CONFIDENTIAL AND PRIVACY IN EPIDEMIOLOGY Makalah Ditujukan untuk memenuhi tugas Mata kuliah Etika Epidemiologi
Penyusun Fatikhatul Mabruroh 1113101000020
Dosen Pembimbing dr. Toni Wandra, M.Kes, Ph.D
PEMINATAN EPIDEMIOLOGI SEMESTER 7 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2016 M/ 1437 H
1
Daftar Isi Contents
Daftar Isi ............................................................................................................................. 2 BAB I .................................................................................................................................. 3 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3 1.2 Latar Belakang .......................................................................................................... 3 1.2 Tujuan ....................................................................................................................... 4 1.2.1 Tujuan Umum .................................................................................................... 4 1.2.2 Tujuan Khusus ................................................................................................... 4 1.3 Sasaran ...................................................................................................................... 4 1.4 Manfaat ..................................................................................................................... 4 1.4.1 Penulis ................................................................................................................ 4 1.4.2 Mahasiswa.......................................................................................................... 5 1.4.3 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.......................................................... 5 BAB II................................................................................................................................. 6 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 6 2.1 Konfidensial .............................................................................................................. 6 2.2 Privasi ....................................................................................................................... 6 2.3 Epidemiologi............................................................................................................. 6 BAB III ............................................................................................................................. 10 PEMBAHASAN ............................................................................................................... 10 3.1 Konfidensial dalam Epidemiologi .......................................................................... 10 3.2 Privasi dalam Epidemiologi .................................................................................... 12 BAB IV ............................................................................................................................. 15 IMPLIKASI ...................................................................................................................... 15 BAB V .............................................................................................................................. 16 KESIMPULAN................................................................................................................. 16 5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 16 5.2 Saran ....................................................................................................................... 16 Daftar Pustaka ................................................................................................................... 17
2
BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Penelitian kesehatan merupakan penelitian yang secara orientasi
maupun metodologi mengacu pada masalah kesehatan yang bertujuan salah satunya adalah menyelesaikan masalah kesehatan yang ada. Jenis penelitian kesehatan ini terbagi menjadi dua yaitu penelitian observasional dimana peneliti hanya melakukan pengamatan terhadap objek penelitian dan penelitian eksperimental dimana peneliti tidak hanya melakukan pengamatan, tetapi juga melakukan intervensi berupa tindakan tertentu kepada objek penelitian. Baik penelitian observasional maupun eksperimental ini dilakukan dari kegiatan pengumpulan data, analisis, interpretasi hingga publikasi dimana salah satu bentuk publikasinya adalah diseminasi informasi kepada beberapa pihak yang dianggap memiliki kewenangan dalam melakukan tindakan penyelesaian masalah kesehatan di tingkat lokal, nasional, regional maupun internasional. Penelitian-penelitian yang dilakukan dalam bidang kesehatan lebih dikenal sebagai penelitian epidemiologi dimana secara ilmiah penelitian ini memperhatikan aspek keilmuan, metode dan prosedur sehingga penelitian ini dapat diterima dan tidak melanggar ataupun menyinggung pihak lain. Pada penelitian kesehatan masyarakat, biasanya yang menjadi objek penelitian adalah masyarakat sebagai sekumpulan manusia (selanjutnya disebut responden) yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Tahapan yang pertama dan utama salah satunya adalah tahap pengumpulan data dimana sasaran yang menjadi responden penelitian memiliki hak-hak yang harus dipenuhi. Pengumpulan data ini tentunya juga membutuhkan interkasi secara langsung antara peneliti dengan responden (Anggraeni, 2003).
Ketika
melakukan pengumpulan data terdapat beberapa prosedur penelitian yang harus terpenuhi, salah satunya adalah adanya informed consent antara peneliti dan responden. Di dalamnya terdapat izin pengambilan data yang dilakukan secara personal. Responden penelitian dapat menerima ataupun melakukan penolakan tergantung pada keadaan penelitian. Selain itu aspek kerahasiaan
3
juga sebagai salah satu pertimbangan responden. Dalam penelitian tertentu yaitu salah satunya adalah penelitian yang bersangkutan dengan masalah kebijakan di daerah tempat tinggal responden, biasanya responden akan lebih tertutup, tidak jujur atau bahkan menolak untuk dijadikan sebagai objek penelitian, dengan alasan takut apabila identitasnya diketahui oleh pemegang kebijakan di wilayah tersebut. Jika terjadi hal tersebut dapat dipastikan data yang diperoleh bukanlah data yang sebenarnya. Se hingga sebelum melakukan penelitian perlu adanya informed consent sebagai salah satu pemenuhan aspek konfidensial (confidenetial ) dan privasi ( privacy). Namun sampai saat ini belum banyak diketahui konfidensial dan privasi dalam epidemiologi sehingga penulis ingin menyajikan beberapa hal terkait konfidensial dan privasi dalam bidang epidemiologi. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Tujuan umum disusunnya makalah ini adalah mengetahui aspek
konfidensial dan privasi dalam epidemiologi. 1.2.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut, •
Mengetahui aspek konfidensial dalam epidemiologi
•
Mengetahui aspek privasi dalam epidemiologi
1.3 Sasaran Sasaran dalam penelitian ini adalah mahasisa program studi kesehatan
masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan serta peneliti lainnya yang membutuhkan kajian materi terkait konfidensial dan privasi. 1.4 Manfaat Tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi, 1.4.1 Penulis Tulisan ini bermanfaat sebagai salah satu bentuk latihan dalam hal
kepenulisan serta menjadi salah satu output dari tugas mata kuliah etika epidemiologi terkait konfidensial dan privasi dalam epidemiologi.
4
1.4.2 Mahasiswa Tulisan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi
mahasiswa program studi kesehatan masyarakat khususnya sebagai materi dan bahan bacaan uijan tengah semester peminatan epidemiologi semester 7. 1.4.3 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Tulisan ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan maupun acuan bagi peneliti maupun calon peneliti yang membutuhkan.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konfidensial Menurut kamus oxford konfidensial (confidential ) memiliki arti
sesuatu yang dirahasiakan (dictionaries). Data yang konfidensial adalah data yang memiliki sifat rahasia dan tidak untuk dipublikasi kepada siapapun. Biasanya perusahaan adalah salah satu instansi yang sangat memperhatika n kerahasiannya karena bagi mereka data adalah asset yang sangat penting (Westin, 1970). 2.2 Privasi
Menurut Craig van Slyke dan France Bélanger privasi adalah kemampuan seseorang untuk mengatur informasi mengenai dirinya sendiri. Sedangkan menurut Alan Westin privasi merupakan hak dari masing-masing individu untuk menentukan sendiri kapan, bagaimana, dan untuk apa penggunaan informasi mengenai diri mereka dalam hal berhubungan dengan individu lain. Kerahasiaan pribadi (Bahasa Inggris: privacy) adalah kemampuan
satu
atau
sekelompok
individu
untuk
mempertahankan
kehidupan dan urusan personalnya dari publik, atau untuk mengontrol arus informasi mengenai diri mereka. Privasi kadang dihubungkan dengan anonimitas walaupun anonimitas terutama lebih dihargai oleh orang yang dikenal publik. Privasi dapat dianggap sebagai suatu aspek dari keamanan. Hak pelanggaran privasi oleh pemerintah, perusahaan, atau individual menjadi bagian di dalam hukum di banyak negara, dan kadang, konstitusi atau hukum privasi. Hampir semua negara memiliki hukum yang, dengan berbagai cara, membatasi privasi, Pada beberapa negara, privasi individu dapat bertentangan dengan aturan kebebasan berbicara, dan beberapa aturan hukum mengharuskan pemaparan informasi publik yang dapat dianggap pribadi di negara atau budaya lain (Westin, 1970). 2.3 Epidemiologi Epidemiologi telah didefinisikan oleh beberapa ahli dalam bukunya.
Menurut Timmreck (2004) epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari
6
tentang sifat, penyebab, cara pengendalian dan faktor yang mempengaruhi frekuensi
dan distribusi penyakit, kecatatan dan kematian dalam suatu
populasi . Epidemiologi
ini juga meliputi pemberian ciri pada distribusi
suatu penyakit, status kesehatan ataupun lainnya berdasarkan agama, usia, jenis kelamin, ras, geografi, pendidikan, pekerjaan, perilaku, waktu dan tempat (Timmreck, 2004). Sedangkan Nugrahaeni (2011) dalam bukunya menjelaskan bahwa epidemiologi secara terminologi berasal dari Bahasa Yunani , yaitu epi yang berarti pada atau tentang, demos yang artinya masyarakat dan logos yang artinya ilmu. Sehingga secara utuh epidemiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang penduduk (Nugrahaeni, 2011). Banyak ahli yang mengartikan epidemiologi, di antaranya Last (2001) yang menyatakan bahwa epidemiologi adalah studi yang mempelajari distribusi dan determinan penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi serta penerapannya untuk mengendalian masalah kesehatan. Brownson, Remington dan Davis (1993) yang memberikan batasa bahwa epidemiologi merupakan alat dan cara yang digunakan untuk menjelaskan beberapa penyakit atau kejadian kesehatan. semula epidemiologi digunakan pada berbagai penyakit menular dan kejadian luar biasa, namun epidemiologi saat ini dapat juga diterapkan pada penyakit kronis . Green (1990) mengembangkan pula epidemiologi untuk kecelakaan, kekerasan dan dampak kesehatan ibu dan anak serta pekerjaan kesehatan lingkungan (Page, 1995; Hadisaputro, 2011).
(R. M. Page, 1995) (Hadisaputro, 2011)
Sehingga dari berbagai macam definisi yang dibuat oleh beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi, distribusi serta faktor penyebab masalah
kesehatan
sehingga ditemukan bentuk pengendalian untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut. Terdapat tiga kata kunci yang penting yaitu: frekuensi, distribusi dan faktor penyebab (Nugrahaeni, 2011). •
Frekuensi masalah kesehatan Frekuensi masalah dapat dimaknai sebagai besar masalah yang terjadi baik dengan ukuran masalah berupa angka kejadian maupun
7
rasio kejadian. Distribusi sendiri dapat kita jelaskan sebagai sebaran masalah kesehatan dengan keterangan populasi atau subyek (who/whom), tempat permasalahan terjadi (where) dan waktu terjadinya masalah kesehatan (when). •
Distribusi masalah kesehatan Distribusi atau persebaran ini dapat diidentifikasi dengan 3 karakteristik yaitu karakteristik orang dengan beberapa atributnya seperti umur, jenis kelamin dan pekerjaan. Karakteristik tempat dapat menggambarkan sebaran menurut alamat salah satu penerapannya adalah spasial dan karakteristik waktu dimana dengan ini dapat dietahui perkembangan tren suatu masalah kesehatan.
•
Faktor-faktor masalah kesehatan Determinan menjelaskan langkah menganalisis faktor yang berhubungan atau berpengaruh baik mendukung atau menghambat masalah
kesehatan
yang
terjadi.
Analisis
terhadap
determinan masalah akan memberikan simpulan sebab utama permasalahan kesehatan sehingga dapat dilakukan pemecahan terhadap masalah kesehatan dalam populasi tersebut. Menurut Bustan (2000) tujuan adanya epidemiologi ini adalah (Bustan, 2000), 1.
Untuk menjelaskan etiologi satu penyakit atau sekelompok penyakit, kondisi, gangguan, defek, ketidakmampuan, sindrom, atau
kematian
epidemiologi
melalui dengan
analisis
terhadap
menggunakan
data
manajemen
medis
dan
informasi
sekaligus informasi yang berasal dari setiap bidang atau disiplin ilmu yang tepat, termasuk ilmu sosial atau perilaku 2.
Untuk menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan, ilmu perilaku, dan ilmu biomedis yang terbaru
8
3.
Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah
langkah
–
pengendalian dan prosedur pencegahan bagi kelompok dan populasi yang beresiko, dan untuk pengembangan langkah
–
langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang diperlukan, yang seluruhnya itu akan digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan langkah langkah, kegiatan, dan program intervensi –
9
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Konfidensial dalam Epidemiologi Penelitian epidemiologi memiiki
peran
yang
penting
dalam
perkembangan bidang kesehatan. Baik penelitian observasional maupun eksperimental keduanya dapat menggambarkan besaran masalah, faktor risiko hingga evaluasi program yang digunakan untuk menyelesaikan masalah kesehatan. Data yang telah terkumpul dalam penelitian tersebut akan dianalisis sehingga pada akhirnya akan diambil simpulan sesuai dengan tujuan dilakukannya penelitian. Data yang digunakan maupun data hasil analisis ini memiliki keamanan serta kerahasiaan yang tidak sama. Dalam kerahasiaannya dapat dibagi menjadi beberapa macam sebagai berikut, a. Sangat Rahasia (Top Secret) Apabila informasi ini disebarluaskan maka akan berdampak sangat parah terhadap keuntungan
berkompetisi dan
strategi
bisnis
organisasi. b. Konfidensial (Confidential) Apabila informasi ini disebarluaskan maka ia akan merugikan privasi perorangan,merusak reputasi organisasi. c. Restricted lnformasi ini hanya ditujukan kepada orang-orang tertentu untuk menopang bisnis organisasi. d. Internal Use lnformasi
ini hanya boleh .
digunakan
oleh
pegawai perusahaan
untuk melaksanakan tugasnya. e. Public lnformasi ini dapat disebarluaskan kepada umum melalui jalur yang resmi. Definisi konfidensial sendiri memiliki arti rahasia sehingga tidak untuk dilakukan pengumumam atau membuka informasi tersebut, namun hal tersebut dapat berubah dalam kondisi tertentu dimana terdapat
10
pembenaran secara etis, misalnya responden memberikan izin untuk menginformasikan kepada pihak lain atau diperbolehkannya menggunakan data tersebut, ataupun persayaratan hokum (Weed). Data konfidensial merupakan sinonim dari informasi kesehatan rahasia ( protected health informastion) informasi ini dapat berupa status kesehatan, ketentuan pelayanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, serta informasi apapun yang berhubungan dengan individu. Selain data-data tersebut berhubungan dengan individu tertenntu tetapi dengan data tersebut juga dapat dilakuakn identifikasi status kesehatan baik individu maupun komunitas. Menurut Health Insurance Portability and Accountability
Amerika, terdapat
setidaknya 18 kriteria pengenal sebagaimana berikut, (Services, 2014). a. Nama b. Geografi meliputi alamat dengan atributnya yaitu jalan, kode pos, kabupaten, kecamatan, provinsi dan negara c. Tanggal, baik tanggal lahir atau tangga-tanggal lainnya serta umur d. Nomer telepon e. Nomor fax f. Alamat e-mail g. Social security number (SSN) h. Nomor rekam medik i.
Health plan beneficiary numbers
j. Nomor akun k. Nomor SIM l.
Tanda pengenal, plat dan nomor seri kendaraan
m. Tanda pengenal alat dan nomor serinya n. Alamat website atau blog o. Nomor Internet Protocol (IP) p. Pengenal biometrik yaitu retina, sidik jari dan lain seba gainya q. Gambar penuh wajah r. Dan nomor pengenal unik lainnya, kode ataupun karakterist ik. Setiap epidemiolog atau peneliti bidang kesehatan memiliki etik dan larangan-larangan tertentu yang bertujuan untuk melindungi privasi
11
individu. Selain untuk menghormati hak-hak orang lain juga menghindari adanya diskriminasi suatu kelompok pada kelompok atau individu lain. Data agregat memiliki kelebihan dalam menjaga kerahasiaan dari informasi suatu individu. Data rekam medik merupakan salah satu data medik yang harus dipastikan valid dan dijaga kerahasiaannya. Karena di dalamnya memuat informasi pribadi yang rahasia yaitu riwayat kesehatan serta beberapa pasien mungkin tidak ingin jika informasi tentang status kesehatannya diketahui oleh orang lain sehingga menimbulkan sikap yang negatif. Seperti halnya pasien HIV yang cenderung menyembunyikan kondisinya di depan masyarakat karena khawatir masyarakat akan mendeskriminasi dan memberikan stigma yang buruk. Menjaga keamanan juga penting dilakukan untuk melindungi kerahasiaan data dan informasi. hal-hal yang dapat dilakukan adalah a. Meletakkan data dan informasi di tempat yang aman b. Dilengkapi dengan kunci gembok ataupun dimasukkan pada kabinet file yang terkunci. Dapat juga tempat penimpanan dilengkapi dengan sandi sehingga tidak semua orang dapat mengaksesnya. c. Adanya penjaga serta dilakukannya pelatihan secara periodik. 3.2 Privasi dalam Epidemiologi Privasi dalam epidemiologi ini berkaitan erat dengan konfidensial
dimana keduanya mengutamakan aspek kerahasiaannya informasi yang dimiliki oleh responden. Jika konfidensial aspek kerahasiaannya terletak pada data dan informasi sedangkan privasi berkaitan erat dengan responden sebagai manusia. Council for International Organizations of Medical Sciences (CIOMS) International Guidelines for Ethical Review of Epidemiological Studies membuat responden penelitian menjadi dua yaitu,
12
a. unlinked information Peneliti atau investigator tidak dapat mengetahui secara pasti siapa yang menjadi responden penelitiannya. Sehingga dapat dipastikan kerahasiaannya tidakdapat diragukan. b. linked information 1. anonim, ketika informasi yang didapatkan tidak diketahui milik siapa dan investigator tidak mengetahui. Hanya saya responden memiliki cara tertentu untuk mengetahui informasinya. 2. Non-nominal, dimana informasi dapat ditelusuri atau diketahui dengan menggunakan kode tertentu, akan tetapi kode tersebut bukan termasuk dari identitas personal responden. Untuk nonnominal kode tersebut diketahui oleh kedua pihak. 3. Nominal atau nominatif, ketika informasi dapat ditelusuri dengan
menggunakan
identitas
personal,
biasanya
yang
digunakan adalah nama.
Selama proses mengumpulkan data apabila data dilakukan dengan wawancara sebaiknya responden mengetahui secara jelas dan benar tujuan
penelitian dan sampai sejauh mana data yang didapatkan
digunakan. Akan berbahaya jika data yang telah
diberikan kepada
peneliti, namun responden tidak mengetahui secara jelas. Misalnya jika seorang peneliti ingin mengambil sampel darah untuk dijadikan sebagai objek penelitian epidemiologi untuk mengetahui faktor genetik dalam penyakit tertentu namun responden tidak mengetahui untuk apakah darahnya diambil, maka tanpa sepengetahuan responden darah tersebut dijadikan sebagai senjata biologis oleh pihak lain yang memiliki maksud negatif ataupun memang benar darah tersebut hanya digunakan seperlunya tanpa ada maksud tertentu. Contoh lain adalah senjata biologi (bioterorism) yang akhir ini sedang dikembangkan oleh beberapa negara maju sebagai bentuk pertahanan ataupun penyerangan terhadap wilayah teritorial lain. Darah dapat diambil dari beberapa orang dalam satu wilayah untuk diketahui kerentanan populasi tersebut
13
melalui pengambilan genom dalam darah, dimana melalui genom ini identitas dan karakteristik seseorang akan diketahui.
14
BAB IV IMPLIKASI Konfidensial dan privasi dalam epidemiologi secara internasional telah menjadi perhatian sejak tahun 1900-an. Hal tersebut terbukti dengan adanya tulisan terkait konfidensial dan privasi baik oleh Amerika, Kolumbia ataupun negara lainnya. Akan tetapi di Indonesia sendiri masih belum ditemukan tulisan jurnal ataupun bentuk tulisan lain yang membahas terkait konfidensial dan privasi dalam epidemiologi baik berupa pedoman, landasan hukum ataupun peraturan. Kurangnya perhatian terhadap bidang keilmuan dan penelitian mengakibatkan kurangnya bahan referensi yang dapat dijadikan rujukan. Selain dalam masalah kuantitas, maslah pembaharuan tulisan juga perlu dilakukan, karena selama proses pencarian banyak ditemukan jurnal ataupun buku telah berusia lebih dari 10 tahun, sehingga kemungkinan adanya perbaharuan ilmu pengetahuan tidak dapat diketahui. Aspek konfidesial dan privasi ini tentunya merupakan hal yang sensitif dimana pada keduanya merupakan bentuk perlindungan terhadap informasi pribadi seseorang dimana jika tidak dilindungi atau bahkan mengganggunya telah melanggar hak asasi manusia serta mengakibatkan adanya diskriminasi terhadap individu maupun masyarakat tertentu. Oleh karena itu secara internasional maupun nasional perlu dilakukan adanya peraturan serta landasan yang jelas yang terbarukan yang diperuntukkan bagi peneliti untuk melindungi objek penelitian atau responden dari ancamana yang berbahaya.
15
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dari tulisan ini adalah sebagai berikut,
1. Konfidensial merupakan sesuatu yang rahasia dan dirahasiakan yang berkaitan dengan data-data penelitian kesehatan yaitu penelitian epidemiologi. tujuannya adalah menyediakan data yang konfidensial oleh peneliti sehingga data yang digunakan adalah data valid dan sahih serta tidak merugikan pihak responden. 2. Privasi merupakan aspek kerahasiaan yang dimiliki oleh responden sebagai objek dalam penelitian. untuk menjaga kerahasiaan tersebut informasi yang diperoleh oleh peneliti dapat dikategorikan menjadi dua yaitu linked information dan unlinked information 5.2 Saran Saran yang dapat diberikan oleh penulis kepada mahasiswa adalah,
1. melakukan kajian lebih dalam dan luas terkait konfidensial dan privasi dalam epidemiologi untuk kemudian dilakuakn penyusunan jurnal ataupun bentuk tulisan lainnya sehingga dapat menjadi sumber bacaan bagi para peneliti dan calon peneliti. 2. ketika melakukan penelitian sebaiknya melakukan telaah terkait data konfidensial dan privasi sehingga dapat membantu dalam proses penelitian sehingga terhindar dari berbagai macam hal yang negatif karena tel ah sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Daftar Pustaka ANGGRAENI, E. B. D. D. 2003. Pengantar Epidemiologi : Edisi 2, Jakarta, EGC. BUSTAN, N. 2000. 505 Tanya Jawab Epidemiologi, Makassar, Putra Asaad Print. DICTIONARIES, E. O. L. Available: https://en.oxforddictionaries.com/definition/confidential. HADISAPUTRO, S., MUHAMMAD NIZAR DAN AGUS SUWANDONO 2011. Epidemiologi Manajerial, Semarang, Universitas Diponegoro. NUGRAHAENI, D. K. 2011. Konsep Dasar Epidemiologi, Jakarta, EGC. R. M. PAGE, C., G. E. DAN C. TIMMRECK, T 1995. Basic of epidemiology and biostatistics, a practical guidebook, Boston, JOnes and Bartlett SERVICES, A. S. O. E. C. P. D. O. H. A. S. 2014. Alaska Section of Epidemiology Confidentiality Policies and Procedures and Data Release Protocols. TIMMRECK, T. C. 2004. An Introduction Epidemiology : Epidemiologi Suatu Pengantar, Jakarta, EGC. WEED, R. E. M. D. L. Ethics in epidemiology and public health II. Applied terms. J Epidemiol Community Health. WESTIN, A.F. 1970. Privacy and Freedom. New Yrok: Atheneum.
17