Kelompok 5 Anggota : Parid Setiawan M. Dimas Diki W Sendi Adam Kelas
: XII TSM 3
SMK MANANGGA PRATAMA TASIKMALAYA
Konferensi Asia Afrika atau KAA Konferensi Asia Afrika atau KAA adalah sebuah konferensi antara negara-negara di Asia dan Afrika yang baru saja memperoleh kemerdekaan. KAA pertamakalinya digelar di Gedung Merdeka, Bandung pada 18-24 April 1955 yang diresmikan oleh Presiden Soekarno dan diketuai oleh PM Ali Sastroamidjojo. Latar belakang Berdirinya KAA Sejarah mencatat bahwa bangsa-bangsa Asia dan Afrika memiliki beberapa persamaan. Persamaan-persamaan yang dimiliki bangsa Asia dan Afrika pada waktu waktu itu adalah sebagai berikut. berikut. 1. Memili Memiliki ki letak letak geogr geografi afis s yang yang berbat berbatasa asan n dan sifat sifat geog geogra rafis fis yang yang sama. 2. Memi Memililiki ki hub hubun unga gan n keag keagam amaa aan n dan dan ketu keturu runa nan. n. 3. Memili Memiliki ki pers persama amaan an nasi nasib, b, yait yaitu u pernah pernah dijaja dijajah h bangs bangsa a Eropa. Eropa. 4. Memili Memiliki ki pers persama amaan an dala dalam m mengh menghada adapi pi dan dan menga mengatas tasii masa masalah lah dalam negerinya setelah memerdekakan diri, seperti masalah pembangunan ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan.
Setelah Perang Dunia II selesai, usaha PBB untuk menegakkan perdamaian dunia belum berhasil secara memuaskan. Sementara itu, rakyat di wilayah Asia - Afrika terus bergolak. Mereka berusaha membebaskan diri dari belenggu penjajahan dan mencapai kemerdekaannya. Indonesia pun mengalami revolusi fisik dari tahun 1945 - 1950. Berkat perjuangan yang gigih dan pantang mundur, akhirnya negara-negara merdeka mulai bermunculan di kawasan Asia dan Afrika. Sesuai dengan Piagam Atlanta (1941) dan Piagam San Fransisco (1945), yang sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia, perjuangan kemerdekaan bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika merupakan hal yang wajar waja r. Untuk mengimbangi dua blok raksasa (Blok Timur dan Blok Barat), yang selalu berusaha mempengaruhi dunia, Indonesia sebagai salah satu negara yang merdeka setelah Perang Dunia II mencetuskan suatu gagasan yang sesuai dengan cita-cita PBB, yaitu mewujudkan perdamaian dunia yang abadi.
Cikal bakal Konferensi Asia Afrika Gagasan untuk menyelenggarakan Konferensi Asia - Afrika dikemukakan oleh Mr. Ali Sastroamijoyo. Pada waktu itu, Ali Sastroamijoyo menjadi Perdana Menteri Indonesia. Gagasan itu disetujui India, Pakistan, Sri Lanka, dan Burma. Untuk mempersiapkan Konferensi Asia Afrika, dilaksanakan konferensi pendahuluan. Konferensi pendahuluan itu dilaksanakan di Colombo (Konferensi Colombo) dan di Bogor (Konferensi Bogor). a. Konferensi Colombo Konferensi Colombo dilaksanakan pada tanggal 28 April - 2 Mei 1954. Konferensi ini bertujuan membahas masalah Indo Cina sebelum masalah tersebut diselesaikan dalam konferensi di Jenewa. Dalam konferensi tersebut, dihasilkan keputusan- keputusan berikut. Indo-Cina harus dimerdekakan dari imperialisme Perancis. Kemerdekaan bagi Tunisia dan Maroko. Menyetujui dan mengusahakan adanya Konferensi Asia Afrika dan memilih Indonesia sebagai penyelenggara. • • •
b. Konferensi Bogor Konferensi Bogor dilaksanakan pada tanggal 28 - 31 Desember 1954. Konferensi di Bogor ini disebut juga Konferensi Panca Negara karena diikuti lima negara. Konferensi Bogor diadakan untuk merencanakan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika. Konferensi Bogor berhasil menyusun keputusan-keputusan berikut ini: Konferensi Asia Afrika akan dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18 - 24 April 1955. Menetapkan negara-negara yang diundang sebagai peserta Konferensi Asia Afrika. Menetapkan kelima negara peserta Konferensi Bogor sebagai negara-negara sponsor. sponsor. Menentukan rencana agenda konferensi dan merumuskan pokokpokok tujuan Konferensi Asia Asia Afrika. •
•
•
•
Tokoh Pendiri dan Pemrakarsa KAA 1.Sri Lanka diwakili oleh Sir John Kotelawala; 2.Indonesia 2. Indonesia diwakili diwakili oleh Ali Sastroamidjojo; 3.India diwakili oleh Pandit J. Nehru; 4.Pakistan 4. Pakistan diwakili diwakili Mohammad Ali Jinah; 5.Burma 5. Burma (Myanmar) (Myanmar) diwakili oleh PM U Nu.
ASEAN "Association of Southeast Asian Nations”
Sejarah Pembentukan Asean Sebelum terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk membentuk kerja sama regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of Southeast Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South East Asian Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar kawasan ini, seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC ASPAC (Asia and Pacific Council). Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan negara di luar kawasan tersebut telah berkembang dalam ECAFE (Economic Commission for Asia and the Far East), Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika). ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic and Social Commission for Asia and the Pacific), yaitu badan khusus PBB yang banyak memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di Asia Tenggara.
ASEAN merupakan organisasi regional yang di bentuk bertitik tolak dari kesadaran bangsa-bangsa Asia Tenggara akan perlunya solidaritas dan kerjasama di antara mereka, melalui kebersamaan sikap dan tindakan, di harapkan akan tercipta suatu perdamaian, kemajuan, dan kemakmuran di kawasan Asia Tenggara. ASEAN (Assosiation of Sounth East Asia Nations) didirikan dengan latar belakang sebagai berikut: 1.Persamaan letak geografis, artinya negara anggota ASEAN terletak di kaeasan ka easan Asia Tenggara Tenggara 2.Persamaan nasib dan sejarah, artinya negara anggota ASEAN sama-sama negara jajahan imperialisme Barat kecuali Thailand 3.Persamaan kepentingan,artinya sebagai negara yang sedang berkembang perlu kiranya di jalin kerja sama di bidang ekonomi,sosial dan budaya di antara negara-negara yang berada di satu kawasan. 4.Persamaan budaya, artinya negara anggota ASEAN berasal dari rumpun yang sama yaitu rumpun Austronesia
ASEAN merupakan organisasi regional yang di bentuk bertitik tolak dari kesadaran bangsa-bangsa Asia Tenggara akan perlunya solidaritas dan kerjasama di antara mereka, melalui kebersamaan sikap dan tindakan, di harapkan akan tercipta suatu perdamaian, kemajuan, dan kemakmuran di kawasan Asia Tenggara. ASEAN (Assosiation of Sounth East Asia Nations) didirikan dengan latar belakang sebagai berikut: 1.Persamaan letak geografis, artinya negara anggota ASEAN terletak di kaeasan ka easan Asia Tenggara Tenggara 2.Persamaan nasib dan sejarah, artinya negara anggota ASEAN sama-sama negara jajahan imperialisme Barat kecuali Thailand 3.Persamaan kepentingan,artinya sebagai negara yang sedang berkembang perlu kiranya di jalin kerja sama di bidang ekonomi,sosial dan budaya di antara negara-negara yang berada di satu kawasan. 4.Persamaan budaya, artinya negara anggota ASEAN berasal dari rumpun yang sama yaitu rumpun Austronesia
Berdirinya ASEAN di tandai dengan Deklarasi Bangkok, dalam Deklarasi Bangkok tersebut di cantumkan bahwa maksud dan tujuan ASEAN antara lain sebagai berikut: 1. Mempecepat pertumbuhan ekonomi,kemajuan ekonomi,kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara. Tenggara. 2. Memelihara perdamaian dan stabilitas regional Asia Tenggara Tenggara 3. Memajukan kerja kerja sama dan saling membantu untuk untuk kepentingan kepentingan bersama di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, tehnik, ilmu pengetahuan dan administrasi. 4. Memajukan studi tentang Asia Tenggara Tenggara Dalam pertemuan 8 Agustus 1967 di Bangkok ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang menandai berdirinya Association of South East Asian Nations (ASEAN) yang berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
ASEAN terbentuk pada tanggal 8 agustus 1967 di Bangkok. Adapun pendiri ASEAN di prakasai oleh lima orang mentri luar negeri yaitu sebagai berikut: Mentri luar negeri Indonesia : Adam Malik Mentri luar negeri Malaysia : Tun Abdul Razak Mentri luar negeri Thailand : Thanat Koman Mentri luar negeri Filipina : Narsisco Ramos Mentri luar negeri Singapura : S.Rajaratnam