Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih di dalam kandungaan. Upaya kesehatan ibu yang dilakukan sebelum dan semasa hamil hingga melahirkan, ditujukan untuk menghasilkan keturunan yang sehat dan lahir dengan selamat (intact survival). Upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih di dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya, ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik fisik, mental, emosional maupun social serta memiliki intelegensi majemuk sesuai dengan potensi genetiknya. Mengingat jumlah balita di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 10 % dari seluruh populasi, maka sebagai calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia perlu mendapat perhatian serius yaitu mendapat gizi yang baik, stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh pelayanan kesehatan berkualitas termasuk deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang. Selain hal-hal tersebut, factor lingkungan yang dapat mengganggu tumbuh kembang anak juga perlu dieliminasi.
Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas yang diselenggarakan melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita dilakukan pada “masa kritis” ters ebut
di atas. Melakukan stimulasi yang memadai artinya merangsang otak balita sehingga
perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung secara optimal sesuai dengan umur anak. Melakukan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang artinya melakukan skrining atau mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk menindak lanjuti setiap keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya. Melakukan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita artinya melakukan tindakan koreksi dengan memanfaatkan plastisitas otak anak untuk memperbaiki penyimpangan tumbuh kemmbang pada seorang anak agar tumbuh kembangnya kembali normal atau Penyimpangannya tidak semakin berat. Apabila balita perlu dirujuk, maka rujukan juga harus dilakukan sedini mungkin sesuai dengan indikasi.
a.
Tujuan umum Agar semua balita umur 0 -5 tahun dan an ak prasekolah umur 5- 6 tahun tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi genetiknya sehingga berguna bagi nusa dan bangsa serta mampu bersaing di era global melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini.
b.
Tujuan Khusus
-
Terselenggaranya kegiatan stimulasi tumbuh kembang pada semua balita dan anak prasekolah di wilayah kerja Puskesmas.
-
Terselenggaranya kegiatan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang pada semua balita dan anak prasekolah di wilayah kerja Puskesmas.
-
Terselengaranya intervensi dini pada semua balita dan anak prasekolah dengan penyimpangan tumbuh kembang.
-
Terselenggaranya rujukan terhadap kasus-kasus yang tidak bisa ditangani di Puskesmas.
-
Stimulasi dan pemantauan tumbuh kembang di keluarga dan masyarakat
-
Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang di tingkat petugas (tenaga kesehatan, pendidik, petugas lapangan KB, masyarakat)
-
Kalau ditemukan adanya penyimpangan seperti : a.
Penyimpangan pertumbuhan : kurus, kurus sekali, gemuk, Mi krosefal dan makrosefal
b.
Penyimpangan
perkembangan : gangguan gerak kasar, ganggua gerak halus, gangguan
bicara dan bahasa, gangguan sosialisasi dan kemandirian. c.
Gangguan pendengaran dan penglihatan.
d.
Penyimpangan mental emosional : masalah mental emosional, autis, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.
Maka dilakukan intervensi penyimpangan tumbuh kembang, jika tetap tidak ada perbaikan maka dirujuk ke fasilitas yang lebih mampu.
-
Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih saying
-
Selalu tunjukkan sikap dan prilaku yang baik kerena anak akan meniru tingkah laku orangorang yang terdekat dengannya
-
Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak
-
Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi, menyenangkan, tanpa paksaandan tidak ada hukuman
-
Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai dengan umur anak, terhadap keempat aspek kemampuan dasar anak
-
Gunakan alat bantu / permainan yang sederhana, aman dan ada disekitar anak
-
Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan
-
Anak selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas keberhasilannya
Sasaran langsung stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kemabang adalah semua anak umur 0-6 tahun yang ada di wilayah kerja Puskesmas.
Pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak dilakukan secara periodic yaitu setiap 6 bulan sekali sesuai dengan kesepakatan.
-
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap akhir pelaksanaan kegiatan mengenai jumlah anak prasekolah yang dilakukan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang, jumlah peserta yang tidak hadir, Status Perkembangannya ( apakah sesuai, meragukan atau ada keterlambatan), Status Pertumbuhannya ( kurus, kerus sekali, gemuk dan normal).
-
Bila ditemukan salah satu atau lebih masalah maka : a.
Bila masalah gizi atau anak sakit tangani kasus tersebut sesuai pedoman /standar tatalaksana kasus yang ada seperti MTBS, tatalaksana gizi buruk dan sebagainya.
b.
Bila masalah keterlambatan perkemnangan maka lakukan tindakan rujukan ke Fasilitas yang lebih memadai.
Hasil kegiatan dicatat dalam Register yang selanjutnya dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kab. Lombok barat setelah kegiatan SDIDTKA dilaksanakan pada bulan yang bersangkutan.