LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BENGKEL SEMESTER VI
”KONTROL POMPA AIR BERSIH”
Dosen Pembimbing : Suparmono, S.T. Ir. Gunoro
Oleh : Agus Priono
0805031002 EL – 6B
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MEDAN
2011
2
2011
2
LEMBAR PENILAIAN
Judul Laporan
: ”Kontrol Pompa Air Bersih”
Kelompok
: 1 (satu)
No. Drawer
: 1 (satu)
Nama Praktikan
: Agus Priono
Tanggal Praktikum
: 20 Juni 2011 – 09 Juli 2011
Tanggal Penyerahan Laporan Laporan : 22 Juli Juli 2011 2011 Dosen Pembimbing I
: Suparmono, S.T.
Dosen Pembimbing II
: Ir. Gunoro
Nilai
: “__________”
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENILAIAN............................................................................................ i DAFTAR ISI............................................................................................................ ii DAFTAR TABEL.................................................................................................. iii DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. iv BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1 I.1 Pendahuluan....................................................................................................1 I.2 Tujuan ............................................................................................................. 2 BAB II DASAR TEORI................................................................................... ....... 3 II.1 Teori ............................................................................................................. 3 II.1.1 Pedoman Merencanakan Panel Kontrol.................................................3 II.1.2 Pedoman Merakit / Merangkai............................................................... 3 II.1.3 Deskripsi Kerja....................................................................................... 4 BAB III LANGKAH KERJA.................................................................................. 6 III.1 Peralatan dan Bahan..................................................................................... 6 III.1.1 Peralatan ................................................................................................ 6 III.1.2 Bahan..................................................................................................... 7 III.2 Langkah Kerja ............................................................................................ 10 III.3 Diagram Rangkaian Kontrol ......................................................................10 BAB IV ANALISA HASIL...................................................................................23 IV.1 Analisa Kerja Rangkaian........................................................................... 23 BAB V KESIMPULAN......................................................................................... 28
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I PENDAHULUAN I.1 Pendahuluan
Latihan bengkel semester VI ini tertuju pada instalasi kontrol listrik pada pada pompa air bersih yang diperkecil yang bertujuan agar kelak dapat menginstalasi pada proyek yang sebenarnya . Pada semester VI ini setiap mahasiswa dibagi atas 2 group, yaitu kontrol pompa air bersih dan kontrol pencegah air melimpah. Masing-masing group berbeda pada sistem operasinya, dengan maksud agar mahasiswa dapat menyerap informasi teknik sebanyak mungkin. Pada akhir praktek semester VI ini mahasiswa akan mendapat tugas membuat laporan praktek. Maksud dari pembuatan laporan praktek ini adalah membimbing mahasiswa untuk mencapai tujuan utama yakni menghasilkan mahasiswa yang memiliki nalar, kreatifitas, dan kemampuan/skill yang tinggi sebagai modal dalam menghadapi dan menguasai keadaan lapangan kelak Karena hal-hal di atas maka pemasangan instalasi kontrol listrik harus benar-benar di rencanakan dari awal hingga selesai. Untuk lebih maksimal sebaiknya pekerjaan tersebut mengikuti sistem yang di sarankan pada PUIL. Karena disana telah di jelaskan dengan rinci bagaimana tentang instalasi kontrol listrik yang baik dan benar serta memenuhi standard. Disana juga diterangkan beberapa teknik pemasangan instalasi kontrol listrik sebagaimana mestinya. Misalnya ; melakukan pengawatan, penarikan kabel, penempatan peralatan, penyambungan kabel, serta mencari kesalahan ( trouble shooting ).
Ingat :
Instruktur hanya memberikan instruksi dan teknis pemasangannya, maka keaktifan Anda pada praktek bengkel listrik semester VI ini untuk mengelola
1
semua perencanaan yang bersangkut paut dengan teknis pemasangannya sangatlah diharapkan. Setiap pekerjaan selalu utamakan keselamatan diri Anda.
I.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum bengkel ini adalah : 1.
Praktikan dapat memahami diagram rangkaian kontrol pompa air bersih sekaligus mengetahui cara kerja dari rangkaian kontrol pompa air bersih.
2.
Praktikan mampu menganalisa rangkaian kontrol air bersih, dan memperbaiki rangkaian kontrol air bersih jika ditemukan kesalahan.
3.
Praktikan diharapkan mampu mengetahui letak kesalahan/trouble dari sistem kontrol pompa air bersih dan sekaligus mampu untuk memperbaikinya.
4.
Melatih praktikan agar mampu bekerja dengan cepat dan tepat sesuai dengan skedul/jadwal yang telah disepakati bersama.
5.
Melatih daya nalar dan kecepatan pengambilan tindakan dalam menghadapi suatu sistem, baik dalam keadaan normal dan trouble.
2
BAB II DASAR TEORI II.1 Teori II.1.1 Pedoman Merencanakan Panel Kontrol
Pedoman merencanakan panel kontrol : 1. Kumpulkan data tentang kegunaan peralatan / bahan yang diperlukan. 2. Rencanakan ukuran kotak panel / frame yang distandartkan, baik kualitas maupun keamanan listriknya. 3. Konsultasikan dengan ”Instruktur”. 4. Dapat dilanjutkan sesuai langkah dengan pekerjaan.
II.1.2 Pedoman Merakit / Merangkai
Pedoman merangkai : 1. Mengetahui sistem kerja rangkaian. 2. Diketahiu fungsi setiap komponen dengan pasti. 3. Dapatkan spesifikasi setiap komponen. 4. Buat sheet peletakan setiap komponen. 5. Konsultasikan dengan ”Instruktur” tentang kapasitasnya. 6. Tentukan ukuran rangka / landasan komponen. 7. Rakit tempat landasan komponen. 8. Tempatkan komponen sesuai sheet yang anda buat. 9. Tandai setiap komponen sesuai kode pada rangkaian kontrolnya.
3
10. Rangkailah komponen, kolom demi kolom sesuai tahap, kelas kerja atau level tegangan sumber. 11. Lanjutkan kepenyelesaian.
II.1.3 Deskripsi Kerja
S29 LEVEL 4
S28 LEVEL 3
SUMUR B S27 LEVEL 2
S26 LEVEL 1
b12
b16
S11
M1
SUMUR A
M2
Gambar II. 1 Gambar Simulasi Pompa Air Bersih
4
Bila bak penampungan dalam kondisi kosong dan ada air di dalam sumur maka kedua pompa akan bekerja secara bersamaan hingga air mencapai level 3. Bila air turun hingga ke level 2 maka salah satu pompa akan bekerja kembali hingga air menyentuh level 3. Kemudian jika air turun kembali ke level 2 maka salah satu pompa yang lain akan bekerja hingga air menyentuh level 3. Saat terjadi hujan atau sensor level 3 rusak maka air akan mencapai level 4 dan alarm akan berbunyi untuk memberitahukan operator bahwa terjadi over flow. Bila pemakaian air banyak hingga air mencapai level satu maka kedua pompa akan bekerja hingga air mencapai level 3.
5
BAB III LANGKAH KERJA III.1 Peralatan dan Bahan
Peralatan dan bahan merupakan unsur yang penting dalam melaksanakan praktek di bengkel. Kedua unsur ini tidak dapat dipisahkan dalam suatu pekerjaan karena kedua unsur tersebut saling ketergantungan dan merupakan unsur pokok dalam melaksanakan praktek. Dalam hal ini peralatan ini dipergunakan untuk membuat tempat-tempat bahan yang digunakan untuk pemasangan bahan tersebut.
III.1.1 Peralatan
Pada praktek di bengkel ini, peralatan mekanik dan listrik dipakai secara bersama-sama. Alat mekanik lebih digunakan pada saat pembuatan rangka panel dan kontrol. Peralatan listrik untuk merangkai rangkaian kontrol, simulasi dan panel kontrol. Peralatan ini ada yang berupa peralatan tangan (hand tool) sampai alat besar. Pembuatan lubang dengan diameter tertentu yang harus disesuaikan dengan bahan yang digunakan, dengan menggunakan drilling machine Rochwell LVC, dan drilling machine VSC Twenty pada kecepatan rendah. Peralatan - peralatan yang digunakan : Tabel III. 1 Peralatan yang digunakan.
NO.
NAMA PERALATAN
JUMLAH
SATUAN
1.
Tang Kombinasi
1
Buah
2.
Tang Potong
1
Buah
3.
Tang Pengupas Kabel
1
Buah
6
4.
Obeng Positif ( + )
1
Buah
5.
Obeng Negatif ( - )
1
Buah
6.
Kunci Inggris
1
Buah
7.
Gergaji Besi
1
Buah
8.
Mesin Bor
1
Buah
9.
Multimeter
1
Buah
III.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktek kontrol Pompa Air Bersih ini terdiri dari bahan yang digunakan sebagai pengontrol dan bahan simulasi. Bahan simulasi digunakan karena jika bahan yang sebenarnya digunakan, tidak mencukupi untuk semua praktikan ataupun mungkin tidak ada tersedia di bengkel, misalnya motor. Jadi untuk mengetahui cara kerja motor tersebut cukup digunakan bahan simulasi, dan dari bahan simulasi ini nantinya akan terlihat bagaimana cara kerja motor yang sebenarnya. Pada praktek kontrol Pompa Air ini bahan simulasi untuk motor digunakan lampu tanda. Setiap bahan yang digunakan diusahakan seefisien mungkin dan sesuai dengan cara kerja rangkaian. Bahan yang digunakan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: a.
Bahan tetap , yaitu: bahan yang tidak habis, merupakan bahan
masih utuh setelah digunakan selesai praktek dan dapat digunakan kembali sesuai dengan fungsi yang sebenarnya dimasa yang akan datang. Bahan tetap diletakkan pada rangka panel, panel kontrol dan simulasi, misalnya kontaktor, triver trafo, relay 48 V dan relay 220 V, dioda, lampu tanda 48 V dan lampu tanda 220 V, saklar, hour meter, push button NO/NC, terminal, dan lain-lain.
7
b.
Bahan habis, yaitu: bahan yang berubah bentuk dari aslinya,
dimana bahan ini digunakan untuk modifikasi dari rangkaian kontrol, maupun panel kontrol, contohnya : chanel, profil C dan profil G, din profil, plat besi, PVC pejal, kabel, dan lain-lain. Penggunaan bahan pada praktek ini dipisahkan antara bahan untuk panel kontrol dan simulasi. Adapun bahan – bahan yang digunakan dalam perakitan Panel Kontrol Pompa Air Bersih dan simulasinya adalah : Tabel III. 2 Bahan yang digunakan
NO.
NAMA BAHAN
MEREK
SPESIFIKASI
JUMLAH
SATUAN
2 NO + 2 NC
2
Buah
1.
Auxiliary kontak
2.
Bell alarm
220 Volt
1
Buah
3.
Dioda
IN 4006
7
Buah
4.
Dudukan Fuse
9
Buah
5.
Fuse
10 Ampere
6
Buah
6.
Fuse
6 Ampere
3
Buah
7.
Hour Meter
Z
2
Buah
8.
Impuls
BBC
1
Buah
9.
Kaki (Relay + Timer)
Omron
15
Buah
10.
Kontaktor
Tel.Mekanik
2
Buah
11.
Lampu Simulasi
E.12
220 Volt
4
Buah
12.
Lampu Tanda
B.9
48 Volt
7
Buah
13.
Line Up Terminal
16 mm
7
Buah
14.
Line Up Terminal
2,5 mm
21
Buah
15.
Line Up Terminal
35 mm
5
Buah
8
16.
Mur Geser
20
Buah
17.
Phneumatik
Tel.Mekanik
ON Delay
2
Buah
18.
Push Button
Tel.Mekanik
NO (Hijau)
2
Buah
19.
Push Button
Tel.Mekanik
NC (Merah)
3
Buah
20.
Relay
Comet
220 Volt
7
Buah
21.
Relay
Comet
48 Volt
5
Buah
22.
Sakelar 3 Phasa
Mocller
1
Buah
23.
Sakelar Pilih I-0-II
Mocller
2
Buah
24.
Sakelar Satu Arah
Voltama
5
Buah
25.
Terminal Strip
6 mm2
2
Buah
26.
Thermal Over Load
Tel.Mekanik
15 A
2
Buah
27.
Timer 220 Volt
CMC.RSD1
ON Delay
2
Buah
28.
Timer 48 Volt
CMC RSR
OFF Delay
1
Buah
29.
Trafo 220V / 48V
SUN
CT (10 A)
1
Buah
30.
Tusuk Kontak 1 Phasa
250 V / 6 A
1
Buah
31.
Wiring Chanel
30 x 30 mm
3
Meter
32.
Profil C
1,4
Meter
33.
Profil G
440
mm
34.
Rel Omega
1,76
Meter
35.
Kabel Merah
NYAF 1,5 mm2
35
Meter
36.
Kabel Kuning
NYAF 1,5 mm2
35
Meter
37.
Kabel Hitam
NYAF 1,5 mm2
20
Meter
9
38.
Kabel Biru
NYAF 1,5 mm2
15
Meter
39.
Kabel Biru Muda
NYAF 1,5 mm2
10
Meter
40.
Pintu panel
410 x 290 mm
1
Lembar
41.
Papan simulasi
400 x 50 mm
1
Lembar
III.2 Langkah Kerja
Langkah kerja : 1. Buatlah kerangka panel untuk meletakkan komponen terlebih dahulu. 2. Periksa semua alat dan bahan masih dalam keadaan baik. 3. Pasang semua komponen sesuai dengan tata letak komponen. 4. Hubungkan semua penghantar netral terlebih dahulu (perhatikan untuk penggunaan 220 V dan 48 V). 5. Kawati rangkaian utama untuk ke motor. 6. Kawati semua rangkaian kontrol. 7. Periksa apakah semua komponen telah terhubung dengan baik. 8. Lakukan pengetesan untuk memastikan bahwa rangkaian telah berfungsi dengan baik. 9. Laporkan kepada instrukstur untuk diperiksa.
III.3 Diagram Rangkaian Kontrol
10
DIAGRAM LISTRIK
Dibawah
=
Terminal
=
Terminal No.
=
No. dar i lampu penerangan
=
Simbol dari lampu tanda
=
No. dari kotak kontak
kW
=
Beban
Gr
=
Rangkaian Instalasi
=
No. dar i ukuran penghantar
=
Pe ralat an dipasang pa da pane l de pan
No
mm
2
S2
MOD
Diatas
TANGGAL
S KA LA :
DIGAMBAR
PERUBAHAN
D IGA MB AR : A GU S P RI ON O
D IPE RI KS A :
Suparmono, S.T. Ir. Gunoro
T AN GG AL : 1 8 – 0 7 – 2 0 11
INSTALASI : KONTROL POMPA AIR BERS IH
PEKERJAAN: PERAKITAN KONTROL PANEL PEKERJAAN NO.
01
BANGUNAN
LANTAI
GAMBAR NO.
01
JUMLAH HAL.
11
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
11
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
a b c d
S29
e
LEVEL 4
f S28 LEVEL 3
g h
SUMUR B S27
i
LEVEL 2
j S26
k LEVEL 1
l m n
b12
b16
o p
S11
q
M1
r s t
SUMUR A
M2
u v w x y z
LAYOUT PAPAN SIMULASI
EL – 6B
12
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
a b c d H47
e
OVER FLOW
f g
S45
HOUR METER
HOUR METER
PUMP 1
RESET OVER FLOW
PUMP 2
H34
S57
H39
RUN PUMP 1
CHECK RUN PUMP
RUN PUMP 2
h i j k
H41
SI51
OVER LOAD P1
STOP
ALARM
SO51
H43
RESET
OVER LOAD P2
l H15
m
p q
NO FLOW P2
CHECK LAMP
n o
H20 S48
NO FLOW P1
S16
S12 SWITCH PUMP 1
S01
SWITCH PUMP 2
MAIN SWITCH
r s t u v w x y z
LAYOUT PINTU PANEL
EL – 6B
13
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
a b c
LINE UP TERMINAL
DIODA
d e WIRING CHANEL
f g h
F04
F04
F04
F05
F05
F05
F07
i WIRING CHANEL
j k l
F08
F09
K11
K14
K18
K25
K26
K27
m WIRING CHANEL
n o
K13T
K28
K29
K42
K44
K45
K51
K17T
K57T
p q
WIRING CHANEL
r s
K31M
K36M
K24
TRAFO
t u
WIRING CHANEL
v w x y z
LAYOUT PANEL KONTROL
EL – 6B
14
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
a F04 10A
b c d
K31M
48V
10b
1,3,5 F09 6A
K36M
e f
10a
F08 6A
F05 10A 1,3,5
220V
220V/48V S01
F31M
F36M 2,4,6
g
2,4,6
h
F07 6A PANEL BODY
i j
PANEL DOOR
k l
RACK
m n o p q
1 2 3 N E L L L P
220V
10o
48V
10p
E U V E U V W W P P
r s t u v w
N L P Y L P P U S
1 P M U P R O T O M
2 P M U P R O T O M
x y
DIAGRAM KONTROL POMPA AIR BERSIH
z
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
DIGAMBAR AGUS PRIONO DIPERIKSA Suparmono, ST
PAGE 00
EL – 6B
15
0
a b
1
09a
220V
09b
48V
3
4
5
6
7
8
9 20a 20b
6
c d
2
1 S11
e
K11
9
7
K11 4
11
2
K27 20f
1
f
1 K25
g
4
20g 3
h 3
i
6
jmp
1 0 1
j S12
61 1 55 67
l
K10T 5
m 2
A2
o 09o 220V
q r
09p
68
K14 K11
10
1 kol 30c
11
S16
K13
A2
30k
K36 62
K15T
4
K13T A1 K14
55 67
K17T
8
K15T A1 1 2
68
18 H15
K18 1 kol 35c
K44 K17T A1 K17
19
4
4
A2
10
3 56
A2
K18
20 1 2 10
H19 20o 20p
48V
NONC NONC 12
11
61 1
K42
K18
7
62
4
A1 K10T
n
56
9
1 0 1
K31
K13T 3
9 auto
jmp
K14
4
k
p
9
auto
12 14
NONC
NONC
13 13 22
15 12 52
NO NC 16
NONC
NONC
17 17 24
19 16 56
s t u v w
1 P a d a P n a r i l A a y n a d A
2 P a d a P n a r i l A a y n a d A
1 P W O L F O N
2 P W O L F O N
x y z
DIAGRAM KONTROL POMPA AIR BERSIH POLITEKNIK NEGERI MEDAN
DIGAMBAR AGUS PRIONO DIPERIKSA Suparmono, ST
PAGE 01
EL – 6B
16
0
a b
1
4
5
6
7
8
9
220V
40a
19b
48V
30b
5 K26
d
13 K13
6
e
g
3
19a
c
f
2
8 K26
14
19f
K28
19g
K17 11
8
14
6 K28
11
13
6 K27
1 K24
5
7
2
h 10
i j k
S26
S27
S28
S29
11
12
13
14
K27 2
K28 2
K29 2
10
10
l m n
K24
a
o 19o 220V p q r
K25
b
2 10
K26
2 10
10
19p 48V
30o 30p
NO N C 25
N O N C N O N C NO N C N O N C N O N C 14 14
21 23
24 21 23
14
45
s t u v w
S L U P M I
1 L E V E L
2 L E V E L
3 L E V E L
4 L E V E L
x y
DIAGRAM KONTROL POMPA AIR BERSIH
z
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
DIGAMBAR AGUS PRIONO DIPERIKSA Suparmono, ST
PAGE 02
EL – 6B
17
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
a b c
29b 48V
40b 16o
12o 95
11
F31M
d
K57T
F36M
96
e
95
9
96
f g
83
83
K31M
h
K36M 84
i
84
j k
19k
40k
l
53
53
K31M
m
K36M 54
n
K 31 M A 1
q r s
54
22
15 G32
o 29o 220V p
23
21
h
K36M A1
H34
G37
A2
24
16 h
H39 40o
A2
29p 48V
40p
NONC
NONC
3 x 04 14 32
3 x 05 18 37
34
39
4 2 31
44 36
t u v w
1 P M U P N U R
2 P M U P N U R
x y
DIAGRAM KONTROL POMPA AIR BERSIH
z
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
DIGAMBAR AGUS PRIONO DIPERIKSA Suparmono, ST
PAGE 03
EL – 6B
18
0
a b
1
3
4
5
6
7
8
9
29a 220V
50a
39b
50b
48V
c d
2
6 K42
97
6
F31M
K44
7
e
98
97
F36M
1 K29
7
1
K45
98
3
6
33
K45 3
S48 Check Lamp 7
34
f 31
g h
S45
i
Reset Over Flow
32
j k
25
39k
27
l m n
26
K42
H41
o p
39o 220V
28
2
K44
H43
10
2
K45
10
NONC
r
41 14 53
43 18 54
NONC 46 47 55
s t
w
50o
10
50p
NO NC
v
30 H47
39p 48V
q
u
2
1 P D A O L R E V O
2 P D A O L R E V O
W O L F R E V O T E S E R
W O L F R E V O
P M A L K C E H C
x y
DIAGRAM KONTROL POMPA AIR BERSIH
z
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
DIGAMBAR AGUS PRIONO DIPERIKSA Suparmono, ST
PAGE 04
EL – 6B
19
0
a b
1
2
e
4
5
6
11
6
7
8
9
49 a 220 V 49b
c d
3
1 SI51
11
K51
Stop Alarm
K51 4
9
f g h i
6 SO51
K14
Reset
11 K42
7
11
K44 9
K45 9
3
K18 9
S57 7
6
Check Run Pump
j 17
k l m n o p q r
K51
2
6
3 2
K57T 49o 220V
10
49p 48V
10
NONC
NONC 34 39
52 54
s t u v w
M R A L A
P M U P N U R K C E H C
x y
DIAGRAM KONTROL POMPA AIR BERSIH
z
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
DIGAMBAR AGUS PRIONO DIPERIKSA Suparmono, ST
PAGE 05
EL – 6B
20
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
a b c d e f g h i j k l m
PATH
SIZE
NUMBER OF GROUP
TERMINAL NO L1 L2 L3 PE U V W
PUMP 1
PE U V W PE
PUMP 2
1 2
FLOWTING SWITCHS
PE 3 4 5 PE 6 7 8
n
PE
o
PE
p
SUPPLY
N
9 10
NO FLOW CONTROLLER PUMP 1 (b12) SWITCH / AUTO PUMP 2 NO FLOW CONTROLLER PUMP 2 (b16) SWITCH / AUTO PUMP 2 FLOWTHING SWITCH S26
11 12
FLOWTHING SWITCH S27
q
PE
r
13 PE
FLOWTHING SWITCH S28
s
14
FLOWTHING SWITCH S29
PE
t u v
15 N 16 N 17 N
RISING WATER VALVE PUMP 1 RISING WATER VALVE PUMP 2 ALARM CONTROLLER
w x y z
PAGE 06
EL – 6B
21
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
a b 1
c
FLOWTING SWITCH S11
2
d
4
e
5
NO FLOW CONTROLLER PUMP 1 (b12)
N
f
7
g
8
h
N
NO FLOW CONTROLLER PUMP 2 (b16)
10
i
FLOWTING SWITCH 11
j
10
k
12
FLOWTING SWITCH 10
l
FLOWTING SWITCH 13
m
10
n
14
FLOWTING SWITCH 15
o
RISING WATER VALVE PUMP1 N
p
16
q
N
RISING WATER VALVE PUMP2 U1
r
PUMP 1 N
s
U2
t
N
PUMP 2 17
u
ALARM CONECTOR N
v w x y z
PAGE 07
EL – 6B
22
BAB IV ANALISA HASIL IV.1 Analisa Kerja Rangkaian
Bila main switch S01 ON dan S11 ON (pelampung pada sumur A) yang menandakan air pada sumur A ada, dan tangki B dalam keadaan kosong (S26 OFF) maka kedua motor akan langsung bekerja untuk mengisi tangki B dengan air, sampai mencapai level 3.. Bila air kembali surut (air yang keluar lebih besar dari air yang masuk), dalam hal ini air berada antara level 1 dan level 2 maka salah satu pompa kembali bekerja. Bila air yang masuk lebih besar dari air yang keluar maka suatu saat air akan kembali mencapai level 3. Bila air kembali surut dan air berada antara level 1 dan level 2 maka salah satu pompa yang lain akan bekerja. Pada saat pemakaian air semakin banyak dan air mencapai level 1 maka kedua pompa akan bekerja bersama-sama. Pada saat pengisian air pada tangki B dari level 2 sampai level 3 terjadi pergantian motor yang bekerja secara bergantian (bila air menyusut terlebih dahulu di bawah level 2). Hal ini disebabkan karena pada saat antara level 2 dan level 3, S27 yang bekerja sehingga mengaktifkan K27. Aktifnya K27 akan menghubungkan arus ke saklar impuls dimana saklar impuls mengoperasikan K25 yang berfungsi sebagai penentu pompa mana yang akan bekerja berikutnya. Pada saat air mencapai level 3 maka S28 ON yang akan memutuskan semua hubungan ke kedua pompa, sehingga pada saat air mencapai level 3 maka tak satu pun motor akan bekerja. Bila air pada tangki B telah mencapai level 3 dan terus meningkat sampai ke level 4 (bisa saja tangki B pada ruangan terbuka dan tidak di tutup sehingga air hujan masuk pada tangki B dan menampung air hujan tersebut atau dikarenakan rusaknya sensor S28 pada level 3 sehingga air terus bertambah di dalam tangki B) maka lampu tanda over flow H47 akan ON dan alarm akan berbunyi. Agar alarm OFF maka kita harus menekan push button SI51 (meski air masih pada level 4) dalam hal ini setelah kita mengetahui bahwa air sudah mencapai level 4, dengan berbunyinya alarm, maka alarm harus kita matikan terlebih dahulu, lalu kita
23
mengambil tindakan untuk mengatasi hal ini . setelah tindakan dilakukan sehingga air tidak lagi mencapai level 4, baru kita dapat meng-OFFkan lampu tanda over flow dengan menekan push button S45 (reset over flow). Untuk mereset alarm kita cukup menekan push button SO51. Apabila kita tidak mereset alarm, maka kelak jika terjadi gangguan (over load, over flow, maupun no flow) maka alarm tidak akan berbunyi. Tetapi bila kita mereset alarm, maka apabila gangguan terjadi lagi alarm akan berbunyi, hal ini disebabkan karena K51 kembali pada kodisi normal, sehingga tetap ada kontak yang selalu stand by mengalirakan arus ke alarm apabila terjadi gangguan (over flow, over load, no flow) pada sistem kontrol. Hal-hal yang berhubungan pada sistem kontrol pompa air bersih adalah sebagai berikut : 1. No Flow
Pada kenyataannya no flow terjadi pada sistem karena pada pipa tidak ada aliran air pada saat pompa bekerja. Untuk simulasi agar no flow terjadi pada pompa 1 (M1) dan atau pompa 2 (M2) maka pengaturan waktu pada K13T harus lebih cepat dari pada pengaturan waktu pada K10T (untuk M1), sedangkan agar no flow terjadi pada M2 maka pengaturan waktu pada K17T harus lebih cepat dari pada pengaturan waktu pada K15T. 2. M1 Over Load
Over load adalah keadaan dimana motor (M1) mengalami beban lebih. Bila M1 over load, maka lampu tanda H41 akan menyala. 3. M2 Over Load
Over load adalah keadaan dimana motor (M2) mengalami beban lebih. Bila M2 over load, maka lampu tanda H43 akan menyala.
24
4. No Flow dan Over Load Terjadi pada M1 Bila no flow terjadi pada M1 kemudian over load juga terjadi pada M1, maka lampu tanda over load M1 (H41) akan menyala, sedangkan lampu tanda no flow M1 (H15) akan OFF, meski motor pada keadaan no flow 5. No Flow dan Over Load Terjadi pada M2 Bila no flow terjadi pada M2 kemudian over load juga terjadi pada M2, maka lampu tanda over load M2 (H43) akan menyala, sedangkan lampu tanda no flow M2 (H19) akan OFF, meski motor pada keadaan no flow. 6. Ada Aliran
Pada kenyataannya kejadian ada aliran adalah pada saat motor bekerja air pada pipa tetap ada. Agar situasi ini terjadi, pada simulasi pompa air bersih ini, maka pengaturan waktu K10T harus lebih cepat dari K13T (untuk Pompa 1). Untuk M2 agar terjadi aliran pada simulasi ini, maka pengaturan waktu K15T harus lebih cepat dari K17T. 7. Over Flow
Yaitu air dalam sumur B berlebih (air mecapai level 4).Hal ini harus diantisipasi karena mengakibatkan kerja sistem menjadi tidak efektif dan efisien. Cara mengantisipasinya adalah dengan membuat pelampung pada level 4 yang megakibatkan alarm berbunyi dan lampu tanda over flow (H47) menyala. Ketika operator mendengar alarm tanda over flow maka alarm harus dimatikan terlebih dahulu lalu kemudian mengambil tindakan untuk mengatasi hal ini. Setelah tindakan dilakukan sehingga air tidak lagi mencapai level 4, baru kita dapat mengOFFkan lampu tanda over flow dengan menekan S45 (reset over flow). 8. Main Switch
25
Main switch berfungsi sebagai saklar utama yang menghubungkan sistem dengan supply PLN. 9. Jmp
Untuk mencek apakah motor dalam keadaan baik atau tidak, kita hanya memutar switch pump 1 (untuk M1) dan switch pump 2 (untuk M2) pada posisi jmp. 10. Auto
Pada pintu panel terdapat switch pump 1 (untuk M1) dan switch pump 2 (untuk M2). Bila switch pump 1 dan 2 kita arahkan pada posisi auto maka pengoperasian sistem kontrol air bersih ini sudah dapat kita operasikan sebagaimana mestinya. 11. Check Lamp
Untuk mencek semua lampu tanda pada pintu panel apakah semua bekerja dengan baik, kita cukup menekan S48 saja. Bila semua lampu tanda pada pintu panel dalam keadaan ON selama S48 ditekan, maka semua lampu tanda pada pintu panel dalam keadaan baik. 12. Stop Alarm
Saklar tekan stop alarm berfungsi untuk meng-OFFkan alarm apabila alarm berbunyi. 13. Reset Alarm
Saklar tekan reset alarm berfungsi untuk me-reset alarm setelah alarm bekerja, sehingga alarm tetap akan bekerja apabila terjadi gangguan (over flow, over load dan no flow). Apabila kita tidak menekan reset alarm maka alarm tidak akan berbunyi lagi setelah sebelumnya alarm berbunyi. 1. Check Run Pump
26
Check run pump berfungsi untuk memeriksa apakah motor dapat bekerja dalam keadaan baik. Untuk check run pump pastikan dahulu bahwa K31M (M1) dan K36M (M2) bekerja. Setelah itu S57 kita tekan, maka selama pengaturan waktu tertentu pada S57 lampu tanda run pump 1 dan run pump 2 akan menyala, sedangkan M1 dan M2 tetap ON selama K31M dan K36M ON. Demikian pula sebaliknya bila K31M dan K36M tidak bekerja, maka check run pump tidak dapat kita lakukan. 15. Reset Over Flow
Saklar tekan reset over flow berfungsi untuk meng-OFFkan lampu tanda over flow setelah air dibawah level 4, yang mana sebelumnya air telah mencapai level 4 dan lampu tanda over flow ON.
27
BAB V KESIMPULAN
Dari hasil praktek dapat kita ambil kesimpulan, yaitu : 1. Untuk mengoperasikan pompa air bersih ini pertama sekali kita harus mengetahui apakah motor dalam keadaan baik atau tidak. Untuk itu kita harus memutar selector switch pada keadaan jmp, apabila motor bekerja dengan baik, maka kita dapat mengoperasikan pompa air bersih ini pada posisi auto untuk memompa air ke suatu penampungan. 2. Rangkaian kontrol air bersih ini merupakan rangkaian kontrol yang digunakan untuk memompa air dari suatu sumur ke dalam suatu penampungan air dimana rangkaiannya dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat diaplikasikan ke dalam proyek-proyek yang mengelola air bersih. 3. Untuk merancang dan merakit kontrol pompa air bersih kita harus dapat membaca diagram rangkaian dan mengetahui sistem kerja rangkaian serta mengetahui fungsi setiap komponen dengan pasti. 4. Untuk merancang dan merakit panel kontrol, posisi komponen-komponen haruslah tepat agar dalam pengawatannya mudah, dan pada umumnya komponen-komponen yang berat diletakkan pada posisi paling bawah pada rangka / landasan panel komponen. 5. Dalam melakukan pengawatan rangkaian kontrol pompa air bersih, penarikan kabel dari terminal utama panel ke komponen-komponen yang terpasang di pintu panel haruslah memiliki toleransi agar pintu panel dapat dibuka dan ditutup dengan mudah (leluasa). 6. Apabila kita mengalami trouble (masalah) pada bagian rangkaian kontrol air bersih ini maka kita terlebih dahulu :
Menganalisa kesalahan rangkaian dengan cara mengalokasikan kesalahan (mengumpulkan setiap kesalahan) dengan melakukan pengoperasian awal sebelum diperbaiki;
28