ANALISIS KESTABILAN LERENG “Praktikum DCP (Dynamic Cone Penetrometer) dan DS (ndi!tur"ed Sam#$e)%
&$e' NI N&&R AINI *+,--,--,-..
/AKLT AKLTAS TEKNIK TEKN IK GE&L&GI NI0ERSITAS PAD1AD1ARAN 1ATINANG&R 1ATINANG&R *,-2
BAB I TIN1AAN PSTAKA
Daya Dukun3
Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah dalam menahan beban yang bekerja dari struktur-struktur beban yang ada diatasnya. Kapasitas dukung menyatakan tahanan geser tanah untuk melawan penurunan akibat pembebanan, yaitu tekanan maksimum yang dapat diterima oleh tanah akibat beban yang bekerja tanpa menimbulkan kelongsoran geser pada tanah pendukung yang dapat dikerahkan oleh tanah di sepanjang bidangbidang gesernya. Daya dukung tanah dasar dipengaruhi oleh jenis tanah, tingkat kepadatan kadar air, kondisi dranase dll. Dalam mengetahui daya dukung yang dimiliki suatu tanah, dapat diperoleh melalui beberapa uji, yaitu diantaranya uji DCP (Dynamic Cone Penetrometer) dan dengan cara D! (ndisturbed !ample). Dynamic Cone Penetrometer (DCP)
Dynamic Cone Penetrometer (DCP), merupakan suatu alat yang digunakan untuk melaksanakan e"aluasi kekuatan tanah dasar dan lapis #ondasi jalan. $lat ini digunakan untuk menentukan nilai C%& (Cali#ornia %ering &atio) sub grade, sub base atau base coarse suatu system perkerasan secara cepat dan praktis sebagai pekerjaan 'uality Control pembuatan jalan. Pengujian DCP telah menghasilkan sebuah perkiraan mengenai kekuatan lapisan tanah sampai kedalaman cm di bawah permukaan yang ada dengan tidak
melakukan penggalian.
Pengujian dilaksanakan dengan
mencatat jumlah pukulan (blow) dan penetrasi dari konus (kerucut logam) yang tertanam pada tanah*lapisan #ondasi karena pengaruh penumbuk, dengan membuat lubang uji yang umumnya berukuran + cm + cm untuk mengetahui jenis lapisan perkerasan sampai kedalaman tertentu atau tanah
dasar. asil dari pengujian ini dapat dinyatakan dalam Penetrabilitas !kala penetrometer (!PP), yaitu mudah atau tidaknya melakukan penetrasi kedalaman tanah dan ahanan Penetrasi !kala (!P&), yaitu sukar atau tidaknya melakukan penetrasi kedalaman tanah. Penggunaan Penetormeter ini memiliki keuntungan, yaitu gaya yang digunakan dapat dijumlahkan sehingga perbandingan dapat di buat diantara jenis dan model tanah. DCP merupakan instrument murah, yang dapat dengan mudah dibongkar pasang yang digunakan untuk mengukur kuat geser dan tekan tanah. !elama daya dukung tanah merupakan #ungsi dari kelembaban tanah, penetrometer juga dapat digunakan sebagai indikator dari perubahan kelembaban tanah melalui pengujian insitu berdasarkan pro/l tanahnya. ndi!tur"ed Sam#$e (DS)
ndisturbed sample (D!), merupakan sebuah teknik pengambilan sampel tanah utuh yang biasanya digunakan untuk menetapkan si#at tanah. !ampel tanah utuh ini diperlukan untuk pengukuran kerapatan isi dan porositas tanah. anah utuh atau tanah tidak terganggu di lapangan adalah tanah yang benar-benar utuh tidak terganggu oleh #aktor luar, sehingga dalam pengambilannya benar-benar diperlukan kehati-hatian agar tanah yang diperoleh benar-benar utuh atau tidak terganggu. Pengambilan sampel tanah utuh dilakukan dengan menggunakan tube yang dimasukkan ke dalam tanah, namun lebih dulu dilakukan pembersihan tanaman dan akar tanaman. al ini dilakukan agar unsur-unsur yang terdapat di dalamnya masih utuh, tanpa mengandung bahan organik atau anorganik. !ampel tanah yang diambil harus dari tanah yang belum mendapat pengaruh atau campur tangan dari #aktor luar (tanah ini masih alami), karena tanah yang terganggu unsur-unsur dalam tanah telah mengalami kekurangan air, bahan-bahan mineral, dan lain-lain.
Dalam pengambilan sampel, ada beberapa #aktor yang harus diperhatikan, yaitu getaran, suhu, dan kelembaban udara. Dimana dalam perjalanan, sampel harus tetap dipegang untuk mengurangi dampak getaran langsung yang ditimbulkan oleh kendaraan dan kedua ujung tube harus ditutup dengan plastik agar kadar air nya tidak berkurang atau sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan dan tidak dipengaruhi oleh sinar matahari dan kelembaban udara selama perjalanan. !ampel tanah tidak terganggu yang diambil dapat menentukan si#at /sik tanah. 0olume relati# dari #ase padat, cair dan gas dapat ditentukan baik oleh massa atau "olume. !ampel tanah tidak terganggu terbentuk akibat struktur secara alami.
BAB II 4ET&DE PENELITIAN
Dynamic Cone Penetrometer (DCP)
$lat penetrometer konus dinamis (DCP) terdiri dari tiga bagian utama yang satu sama lain harus disambung, yaitu 1 ♥
%agian atas terdiri dari pemegang, batang bagian atas (penetrasi) dengan diameter + mm, dan penumbuk berbentuk silinder berlubang (palu penumbuk) dengan berat 2 kg dan tinggi jatuh 343 mm.
♥
%agian tengah terdiri dari landasan penahan penumbuk yang terbuat dari baja, cincin peredam kejut, dan pegangan untuk pelindung mistar penunjuk kedalaman.
♥
%agian bawah terdiri dari batang bagian bawah dengan panjang 5 cm dan diameter + mm, batang penyambung dengan panjang anatar 6-3 cm dengan diameter + mm, mistar berskala meter yang terbuat dari plat baja, konus yang terbuat dari baja keras yang berbentuk kerucut di bagian ujung dengan diameter 7 mm dan sudut 8 o atau +o, dan cincin pengaku
9ambar. Dynamic Cone Penetrometer (DCP)
Cara pengujian 1 a. :etakkan alat DCP pada titik uji di atas lapisan yang akan diuji b. Pegang alat yang sudah terpasang pada posisi yang tegak lurus di atas dasar yang rata dan stabil, kemudian catat pembacaan awal pada mistar pengukur kedalaman c. ;encatat jumlah tumbukan ♥
$ngkat penumbuk pada tangkai bagian atas dengan hati-hati sehingga menyentuh batas pegangan
♥
:epaskan penumbuk sehingga jatuh bebas dan tertahan pada landasan
♥
:akukan langkah-langkah pada (a) dan (b) di atas, catat jumlah tumbukan dan kedalaman pada #ormulir -DCP, sesuai ketentuanketentuan sebagai berikut 1
untuk lapis #ondasi bawah atau tanah dasar yang terdiri dari bahan yang tidak keras maka pembacaan kedalaman sudah cukup untuk setiap tumbukan atau 7 tumbukan
untuk lapis #ondasi yang terbuat dari bahan berbutir yang cukup keras, maka harus dilakukan pembacaan kedalaman pada setiap 3 tumbukan sampai dengan tumbukan
♥
entikan pengujian apabila kecepatan penetrasi kurang dari mm*8 tumbukan. !elanjutnya lakukan pengeboran atau penggalian pada titik tersebut sampai mencapai bagian yang dapat diuji kembali
d. Pengujian per titik, dilakukan minimum duplo (dua kali) dengan jarak 7 cm dari titik uji satu ke titik uji lainnya. :angkah-langkah setelah pengujian ♥
!iapkan peralatan agar dapat diangkat atau dicabut ke atas
♥
$ngkat penumbuk dan pukulkan beberapa kali dengan arah ke atas sehingga menyentuh pegangan dan tangkai bawah terangkat ke atas permukaan tanah
♥
:epaskan bagian-bagian yang tersambung secara hati-hati, bersihkan alat dari kotoran dan simpan pada tempatnya
♥
utup kembali lubang uji setelah pengujian
ndi!tur"ed Sam#$e (DS)
$lat ndistrubed !ample teridiri atas 1 ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥
!helby tubes large can"as bags penetrometer tubes (634 mm split or 37 mm penos) sealing wa melting pan soil core carrying cases log book pocket penetrometer shipping tags putty kni#e soup spoon large plastic bags (7 63 mm) twist ties
Cara pengujian 1 a. Ketika kedalaman untuk sampel !helby tercapai, adanya operator bor untuk membersihkan lubang.
b. c. d. e. #. g.
Pasang sekrup adaptor !helby pada batang bor ;asukkan tabung !helby ke adaptor sampai terbuka. Putar !helby sehingga lubang pada tabung sesuai dengan adaptor. ;asukkan baut kunci melalui lubang yang cocok dan mur pada baut. urunkan batang bor dengan !helby ke dalam lubang. 9unakan sistem hidrolik bor untuk memaksa !helby ke dalam tanah dengan kedalaman sekitar 43 mm kurang dari ketinggian tabung sampel.
Pastikan operator bor tidak mendorong !helby ke dalam tanah dua kali. h. Putar bor sedikit untuk geser dari tanah terperangkap dalam tabung !helby,
maka
meningkatkan batang bor keluar dari lubang dan lepaskan !helby. i. 9unakan pisau putty untuk mengilangkan setiap tanah yang berlebihan atau longgar pada kedua ujung tabung j. ati-hati membersihkan bagian dalam dinding tabung di kedua ujungnya sehingga lilin akan menutup dengan benar untuk logam. k. utup bagian atas dan bawah tabung untuk mencegah hilangnya kelembaban, berdasarkan spooning lilin lebih dari ujungnya. Pastikan bahwa kedua ujungnya dilapisi. !ebaiknya itu harus diterapkan dalam dua tahap< mengisi = pertama rongga, yang kedua sekitar 3 menit kemudian, mengisi sisanya. l. Pilih dari nomor yang tertera pada tabung !helby dan merekam bersama dengan kedalaman sampel dalam buku log, pada log lubang, dan pada #ormulir identi/kasi sampel, m. empatkan tabung samping dan memungkinkan lilin menjadi dingin selama sekitar menit, kemudian menempatkan sampel dalam tas kan"as besar
BAB III 5ASIL PENELITIAN
Dynamic Cone Penetrometer (DCP)
:okasi
1 :ahan kosong depan
PP%! >P$D,
?atinangor Koordinat ?am
1 4@ 6+A 7B % dan +@ 1 . wib
Cuaca No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
36A 82B :!
1 Cerah Blow (n) 1 2 3 4 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 63
Depth (cm) 3 6,5 9 12 14,5 24 33 39 47 55,5 63 69 76 83 89,5 96 100
abel pengamatan
hasil oto
!ketsa $lat
nterpretasi %erdasarkan kegiatan yang dilakukan di lapangan, tanah yang terdapat di daerah penelitian memiliki kekerasan yang cukup baik. al ini dapat dilihat dari beban yang diberikan mengakibatkan penurunan kedalaman yang berangsur dengan nilai kedalaman yang kecil pada setiap tumbukan yang terjadi. Dimana beban yang diberikan berbanding lurus dengan penurunan
kedalaman. !ehingga dapat dikatakan bahwa tanah yang ada di daerah penelitian tidak cukup mudah diberikan penetrasi, dengan kata lain tanah tersebut mempunyai kekerasan dengan kohesi yang besar.
ndi!tur"ed Sam#$e (DS)
:okasi Koordinat ?am Cuaca oto
!ketsa $lat
1 1 1 8.8 wib 1 Cerah
nterpretasi %erdasarkan kegiatan yang dilakukan di lapangan, tanah yang terdapat di daerah penelitian memiliki kerapatan yang cukup baik. al ini dapat dilihat saat memasukan !helby tube ke dalam lapisan tanah yang memerlukan tenaga lebih diakibatkan kondisi tanah yang semakin rapat. al ini dapat diamati dengan lamanya waktu yang dibutuhkan agar permukaan tanah yang terdapat di dalam !helby tube sejajar dengan permukaan tanah disekitarnya. Dan dapat dilihat ketika sulitnya menarik !helby tube kembali ke atas permukaan. !ehingga dapat dikatakan bahwa tanah yang ada di daerah penelitian memiliki kerapatan yang besar dengan nilai ruang pori yang semakin kecil, dimana hal ini berpengaruh pada kesuburan tanah.
BAB I0 KESI4PLAN
>ilai daya dukung tanah dapat diperoleh dengan berbagai uji lapangan dan uji laboraturium. Dalam praktikum kali ini uji atau metode yang digunakan adalah Dynamic Cone Penetrometer (DCP) dan ndisturbed !ample (D!). Dari kedua kegiatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa nilai daya dukung tanah dapat dilihat dari beberapa "ariable, diantaranya kekerasan lapisan tanah, kerapatan tanah, dan ruang pori. !emakin dalam suatu lapisan tanah, kekerasan dan kerapatan tanah semakin besar. Dimana semakin banyak jumlah pukulan (blows) yang diberikan, maka semakin keras dan rapat kondisi suatu lapisan tanah. !emakin kecil nilai ruang pori dan besar nilai kepadatan suatu lapisan tanah,
maka tanah tersebut merupakan tanah alami yang tidak mengalami gangguan.
DA/TAR PSTAKA
https1**www.academia.edu*+627636*&$>C$>9$>E8EPFDG;$>ECaraEujiEC%& EdenganEDynamicEConeEPenetrometerEDCPEDFP$&F;F>EPFKF&?$$>E; ;EDa#tarEisi http1**www.scribd.com*doc*82777275*si-DCP-Hdownload www.scrib.com*doc*45782*3* praktikum" https1**www.academia.edu*26+22*:aporanE
http1**www.transportation.alberta.ca*Content*docype788*Production*$37.p d# http1**elearning.gunadarma.ac.id*docmodul*rekayasa#undasi#undasidangkal I#undasidalam*bab8-kapasitasEdayaEdukungEberdasarkanEcptEdanEspt.pd#