Komposit citra adalah citra baru hasil dari penggabungan 3 saluran yang mampu menampilkan keunggulan dari saluran-saluran penyusunnya (Sigit,2011). igunakan komposit citra ini dikarenakan oleh keterbatasan mata yang kurang mampu dalam membedakan gradasi !arna dan lebih mudah memahami dengan pemberian !arna.
"ada citra multispektral yang terdiri dari banyak saluran, apabila hanya menampilkan satu saluran sa#a maka citra yang dihasilkan merupakan merupakan gradasi rona. an mata manusia hanya bisa membedakan ob#ek yang menon#ol pada suatu saluran, ob#ek yg lain maka kita sulit untuk mengidenti$kasinya. %leh sebab itu pada citra komposit ini, hasilnya kita akan lebih mudah mengidenti$kasi suatu ob#ek pada citra.
asar dari pembuatan komposit citra adalah berdasarkan &
'
u#uan penelitian yaitu keunggulan di setiap saluran. ontoh, apabila dalam penelitian,
kita lebih *okus pada ob#ek air, maka saluran yang kita gunakan adalah band 1, band 2 dan band 3. Selain dari band tersebut air memiliki nilai 0 dalam pemantulan pemantulannya. nya. +adi komposit citra yang bisa dibuat adalah citra komposit 123, sehingga air akan ber!arna merah.
'
% (%ptimum nde actor) yaitu kemampuan citra untuk menampilkan suatu ob#ek. %
semakin tinggi maka semakin banyak ob#ek berbeda yang dapat ditampilkan pada citra komposit tersebut. % ini digunakan apabila kita ingin menon#olkan pengguanaan lahan dari suatu daerah #ika diidenti$kasi diidenti$kasi dari citra.
Komposit citra dapat dibagi men#adi 2, yaitu &
'
Komposit !arna asli yaitu gabungan dari !arna merah-hi#a merah-hi#au-biru. u-biru. itra yang dapat
menghasilkan komposit !arna asli yaitu /andsat, /%S dll
'
1.
Komposit !arna tidak asli, terbagi 2 &
Stan St anda darr yai yaitu tu ga gabu bung ngan an da dari ri in in*r *rar ared ed de deka katt-me mera rahh-hi hi#a #au. u. i ian angg ggap ap st stan anda darr kar karen ena a pad pada a a!alnya penginderaan #auh lebih banyak digunakan dalam bidang kehutanan #adi komposit !arna ini dianggap standar karena citra kompositnya lebih menon#olakan ob#ek egetasi
2.
id idak ak st stan and dar yai aittu dap dapat at dil ilak aku ukan pe pen ngg gga abu bun ngan deng ngan an bebas alam konsepnya, konsepnya, citra kompos komposit it dibuat oleh 3 saluran, dimana nilai piksel pada saluran-saluran tersebut akan direduksi direduksi terlebih dahulu yang pada a!alnya nilai piksel berkisar antara 0 ' 2 men#adi nilai piksel yang berkisar antara 0 ' yang selan#utnya baru bisa dilakuk dilakukan an komposit. ilai piksel pada citra komposit berkisar antara nilai 0 (hitam) ' 21 ( putih). 4ntuk penya#ian penya#ian citra
komposit, nilai piksel citra komposit yang didapatkan dapat mengikuti colour pallet atau /ook-up table.
Citra multispectral adalah citra yang dibuat dengan saluran jamak. Berbeda dengan citra tunggal yang umumnya dibuat dengan saluran lebar, citra multispectral umumnya dibuat dengan saluran sempit. Dengan menggunakan sensor multispectral, maka kenampakan yang diindera akan menghasilkan citra dengan berbagai saluran. Citra dengan saluran yang berbeda tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi kenampakan-kenampakan tertentu, karena saluran-saluran tersebut memiliki kepekaan terhadap suatu kenampakan. Sensor multispectral akan menghasilkan beberapa citra dengan saluran yang berbeda dan masing-masing memiliki variasi nilai spectral yang berbeda. Citra-citra tersebut akan menggambarkan berbagai variasi interaksi kenampakan objek dengan panjang gelombang yang digunakan. Satu citra mungkin akan sangat jelas menggambarkan vegetasi dengan mampu membedakan berdasarkan kerapatan namun lemah dalam menggambarkan kenampakan tanah, kemudian dari citra yang lain mungkin sebaliknya. Untuk melakukan perbandingan dari citra-citra tersebut akan sangat tidak efektif. amun apabila digunakan saluran lebar, maka kenampakan keseluruhan justru tidak dapat dibedakan dengan baik. Sehingga untuk dapat membedakan kenampakan-kenampakan tersebut digunakan citra komposit, yaitu menggabungkan saluran dari banyak citra tersebut menjadi satu citra yang mampu membedakan kenampakan secara lebih baik. Bagaimana data digital ini dapat tampil sebagai citra pada layar monitor atau dicetak pada kertas atau film! "ugas progam pengolah citra adalah mengendalikan perangkat keras, terutama graphic card dan layar monitor, untuk mengubah data dalam domain spektral ini menjadi data dalam domain spasial. Byte demi byte data dalam citra digital yang terbaca #byte map$ akan ditempatkan pada layar monitor secara berurutan, menempati sel-sel fosfor pada layar monitor. Dengan demikian, citra dengan resolusi spasial yang sama misalnya %& m, kemungkinan akan ditampilkan dengan tingkat kehalusan yang berbeda, bila ukuran selsel gambar pada layar atau resolusi layarnya berbeda. 'ayar monitor super ()* akan menyajikan sampai +& piksel dalam satu baris, sedangkan layar monitor C)* hanya && piksel. #/rojo Danoedoro 0 12$. Sistem tampilan #display$ citra pada layer monitor de3asa ini telah mampu manyajikan 3arna yang lebih lengkap. *pabila suatu system multispektral menghasilkan % citra yang masing 4 masing direkam pada 2 bit coding, maka untuk menggabung kembali ketiganya menjadi citra ber3arna pada layer monitor diperlukan kemampuan penyajian 3arna sebanyak #2$% 5 5 +, juta 3arna. 6emampuan ini didukung oleh ketersediaan graphic card tipe S()* #super video graphic array$ atau di atasnya dengan graphic card memory minimum +7B dan layer monitor yang sesuai. /ada masa lalu, kemampuan ini belum didukung oleh layer monitor yang memadai, sehingga kemampuan sajian hanya terbatas 2 bit #1$3arna saja. 8adi, ada persoalan bagaimana tiga macam citra yang masing 4 masing tersusun atas 2 bit informasi harus disajikan menjadi 1 3arna saja. Cara sederhana untutk menyajikan ketiganya secara ber3arna ialah melalui kombinasi
kompresi dan perentangan sekaligus, dan nilai baru yang muncul kemudian diberi 3arna #colour assignment$ mengikuti colour palette atau look-up table #'U"$ yang telah disediakan, yang paling sesuai untuk distribusi nilai komposit 3arna. Cara ini meliputi beberapa langkah sebagai berikut 0 a$ 7enerapakan kompresi citra, yaitu dengan memapatkan nilai piksel dari julat asli #misalnya &-+1, &-%, dan sebagainya$ menjadi &-1, pada seluruh saluran spectral yang dilibatkan. Cara kompresi ini memanfaatkan rumus sebagai berikut 0 /baru 5 19 #/input 4 /minimum$ : #/maks 4 /minimum$ b$ 7enentukan saluran mana yang diberi 3arna merah #dan kemudian seluruh nilai pikselnya dinamakan /baru-merah$, mana yang diberi 3arna hijau #/baru-hijau$, dan mana yang diberi 3arna biru #/baru-biru$. c$ 7enerapkan nialai piksel pada citra komposit #/komp$ berdasarkan /baru-merah, /baru-hijau, dan /baru-biru, dengan rumus sebagai berikut 0 /komp 5 %9 /baru-merah ; /baru-hiaju ; /baru-biru d$ 7enyajikan citra komposit ke layer monitor dengan pedoman palette 3arna yang telah ditentukan untuk nilai 4 nilai piksel komposit.
'?>S version +. User 7anual, +==$. )radasi semacam ini dapat pula diterapkan dengan memberikan kombinasi 3arna yang berbeda, misalnya dari bitu gelap, ungu, magenta, merah, pink, sampai dengan putih. #/rojo Danordoro, +== 0 &$. Citra komposit standar merupakan paduan tiga saluran dengan rujukan foto udara inframerah dekat. *rtinya 3arna merah yang dihasilkan menunjukkan adanya vegetasi, 3arna biru gelap sampai agak cerah menunjukkan adanya tubuh air, dan seterusnya. Citra komposit 3arna yang lainpun dapat dihasilkan dengan membalik urutan pemberian 3arnanya, misalnya saluran inframerah diberi 3arna biru, saluran 3arna merah diberi 3arna merah, dan saluran hijau diberi 3arna hijau. Citra komposit ini dikatakan tak standar. 7eskipun demikian bukan berarti bah3a citra komposit ini tidak dapat digunakan dalam proses pengenalan obyek. 6adang-kadang, justru citra komposit tak standar ini lebih ekspresif dalam menyajikan kenampakan obyek yang dijadikan pusat perhatian #misalnya tubuh air di sela-sela hutan lahan basah$. 6etersediaan citra multispektral dengan jumlah saluran yang lebih banyak, termasuk saluran biru dan inframerah tengah, memberikan kemungkinan yang lebih banyak dalam membuat kombinasi citra komposit. Citra komposit 3arna asli pun dapat dihasilkan, bila tersedia saluran-saluran biru, hijau, dan merah. Untuk
keperluan ini, citra satelit "hematic 7apper 'andsat dapat digunakan. Sayangnya untuk >ndonesia, saluran biru cenderung sangat sensitif t erhadap kabut tipis, sehingga komposit 3arna asli yang dihasilkan pun kuran memuaskan. 'ain halnya bila citra yang digunakan adalah 3ilayah lintang sedang yang beriklim kering, seperti halnya *frika Utara. #/rojo Danoedoro, +== 0 %$.