SISTEM DAN JARINGAN TRANSPORTASI Oleh: Yusfita Chrisnawati, M.Sc.
SISTEM TRANSPORTASI Sistem: bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel lain dalam tatanan yang terstruktur. ransportasi: kegiatan pemindahan penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat yang lain.
T
Sistem transportasi: bentuk keterikatan antara berbagai variabel dalam satu kegiatan pemindahan penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat yang lain.
A
spek sarana
berhubungan dengan jenis atau piranti yang digunakan dalam hal pergerakan manusia dan barang. contoh: mobil, kapal, K A, pesawat, dll.
A
spek prasarana
berhubungan dengan wadah atau alat lain yang digunakan untuk mendukung sarana. contoh: jalan raya, jalan rel, dermaga, bandara, stasiun K A, dll.
Unsur pokok Unsur pokok sistem transpo transportasi rtasi Orang yang membutuhkan B
arang yang dibutuhkan
Kendaraan sebagai sebagai alat angkutan J
alan sebagai prasarana angkutan
Organisasi yaitu pengelola angkutan
Jenis
moda angkutan
U
dara
A
ir
D
arat
Faktor yang mempengaruhi pemilihan moda angkutan Karakteristik pelaku perjalanan Karakteristik perjalanan Karakteristik fasilitas transportasi
SISTRANAS atanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman, y yang ang terdiri dari transportasi jalan, jalan, kereta api, sungai, danau, penyeberangan, penyeberangan, laut serta udara, yang masing2 terdiri dari sarana dan prasarana yang saling berinteraksi membentuk sistem pelayanan jasa transportasi yang yang efektif dan efisien, terpadu terpadu dan harmonis, harmonis, berkemba berkembang ng secara dinamis.
T
JARINGAN TRANSPORTASI Simpul (node): terminal, stasiun K A, bandara, pelabuhan. uas (link): jalan raya, jalan rel, rute angkutan udara, alur kepulauan Indonesia ( ALKI).
R
link node
node
Jalan Raya B
erdasarkan wewenang pembinaan
± Jalan nasional ± Jalan propinsi ± Jalan kabupaten ± Jalan desa B
erdasarkan peranan
± Jalan arteri ± Jalan kolektor ± Jalan lokal
Jalan Raya (lanjutan) erdasarkan MS T (muatan sumbu terberat)
B
± Jalan kelas I ± Jalan kelas II ± Jalan kelas III A ± Jalan kelas III
B
± Jalan kelas III C ± Jalan desa
Arah pengembangan jaringan engembangan jaringan transpo transportasi rtasi erkesinambungan erkesinambungan (seamless services)
B
T
epat waktu
D
oor to door services
Compability L
evel of services
Kemacetan lalu lintas
Par kir
Angk ngkutan Umum
Polusi Polusi
Ketertiban
lalu lintas
1.
Sistem peng engo ontr olan lalulintas a. Pada simpang jalan - optimalisa optimalisasi si lampu lalulinta lalulintas s - pemasangan pemasangan/pemin /pemindahan dahan lampu lalu lalu lintas lintas - koordina koordinasi si lampu lalulint lalulintas as b. Pada ruas - jalan jalan satu satu arah arah - ke kiri kiri boleh boleh terus terus di lampu lampu merah merah - larang larangan an belok belok - jalan hany hanya a khusus utk utk pendudu penduduk k setempat c. Penggunaan Penggunaan jalur - atur aturan an 3 in 1 - jalur yang dapat dapat dibal dibalik ik arah arah - jalur khusus khusus angkut angkutan an umum
d. Penggunaan tepi jalan (curb) - lara laranga ngan n park parkir ir - penemp penempata atan n halt halte e bus - penentua penentuan n daerah daerah bongkar bongkar muat muat - pelebar pelebaran/ an/peny penyempi empitan tan ruang ruang PK L - pengatur pengaturan an kecepatan kecepatan kendar kendaraan aan - parkir parkir:: parkir parkir khusus khusus angk.umum, angk.umum, pembatasan dan pengontrolan waktu parkir 2.
Inf ormasi kepada pema emak kai ai jalan jalan a. Pendidikan b. Informasi sebelum melakukan perjalanan c. Informasi saat melakukan perjalanan
3.
Tarif (p (pricing) ricing) a. Road pricing - tari tariff toll toll - pajak pajak kenda kendaraa raan n - pajak penggunaan penggunaan kendaraa kendaraan n b. Tarif parkir - tarif parkir parkir berda berdasarkan sarkan waktu waktu parkir parkir - perbed perbedaan aan tarif tarif park parkir ir di daer daerah ah dg arus arus lali lalin n tinggi c. Tarif angkutan umum - pengu engura rang nga an tari tarif f - perb perbed edaa aan n tari tariff pada pada jam pun punca cak k - pembeba pembebasan san tarif tarif pd pd wakt waktu u pindah pindah moda moda - Perbedaa Perbedaan n tarif berdasarkan berdasarkan umur/pekerja umur/pekerjaan an - Karcis Karcis langga langganan nan
4.
Modifik Modifi kasi ang angk kutan umum a. Perbaikan operasi - modifika modifikasi si jalur jalur bus bus kota - modifikasi modifikasi jadwal jadwal bus kota - efisiensi efisiensi jumlah penumpang penumpang - efisiensi efisiensi pembay pembayaran aran karcis b. Perpindahan moda - leta letak k halt halte e - fasilita fasilitas s park park and ride ride - integr integrasi asi antar antar moda moda - perbaikan perbaikan kenyamana kenyamanan n di halte c. Efisiensi manajemen - perbaikan perbaikan pemeliharaa pemeliharaan n kendaraan kendaraan - perbai perbaikan kan keaman keamanan an d. Modifikasi jenis angkutan umum dari segi kualitas k ualitas dan segi kapasitas
5.
Modifik Modifi kasi pema emak kai jalan a. Modifikasi distribusi waktu pemakaian jalan - penggeser penggeseran an waktu waktu kerja - pemende pemendekan kan/pe /perpa rpanjan njangan gan waktu aktu kerja kerja - perpan perpanjan jangan gan jam buka buka toko/p toko/pela elayan yanan an umum b. Modifikasi frekuensi pemakaian jalan - penganta pengantaran ran pesanan pesanan barang/makan barang/makanan an ke rumah - pelayanan pelayanan fasilitas fasilitas umum per per surat/tele surat/telepon pon - perl perlua uasa san n jari jaring ngan an tel telep epon on c. Modifikasi tata ruang dan guna lahan merubah fungsi daerah perkantoran mjd mj d perumahan perumahan
B
erdasarkan lokasinya, parkir dapat dibedakan menjadi 2: - parkir parkir pada badan badan jalan (on street street parking parking)) - parkir pada pada luar luar badan jalan (off street parking) parking)
On street parking
Off street parking
Permasalahan - kurangny kurangnya a fasilitas fasilitas off street street parking parking - beban parkir parkir jadi jadi terakumulasi terakumulasi ke badan badan jalan - kapasitas kapasitas jalan jalan berkura berkurang ng - terjad terjadii bottle bottle neck neck - kesemraw kesemrawutan utan dan kemac kemacetan etan lalin lalin
Kawasan yg sering bermasalah dengan parkir: - pasar sar - komplek pertokoan/pe pertokoan/perdag rdagangan angan - komplek pendidi pendidikan kan (sekolah,ka (sekolah,kampus) mpus) - komplek komplek perkan perkantor toran an - tempa tempatt ibada ibadah h - permukiman permukiman di daerah daerah perkotaan perkotaan Permintaan parkir sangat dipengaruhi oleh pola tata guna lahan dari suatu kawasan Penyediaan fasilitas parkir pada prinsipnya dapat dilakukan di badan jalan dan di luar badan jalan dengan syarat tertentu sesuai klasifikasi klasifikas i jalan.
Problem yang sering ditemui di kawasan perkotaan adalah kurang optimalnya fungsi angkutan umum. Penyebab: - ketidakn ketidaknya yaman manan an - ketidaka ketidakama manan nan - jadwal jadwal yang yang tidak tidak teratur teratur - kesemr kesemraw awut utan an - berhenti berhenti di di sembarang sembarang tempat - unintegrate unintegrated d dengan dengan moda angkutan angkutan yang lain Solusi : - pembatasan pembatasan dan dan efisiensi efisiensi jumlah armadaload factor max - optimalisasi optimalisasi dan dan modifikasi trayek trayek secara periodik periodik - optimalisasi optimalisasi infrastru infrastruktur ktur pendukung pendukung
- segment segmentasi asi angkuta angkutan n umum - prioritas prioritas jalan jalan kepada angkutan angkutan umum
Transpo ransport rt Inteligent System
Transpo ransport rt Inteligent System
Integrati ntegratio on in fare system MRT BUS
Smart Card
TAXI FERRY
Tourists as well as general public can use the same card in almo almost all modes Hong of p f public transpo transport rt
31 KongÙs Experience KongÙs Exper ience
Source: www.octopuscards.com
Real integration of all transit modes as much as possible MRT
Skytrain Sk ytrain
Boat
People ople can get off fr ff fr om one mode of transpo transport rt and tak take the other mode right fr om that point point
Advance par king management
ARTS - Advanced Rural Transpo ransportati rtatio on Systems Mostly safety and security technologies (e.g., Mayday) for travel in sparsely-settled areas.
T
ransportasi perkotaan dikembangkan dalam koridor yang cepat, andal, efisien, efektif, nyaman, ekonomis dan aman.
Sistem transportasi terpadu (integrated) dan terkoneksi dengan sistem informasi dan database yang akurat dan reliable. Sistem Mass Rapid Transit (MRT) menghubungkan kawasan sub urban dan rural ke kawasan urban dan Central Business District (CBD). erpadu sistem ticketing yang baik dengan cara manual maupun otomatis.
T
T
rayek Antar Kota Antar Propinsi ( AK AP) dan lintas batas negara, trayek yang wilayah pelayanannya lebih dari satu propinsi.
T
rayek Antar Kota Dalam Propinsi ( AKDP), trayek yang wilayah pelayanannya melebihi satu wilayah kabupaten/kota namun masih dalam satu propinsi.
T
rayek perkotaan dan pedesaan
Pola tata guna lahan pelayanan angkutan umum diusahakan mampu menyediakan aksesibilitas yang baik dengan mengusahakan trayek angkutan umum melewati tata guna lahan dengan potensi permintaan tinggi. Pola pergerakan penumpang angkutan umum trayek angkutan umum harus dirancang sesuai dengan pola pergerakan penduduk. Kepadatan penduduk trayek angkutan umum diusahakan sedekat mungkin dengan wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk tinggi karena diprediksi permintaan akan tinggi.
D
aerah pelayanan
selain memperhatikan wilayah potensial pelayanan, maka trayek angkutan umum juga harus menjangkau semua wilayah perkotaan yang ada. Karakteristik jaringan jalan kondisi jaringan jalan akan menentukan pola pelayanan trayek angkutan umum, karakteristik jaringan jalan meliputi konfigurasi, klasifikasi, fungsi, lebar jalan dan tipe operasi jalur.
B
atas Wilayah Terbangun Kota
yakni wilayah kota yang penggunaan lahannya didominasi oleh bangunan yang membentuk kesatuan, diketahui dengan cara melihat peta penggunaan lahan suatu kota atau dengan foto udara. Pelayanan angkutan umum penumpang kota dicari dengan menentukan titik terjauh pelayanan angkutan umum penumpang kota. Struktur jaringan jalan G
eometrik dan konstruksi jalan
Koridor lahan
Analisis permintaan - rencan rencana a pembangun pembangunan an kota - inventarisa inventarisasi si tata tata guna guna tanah - aktivitas aktivitas ekonomi ekonomi wilayah wilayah perkotaan perkotaan - data data pend pendud uduk uk - data data O-D (origin-destination) - prediksi pertumb pertumbuhan uhan penumpan penumpang, g, dll. Analisis kinerja rute dan operasi operasi - load load facto factor r - jumlah penumpang penumpang yang diangkut diangkut - headway headway (waktu (waktu antara) antara) - waktu waktu tunggu tunggu penumpa penumpang ng - kecepatan kecepatan perjalanan, perjalanan, dll
SURVEY & W AW ANC ARA
Analisis kinerja prasarana - fasilitas tempat pemberhentian pemberhentian bus dan halte - kemungkinan kemungkinan aplikasi aplikasi langkah-langkah langkah-langkah prioritas bus - sistem sistem inform informasi asi - inventarisasi jaringan jalan:dimensi, jalan:dimensi, kondisi, kondisi, kapasitas, volume. Penyusunan rencana - penetap penetapan an rute (jumla (jumlah h dan kepadatan kepadatan)) - pelayanan pelayanan operasi: operasi: jumlah armada,waktu armada,waktu antara,kecepatan,jam antara,kecepatan,jam operasi dari tiap rute. - pengemb pengembangan angan ke depan depan
r Muat Faktor M
(load facto factor)
merupakan perbandingan antara kapasitas terjual dan kapasitas tersedia untuk satu perjalanan yang biasanya dinyatakan dalam persen (%) Kapasitas kendaraan
daya muat penumpang pada setiap kendaraan angkutan umum baik yang duduk maupun berdiri. penentuan kapasitas kendaraan yang menyatakan kemungkinan penumpang berdiri adalah kendaraan dengan tinggi lebih dari 1,7 m dari lantai bus bagian dalam dan ruang berdiri seluas 0,17 m2 per penumpang. Dasar p asar perhitungan jumlah erhitungan jumlah kendaraan ditentukan oleh kapasitas kendaraan, waktu sirkulasi, waktu henti di terminal dan waktu antara.
Dasar p asar penentuan jad enentuan jadw wal pada angk angkutan umum adalah sebagai berik berikut: - waktu antara (head way) way) - jumla jumlah h armad armada a - jam perjalanan perjalanan dari/ke dari/ke asal tujuan serta serta waktu singgah singgah pada tempat-tempat perhentian.
PRASY ARAT UMUM 1.
Waktu tunggu tunggu di perhe perhentia ntian n rata-r rata-rata ata 5-10 5-10 menit menit dan dan maksi maksimum mum 1020 menit
2.
Jarak
3.
Penggan Penggantian tian rute rute dan dan moda moda pelay pelayana anan, n, juml jumlah ah perga pergantia ntian n ratarata-rat rata a 0-1, maksimum 2.
4.
Lama
5.
untuk mencapai perhentian di pusat kota 300-500 m dan untuk pinggiran kota 500-1000 m.
perjalanan ke dan dari tempat tujuan setiap s etiap hari rata-rata 1-1,5 jam, maksimum 2-3 jam. Biaya
perjalanan yaitu persentase perjalanan terhadap pendapatan rumah tangga.
PRASY ARAT KHUSUS 1.
Faktor layanan
2.
Fakt Faktor or keam keaman anan an penu penum mpang pang
3.
Fakto Faktorr kemu kemudah dahan an penum penumpa pang ng mend mendap apat atkan kan bus
4.
Faktor lilintasan
okasi dan rancangan tempat pemberhentian angkutan umum akan mempe empeng ngar aruh uhii efisi fisien ensi si peng pengan angk gkut utan an yang yang seda sedang ng bero berope pera rasi si sert serta a kenyamanan kenyamanan penumpang. penumpang.
L
uchic (1981) menyatakan bahwa perencanaan tempat perhentian angk angkut utan an umum umum meny enyangk angkut ut 3 aspe aspek k utam utama a yait yaitu: u:
V
1.
Spasi Spasi adalah jarak rata-rata antar tempat perhentian angkutan umum sebesar 400-600 m, namun masih dimungkinkan pada jarak 300 m. Jika kur kurang dari dari 300 300 m maka aka akan kan menga engaki kib batk atkan penur enurun unan an kual kualit ita as pela pelaya yana nan n dan dan berp berpen engar garuh uh nega negatif tif terh terhad adap ap kelan kelancar caran an laluli lalulint ntas. as. Pada Pada kond kondis isii tert terten entu tu,, spas spasii bisa bisa diat diatur ur sesu sesuai ai deng dengan an kebu kebutu tuha han. n.
okasi 2. Lokasi - near side (NS), S), pad pada persimpangan gan jalan lan seb sebelum lum memotong jalan simpa simpang ng (cro (cross ss stree street) t) - far side (FS), pada persimpangan jalan setelah melewati jalan simpang - mid block (MB), pada tempat yang cukup jauh dari persimpangan atau atau pada pada ruas ruas jalan alan ter tertent tentu u
3.
Rancangan Kerb side memanfaatkan trotoar sebagai tempat naik turun penu penump mpan ang g deng dengan an ramb rambu u perh perhen enti tian an bus bus kota kota ay-bys membuat lekukan di luar badan jalan sebagai tempat naik turun turun penump penumpang ang
L
us shel sheltter berupa kerb side atau lay-bys yang dilengkapi dengan fasilitas tempat tunggu beratap dan beberapa dilengkapi dengan temp tempat at dudu duduk k
B
Merupakan titik simpul dalam jaringan transportasi yang berfun fungsi sebag sebagai ai pelay pelayan anan an umum umum.. empa empatt peng pengen enda dali lian an,, peng pengaw awas asan an,, peng pengat atur uran an dan dan peng pengop oper eras asia ian n lalulintas.
T
Kla Klasif sifikas kasi termina inal ses sesuai PP Sarana Lalulintas Jalan:
No.
43
Th.
1993 ttg Prasarana dan
1.
Terminal erminal Penumpa Penumpang ng Tipe A: AK AP, AKDP, AK, ADES.
2.
Terminal erminal Penumpa Penumpang ng Tipe B: AKDP, AK, ADES
3.
Terminal erminal Penumpa Penumpang ng Tipe
C: ADES
Sesuai PP No. 31 Th. 1995 ttg Terminal Transportasi Jalan dan Pedoman Tekni eknis s Pemb Pemban angu guna nan n Terminal Angkutan Umum, maka fasili fasilita tas s term termin inal al penu penump mpan an tipe tipe A adl adl sbb: sbb: 1. Fasil asilit ita as Utama - area areall keber keberan angka gkatan tan - area areall keda kedata tang ngan an - area areall menun enungg ggu u - area areall lint lintas as - area areall tung tunggu gu penu penump mpan ang g
2. Fasil asilit itas as Penu Penunj njan ang g - ruang kantor tor - tower tower/m /men enar ara a penga pengawa was s - pos pos pem pemerik eriksa saan an KPS/ KPS/TPR - mush mushol olla la - k i os - WC/ka WC/kama marr mand mandii - park parkir ir kend kendar araa aan n peng pengan anta tarr dan dan penj penjem empu putt - per peron - loke lokett, dll. dll.