BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pro/Engineer adalah sebuah perangkat lunak desain yang dikeluarkan oleh Parametric Technology Corporation yang berbasis gambar 3 dimensi (memiliki massa, volume dan pusat gravitasi). Pro/Engineer merupakan pelopor perangkat lunak desain 3 dimensi yang memakai sistem parametrik. Artinya desain komponen terbentuk dari berbagai fitur dan referensi dan bentuk hubungan antar fitur tersebut. Untuk komponen akhir yang sama jika cara pemberian dimensi dan hubungan antar fitur berbeda maka akan menghasilkan bentuk komponen yang berbeda ketika suatu dimensi diubah.Gambar 3 dimensi bisa langsung digunakan untuk aplikasi perangkat lunak CAE (Computer Aided Engineering) dan CAM (Computer Aided Manufacturing). Dengan aplikasi CAE maka bisa dilihat perilaku suatu komponen ketika mendapat gaya, pembebanan, perlakuan panas, dll. Dengan CAM bisa dilihat gerakan pahat yang harus dilakukan untuk membentuk komponen tersebut pada mesin produksi. Selanjutnya lintasan pahat tersebut bisa digunakan untuk membuat kode G dan kode M yang dipakai pada mesin CNC. Dengan kemampuan seperti itu maka Pro/Engineer banyak dipakai oleh perusahaan rekayasa dan manufaktur. Pada praktek di semester kedua ini kita belajar mengenai validasi rancangan dengan menggunakan mekanika, menyederhanakan rancangan dengan menggunakan idealisasi, mengoptimalkan model untuk analisis, konstrains, beban. 1.2 Perumusan Masalah Dalam perkembangan dunia industri pengujian sifat mekanika suatu produk perlu dilakukan untuk diajdikan refensi safety factor suatu produk. Dalam perkembangannya perlu dilakukan perhitungan cepat, tepat dan akurat untuk menghilangkan loss time ( waktu terbuang ) dalam perhitungan. Dengan adanya CAE ( Computer Aided Engineering ) perhitungan kekuatan material secara mekanika dapat dilakukan dengan cepat. Dengan hasil dari pengujian CAE tidak jauh berbeda dari perhitungan secara manual. Maka dari itu seorang mahasiswa teknik terutama teknik mesin perlu menguasai CAE, untuk bisa bersaing dalam kompetensi global dan untuk bisa memecahkan masalah keteknikan secara cepat. Maka dari itu untuk dasar penguasaan CAE Universitas Pancasila melakukan praktikum dasar CAE 1
1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam Praktikum CAE yang dilakukan di Universitas Pancasila antara lain : 1. Software untuk praktikum menggunakan Pro Engineering Wildfire 4.0 2. Praktikum CAE ( Computer Aided Engineering ) hanya terbatas pada kekuatan material ( Strength of Material ). 3. Praktikum hanya memodelkan part – part yang masih bersifat sederhana.
1.4 Tujuan Tujuan dari praktikum CAE yang dilakukan di Universitas Pancasila antara lain : 1. Membekali mahasiswa untuk bisa memecahkan persoalan yang bersifat keteknikan secara cepat, tepat dan benar. 2. Membekali mahasiswa supaya memiliki kemampuan dalam penguasaan software yang aplikatif. 3. Membekali mahasiswa supaya memiliki kemampuan dasar dalam merancang bangun suatu produk. 4. Membekali mahasiswa supaya dapat bersaing dalam pengusaan teknologi.
1.5 Manfaat Manfaat dari praktikum CAE ( Computer Aided Engineering ) yang dilakukan di Universitas Pancasila antara lain : 1. Dapat digunakan sebagai bekal untuk menyelesaikan permasalahan keteknikan secara cepat, tepat, dan benar. 2. Menguasai software yang bersifat aplikatif. 3. Memiliki kemampuan dasar dalam merancang suatu produk.
2
1.6 Sistematika Penulisan BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Perumusan Masalah
1.3
Batasan Masalah
1.4
Tujuan
1.5
Manfaat
1.6
Sistematika Penulisan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Simulasi
2.2
Mekanika
BAB III
ANALISIS PRAKTIKUM
3.1
Membuat Braket
3.2
Menerapkan Massa, Pegas,dan Idealisasi Beam
3.3
Latihan Pra-UAS
BAB IV
ANALISIS UJIAN PRAKTIKUM
4.1
Soal UTS
4.2.1
Soal UAS 1
4.2.2
Perhitungan Matematis Soal UAS
4.3
Soal UAS 2
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Simulasi Menurut wikipedia Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya (state of affairs). Aksi melakukan simulasi ini secara umum menggambarkan sifat-sifat karakteristik kunci dari kelakuan sistem fisik atau sistem yang abstrak tertentu.
Simulasi merupakan satu bahasan dengan cakupan sangat luas dan bersinggungan dengan berbagai bidang ilmu. Pada umumnya digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang: 1. Sangat sulit diselesaikan dengancara analisis: dynamic programming, rangkaian listrik kompleks, dll. 2. Memiliki ukuran data dan kompleksitas yang tinggi: travelling salesman problem, assignment, schedulling, dll. 3. Sangat sulit diimplementasikan secara langsung, karena biaya yang sangat tinggi: optimasiRadio Base Station atau optimasi channel assignment.
Adapun beberapa sumber menjelaskan mengenai metode-metode dalam melakukan simulasi: 1. Simulasi Analog mempergunakan representasi fisik untuk menjelaskan karakteristik penting dari suatu masalah model hidraulik sistem ekonomi makro. 2. Simulasi Simbolik yang pada dasarnya adalah model matematik yang pemecahannya(dipermudah) dengan menggunakan komputer. Disebut juga dengan Simulasi Komputer. 2.2 Mekanika Mekanika (Bahasa Latin mechanicus, dari Bahasa Yunani mechanikos, "seseorang yang ahli di bidang mesin") adalah jenis ilmu khusus yang mempelajari fungsi dan pelaksanaan mesin, alat atau benda yang seperti mesin.mekanika merupakan bagian yang sangat penting dalam ilmu
4
fisika terutama untuk ahli saints dan ahli teknik. Mekanika (Mechanics) juga berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari gerakan suatu benda serta efek gaya dalam gerakan itu. Hal dasar yang harus kita ketahui tentang dunia mekanika adalah mengenai sifat- sifat komponen mekanika,sifat mekanik adalah salah satu sifat yang terpenting, karena sifat mekanik menyatakan kemampuan suatu bahan (seperti komponen yang terbuat dari bahan tersebut) untuk menerima beban/gaya/energi tanpa menimbulkan kerusakan pada bahan/komponen tersebut. Seringkali bila suatu bahan mempunya sifat mekanik yang baik tetapi kurang baik pada sifat yang lain, maka diambil langkah untuk mengatasi kekurangan tersebut dengan berbagai cara yang diperlukan. Misalkan saja baja yang sering digunakan sebagai bahan dasar pemilihan bahan. Baja mempunyai sifat mekanik yang cukup baik, dimana baja memenuhi syarat untuk suatu pemakaian tetapi mempunyai sifat tahan terhadap korosi yang kurang baik. Untuk mengatasi hal itu seringkali dilakukan sifat yang kurang tahan terhadap korosi tersebut diperbaiki dengan cara pengecatan atau galvanising, dan cara lainnya. Jadi tidak harus mencari bahan lain seperti selain kuat juga harus tahan korosi, tetapi cukup mencari bahan yang syarat pada sifat mekaniknya sudah terpenuhi namun sifat kimianya kurang terpenuhi. Berikut adalah beberapa sifat mekanik yang penting untuk diketahui :
Kekuatan (Strength), menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa menyebabkan bahan menjadi patah. Kekuatan ini ada beberapa macam, tergantung pada jenis beban yang bekerja atau mengenainya. Contoh kekuatan tarik, kekuatan geser, kekuatan tekan, kekuatan torsi, dan kekuatan lengkung.
Kekerasan (Hardness), dapat didefenisikan sebagai kemampuan suatu bahan untuk tahan terhadap penggoresan, pengikisan (abrasi), identasi atau penetrasi. Sifat ini berkaitan dengan sifat tahan aus (wear resistance). Kekerasan juga mempunya korelasi dengan kekuatan.
5
Kekenyalan (Elasticity), menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk yang permanen setelah tegangan dihilangkan. Bila suatu benda mengalami tegangan maka akan terjadi perubahan bentuk. Apabila tegangan yang bekerja besarnya tidak melewati batas tertentu maka perubahan bentuk yang terjadi hanya bersifat sementara, perubahan bentuk tersebut akan hilang bersama dengan hilangnya tegangan yang diberikan. Akan tetapi apabila tegangan yang bekerja telah melewati batas kemampuannya, maka sebagian dari perubahan bentuk tersebut akan tetap ada walaupun tegangan yang diberikan telah dihilangkan. Kekenyalan juga menyatakan seberapa banyak perubahan bentuk elastis yang dapat terjadi sebelum perubahan bentuk yang permanen mulai terjadi, atau dapat dikatakan dengan kata lain adalah kekenyalan menyatakan kemampuan bahan untuk kembali ke bentuk dan ukuran semula setelah menerima bebang yang menimbulkan deformasi.
Kekakuan (Stiffness), menyatakan kemampuan bahan untuk menerima tegangan/beban tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk (deformasi) atau defleksi. Dalam beberapa hal kekakuan ini lebih penting daripada kekuatan.
Plastisitas (Plasticity) menyatakan kemampuan bahan untuk mengalami sejumlah deformasi plastik (permanen) tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan. Sifat ini sangat diperlukan bagi bahan yang akan diproses dengan berbagai macam pembentukan seperti forging, rolling, extruding dan lain sebagainya. Sifat ini juga sering disebut sebagai keuletan (ductility). Bahan yang mampu mengalami deformasi plastik cukup besar dikatakan sebagai bahan yang memiliki keuletan tinggi, bahan yang ulet (ductile). Sebaliknya bahan yang tidak menunjukkan terjadinya deformasi plastik dikatakan sebagai bahan yang mempunyai keuletan rendah atau getas (brittle).
Ketangguhan (Toughness), menyatakan kemampuan bahan untuk menyerap sejumlah energi tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan. Juga dapat dikatakan sebagai ukuran banyaknya energi yang diperlukan untuk mematahkan suatu benda kerja, pada suatu kondisi tertentu. Sifat ini dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga sifat ini sulit diukur. 6
Kelelahan (Fatigue), merupakan kecendrungan dari logam untuk patah bila menerima tegangan berulang – ulang (cyclic stress) yang besarnya masih jauh dibawah batas kekuatan elastiknya. Sebagian besar dari kerusakan yang terjadi pada komponen mesin disebabkan oleh kelelahan ini. Karenanya kelelahan merupakan sifat yang sangat penting, tetapi sifat ini juga sulit diukur karena sangat banyak faktor yang mempengaruhinya.
Creep, atau bahasa lainnya merambat atau merangkak, merupakan kecenderungan suatu logam untuk mengalami deformasi plastik yang besarnya berubah sesuai dengan fungsi waktu, pada saat bahan atau komponen tersebut tadi menerima beban yang besarnya relatif tetap. Beberapa sifat mekanik diatas juga dapat dibedakan menurut cara pembebanannya,
yaitu
Sifat mekanik statis, yaitu sifat mekanik bahan terhadap beban statis yang besarnya tetap atau bebannya mengalami perubahan yang lambat.
Sifat mekanik dinamis, yaitu sifat mekanik bahan terhadap beban dinamis yang besar berubah – ubah, atau dapat juga Software Pro/Engineer Pro/Engineer adalah Computer Aided Engineering (CAE) software yang digunakan
untuk membuat 3D model dari sebuah part/component dan dapat digunakan untuk simulasi dan analisa . Parametric Technology Cooperation (PTC) selaku perusahaan yang mengeluarkan Pro/Engineer mengklaim bahwa Pro/Engineer adalah CAE software pertama yang menggunakan parametric based.
7
Berikut adalah tampilan main window saat pertama kali kita membuka Pro/Engineer.
Gbr.2.1.1 Tampilan main window Pro/Engineer
Keterangan :
Title Bar : menampilkan nama dari object yang active
Menu Bar : semua perintah di Pro/Engineer dapet di-access dari menu bar.
System Toolbar : terdiri dari icon yang merupakan flowchart untuk mengontrol kerja di Pro/Engineer, seperti model display, datum display dll.
Navigator : terdiri dari beberapa tools yang digunakan untuk mengontrol suatu model seperti model tree, layers, file explorer dll
Working Window : merupakan ruang kerja yang menampilkan 2D maupun 3D drawing sebuah part atau component
Dashboard : akan tampak untuk kebanyakan feature di Pro/Engineer, terdiri dari beberapa option dan element saat mendefinisikan feature.
Message Bar : berfungsi untuk menampilkan informasi, peringatan, dll
8
BAB III ANALISIS PRAKTIKUM
3.1. Latihan 1 : Membuat Braket 1. Buka Pro/Engineer, set direktori kerja di folder CAE_RIKI HERMAWAN_4311216236 2. Pilih New Part beri nama part pilih satuan yang dipakai (mmns) 3. Pilih datum front untuk mulai membuat Sketch 4. Buat sketch seperti pada gambar Extrude sketch dengan tebal 2.5 mm maka gambar akan menjadi seperti di bawah ini :
Extrude
Gbr.3.1.1 Sketch – Extrude Bracket
5. Aktifkan fitur Mechanica ( Application Mechanica Continue OK)
Gbr.3.1.2 Aktivasi fitur Mechanica - Bracket
9
6. Pilih material Material Assigment klik More pilih STEEL OK
Simbol pd gambar untuk material yang sudah diaplikasikan
Gbr.3.1.3 Aktivasi fitur Assigment Material - Bracket
7. Pilih menu Displacement Constraint Reference pilih Edge/Curve OK
Gbr.3.1.4 Penerapan Displacement Constrain - Bracket
8. Pilih beban Bearing Load reference pada surface hole atas dengan force
Gbr.3.1.5 Penggunaan Beban Bearing Load - Bracket
10
9. Pilih menu Mechanical Analyses File : New Static OK
Gbr.3.1.6 Aktivasi fitur Mechanical Analyses - Bracket
10. Pilih Start Run (green flag) Yes Run Status Complete
OK and Show
Gbr.3.1.7 Menjalankan fitur Simulasi Result - Bracket
3.2
Latihan 2 Menerapkan Massa, Pegas, Dan Idealisasi Beam 1. Buka pro/engineer, atur direktori kerja di folder CAE_RIKI HERMAWAN_4311216236 2. Pilih New Part beri nama part pilih satuan yang dipakai (mmns) 3. Pilih datum front untuk mulai membuat Sketch 4. Buat sketch seperti pada gambar buat titik datum seperti pada gambar (untuk constraint)
11
Gbr.3.2.1 Sketch – Beam 1
5. Aktifkan fitur Mechanica ( Application Mechanica Continue OK)
Gbr.3.2.2 Aktivasi fitur Mechanica – Beam 1
6. Pilih Insert Beam
kemudian isi beam dan Set Beam Section : Hollow Circle
dan masukkan diameter beam seperti gambar di bawah.
Gbr.3.2.3 Penggunaan fitur Beam – Beam 1
12
Gbr.3.2.4 Fitur Beam yang sudah diaplikasikan – Beam 1
7. Pilih material Material Assigment klik More pilih STEEL OK
Simbol pd gambar untuk material yang sudah diaplikasikan
Gbr.3.2.5 Aktivasi fitur Assigment Material – Beam 1
8. Pilih menu Displacement Constraint Reference pilih Edge/Curve OK
Gbr.3.2.6 Penerapan Displacement Constrain – Beam 1
13
9. Tambahkan beban pada beam dengan mengklik "Force/Moment Load"
Gbr.3.2.7Penambahan beban dengan Force/Momen Load – Beam 1
11. Pilih menu Mechanical Analyses File : New Static OK
Gbr.3.2.8 Aktivasi fitur Mechanical Analyses – Beam 1
10. Pilih Start Run (green flag) Yes Run Status Complete
OK and Show
Gbr.3.2.9 Menjalankan fitur Simulasi Result - Beam 1
14
12. Pilih menu Graph pada Result
dan akan menampilkan grafik dimana beban
yang paling besar pada beam tersebut
Gbr.3.2.10 Mechanica Result dengan tampilan Grafik - Beam 1
15
3.3 Latihan 3 Menerapkan Massa, Dan Idealisasi Beam (Latihan pra-UAS) 1. Buka pro/engineer, atur direktori kerja di folder CAE_RIKI HERMAWAN_4311216236 2. Pilih New Part beri nama part pilih satuan yang dipakai (mmns) 3. Pilih datum front untuk mulai membuat Sketch 4. Buat sketch seperti pada gambar OK
Gbr.3.3.1 Sketch - Beam 2
5. Aktifkan fitur Mechanica ( Application Mechanica Continue OK)
Gbr.3..3.2 Aktivasi fitur Mechanica – Beam 2
6. Pilih menu Displacement Constraint Reference pilih Edge/Curve OK
Gbr.3.3.3 Penerapan Displacement Constrain – Beam 2
16
7. Tambahkan beban pada beam dengan mengklik Force/Moment Load
Gbr.3.3.4Penambahan beban dengan Force/Momen Load – Beam 2
8. Pilih Insert Beam
kemudian isi beam dan Set Beam Section : Hollow Circle
dan masukkan diameter beam seperti gambar di bawah.
Setelah diaktifkan fitur Beam Gbr.3.3.5 Aktivasi fitur Beam – Beam 2
17
9. Pilih material Material Assigment klik More pilih STEEL OK
Simbol pd gambar untuk material yang sudah diaplikasikan
Gbr.3.3.6 Aktivasi fitur Assigment Material – Beam 2
10. Pilih menu Mechanical Analyses File : New Static OK
Gbr.3.3.7 Aktivasi fitur Mechanical Analyses – Beam 2
11. Pilih Start Run (green flag) Yes Run Status Complete
Gbr.3.3.8 Menjalankan fitur Simulasi Result - Beam 2
OK and Show
18
Gbr.3.3.9 Simulasi Result - Beam 2
12. Setelah simulasi berhasil dilakukan, maka bisa dibuat grafik dengan analisa Von Misses. Pilih Mechanica Result
Graph select Curve OK OK and Show
Gbr.3.3.10 Menjalankan Result Grafik Von Misses - Beam 2
19
Gbr.3.3.11 Result Grafik Von Misses - Beam 2
20
BAB IV ANALISIS UJIAN PRAKTIKUM 4.1 Soal UTS 1. Buka Pro/Engineer,atur direktori kerja di folder CAE_RIKI HERMAWAN_4311216236 2. Pilih New Part beri nama part pilih satuan yang dipakai (mmns) 3. Pilih datum front untuk mulai membuat Sketch 4. Buat Sketch seperti pada gambar OK
Gbr.4.1.1 Sketch – Hollow Bar
5. Pilih Extrude
lalu masukkan panjangnya 400
OK
Gbr.4.1.2 Extrude – Hollow Bar
6. Lalu buat Point
sebagai titik untuk penempatan beban di 2 tempat
Gbr.4.1.3 Menambahkan Point pada Bar – Hollow Bar
21
7. Aktifkan fitur Mechanica ( Application Mechanica Continue OK)
Gbr.4.1.4 Aktivasi fitur Mechanica – Hollow Bar
8. Pilih menu Displacement Constraint
Reference pilih Surface OK
Gbr.4.1.5 Penerapan Displacement Constrain – Hollow Bar
9. Tambahkan beban pada hollow dengan mengklik Force/Moment Load
22
Gbr.4.1.6 Menambahkan beban dengan Force/Momen Load – Hollow Bar
10. Pilih material Material Assigment klik More pilih STEEL OK
Gbr.4.1.7 Aktivasi fitur Assigment Material – Hollow Bar
10. Pilih menu Mechanical Analyses File : New Static OK
Gbr.4.1.8 Aktivasi fitur Mechanical Analyses – Hollow Bar
23
11. Pilih Start Run (green flag) Yes Run Status Complete
OK and Show
Gbr.4.1.9 Menjalankan fitur Simulasi Result - Hollow Bar
Gbr.4.1.10 Simulasi Result - Hollow Bar
12. Setelah simulasi berhasil dilakukan, maka bisa dibuat grafik dengan analisa Von Misses. Pilih Mechanica Result
Graph select Curve OK OK and Show
Gbr.4.1.11 Menjalankan fitur Simulasi Grafik - Hollow Bar
24
Gbr.4.1.12 Result Grafik analisa Von Misses - Hollow Bar
4.2.1 Soal UAS Sebuah batang besi ditopang 2 penyangga dan diberi 2 beban seperti gambar dibawah ini. Hitung berapa beban yang diterima penyangga A dan B menggunakan software pro Engineering jika batang besi dibawah ini dengan penampang hollow rect (d =8 mm, di = 4mm, b = 12mm, bi = 8mm).
Gbr.4.2.1 Studi kasus Beban – UAS 1
- Hitung beban yang diterima penyangga A dan B secara matematis - Bandingkan hasil analisa software dengan hitungan matematis Langkah-langkah penyelesaiannya sebagai berikut : 1. Buka Pro/Engineer,atur direktori kerja di folder CAE_RIKI HERMAWAN_4311216236 2. Pilih New Part beri nama part pilih satuan yang dipakai (mmns)
25
3. Pilih datum front untuk mulai membuat Sketch 4. Buat Sketch seperti pada gambar OK
Gbr.4.2.2 Sketch – UAS 1
5. Buat titik datum PNT0 klik datum point
beri jarak 150 mm. Buat titik datum
PNT1 seperti pada gambar di bawah dengan jarak 200 mm.
Gbr.4.2.3 Menambahkan Point pada Sketch – UAS 1
6. Aktifkan fitur Mechanica ( Application Mechanica Continue OK)
Gbr.4.2.4 Aktivasi fitur Mechanica – UAS 1
26
7. Pilih menu Displacement Constraint
Reference pilih Edge OK
Gbr.4.2.5 Penerapan Displacement Constrain – UAS 1
8. Tambahkan beban pada garis dengan mengklik Force/Moment Load
input force
PNT0 : Y = -250kg * 9.81 (gravitasi). Kemudian input force PNT1 : Y = -150kg * 9.81 (gravitasi).
Gbr.4.2.6 Menambahkan beban dengan Force/Momen Load – UAS 1
9. Pilih Insert Beam
kemudian isi beam dan Set Beam Section : Hollow Rect
dan masukkan data b = 12, d = 8, bi = 8, di = 4 beam seperti gambar di bawah.
Gbr.4.2.7 Aktivasi fitur Beam – UAS 1
27
10. Pilih material Material Assigment klik More pilih STEEL OK
Gbr.4.2.8 Aktivasi fitur Assigment Material – UAS 1
11. Pilih menu Mechanical Analyses File : New Static OK
Gbr.4.2.9 Aktivasi fitur Mechanical Analyses – UAS 1
12. Pilih Start Run (green flag) Yes Run Status Complete
Gbr.4.2.10 Menjalankan simulasi Result – UAS 1
OK and Show
28
Gbr.4.2.11 Simulasi Result – UAS 1
13. Setelah simulasi berhasil dilakukan, maka bisa dibuat grafik dengan analisa Von Misses. Pilih Mechanica Result
Graph select Curve OK OK and Show
Gbr.4.2.12 Result simulasi Grafik Von Misses – UAS 1
29
4.1.2 Perhitungan beban yang diterima penyangga A dan B secara matematis.
F1 = 250 kg = 2452.5 N F2 = 150 kg = 1471.5 N
ΣMA = 0 - RB . 450 + F2 . 350 + F1 . 150 = 0 - RB . 450 + 1471,5 . 350 + 2452,5 . 150 = 0 - RB . 450 + 515025 + 367875 = 0 - RB . 450 = - 882900 RB = 1962 N ΣMB = 0 RA . 450 – F1 . 300 - F2 . 100 = 0 RB . 450 - 2452,5 . 300 - 1471,5 . 100 = 0 RB . 450 - 735750 - 14715 = 0 RB . 450 = 88290 RB = 1962 N
30
4.3 Soal UAS 2 – Analisa Papan Loncat 1. Buka pro/engineer, atur direktori kerja di folder CAE_RIKI HERMAWAN_4311216236 2. Pilih New Part beri nama part pilih satuan yang dipakai (mmns) 3. Pilih datum front untuk mulai membuat Sketch 4. Buat sketch seperti pada gambar OK
Gbr.4.3.1 Sketch – UAS 2
5. Pilih Extrude
lalu masukkan panjangnya 20
OK
Gbr.4.3.2 Extrude – UAS 2
6. Lalu buat Point
sebagai titik untuk penempatan beban di 1 tempat dan buat
Displacement Constraint
Reference pilih Surface OK
Gbr.4.3.3 Penerapan Displacement Constrain – UAS 2
31
7. Pilih material Material Assigment klik More pilih STEEL OK
Gbr.4.3.4 Aktivasi fitur Assigment Material – UAS 2
8. Aktifkan fitur Mechanica ( Application Mechanica Continue OK) 9. Pilih menu Mechanical Analyses File : New Static OK
Gbr.4.3.5 Aktivasi fitur Mechanical Analyses – UAS 2
10. Pilih Start Run (green flag) Yes Run Status Complete
Gbr.4.3.6 Menjalankan simulasi Result – UAS 2
OK and Show
32
Critical Area
Gbr.4.3.7 Simulasi Result – UAS 2
33
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pada kesempatan praktek kali ini saya dapat menggunakan software Pro Engineering sebagai alat untuk mensimulasikan perilaku rancangan, menghitung tegangan dan nilai lain untuk masing-masing idealisasi atau elemen sebelum mengaplikasikannya ke lapangan. Beberapa manfaat yang didapat antara lain : 1. Praktek simulasi mekanika kekuatan material ini sangat bermanfaat sekali bagi mahasiswa Teknik Mesin yang nanti nya akan diaplikasikan dalam dunia kerja. 2. Simulasi mekanika kekuatan material memberikan gambaran tentang distribusi nilai stress terhadap suatu rancangan produk. Sehingga akan menjadi bahan pertimbangan dalam perancangan design. 5.2 Saran 1. Tim pengajar diharapkan lebih intensif lagi dalam memberikan bimbingan mengenai simulasi mekanika kekuatan material. 2. Diharapkan latihan-latihan dalam modul di orientasikan seperti kasus perancangan design dalam dunia kerja sehingga mahasiswa lebih memahami tentang FEM (Finite Element Method) analysis. 3. Fitur –fitur yang ada di dalam CAE lebih dikembangkan sesuai dengan kebutuhan di dunia Industri saat ini dan kedepannya.
34
DAFTAR PUSTAKA
Horgan, jack (2004-06-21). "eda & plm?". Http://www10.edacafe.com/nbc/articles/view_weekly.php?articleid=209213&page_no=3. Diakses pada tanggal 07 Januari 2013. "Introduction to Finite Element Analysis - Theory and application" - Harold C Martin & Graham F Carey - McGraw-Hili Book Company.
"Theory of Matrix structural analysis" - przemieniecki J S – McGrawHill Book Company.
"The Finite element method By Zienkiewicz 0 C" - Tata McGraw-Hili Publishing Company Ltd.
35