Budaya Tato pada Masyarakat Suku MentawaiFull description
Geologi stratigrafi dan tektonik indonesia timur
Suku TorajaDeskripsi lengkap
Full description
okFull description
for studying
Suku kutai kalimantan timurDeskripsi lengkap
Suku kutai kalimantan timur
suku koroweiFull description
Deskripsi lengkap
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Budaya Nusantara di Sekolah Tinggi Akuntansi negaraDeskripsi lengkap
adasDeskripsi lengkap
Full description
FORUM PELAJAR BanyuGroup Warnet DAN Celluler Jln. Wonoharjo-Sidomulyo No. 25 Pangandaran 46396 Phone : +6287826456567, +6285310252853.
Konflik antar sukubangsa Madura dan Toraja
perawatFull description
GigiFull description
Full description
Deskripsi lengkap
The Real “Beauty is Pain” Suku Mentawai Kata orang, menjadi cantik itu menyakitkan. Proses mempercantik diri itu menyiksa. Harus menghindarkan kulit dari paparan sinar matahari, harus menjaga pola makan agar tubuh tidak terlihat gendut, dan serangkaian aturan lainnya yang terlalu membatasi diri dan mengekang. Namun, penghargaan untuk proses kecantikan yang paling menyakitkan sepertinya berhak diberi diberikan kan kepada kepada Suku Suku Mentaw Mentawai. ai. Wanita anita Suku Suku Mentaw Mentawai ai memili memiliki ki tradis tradisii tersen tersendir dirii yang yang mengharuskan mereka merasakan proses menyakitkan agar layak disebut cantik. radisi tersebut adalah tradisi kerik gigi. Kerik gigi adalah praktek meruncingkan gigi yang dilakukan oleh gadis dari suku mentawai. radisi kerik gigi di suku mentawai ini biasanya dilakukan sebagai tradisi mempercantik diri hingga sebagai simbol kedewasaan seorang wanita. !i suku mentawai, mereka mempercayai jika wanita akan terlihat lebih cantik ketika sudah memiliki gigi yang runcing. Mereka akan lebih disukai oleh kaum adam disana. idak hanya untuk kecantikan, tradisi kerik gigi ini juga dipercaya sebagai pengantar jiwa gadis gad is mentawai menuju kedamaian yang diinginkan. Pesona kecantikan yang muncul pada gadis mentawai diyakini dapat memberikan kebahagiaan. Kerik gigi ini juga dimaknai sebagai sebuah lambang tentang perjuangan gadis mentawai dalam menemukan jati dirinya. Prosesi kerik gigi ini dipimpin oleh pimpinan adat. Wanita"wanita Wanita"wanita Suku Mentawai harus menahan rasa sakit ketika proses pengerikan gigi dilakukan. !alam prosesnya, wanita"wanita Suku Mentawai tidak diberikan bius seperti yang biasa dilakukan oleh dokter gigi sewaktu akan melakukan pencabutan gigi. Sedangkan alat yang digunakan biasanya terbuat dari besi atau kayu yang sudah diasah hingga tajam. #ahkan alat yang dipakai untuk meruncingkan gigi tidak disterilkan terlebih dahulu. Waktu mengeriknya sendiri relati$ cukup lama karena bukan cuma satu gigi yang dikerik melainkan %& gigi banyaknya. 'dapun makna tradisi ini adalah untuk mengendalikan diri dari ( si$at buruk manusia yang sudah tertanam sejak dulu atau lebih dikenal dengan Sad dengan Sad Ripu yakni Ripu yakni hawa na$su )Kama*, tamak tamak )+obha )+obha*, *, marah marah )Krodha )Krodha*, *, mabuk mabuk )Mada* )Mada*,, iri hati hati )Matsa )Matsarya rya** dan bingun bingung g )Moha* )Moha*.. Penduduk suku mentawai percaya bahwa wanita yang bergigi runcing seperti hiu, memiliki nilai lebih dari pada wanita yang tidak bergigi runcing. Hal ini yang mendasari keinginan wanita suku
mentawai untuk melakukan tradisi ini meski harus menahan sakit dan ngilu yang luar biasa ketika proses peruncingan gigi.