LAPORAN FISIOLOGI HEWAN KEGIATAN 5 UJI FISIK, GLUKOSA, PROTEIN PADA URINE, DAN ANATOMI GINJAL
Disusun Oleh : Prodi Pendidikan Biologi I 2016 1. Monita Rahayu
16304241011
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017
KEGIATAN 5 UJI FISIK, GLUKOSA, PROTEIN PADA URINE, DAN ANATOMI GINJAL
I.
Pelaksanaan Praktikum Hari, tanggal
: Selasa, 20 November 2017
Tempat pratikum
: Laboratorium Zoologi, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta
II.
Tujuan praktikum
:
1. Mengetahui sifat fisik yang terdapat pada urine 2. Mengetahui kadar glukosa dalam urine probandus dengan cara fehling 3. Mengetahui struktur anatomi ginjal
III.
Alat dan Bahan Alat :
Bahan :
1. Tabung reaksi
1. Urine probandus
2. Bak parafin
2. Ginjal kambing
3. Skalpel
3. Reagen Robert
4. Pinset
4. Pipet pasteur
5. Klem
6. Urin pembanding (urin ditambah albumin)
6. Penusuk 7. Gunting 8. Lampu spiritus 9. Penjepit tabung reaksi 10. Rak tabung reaksi
IV.
Cara Kerja 1. Uji Fisik a. Pemeriksaan warna urine
7. Pereaksi Fehling
Memasukkan kira-kira 10 ml urin naracoba kedalam tabung reaksi. Mengamati dengan cara menerawangkan tabung yang berisi urine tersebut dari arah datangnya sumber cahaya dan posisi tabung agak dimiringkan
Mengamati dengan cara menerawangkan tabung yang berisi urine tersebut dari arah datangnya sumber cahaya dan posisi tabung agak dimiringkan
Menyatakan warna urine tersebut dalam tidak berwarna, kuning muda, kuning tua, kuning kemerahan, coklat kehijauan, atau putih seperti susu
b.
Pemeriksaan kejernihan urine
Memasukkan kira-kira 10 ml urin naracoba kedalam tabung reaksi. Mengamati dengan cara menerawangkan tabung yang berisi urine tersebut dari arah datangnya sumber cahaya dan posisi tabung agak dimiringkan
Mengamati dengan cara menerawangkan tabung yang berisi urine tersebut dari arah datangnya sumber cahaya dan posisi tabung agak dimiringkan
Menyatakan kejernihan urine tersebut dalam jernih, agak keruh, keruh, sangat keruh c. Pemeriksaan pH urine Meletakkan urine pada tabung reaksi
Mengambil pH stick dan mencelupkannya kedalam urine tersebut
Mengamati perubahan warnanya dan mencatat pH-nya
2. Uji Protein Memasukkan 2 ml urine naracoba kedalam tabung reaksi
Menambahkan 2 ml Reagen Robert dengan menggunkan pipet kedalam tabung tersebut melewati dinding tabung secara perlahan-lahan
Menggunakan latar belakang hitam, gelap kemudian mengamati apa yang terjadi pada urine tersebut
Melakukan cara yang sama pada urine pembanding, mengamati yang terjadi dan membandingkan dengan urine probandus
Apabila terdapat cincin berwarna putih pada batas antara urine dan reagen Robert, maka reaksi positif artinya dalam urine tersebut terdapat protein
Mempersiapkan reagen Fehling
Memasukkan kedalam tabung reaksi 2,5 ml urine kemudian menambahkan 2,5 ml reagen fehling
Menggunakan penjepit tabung reaksi dan memanaskan tabung reaksi diatas api lampu lampu spiritus sampai mendidih dan mengamati apa yang terjadi
Jika terjadi endapan berwarna merah bata atau warna larutan berubah menjadi kuning kemerahan , maka reaksi positif berarti dalam urine terdapat glukosa
3.
Mengamati anatomi mikroskopi ginjal Mengamati struktur anatomi bagian luar ginjal dengan seksama
Kemudian membelah ginjal dan mengamati bagian-bagiannya yaitu bagian arteri renalis, vena renalis, ureter, pelvis renalis, kapsula ginjal, calyx mayor, calyx minor, papilla renalis, piramida renalis, korteks, medulla
(bergaris). 4.
V.
Uji Glukosa
Hasil dan Pembahasan
1. Tabel Hasil Praktikum No 1.
Nama Monita Rahayu
Warna Kuning muda
Kejernihan Agak keruh
pH 5
Protein Tidak terbentuk cincin putih (-)
2.
Elisa Septiani
Kuning muda
Jernih
5
Tidak terbentuk cincin putih (-)
3.
Vinasti Fathonah
Kuning muda
Jernih
5
Tidak terbentuk cincin putih (-)
Glukosa Tidak ada endapan merah bata (-) Tidak ada endapan merah bata (-) Tidak ada endapan merah bata (-)
2. Pembahasan
Praktikum kegiatan 5 bertujuan untuk menguji sifat fisik urin, menguji protein yang terkandung dalam urin, menguji glukosa yang terkandung didalam urin dan mengamati struktur anatomis ginjal. Praktikum tersebut dilakukan pada tanggal 27 November 2017 di Laboratorium Zoologi, FMIPA, UNY. Langkah-langkah praktikum yaitu pertama melakukan uji fisik terhadap urin probandus yang meliputi uji warna, uji kejernihan, dan pemeriksaan pH urine probandus yang dilakukan sengan cara yaitu memasukkan kira-kira 10 ml urin naracoba kedalam tabung reaksi. Mengamati dengan cara menerawangkan tabung yang berisi urine tersebut dari arah datangnya sumber cahaya dan posisi tabung agak dimiringkan. Selanjutnya, mengamati dengan cara menerawangkan tabung yang berisi urine tersebut dari arah datangnya sumber cahaya dan posisi tabung agak dimiringkan. Kemudian, menyatakan warna urine tersebut dalam tidak berwarna, kuning muda, kuning tua, kuning kemerahan, coklat kehijauan, atau putih seperti susu dan menyatakan kejernihan urine tersebut dalam jernih, agak keruh, keruh, sangat keruh serta mencelupkan kertas pH
dalam gelas beker untuk mengetahui Ph urine. Praktikum kedua adalah mengamati ada tidaknya protein yang terdapat didalam urin. Praktikum uji protein ini dilakukan dengan cara yaitu pertama, memasukkan 2 ml urine naracoba kedalam tabung reaksi kemudian menambahkan 2 ml Reagen Robert dengan menggunkan pipet kedalam tabung tersebut melewati dinding tabung secara perlahan-lahan. Selanjutnya, menggunakan latar belakang hitam, gelap kemudian mengamati apa yang terjadi pada urine tersebut dan melakukan cara yang sama pada urine pembanding, mengamati yang terjadi dan membandingkan dengan urine probandus. Apabila terdapat cincin berwarna putih pada batas antara urine dan reagen Robert, maka reaksi positif artinya dalam urine tersebut terdapat protein. Praktikum ketiga adalah menguji ada tidaknya glukosa yang terdapat didalam urin. Langkahnya adalah pertama, mempersiapkan reagen Fehling dan memasukkan kedalam tabung reaksi 2,5 ml urine kemudian menambahkan 2,5 ml reagen fehling. Selanjutnya, menggunakan penjepit tabung reaksi dan memanaskan tabung reaksi diatas api lampu lampu spiritus sampai mendidih dan mengamati apa yang terjadi. Jika terjadi endapan berwarna merah bata atau warna larutan berubah menjadi kuning kemerahan , maka reaksi positif berarti dalam urine terdapat glukosa. Praktikum keempat yaitu mengamati anatomi mikroskopi ginjal. Langkah yang harus dilakukan yaitu mengamati struktur anatomi bagian luar ginjal dengan seksama dan kemudian membelah ginjal dan mengamati bagian bagiannya yaitu bagian arteri renalis, vena renalis, ureter, pelvis renalis, kapsula ginjal, calyx mayor, calyx minor, papilla renalis, piramida renalis, korteks, medulla (bergaris). Berdasarkan hasil pengamatan ketiga naracoba memiliki warna urin yang sama yaitu kuning muda. Naracoba atas nama Vinasti dan Monita memiliki tingkat kejernihan urin yang jernih akan tetapi Elisa memiliki urin agak keruh. Berdasarkan teori dari Darmanto yang berjudul Seluk Beluk Pemeriksaan Kesehatan General Medical Check Up tahun 2003 halaman 67 yang menyatakan bahwa warna urin normal adalah kuning muda atau kuning jerami dan jernih. Pada produksi urin yang
banyak, berat jenisnya antara 1.015-1.030 tergantung pada konsentrasi bahan solid yang larut dalam urin. Bila produksi urin sedikit, urin itu pekat, dan berat jenisnya naik sedangkan warnanya lebih gelap. Bila berat jenisnya turun berarti urin lebih encerdan menjadi tidak berwarna seperti yang terjadi pada penderita diabetes insipidus. Sesuai dengan teori dari Darmanto tersebut dapat dikatakan bahwa Vinasti dan Monita memiliki kondisi urin yang normal, sedangkan Elisa memiliki warna urin normal akan tetapi kejernihan urin yang tidak normal yaitu agak keruh. Hal tersebut terjadi karena Elisa kurang minum air putih sehingga urin berwarna agak keruh. Hal tersebut dijelaskan dalam teori dari Sir Row Meadow dan Simon J.Newel tahun 2005 halaman 202 yang mengatakan bahwa yang paling mempengaruhi warna dan kejernihan urin adalah konsentrasinya sehingga ketika seseorang banyak minum air putih akan membuat urin menjadi jernih sedangkan ketika seseorang kurang minum akan membuat warna urin menjadi agak keruh. Selanjutnya berdasarkan hasil pengamatan pH ketiga probandus memiliki nilai pH yang sama yaitu 5. Kondisi tersebut termasuk ukuran pH urin yang normal terlebih praktikum dilakukan pada pagi hari sehingga urin yang dikeluarkan merupakan uri 24 jam yang bersifat cukup asam karena timbunan urea yang terakumulasi dan dikeluarkan pada pagi harinya. Hal tersebut didukung oleh teori dari Purnomo tahun 2009 yang menyatkan bahwa Urin mempunyai pH yang bersifat asam , yakni rata-rata 5,0- 6,5 . jika didapatkan Ph yang relative basa kemungkinan terdapat infeksi oleh bakteri pemecah urea , sedangkan jika pH yang terlalu asam kemungkinan terdapat asidosis pada tubulus ginjal atau ada batu asam urat. Pad uji protein di dalam urine mendapatkan hasil bahwa urin ketiga naracoba tidak mengandung protein dibuktikan dengan tidak terbentuknya cincin putih setelah ditambah reagen Robert. Reagent Robert dalam hal ini memiliki kemampuan untuk mempresipitasikan protein kemudian nantinya akan terbentuk cincin berwarna putih (Soewolo,dkk. 2005). Pada uji glukosa dalam urin juga memperoleh hasil yang negatif untuk ketiga
probandus dengan tidak terbentuknya warna endapan merah pada tabung reaksi berisi urine dan fehling saat dibakar. Praktikum selanjutnya adalah mengamati anatomi ginjal. Ginjal yang digunakan pada saat pengamatan adalah ginjal kambing. Hasil pengamatan yaitu teramati bagian-bagian atau struktur yang disebut korteks, medula, calyc mayor, calyc minor, piramid, lubang ureter, pelvis,hilus, dan ureter. Ginjal yang diamati berbentuk seperti kacang merah yang berukuran kira-kira 5 cm panjangnya dan lebarnya kira-kira 2 cm dan berwarna pink keunguan. Berdasarkan teori dari Nico A. Lumenta dalam bukunya yang berjudul Manajemen Hidup Sehat tahun 2006 halaman 42 yang menyatakan bahwa ginjal manusia berukuran 11-12 cm, lebar 5-7 cm, tebal 2,3-3 cm, kira-kira sebesar kepalan tangan. Ginjal dibentuk unit-unit yang disebut nephronyang jumlahnya mencapai1-1,2 buah pada setiap ginjal. Unit nephron dimulai dari pembuluh darah halus/kapiler, bersifat sebagai saringan disebut glomerulus, darah melewati glomerulus/kapiler dan di saring sehingga terbentuk filtrat (urin yang masih encer) yang jumlahnya kira-kira 170 liter per hari, kemudian dialirkan melalui pipa atau saluran yang disebut tubulus. Urin dialirkan keluar melalui saluran ureter, kantung kemih, kemudian keluar melalui urethra.
VI.
Kesimpulan Dari hasil praktikum yang bertujuan untuk mengetahui uji fisik, uji glukosa, uji protein, dan anatomi ginjal dapat diambil kesimpulan bahwa ketiga naracoba memiliki kondisi urin yang normal yang ditandai dengan warna urine kuning muda, agak keruh /jernih, Ph 5, urine tidak mengandung protein dan urine tidak mengandung glukosa. Saran 1. Selalu menjaga kebersihan dalam melaksanakan kegiatan praktikum 2. Dalam mengamati urine dan perubahan warnanya akibat penambahan reagent atau pemanasan harus dilakukan dengan cermat dan teliti.
3. Dalam memanaskan tabung reaksi harus dilakukan dengan hati-hati dan jangan diarahkan ke praktikan lainnya.
VII.
Daftra Pustaka
Darmanto Djojodibroto. 2003. Seluk Beluk Pemeriksaan Kesehatan: General Medical Check Up. Obor : Jakarta. Nico A. Lumenta,dkk. 2006. Kenali Jenis Penyakit dan Cara Penyembuhannya: Manajemen hidup Sehat. Gramedia : Jakarta. Purnomo, B. 2009. Dasar-Dasar Urologi. Sagung Seto : Jakarta. Simon Roy Meadow and Simon Newel. 2005. Lecture Note Pediatrica. Erlangga : Jakarta. Soewolo, dkk. 2005. Fisiologi Manusia. Malang: Universitas Negeri Malang Press.