BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pertimbangan utama mengapa perlu upaya penanggulangan bahaya kebakaran adalah karena : adanya potensi bahaya kebakaran di semua tempat, kebakaran merupakan peristiwa berkobarnya api yang tidak dikehendaki dan selalu membawa kerugian. Dengan demikian usaha pencegahan harus dilakukan oleh setiap indivisu dan unit kerja agar jumlah peristiwa kebakaran, penyebab kebakaran dan jumlah kecelakaann dapat dikurangi sekecil mungkin melalui perencanaan yang baik. Melalui pelatihan ini diharapkan peserta mampu : mengidentifikasi potensi penyebab kebakaran di lingkungan tempat kerjanya dan melakukan upaya pemadaman kebakaran dini. Kebakaran terjadi akibat bertemunya unsur : bahan !yang dapat ter"bakar# suhu penyalaan$titik nyala dan %at pembakar !&' atau udara". (ntuk mencegah terjadinya kebakaran adalah dengan mencegah bertemunyan salah satu dari dua unsur lainnya. Dari apa yang sudah di jelaskan di atas, ada beberapa point dalam menghadapi kebakaran atau menangkal sebab sebab kebakaran :
Pengendalian bahan !yang dapat ter"bakar Pengendalian titik nyala
Kebaka Kebakaran ran dapat dapat terjadi terjadi karena karena banyak banyak hal, hal, bisa bisa karena karena kelala kelalaian ian manusi manusia, a, bencana alam, karena penyalaan sendiri, ataupun kebakaran yang disengaja untuk tujuan tertentu. (ntuk mencegah dan menanggulangi kebakaran perlu disediakan peralatan pemadam kebakaran yang sesuai dan cocok untuk bahan yang mungkin terb terbak akar ar di temp tempat at yang yang bers bersan angk gkut utan an.. Peral Peralat atan an pema pemada dama man n ini ini memi memili liki ki beberapa bagian seperti : Perlengkapan dan alat pemadam kebakaran sederhana )lat Pemadam )pi *ingan !)P)*" !)P)*" )lat Pemadam Kebakaran +esar
I.2 Tujuan Penulisan
.
Menjelaskan pengertian api dan kebakaran
'.
Menyebutakan dan menjelaskan tentang unsur-unsur api serta pemadamannya dan proses terjadinya api
.
Menyebutkan dan menjelaskan klasifikasi kelas kebakaran
.
Menyebutkan tahapan-tahapan pengembangan api$kebakaran
/.
Menyebutkan dan menjelaskan penyebab kebakaran
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian dan Anat!i A"i 2.1.1 Teri A"i
0yala
api adalah
suatu fenomena
yang dapat
diamati gejalanya
yaitu adanya cahaya dan panas dari suatu bahan yang sedang terbakar. 1ejala lainnya yang dapat diamati adalah bila suatu bahan telah terbakar maka akan mengalami perubahan baik bentuk fisiknya maupun sifat kimianya. Keadaan fisik bahan yang telah
terbakar
akan berubah
pula
menjadi
%at
baru.
1ejala perubahan tersebut menurut teori perubahan %at dan energi adalah perubahan secara kimia. 2.1.2 Teri Segitiga A"i #Triangel of
Fire$
(ntuk dapat berlangsungnya proses nyala api diperlukan adanya tiga unsur pokok yaitu adanya unsur : bahan yang dapat terbakar ! fuel ", oksigen !&'" yang cukup dari udara atau bahan oksidator dan panas yang cukup. )pabila salah satu unsur tersebut tidak berada pada keseimbangan yang cukup, maka api tidak akan terjadi.
2.1.% Teri Pira!ida &idang E!"at #Tetrahedron of Fire$
2enomena pada suatu bahan yang terbakar adalah terjadi perubahan bentuk dan sifat-sifatnya yang semula menjadi %at baru, maka proses ini adalah perubahan secara kimia. Proses pembakaran ditinjau
dengan
teori
kimia
adalah reaksi satu unsur atau satu senyawa dengan oksigen yang disebut oksidasi atau pembakaran. Produk yang terbentuk disebut oksida.
2.2 Ke&akaran 2.2.1 Latar Belakang
Pertimbangan utama mengapa perlu upaya penanggulangan bahaya kebakaran adalah karena : adanya potensi bahaya kebakaran di semua tempat, kebakaran merupakan peristiwa berkobarnya api yang tidak dikehendaki dan selalu membawa kerugian. Dengan demikian usaha pencegahan harus dilakukan oleh setiap indivisu dan unit kerja agar jumlah peristiwa kebakaran, penyebab kebakaran dan jumlah kecelakaann dapat dikurangi sekecil mungkin melalui perencanaan yang baik. Melalui pelatihan ini diharapkan peserta mampu : mengidentifikasi potensi penyebab kebakaran di lingkungan tempat kerjanya dan melakukan upaya pemadaman kebakaran dini. Kebakaran terjadi akibat bertemunya unsur : bahan !yang dapat ter"bakar# suhu penyalaan$titik nyala dan %at pembakar !&' atau udara". (ntuk mencegah terjadinya kebakaran adalah dengan mencegah bertemunyan salah satu dari dua unsur lainnya. 2.2.2 Pengertian Ke&akaran
Definisi kebakaran menurut Depnaker yaitu suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung dengan cepat dari suatu bahan bakar yang disertai dengan timbulnya api atau penyalaan. Definisi kebakaran menurut pengertian asuransi secara umum yaitu sesuatu yang benar-benar terbakar yang seharusnya tidak terbakar dan dibuktikan dengan adanya nyala api secara nyata, terjadi secara tidak sengaja, tiba-tiba serta menimbulkan kecelakaan atau kerugian. Definisi umumnya adalah suatu peristiwa terjadinya nyala api yang tidak dikehendaki,
sedangkan defenisi khususnya adalah suatu peristiwa oksidasi antara tiga unsur penyebab kebakaran. (nsur-unsur penyebab kebakaran ituadalah: .
+ahan Padat
: seperti kayu, kain, kertas, plastik dan lain sebagainya dan jika terbakar umumnya akan meninggalkan abu $ bara.
'. +ahan 3air
: seperti cat, alkohol dan berbagai jenis minyak.
. +ahan 1as
: seperti propane, +utane, 401 dan lain sebagainya
2.2.% Pengendalian &a'an #(ang da"at ter$&akar (ntuk mengendalikan bahan yang dapat terbakar agar tidak bertemu dengan dua unsur yang lain dilakukan melalui identifikasi bahan bakar tersebut. +ahan bakar dapat dibedakan dari jenis, titik nyala dan potensi menyala sendiri. +ahan bakar yang
memiliki titik nyala rendah dan rendah sekali harus diwaspadai karena berpotensi besar penyebab kebakaran. +ahan seperti ini memerlukan pengelolaan yang memadai : penyimpanan dalam tabung tertutup, terpisah dari bahan lain, diberi sekat dari bahan tahan api, ruang penyimpanan terbuka atau dengan ventilasi yang cukup serta dipasang detektor kebocoran. 5elain itu kewaspadaan diperlukan bagi bahan-bahan yang berada pada suhu tinggi, bahan yang bersifat mengoksidasi, bahan yang jika bertemu dengan air menghasilkan gas yang mudah terbakar !karbit", bahan yang relatif mudah terbakar seperti batu bara, kayu kering, kertas, plastik,cat, kapuk, kain, karet, jerami, sampah kering, serta bahan-bahan yang mudah meledak pada bentuk serbuk atau debu.
2.2.) Pengendalian Titik n(ala
5umber titik nyala yang paling banyak adalah api terbuka seperti nyala api kompor, pemanas, lampu minyak, api rokok, api pembakaran sampah dsb. )pi terbuka tersebut bila memang diperlukan harus dijauhkan dari bahan yang mudah terbakar. 5umber penyalaan yang lain : benda membara, bunga api, petir, reaksi eksoterm, timbulnya bara api juga terjadi karena gesekan benda dalam waktu relatif lama, atau terjadi hubung singkat rangkaian listrik.
67)01)0 M801959 M90)K P)D) ;)K<( K&MP&* M80)4) 5(M+( K&MP&* 7)01)0 )D) )01 K&5&01 7)01)0 M809011)4K)0 K&MP&* )01 M80)4)
7)01)0 M8011(0)K)0 5<8K8* +8*48+9=)0 5)M+(01)0 K)+84 =)*(5 58MP(*0) !<))<9 P8*)<(*)0 P40"
=)<9-=)<9 M80)*(= 49490 D)0 &+)< 0)M(K !+8*9 )4)5 )01 <9D)K M(D)= <8*+)K)*"
2.2.* Klasi+ikasi Ke&akaran
+erdasar Permenaker 0omor : >$M80$?@> penggolongan atau pengelompokan jenis kebakaran menurut jenis bahan yang terbakar, dimaksudkan untuk pemilihan media pemadam kebakaran yang sesuai. Pengelompokan itu adalah : . Kebakaran kelas !tipe" ), yaitu kebakaran bahan padat kecuali logam, seperti : kertas, kayu, tekstil, plastik, karet, busa dll. yang sejenis dengan itu. '. Kebakaran kelas !tipe" +, yaitu kebakaran bahan cair atau gas yang mudah terbakar, seperti : bensin, aspal,gemuk, minyak, alkohol, 4P1 dll. yang sejenis dengan itu. . Kebakaran kelas !tipe" 3, yaitu kebakaran listrik yang bertegangan . Kebakaran kelas !tipe" D, yaitu kebakaran bahan logam, seperti : aluminium, magnesium, kalium, dll. yang sejenis dengan itu. 2.2., Se&a&-se&a& Ke&akaran
. Kebakaran karena sifat kelalaian manusia, seperti : kurangnya pengertian pengetahuan penanggulangan bahaya kebakaran# kurang hati menggunakan alat dan bahan yang dapat menimbulkan api# kurangnya kesadaran pribadi atau tidak disiplin. '. Kebakaran karena peristiwa alam, terutama berkenaan dengan cuaca, sinar matahari, letusan gunung berapi, gempa bumi, petir, angin dan topan. . Kebakaran karena penyalaan sendiri, sering terjadi pada gudang bahan kimia di mana bahan bereaksi dengan udara, air dan juga dengan bahan-bahan lainnya yang mudah meledak atau terbakar. . Kebakaran karena kesengajaan untuk tujuan tertentu, misalnya sabotase, mencari keuntungan ganti rugi klaim asuransi, hilangkan jejak kejahatan, tujuan taktis pertempuran dengan jalan bumi hangus.
2.2. Peralatan Pe!ada!an Ke&akaran
(ntuk mencegah dan menanggulangi kebakaran perlu disediakan peralatan pemadam kebakaran yang sesuai dan cocok untuk bahan yang mungkin terbakar di tempat yang bersangkutan. 1. Perlengka"an dan alat "e!ada! ke&akaran seder'ana
a. )ir, bahan alam yang melimpah, murah dan tidak ada akibat ikutan (side effect), sehingga air paling banyak dipakai untuk memadamkan kebakaran. Persedian air dilakukan dengan cadangan bak-bak iar dekat daerah bahaya, alat yang diperlukan berupa ember atau slang$pipa karet$plastik. b. Pasir, bahan yang dapat menutup benda terbakar sehingga udara tidak masuk sehingga api padam. 3aranya dengan menimbunkan pada benda yang terbakar menggunakan sekop atau ember c. Karung goni, kain katun, atau selimut basah sangat efektif untuk menutup kebakaran dini pada api kompor atau kebakaran di rumah tangga, luasnya minimal ' kali luas potensi api. d.
)P)* adalah alat yang ringan serta mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada awal terjadinya kebakaran.
a. PETUNJUK PE0ILIHAN APA/
&. Karakteristik APA/
" )P)* jenis tertentu bukan merupakan pemadam untuk segala jenis kebakaran, oleh karena itu sebelum menggunakan )P)* perlu diidentifikasi jenis bahan terbakar. '" )P)* hanya ideal dioperasikan pada situasi tanpa angin kuat, )P)* kimiawi ideal dioperasikan pada suhu kamar " ;aktu ideal : detik operasi, > detik berhenti, waktu maksimum terus menerus @ detik. " +ila telah dipakai harus diisi ulang /" =arus diperiksa secara periodik, minimal ' tahun sekali. %. Alat Pe!ada! Ke&akaran Besar )lat-alat ini ada yang dilayani secara manual ada pula yang bekerja secara otomatis. a. B5istem hidran mempergu-nakan air sebagai pemadam api.
b. 5istem penyembur api ! sprinkler system", kombinasi antara sistem isyarat alat pemadam kebakaran. c. 5istem pemadam dengan gas.
2.2. Ped!an Singkat antisi"asi dan tindakan "e!ada!an ke&akaran
.
Keberhasilan pemasdaman kebakaran juga ditentukan oleh keberadaan fasilitas penunjang yang memadai, antara lain : . Fire alarm secara otomatis akan mempercepat diketahuinya peristiwa kebakaran. +eberapa kebakaran terlambat diketahui karena tidak ada fire alarm, bila api terlanjur besar maka makin sulit memadamkannya. '. 7alan petugas, diperlukan bagi petugas yang datang menggunakan kendaraan pemadam kebakaran, kadang harus mondar-mandir$keluar masuk mengambil air, sehingga perlu jalan yang memadai, keras dan lebar, juga untuk keperluan evakuasi. (ntuk itu diperlukan fasilitas : a. Daun pintu dapat dibuka keluar b. Pintu dapat dibuka dari dalam tanpa kunci c. 4ebar pintu dapat dilewati > orang$menit d. +angunan beton strukturnya harus mampu terbakar minimal C jam.
BAB III HASIL DAN PE0BAHASAN
BAB I5 PENUTUP 5.1 Kesi!"ulan
Dari apa yang sudah kami pelajari pada perkuliahan umun tentang kebakaran oleh bapak dari dinas P8M)D)M K8+)K)*)0 K&<) P)D)01 yakni : . Melakukan pengendalian kebakaran dengan melakukan penyortiran dalam meletakkan bahan$barang yang mudah atau berpotensi terbakar dengan menjauhkannya dari sumber panas !)pi" . '. Melakukan pengendalian titik nyala dengan langkah sebagai berikut : a.
7)01)0 M801959 M90)K P)D) ;)K<( K&MP&* M80)4)
b.
5(M+( K&MP&* 7)01)0 )D) )01 K&5&01
c.
7)01)0 M809011)4K)0 K&MP&* )01 M80)4)
d.
7)01)0 M809011)4K)0 K&MP&* )01 M80)4)
e.
5)M+(01)0 K)+84 =)*(5 58MP(*0) !<))<9 P8*)<(*)0 P40"
f.
=)<9 =)<9 M80)*(= 49490 D)0 &+)< 0)M(K !+8*9 )4)5 )01 <9D)K M(D)= <8*+)K)*"
. Kebakaran tidak hanya karena kelalaian manusia tetapi juga dapat terjadi karena bencana alam,kebakaran karena penyalaan sendiri dan karena disengaja. . Penggunaan alat pemadaman kebakaran tergantung jenis kebakaran yang terjadi sederhana, ringan, atau besar.
DA4TA/ PUSTAKA
=igene Perusahaan dan Kesehatan kerja : Dr. 5umamur PK, M.5c, 1unung )gung, 7akarta, 9ntroduction to 9ndustrrial =ygiene : *onald M 5cott, 4ewis Publisher, 4ondon, ??/ 8rgonomic 3heckpoints : 9nternational 4abour &ffice, 1eneva, ??E
LA0PI/AN
6a!&ar Pe!ada!an Ke&akaran Berat
6a!&ar Pe!ada!an Ke&akaran Seder'ana
6a!&ar APA/