PEMERIKSAAN PROTEIN DAN GLUKOSA URINE
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
OLEH : NAMA
: YUDI YAHYA
NIM
: J1C111011
KELOMPOK
: II (DUA)
ASISTEN
: TAUFIK NOOR
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI BIOLOGI BANJARBARU MARET, 201
BAB I PENDAHULUAN
1!1
L"#"$ B%&"'"
Ekskresi adalah pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang tidak dipakai lagi oleh sel dan darah, dikeluarkan bersama urin keringat dan pernapasan. Salah satu sistem metabolisme yang terdapat dalam tubuh hewan adalah sistem eksresi dan osmoregulasi. Osmoregulasi dan eksresi mempunyai peranan mengeluarkan dan membuang hasil sampingan metabolisme, mencegah gangguan aktifitas metabolik dalam tubuh dan membuang zat-zat buangan, mengatur jumlah air yang terdapat dalam cairan tubuh mengendalikan kandungan ion dalam cairan tubuh dan mengatur kadar ion H atau pH cairan tubuh !"ahelmi, #$$#%. &emeriksaan terhadap adanya glukosa dalam urin termasuk pemeriksaan penyaring. 'ula mempunyai gugus aldehid dan keton bebas mereduksi ion kupri dalam suasana alkalis menjadi koprooksida yang tidak larut dan berwarna merah. (anyaknya endapan merah yang terbentuk sesuai dengan kadar gula yang terdapat di urin !)ontgomery, #$$*%. +airan ekstra sel menyusun lingkungan internal sel-sel tubuh. "alam medium ini sel-sel melakukan aktiitas italnya. arena perubahan pada cairan ekstrasel pasti mengakibatkan perubahan cairan dalam sel dan dengan demikian juga perubahan fungsi sel, maka penting untuk fungsi normal sel-sel bahwa susunan cairan ini relatif konstan. ingkungan internal terutama diatur oleh dua pasang organ/ paru-paru, yang mengatur konsentrasi oksigen dan +O01 dan ginjal, yang mempertahankan susunan optimal kimia cairan tubuh. 'injal adalah snatu organ yang tidak hanya membuang sampah metabolisme tetapi sebenarnya melakukan fungsi homeostatik yang sangat penting. 'injal juga memiliki kapasitas metabolik yang besar !'anong, 0222%. 1!2
T*+*"
&raktikum
ini
bertujuan agar mahasiswa
dapat
mengetahui cara
pemeriksaan protein dan glukosa urine serta mengetahui kadar protein dan glukosa urine.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Sistem eksresi menghasilkan urine dari filtrat melalui dua mekanisme, dan keduanya melibatkan transpor aktif.
3ranspor selektif air dan zat-zat terlarut
penting, seperti glukosa, garam, dan asam amino dari filtrat dan kembali ke dalam cairan tubuh disebut sebagai reabsorpsi. arena filtrasi bersifat nonselektif, maka sangatlah penting bahwa molekul kecil yang essensial bagi tubuh akan dikembalikan ke cairan tubuh. Hal yang demikian disebut sebagai sekresi. "i dalam sistem sekresi, zat-zat terlarut !misalnya, kelebihan garam dan toksin% dikeluarkan dari cairan tubuh hewan dan ditambahkan ke dalam filtrat !imball, #$$*%. &embentukan urine dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam tubuh maupun lingkungan, misalnya minum cairan hipotonik dalam jumlah besar, tingkat stress, ketakutan, dan lain-lain. 4aktor dari luar tubuh berupa pengaruh suhu lingkungan, topografi, tempat tinggal seseorang. Sekresi dan ekskresi memiliki nilai yang sangat penting dalam proses metabolisme dan kehidupan hewan dan manusia. 3anpa kedua sistem ini pastilah mahluk hidup tidak akan dapat bertahan hidup dan kesintasannya tidak akan terjaga !5uwono, 022#%. 6umlah urin yang dihasilkan seseorang dipengaruhi oleh jumlah urin yang diminum, hormon anti diuretika !7"H% saraf dan banyaknya garam yang harus dikeluarkan. 8nsur sedimen dibagi atas 0 golongan / golongan organik yang berasal dari organ 9 jaringan, golongan anorganik yang tidak berasal dari organ atau jaringan !"ahelmi, #$$#%. 7dapun unsur-unsur sedimen urin organik berdasarkan bentuknya adalah/ eritrosit, leukosit, spermatozoa, dan benang lendir. 8nsur-unsur sedimen urin anorganik atau non organik dalam suasana asam !kristal asam urat%, kristal kalsium oksalat, dan dalam suasana basa !kristal triple phospat, kristal kalsium phospat, kristal kalsium karbonat% !"ahelmi, #$$#%. &embentukkan urin pada ertebrata melalui * proses yaitu ultrafiltrasi glomerular, reabsorbsi tubular dan sekresi tubular. &ada manusia secara normal kecepatan filtrasi glomerular mencapai #02 ml permenit dan ultrafikasi yang
terbentuk setiap hari rata-rata adalah 022 liter, sedangkan urin yang dikeluarkan hanya sekitar #,: liter sampai 0 liter perhari !;ulangi, #$$*%. Sebagian besar dari air yang disaring pada glomerulus !<2-<:=% tidak harus diserap kembali dalam tubuh proksimal. (erbagai jumlah dari sisanya diserap kembali dalam tubuh distal dan saluran pengumpul sesuai dengan keperluan air dalam tubuh. &enyerapan kembali air dan dengan demikian mengurangi olume urin yang terbentuk. arena tindakanya ini maka hormon itu dinamakan hormon anti diurectik !7"H%. 7"H ialah suatu nonpeptida yaitu suatu polipeptida dengan $ asam amino, jika darah mulai menjadi terlalu cair !misalnya setelah banyak minum air% maka sekresi 7"H terhalang !imball, #$$*%. >at tertentu yang terdapat didalam urin, meskipun dalam keadaan normal zat tersebut tidak tampak. Seperti glukosa, asaton, albumin, darah dan nanah. (erbagai keadaan ketidaknormalan komponen urin adalah / !a% 'likosuria, yaitu terdapatnya glukosa dalam air kemih. Hal ini merupakan gejala terlalu banyak makan gula, meningkatkan aktifitas kelenjar adranal yang mengakibatkan banyak penguraian glikogen dan pembebasan glukosa dari hati, hipoinsulin, yaitu berkurangnya jumlah insulin !b% 7seonaria, adalah terdapatnya senyawa keton dalam urin karena terlalu banyak mengkonsumsi lemak atau jumlah karbohidrat yang tersedia untuk pembakaran berkurang. 7seton juga terebentuk saat keadaan lapar. !c% &roteinuria, adalah salah satu keadan dimana satu macam protein plasma yang terdapat dalam urin. Seperti terdapatnya albumin dalam urin !albuminaria%. Hal ini menunjukan gejala penyakit !d% hematuria, yaitu terdapatnya darah dala urin karena infeksi pada ginjal atau salah satu air kemih !;ulangi, #$$*%. 8rin dibentuk oleh ginjal dalam menjalankan system homeostatic. Sifat dan sususnan urin dipengaruhi oleh factor fisiologis !misalkan masukan diet, berbagai proses dalam tubuh, suhu, lingkungan, stress, mental, dan fisik% dan factor patologis !seperti pada gangguan metabolisme misalnya diabetes mellitus dan penyakit ginjal%. Oleh karena itu pemeriksaan urin berguna untuk menunjang diagnosis suatu penyakit. &ada penyakit tertentu, dalam urin dapat ditemukan zatzat patologik antara lain glukosa, protein dan zat keton !&robosunu, #$$?%. Sistem urin terdiri dari ginjal, ureter, kantong kemih dan uretra dengan menghasilkan urin yang membawa serta berbagai produk sisa metabolisme untuk
dibuang. 'injal juga berfungsi dalam pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh dan merupakan tempat pembuangan hormon rennin dan eritropitin. @enin ikut berperan dalam pengaturan tekanan darah dan eritropitin berperan dalam merangsang produksi sel darah merah. 8rin juga dihasilkan oleh ginjal berjalan melalui ureter ke kantung kemih melalui uretra !6uncAuiera, #$$B%. Sistem urinaria yaitu suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah, sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. >at-zat yang tidak dikeluarkan berupa urin !air kemih%. Susunan sistem urinaria ini yaitu / 'injal C ureter C esica urinaria C ureter C urine !Syaifuddin, #$$B%. 'injal merupakan suatu kelenjar yang terletak di belakang dari kaum abdominalis di belakang peritonium. 4ungsi ginjal yaitu berperan penting dalam pengeluaran
zat-zat
toksis
atau
racun.
)empertahankan
suasana
racun
!keseimbangan racun%, mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh, mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari produksi ureum, kreatinin dan amoniak !;ulangi, #$$*%. 'lomerulus berfungsi sebagai ultrafiltrasi, pada simpauni bawman yang berfunhsi untuk menampung hasil filtrasi dari glomerulus. 8rin berasal dari darah yang dibawa arteri renalis masuk ke dalam ginjal, darah ini terdiri dari bagian yang padat yaitu sel darah dan plasma darah !;ulangi, #$$*%. 7da tiga tahap pembentukan urin yaitu / #% &roses filtrasi merupakan prpses yang terjadi dalam glomerulus, terjadi karena permukaan aferent lebih besar dari permukaan eferent maka terjadi penyerapan darah, sedangkan sebagian tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein, cairan yang tersaring ditampung oleh simpauni bawman yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat diteruskan ke tubulus seminiferos. 0% &roses reabsorpsi / terjadi penyerapan kembali sebagian dari glukosa, sodium, kloroda dan fospat dan beberpa ion bikarbonat. &rose ini terjadi secara pasif yang dikenal obligator reapsorbsi terjadi pada tubulus atas. *% proses sekresi / sisanya penyerapan kembali yang terjadi pada tubulus dan diteruskan ke piala ginjal selanjutnya diteruskan keluar !Syaifuddin, #$$B%.
BAB III METODE PRAKTIKUM
! 1!
W"'#* " T%-."# egiatan ini dilaksanakan pada hari 6umat pukul #?.22-#D.22 ;37
tanggal 00 )aret 02#* bertempat di aboratorium 7natomi dan 4isiologi, aboratorium "asar
4akultas )atematika dan
lmu &engetahuan 7lam
8niersitas ambung )angkurat, (anjarbaru. ! 2!
A&"# " B"/"
7lat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah tabung reaksi, lampu spiritus !(unsen%, rak tabung reaksi, pipet, gelas ukur, penjepit tabung reaksi, reagen @obert, larutan 4ehling 7 dan larutan 4ehling (. (ahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah ? sampel urine. ! !
C"$" K%$+"
A! P%-%$'"" P$#% %" U+ R3%$# #. "ua ml sampel urine dimasukkan ke
tabung reaksi dengan
menggunakan pipet dan gelas ukur. 0. Satu ml reagen @obert dimasukkan melalui dinding tabung dengan menggunakan pipet. *. @eaksi yang terjadi diamati. ?. @eaksi disebut positif apabila terjadi cincin putih pada perbatasan kedua larutan menunjukkan adanya protein dalam urine yang dipresipitasikan oleh asam kuat. B! P%-%$'"" G&*'" "&"- U$%
#. @eagen 4ehling 7 dan reagen 4ehling ( dicampur ke dalam tabung reaksi masing-masing 0,: ml. 0. Sebanyak #,0: ml urine ditambahkan ke dalam tabung reaksi dan kemudian campuran tersebut dibagi ke dalam 0 tabung reaksi . *. Satu tabung reaksi dipanaskan sampai mendidih dan tabung reaksi lainnya dibiarkan sebagai pembanding. ?. @eaksi yang terjadi diamati. :. @eaksi disebut positif apabila terbentuk endapan berwarna kuning atau kuning kemerahan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4! 1!
H"&
3abel #. &emeriksaan &rotein dan 'lukosa dalam 8rine N ! #. 0. *. ?.
K% U$%
P$#% (567)
G&*'" (567)
E"."
7 ( + "
-
6ingga 0= 6ingga 0= 6ingga 0= 6ingga 0=
3abel 0. 'ambar Sampel 8rine dengan berbagai perlakuan N
K%
! #.
U$%
7
0.
(
G"-3"$
*.
+
?.
"
4! 2!
P%-3"/""
&raktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara pemeriksaan protein dan glukosa urine serta mengetahui kadar protein dan glukosa urine. Sampel urine yang digunakan berasal dari ? orang mahasiswa. 8ji yang digunakan untuk pemeriksaan protein adalah uji @obert. Sedangkan uji yang digunakan untuk pemeriksaan glukosa adalah uji 4ehling. &emeriksaan protein dalam urine dilakukan dengan menggunakan uji asam sulfosalisilat !uji @obert%. &rinsip uji asam sulfosalisilat ini adalah kemampuan asam kuat untuk mempresipitasikan protein. "engan uji asam sulfosalisilat reaksi positif ditunjukkan dengan terbentuknya cincin putih pada perbatasan larutan. 7danya
protein
dalam
urine
sering
disebut
dengan
proteinuria
!albuminuria%. &roteinuria yaitu adanya albumin dan globulin dalam urin dengan konsentrasi abnormal. &roteinuria fisiologis terdapat sekitar 2,:= protein, ini dapat terjadi setelah latihan berat, setelah makan banyak protein, atau sebagai akibat gangguan sementara pada sirkulasi ginjal bila seseorang berdiri tegak. asus kehamilan disertai proteinuria sebesar *2-*:=. &roteinuria patologis sering disebabkan oleh adanya kelainan dari organ ginjal karena sakit, misalnya nefrosklerosis, yaitu suatu bentuk askuler penyakit ginjal. &roteinuria pada penyakit ini meningkat dengan makin beratnya kerusakan ginjal. &roteinuria dapat
juga terjadi karena keracunan tubulus ginjal oleh logam-logam berat !raksa, arsen, bismut%. 7dapun pemeriksaan glukosa dalam urine dilakukan dengan menggunakan uji 4ehling. &rinsip uji 4ehling adalah mereduksi glukosa terhadap kuprioksida !+uSO?% sehingga terbentuk endapan berwarna merah bata !merah kekuningan%. 8ntuk mendapatkan hasil yang baik sebelum digunakan sebaiknya urine dan reagen disaring terlebih dahulu. 7dapun cara membuat reagen 4ehling adalah sebagai berikut 4ehling 7 F
+uSO?- kristal dilarutkan dalam # liter aAuadest
4ehling ( F
'aram signette #B* gram GaOH :2 g dilarutkan dalam # liter aAuadest
@eaksi positif terhadap uji ini adalah terjadi endapan berwarna merah bata atau warna larutan berubah menjadi kuning kemerahan yang berarti bahwa di dalam urine terdapat glukosa. Endapan ini adalah endapan +u0O berdasarkan reaksi / @+OH 0+u 0 : OH- @+OOH +u0O *H0O 8ji 4ehling dapat digunakan untuk mengetahui adanya glukosa dalam urine. Sebagian glukosa akan direabsorsbsi dan sebagian akan larut dalam urine. "alam urine yang mengandung glukosa dengan kadar yang cukup tinggi akan terbentuk endapan merah bata atau warna larutan menjadi kuning kemerahan setelah dilakukan uji 4ehling. adar glukosa yang terlarut dalam urine tergantung pada kadar gula dalam darah. 7danya glukosa dalam urine dapat mengindikasikan bahwa orang tersebut menderita diabetes, tetapi tidak semua glukosuria !adanya gula dalam urin% menunjukkan diabetes. 'lukosuria dapat ditemukan pada seseorang yang mengalami
strees
emosi
!misalnya
pertandingan
atletik
yang
sangat
menegangkan%. 'alaktosuria dan laktosutia dapat terjadi pada ibu selama masa kehamilan, laktasi maupun menyapih. &entosuria sementara terjadi setelah makan makanan yang mengandung gula pentosa. (enda-benda keton dapat terjadi pada saat kelaparan, diabetes, kehamilan, anestesia eter. 7danya bilirubin dan kandungan darah dapat terjadi karena kerusakan ginjal. (erdasarkan hasil didapat bahwa semua sampel urine tidak mengandung protein karena ketika dilakukan uji @obert tidak ditemukan cincin putih di antara reagen dan sampel urine. ni berarti kerja glomerulus pada masing-masing pemilik
urine masih normal. (erdasarkan uji 4ehling, semua sampel positif mengandung glukosa ditandai dengan endapan berwarna jingga !glukosa 0=%. Hal ini dikarenakan pemilik sampel urine tidak puasa !makan * jam sebelum mikturisi% sehingga hasil yang didapatkan kurang alid. 7danya glukosa pada urine mengindikasikan bahwa terjadi kerusakan pada bagian tubulus kontortus proksimal yang bertugas mereabsorpsi senyawa-senyawa glukosa. Secara umum dapat dikatakan bahwa pemeriksaan urin selain untuk mengetahui kelainan ginjal dan salurannya juga bertujuan untuk mengetahui kelainan-kelainan diberbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas, korteks adrenal, uterus dan lain-lain. Selama ini dikenal pemeriksaan urin rutin dan lengkap. 5ang dimaksud dengan pemeriksaan urin rutin adalah pemeriksaan makroskopik, mikroskopik dan kimia urin yang meliputi pemeriksaan protein dan glukosa. Sedangkan yang dimaksud dengan pemeriksaan urin lengkap adalah pemeriksaan urin rutin yang dilengkapi dengan pemeriksaan benda keton, bilirubin, urobilinogen, darah samar dan nitrit. &emeriksaan makroskopik meliputii pemeriksaan olume, warna, kejernihan, berat jenis, bau dan pH urin. (au urin normal disebabkan oleh asam organik yang mudah menguap. (au yang berlainan dapat disebabkan oleh makanan seperti jengkol, pare, obat-obatan seperti mentol, bau buah-buahan seperti pada ketonuria. (au amoniak disebabkan perombakan ureum oleh bakteri dan biasanya terjadi pada urin yang dibiarkan tanpa pengawet. 7danya urin yang berbau busuk dari semula dapat berasal dari perombakan protein dalam saluran kemih. &emeriksaan mikroskopik yaitu pemeriksaan sedimen urin. Sedangkan pemeriksaan kimia urine meliputi pemeriksaan pH, protein, glukosa, keton, bilirubin, darah, urobilinogen dan nitrit. (erdasarkan hasil pengujian diharapkan kepada pemilik sampel agar menjaga kesehatannya, terutama kesehatan ginjal. +ara yang dapat ditempuh adalah dengan memperbanyak minum air putih, menjaga porsi gula dalam makanan agar tidak berlebihan untuk mencegah diabetes, tidak meminum minuman keras yang dapat merusak kerja ginjal dan tidak menahan proses mikturisi terlalu lama untuk mencega penyakit-penyakit ginjal lainnya.
BAB V PENUTUP
8! 1!
K%-.*&" esimpulan pada praktikum ini adalah/
#. &embentukan urine dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam tubuh maupun lingkungan. 0. &emeriksaan protein dalam urine dilakukan dengan menggunakan uji asam sulfosalisilat !uji @obert%. *. &emeriksaan glukosa dalam urine dilakukan dengan menggunakan reagen 4ehling 7 dan 4ehling (. ?. (erdasarkan uji @obert, semua sampel urine negatif mengandung protein. :. (erdasarkan uji 4ehling, semua sampel urine positif mengandung glukosa. 8! 2!
S"$"
&raktikan diharapkan dapat mempelajari konsep cara kerja ginjal terlebih dahulu sebelum memulai praktikum, lebih teliti dan tertib dalam pelaksanaan praktikum dan lebih antusias terhadap pelaksanaan praktikum. Selain itu pengambilan sampel dapat diperluas tidak hanya dalam lingkup mahasiswa tetapi juga lingkup masyarakat umum karena akan menambah keragaman hasil.
DAFTAR PUSTAKA
"ahelmi, ). #$$#. Fisiologi Hewan. &adang/ 8niersitas 7ndalas. 'anong, ;. 4, 0222. Fisiologi Kedokteran. 6akarta/ E'+. 6uncAuiera, , +arlos dkk. #$$B. Histologi Dasar . 6akarta/ &enerbit (uku edokteran. imball, 6. ;. #$$*. Biologi Jilid I . 6akarta/ Erlangga. )ontgomery, @eI dkk. #$$*. Biokimia Jilid I . 5ogjakarta/ 'ajah )ada 8niersity &ress. &robosunu, G. #$$? . Fisiologi Umum. 5ogjakarta/ 'ajah )ada 8niersity &ress Syaifuddin. #$$B. Anatomi Fisiologi. 6akarta/ E+'. ;ulangi, . #$$*. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. 6akarta/ Erlangga. 5uwono, Edy. 022#. Fisiologi Hewan I. &urwokerto/ "epartemen &endidikan Gasional, 8niersitas 6enderal Soedirman, 4akultas (iologi.