pajak tangguhan: - Induk Perusahaan - Anak Perusahaan Pendapatan/(Beban) Pajak tangguhan
Rekonsiliasi Fiskal dan Perhitungan Beban Pajak Periode Berjalan Induk Perusahaan: a. Perhitungan taksiran pajak penghasilan dengan menggunakan tarif pajak maksimum sebesar 30% adalah sebagai berikut: Laba/(Rugi) Fiskal Pajak Tangguhan
(3.872.930.356)
(116.652.091.597)
Pengaruh Beda Waktu Pada Tarif Pajak Maksimum 30% - Penyusutan Aktiva Tetap - Hutang Imbalan Kerja - Amortisasi Beban Ditangguhkan - Amortisasi Aktiva Sewa Guna Usaha Jumlah Pengaruh Beda Waktu Beban Pajak Tangguhan Penyesuaian Pajak Tangguhan (SKP) Aktiva Pajak Tangguhan Awal Tahun Aktiva/(Kewajiban) Pajak Tangguhan
2.281.361.433 1.104.752.496 3.386.113.929 (486.816.427) 43.081.093.197 42.594.276.771
(1.179.211.834) 185.731.768 (993.480.066) (117.645.571.663) 120.051.531.461 (15.813.409.840) (13.407.450.042)
b. Rekonsiliasi antara taksiran pajak penghasilan yang dihitung dengan tarif pajak yang berlaku sebesar 30% dari laba (rugi) akuntansi sebelum taksiran Pajak Penghasilan, dengan taksiran Pajak Penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi untuk nasa-masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Laba Akuntansi Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Ditambah/(Dikurangi) Beda Tetap: - Tunjangan Bentuk Natura - Pertemuan dan Sumbangan - Laba Penjualan Aktiva Tetap - Pembagian Dividen Anak Perusahaan - Beban Bunga Sewa Guna Usaha - Koreksi Pajak - Penghasilan Bunga (PPh final) - Biaya Sewa Guna Usaha - Penghasilan Sewa - Amortisasi Keuntungan Ditangguhkan Atas Transaksi Sewa Guna Usaha Jumlah Perbedaan Tetap
39
1.360.014.425
119.676.935.484
596.073.826 65.333.735 4.500.000.000 390.437.130 3.432.023.145 (5.365.976.839) (3.738.442.650) (438.349.452)
637.466.008 305.302.690 1.202.241.921 143.750.000 251.990.873 (2.361.311.357) (1.750.892.857) (459.911.099)
(314.296.893) (873.197.998)
(2.031.363.821)
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009
2008
30. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)
Jumlah Beban(Penghasilan) Pajak Tangguhan Sebelum Pajak Periode Berjalan Penyesuaian Pajak Tangguhan (SKP) Jumlah (Penghasilan)/Beban Pajak Tangguhan (Lihat Catatan 2n, 16, 18 dan 21).
486.816.427 -
117.645.571.663 (120.051.531.461)
486.816.427
(2.405.959.798)
Surat Ketetapan Pajak •
Pada tanggal 17 Maret 2008 Direktorat Jenderal Pajak telah menerbitkan SKPLB PPh Badan tahun 2006 dalam surat keputusannya No. 00061/406/06/054/08 bahwa Induk Perusahaan berhak atas restitusi PPh Badan tahun 2006 sebesar Rp 7.242.145.674, serta SKPKB tahun 2006 atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tertanggal 17 Maret 2008 sebesar Rp. 540.079.069. dan Pajak Penghasilan Pasal 21, 23, dan 26 tertanggal 24 Maret 2008 sebesar Rp. 1.278.281.340.
•
Pada tanggal 21 Maret 2007 Direktorat Jenderal Pajak telah menerbitkan SKPLB PPh Badan tahun 2005 dalam surat keputusannya No. 00062/406/05/054/07 bahwa Induk Perusahaan berhak atas restitusi PPh Badan tahun 2005 sebesar Rp 7.084.618.985, serta SKPKB tahun 2005 atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn BM) tertanggal 21 Maret 2007 sebesar Rp. 549.312.188. dan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan 23 tertanggal 28 Maret 2007 sebesar Rp. 956.393.950.
31. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Saldo dan transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, dan untuk masa-masa enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut adalah sebagai berikut: Persentase terhadap total Aktiva/Pendapatan % %
2009
2008
1.100.468.097 339.474.686
4.574.087.034 841.326.571
0,06 0,02
0,27 0,05
55.333.948.200 2.809.413.039
44.254.775.936 3.053.310.580
3,20 0,16
2,59 0,18
Hutang Usaha (Lihat catatan 15) PT Toll Indonesia
260.900.016
100.910.923
0,02
0,01
Biaya Logistik (Lihat catatan 28) PT Toll Indonesia
2.815.145.055
2.972.988.064
0,38
0,46
Piutang Usaha (Lihat catatan 5) PT Campina Ice Cream Industry PT Kraft Ultrajaya Indonesia Penyertaan Saham (Lihat catatan 11) PT Kraft Ultrajaya Indonesia PT Toll Indonesia
40
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa: No.
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
1.
PT Kraft Ultrajaya Indonesia
2.
PT Campina Ice Cream Industry
3.
PT Toll Indonesia
Sifat Hubungan Istimewa Perusahaan Pengurus Induk Perusahaan yang sama Pengurus Induk Perusahaan yang sama Perusahaan Asosiasi
Transaksi Penggunaan fasilitas produksi Penggunaan fasilitas kantor Perwakilan Distribusi Produk
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan berdasarkan persyaratan normal seperti yang dilakukan kepada pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa. Transaksi tersebut bukan merupakan transaksi penjualan produk-produk Perseroan, sehingga tidak dicatat pada akun penjualan melainkan dicatat sebagai kreditan pada pada akun biaya operasional. 32. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Ikhtisar aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing per 30 Juni 2009 dan 2008, sebagai berikut:
Ekuivalen Aktiva Bank Piutang Usaha Uang Muka Pembelian
Uang Muka Investasi
2009 Mata Uang Asing USD USD USD AUD EUR DKK USD EUR
376.717 1.343.438 411.110 4.700 94.973 58.621 2.652.445 111.017
3.851.931.145 13.736.652.010 4.203.601.795 38.967.464 1.370.654.121 113.602.515 27.121.250.023 1.602.201.563 52.038.860.636
USD EUR SGD GBP
13.537.946 361.568 62.133 23.799
138.425.498.464 5.218.177.587 438.327.925 404.353.204 144.486.357.180
Jumlah Aktiva Kewajiban Hutang Usaha
Rupiah
Jumlah Kewajiban Posisi Kewajiban - Bersih
92.447.496.544
41
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)
Ekuivalen Aktiva Bank Piutang Usaha Uang Muka Pembelian
2008 Mata Uang Asing USD USD USD AUD EUR DKK SGD
721.190 1.275.774 1.995.662 199.500 86.923 304.055 45.880
6.652.973.599 11.769.010.936 18.409.984.349 1.771.373.468 1.265.866.180 593.720.070 311.038.961 40.773.967.561
USD EUR GBP SGD JPY USD
11.143.250 46.779 3.624 3.754 117.503 155.570
102.796.476.922 681.245.644 66.666.009 25.449.940 15.393.415 1.435.133.250
JPY USD USD
67.368.750 8.200.000 16.350.000
5.842.352.738 75.645.000.000 150.828.750.000 337.336.467.918
Jumlah Aktiva Kewajiban Hutang Usaha
Biaya Yang Masih Harus Dibayar Hutang Bank Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo Dalam Setahun
Rupiah
Hutang Bank Jangka Panjang Jumlah Kewajiban Posisi Kewajiban - Bersih
296.562.500.357
33. PERIKATAN Induk Perusahaan mengadakan beberapa kerjasama antara lain dengan: a. PT Sanghiang Perkasa Berdasarkan perjanjian No. 001/SHP/LGL/XI/00 tanggal 13 Nopember 2000 yang telah diperpanjang terakhir dengan amandemen tahun 2002 dan amandemen tanggal 12 Maret 2003, Induk Perusahaan melakukan kerjasama Produksi (tol packing) dengan PT Sanghiang Perkasa untuk memproduksi produk-produk Morinaga Milk Industry Co. Ltd. b. PT Bina San Prima Pada tanggal 4 Maret 2002 Induk Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Bina San Prima yang ditunjuk sebagai penyalur eksklusif pada sektor agen pasar, warung, apotek, toko obat, dan institusi di seluruh Indonesia.
42
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009
2008
34. INFORMASI SEGMEN USAHA Informasi mengenai segmen usaha untuk masa-masa enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: PENJUALAN BERSIH: Menurut Daerah Geografis Ekspor Lokal: - Pihak Ketiga - Hubungan Istimewa Jumlah Eliminasi Jumlah Setelah Eliminasi Menurut Jenis Produk Penjualan Bersih: Minuman*) Makanan*) Jumlah Eliminasi Jumlah BEBAN POKOK PENJUALAN: Menurut Jenis Produk Minuman Makanan Jumlah Eliminasi Jumlah HASIL SEGMEN: Laba Usaha Induk Perusahaan: Minuman Makanan Jumlah Rugi Usaha Anak Perusahaan Jumlah Eliminasi Beban Lain-lain – Bersih : - Induk Perusahaan - Anak Perusahaan Laba Sebelum Pajak Penghasilan
17.290.614.854
16.638.318.052
725.727.097.478 743.017.712.332 743.017.712.332
628.724.924.645 645.363.242.697 645.363.242.697
672.817.425.635 70.200.286.697 743.017.712.332 743.017.712.332
574.220.787.786 71.142.454.911 645.363.242.697 645.363.242.697
510.623.354.328 60.852.741.801 571.476.096.129 571.476.096.129
440.086.089.253 66.944.625.660 507.030.714.913 507.030.714.913
48.678.406.814 3.510.014.335 52.188.421.149 (4.500.000) 52.183.921.149 175.763.703 (20.924.653.336) (288.439.506) 31.146.592.010
43
6.853.669.270 4.077.935.600 10.931.604.870 (3.320.000) 10.928.284.870 (766.306.851) 393.513.388.698 1.566.283.914 405.241.650.631
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2009
2008
34. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) JUMLAH AKTIVA: Jumlah Aktiva: Induk Perusahaan Anak Perusahaan Jumlah Eliminasi Jumlah Setelah Eliminasi Aktiva Tetap Pemilikan Langsung: Minuman Makanan Aktiva tetap yang dipakai bersama Jumlah Eliminasi Jumlah Setelah Eliminasi
1.727.378.911.014 14.568.638.724 1.741.947.549.738 (10.858.913.540) 1.731.088.636.198
1.707.365.698.109 4.537.508.142 1.711.903.206.250 (2.600.113.446) 1.709.303.092.805
502.230.427.413 317.053.604.082 294.701.183.800 1.113.985.215.295
515.646.481.133 311.814.259.933 319.248.909.129 1.146.709.650.195 1.146.709.650.195
1.113.985.215.295
*) Segmen minuman adalah produk UHT, sedangkan makanan adalah produk Non UHT, sedangkan aktiva yang dipakai bersama adalah aktiva yang digunakan baik oleh produk UHT maupun produk Non UHT.
35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Selain yang kami ungkapkan di atas, tidak ada peristiwa penting yang signifikan yang berdampak kepada penyajian laporan keuangan. 36. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Laporan keuangan konsolidasian dari halaman 2 sampai dengan halaman terakhir telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 28 Juli 2009.
44