Bab III Analisis Potensi LongsoranFull description
Bab III Analisis Potensi LongsoranDeskripsi lengkap
gtFull description
Geologi Teknik
Full description
klasifikasi maloklusiFull description
Full description
gastritisFull description
klasifikasi obesFull description
Deskripsi lengkap
Full description
Huraian berkaitan maqasid SyariahDeskripsi lengkap
puskesmas
typhoid
80 Spesies PlanktonDeskripsi lengkap
klasifikasi PakuFull description
klasifikasi mall berdasarkan jumlah pendudukDeskripsi lengkap
klasifikasi katarak , hasil tutorial FK USU stanbuk 2007Full description
klasifikasi bronkiektasis
KLASIFIKASI LONGSORAN (Hoek and Bray, 1981)
Ada beberapa jenis longsoran yang umum dijumpai pada massa batuan di tambang terbuka (Hoek and Bray, 1981) yaitu : plane failure) 1. Long Longso sora ran n bid bidan ang g ( plane
Longsoran bidang merupakan suatu longsoran batuan yang terjadi disepanjang bidang luncur yang dianggap rataBidang luncur tersebut dapat berupa reka!an, sesar maupun bidang perlapisan batuan Longsoran jenis ini ("ambar di ba#a!) akan terjadi jika kondisi diba#a! ini terpenu!i ($aryono, %&&') : •
uru uruss ( strike) strike) bidan bidang g lunc luncur ur mend mendeka ekati ti paral paralel el ter! ter!ad adap ap juru juruss bida bidang ng permukaan lereng
•
$emiri $emiringa ngan n bidang bidang luncur luncur !arus !arus lebi! lebi! kecil kecil daripa daripada da kemiri kemiringan ngan bidang bidang permukaan lereng
•
$emiringan bidang luncur lebi! besar daripada sudut geser dalam
•
erdapat bidang bebas yang merupakan batas lateral dari massa batuan atau tana! yang longsor
Gambar 1.1 Analisis Stereografis Longsoran bidang
% Longsoran baji (wedge failure) Longsoran baji terjadi bila terdapat dua bidang lema! atau lebi! berpotongan sedemikian rupa se!ingga membentuk baji ter!adap lereng (gambar di ba#a!)Longsoran baji ini dapat dibedakan menjadi dua tipe longsoran yaitu longsoran tunggal ( single sliding ) dan longsoran ganda (double sliding )*ntuk longsoran tunggal, luncuran terjadi pada sala! satu bidang, sedangkan untuk longsoran ganda luncuran terjadi pada perpotongan kedua bidang Longsoran baji tersebut akan terjadi bila memenu!i syarat sebagai berikut: •
$emiringan lereng lebi! besar daripada kemiringan garis potong kedua bidang lema!
•
+udut garis potong kedua bidang lema! lebi! besar daripada sudut geser dalamnya
Gambar 1.2 Analisis Stereografis Longsoran baji
Longsoran guling (toppling failure) Longsoran guling umumnya terjadi pada lereng yang terjal dan pada batuan yang keras
dimana
struktur bidang
lema!nya berbentuk
kolom
("ambar
di
ba#a!)Longsoran jenis ini terjadi apabila bidang-bidang lema! yang ada berla#anan dengan kemiringan lereng Longsoran ini pada blok .leksibel, terjadi jika : •
/0 9&& . - 2, dimana / 3 kemiringan bidang lema!, . 3 sudut geser dalam dan 2 3 kemiringan lereng
•
4erbedaan maksimal jurus ( strike) dan kekar ( joint ) dengan sudut lereng ( slope) adala! &&
Gambar 1. Analisis Stereografis Longsoran G!ling
". Longsoran b!s!r ( circular failure)
Longsoran busur umumnya terjadi pada material yang bersi.at lepas (loose material ) seperti material tana!+esuai dengan namanya, bidang longsorannya berbentuk busur ("ambar di ba#a!) Batuan !ancur yang terdapat pada suatu daera! penimbunan dengan dimensi besar akan cenderung longsor dalam bentuk busur lingkaran (Hoek and Bray, 1981) 4ada longsoran busur yang terjadi pada daera! timbunan, biasanya .aktor struktur geologi tidak terlalu berpengaru! pada kestabilan lereng timbunan4ada umumnya, kestabilan lereng timbunan bergantung pada karateristik material, dimensi lereng serta kondisi air tana! yang ada dan .aktor luar yang mempengaru!i kestabilan lereng pada lereng timbunan