LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM AC KOMPRESOR TIPE VANE
Disusun Oleh : ARIF PRIATMAJA AGUNG KURNIAWAN ALFIAN BANUARLI DIAN TRI NUGROHO HENDI HIDAYAT
(05509134042) (05509134037) (05509134015) (05509134005) (05509134022)
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2007
Compresor Tipe Vane A. Tujuan
1. Membongkar Membongkar dan dan memasang memasang kembali kembali unit kompresor kompresor tipe tipe vane. vane. 2. Mengetahui Mengetahui konstr konstruksi uksi dan dan cara cara kerja kerja unit kompresor kompresor tipe tipe vane vane 3. Mengetahui Mengetahui konstruksi konstruksi dan cara cara kerja kopling kopling magnet magnet 4. Mengga Menggamba mbarr sket unit unit kompre kompresor sor tipe tipe vane vane B. Dasar Teori
Di dalam sistem pendingin diperlukan kompresor untuk menaikkan tekanan gas refrig refrigera erant, nt, agar agar refri refriger gerant ant dapat dapat mengem mengembun bun kembal kembalii menjad menjadii cairan cairan pada pada kondisi kondisi bertekanan sambil melepaskan panas yang dikandungnya dengan mudah. Pada kompresor tipe vane untuk meningkatkan meningkatkan tekanan tekanan refrigerant refrigerant cara kerjanya kerjanya menggun menggunakan akan prinsi prinsip p gaya gaya sentry sentry fugal dan dibant dibantu u dengan dengan bebera beberapa pa katup katup untuk untuk menjaga besarnya tekanan kompresi yang dihasilkan. Gaya sentry fugal terjadi akibat putaran poros yang tinggi sehingga sudu – sudu pada rotor vane terlempar. C. Data praktek
1. Gamb Gambar ar kom kompo pone nen n
Suction port
Triger valve Katup Bypass
Stator
Rear Cover
Vane
Rotor
suction Port
Magnetik plate
Pressure plate
Discharge port Katup service
2. Kond Kondis isii komp kompon onen en 1. Rotor dan permukaa permukaan n stator stator aus, aus, pegas lemah lemah dan dan rusak rusak 2. Pada Pada trigger trigger valve valve kompon komponen en rusak/c rusak/coro orong ng putus putus 3. Baut Baut pengi pengika katt tida tidak k lengk lengkap ap
D. Analisis dan Pembahasan
D port
1. Fungsi komponen 1. Pres Presure ure plat platee dan dan roto rotorr magne magnett
Fungsi: untuk meneruskan putaran dari mesin ke rotor vane melalui kopling magnet (mengaktifkan sudu-sudu vane) Kerusakan: tergores dan penyok Penyebab kerusakan: gesekan dan benturan Akibat Akibat yang yang ditimb ditimbulka ulkan n jika jika dibiar dibiarkan kan maka maka transf transfer er tenaga tenaga kopling kopling magnet magnet terhambat,sehingga putaran rotor vane akan turun dan mengakibatkan pemompaan tidak maksimal / efektif Antisipasi / perbaikan: Ratakan permukaan rotor kopling magnet dan pressure plate dan lakukan perawatan dan pemeriksaan berkala. 2. Katu atup by bypass pass
Fungsi : Sebagai pengaman ruang tekan ketika tekanan yang dihasilkan over presure Kerusakan: Permukaan katup kasar Penyebab kerusakan: Adanya refrigerant yang masih mengandung uap air ikut masuk ke kompresor Akibat Akibat yang yang ditimb ditimbulka ulkan n: Penutu Penutupan pan dan posisi posisi katup katup pada dudukan dudukannya nya tidak tidak sempur sempurna,s na,sehi ehingga ngga pada pada putara putaran n rendah rendah dan normal normal sebagi sebagian an refrig refrigera erant nt keluar keluar terlebih dahulu tanpa melalui ruang tekanan tinggi Antisipasi / perbaikan: Ratakan dan bersihkan permukaan katup bypass dan atur tekan pegas agar proses pengaman tegangan dapat berjalan secara kontinyu sesuai beban yang diterima ruang tekan 3. Stator
Fungsi: Mengatur kwantitas keluarnya refrigerant dari ruang tekan sesuai tekanan yang terjadi di ruang tekan. Kerusakan: Kondisi komponen baik. 4. Katu atup tekan kan
Fungsi: Mengatur Mengatur kwantitas kwantitas keluarnya keluarnya refrigerant refrigerant dari ruang tekan sesuaitek sesuaitekanan anan yang terjadi di ruang tekan. Kerusakan: Berkarat,kasar dan penutupannya tidak sempurna.
Penyebab kerusakan: Adanya refrigerant yang masih lembab yang masuk ke dalam kompresor dan tekanan kerja yang terlalu tinggi. Akibat Akibat yang yang ditim ditimbul bulkan kan: Penut Penutup upan an katu katup p tida tidak k semp sempur urna na sehi sehing ngga ga pros proses es pengaturan pengeluaran refrigerant terganggu,akibatnya pengeluaran refrigerant tidak secara kontinyu. Antisipasi / perbaikan: Bersihkan komponen yang berkarat,lakukan penyetelan katup tekan dan usahakan jangan sampai refrigerant yang masuk ke ruang tekan dalam keadaan lembab. 5. Vane
Fungsi: Membangkitk Membangkitkan an tekanan tekanan refrigeran refrigerantt yang masuk pada ruang tekan sehingga refrigerant dapat bersikulasi ke bagian pompa lainnya. Kerusakan: Tepi / ujung vane aus dan permukaannya tergores. Penyebab Penyebab kerusakan kerusakan: Vane yang terus menerus bergesekan dengan dinding stator. Cela Celah h yang yang besa besarr anta antara ra vane vane denga dengan n roto rotorr vane vane sehi sehing ngga ga saat saat vane vane kemb kembal alii permukaan vane menyentuh ujung rotor. Akibat yang ditimbulkan: Tekanan refrigerant mengalami penurunan,karena tidak semua refrigerant refrigerant yang masuk pada ruang tekan tidak seluruhnya seluruhnya dibawa oleh vane. Vane tidak dapat keluar dan masuk ke rotor secara bebas maka akan menghambat pelemparan vane oleh gaya sentrifugal. Antisipasi Antisipasi / perbaikan perbaikan: Lakuka Lakukan n perawa perawatan tan dan pemeri pemeriksa ksaan an secara secara berkal berkala,j a,jika ika keausan dan goresan telah melewati toleransi ganti vane. 6. Rotor vane
Fungsi: Menghasilkan Menghasilkan gaya sentrifuga sentrifugall yang digunakan untuk melemparkan melemparkan vane dengan memanfaatkan putaran mesin lewat kopling magnet.
1.
Analisis kondisi komponen
1. Seal Seal rumah rumah katu katup p teka tekan n hila hilang, ng, Jika Jika seal seal terseb tersebut ut hilan hilang g maka maka gas gas yang yang di alirkan akan memgalami kebocoran, dan fungsi komponen tidak optimal 2. Katup Katup tekan lemah, lemah, Katup terseb tersebut ut sangat sangat mempengar mempengaruhi uhi kinerja kinerja pada saat mengalirkan gas dan mengkompresikan gas Freon, dan kwantitas Freon yang dialirkan pun tidak terkontrol
3. Nipel Nipel pengisia pengisian n rusak, rusak, dapat menimb menimbulka ulkan n kebocor kebocoran an pada waktu pengisia pengisian n dan tidak dapat menyimpan gas pada saat pengisian 4. Pegas Pegas pada by pass sudah sudah mengala mengalami mi keregang keregangan, an, Maka bila bila tekanan tekanan yang dihasilkan over pressure tidak akan terkontrol jika pegas pada bypass lemaah 5. Rumah Rumah rotor vane mengala mengalami mi keausan,. keausan,.jik jikaa mengal mengalami ami keausan keausan maka gaya sentrivugal yang dihasilkan tidak akan sempuna dan pengkompresian pun tidak akan sempurna.
2. Cara kerja unit
Saat AC difungsikan, kopling magnet menarik plat penekan sehingga putaran dari puli dapat menggerakkan rotor vane. Pada saat awal bekerja putaran rotor tidak mampu menghasilkan gaya sentrifugal sehingga sudu – sudu tidak terlempar dan tidak mampu memberikan tekanan pada refrigerant. Namun karena tekanan didalam ruang tekan lebih besar dibandingkan didalam rumah rotor, maka trigger valve membuka dan refrigerant dari ruang tekan masuk melalui saluran pada dudukan rotor Vane untuk menekan sudu – sudu sehingga sehingga terdorong terdorong keluar dan mampu menekan refrigerant. Setelah putaran rotor meingkat sudu – sudu bekerja akibat gaya sentri fugal mendesak refrigerant keluar menuju ruang tekanan tinggi melalui katup tekan.tekanan didalam rumah rotor vane makan trigger valve menutup,namun saluran untuk pelumasan rotor dengan dudukannya tetap membuka. Saat tekanan didal didalam am tuan tuang g tekan tekanan an ting tinggi gi meni meningk ngkat at pegas pegas pada pada salu salura ran n by pass pass akan akan terd terdor orong ong sehi sehing ngga ga katu katup p penja penjaga ga kele kelebi bihan han teka tekana nan n akan akan memb membuk ukaa dan dan refrigerant didalam ruang tekanan tinggi akan dikembalikan kedalam rumah rotor vane.
E. Kesimpulan
1. Kompresor tipe vane merupakan penerapan dari gaya sentrifugal 2. Kompresor vane yang kami bongkar b ongkar memiliki konstruksi : Katup yang simple , karena antara katup hisap dan katup tekan terletak bolak balik .Sedangkan pada piston assemble konstruksi sangat rumit, karena terdapat lima piston piston yang digerakkan oleh tuas penekan .
F. Daftar Pustaka
PT. TOYOTA - ASTRA MOTOR, New MOTOR, New Step 2 Training Manual Vol.18; Vol.18; Jakarta, 1996. G. Lampiran
Lembar Laporan Sementara