ORGANISASI MANAJEMEN PENELITIAN DAN EVALUASI
DOSEN PEMBIMBING:
OLEH : SITI MASITOH MITA ELVINA
:
0710104008
RITA GUSMIATI : 0710104009 RIO DARMA
KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) ALIFAH PADANG
2008-2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan karuniaNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini. Pada kesempatan yang berbahagia ini penulis menyampaikan do’a dan terima kasih kepada seluruh orang-orang yang penulis cintai dan sayangi serta seluruh orangorang yang dekat dengan penulis. Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kesempurnaan yang dikarenakan oleh keterbatasan keterbatasan waktu, pengalaman pengalaman dan kemampuan yang ada pada penulis. Untuk itu kritik kritik dan saran saran yang yang sifatn sifatnya ya memban membangun gun sangat sangat penulis penulis harapka harapkan n dari dari pembac pembacaa sekalian demi tercapainya tingkat kesempurnaan yang lebih baik dari penulisan ini.
Padang, MARET 2009 Wassalam
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………… PENGANTAR…………………………………………… …………………………………… ………
DAFTAR ISI…………………… ISI……………………………………………… ……………………………………….. …………….. BAB I. PENDAHULUAN...................................................................... 1.1. 1.1.
LATAR LATAR BELAKAN BELAKANG.. G...... ....... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ....... ....... ...... ...... ...
1.2. 1.2.
TUJUAN TUJUAN PENULISA PENULISAN.. N..... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ....
BAB II. PEMBAHASAN.......................................................................
BAB III. PENUTUP.................................................................... ............. 3.1. KESIMPULAN........................................................................ 3.2. SARAN ................................................................................. DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah yang anggota-anggotanya terdiri atas siswa sekolah sekolah.. Koperasi sekolah dapat didirikan pada berbagai tingkatan sesuai jenjang pendidikan, misalnya koperasi sekolah dasar , koperasi sekolah menengah pertama, pertama, dan seterusnya. Koperasi pada hakekatnya merupakan soko guru perekonomian negeri ini. Namun seiring dengan globalisasi dan terjadinya perubahan yang mendasar dalam sistem perekonomian dunia, telah menempatkan koperasi sebagai model ekonomi yang lemah syahwat. Diakui atau tidak, koperasi telah menjadi model perekonomian yang terpinggirkan oleh derasnya perekonomian dunia yang semakin mengglobal. Karena itu perlu kiranya dikembangkan koperasi di d i lingkungan institusi pendidikan formal, yaitu sekolah. Pengembangan koperasi sekolah memiliki nilai vital dan strategis. Vital karena sekolah merupakan lembaga social elevator yang diharapkan mampu melakukan perubahan mendasar bagi pengembangan koperasi di masa-masa mendatang. Strategis karena sekolah perupakan wahana bagi pengembangan dan pemahaman tentang sistem perekonomian nasional, khususnya perihal koperasi kepada siswa.
Selain itu koperasi dapat membentuk mental siswa untuk jujur dan disiplin. Biasannya kepengurusan koperasi sekolah dipilih langsung oleh seluruh siswa yang menjadi anggotanya. Kejujuran dan disiplin harus menjadi landasan yang kokoh bagi setiap gerak langkah pengembangan koperasi sekolah. Tanpa dua hal itu, koperasi tidak akan pernah tumbuh dan berkembang secara maksimal. Siswa yang memperoleh amanat menjadi pengurus mau tidak mau harus bersikap jujur dan memiliki semangat disiplin yang tinggi. Pada tataran lain, koperasi nampaknya dapat melatih dan mengembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan siswa. Menurut Geofry G. Meredith, seorang wirausahaan harus memiliki ciri-ciri pribadi yang memiliki sikap mental yang kuat, memiliki moral yang tinggi, kepekaan terhadap lngkungan sekitarnya, memiliki ketrampilan berwirausaha, dan memiliki etos kerja yang tinggi dan tangguh dalam menghadapi persaingan. Sikap mental yang demikian ini yang sesungguhnya harus ditumbuhkembangkan dalam kehidupan koperasi sekolah. Meskipun dalam skala kecil, baik itu modal dan jenis usaha, siswa sebagi pengelolah koperasi harus memiliki jiwa kewirausahaan yang kuat dan tangguh dalam menghadapi persaingan dengan masyarakat sekitarnya. Jika koperasi sekolah telah berkembang baik, maka dapat menumbuhkan jiwa menabung dan hemat di kalangan siswa. Jika di sebuah sekolah telah berkembang koperasi sekolah yang bagus, maka siswa tidak perlu lagi membeli perlengkapan sekolah di toko-toko besar besar. Jika sifat dan budaya konsumerisme k onsumerisme di kalangan siswa bisa dicegah dengan pendirian koperasi, maka harus diberi kesempatan pada siswa untuk menyimpam sebagian uang jajannya di koperasi. Sebelum ada koperasi, para siswa harus pergi ke mall atau supermarket hanya gara-gara ingin membeli buku dan pensil, jika ada koperasi sekolah maka hal ini dapat dihilangkan secara bertahap. Pengembangan koperasi sekolah dapat memberikan pengalaman bagi siswa untuk peduli pada pengembangan koperasi. Koperasi sekolah diharapkan menjadi sarana bagi pelajar untuk belajar melakukan usaha kecil-kecilan, mengembangkan kemampuan berorganisasi, mendorong kebiasaan untuk berinovasi, belajar menyelesaikan masalah, dan sebagainya. Untuk itu dalam mendirikan koperasi sekolah diperlukan pertimbangan agar yang diharapkan. Untuk itu dalam mendirikan koperasi sekolah, diperlukan pertimbangan-pertimbangan agar selaras dengan apa yang diharapkan.
1.2 Tujuan 1.2.a. Tujuan Umum 1.2.b. Tujuan Khusus
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Organisasi manajemen penelitian dan evaluasi.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah yang anggota-anggotanya terdiri atas siswa sekolah sekolah.. Koperasi sekolah dapat didirikan pada berbagai tingkatan sesuai jenjang pendidikan, misalnya koperasi sekolah dasar , koperasi sekolah menengah pertama, pertama, dan seterusnya.
Pengembangan koperasi sekolah dapat memberikan pengalaman bagi siswa untuk peduli pada pengembangan koperasi. Koperasi sekolah diharapkan menjadi sarana bagi pelajar untuk belajar melakukan usaha kecil-kecilan, mengembangkan kemampuan berorganisasi, mendorong kebiasaan untuk berinovasi, belajar menyelesaikan masalah, dan sebagainya. Untuk itu dalam mendirikan koperasi sekolah diperlukan pertimbangan agar yang diharapkan. Untuk itu dalam mendirikan koperasi sekolah, diperlukan pertimbangan-pertimbangan agar selaras dengan apa yang diharapkan.
2.2. Landasan Pokok
Landasan pokok dalam perkoperasian Indonesia bersumber pada UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Pasal ini mengandung cita-cita untuk mengembangkan perekonomian yang berasas kekeluargaan. Peraturan yang lebih terperinci tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992. Undang-undang ini berisi pedoman bagi pemerintah dan masyarakat mengenai cara-cara menjalankan koperasi, termasuk koperasi sekolah. Koperasi tidak berbadan hukum. Pengurus dan pengelola koperasi sekolah dilakukan oleh para siswa di bawah bimbingan kepala sekolah dan guru-guru, terutama guru bidang studi ekonomi dan koperasi. Tanggung jawab ke luar koperasi sekolah tidak dilakukan oleh pengurus koperasi sekolah, melainkan oleh kepala sekolah. Pembinaan terhadap koperasi sekolah dilaksanakan bersama antara Kantor Menteri Negara Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, serta Departemen Pendidikan Nasional. Koperasi sekolah tidak berbadan hukum seperti koperasi-koperasi lainnya karena siswa atau pelajar pada umumnya belum mampu melakukan tindakan hukum. Status koperasi sekolah yang dibentuk di sekolah merupakan koperasi terdaftar, tetapi tetap mendapat pengakuan sebagai perkumpulan koperasi. Pendirian Koperasi Sekolah Koperasi sekolah diharapkan menjadi sarana bagi pelajar untuk belajar melakukan usaha kecil-kecilan, mengembangkan kemampuan berorganisasi, mendorong kebiasaan untuk berinovasi, belajar menyelesaikan masalah, dan sebagainya. Untuk itu dalam mendirikan koperasi sekolah diperlukan pertimbangan agar yang diharapkan. Untuk itu dalam mendirikan koperasi sekolah, diperlukan pertimbangan-pertimbangan agar selaras dengan apa yang diharapkan.
2.3. Dasar-dasar pertimbangan pendirian koperasi sekolah 1. Menunjang Menunjang program program pembanguna pembangunan n pemerintah pemerintah di sektor sektor perkope perkoperasia rasian n melalui melalui program pendidikan sekolah. 2. Menumbuhkan Menumbuhkan kesadaran kesadaran berkoperasi berkoperasi di kalangan kalangan siswa siswa.. 3. Membina Membina rasa tanggung tanggung jawab, disiplin, disiplin, setia setia kawan, kawan, dan jiwa jiwa koperasi koperasi.. 4. Meningkatkan Meningkatkan pengeta pengetahuan huan dan keteram keterampilan pilan berkoper berkoperasi, asi, agar agar kelak berguna berguna di masyarakat. 5. Membantu Membantu kebutuhan kebutuhan siswa siswa serta serta mengembangk mengembangkan an kesejahter kesejahteraan aan siswa siswa di dalam dalam dan luar sekolah.
2.4. •
Tujuan koperasi sekolah Tujuan koperasi sekolah adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tata perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Sedangkan pembentukan koperasi sekolah di kalangan siswa dilaksanakan dalam rangka menunjang pendidikan siswa dan latihan berkoperasi. Dengan demikian, tujuan pembentukannya tidak terlepas dari tujuan pendidikan dan program pemerintah dalam menanamkan kesadaran berkoperasi sejak dini
2.5.
Struktur organisasi koperasi sekolah
Perangkat organisasi koperasi sekolah • • •
Rapat anggota koperasi sekolah Pengurus koperasi sekolah Pengawas koperasi sekolah
Dewan penasihat koperasi sekolah •
• • •
Untuk keperluan bimbingan pada koperasi sekolah, diangkat penasihat koperasi sekolah yang anggota-anggotanya terdiri atas : Kepala sekolah yang bersangkutan sesuai dengan jabatannya (exofficio); Guru pada sekolah yang bersangkutan; dan Salah seorang wakil persatuan orang tua murid yang memiliki pengalaman di bidang koperasi Pelaksana harian =
Pelaksana harian bertugas mengelola usaha, administrasi, dan keuangan. Pelaksana harian dapat diatur bergantian antara pengurus koperasi sekolah atau ditunjuk secara tetap atau bergantian antara siswa anggota koperasi yang tidak menduduki jabatan pengurus atau pengawas koperasi. 2.6. Rapat anggota
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi di tata kehidupan koperasi yang berarti berbagai persoalan mengenai suatu koperasi hanya ditetapkan dalam rapat anggota. Di sini para anggota dapat berbicara, memberikan usul dan pertimbangan, menyetujui suatu usul atau menolaknya, serta memberikan himbauan atau masukan yang berkenaan dengan
koperasi. Oleh karena jumlah siswa terlalu banyak, maka dapat melalui perwakilan atau utusan dari kelas-kelas. Rapat Anggota Tahunan (RAT) diadakan paling sedikit sekali dalam setahun, ada pula yang mengadakan dua kali dalam satu tahun, yaitu satu kali untuk menyusun rencana kerja tahun yang akan dan yang kedua untuk membahas kebijakan pengurus selama tahun yang lampau. Agar rapat anggota tahunan tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar di sekolah, maka rapat dapat diadakan pada mas liburan tahunan atau liburan semester. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi sekolah, rapat anggota mempunyai wewenang yang cukup besar. Wewenang tersebut misalnya: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Meneta Menetapkan pkan anggara anggaran n dasar dasar koper koperasi asi;; Meneta Menetapkan pkan kebijak kebijakan an umum umum koper koperasi asi;; Meneta Menetapkan pkan anggara anggaran n dasar dasar koper koperasi asi;; Meneta Menetapkan pkan kebijak kebijakan an umum umum koper koperasi asi;; Memili Memilih h serta serta mengangk mengangkat at penguru penguruss koperasi koperasi;; Member Memberhent hentika ikan n penguru pengurus; s; dan Mengesahkan Mengesahkan pertang pertanggungja gungjawaban waban pengurus pengurus dalam pelaksanaan pelaksanaan tugasny tugasnya. a.
Pada dasarnya, semua anggota koperasi berhak hadir dalam rapat anggota. Namun, bagi mereka yang belum memenuhi syarat keanggotaan, misalnya belum melunasi simpanan pokok tidak dibenarkan hadir dalam rapat anggota. Ada kalanya mereka diperbolehkan hadir dan mungkin juga diberi kesempatan bicara, tetapi tidak diizinkan turut dalam pengambilan keputusan. Keputusan rapat anggota diperoleh berdasarkan musyawarah mufakat. Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak di mana setiap anggota koperasi memiliki satu suara. Selain rapat biasa, koperasi sekolah juga dapat menyelenggarakan rapat anggota luar biasa, yaitu apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada rapat anggota. Rapat anggota luar biasa dapat diadakan atas permintaan sejumlah anggota koperasi atau atas keputusan pengurus. Penyelenggara rapat anggota yang dianggap sah adalah jika koperasi yang menghadiri rapat telah melebihi jumlah minimal (kuorum). Kuorum rapat anggota meliputi setengah anggota ditambah satu (lebih dari 50%). Jika tidak, maka keputusan yang diambil dianggap tidak sah dan tidak mengikat.
2.7. Hal yang dibicarakan rapat anggota tahunan 1. 2. 3. 4. 5.
Penilaian Penilaian kebijaks kebijaksanaan anaan pengurus pengurus selama selama tahun buku yang yang lampau. lampau. Neraca Neraca tahu tahunan nan dan dan perhit perhitunga ungan n laba laba rugi. rugi. Peni Penila laia ian n lapor laporan an penga pengawa wass Mene Meneta tapka pkan n pemb pembag agia ian n SHU SHU Pemil Pemiliha ihan n pengur pengurus us dan pengawa pengawass
6. Rencana Rencana kerja kerja dan rencana rencana anggaran anggaran belanja belanja tahun selanjutnya selanjutnya 7. Masa Masala lahh-ma masa sala lah h yang timb timbul ul
2.8. Keanggotaan
Koperasi Sekolah
Keanggotaan koperasi sekolah bersifat terbuka dan sukarela, namun dibatasi hanya kepada siswa-siswa dari sekolah yang mendirikan koperasi tersebut. Dengan kata lain, tidak dapat ditambah dengan siswa sekolah lain. Jika koperasi sekolah tersebut berada dalam satu kompleks sekolah seko lah (misalnya terdiri dari SD, SMP, dan SMA), maka siswa di setiap tingkatan sekolah tersebut semuanya dapat menjadi anggota koperasi sekolah. Meski tidak menutup kemungkinan masing-masing tingkatan sekolah mendirikan koperasi sendiri-sendiri (jadi ada tiga tingkat koperasi di satu kompleks sekolah itu). Anggota koperasi sekolah dapat mengundurkan diri kapan saja, tetapi khusus untuk koperasi sekolah kebebasan keluar ini dapat mungkin dihindari atau dibatasi. Alasannya, agar siswa dapat belajar mengenai berorganisasi dan berwirausaha. Agar koperasi sekolah berhasil mencapai tujuannya, para anggota harus aktif memajukan usaha koperasi dengan cara rajin menghadiri rapat kerja supaya dapat memikirkan bersama persoalan-persoalan dalam koperasi. Di luar organisasi, anggota koperasi dapat menjaga nama baik koperasi sekolahnya.
Ketentuan Keanggotaan Koperasi Sekolah
1. Mereka Mereka yang diteri diterima ma menjadi menjadi anggota anggota koperasi koperasi sekolah sekolah adalah adalah siswa siswa sekolah sekolah tempat koperasi itu didirikan. 2. Setiap Setiap anggota anggota mempunyai mempunyai hak yang yang sama sama dalam Rapat Rapat Anggota, Anggota, satu satu anggota anggota memiliki satu suara. 3. Keanggotaan Keanggotaan koperas koperasii sekolah sekolah tidak tidak dapat dapat dipindah dipindah tangankan tangankan kepada orang orang lain. 4. Setiap Setiap anggota anggota koperasi koperasi sekolah sekolah wajib wajib memenuhi memenuhi dan dan melaksanak melaksanakan an ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam koperasi, k operasi, misalnya:
a. Memenu Memenuhi hi dan melaks melaksana anakan kan AD/ART AD/ART;; b. Keputu Keputusan san rapat rapat anggota anggota;; sert sertaa c. Tata Tata tertib tertib dan keten ketentua tuan-k n-kete etentu ntuan an lainny lainnya. a.
5. Setiap Setiap anggota anggota harus loyal, loyal, taat, taat, dan menjunjung menjunjung tinggi tinggi nama nama koperasi koperasi sekolah. 6. Setiap Setiap anggota anggota berhak memil memilih ih dan memili memilih h dan dipilih dipilih sebagai sebagai pengurus pengurus atau badan pemeriksa. 7. Keanggo Keanggotaa taan n koperas koperasii berakhi berakhirr apabila apabila::
a. Siswa Siswa yang yang bersa bersangku ngkutan tan meni meningga nggall dunia; dunia; b. Siswa Siswa yang yang bersan bersangkut gkutan an pindah pindah sekol sekolah; ah; c. Siswa yang bersang bersangkutan kutan berhenti berhenti sekolah sekolah karena karena tamat tamat belajar belajar/lulus /lulus pada sekolah tersebut dan/atau alasan lainnya; serta d. Sebab-sebab Sebab-sebab lain lain sesuai sesuai dengan dengan ketentuan ketentuan yang yang ditetapk ditetapkan an oleh koperasi koperasi sekolah yang diatur dalam anggaran dasarnya (AD).
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://lensa.diskopjatim.go.id http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi_sekolah http://bayuah.blogspot.com/2007/06/koperasi-sekolah.html