1.1 Konsep Asuhan Keperawatan Klien dengan Terapi Oksigen Hiperbarik Hi perbarik 1.1.1 Pengkajian
1. Identitas klien: Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, no. RM, dan diagnosa medis 2. Keluhan utama Keluhan yang muncul merupakan keluhan klinis ulcus skin degloving , alasan menggunakan terapi hiperbarik. 3. Riwayat penyakit sekarang Mengkaji perjalanan penyakit secara detail mulai dari kapan terjadinya Ulkus, hingga dilakukan terapi hiperbarik oksigen, serta berapa kali ke hiperbarik dan apakah melakukan kunjungan hiperbarik secara rutin dan berkala. 4. Riwayat penyakit dahulu Mengkaji penyakit yang pernah dialami klien yang mungkin menjadi kontraindikasi terapi HBO. 5. Pemeriksaan fisik 1) Status kesehatan umum -
Keadaan umum
-
Tanda-tanda vital
2) ROS (Review of System) -
B1 (Breath)
-
B2 (Blood)
-
B3 (Brain)
-
B4 (Bladder)
-
B5 (Bowel)
-
B6 (Bone)
6. Pengkajian pra HBO 1) Observasi tanda-tanda vital 2) Indikasi HBO : Beberapa indikasi penyakit yang bisa diterapi dengan HBO adalah penyakit dekompresi, emboli udara, keracunan gas CO, infeksi seperti gas gangren, osteomyelitis, lepra, p ada bedah plastik dan rekonstruksi seperti luka yang sulit sembuh, luka bakar, operasi
reimplantasi dan operasi cangkok jaringan. Keadaan trauma seperti crush injury, compartment syndrome dan cidera olahraga. 3) Auskultasi paru-paru 4) Kaji adanya tanda-tanda flu 5) Tes pada klien keracunan CO/ Oksigen. 6) Lakukan uji gula darah pada Klien dengan IDDM. 7) Kaji status nutrisi pada klien dengan ulkus skin degloving dengan pengobatan 8) Observasi cedera tulang umum dalam luka trauma. 9) Kaji tingkat nyeri 7. Pengkajian intra HBO 1) Pantau adanya tanda-tanda dan gejala barotrauma, keracunan oksigen dan komplikasi/efek samping yang biasa ditemui dalam HBOT. 2) Mendorong klien untuk menggunakan teknik valsava maneuver yang paling nyaman. 3) Mengingatkan Klien bahwa valsava maneuver hanya digunakan pada saat proses dekompresi, setelahnya Klien hanya perlu bernapas normal (tidak menahan napas). 4) Jika Klien mengalami nyeri ringan sampai sedang, hentikan dekompresi hingga nyeri reda. Jika nyeri ringan sampai sedang tidak mereda, Klien harus dikeluarkan dari ruang dan diperiksa oleh dokter THT. 5) Untuk mencegah barotrauma GI, ajarkan Klien bernafas secara normal (jangan menelan udara). 6) Segera periksa gula darah jika terdapat tanda-ta nda hypoglycemia 8. Pengkajian post HBO 1) Untuk Klien dengan tanda-tanda barotrauma, lakukan uji ontologis. 2) Lakukan penilaian status neurovaskular dan luka pada Klien 3) Klien yang mengkonsumsi obat anti ansietas selama terapi dilarang mengemudikan alat transportasi atau menghidupkan mesin. 4) Dokumentasikan tindakan dan kondisi klien pasca HBOT
1.1.2 Diagnosa Keperawatan
1. Resiko barotrauma ke telingga, sinus, gigi, dan paru-paru, atau gas emboli serebral b/d perubahan tekanan udara di dalam ruang oksigen hiperbarik. 2. Resiko keracunan oksigen b/d pemberian oksigen 100% selama tekanan atmosfir meningkat. 3. Resiko cidera yang b/d Klien transfer in/out dari ruang (chamber), ledakan peralatan, kebakaran, dan/atau peralatan dukungan medis
1.1.3 Intervensi Keperawatan
1. Resiko barotrauma ke telingga, sinus, gigi, dan paru-paru, atau gas emboli serebral b/d perubahan tekanan udara di dalam ruang oksigen hiperbarik. Tujuan & Kriteria Hasil
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Klien tidak mengalami barotrauma telinga, sinus gigi, dan paru-paru, atau gas emboli serebral Kriteria hasil: 1. Klien tidak mengeluh nyeri pada telinga, sinus gigi dan paru paru 2. Tidak ada tanda-tanda barotrauma
Intervensi
1. Sebelum terapi dimulai ajarkan pada Klien tentang teknik valsava maneuver dengan cara menelan ludah, mengunyah, minum, atau menutup hidung lalu hembuskan. 2. Kaji kemampuan Klien melakukan teknik valsava maneuver. 3. Ingatkan Klien untuk bernapas dengan normal selama perubahan tekanan, 4. Anjurkan Klien untuk melapor jika merasakan sakit di telinga 5. Beritahukan operator ruang multiplace jika ada Klien yang tidak dapat menyesuaikan persamaan tekanan. 6. Monitor tanda-tanda dan gejala barotrauma hingga terapi selesai 7. Dokumentasikan hasil pengkajian
2. Resiko keracunan oksigen b/d pemberian oksigen 100% selama tekanan atmosfir meningkat. Tujuan & Kriteria Hasil Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan tidak terjadi keracunan oksigen Kriteria hasil:
Intervensi
1. Kaji kondisi Klien sebelum terapi 2. Pantau kondisi Klien saat terapi berlangsung dan dokumentasikan tanda dan gejala dari keracunan oksigen pada sistem saraf pusat
1. Klien tidak mengeluh pusing 2. Klien tidak mengatakan penglihatan kabur 3. Tidak ada mual
3. Beritahukan kepada dokter hiperbarik jika terdapat tanda-tanda keracunan oksigen pada Klien
3. Resiko cidera yang b/d Klien transfer in/out dari ruang (chamber), ledakan peralatan, kebakaran, dan/atau peralatan dukungan medis Tujuan & Kriteria Hasil
Intervensi
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan , Klien terhindar dari cidera Kriteria hasil: 1. Tidak terjadi kebakaran 2. Klien keluar chamber dengan kondisi aman 3. Tidak ditemukan cidera pada tubuh Klien
1. Bantu Klien masuk dan keluar dari ruang dengan tepat 2. Jelaskan prosedur pencegahan kebakaran sesuai kebijakan yang ditentukan dan prosedur 3. Beritahukan kepada Klien terkait barang barang yang tidak boleh dibawa ke dalam chamber 4. Amankan peralatan di dalam ruang sesuai dengan kebijakan dan prosedur 5. Pantau peralatan untuk perubahan tekanan dan volume 6. Monitor adanya udara di IV linedan tekanan tubing line invasif. udara semua harus dikeluarkan dari tabung, jika ada. 7. Dokumentasikan bahwa semua lini invasif terbebas dari udara terutama saat chamber diberikan tekanan dan setelah diberikan tekanan
BAB 2 TINJAUAN KASUS
2.1 Pengkajian
Tanggal Pendaftaran
: 26-02-2018
Jam Pendaftaran : 12.05 WIB
Tanggal Pengkajian
: 26-02-2018
No. RM
Jam Pengkajian
: 07.00 WIB
Diagnosa Masuk : ulkus skin
: xxxxx
degloving Terapi HBO Ke
: 13
Identitas
1. Nama Klien
: Ny I
2. Umur
: 53 Tahun
3. Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
4. Pendidikan
: SMA
5. Pekerjaan
: Wiraswasta
6. Alamat
: Bangil, Surabaya
Keluhan Utama
DCS
: Klien mengatakan melakukan terapi HBO karena kondisi luka yang tidak kunjung sembuh di RSUD Bangil.
Klinis
: Terdapat luka di kaki sebelah kanan pasien sepanjang dibawah lutut sampai mata kaki.
Kebugaran
:-
Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengalami kecelakaan lalu lintas dengan kaki terlindas roda truck pada tanggal 23 Desember 2017 di purwosari saat hendak menjenguk keluarga di malang. Kemudian klien dibawa ke igd RSUD Ba ngil dan dilakukan perawatan
40
luka selama kurang lebih 1 bulan, namun semakin lama kondisi luka semakin menghitam dan memburuk. Klien rutin terapi HBOT setiap hari pada 10x terapi pertama. Klien pertama kali mengikut terapi oksigen hiperbarik pada bulan Februari 2018 dengan kondisi awal masuk kondisi luka menguning mengeluarkan pus banyak nekrosis. Setelah terapi ke-10 kondisi luka Ny. I mulai tampak kemerahan dan tumbuh jaringan baru. Riwayat Penyakit Dahulu
1. Riwayat Terapi HBO Pernah Dirawat
: Ya
Tidak
Kapan : -
Keluhan Saat Itu
:
Klinis
Kebugaran
DCS
2. Riwayat Penyakit Kontraindikasi Absolut Pneumothoraks : Sudah Diterapi
Belum Diterapi
Keterangan: Relatif ISPA
Keterangan: -
Sinusitis Kronis
Keterangan: -
Kejang
Keterangan: -
Emphisema + Retensi O2
Keterangan: -
Panas Tinggi
Keterangan: -
Pneumothorak Spontan
Keterangan: -
Operasi Dada
Keterangan: -
Operasi Telinga
Keterangan: -
Kerusakan Paru Asimptomatik Keterangan: Infeksi Virus
Keterangan:-
Spherositosis Kongenital
Keterangan: -
Neuritis Optik
Keterangan: -
Pemerikasaan Fisik 1. Keadaan Umum
Kesadaran :
Composmentis
Apatis
Somnolen
Sopor
Koma
2. Tanda-Tanda Vital
S: 36,4 C ◦
N : 90x/menit
TD:110/90 mmHg
RR : 20x/menit
3. Keadaan Fisik
Kepala
: Tidak ada jejas atau lesi di kepala, rambut hitam, bersih
Mata
: Tidak ada gangguan penglihatan, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak icterik
Telinga
: Tidak ada gangguan pendengaran
Hidung
: Tidak ada gangguan penciuman
Tenggorokan
: Tidak ada gangguan menelan
4. Sistem Neurologis
GCS
:Mata: 4
Verbal: 5
Keluhan Pusing : Ya P
:-
Q
:-
R
:-
S
:-
T
:-
Lain-Lain
:-
Psikomotor: 6
Tidak
5. Sistem Pernapasan
Keluhan
: Sesak
Batuk
: Produktif
Sekret
:-
Konsistensi
:-
Warna
:-
Bau
:-
Irama Nafas
: Teratur
Alat Bantu Nafas : Keterangan : -
Nyeri Waktu Nafas
Orthopnea
Tidak Produktif
Tidak Teratur Ya
Tidak
Penggunaan WSD :
Ya
Tidak
Keterangan : Tracheostmi
: Ya
Lain-Lain
:-
Tidak
Keterangan : -
6. Sistem Kardiovaskuler
Irama jantung
: Reguler
CRT
:< 2 detik
Akral
: Hangat
Ireguler
Kering
Merah
Panas
Dingin
Tidak
Keterangan : -
Kotor
Berbau
Lembab
Kering
Pucat Nyeri Dada
: Ya
Lain-Lain
:-
Basah
7. Sistem Pencernaan
Mulut
: Bersih
Membran Mukosa : Tenggorokan
:
Sakit Menelan
Stomatitis
Sulit Menelan
Pembesaran Tonsil
Peristaltik
:
BAB
: Terakhir Tanggal
Konsistensi
: Keras
Lunak
Cair
Diit
: Padat
Lunak
Cair
Nafsu Makan
: Baik
Menurun
Frekuensi : 3x/hari
Porsi Makan
: Habis
Tidak
Keterangan
Lain-Lain
:-
: 27 Februari 2018 Lendir/Darah
:-
8. Sistem Perkemihan
Keluhan Kencing :
Ada
Tidak Keterangan : -
Perkemihan
:
Spontan
Produksi Urine
: ± 2000 ml/hari
Lain-Lain
:-
Alat bantu
Warna: Kuning Bau :
9. Sistem Muskuloskletal
Pergerakan sendi : Bebas
Sebutkan
Terbatas
:-
Kekuatan Otot
: 55 25
Kelainan Ektremitas :
Ya
Tidak Keterangan : kaki kanan terdapat luka dan tidak mampu melawan gaya gravitasi
Spalk/Gips Lain-Lain
:
Ya
Tidak Keterangan : -
:-
10. Sistem Integumen
Pitting Edema
: Ada
Tidak Grade :
Luka
: Ada
Tidak
Jenis
: ulkus skin degloving
Warna
: Kemerahan
Luas
: ± 30x15 cm
Lain-Lain
:-
Lama : ± 2 bulan
Kedalaman: 0,5 cm Infeksi : -
Pemeriksaan Penunjang (Laboratorium, Radiologi, Ekg, Usg, dll) Tabel K indwall
DATA TAMBAHAN LAIN
Tidak terdapat data
2.2 Analisis Data
Data DS : Klien mengatakan mengeluh nyeri. P : Nyeri saat digerakkan Q : Seperti tertusuk-tusuk R : Dibetis S : 4 skala T : Hilang timbul DO : Klien tampak meringis kesakitan TD : 110/90 DS : DO : - peningkatan tekanan diatas 1 ATA - TD 135/90 mmHg
Etiologi
Terapi HBO Peningkatan tekanan diatas 1 ATA
Masalah Keperawatan MK : Nyeri akut
MK : Risiko barotrauma ke telingga, sinus, gigi, dan paru-paru, atau gas emboli serebral
Perubahan tekanan udara di dalam RUBT
DS : DO : - Pemberian oksigen murni 100% selama ±120 menit
Risiko barotrauma ke telingga, sinus, gigi, dan paru-paru, atau gas emboli serebral Terapi HBO
MK : Risiko keracunan oksigen
Peningkatan tekanan diatas 1 ATA Pemberian oksigen 100%
DS : klien mengatakan klien membutuhkan bantuan untuk keluar masuk chamber DO : - Klien menggunakan kursi roda ketika mobilisasi
Risiko keracunan oksigen Terapi HBO MK : Risiko Cidera Ruang gerak sempit pada chamber Klien memerlukan kursi roda ketika mobilisasi Klien transfer in/out dari ruang (chamber)
Data
Etiologi
Masalah Keperawatan
Risiko Cidera 2.3 Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agens penyebab cedera fisiologis 2. Risiko barotrauma ke telingga, sinus, gigi, dan paru-paru, atau gas emboli serebral b/d perubahan tekanan udara di dalam ruang oksigen hiperbarik. 3. Risiko keracunan oksigen b/d pemberian oksigen 100% selama tekanan atmosfir meningkat. 4. Risiko cidera yang b/d Klien transfer in/out dari ruang (chamber), ledakan peralatan, kebakaran, dan/atau peralatan dukungan medis
2.4 Intervensi Keperawatan No.
1.
2
Diagnosa Keperawatan (Tujuan, Kriteria Hasil) Nyeri akut berhubungan dengan agens penyebab cedera fisiologis Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ± 2 jam pada diagnosa Nyeri akut dengan kriteria hasil : 1. Klien mampu mengendalikan nyeri 2. Nyeri dapat berkurang 3. Ekspresi wajah klien lebih rileks Risiko barotrauma ke telingga, sinus, gigi, dan paru-paru, atau gas emboli serebral b/d perubahan tekanan udara di dalam ruang oksigen hiperbarik. Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ± 2 jam, Klien tidak mengalami barotrauma telinga, sinus gigi, dan paru-paru, atau gas emboli serebral Kriteria hasil: 1. Klien tidak mengeluh nyeri pada telinga, sinus gigi dan paru-paru
Intervensi
1. Kaji tingkat nyeri klien 2. Observasi reaksi non verbal secara ketidaknyamanan 3. Observasi TTV 4. Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam 5. Lakukan perawatan luka secara rutin 6. Kolaborasi pemberian terapi HBO 1. Kaji kemampuan klien melakukan teknik valsava maneuver. 2. Anjurkan klien untuk minum, atau menutup hidung lalu hembuskan. 3. Ingatkan Klien untuk bernapas dengan normal selama perubahan tekanan, 4. Anjurkan klienuntuk melapor jika merasakan sakit di telinga 5. Beritahukan operator ruang multiplace jika klien tidak dapat menyesuaikan persamaan tekanan.
2. Tidak ada barotrauma
tanda-tanda
6. Monitor tanda-tanda dan gejala barotrauma hingga terapi selesai 7. Dokumentasikan hasil pengkajian 1. Kaji kondisi Klien sebelum terapi 2. Pantau kondisi Klien saat terapi berlangsung dan dokumentasikan tanda dan gejala dari keracunan oksigen pada sistem saraf pusat 3. Beritahukan kepada dokter hiperbarik jika terdapat tandatanda keracunan oksigen pada Klien
3
Risiko keracunan oksigen b/d pemberian oksigen 100% selama tekanan atmosfir meningkat Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ± 2 jam, diharapkan tidak terjadi keracunan oksigen Kriteria hasil: 1. Klien tidak mengeluh pusing 2. Klien tidak mengatakan penglihatan kabur 3. Tidak ada mual
4
Risiko cidera yang b/d Klien 1. Bantu Klien masuk dan keluar transfer in/out dari ruang dari ruang dengan tepat (chamber), ledakan peralatan, 2. Jelaskan prosedur pencegahan kebakaran, dan/atau peralatan kebakaran sesuai kebijakan yang dukungan medis ditentukan dan prosedur Tujuan: 3. Beritahukan kepada keluarga Setelah dilakukan tindakan Klien terkait barang-barang keperawatan selama ± 2 jam, Klien yang tidak boleh dibawa ke terhindar dari cidera dalam chamber Kriteria hasil: 4. Amankan peralatan di dalam 1. Tidak terjadi kebakaran ruang sesuai dengan kebijakan 2. Klien keluar chamber dengan dan prosedur kondisi aman 5. Pantau peralatan untuk 3. Tidak ditemukan cidera pada perubahan tekanan dan volume tubuh Klien 6. Monitor adanya udara di IV linedan tekanan tubing line invasif. udara semua harus dikeluarkan dari tabung, jika ada. 7. Dokumentasikan bahwa semua lini invasif terbebas dari udara terutama saat chamber diberikan tekanan dan setelah diberikan tekanan
2.5 Implementasi Keperawatan Hari/ Tanggal Senin, 26 Februari 2018
No Dx.
Jam
Tindakan Keperawatan
12.30
Pre HBO 1. Membina hubungan saling percaya dengan keluarga Klien 2. Mengukur tekanan darah klien 3. Mengkaji tingkat nyeri klien 4. Mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam 5. Melakukan perawatan luka secara rutin 6. Mengobservasi reaksi non verbal 7. Mengkaji kondisi klien sebelum terapi 8. Sebelum terapi dimulai ajarkan pada Klien tentang teknik valsava maneuver dengan cara menelan ludah, mengunyah, minum, atau menutup hidung lalu hembuskan. 9. Kaji kemampuan Klien melakukan teknik valsava maneuver. 10. Jelaskan prosedur pencegahan kebakaran sesuai kebijakan yang ditentukan dan prosedur 11. Beritahukan kepada Klien terkait barang-barang yang tidak boleh dibawa ke dalam chamber 12. Beritahukan klien cara melakukan valsava manuver 13. Bantu Klien masuk ke chamber dengan hati-hati Intra HBO 1. Mengingatkan kembali kepada Klien terkait barang-barang yang tidak boleh dibawa ke dalam chamber 2. Ingatkan Klien untuk bernapas dengan normal ketika di dalam chamber 3. Mengingatkan kembali untuk melaksanakan valsava manuver ketika tekanan chamber dinaikkan 4. Anjurkan Klien untuk melapor jika merasakan sakit di telinga 5. Membantu klien melakukan pemasangan masker O2 6. Monitor tanda-tanda dan gejala barotrauma hingga terapi selesai 7. Amankan peralatan di dalam ruang sesuai dengan kebijakan dan prosedur
1,2,3,4 1,2,3,4 1 1 1 1 1,2,3,4 2
2 4
4
2 4
4
3 2
2 1,2,3,4 2 3 3
13.00
Hari/ Tanggal
No Dx.
1,2,3,4
Jam
14.40
1,2,3,4
Hari/ Tanggal Selasa, 27 Februari 2018
No Dx.
Tindakan Keperawatan
07.30
Pre HBO 1. Membina hubungan saling percaya dengan keluarga klien 2. Mengukur tekanan darah klien 3. Mengkaji kondisi klien sebelum terapi 4. Sebelum terapi dimulai ajarkan pada Klien tentang teknik valsava maneuver dengan cara menelan ludah, mengunyah, minum, atau menutup hidung lalu hembuskan. 5. Kaji kemampuan klien melakukan teknik valsava maneuver. 6. Jelaskan prosedur pencegahan kebakaran sesuai kebijakan yang ditentukan dan prosedur 7. Beritahukan kepada Klien terkait barang-barang yang tidak boleh dibawa ke dalam chamber 8. Beritahukan klien cara melakukan valsava manuver 9. Bantu Klien masuk ke chamber dengan hati-hati Intra HBO 1. Mengingatkan kembali kepada Klien terkait barang-barang yang tidak boleh dibawa ke dalam chamber 2. Ingatkan Klien untuk bernapas dengan normal ketika di dalam chamber 3. Mengingatkan kembali untuk melaksanakan valsava manuver ketika tekanan chamber dinaikkan 4. Anjurkan Klien untuk melapor jika merasakan sakit di telinga
1,2,3,4 1,2,3,4 2
2 4
4
2 4 08.00
3 2
2
8. Pantau peralatan untuk perubahan tekanan dan volume Post HBO 1. Membantu klien keluar dari chamber dengan hati-hati 2. Memeriksa adanya tanda dan gejala dari barotrauma, keracunan oksigen dan cidera pada Klien
Jam
1,2,3,4
4
Tindakan Keperawatan
Hari/ Tanggal
No Dx. 1,2,3,4
Jam
2 3 3 09.00 1,2,3,4 1,2,3,4
1 1 1 1
Tindakan Keperawatan
5. Membantu klien melakukan pemasangan masker O2 6. Monitor tanda-tanda dan gejala barotrauma hingga terapi selesai 7. Amankan peralatan di dalam ruang sesuai dengan kebijakan dan prosedur 8. Pantau peralatan untuk perubahan tekanan dan volume Post HBO 1. Membantu klien keluar dari chamber dengan hati-hati 2. Memeriksa adanya tanda dan gejala dari barotrauma, keracunan oksigen dan cidera pada Klien 3. Mengkaji tingkat nyeri klien 4. Mengajarkan tehnik relaksasi nafas dalam 5. Melakukan perawatan luka secara rutin 6. Mengobservasi reaksi non verbal
2.6 Evaluasi Keperawatan
Senin, 26 Februari 2018, Pukul 15.00 WIB Diagnosa keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan agens penyebab cedera fisiologis
Evaluasi Sumatif S : Klien mengatakan masih merasakan nyeri P : Nyeri saat digerakkan Q : Seperti ditusuk-tusuk R : di betis S : Skala 4 T : hilang timbul O : Ekspresi wajah klien meringis menahan sakit TD : 110/80 mmHg A : Masalah nyeri akut belum teratasi P : lanjutkan terapi HBO pada hari berikutnya
Diagnosa keperawatan Risiko barotrauma ke telinga, sinus, gigi, dan paru-paru, atau gas emboli serebral b/d perubahan tekanan udara di dalam ruang oksigen hiperbarik.
Evaluasi Sumatif S: Klien mengatakan tidak ada nyeri pada telinga O: Tidak ada perdarahan di telinga Tidak ada gangguan pernapasan A: Masalah barotrauma tidak terjadi P: Lanjutkan terapi HBO pada hari berikutnya
Risiko keracunan oksigen b/d pemberian oksigen 100% selama tekanan atmosfir meningkat
S: Klien mengatakan tidak mual dan pusing O: Tidak ada gangguan pernapasan Klien tidak kejang A: Masalah keracunan gas tidak terjadi P: Lanjutkan terapi HBO pada hari berikutnya
Risiko cidera yang b/d Klien transfer in/out dari ruang (chamber), ledakan peralatan, kebakaran, dan peralatan dukungan medis
S: Klien mengatakan dirinya aman O: Tidak ada cidera fisik pada Klien A: Masalah cidera tidak terjadi P: Lanjutkan terapi HBO pada hari berikutnya
Selasa, 27 Februari 2018, Pukul 09.40 WIB Diagnosa keperawatan Nyeri akut berhubungan dengan agens penyebab cedera fisiologis
Evaluasi Sumatif S : Klien mengatakan masih merasakan nyeri P : Nyeri saat digerakkan Q : Seperti ditusuk-tusuk R : di betis S : Skala 4 T : hilang timbul O : Ekspresi wajah klien meringis menahan sakit TD : 110/80 mmHg A : Masalah nyeri akut belum teratasi P : lanjutkan terapi HBO pada hari berikutnya
Risiko barotrauma ke telinga, sinus, gigi, dan paru-paru, atau gas emboli serebral b/d perubahan tekanan udara di dalam ruang oksigen hiperbarik.
S: Klien mengatakan tidak ada nyeri pada telinga O: Tidak ada perdarahan di telinga Tidak ada gangguan pernapasan A: Masalah barotrauma tidak terjadi P: Lanjutkan terapi HBO pada hari berikutnya
Diagnosa keperawatan Risiko keracunan oksigen b/d pemberian oksigen 100% selama tekanan atmosfir meningkat
Evaluasi Sumatif S: Klien mengatakan tidak mual dan pusing O: Tidak ada gangguan pernapasan Klien tidak kejang A: Masalah keracunan gas tidak terjadi P: Lanjutkan terapi HBO pada hari berikutnya
Risiko cidera yang b/d Klien transfer in/out dari ruang (chamber), ledakan peralatan, kebakaran, dan peralatan dukungan medis
S: Klien mengatakan dirinya aman O: Tidak ada cidera fisik pada Klien A: Masalah cidera tidak terjadi P: Lanjutkan terapi HBO pada hari berikutnya