KERANGKA ACUAN IMUNISASI BIAS UPT PUSKESMAS SEBOROKRAPYAK
I. PENDAHULUAN Salah satu upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia dalam bidang kesehatan adalah upaya pembinaan anak usia sekolah yang
berada disekolah melalui upaya kegiatan sekolah
(UKS). Hal ini dinyatakan dalam undang-undang
RI No. 23
Tahun 1992 Tentang Kesehatan. BAB V. Bagian ke 13 pasal 45 ayat 1.
II. LATAR BELAKANG Sesuai pedoman pelayanan kesehatan untuk sekolah tinggi dasar edisi IV, departemen kesehatan 1996, didalam kebijakan operasionalnya disebutkan bahwa pembinaan kesehatan anak usia sekolah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yang sudah ada yaitu puskesmas. Salah satu komponen kegiatan pebinaan
kegiatan
anak
usia
sekolah
adalah
pelayanan
kesehatan professional melalui puskesmas. Mulai tahun 1984, imunisasi DT diberikan kepada anak sekolah kelas 1 sebanyak 3 kali untuk memberikan kekebalan dasar, karena pada umumnya anak masuk sekolah pada waktu belum terjangkau imunisasi DPT sewaktu bayi. Imunisasi DT pada anak sekolah ini telah berhasil mengatasi difteri pada anak sekolah. Penjadwalan
ulang
imunisasi
pada
anak
sekolah
telah
direncanakan pada tanggal 14 November 1997 oleh 4 menteri yaitu, Menteri Kesehatan , Menteri Pendidikan, dan Kebudayaan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri. Bulan November selanjutnya di sebut Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), dimana
seluruh
kegitaan
Indonesia dilaksanakan.
imunisasi
disekolah
diseluruh
Pelayanan imunisasi untuk anak di semua SD/MI/ sederajat di
seluruh
Indonesia
dilaksanakan
secara
serentak
setiap
tahunnya. Imunisasi DT ( kelas 1) dan TD ( kelas 2&3) dilaksanakan setiap bulan November sebagai sebuah gerakan nasional yang disebut sebagai BIAS ( Bulan Imunisasi Anak Sekolah). Sedangkan imunisasi campak (anak kelas 1 baru) dilaksanakan pada bulan Agustus yang disebut sebagai BIAS Campak.
III.TATA NILAI Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan imunisasi di UPT Puskesmas Seborokrapyak tata nilai yang diterapkan adalah “CINTA” (Cerdas, Inovatif, Nyaman, Terampil, Aman) Cerdas
: Selalu bekerja dengan kaidah ilmu dan norma
Inovatif
: Berusaha memberikan pelayanan yang up to date
Nyaman
: Menciptakan suasana hubungan kerja yang nyaman dengan sejawat dan pelanggan
Terampil
: Cakap dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan
Aman
: Memberikan pelayanan yang aman bagi petugas dan pelanggan
IV.TATA HUBUNGAN KERJA A. Pengorganisasian
Pelindung Ka Puskesmas
Ketua Tim Pelaksana Imunisasi Puskesmas
Dokter Umum
Bidan Desa
Bidan Desa
Petugas UKS
B. Tata hubungan kerja dan alur pelaporan 1. Tata Hubungan Kerja Ketua
Tim
melakukan
Program
Pelaksana
koordinasi
Imunisasi,
mulai
dari
bertugas
perencanaan,
pelaksanaan, sampai dengan monitoring kegiatan. Ketua Tim bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas serta berkoordinasi dengan petugas promkes, bidan desa dalam pelaksanaan kegiatan Imunisasi. 2. Pelaporan Ketua
Tim
selanjutnya
melaporkan
kepada
Kepala
Puskesmas perihal kegiatan Imunisisasi dan membuat laporan
semester
Kabupaten
yang
dikirim
bersamaan
dengan
ke
Dinas
Laporan
Kesehatan Pelayanan
Kesehatan Imunisasi.
V. TUJUAN A. Tujan Umum Mempertahankan pencapaian imunisasi tetanus neonatorum, pengendalian penyakit difteri dan penyakit campak dalam jangka panjang melalui imunisasi DT,TD dan Campak pada anak sekolah. B. Tujuan Khusus 1. Temuan anak SD,MI, dan SDLB, baik negeri maupun swasta
mendapatkan
imunisasi
TT
lengkap
untuk
memberikan perlindungan selama 25 tahun terhadap tetanus. 2. Semua anak SD,MI, dan SDLB baik negeri maupun swasta mendapatkan imunisasi DT sebagai booster untuk mendapatkan perlindungan terhadap difteri, selama 10 tahun. 3. Semua anak SD,MI, dan SDLB baik negeri mendapatkan imunisasi dosis kedua campak untuk mendapatkan perlindungan campak seumur hidup.
VI.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN No
Kegiatan Pokok
Rincian Kegiatan
1
Persiapan
Pendataan
sasaran
dan
penjaringan status imunisasi Penyiapan logistik :
Vaksin
Alat suntik
Register BIAS
Pendanaan: BOK 2
Pelaksanaan
Menyiapkan vaksin Menyuntikan Pencatatan
3
Pelaporan
Membuat laporan dengan mengisi formulir
laporan
BIAS
meliputi
contoh sasaran, jumlah suntikan perantigen,
jumlah
vial
vaksin
yang dipakai Laporan
ditandatangani
oleh
kepala sekolah serta petugas yang memberikan pelayanan kesehatan
VII. CARA MELAKSAKAN KEGIATAN A. Cara melaksanakan kegiatan. Metode dengan cara pendataan sasaran dan penjaringan status imunisasi. B. Rincian Kegiatan, Sasaran khusus, Cara melaksanakan kegiatan
DOSIS TT
JARAK MINIMAL
LAMA PERLINDUNGAN
TT 2
1 bulan setelah TT 1
3 tahun
TT 3
6 bulan setelah TT 2
5 tahun
TT 4
1 tahun setelah TT 3
10 tahun
TT 5
1 tahun setelah TT 4
25 tahun
TT 1
VIII. SASARAN Semua siswa kelas 1, 2, 3
IX.JADWAL KEGIATAN
No
Anak SD kelas 1
: DT 1 kali
Anak SD kelas 2 & 3
: TD 2 kali
Kegiatan
TAHUN 2017 Ja
F
M
A
M Ju
Ju
A
S
O N
De
n
e
ar
p
ei ni
li
g
e
k
o
s
s
p
t
v
b 1.
Pendataan
r
X
sasaran 2
Menentuka n
X
jumlah
sasaran 3.
Menghitung
X
kebutuhan vaksin DT & TD 4.
Menghitung kebutuhan alat
suntik
dan
savety
X
box 5.
Pelaksanaa
X
n BIAS DT & TD 6.
Sweeping
X
BIAS DT&TD 7.
Pencatatan
X
dan pelaporan 10
Monitoring
.
/evaluasi
X
program Imunsasi
X. EVALUASI Pemantauan kegiatan BIAS dilakukan ditingkat kecamatan, kabupaten, provinsi dan Pusat. Yang dipantau adalah % DT siswa kelas 1 % dan perlindungan.
Kedua
cakupan TD kelas 2&3 sebagai indikator indikator
tersebut
adalah
indikator
program.
XI. PENCATATAN DAN PELAPORAN Hasil laporan Imunisasi BIAS disusun dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten.
XII . SUMBER DANA Sumber dana berasal dari Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
Mengetahui Kepala UPT
Koordinator Imunisasi
Puskesmas Seborokrapyak
Sudiarto, SKM.MM
Wiyono Yuliastutik, A.Md.Keb
NIP. 196510201987021003
NIP. 197907192007012012
KOORDINASI LINTAS SEKTORAL KEGIATAN IMUNISASI BIAS
SOP
No. Kode
:
Terbitan
:
No. Revisi
:
Tgl. Mulai
:1-01-2016
Berlaku Halaman
:½
UPT
WAHYU
PUSKESMAS
HANDOYO
BAYAN
NIP. 19671025198703 1003
1. Pengertian
Adalah memberikan informasi yang jelas tentang kegiatankegiatan program, tujuan, tahapan, dan jadual pelaksanaan program kepada anak sekolah yang menjadi sasaran program imunisasi, lintas program, dan lintas sektoral terkait.
2. Tujuan
a. Anak sekolah sebagai sasaran program memperoleh akses yang mudah untuk berperan aktif pada saat pelaksanaan kegiatan Imunisasi. Sebagai panduan dan pedoman petugas dalam memberikan informasi dan berkomunikasi dengan masyarakat sasaran program b. Memberikan laporan kegiatan Imunisasi kepada UPT Dinas Kesehatan.
3. Kebijakan
Sebagai pedoman dalam perbaikan mekanisme kerja dan teknologi inovasi perbaikan yang sesuai dengan langkah – langkah dalam SPO
4. Referensi
a. Petunjuk Teknis Introduksi Imunisasi DPT, Hb, Hib
(Pentavalen) Pada Bayi dan Pelaksanaan Imunisasi Lanjutan Pada Anak Balita (DinKes Prov. Jateng, 2013) b. Pedoman Bias Campak (DepKes RI, 2002) 5. Prosedur
a. Petugas menyusun rencana kerja dan kegiatan b. Petugas berkonsultasi dengan pimpinan c. Petugas melaksanakan pendekatan dan menyampaikan rencana kegiatan Imunisasi Anak Sekolah ke Dinas Kesehatan. d. Petugas menentukan sasaran program yang diikutkan dalam kegiatan Imunisasi e. Petugas menentukan tanggal, waktu dan tempat untuk menyampaikan program pada sasaran Imunisasi. f. Petugas menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilaksanakan kepada Dinas Kesehatan g. Menyusun permasalahan dan pemecahanya h. Bersama dengan sasaran program membuat kesepakatan kerjasama i. Membuat jadwal kegiatan j. Membuat rencana tindak lanjut Rencana
Konsultasi pimpinan
DinKes, Kader
Kerja
Kesehatan
6. Diagram Alir
Rumusan Masalah
Pendekatan,
Surat menyurat
Kesepakatan RTL
Tentukan sasaran
Pembuatan jadwal
7. Unit Terkait
Ka Puskesmas, Dinas Kesehatan, Ka Sekolah, UKS
8. Rekaman historis perubahan No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl.mulai diberlakukan