LANGKAH LANGKAH KEGIATAN 5 MEJA DI POSYANDU Langkah-langkah kegiatan 5 Meja di Posyandu Pengertian 5 meja adalah kegiatan pelayanan yang di laksanakan pada hari buka posyandu. Meja 1 sampai 4 di laksanakan oleh para kader, sedangkan meja 5 di laksanakan oleh petugas lintas sektor, yaitu petugas kesehatan, PLKB, atau yang lainnya. 4. Langkah-langkah melaksanakan kegiatan 5 meja: 1. Meja I : Pendaftaran oleh kader posyandu 2. Meja II : Penimbangan dan pemantauan tumbuh kembang oleh kader posyandu 3. Meja III : Pengisian KMS atau buku bu ku KIA oleh kader 4.Meja IV : Penyuluhan KIA termasuk tumbuh kembang menggunakan buku KIA,Penyluhan gizi termasukpemberian kapsul vitamin A, tablet tambah darah dan PMT (Pemberian Makanan Tambahan ), Merujuk balita ke meja V 5. Meja V : Pelayanan dan konseling kesehatan dan gizi oleh petugas kesehatan, Imunisasi, KIA KB termasuk stimulasi, deteksi dini tumbuh kembang balita, gizi termasuk penanggulangan gizi keurang dan buruk serta penyakit pada balita.
Pengertian Posyandu Kegiatan Definisi Tujuan Fungsi Manfaat dan Pelaksanaan Posyandu KMS Written By Cipinang Besar Selatan on Minggu, 09 Juni 2013 | 21.26
Pengertian Posyandu adalah Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. (Cessnasari. 2005) judul artikel (Pengertian Posyandu,, Kegiatan, Definisi, Tujuan, Fungsi, Manfaat dan Pelaksanaan Posyandu. KMS Posyandu KMS))
Definisi Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat
yang
dibimbing
petugas
terkait.
(Departemen
Kesehatan
RI.
2006).
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.(Effendi,
Tujuan
Nasrul.
1998:
267)
Posyandu
Tujuan posyandu antara lain:
Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil), melahirkan dan nifas.
Membudayakan NKBS
Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.
(Bagian
Kependudukan
dan
Biostatistik
FKM
USU.
2007)
dan
Biostatistik
FKM
USU.
2007)
Kegiatan Pokok Posyandu
KIA
KB
Imunisasi
Gizi
Penanggulangan diare
(Bagian
Kependudukan
Pelaksanaan
Layanan
Posyandu
Pada hari buka posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 meja yaitu: Meja
I
:
Pendaftaran
Meja
II
:
Penimbangan
Meja
III
Meja
IV
:
: Penyuluhan
Pengisian perorangan
KMS
berdasarkan
KMS
Meja V : Pelayanan kesehatan berupa:
Imunisasi
Pemberian vitamin A dosis tinggi.
Pembagian pil KB atau kondom.
Pengobatan ringan.
Konsultasi KB.
Petugas pada meja I dan IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan meja V merupakan meja pelayanan (Bagian
Keberhasilan
medis. Kependudukan
dan
Biostatistik
FKM
USU.
2007)
Posyandu
Keberhasilan S
posyandu
:
K
tergambar
Semua :
balita
Semua
D
balita
:
N
di
melalui
cakupan
wilayah
kerja
yang
Balita
:
Balita
SKDN. posyandu.
memiliki
KMS.
yang
yang
ditimbang.
Berat
Badannya
naik
Keberhasilan Posyandu berdasarkan: 1. D Æ Baik/ kurangnya peran serta masyarakat. 2. N Æ Berhasil tidaknya program posyandu. (Bagian
Kependudukan
dan
Biostatistik
FKM
USU.
2007)
Kegiatan
Posyandu
1.
Jenis
Pelayanan
Minimal
Kepada
Anak
Penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak, perhatian harus diberikan khusus terhadap anak yang selama ini 3 kali tidak melakukan penimbangan, pertumbuhannya tidak cukup baik sesuai umurnya
dan
anak
Pemberian
yang
makanan
pertumbuhannya
berada
pendamping
di
bawah
ASI
garis
dan
merah
Vitamin
KMS. A.
Pemberian PMT untuk anak yang tidak cukup pertumbuhannya (kurang dari 200 gram/ bulan) dan anak
yang
berat
Memantau
atau
Memantau
kejadian
badannya
melakukan ISPA
berada
pelayanan dan
diare,
di
bawah
imunisasi serta
dan
garis tanda-tanda
melakukan
rujukan
merah lumpuh bila
KMS. layu. perlu.
2. Pelayanan Tambahan yang Diberikan 1. Pelayanan bumil dan menyusui. 2. Program Pengembangan Anak Dini Usia (PADU) yang diintegenerasikan dengan program Bina Keluarga Balita (BKB) dan kelompok bermain lainnya. 3. Program dana sehat atau JPKM dan sejenisnya, seperti tabulin, tabunus dan sebagainya. 4. Program penyuluhan dan penyakit endemis setempat. 5. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman. 6. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).
7. Program diversifikasi pertanian tanaman pangan. 8. Program sarana air minum dan jamban keluarga (SAMIJAGA) dan perbaikan lingkungan pemukiman. 9. pemanfaatan pekarangan. 10. Kegiatan ekonomis produktif, seperti usaha simpan pinjam dan lain-lain. 11. Dan kegiatan lainnya seperti: TPA, pengajian, taman bermain. (Bagian
Kependudukan
dan
Biostatik
FKM
USU.
Manfaat
2007)
Posyandu
Posyandu memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, gizi, penanggulangan diare. 1. Kesehatan ibu dan anak
Ibu: Pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu, Pemeriksaan kehamilandan nifas, Pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah, Imunisasi TT untuk ibu hamil.
Pemberian Vitamin A: Pemberian vitanin A dosis tinggi pada bulan Februari dan Agustus (Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007). Akibat dari kurangnya vitamin A adalah menurunnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. (Dinas Kesehatan RI. 2006: 95)
Penimbangan Balita: Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 95). Penimbangan secara rutin di posyandu untuk pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin penyimpangan pertumbuhan balita. Dari penimbangan yang kemudian dicatat di KMS, dari
data tersebut dapat diketahui status
pertumbuhan balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 54), apabila penyelenggaraan posyandu baik maka upaya untuk pemenuhan dasar pertumbuhan anak akan baik pula.
KMS adalah kartu untuk mencatat dan memantau pekembangan balita dengan melihat garis pertumbuhan berat badan anak dari bulan ke bulan pada KMS dapat diketahui status pertumbuhan anaknya.
Kriteria
Berat
Badan
balita
di
KMS:
Berat badan naik :
Berat badan bertambah mengikuti salah satu pita warna, berat badan bertamabah ke pita warna diatasnya.
Berat badan tidak naik :
Berat badanya berkurang atau turun, berat badan tetap, berat badan bertambah atau naik tapi pindah ke pita warna di bawahnya.
Berat
badan
dibawah
garis
merah
Merupakan awal tanda balita gizi buruk Pemberian makanan tambahan atau PMT, PMT diberikan kepada semua balita yang menimbang ke posyandu. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 104) 2
Keluarga
Berencana
Pelayanan Keluarga Berencana berupa pelayanan kontrasepsi kondom, pil KB, dan suntik KB. 3
Imunisasi
Di
posyandu
balita
akan
mendapatkan
layanan
imunisasi.
Macam imunisasi yang diberikan di posyandu adalah
BCG untuk mencegah penyakit TBC.
DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus.
Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan.
Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B (penyakit kuning).
4
Peningkatan
Gizi
Dengan adanya posyandu yang sasaran utamanya bayi dan balita, sangat tepat untuk meningkatkan gizi balita (Notoadmodjo, Soekidjo. 2003: 205). Peningkatan gizi balita di posyandu yang dilakukan oleh kader berupa
memberikan penyuluhan tentang ASI, status gizi balita, MPASI,
Imunisasi, Vitamin A, stimulasi tumbuh kembang anak, diare pada balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 24).
5
Penanggulangan
diare
Penyediaan oralit di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 127). Melakukan rujukan pada penderita diare yang menunjukan tanda bahaya di Puskesmas. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 129). Memberikan penyuluhan penggulangan diare oleh kader posyandu. (Departemen Kesehatan RI. 2006: 132)
Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Kedatangan Ibu di Posyandu:
Pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu.
Motivasi ibu untuk membawa anaknya ke posyandu
Pekerjaan iu
Dukungan dan motivasi dari kader posyandu dan tokoh masyarakat
Sarana dan prasarana di posyandu
Jarak dari posyandu tersebut
SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP) Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi pengelola Posyandu. OLeh sebab itu Sistem
Informasi Posyandu merupakan bagian penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan. Konkritnya, pembinaan akan lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap, akurat dan aktual. Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi karena didasarkan pada informasi yang tepat, baik dalam lingkup terbatas maupun lingkup yang lebih luas. Mekanisme Operasional SIP : 1)
Pemerintah Desa / kelurahan bertanggungjawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu.
2)
Pengumpul data dan informasi adalah Tim Penggerak PKK dengan menggunakan instrumen :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Catatan ibu hamil, kelahiran /kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa Wisma (kader PKK) . Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember. Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember. Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari s/d Desember. Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember. Data pengunjung petugas Posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu hamil melahirkan dan nifas. Data hasil kegiatan Posyandu.
8. Berikut cara menimbang balita dengan menggunakan dacin yang biasa menggunakan istilah 9 (Sembilan) langkah penimbangan : 9. Langkah 1 : Gantungkan dacin pada dahan pohon, palang rumah atau penyanggah khusus yang sudah dibuat sebelumnya, serta pasang tali pengaman pada ujung batangan dacin. Pastikan posisi batang dacin harus sejajar dengan mata orang yang akan membaca hasil penimbangan 10. Langkah 2 : Periksa apakah dacin sudah tergantung kuat. Cara untuk memeriksa ialah dengan cara menarik dacing kuat-kuat ke bawah. Hal tersebut sangat penting karena berhubungan dengan keselamatan balita yang akan ditimbang. Jika dacin tidak tergantung kuat dan terjadi insiden dimana dacin terlepas dan menimpa balita yang ditimbang, maka hal tersebut akan berhubungan dengan hukum dan pihak yang berwajib. 11. Langkah 3 : Geser bandul dacin pada angka nol 12. Langkah 4 : Pasang sarung timbang 13. Langkah 5 : Seimbangkan dacin dengan cara menggantung kantong (bisa terbuat dari kantong plastic atau kain yang dibuat khusus) yang berisi pasir pada ujung batang dacin. Penggunaan pasir dimaksudkan agar proses penyeimbangan dapat dilakukan dengan mudah, kalau tidak ada pasir, beras atau jagung juga boleh. 14. Langkah 6 : Masukkan balita ke dalam sarung timbang dan seimbangkan dacin. Hal-hal yang perlu di perhatikan sebelum anda memasukan balita ke dalam sarung timbang ialah pastikan pakaian yang digunakan anak seminimal mungkin, lepaskan topi (jika menggunakan topi), sepatu, kaos kaki, pempers, dll. Tindakan tersebut bertujuan agar barang-barang tersebut tidak mempengaruhi berat badan balita yang sesungguhnya. Pada bagian ini dibutuhkan keterampilan dan kesabaran seorang Kader Posyandu untuk membaca hasil penimbangan, karena umumnya balita akan meronta dan membuat dacin sulit untuk diseimbangkan. 15. Langkah 7 : Tentukan berat badan balita dengan membaca angka yang terdapat pada ujung bandul geser. 16. Langkah 8 : Catat hasil penimbangan 17. Langkah 9 : Geser kembali bandul geser ke angka nol, letakkan batang dacin pada tali pengaman, selanjutnya keluarkan anak pada sarung timbang.
18. Jadi saudaraku, seperti itulah proses yang harus dilalui oleh seorang balita di Posyandu, jadi wajar jika Kader Posyandu di julukki sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, karena pada prinsipnya bereka bekerja atas dasar keikhlasan untuk anak-anak bangsa.