BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geologi teknik merupakan ilmu yang mempelajari perilaku fisik dan mekanik tanah dan atau batuan dalam kaitannya dengan permasalahan fondasi dan bahan bangunan. Tanah dan atau batuan dalam geologi teknik dipandang bukanatas dasar genetiknya, tetapi atas dasar fungsinya sebagai material konstruksi(construction materials) dan material fondasi (fondation materials). Sebagaimaterial konstruksi artinya batuan dan atau tanah digunakan sebagai bahan isian(bahan bangunan), sedangkan sebagai material fondafi artinya batuan dan atautanah berfungsi sebagai tapak atau lokasi tempat didirikannya bangunan. Salah satu konstruksi material ruas jalan yang sering mengalami longsor adalah pada ruas jalan Tawaeli-Toboli. Sebagian besar ruas jalan ini berada pada daerah pegunungan dengan sudut lereng yang curam. ondisi ruas jalan tersebut semakin lama semakin parah, terlebih lagi masyarakat pada umumnya belum mengetahui di mana saja yang merupakan daerah rawan terjadinya longsor. !ada daerah ini terjadi pemotongan lereng guna memperlebar badan jalan, akibat pemotongan lereng tersebut dapat mengurangi kestabilan lereng, sehingga pada saat terjadi hujan lereng mudah mengalami longsor.
1.2 Maksud Dan Tujuan
"aksud di lakukannya praktikum ini, yaitu sebagai syarat kelulusan mata kuliah geologi teknik prodi s# teknik geologi jurusan teknik sipil fakultas teknik uni$ersitas tadulako
GEOLOGI TEKNIK
Page 1
%dapun tujuan dari praktikum ini yaitu& #. praktikan dapat mengetahui kondisi kestabilan lereng '. praktikan dapat memahami gejala-gejala penyebab terjadinya longsor
1.3
Letak Da n kesampaan d aera!
etak daerah penelitian geologi teknik ini berada di jalan trans Sulawesi tawaeli toboli, kec,tawaeli, kab parigi moutong Sulawesi tengah. okasi tersebut bias di tempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, dengan jarak *+ km dari pusat kota. engan kondisi jalan yang di aspal, dengan waktu tempuh # jam
Gambat 1.1 Peta lintasan daerah Nupabomba jalan trans Tavaeili - Toboli
GEOLOGI TEKNIK
Page 2
BAB II A"PE# #ETE#NI#AN DALAM $E%L%$I TE#NI#
Geoteknik merupakan perangkat lunak (ilmu) untuk kepentingan manusia dalam mencapai keberhasilan pembangunan fisik infrastruktur melalui penyediaan bangunan (termasuk prasarana transportasijalan) yang kuat dan aman dari ancaman kerusakan. uang lingkup kajian dalam geoteknik berhubungan dengan studi& • • •
batuandanatau tanah sebagai material bangunan (construction material), massa batuan (rock mass) yang langsung berkaitan dengan tubuh bangunan, massa batuan yangtidak langsung berkaitan dengan tubuh bangunan tetapi sebagai penyusun bangunan alami di lingkungan sekitarnya, misalnya gunung, lereng, tebing, sehingga dapat saja memendam atau berpotensi ancaman bagikeselamatan bangunan tersebut.
%spek manfaat dari kajian tersebut & # Sebagai mate rial bang unan dan atau tana h digunakan untu k mengisi atau menyusun bangunan. /eberapa contoh berikut diantaranya& /atu untuk menyusun
mansory, beton, dan sebagainya. Tanah untuk menyusun tanggul, landasan '
jalan raya, dan berbagai keperluan urugan lainnya. Sebagai massa batuan yang terkait langsung dengan bangunan. /atuan berfungsi sebagai landasan atau fundasi ataupun tumpuan bangunan, misalnya& "assa batuan sebagai tumpuan bendungan, baik di bawah maupun di kiri-kanan tubuh bendungan yang bersangkutan ( right and/or left
abutment). Selanjutnya, sebagai massa batuan, batuanpun berfungsi sebagai media tempat bangunan dibuat, sehingga batuan berfungsi sebagai penyusun bangunan tersebut termasuk sebagai lingkungan bangunan yang bersangkutan, contoh & Terowongan yang dibuat menembus massa batuan. 0
Sebagai massa batuan peny usun bangunan alam i di ling kungan bangunan, misalnya lereng rawan longsor, lembah rawan banjir dan sebagainya.
GEOLOGI TEKNIK
Page 3
uanglingkup kajian tersebut pada akhirnya meliputi studi tentang kekuatankelemahan batuan danatau tanah sebagai material bangunan maupun massa batuan secara luas, sehingga geoteknik perlu didukung oleh ilmu-ilmu penunjangnya, yaitu& a "ekanika tanah, dan "ekanika batuan, b Geologi Teknik, c Geologi ebencanaan, d 1idrogeologi, dan Geologi (yang secara luas membahas genesis batuan, urutan kejadiannya, tektonik dan konfigurasi struktur geologi termasuk kegempaan dan bentuk bentuk bangunan alami yang dikenal sebagai geomorfologi ). alam mempelajari kekuatan maupun kelemahan batuan danatau tanah untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan tersebut di atas (dalam konteks dengan bangunan), studi geoteknik tidak lepas dari kajian genesis batuan, yang lebih meluas lagi kepada genesis tanah yang berasal dari batuan induknya, dengan lima faktor terkait sbb. & S 2 f (, 3, T, 4, t), S (soil) dipengaruhi factor faktor (batuan induk), 3 (iklim), T (topografi), 4 (organisme), dan t (waktu), karena terbentuk oleh * faktor tersebut. engan diketahui genesis tanah, maka ekuatannya atau pun kelemahannya makin mudah dipelajari, makin mudah pula diketahui daerah penyebarannya untuk setiap jenis tanah karena terkait dengan penyebaran batuan induknya, topografinya, iklim sekitarnya, organisme yang tumbuhhidup di dalamnya dan sebagainya, sehingga jelas dapat diketahui penyebaran
wilayah
tempat
berlangsungnya
proses
pembentukan
tiap
jenis tanah yang bersangkutan (perhatikan pelapukan di daerah basah dan kering). Selanjutnya pada proses pembentukan residual soil, dikenal urutan profil tanah mulai dari batuan induk yang segar, ke arah atas bertahap lapisan-lapisan yang berangsur menuju tanah terlapukan kuat dan lengkap, yang kemudian ditutupi tanah organik, campur humus
GEOLOGI TEKNIK
Page 4
Selain itu dikenal pula jenis tanah transport ( transported soil), berupa alu$ium, kolo$ium maupun dilivium. %da juga
sand dunes dan sebagainya.
Salah satu ilmu penun jang dalam geotek nik adalah geologi tek nik, Geologi Teknik adalah ilmu yang mempelajari atau mengkaji gejala geologi dari aspek kekuatan danatau kelemahan geologi (aspek kebencanaan), diaplikasikan untuk kepentingan pembangunan infrastruktur terutama pada tahap desain dan tahap konstruksi bangunan bangunan. /eberapa kajian yang penting untuk geologi teknik, antara lain& uanglingkup kajian geologi teknik meliputi kajian terhadap aspek-aspek keteknikan dari berbagai masalah (sebagai faktor penghambat kebencanaan) dan manfaat (sebagai faktor pendukung) beberapa faktor, antara lain& /atuan tanah material, struktur geologi dan geomorfologi. alam mempelajari aspek kebencanaan geologi, dikenal salah satu jenis kebencanaan berupa longsor. 5aktor-faktor penunjang daerah rawan longsor adalah litologi (batuan dan lapukannya), tektonik (struktur geologi dan kegempaan), geomorfologi (terutama aspek kemiringan lereng), $egetasi dan iklim (terutama curah hujan). /erdasarkan jenisnya, longsoran dapat diklasifikasikan (lihat lampiran) alam mempelajari aspek kekuatan batuan ("ekanika /atuan), dikenal istilah 6 rock quality designation yaitu suatu penandaan atau penilaian kualitas batuan berdasarkan kerapatan kekar. 6 penting untuk digunakan dalam pembobotan massa batuan (ock "ass ating, ") dan pembobotan massa lereng (Slope "ass ating,S"). !erhitungan 6 biasa didapat dari perhitungan langsung dari singkapan batuan yang mengalami retakan-retakan (baik lapisan batuan maupun kekar atau sesar) berdasarkan rumus 1udson (#787, dalam jakamihardja 9 Soebowo, #77:)
BAB III DESKRIPSI DAN KLASIFIKASI TANAH
GEOLOGI TEKNIK
Page 5
3.1 Analisa Saringan 3.1.1 Tujuan Percobaan
#. ;ntuk mengetahui distribusi ukuran butiran tanah berbutir kasar ( diameter < +,+8* mm atau tertahan saringan =o.'++ ) '. ;ntuk mengklasifikasikan tanah. 3.1. Teori Dasar
%nalisa saringan adalah suatu kegiatan analisis untuk mengetahui distribusi ukuran agregat halus dengan menggunakan ukuran-ukuran saringan standard tertentu yang ditunjukkan dengan lubang saringan (mm). Sifat > sifat tanah berbutir ( granular soil), sangat dipengaruhi oleh ukuran butirannya. Salah satu metode untuk mengelompokkan jenis tanah adalah berdasarkan distribusi ukuran butirannya (gradasinya). %nalisa saringan adalah cara mekanis untuk menganalisa distribusi ukuran butiran tanah berbutir kasar (yaitu butiran yang tertahan saringan =o. '++) Tanah dikeringkan terlebih dahulu kemudian gumpalan - gumpalannya dipecahkan sampai tidak terdapat lagi butiran yang melekat satu sama lain. Gumpalan tanah dipecahkan dengan menggunakan palu karet atau menggunakan cawan dan penumbuk porselin. Setelah itu, disaring dengan satu rangkaian saringan dengan ukuran tertentu, disusun mulai yang kasar sampai yang halus. umus yang digunakan adalah & !ersen tertahan 2 berat tertahan & berat total ? #++ @
Aadi,
@ Tertahan 2
GEOLOGI TEKNIK
? #++ @
Page 6
istribusi ukuran butiran tanah digambarkan pada grafik
semilogarithmic
dimana sumbu $ertikal menunjuk kan persen lolos saringan dan sumbu mendatar (dalam skala logaritma) menunjukkan ukuran butiran.
!a"bar 3.1 Kur#a Dis$ribusi %&uran Bu$iran
;kuran efektif, koefisien keseragaman, koefisien gradasi. #+ 2 iameter butir an yang bersesuaian dengan #+ @ lebih halus (lol os ayakan) disebut ukuran efektif (effective size) 0+ 2 iameter buti ran yang bers esuaian deng an 0+ @ lebih halus (lolos ayakan) :+ 2 iameter buti ran yang bers esuaian deng an :+ @ lebih halus (lolos ayakan)
Bndikasi penyebaran (range) dari ukuran butiran dinyatakan oleh koefisien keseragaman (uniformly coefficient) &
3;
GEOLOGI TEKNIK
2
Page 7
=ilai 3; yang besar menunjukkan bahwa rentang ukuran :+ dengan #+ besar. /entuk kur$a antara :+ dan #+ ditandai oleh 0+ dan koefisien gradasi 3 3
(coefficient of gradation) :
33 2 3; < C (untuk kerikil) 3; < : (untuk pasir ) dan 3
3
antara #-0, tergolong bergradasi baik ( well
graded) ur$a distribusi ukuran butiran tidak hanya menunjukkan rentang (range) dari ukuran buir yang dikandung di dalam tanah saja, tetapi juga menunjukkan tipe dari kur$a distribusi ukuran butiran tersebut.hal ini ditunjukkan dalam gambar C.#. kur$a B mewakili suatu tipe tanah di mana sebagian besar dari butirannya mempunyai ukuran yang sama dinamakan tanah bergradasi buruk (poorly graded soil). ur$a BB mewakili tanah di mana ukuran butirannya terbagi merata di dalam tentang yang lebar dan dinamakan tanah bergradasi baik (well graded ). Tanah bergradasi baik akan mempunyai koefisien keseragaman lebih besar dari C untuk kerikil dan : untuk pasir, dan koefisien gradasi antara # dan 0 (untuk kerikil dan pasir). Suatu tanah mungkin mempunyai kombinasi dari dua atau lebih fraksi dengan gradasi yang sama. Aenis tanah tersebut mewakili oleh kur$a BBB yang dinamakna tanah bergradasi senjang (gap graded). 3.1.3 Ala$ 'ang Diguna&an
#. Satu set saringan 2. %lat pengguncang saringan (sieve shaker)
GEOLOGI TEKNIK
Page 8
0. !enadah dan penutup saringan C. Timbangan neraca dengan ketelitian +,# gram *. 4$en yang dilengkapi dengan pengukur suhu ##+ D * E3 :. 3awan untuk menimbang 8. Sikat kuas untuk membersihkan saringan
3.1( Persia)an Sa")el Saringan secara &ering *
#. "engambil contoh tanah secukupnya (untuk pasir mi nimal *++ gram) '.
3ontoh tanah dio$en padat #+*E3 sd ##+E3 , selama 'C jam 0. "emisahkan gum palan tanah den gan menggunakan cawan porselin dan penumbuk karet, sampai butiran tanah terpisah satu sama lain (tidak ada lagi yang melekat)
Saringan Secara basa+ *
/ila contoh tanah mengandung butiran halus yang susah dipisahkan (misalnya mengandung fraksi lempung). #. "engambil contoh tanah secukupnya (untuk tanah kepasiran minimal *++ gram) '. 3ontoh tanah dio$en pada t 2 #+*E3 sd ##+E3, selama 'C jam 0. "enimbang dan mencuci diatas saringan =o '++ C. "enampung air bekas cucian dan diendapkan untuk percobaan hidrometer yang tertahan saringan =o '++ di o$en pada t #+*E3 sd ##+E3, selama 'Cjam *. "emisahkan butiran yang masih melekat dengan menggunakan penumbuk
GEOLOGI TEKNIK
Page 9
aret
3.1., -ara ela&u&an Percobaan
#. "emasang rangkaian saringan didalam alat pengguncang, mulai dari yang paling kasar sampai yang paling halus. '. "emasukkan contoh tanah kering pada saringan yang paling atas 0. "enutup dan jalankan mesin pengguncang saringan selama #+ menit C. "enimbang tanah yang tertahan pada masing > masing saringan *. "enghitung presentasi butiran yang lolos pada setiap saringan
3atatan & ;ntuk saringan berukuran kasar, ukuran lebar lubang saringan dinyatakan dalam inci. ;ntuk saringan halus, dinyatakan dalam nomor saringan. =omor saringan menyatakan jumlah lubang dalam setiap inci lebar saringan.
GEOLOGI TEKNIK
Page 10
!a"bar 3. /1 se$ saringan 0 )engguncang
!a"bar 3.3 /-on$o+ saringan
GEOLOGI TEKNIK
Page 11
!a"bar 3.( /Penu$u) )ena2a+
!a"bar 3., /Si&a$ saringan
GEOLOGI TEKNIK
Page 12
!a"bar 3. /Ti"bangan 2engan &e$eli$ian 451 gra"
shake)r !a"bar 3.6 /ala$ uji Analisa Saringan Shieve 7
3.1. Hasil )ercobaan Analisa saringan
1asil percobaan analasi saringan yang telah dilakukan yaitu sebaai berikut & /erat kering contoh sebelum di saring 2 700.#+ gram
GEOLOGI TEKNIK
Page 13
Tabel Hasil Analisa Saringan
Saringa n No.
Bu&aan /""
Bera$ Ter$a+an /gr
C
C.87 '.0:+
#*#.#+
F #+ #:
:C.0+
'.+++ #.#F+
C#.C+ #+:.7+
Ku"ula$i8 Ter$a+an /gr
9 Ter$a+an
9 Lolos
:C.0+ '#*.C+
:.F7 '0.+F
#++.++
'*:.F+ 0:0.8+
'8.*' 0F.7F
8'.CF
:C.7: 8'.70
0*.+C
8:.7' :#.+'
'C'.C+
:+
+.C'* +.'*+
8C.C+
:+:.#+ :F+.*+
#++
+.#*+
*#.#+
80#.:+
8F.C#
'#.*7
'++
+.+8*
**.7+
8F8.*+
FC.C+
#*.:+
#C*.:+
700.#+
#++.++
+.++
C+
!%=
Grafik Gradasi
% Lolos
0.01
0.10
1.00
Ukuran Butir (mm)
GEOLOGI TEKNIK
Page 14
10.00
'8.+8
!ra8i& Analisa saringan 3. Ba$as:ba$as A$$erberg 3.1 Tujuan Percobaan
#
;ntuk m enentukkan kad ar a ir pad a kon disi ba tas ca ir dar i co ntoh tanah. /atas cair (iuid limit) yaitu kadar air batas dimana suatu jenis tanah berubah dari keadaan cair menjadi keadaan plastis
'
;ntuk me nentukan ka dar air pad a kondisi batas pl astis dari contoh tanah. /atas plastis ( plastic limit ) yaitu kadar air batas dimana suatu jenis tanah berubah dari keadaan plastis menjadi keadaan semi padat
0
;ntuk keperluan klasifikasi tanah
3.. Teori Dasar
Sifat kosistensi tanah untuk beberapa $ariasi kadar air H wI , digambarkan oleh %tterberg ( Swedia ) sebagai berikut &
•
adar air sangat tinggi
•
adar air cukup tinggi
ondisi plastis
•
adar air rendah
ondisi semi padat
•
adar air sangat rendah kering
ondisi sangat lembek seperti cairan
ondisi padat
eadaan peralihan ( transisi ) dari & •
!adat ke semi padat
GEOLOGI TEKNIK
isebut batas susut S (Shrinkage imit)
Page 15
•
Semi padat ke plastis
isebut batas plastis ! (!lastic imit)
•
!lastis ke cair
isebut batas cair (iuid imit )
etiga kondisi peralihan ini disebut /atas > batas %tterberg ( %tterberg imit )
!adat
Semi
!lastis
;ntuk menentukkan kondisi batas tersebut diatas, digunakan alat ukur sebagai berikut& #. ;ntuk batas cair, dipergunakan alat ciptaan 3asagrande. !ada alat ukur tersebut, batas cair () merupakan kadar air contoh tanah pada saat massa tanah bersinggungan sepanjang +,* in ( #',8 mm ) tepat pada '* ketukan 3asagrande '
;ntuk batas plastis (!), dipergunakan alat be rupa pelat kaca den gan batang pembanding dengan diameter 0,' mm. pada alat ukur tersebut, batas plastis merupakan kadar air contoh tanah pada saat tanah dapat digulung sampai mencapai #F in (0,' mm) baru retak > retak. Bndeks plastisitas !B 2 > !
3..3 Ala$ 2an Ba+an 'ang Diguna&an A. Penen$uan Ba$as -air /LL) &
#
"angkok 3asagrande
GEOLOGI TEKNIK
Page 16
'
%lat pem buat cel ah ( %ST" Groo$ing Tool dan 3asagrande Gro o$ing Tool )
0
!elat kaca, spatula, cawan porselin, dan penumbuk
C
%yakan Standar =o.C+
*
Timbangan dengan ketelitian +,+# gram
:
4$en laboratorium, dilengkapi pengatur suhu #+*Ec *Ec
8
3awan dan desicator
F
%ir suling
B. Penen$uan Ba$as Plas$is /PL
#
!elat kaca
'
/atang pembanding diameter 0,' mm
0
Spatula
C
Timbangan dengan ketelitian +,+# gram
*
4$en laboratorium dilengkapi pengatur suhu #+*Ec *Ec
:
3awan dan desicator
8
%ir suling
3..( Persia)an Sa")el
# ;ntuk tanah yang mengandu ng butiran kasar ( butira n yang tertahan saring an =+ C+), mengeringkan tanah diudara kemudian mengambil contoh tanah kering udara dan memecahkan gumpalannnya dengan tangan atau penumbuk karet didalam mangkok porselin ' "engayak dengan ayakan =+.C+. /agian yang lolos ayakan digunakan sebagai bahan uji, menyiapkan minimal #++ gram 0 ;ntuk tanah yang butirannya diperkirakan semuanya lolos ayakan =o.C+, tidak perlu melakukan langkah # dan ' GEOLOGI TEKNIK
Page 17
3.., -ara ela&u&an Percobaan %n$u& Ba$as -air /LL
#. "eletakkan contoh tanah #++ gram diatas pelat kaca. "enambahkan sedikit
demi sedikit air suling dan aduk sampai mer ata dengan
menggunakan spatula. '. "eletakkan adukan secukupnya diatas mangkok casagrande. "eratakan permukaannya sejajar dengan alas dengan ketebalan maksimum # cm 0. "embuat alur pembagi dit engahnya (simetris) dengan mengg unakan alat pembuat alur. Saat membuat alur, alat pembuat alur harus tegak lurus permukaan mangkok. C. "emutar alat dengan kecepatan konstan ' putaran perdetik, sampai alur benda uji bersinanggungan sepanjang kira-kira #-' inci (#,'* cm) dan mencatat jumlah ketukannya. *.
"engulangi langkah ' sd C beberapa kali sampai diperoleh jumlah ketukan yang sama, untuk meyakinkan apakah adukan sudah homogen. Aika pada 0 kali percobaan diperoleh jumlah ketukan yang kurang lebih sama, ambil contoh pada mangkok pada bagian alur, timbang dan o$en untuk mngetahui kadar airnya.
:.
"engambil contoh ke atas pelat kaca dan bersihkan mangkok casagrande. "engaduk kembali contoh tanah dengan kadar air yang
GEOLOGI TEKNIK
Page 18
berbeda. (misalnya dengan menambahkan sedikit air suling atau tanah) 8.
"elakukan kembali langkah ' sd * minimal 0 kali dengan $ariasi kadar air yang berbeda, sampai diperoleh perbedaan jumlah ketukan sebanyak F samapi #+ kali. "engusahakan jumlah ketukan ' $ariasi diatas '* dan ' $ariasi dibawah '* kali
%n$u& Ba$as Plas$is /PL
#. "eletakkan cont oh tanah diat as pelat kac a. "enam bahkan sedikit demi sedikit air suling dan mengaduk sampai merata dengan menggunakan spatula '. "embuat bola -bola F gram, kemudian digulung diatas pela t kaca dengan telapak tangan 0. !ada saat gulungan mencapai diameter 0,' mm dan mulai ret akputus, segera memasukkan kedalam cawan, menimbang dan o$en untuk pemeriksaan kadar airnya. "enggunakan minimal ' cawan untuk mengambil nilai rata-rata C. %pabila kondisi pada langkah 0 belum tercapai, melakukan lagi langkah # dan 0 dengan mengubah kadar airnya (menambah air atau dibiarkan kering)
3.. !a"bar Ala$ Percobaan
1
GEOLOGI TEKNIK
Page 19
!a"bar 3.; /Ala$ 2an ba+an A$$erberge 3..6 Hasil )ercobaan Analisa saringan
1asil percobaan analasi saringan yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut& Tabel Hasil Analisa A$$erberg BATAS -AIR /LL % .
=omor cawan
/.
/erat cawan D contoh basah
3. .
/erat cawan D contoh kering
J.
/erat cawan
5. G .
/erat contoh kering 2 3 - J adar %ir (w) 2 (.#++) 5 @
1,
; X
X
#
'
36 X 0
BATAS PLASTIS
(< X C
*
:
'0,C+
07.*+
0'.'+
'+.:+
#'.:+
##.#+
'+.8+
0*.8+
'F.F+
#7.#:
#'.C+
##.++
'.8+
0.F+
0.C+
#.CC
+.'+
+.#+
7.*+
#F.#+
#+.7+
7.7+
#+.:+
7.*+
##.'+
#8.:+
#8.7+
7.':
#.F+
#.*+
'C.##
'#.*7
#F.77
#*.**
##.##
:.:8
'C.##
'#.*7
#F.77
#*.**
/erat air 2 / - 3
Ka2ar Air Ra$a:ra$a /= 9
GEOLOGI TEKNIK
Page 20
F.F7
50
40
30
Kadar Air (%)
f(x) = -6.95 ln(x) + 43.6
20
10
0 1
10
100
Jumlah Ketukan
!a"bar 3.; !ra8i& Analisa A$$erberg
!ra8i& Analisa A$$erberg Tabel Pene$uan In2e&s Plas$is LL
PL
'#.''
F.F7
PI>LP L :L #'.00
3.3 Sis$e" Klasi8i&asi Tana+ %S-S
GEOLOGI TEKNIK
Page 21
"enurut sistem ini sifat tanah ditentukan oleh ukuran butir dan gradasi butirannya. Sistem klasifikasi tanah ;nified merupakan sistem klasifikasi tanah yang paling terkenal dikalangan para ahli teknik tanah dan pondasi. Sistem ini pertama-tama dikembangkan oleh 3asagrande (#7FC) dan dikenal sebagai sistem klasifikasi %irfied. Sitem ini lalu dipakai dengan sedikit modifikasi oleh ;.S. /ureau of eclamation dan ;.S. 3orps of Jngineers tahun #7*'. emudian pada tahun #7:7 merican !ocienty for "esting and #aterials (%ST") telah menggunakan sistem unified sebagai metode standar guna mengklasifikasikan untuk maksud-maksud rekayasa (%ST" -'CF8). !engelompokkan tanah berdasarkan ukuran butir dan sifat plastisitas tanah seperti pada dan Tabel dibawah ini &
Tabel Klasi8i&asi Tana+ %ni8ie2
GEOLOGI TEKNIK
Page 22
eterangan & Tanah berbutir kasar (coarse$grained$soil) • Tanah berbutir kasar berupa kerikil dan pasir dimana K *+@ berat total contoh tanah lolos saringan =o.'++. %dapun simbol yang digunakan pada tanah berbutir kasar ini antara lain& G 2 kerikil (gravel) atau tanah berkerikil (grave soil) S 2 pasir (sand) atau tanah berpasir (sandy soil) •
Tanah berbutir halus (fine$graned$soil) Tanah berbutir halus merupakan tanah dimana L *+@ berat total contoh tanah lolos saringan =o.'++ simbol tanah ini meliputi& " 2 lanau (silt) anorganik 3 2 (clay) anorganik 4 2 lanau organik dan lempung organik !t 2 gambut (peat)
•
%dapun simbol lain yang untuk klasifikasi tanah berbutir halus ini, yaitu & M 2 Tanah dengan gradasi baik (well graded) ! 2 Tanah dengan gradasi buruk (poorly graded) 2 Tanah dengan plastisitas rendah N *+ (%ow &lasticity)
GEOLOGI TEKNIK
Page 23
1 2 Tanah dengan plastisitas tinggi < *+ ('igh &lasticity)
#.
/erdasarkan hasil percobaan, didapatkan klasifikasi sebagai berikut & !resentase tanah yang tertahan pada saringan no.'++ adalah 70,':@ atau sebesar :,8C@ tanah yang lolos saringan no.'++. 1al ini menunjukkan bahwa tanah berbutir kasar karena presentase tanah yang lolos kurang dari *+@
'.
Tanah yang lolos pada saringan no.: adalah F#,F:@, sehingga tanah diklasifikasikan menjadi pasir karena prresentase lolos lebih dari *+@.
0.
Simbol kelompok yang digunakan untuk pasir yaitu SM, S!, S" dan S3. arena tanah yang lolos saringan no.'++ diantara *@#'@, maka batasan klasifikasi mempunyai simbol dobel yaitu SM-S", SM-
C.
S3, S!-S" dan S!-S3. ari hasil percobaan dan perhitungan analisa saringan dapat diketahui nilai #+2 +,#, 0+2 +,'7, :+2 +,7 sehingga diperoleh nilai 3u 2 7 dan 3c 2 +,70C. =ilai 3u memenuhi kriteria SM karena lebih dari :, sedangkan nilai 3c tidak memenuhi kriteria SM karena tidak berada diantara #
*.
dan 0. Sehingga dimasukkan dalam kriteria S!. ari hasil percobaan atterberg diketahui nilai !B 2 F,C', nilai ini menunjukka n bahwa batas-batas atterberg atau B! lebih besar dari 8.
:.
Sehingga masuk dalam kriteria S3. Aadi dari hasil yang telah didapatkan, tanah termasuk dalam jenis pasir gradasi buruk, pasir kerikil, sedikit atau tidak mengandung butiran halus (S!) dan pasir berlempung, campuran pasir lempung (S3). Sehingga simbol yang digunakan yaitu S!-S3.
GEOLOGI TEKNIK
Page 24
3.( Bor Tangan /Han2 Boring 3.(.1 Tujuan Percobaan
#. ;ntuk mengambil contoh tanah terganggu dan tak terganggu. '. ;ntuk mengetahui profil (struktur lapisan) tanah. 0. ;ntuk mengetahui letak muka air tanah. 3.(. Dasar Teori
!emboran tanah adalah pekerjaan yang paling umum dan yang paling akurat dalam sur$ey geoteknik lapangan. !emboran tanah yang dimaksud adalah pembuatan lubang pada tanah dengan menggunakan alat manual atau bor mesin, dengan tujuan anatara lain & #. "engidentifkasi jenis tanah sepanjang kedalaman lubang bor. '. ;ntuk memasukkan alat tabung pengambil contoh tanah asli pada kedalaman yang dikehendaki. 0. ;ntuk memasukkan alat uji penetrasi baku. "etode yang paling penting dalam melakukan penyelidikan tanah di lapangan adalah& #. rilling ( pemboran ) '. "rial &its ( sumur percobaan ) 0. !ampling ( pengambilan contoh tanah ) C. &enetration "est ( percobaan penetrasi )
GEOLOGI TEKNIK
Page 25
*. ane !hear /or tangan menggunakan berbagai macam *uger pada ujung bagian bawah stang bor. /agian atas dari rangkaian stang bor ini mempunyai tungkai yang dipakai untuk memutar alat, bagian kaki dari alat ini disebut "ripod. engan menggunakan tripod+ pemboran tanah mungkin dapat mencapai #* m. Sedangkan tanpa mengguna kan tripod, biasanya pemboran hanya mencapai kedalaman F > #+ m. /or tangan hanya dapat
digunakan pada tanah yang lunak, terutama pada lempung yang lunak. ita tidak mungkin melakukan 'and ,oring dalam batuan lunak atau dalam kerikil padat (dense gravel). Gambar 1/. # menunjukkan bermacam > macam euger yang dipakai untuk melakukan pemboran tangan. Juger tipe Bwan adalah euger yang sering digunakan.
GEOLOGI TEKNIK
Page 26
!a"bar 3.< HB. 1 Bebera)a "aca" ala$ Bor Tangan(Hand Euers)
!a"bar 3.14 HB. -on$o+ T?)e -a$a$an Lubang Bor (!or "o)
#. Trial Pits / su"ur )ercobaan Sumur percobaan atau sumur penyelidikan adalah lubang hasil penggalian tanah menggunakan tangan dengan diameter sekitar # > O m.
GEOLOGI TEKNIK
Page 27
ubang percobaan mempunyai keuntungan yaitu lubang ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang struktur tanah, dan juga kita dapat mengambil contoh yang berupa potongan besar dari dasar atau dinding lubang galian tersebut. Tujuan utama dari pembuatan lubang bor dan penggalian sumur adalah untuk mengetahui jenis tanah yang ada dan tingkat ketebalan dari jenis lapisan tanah yang dijumpai.
!.
Soil Samplin / )enga"bilan con$o+ $ana+ 3ontoh percobaan ini ada dua macam yaitu contoh tidak asli
(disturbed samples) dan contoh asli ( undisturbed samples ). -. 3ontoh tidak asli ( disturbed samples )+ diambil tanpa adanya usaha yang dilakukan untuk melindungi struktur asli dari tanah.
2. 3ontoh asli ( undisturbed samples ) , adalah suatu contoh yang masih menunjukkan sifat asli dari tanah yang terdapat dalam sebuah wilayah. 3ontoh ini tidak mengalami perubahan dalam struktur kadar air ( water content ), atau susunan kimianya.
3.(.3 Persia)an Sa")el 2an Ben2a %ji
!ersiapan sampel merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan dalam pelaksanaan praktikum "ekanika Tanah. imaksudkan untuk mendapatkan contoh tanah asli atau terganggu yang nantinya akan digunakan dalam percobaan selanjutnya. 3ontoh tanah asli dapat diperoleh dengan menggunakan tabung contoh, tabung belah, atau contoh tanah berbentuk kubus. Terdapat dua cara pengambilan contoh tanah yaitu melalui pembuatan sumur uji dan pemboran
GEOLOGI TEKNIK
Page 28
dangkal. Tidak termasuk dalam kegiatan ini yaitu pengambilan contoh tanah melalui pemboran dalam dengan menggunakan bor mesin. Selain itu, melalui kegiatan ini dapat pula dibuat deskripsi dari susunan lapisan tanah, serta untuk mengetahui tinggi muka air tanah.
3.(.( Perala$an
a.
"ata bor ( hand euger )
b.
/atang bor ( ePtension rod )
c.
epala pemutar dan stang pemutar
d.
epala pemukul ( digunakan untuk tanah keras )
e.
Sepasang kunci pipa dan sikat baja
!a"bar 3.11 -on$o+ Ala$ Bor Tangan /Han2 Boring
3.(., Prose2ur Percobaan
a. "enentukan lokasi yang akan diambil contohnya serta membersihkan
GEOLOGI TEKNIK
Page 29
permukaannya dari rerumputan atau benda > benda lainnya. b.
"erangkai mata pengarah dengan pipa bor serta tangkai pemutar.
c. "elakukan pengeboran dengan memutar mata bor sambil ditekan. d. "engamati semua tanah yang dikeluarkan dari lubang bor dan diklasifikasikan berdasarkan kondisi $isual (mencatat pada formulir isian) e. !ada inter$al kedalaman tertentu (atau pada saat diketemukan lapisan tanah yang berbeda dari sebelumnya). "engambil contoh tanah tak terganggu kedalam dasar lubang bor. f.
"eletakkan hasil galian di atas tanah secara memanjang untuk mengetahui perubahan warna dan jenis tanah.
g. ;ntuk pengujian sifat fisik dapat diambil contoh terganggu dengan menggunakan kantong plastik.
/or tangan adalah suatu alat yang mempergunakan berbagai macam
auger pada ujung bagian bawah dari serangkaian sedang bor. /agian atas dari rangkaian stang bor ini mempunyai tangkai yang dipakai untuk memutar alat tersebut. /or tangan hanya dapat digunakan pada bahan-bahan yang cukup lunak, terutama dalam lempung lunak sampai teguh. 1asil pemboran ini digunakan untuk mengetahui susunan lapisan dan jenis tanah, dan dibuat log bor yang didalamnya tercantum lokasi, ele$asi, cuaca, profil, bor, kedalaman, deskripsi lapisan, kedalaman muka air tanah dan kedalaman pengambilan tanah contoh tanah asli.
3..6 Hasil )ercobaan Han2 Boring
1asil percobaan 1and /oring yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut&
GEOLOGI TEKNIK
Page 30
edalaman
etak
(m) +.++ +.'+
Sampel
/oring og
eskripsi Qisual Tanah Top Soil
+.C+
!asir halus berlanau, coklat keabuabuan, lembab.
+.:+
!asir sedang berlana u dengan sedikit kerikil, abu-abu kecoklatan, lembab
!asir sedang berlanau dengan sedikit kerikil, coklat, lembab
+.F+ #.++ #.'+ #.C+
!asir sedang berlanau, banyak kerikil, coklat gelap, lembab
#.:+ #.F+ '.++ '.'+ '.C+ '.:+ '.F+ 0.++
Tabel Hasil Han2 Boring
GEOLOGI TEKNIK
Page 31
eterangan &
Top Soil
!asir
BAB I@ DESKRIPSI DATA LAPAN!AN (.1 Lereng Tana+
GEOLOGI TEKNIK
Page 32
!ada stasiun #, lokasi pengamatan terletak di daerah arumba dengan koordinat ##7R**':,'I /T dan +RC00F,+I S. ereng tanah didaerah ini tersusun atas material lanau, lempung, batupasir padat dan konglomerat dengan kekompakan rendah yang menyebabkan lereng rawan longsor. Aurus dan kemiringan lereng yaitu = ''*RJ8FR dengan kemiringan yang terukur menandakan lereng ini cukup terjal. engan panjang singkapan 0',* m dan tinggi singkapan #C,0 m. Qegetasi yang berada di sekitar lereng terdiri dari pohon gersen dan rumput liar yang dapat mengurangi terjadinya pengikisan tanah akibat longsor.
Fo$o (.1 Lereng $ana+ )a2a s$a.41 sebagai 2aera+ ra=an longsor
!ada stasiun ', lokasi pengamatan terletak di daerah ondo dengan koordinat ##7R**C',*I /T dan +RC0':,'I S. ereng tanah didaerah ini tersusun atas material konglomeratkerikil, batupasir dan lanau yang berperan sebagai
GEOLOGI TEKNIK
Page 33
pengikat antar material. kemiringan lereng yaitu *CR , dengan kemiringan yang terukur menandakan lereng ini tidak terlalu terjal. engan panjang 8F m dan tinggi singkapan 0+ m. Tebing lereng telah dipasangi geotePtil berupa geogrid, dengan maksud agar dapat meminimalisir terjadinya longsor dan diantara geogrid, dipasangi besi ulir, sehingga material bisa saling mengikat.
Fo$o (. Lereng $ana+ )a2a s$a.4 ?ang $ela+ 2i)asangi geogri2
(. Lereng Ba$uan
!ada stasiun 0, lokasi pengamatan terletak di daerah ;wentira dengan koordinat ##7R*7#0,FI /T dan +RC0C',*I S. ebar singkapan lereng
GEOLOGI TEKNIK
Page 34
batuan 08,8 m dan tinggi #* m. Auruskemiringan lereng yaitu = :*RJ*:R dengan dip direction sebesar :*R, engn ele$asi 8F: m. Tersusun atas batu sabak dengan warna abu-abu kecoklatan, tekstur lepidoblastik, struktur foliasi (slaty clea$age), kekerasan kurang lebih C dan tingkat pelapukan menengah. ondisi diskontinuitas sebagai berikut & ondisiiskontinuitas Aurus batuandiskontinuitas dan kemiringan Aarak
antar
lapisandiskontinuitas (spasi) ontinyiutas eterbukaan(aparture) !engisian5rakur ekasaran(roughness)
5oliasi =''7RJ*#
ekar ='#'RJC*
ekar ='*:RJ:*
R
R
R
+-#cm
+-#cm
"enerus
"enerus Terbuka uarsa 1alus
1alus
+-'cm "enerus Terbuka uarsa 1alus
Qegetasi disekitar lereng terdiri dari ilalang dan rumput liar. Tata guna lahan sebagai tebing jalan, dengan kenampakan $isual kestabilan lereng rawan longsor. Terdapat struktur geologi berupa kekar-kekar yang dapat menyebabkan batuan pecah-pecah sehigga menyebabkan tingkat kestabilan lereng tergolong ringan menengah, batuan atau material berjatuhan sedikit. Aenis longsoran pada stasiun ini berupa longsoran rock fall.
GEOLOGI TEKNIK
Page 35
Fo$o (.3 Lereng ba$uan )a2a s$a.43 2engan jenis longsoran beru)a roc& 8all
!ada stasiun C, lokasi pengamatan terletak di daerah ;wentira dengan koordinat ##7R*7*0,0I /T dan +RC0'+,CI S. ebar singkapan lereng batuan #' m dan tinggi #0 m. Auruskemiringan lereng yaitu = 0*#RJC*R dengan dip direction sebesar 0*#R. Tersusun atas batu sekis hijau dengan warna abu-abu kehijauan, tekstur lepidoblastik, struktur foliasi (Schistosic), kekerasan massi$e dan tingkat pelapukan menengah. ondisi diskontinuitas sebagai berikut &
ondisi iskontinuitas Aurus batuandiskontinuitas dan kemiringan Aarak antar lapisandiskontinuita s (spasi) ontinyiutas
GEOLOGI TEKNIK
5oliasi
ekar
='*7RJCC
=#0CRJ*
R
R
+,*cm
"enerus
#+cm
"enerus
Page 36
ekar
=##'RJ'R
Fcm
ekar =0C0RJ'C R
##cm Tdk
Tdk
"enerus
"enerus
eterbukaan (aparture) !engisian5rakur ekasaran (roughness)
Tertutup
1alus
Tertutup
Tertutup
Tertutup
uarsa
uarsa
uarsa
1alus
1alus
1alus
Qegetasi disekitar lereng terdiri dari ilalang dan pohon jembolan. Tata guna lahan sebagai tebing jalan, dengan kenampakan $isual kestabilan lereng stabil. Terdapat struktur geologi berupa patahan dan kekar-kekar yang dapat menyebabkan batuan pecah-pecah.
GEOLOGI TEKNIK
Page 37
Fo$o (.( Lereng ba$uan )a2a s$a.4( 2engan &ena")a&an #isual &es$abilan lereng ?ai$u s$abil.
BAB @ KESTABILAN LEREN! ,.1 Fa&$or:8a&$or ?ang e")engaru+i Kes$abilan Lereng
eruntuhan pada lereng alami atau buatan disebabkan karena adanya perubahan antara lain topografi, seismik, aliran air tanah, kehilangan kekuatan, perubahan tegangan, dan musimiklimcuaca. %kibat adanya gaya-gaya luar yang bekerja pada material pembentuk lereng menyebabkan material pembentuk lereng mempunyai kecende-rungan untuk menggelincir. ecenderungan menggelincir ini ditahan oleh kekuatan geser
GEOLOGI TEKNIK
Page 38
material sendiri. "eskipun suatu lereng telah stabil dalam jangka waktu yang lama, lereng tersebut dapat menjadi tidak stabil karena beberapa faktor seperti & #. Aenis dan keadaan lapisan tanah batuan pembentuk lereng '. /entuk geometris penampang lereng (misalnya tinggi dan kemiringan lereng) 0. !enambahan kadar air pada tanah (misalnya terdapat rembesan air atau infiltrasi hujan) C. /erat dan distribusi beban *. Getaran atau gempa
5aktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng dapat menghasilkan tegangan geser pada seluruh massa tanah, dan suatu gerakan akan terjadi kecuali tahanan geser pada setiap permukaan runtuh yang mungki n terjadi lebih besar dari tegangan geser yang bekerja. (/owles, #77#)
,. Penanganan Kes$abilan lereng 2engan "engguna&an geogri2
Geogrid adalah salah satu jenis material geosintetik yang digunakan untuk stabilisasi dan perbaikan tanah yang dikaitkan dengan pekerjaan teknik sipil. Geogrid merupakan sistem perkuatan yang cocok digunakan untuk memperkuat lereng atau tanggul dan dinding tegak. "ekanisme perkuatan yang dihasilkan oleh sistem geogrid ini dapat meningkatkan kuat geser pada tanah. Tujuan dipasangnya geogrid pada stasiun +' ini yaitu agar dapat meminimalisir terjadinya longsor, karena daerah ini rawan longsor dengan material yang kurang kompak dan diantara geogrid, dipasangi besi ulir, sehingga material bisa saling mengikat.
GEOLOGI TEKNIK
Page 39
Fo$o ,.1 Pe"asangan !eogri2 )a2a lereng $ana+ s$a.4
,.3 Kes$abilan lereng $ana+ "e$o2e Fellenius
5aktor eamanan (5) lereng tanah dapat dihitung dengan berbagai metode. ongsoran dengan bidang gelincir (slip surface), 5 dapat dihitung dengan metoda sayatan (slice method) menurut 5ellenius atau /ishop. ;ntuk suatu lereng dengan penampang yang sama, cara 5ellenius dapat dibandingkan nilai faktor keamanannya dengan cara /ishop. alam mengantisipasi lereng longsor, sebaiknya nilai 5 yang diambil adalah nilai 5 yang terkecil, dengan demikian antisipasi akan diupayakan maksimal. ata yang diperlukan dalam suatu perhitungan sederhana untuk mencari nilai 5 (faktor keamanan lereng) adalah sebagai berikut &
GEOLOGI TEKNIK
Page 40
a. ata lereng (terutama diperlukan untuk membuat penampang lereng) meliputi& sudut lereng, tinggi lereng, atau panjang lereng dari kaki lereng ke puncak lereng. b. ata mekanika tanah •
sudut geser dalam (f derajat)
•
bobot satuan isi tanah basah (gwet gcm0 atau k=m0 atau tonm0) kohesi (c kgcm' atau k=m' atau tonm') kadar air tanah (w @)
•
ata mekanika tanah yang diambil sebaiknya dari sampel tanah tak terganggu. adar air tanah ( w ) diperlukan terutama dalam perhitungan yang menggunakan komputer (terutama bila memerlukan data gdry atau bobot satuan isi tanah kering, yai tu & gdry 2 g wet ( # D w ). !ada lere ng yang tid ak dipengaruhi oleh muka air tanah , nilai 5 (denga mtode sayatan 5ellenius) adalah sbb & c D tan f S (M cos a ) 52 S (M sin a)
eterangan & c 2 kohesi (k=m') f 2 sudut geser dalam (derajat) a 2 sudut bidang gelincir pada tiap sayatan (derajat) m 2 tekanan air pori (k=m') l 2 panjang bidang gelincir pada tiap sayatan (m) 2 jumlah panjang bidang gelincir mi P li 2 tekanan pori di setiap sayatan (k=m) M 2 luas tiap bidang sayatan ("') U bobot satuan isi tanah (g, k=m0)
GEOLOGI TEKNIK
Page 41
/erikut ini adalah perhitungan faktor keamanan cara 5ellenius pada lereng tanpa pengaruh muka air tanah, namun sebelumnya ada beberapa langkah yang perlu diikut& •
angkah pertama adalah membuat sketsa lereng berdasarkan data penampang lereng,
• •
ibuat sayatan-sayatan $ertikal sampai batas bidang gelincir. angkah berikutnya adalah membuat tabel untuk mempermudah perhitungan.
iketahui &
ereng tunggal-alami, Sudut lereng C+R Tinggi lereng, h2 #*,CC m Skala gambar # & #++ ohesi, c 2 #C,0 k=mV Sudut geser-dalam, W 2 #+R /obot satuan isi tanah, X2 #:,* k=mY
TABEL PE&HITUN$AN 'A#T%& #EAMANAN LE&EN$ (A&A "A)ATAN 'ELLENIU"
*
KN/ 14.3 m2
+
10 °
GEOLOGI TEKNIK
,.1
tan + ,.1/
Page 42
0
KN/ 16.5 m2
N
L met er
! mete r
met er
1
1
1.2
1
2
2
2.3
3
1.1
4
Luas
"udu t 4
&ada ns
"n
0.60 0
-19
-0.332
0.32
1
1.75 0
-18
-0.314
3.4
1
2.85 0
-16
-0.279
1.9
5.3
1.9
8.26 5
-9
-0.157
5
2
6.9
2
0
0.000
6
1
7.7
1
8
0.140
7
2
8.8
2
14
0.244
8
1
9.3
1
20
0.349
9
1.6
9.9
1.5
25
0.436
1.2
10.1
1
26
0.454
1.9
10.2
1.5
37
0.646
1.9
10
1
42
0.733
4.2
8.5
2.3
55
0.960
1.5
7
0.6
66
1.152
77.00 0 90.00 0
1.343 9
1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 6
2.6
0.6
2.6
4.5
0
0.7
31.8
2
m
12.2 00 7.30 0 16.5 00 9.05 0 14.4 00 10.0 00 15.2 25 10.1 00 21.2 75 2.55 0 0.78 0 0.21 0
1.571
22.1
7
GEOLOGI TEKNIK
Page 43
6 0.30 9 0.27 6 0.15 6 0.00 0 0.13 9 0.24 2 0.34 2 0.42 3 0.43 8 0.60 2 0.66 9 0.81 9 0.91 4 0.97 44 1.00 0
(s
5t luas 0
5 sn
5 *
0.94 55
9.900
-3.223
9.361
0.95 1
28.87 5
-8.923
0.96 13
47.02 5
0.98 8
136.3 73
1 0.99 0 0.97 03 0.94 0 0.90 63 0.89 9 0.79 86 0.74 3 0.57 36 0.40 7 0.22 5 0.00 0
201.3 00 120.4 50 272.2 50 149.3 25 237.6 00 165.0 00 251.2 13 166.6 50 351.0 38 42.07 5
12.96 2 21.33 3 0.000 16.76 3 65.86 3 51.07 2 100.4 14 72.33 1 151.1 83 111.5 11 287.5 53 38.43 7
27.46
45.20 134.6 4 201.3 0 119.2 8 264.1 3 140.3 0 215.3 9 148.3 1 200.6 7 123.8 5 201.3 7 17.11
1.482
1.444
0.333
0.399
0.399
0.000
9,.
1989.
31
/9
'7
* . L : tan + . 65 *s 65 sn 88;.
'7
,
'7
88;. ,
:
,.2 9,.
:
32;. 8
1989. -
7 ,.;
lerengla<l
9,.
Dari hasil perhituga !i!apat ilai " # 0.9 ma$a !ari ilai " se%esar itu arti&a a!alah %ah'a lereg la%il atau serig megalami l(gs(r. ,.( -ara ens$abil&an Lereng
!engelolan lingkungan dimaksudkan untuk mengurangi, mencegah dan menanggulangi dampak negatif serta meningkatkan dampak positif. ajiannya didasari pula oleh studi kelayakan teknik atau studi geologi yang mencakup geologi teknik, mekanika tanah dan hidrogeologi. engan demikian pendekatan dalam menangani lereng rawan longsor selain didasari oleh hasil rekomendasi studi kelayakan teknik atau studi geologi, juga didasari pula oleh pengelolaan lingkungannya. iharapkan mengenai lereng rawan longsor dapat dikenal lebih jauh lagi sehingga dapat mengantisipasi kekuatan dan keruntuhan suatu lereng. 1ubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kondisi fisik dan mekanik perlu diketahui pula. !engaruh kenaikan kadar air, peletakan beban, penanaman $egetasi dan kondisi kegempaangetaran terhadap tubuh lereng, merupakan kajian yang paling baik untuk mengenal kondisi suatu lereng. Secara
GEOLOGI TEKNIK
Page 44
umum pencegahanpenanggulangan lereng longsor adalah mencoba mengendalikan faktor-faktor penyebab maupun pemicunya. endati demikian, tidak semua faktorfaktor tersebut dapat dikendalikan kecuali dikurangi. /eberapa cara pencegahan atau upaya stabilitas lereng adalah sebagai berikut & (#)
"engurangi beb an di puncak lereng dengan cara & !emangkasan lereng !emotongan lereng atau cut biasanya digabungkan dengan pengisianpengurugan atau fill di kaki lereng !embuatan undak-undak. dan sebagainya
(')
"enambah beban di kaki lereng dengan cara & •
"enanam tanaman keras (biasanya pertumbuhannya cukup lama).
•
"embuat dinding penahan (bisa dilakukan relatif cepat dinding penahan atau retaining wall harus didesain terlebih dahulu)
•
"embuat Zbronjong, batu-batu bentuk menyudut diikatkan dengan kawat bentuk angular atau menyu dut lebih kuat dan tahan lama dibandingkan dengan bentuk bulat, dan sebagainya
(0) "encegah lereng jenuh dengan airtana h atau mengurangi kenaik an kadar air tanah di dalam tubuh lereng adar airtanah dan mua air tanah biasanya muncul pada musim hujan, pencegahan dengan cara & •
"embuat beberapa penyalir air (dari bambu atau pipa paralon) di kemiringan lereng dekat ke kaki lereng. Gunanya adalah supaya muka air tanah yang naik di dalam tubuh lereng akan mengalir ke luar, sehingga muka air tanah turun
•
"enanam $egetasi dengan daun lebar di puncak-puncak lereng sehingga e$apotranspirasi meningkat. %ir hujan yang jatuh akan masuk ke tubuh lereng (infiltrasi). Bnfiltrasi dikendalikan dengan cara tersebut.
•
!eliputan rerumputan. 3ara yang sama untuk mengurangi pemasukan atau infiltrasi air hujan ke tubuh lereng, selain itu peliputan rerumputan
GEOLOGI TEKNIK
Page 45
jika disertai dengan desain drainase juga akan mengendalikan run$off.
(C) "engendalikan air permukaan dengan cara& •
"embuat desain drainase yang memadai sehingga air permukaan dari puncak-puncak lereng dapat mengalir lancar dan infiltrasi berkurang.
•
!enanaman $egetasi dan peliputan rerumputan juga mengurangi air larian (run$off) sehingga erosi permukaan dapat dikurangi.
GEOLOGI TEKNIK
Page 46
!a"bar
,. Bebera)a u)a?a )ening&a$an s$abili$as lereng BAB @I
ANALISIS PENET%AN NILAI HASIL RD Dan RR ASSA BAT%AN
Per+i$ungan nilai Roc& uali$? Designa$ion /RD
6 2 ##* > 0,0 A$
A$
2 Aumlah kekar (retakan) dalam dimensi singkapan berukuran #P#P#m
(# m 0)
Stasiun +C Aumlahkekar(A$)
6
2F
2 ##* 0,0 > A$ 2 ##* > 0.0 (F) 2 ##* > ':,C 2 FF,:
$atin untuk $%&
GEOLOGI TEKNIK
' 1
Page 47
Per+i$ungan Kelas assa Ba$uan /Roc& ass Ra$ing
%ihat "abel &ractical ock *ng : ock #ass ating !ystem (copian+ fter ,eniawski+ -010)
GEOLOGI TEKNIK
Page 48
%. lasifikasi !arameter dan ating #. uat Tekan /atuan (;3S)
GEOLOGI TEKNIK
Page 49
Gunakan nilai ;3S sesuai pengujian lapangan (tabel SS!3) untuk menentukan rating ;3S
3! -44 5 264 (rata$rata -26 #&a)+ ating 7 -2 '. =ilai 6 Gunakan data jumlah kekarretakanperlapisan per # m0 untuk menghitung nilai 6
8 7 11+9 ating -; 0. Tebal lapisan atau jarak antara lapisanretakan gunakan nilai rata-rata data lapangan
ata$rata tebal atau
0 m, ating 2 C etakan terbuka atau tertutup & +,# > #,+ mm, ating 2 C ekasaran & asar, ating 2 * !engisian & 1ard filling N * mm (terisi kuarsa), ating 2 C !elapukan bidang retak & "enengah, ating 2 0 "otal ating untuk =ondisi iskontinuitas 7 > > 6 > > ? 7 24 *. !engaruh %ir Tanah 3ontoh & Sangat kering , ating 2 #* :. oreksi Terhadap arah diskontinuitas Aika kemiringan umum retakan memotong kemiringan lereng, ating 2 -*
=ilai ating "assa /atuan ("), merupakan Sum (penjumlahan) dari rating semua parameter diatas, sehingga total jumlah adalah &
Parameter uatTekan/atuan(;3S) =ilai 6 Tebalapisan(spacing) ondisiiskontinuitas
GEOLOGI TEKNIK
$atin #' #8 F '+
Page 50
!engaruh%irTanah oreksi terhadap orientasi lapisankekar
#*
u"la+/NilaR i R
6
elas"assa/atuan
BB
-*
eskripsi
ating/atuan/aik
ohesi"assa/atuan(k!a)
0++-C++
Sudut Gesek "assa /atuan (o)
C*0* -
BAB @II PEN%T%P 6.1 Kesi")ulan
ari hasil uraian-uraian dan analisis sebelumnya, dapat diambil kesimpulan & #. ;ntuk $ariasi kemiringan lereng, diperoleh hasil bahwa semakin landai kemiringan suatu lereng maka akan aman terhadap bahaya longsor .
GEOLOGI TEKNIK
Page 51
'. emiringan lereng lebih dari L 8+[ akan berpotensi sedang terjadinya kelongsoran, sedangkan untuk kemiringan #+[ - :+[ katagori kestabilan lereng akan ber$ariasi mulai dari jarang terjadi longsor hingga berpotensi kecil terjadinya kelongsoran untuk kondisi normal. Tetapi pada kondisi jenuh kemiringan L 0+[ sudah berpotensi terjadi kelongsoran besar. 0. =ilai kohesi (c), sedu t geser (
∅
), berat isi (
γ
) dan sudut kemiringan
lereng (\) berpengaruh terhadap besar kecilnya nilai faktor keaamanan (5s).
6. Saran
;ntuk pengembangan pembuatan laporan kedepan nya. Saran yang sangat dapat membantu pembuatan aporan !ratikum Geologi Teknik yang akan datang, yaitu& #. Tingkat ketelitian dan kelengkapan data input yang digunakan dalam analisis akan memberikan hasil analisis yang lebih akurat.
'. ;ntuk mengoptimalkan pada saat pembuatan laporan partikum di harapkan sarana dan prasarana yang memadai.
DAFTAR P%STAKA
]akaria, ]ufialdi. '+#+. &raktikum @eologi "eknik. 5akultas Teknik Geologi. aboratorium Geologi Teknik. ;ni$ersitas !adjajaran, /andung. ]akaria, ]ufialdi. '+#+. nalisis =estabilan %ereng "anah. 5akultas Teknik Geologi. aboratorium Geologi Teknik. ;ni$ersitas !adjajaran, /andung.
GEOLOGI TEKNIK
Page 52
&engantar =uliah @eologi "eknik. !rogram Studi Teknik Geologi. ;ni$ersitas Tadulako, !alu. 1oek, J$ert. '++:. &ractical ock *ngineering. =orth Qancou$er %fter, /eniawski. #7F7. &ractical ock *ngineering : ock #ass ating !ystem.
GEOLOGI TEKNIK
Page 53