SNI
STANDAR NASIONAL INDONESIA SNI 13-4932-1998 ICS 07.060
Legenda Umum Peta Geologi Teknik Indonesia Skala 1 : 100.000
BADAN STANDARDISASI STANDARDISASI NASIONAL-BSN NASIONAL-BSN
Latar belakang
Pemanfaatan informasi geologi teknik di Indonesia telah dilakukan sejak jaman kolonial Belanda di masa lalu, baik untuk perencanaan pembuatan jaringan jalan bagi kepentingan pertahanan maupun perkebunan dan industri. Informasi geologi teknik semakin bertambah penting setelah dilakukannya percobaan pengujian di lapangan disertai dengan pengujian mekanika tanah dan batuan. Sejak itu penyelidikan dan pemetaan geologi teknik secara teratur di laksanakan sebagai penunjang perencanaan bangunan teknik sipil maupun pengembangan wilayah. Sejalan dengan Program Pembangunan Jangka Panjang Pemerintah Indonesia, khususnya dalam perencanaan dan pengembangan wilayah, kegiatan penyelidikan dan pemetaan geologi teknik dilaksanakan secara bersistem, pada skala 1 : 100.000 disesuaikan dengan Undang-Undang No. 24 Th 1992 tentang Penataan Ruang. Semakin meningkatnya peranan peta geologi teknik sebagai informasi awal dalam perencanaan penataan ruang, penyelidikan dan pemetaan geologi teknik tidak lagi dilakukan oleh satu instansi, tetapi banyak lembaga baik pemerintah maupun swasta. Konsekuensinya adalah dihasilkan berbagai format peta geologi teknik dengan legenda yang beragam. Standar legenda peta geologi teknik ini diharapkan dapat memberikan keseragaman legenda dalam pembuatan peta geologi teknik skala 1 : 100.000 sehingga dapat meningkatkan daya guna dan mempermudah dalam pemakaiannya.
Daftar isi Halaman Daftar isi
…………………………………………………………..
i
……………………………………………………
ii
……………………………………………
1
Latar belakang 1.
Ruang lingkup
2.
Acuan
.…………………………………………………..
1
3.
Definisi
.………………………………………………….
1
4.
Pengertian umum
…………………………………………..
1
5.
Persyaratan teknis
………………………………….………
2
5.1.
Tata letak dan tata warna
5.2.
Peta dasar topografi / peta rupabumi
5.3.
Simbol tanah dan batuan
5.4.
Zona kekuatan tanah dan batuan
5.5.
Simbol khusus
6.
Lampiran :
…. ………………………………
2
..…………………
3
… ………………………………
3
…….…………………….
8
…………………………………………..
9
Lampiran A. Contoh tata letak keterangan pinggir Peta geologi teknik skala 1 : 100.000 Lampiran B
Sandi derajat kekuatan warna
………….
24
… ……………….
25
Legenda umum peta geologi teknik Indonesia skala 1:100.000
1.
Ruang lingkup
Standar ini mencakup acuan, definisi, pengertian umum dan persyaratan teknis. 2.
Acuan
Dalam penyusunan standardisasi legenda umum peta geologi teknik ini mengacu pada : 1) Guide to preparation engineering geological mapping, The Unesco Press, Paris 1976 2) Recommended symbols for engineering geological mapping, Report By The IAEG Commission On Engineering Geological Mapping, 1981 3) Field geologist's manual monograph 9, The Australian Institute Of Mining and Metallurgy, 1987 4) Engineering geological mapping, W.R. Dearman, Ph.D., 1991 5) Tata cara pemetaan geologi teknik lapangan, SK SNI T - 17 - 1991 - 03 6) Legenda umum peta hidro geologi Indonesia Skala 1:250.000 (SNI ….) 3.
Definisi
Peta geologi teknik skala 1:100.000 adalah jenis peta geologi yang memberikan suatu gambaran umum semua komponen geologi yang dianggap penting untuk menunjang pekerjaan teknik sipil dan pengembangan wilayah. 4.
Pengertian umum
1) Peta geologi teknik bersistem adalah peta geologi teknik dengan nama dan nomor lembarnya mengacu pada SK Ketua Bakosurtanal No. 019.2.2./1/1975 atau SK penggantinya. 2) Skala peta adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya yang dinyatakan dengan angka atau garis atau gabungan keduanya. 3) Peta topografi/peta rupabumi adalah bentuk ungkapan data, informasi menyeluruh secara umum baik unsur alam maupun buatan dan planimetris keadaan muka bumi dengan batasan sesuai skala dan proyeksi. 4) Legenda peta geologi teknik adalah lambang yang dipakai untuk menggambarkan sesuatu obyek pada peta geologi teknik, berupa singkatan huruf, warna, dan lambang khusus atau gabungannya. 5) Simbol adalah lambang komposisi tanah dan batuan yang disajikan pada peta.
6) Tanah adalah kumpulan dari bagian-bagian padat yang tidak terikat satu dengan yang lain sebagai produk pecahan dari batuan yang mengalami pelapukan kimiawi dan mekanis dan rongga-rongga di antara bagian-bagian tersebut berisi air dan atau udara. 7) Batuan adalah kumpulan material mineral alam yang telah mengalami sementasi dan terkompaksi sehingga bagian-bagiannya terekat satu dengan yang lain oleh gaya kohesi secara kuat dan permanen. 8) Air tanah adalah semua air yang terdapat dalam lapisan yang mengandung air di bawah permukaan tanah, termasuk mata air yang muncul secara alamiah di atas permukaan tanah. 9) Air permukaan adalah semua air yang berasal dari sumber-sumber air yang terdapat di atas permukaan tanah termasuk air laut yang dimanfaatkan di darat. 10) Tingkat kekuatan tanah dan batuan adalah kekuatan tanah dan batuan yang dominan yang di peroleh dari hasil pengujian dan pengamatan di lapangan. 11) Bahaya yang beraspek geologi adalah bahaya yang disebabkan dan atau dipengaruhi oleh proses-proses geologi pada suatu daerah seperti gerakan tanah, gunung api dan kegempabumian. 12) Fenomena geologi teknik adalah suatu peristiwa alam atau buatan yang perlu dipertimbangkan pada suatu daerah seperti erosi, amblesan, perosokan, likuifaksi, lempung mengembang dan tanah lunak. 5.
Persyaratan teknis
5.1
Tata letak dan tata warna
Tata letak
1) Tata letak peta geologi teknik terlihat seperti gambar contoh pada lampiran A. Penyimpangan tata letak dapat dilakukan selama proses kekartografian atau pendigitasian, yaitu berdasarkan pertimbangan teknik kekartografian dan pendigitasian. 2) Simbol yang tertera pada peta geologi teknik harus tertera pada legenda dan sebaliknya. Bentuk dan ukurannya harus sama. Tata warna
Warna dipakai untuk membedakan satuan peta dan lambang-lambang khusus yang ada di dalam peta geologi teknik. 1) Warna dasar yang digunakan adalah kuning ( yellow), merah (magenta), biru (cyan), serta gabungannya . Setiap warna dinyatakan dengan sandi 0, 1, 3, 5, 7, dan x, yaitu sandi derajat kekuatan warna atau persentase penyaringan pada
proses kartografi (0 = tidak ada, 1 = 10%, 3 = 30%, 5 = 50%, 7 = 70%, dan X = 100%), pada lampiran B. 2) Warna digunakan untuk membedakan satuan peta yang didasarkan pada tingkat kekuatan tanah dan batuan. 3) Warna digunakan untuk membedakan lambang-lambang khusus yang didasarkan pada simbol fenomena geologi teknik, mekanika tanah dan batuan, morfologi, geologi, stratigrafi, tektonik, hidro - geologi dan budi daya manusia. 5.2
Peta dasar topografi/peta rupabumi
Peta topografi AMS tahun 1963 seri T.725 dan yang dikeluarkan oleh Bakosurtanal skala 1 : 100.000 dengan penamaan dan penomoran lembar peta didasarkan pada peta rupa bumi Indonesia yang dikeluarkan oleh Bakosurtanal dengan beberapa penyederhanaan. 1) Jaringan drainase dicetak dalam warna biru, termasuk kanal-kanal, sungai dan nama sungai, bendungan, dan lain-lain. 2) Garis sama tinggi yang disederhanakan, sesuai dengan daerah tersebut (ketinggian 100,200, 300, 400, 500, 600, 700, dst dalam meter) dicetak dalam warna abu-abu. 3) Simbol topografi yang meliputi jalan, jalan kereta api, kota, dan desa, nama geografi, terutama yang berkaitan dengan kondisi geologi teknik dicetak dalam warna hitam tersaring. 4) Rambang (Grid) UTM (Universal Transverse Mercator ) dicetak dalam warna hitam. 5.3
Simbol tanah dan batuan
Simbol menunjukkan jenis tanah dan batuan dicetak dalam warna abu-abu, dengan ketebalan garis 0,1 mm. Simbol tersebut dihasilkan dengan pengolahan secara teknis ( stripping flim) di bagian kartografi atau digitasi peta. Simbol tanah Symbols of soils Simbol dasar Basic symbols
1)
gambut peat
20)
I
I I
5.4
I I
batu tanduk hornfels
Zona kekuatan tanah dan batuan Zones of soils and rocks strength
Zona kekuatan tanah dan batuan adalah suatu zona yang mempunyai kesamaan kekuatan tanah dan batuan berdasarkan pengujian kuat tekan (intact rocks) dan pengamatan diskontinuitas (discontinuity) dari tanah dan batuan.
050
750
500
703
003
Zona kekuatan batuan sangat rendah, nilai UCS < 0,8 -3 2 Mega Pascal (MPa) atau 8,157 x 10 kg/cm diklasifikasikan sebagai tanah; warna : merah muda. Zone of very low rocks strength, UCS < 0,8 Mega Pascal -3 2 (MPa) or 8,157x10 kg/cm is classified as soils ; color : light red. Zona kekuatan batuan rendah, nilai UCS 0,8 - 7,2 Mega -3 -2 2 Pascal (MPa) atau 8,157x10 - 7,341x10 kg/cm : warna : kuning tua. Zone of low rocks strength UCS 0,8 - 7,2 Mega Pascal (MPa) -3 -2 2 or 8,157x10 - 7,341x10 kg/cm : color : dark yellow Zona kekuatan batuan menengah, nilai UCS 7,2 - 24 Mega -2 -1 2 Pascal (MPa) atau 7,341x10 - 2,447x10 kg/cm : warna : kuning Zone of medium rocks strength, UCS 7,2 - 24 Mega Pascal -2 -1 (MPa) or 7,341x10 - 2,447x10 kg/cm2 : color : yellow Zona kekuatan batuan tinggi, nilai UCS 24 - 72 Mega -1 -1 2 Pascal (MPa) atau 2,447x10 - 7,431x10 kg/cm : warna : hijau muda Zona of high rocks strength, UCS 24 - 72 Mega Pascal (MPa) -1 -1 2 or 2,447x10 - 7,431x10 kg/cm ; color : light green Zona dengan kekuatan batuan sangat tinggi, nilai UCS > -1 2 72 Mega Pascal (MPa) atau > 7,431x10 kg/cm ; warna : biru muda Zona of very high rocks strength, UCS > 72 Mega Pascal -1 2 (MPa) or > 7,431x10 kg/cm : color : light blue.
5.5
Simbol khusus Special symbols
1) Simbol khusus berupa garis, titik atau lainnya yang menunjukkan simbol tentang mekanika tanah/batuan dan simbol fenomena geologi teknik di atas peta. 2) Simbol tersebut dicetak dalam beberapa warna seperti berikut : Merah tua (dark red ) untuk simbol fenomena geologi teknik Coklat (brown) untuk simbol mekanika tanah dan batuan Biru (blue) untuk simbol morfologi Hitam (black ) untuk simbol geologi, stratigrafi dan tektonik Ungu ( purple) untuk simbol hidro-geologi Hijau tua (dark green ) untuk simbol budidaya manusia
Simbol fenomena geologi teknik Symbols of engineering geology phenomena
Warna : Merah tua Colour : Dark red Dimensi < 500 m (Bila tak terpetakan) Dimension < 500 m Unmappable
1)
Dimensi > 500 m (Terpetakan) Dimension > 500 m Mappable
R
2)
3)
runtuhan batu rock fall
D
runtuhan bahan rombakan debris fall
S
runtuhan tanah soif fall
4) R
5) D
robohan batu rock topple
robohan bahan rombakan debris topple
6)
robahan tanah soil topple
S
7)
R
8) D
9) S
10)
D
longsoran translasi bahan rombakan debris translational slide
S
longsoran translasi tanah soil translational slide
R
aliran batu rock flow
D
aliran bahan rombakan debris flow
S
aliran tanah soil flow
R
rayapan batu rock creep
14)
15)
16)
17)
D D
18) S
longsoran rotasi tanah soil rotational slide longsoran translasi batu rock translational slide
12)
R
longsoran rot. bh. rombakan debris rotational slide
S
11)
13)
longsoran rotasi batu rock rotational slide
S
19) R
rayapan bahan rombakan debris creep rayapan tanah soil creep pancaran lateral batu rock lateral spreading
20)
21)
R
S
pancaran lateral bahan rombakan debris lateral spreading pancaran lateral tanah soil lateral spreading
22)
abrasi abrasion
23)
akresi acression
24)
erosi tebing sungai river bank erosion
25)
daerah dengan gejala karst area with karst phenomena
26)
d. amblesan (perosokan) aktif area of active landsubsidence
27)
daerah ablesan (perosokan) diperkirakan areaof landsubsidence/infered
28)
kenampakan likuifaksi liquifactionphenomena sandboils
29)
kenampakan sifat mengembang/mengkerut lempung shrink-swell feature of clay
30)
proses penggaraman tanah salinizations of soil
31)
retakan tanah crack in soil
32)
retakan batuan crack in rock
A n a r i p m a L n a g n a r e t e K
t n , , u a g t n a r k , k i n a n p u n i a n h t n t i t u d k a a i e e i n c a g h s e a p b u k k l a n a i m r t T a e t y a r , g d e r i n h p n s t n n a a e , g i a e i a b k e t g l i p i o n b n p a e a n l n p i r l a m : s i t p y k o a n m e a a n t e i a e / e a a d n k l e i t g p r h a g e d i l l a G t a n a a i t e a a p s s a i , r b g e a g a a n n d n a b e o p n m t t n k e a a t a a a a r e a l e e n t s m d a l o t o t a i u l r g n e t e o a a p m p p i n n k a a d u e e p u s s s s s n b a s s n u a a g n m k p k a r s k o r k s l e a y m i a a e a e m e i e k t e a e u h t a g n t n r n r m d a s d d d a r n e r e e e n a n a e a n a e l e e u A J I P N U P L P I p I N p g I B K p p . . . . . . . . . . . . . . 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1
4 1
8
0 0 0 . 0 0 1 : 1 a l a k s k i n k e t i g o l o e g a t e p r i g g n i p n a g n a r e t e k k a t e l a t a t h o t n o C
2
5
3 1
1
4
2 1 7
9
1 1
3 0 1 6