http://unj-pariwisata.blogspot.com/2012/05/kesenian-masyarakat-baduy.html
Kesenian asyarakat !aduy Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehari-hari, mereka secara mandiri bercocok tanam dan berladang. Selain itu mereka menjual hasil kerajinan k erajinan Koja dan Jarog (tas yang terbuat dari kulit ku lit kayu) tenunan berupa selendang, baju, celana, ikat kepala, sarung golok, parang dan berburu. Keseni Kesenian an di Suku Suku Baduy Baduy dalam dalam melaks melaksana anakan kan upacar upacaraa terten tertentu, tu, masyar masyarakat akat Baduy Baduy menggunakan kesenian untuk memeriahkannya. dapun kesenian yang terdapat di Suku Baduy ! Seni "usik (lagu daerah yaitu #ikarileu dan Kidung $ pantun, yang digunakan dalam acara pernikahan) lat "usik (ngklung Buhun dalam menanam padi dan alat music kecapi) Seni %kir Batik. salah satu satu keseni kesenian an masyar masyaraka akatt Baduy Baduy yang yang pertam pertamaa kali kali lahir lahir,, "ngklung "ngklung !uhun salah kesenian tradisional ini berbau magis dan mempunyai unsure saklar. ngklung Buhun bukannya kesenian pagelaran yang setiap saat bias ditonton, tetapi ngklung Buhun dipentaskan pada satu tahun sekali, dengan gaya dan &ersi yang sama. Semua ungkapan bertumpu pada pakem, yang dijadi dijadikan kan keharu keharusan san,, disampi disamping ng temban tembang, g, tari, tari, dan tabuhan tabuhannya nya harus harus bias bias menyatu menyatu dengan dengan seniman yang memainkannya. Kesenian ngklung Buhun hadir bersama dengan orang Baduy, kepada para ahli 'aris untuk mempertahankan kelangsungan anak-keturunan Baduy. %nsure seniny seninyaa sebagai sebagai daya daya tarik tarik yang mampu mampu menyent menyentuh uh rasa, rasa, pementa pementasan san merupa merupakan kan jembat jembatan an sebagai alat komunikasi dalam menyampaikan, ajakan, peringatan, larangan, dan penerangan.
#endo $engiring $antung , merupakan salah satu alat kesenian tradisional masyarakat Baduy memberikan 'arna kehidupan budaya ber&ariasi, sebagai pembangkit rasa ingat para 'arga kepada amanat leluhurnya. endo hadir pada setahun sekali secara pasti, setelah selesai musim ngored, menjelang pohon padi mulai berbunga. eristi'a ini merupakan 'aktu senggang yang digunakan untuk kesibukan membaca pantun, dalam membuka tabir sejarah perjalanan hidup hidup leluhur leluhurnya nya.. Kegiata Kegiatan n mantun mantun biasan biasanya ya dipimp dipimpin in oleh oleh tokoh tokoh masyar masyarakat akat,, yang yang lebih lebih mengetahui, mengetahui, serta bertanggungja bertanggungja'ab 'ab untuk menyampaikan amanat. "antun merupakan upacara kecil yang dilakukan dari rumah ke rumah, pada malam hari untuk lek-lekan sampai larut malam.
%olog / !edog , menjadi atribut sehari-hari kaum laki-laki Baduy. da dua macam golok yang dibuat dan digunakan oleh masyarakat Baduy, yaitu golok polos dan golok yang berpamor. *olok polos dibuat dengan proses biasa, menggunakan besi baja bekas per pegas kendaraan bermotor yang ditempa berulang-ulang. *olok ini biasa digunakan untuk menebang pohon, mangambil bamboo, dan keperluan lainnya, sedangkan golok yang berpamor adalah golok yang telah dipercayai kekuatannya memiliki urat-urat atau moti+ gambar yang menyerupai urat kayu dari pangkal hingga ujung golok pada kedua permukaannya. roses pembuatan lebih lama dan memerlukan percampuran besi dan baja yang khusus. Kekuatan dan ketajaman golok pamor melebihi golok polos biasa, disamping itu memiliki karisma tersendiri bagi yang menyandangnya.
*olok buatan orang Baduy Dalam berbeda dengan buatan orang Baduy uar, perbedannya terletak pada serangka dan perahnya, baik yang berpamor maupun tidak. *olok terbuat dari bahan baja dan besi pegas kendaraan bermotor. embuatannya dengan cara menempas besi baja tersebut hingga pipih dan tajam dengan pemanasan arang. iasan golok diterakan pada bagian serangka dan perah tersebut, dengan menggunakan pisau panggot, piasau raut atau gergaji kecil. Bahan untuk membuat serangka adalah kayu eunghas, dan perahnya dari bahan kayu duren atau kayu jenis lainyang lebih keras. engikat atau penguat serangka menggunakan bahan tanduk sapi atau kerbau yang telah diraut. anduk sapi atau kerbau terkadang digunakan untuk perah golok (berdasarkan pesanan).
Kujang , adalah alat untuk keperluan bercocok tanam dihurna, minyal untuk nyacar dan ngored. lat ini didaerah sunda yang lain dinamakan arit. Kujang dibuat dari bahan besi dan baja yang ditempa. lat ini disebut dengan kujang karena berbentuk mirip kujang senjata khas pajajaran dan kini sekarang menjadi simbol Ja'a Barat.
/stilah Kujang ditujukan untuk bentuk seperti Kujang dengan bagian ba'ah seperti golok, alat ini sering digunakan oleh masyarakat Baduy Dalam. Sedangkan bagi masyarakat Baduy uar biasanya menggunakan istilah 0Kored1 (alat untuk perjaan ngored $ membersihkan rumput di urna). Kapak !eliung , adalah alat untuk menebang pohon besar atau sebagai perkakas untuk membangun rumah. Didaerah lain disebut kapak, gagangnya terbuat dari kayu yang sedikit panjang (23-24 cm). tenaga dan tekan baliung lebih besar dan kuat dari pada golok, oleh karena itu baliung terbuat dari besi baja yang lebih besar dan tebal pada bagian pangkal.
#umah &uku !aduy , proses pembuatan rumah $ membangun rumah selalu dikerjakan secara gotong royong, yang menunjukkan bah'a masyarakat Baduy sangat tinggi rasa kebersamaannya. dapun bentuk rumah tidak seme'ah rumah dikota-kota yang dindingnya menggunakan pasir, semen, ditata dengan indah, diberikan berbagai aksesoris dan hiasan dinding sesuai dengan keinginan oemilik rumah, namun pada masyarak Baduy rumah mereka cukup sedrhana, terbuat dari bahan-bahan seperti kayu yang berasal dari alamnya, bilik bamboo, atap rumbia, genting ijuk dan lain-lain yang jelas sangat sederhana, dengan posisi rumah di Baduy selalu menghadap %tara-Selatan, yang secara logika rumah menghadap utara selatan maka proses pergantian dan penyinaran sinar matahari sangat baik, apabila pagi sinar matahari masuk dari arah timur dan sore hari sinar matahari masuk dari arah barat, sehingga masyarakat Baduy memiliki tingkat kesehatan yang sangat tinggi apalagi dengan akti&itas mereka yang selalu berolahraga setiap hari, namun olahraga yang mereka lakukan bukan olahraga pada umumnya dilakukan, olahraga yang mereka lakukan adalah olahraga yang berkaitan dengan akti&itas mereka sehari-hari.
empat tinggal Suku Baduy Dalam masih berup5a rumah adat $ tradisional yang masih dipertahankan sampai sekarang. umah Suku Baduy di Banten ini memiliki makna dalam. Secara umum, bentuk rumah adat Banten Suku Baduy ini merupakan rumah panggung yang hamper keseluruhan bahan bangunan rumah berasal dari bambu. •
•
•
•
•
Bangunan rumah dibuat tinggi, berbentuk panggung, mengikuti kontur $ tinggi rendahnya permukaan tanah. ada tanah yang miring dan tidak rata permukaannya, bangunan disangga menggunakan tumpukan batu. Batu yang dipakai adalah batu kali, ber+ungsi sebagai tiang penyangga bangunan dan menahan tanah agar tidak longsor. tapnya terbuat dari daun yang disebut dengan sulah nyanda. 6yanda berarti sikap bersandar, sandarannya tidak lurus melainkan agak merebah ke belakang. S alah satu sulah nyanda ini dibuat lebih panjang dan memiliki kemiringan yang lebih rendah pada bagian ba'ah rangka atap. Bilik rumah dan pintu rumah terbuat dari anyaman bamboo yang dianyam secara &ertical. eknik anyaman bamboo dikenal dengan nama sarigsig ini hanya dibuat berdasarkan perkiraan, tidak diukur lebih dulu. Kunci pintu rumah dibuat dengan memalangkan dua kayu yang didorong atau ditarik dari luar bangunan rumah. da 2 ruangan dalam bangunan rumah adat ini, yaitu ruangan yang dikhususkan untuk ruang tidur kepala keluarga juga dapur yang dosebut /mah, ruang tidur untuk anak-anak sekaligur ruang makan yang disebut tepas dan ruang untuk menerima tamu yang disebut sosoro. Seluruh bangunan rumah dibuat saling menghadap satu dengan yang lain, hanya diperbolehkan membangun rumah menghadap utara-selatan saja. "enghadap timur-barat tidak diperbolehkan secara adat.
/tulah bangunan rumah adat Banten Suku Baduy, yang terkenal dengan kesederhanaan, dan dibangun berdasarkan naluri manusia yang ingin mendapatkan perlindungan dan kenyamanan. umah adat ini masih dapat anda jumpai di Banten.
http://guru-indonesia.net/'orum/'orum(topik(isi-).html &uku !aduy dan Konsep $endidikan di !aduy Suku Baduy adalah salah satu etnis yang tidak terpisahkan dari 6egara Kesatuan epublik /ndonesia dengan posisi geogra+is dan administrasi+nya berada di sekitar egunungan Kendeng di Desa Kanekes, Kecamatan eu'idamar, Kabupaten ebak, ro&insi Banten. 7ilayahnya berbukit-bukit, tersusun oleh sambung menyambung bukit. emukiman biasanya berada di 'ilyah lembah bukit, pada daerah-daerah datar dekat sumber air atau sungai. Jarak dari ibu kota kabupaten ebak lebih kurang 28 km. "emiliki 49 desa, dengan jumlah penduduk menurut data di Desa Kanekes per Januari :3;3 sebanyak ;;.;8: ji'a. Suku Baduy bukanlah merupakan suku terasing, tetapi suatu suku yang sengaja mengasingkan dirinya dari kehidupan luar. Kepatuhan masyarakat Suku Baduy dalam melaksanakan amanat leluhurnya sangat kuat, ketat, serta tegas, tetapi tetap bernuansa demokratis. Seiring dengan perjalan sejarahnya, mereka adalah kelompok masyarakat yang dalam kehidupan sehari-harinya tidak mengenal budaya tulisan. Segala yang berhubungan dengan peraturan hukum adat, kisah-kisah nenek moyang dan kepercayaan mereka diturunkan dan di'asiatkan kepada anak cucu mereka secara lisan. Budaya lisan sangat mempengaruhi pola dan pemahaman terhadap pendidikan oleh Suku Baduy, mereka memiliki pola dan pemahaman yang khas, yakni model pendidikan papagahan (saling mengajari antar 'arga). embelajaran yang berlangsung lebih diutamakan dan diarahkan pada pemberian pemahaman tentang dasar-dasar hukum adat yang disampaikan secara lisan dan disertai dengan praktek percontohan langsung pada setiap 'arganya. "ereka sama sekali tidak memiliki aturan adat dalam bentuk tulisan. Sehingga menyebabkan sulitnya model pendidikan yang mengedepankan budaya tulisan. Seperti model pendidikan masyarakat /ndonesia pada umumnya. al inilah yang melatar belakangi beragamnya padangan tokoh adat dankokolot masyarakat Baduy tentang pendidikan dan belum mengarah pada satu titik kesepahaman apakah memang betul-betul sekolah bagi masyarakat Baduy adalah hal yang sangat ditabukan< Jika sekolah ditabukan mengapa di antara 'arga mereka banyak yang terampil membaca, menulis, dan menghitung sehingga memiliki kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi. Jika sekolah memang dilarang, mengapa diantara 'arga mereka yang akti+ dan kreati+ belajar membaca, menulis dan menghitung secara perorangan tidak diberikan sanksi< Sementara dilain pihak terjadi perkembangan yang luar biasa dalam hal pemikiran dan orientasi dari generasi muda Baduy demi untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidup yang penuh dengan kompetisi. "ereka kini sedang menggeser pola dari menunggu ke arah menjemput, dari pasi+ ke arah akti+ dan produkti+, serta dari manual kearah digital. "ereka sangat menyadarai bah'a untuk melakukan itu semua mereka memerlukan sebuah kecakapan, kemampuan, serta keterampilan hidup yang cukup. rtinya, bagi generasi muda Baduy kebutuhan untuk memiliki ilmu pengetahuan, berpendidikan, dan memiliki keterampilan sudah tidak terelakan lagi, karena mereka dituntun harus mampu berkomunikasi, bernegosiasi, bersaing, dan berkompetisi dengan masyarakat luar yang rata-rata berpendidikan dan memiliki keterampilan.
Dari kedua +akta di atas menunjukan bah'a larangan sekolah +ormal di komunitas adat mereka sebenarnya tidak sesakral yang kita duga. enulis memandang bah'a di komunitas adat mereka, pendidikan sebenarnya sudah dan sedang berjalan dengan model atau +ormula yang khusus dan tentunya berbeda dengan konsep pendidikan modern yang masyarakat /ndonesia pada umum. Konsep pendidikan yang tepat, dan dibutuhkan oleh komunitas mereka, tidak bertabrakan dengan hukum adat mereka dan celah atau peluang itu menurut penulis memang ada. Dengan kata lain sekolah yang berkembang dan berjalan adalah sekolah alternati+ ala Baduy. Sekolah yang berjalan tanpa melanggar adat, sekolah yang hanya mengajarkan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung. Berikut ini adalah aturan adat yang bersebrangan dengan konsep pendidikan +ormal. Disarikan dari cuplikan dan penjelasan dari tokoh adat Baduy, yah "ursyid (7akil Jaro angtu #ibeo Baduy Dalam), antara lain! ;. "asyarakat Baduy mendapat amanat harus hidup sederhana, supaya tetap sekeyakinan dan kebersamaan, jika di Baduy diberi kebebasan untuk mencari ilmu pengetahuan dan kemajuan pasti akan terjadi persaingan hidup sedangkan pengetahuan dan kemajuan tidak ada batasnya, akhirnya manusia terus berlomba-berlomba dan lupa 7i'itan serta tujuan hidup yang sebenarnya.
:. Keberadaan sekolah +ormal, akan menyita 'aktu bagi sis'a didiknya karena jad'al yang tetap yang sudah ditentukan. Sedangkan di masyarakat Baduy kesehariannnya penuh dengan kegiatan adat yang 'ajib dilaksanakan oleh setiap 'arga tanpa kecuali, yaitu berladang serta kegiatan lainnya. Jadi kalo masyarakat adat ikut sekolah +ormal, dipastikan kegiatan adat banyak yang terganggu.
2. anah adat tidak boleh diubah termasuk bentuk rumah atau bangunan, jadi kalau dibangun sekolah yang permanen di tanah ulayat dipastikan bertentangan dengan hukum adat yang pokok.
=. "enurut mereka belajar membaca, menulis dan berhitung bukan tidak butuh dan tidak penting. #alistung atau ilmu pengetahuan lainnya mereka anggap sebagai pelengkap dan penyeimbang untuk hidup, dan bergaul dengan masyarakat luar.
&arpin* $erintis &ekolah "lternati' "la !aduy
Sarpin (29 tahun), tinggal di Kampung Balimbing atau #ibalimbing. Sarpin adalah orang asli Baduy yang telah menerima dan mengikuti perubahan >aman. /nteraksi Sarpin dengan sep Kurnia dan Bidan ?ros osita sebagai kader posyandulah yang telah membuka paradigma Sarpin tentang arti pentingnya pendidikan. ?ksitensi Sarpin tidak akan masi+ dalam melakukan perubahan di kesukuaannya tanpa dukungan dari orang seperti sep Kurnia dan Bidan ?ros osita yang memiliki peranan dalam memberikan ins+irasi kepada Sarpin dan 'arga Baduy lainnya. sep Kurnia dan Bidan ?ros osita telah melakukan penelitian selama lebih dari ;2 tahun. Selama @dan hingga kini, bahkan selamanya- ia akan tetap hidup berdampingan dengan suku Baduy. sep Kurnia dan Bidan ?ros osita melakukan penyuluhan di bidang pendidikan dasar dan kesehatan ibu dan anak. Sebagai 'arga Kampung Balimbing yang secara geogra+is berada di'ilayah Baduy uar, Sarpin yang sudah bisa menerima kehadiran orang luar dengan tangan terbuka. Sarpin belajar membaca, menulis, dan berhitung secara otodidak dari tamu-tamu yang datang, yang kemudian mengajarkanya kembali kepada anak-anak Baduy, khususnya kepada dua anaknya, yakni "ulyono (;A tahun) dan adiknya "arno (A tahun). Di tengah ketatnya adat yang melarang masyarakat Baduy bersekolah, Sarpin justru gencar mengajari kedua anaknya membaca dan menulis. Dua bentuk kegiatan dasar yang sering dijadikan patokan tingkat intelejensi seseorang. Bukan hanya "ulyono dan "arno. Sarpin juga mengajari anak-anak di kampungnya baca dan tulis. Kegiatan itu, a'alnya dilakukannya secara diam-diam. 7arga sekampung mungkin tahu, tapi tentunya tidak sampai ketahuan adat. al ini kemudian menjadi perdebatan yang cukup sengit diantara para petinggi adat yang tidak setuju dengan kegiatan ini. "enurut Sarpin, itu adalah masa yang paling sulit. Dari segi dat, 'alau sempat dicap sebagai 'arga yang berani menentang aturan adat, tapi berkat komunikasi yang baik dengan para tetua adat Suku Baduy. khirnya, Sarpin mendapatkan restu terhadap upayanya untuk memberikan pendidikan, dengan catatan tidak melakukan pelanggaran terhadap aturan adat. Dukungan penuh didapatnya dari seorang tokoh masyarakat Baduy, 7akil Jaro angtu, yang bernama yah "uryid. termasuk tokoh adat muda Baduy Dalam yang disegani oleh berbagai kalangan. Sarpin dengan dibantu oleh sep Kurnia dan yah "ursyid, berusaha menjelaskan kepada adat bah'a ini bukan seperti sekolah +ormal melainkan dapat dilakukan dimana saja, bisa dilakukan di rumah maupun di ladang. agi pula syaratnya dari adat pengajar-pengajarnya harus orang Baduy asli dan itu bisa terpenuhi. ambat laun, adat mulai melunak dan akhirnya memperbolehkan kegiatan Sarpin. ahun :338, atas semua yang telah Sarpin lakukan, "enteri endidikan 6asional memberinya penghargaan atas usahanya yang mengenalkan pendidikan kepada masyarakat Baduy. Sebagai pelopor sekolah alternati&e ala Baduy
ulyono* &emangat !elajar "nak !aduy
Sehari-harinya, "ulyono (;A tahun) membantu bapaknya, Sarpin di ladang padi dan kebun cokelat miliknya. Berangkat pagi hari dan baru kembali menjelang malam. "ulyono, juga anakanak Baduy lainnya memang tidak sekolah. Karena sampai sekarang, adat melarang anak-anak Baduy untuk sekolah +ormal. ari-hari mereka lebih banyak dihabiskan dengan bermain atau ke ladang. api mereka tetap belajar, apalagi "ulyono yang punya semangat belajar sangat tinggi. "ereka belajar di ruang yang sangat luas, seluas alam yang mereka tinggali. rang tua mereka lah yang jadi guru anak-anak Baduy. api di sana, masih banyak orang tua yang tidak bisa membaca dan berhitung, apalagi di Baduy dalam. "eski kampung tempat dia tinggal belum masuk listrik, dirumahnya pun tidak ada t&, radio, komputer, dan perangkat alat elektronik rumah tangga lainnya, "ulyono mengenal telephone genggam. idak hanya mengenal, "ulyono pun memilikinya. "ulyono menggunakan telephone genggam tidak hanya untuk sekedar berkirim pesan singkat dan untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang akan merencakanan perjalanan ke Baduy, "ulyono sebagaitour guide-nya, tetapi dia menggunakan telephone genggam sebagai sarana untuknya bermain internet. "ul mempunyai account di jejaring sosial pertemanan, Caceboook. "ulyono anak Baduy dari Kampung Balimbing mengenal kemajuan teknologi dan bisa menerima perkembangan >aman saat ini tidak terlepas dari peran sang ayah, yakni Sarpin. Sarpinlah yang memperkenalkan dan mengajarkan "ulyono tentang kehidupan yang berbeda di luar kebiasan adat istiadat mereka. Sebagai anak Baduy, "ulyono sangat patuh pada adat. api ia juga punya rasa ingin tahu yang besar tentang ilmu pengetahuan. Kini, "ulyono sudah mahir membaca dan berhitung. 6amun kepintarannya ini tak lantas membuatnya lupa akan Baduy, tanah kelahirannya. "ulyono bangga menjadi anak Baduy, keinginananya untuk menjadi orang pintar yang tak ingin melanggar adat.
&ekolah "lternati' "la !aduy* &ekolah +anpa melanggar "dat
Sederhana saja, yang dilakukan Sarpin hanyalah memperkenalkan huru+-huru+ pada sekelompok anak-anak yang terdiri dari 4-8 orang setiap malam, sekitar pukul ;9.33-:3.33 7/B, mengunakan papan tulis kayu dan kapur arang. "eski tidak setiap hari tergantung kesempatnya yang ada. Kegiatan belajar di rumah Sarpin akan diliburkan ketika ada tamu orang yang datang ke Baduy dan kebetulan menginap di tempat Sarpin atau keketika ia ada kerjaan lain. Seiring 'aktu, kegiatan yang dilakukan Sarpin dari yang tadinya hanya di kampung Balimbing mulai meluas ke kampung "arengo dan *ajeboh. nak-anak dari kampung yang berjarak beberapa meter dari kampung Balimbing itu datang untuk belajar pada Sarpin. Kini, Sarpin boleh berbangga hati dengan pendidikan yang kian mendapatkan jalan di tengah liku-liku adat. Sekolah alternati+ kini berjalan karena dirasakan man+aatnya oleh 'arga Baduy, sehingga adat pun lebih terbuka menerimannya. pa harapan Sarpin ke depan<. endidikan jalan, adat juga jalan.