PROVINSI KEPULAUAN RIAU
PROFIL INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM 2013
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
KATA PENGANTAR
Sebagai unit kerja yang mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan pembinaan, pengembangan, pengelolaan dan penyediaan data dan informasi infrastruktur bidang pekerjaan umum serta penyelenggaraan sistem informasi mendukung manajemen Kementerian Pekerjaan Umum, melalui salah satu kegiatannya yaitu Penyusunan Database Literal Infrastruktur Pekerjaan Umum dengan output kegiatan yang disajikan dalam bentuk Buku Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum untuk 33 (tiga puluh tiga) provinsi di Indonesia dan dalam bentuk tayangan e-Book dalam Produk Data Literal pada website PU-net, Pusat Pengolahan Data (Pusdata) telah dan selalu berupaya menyediakan data dan informasi infrastruktur pekerjaan umum secara lengkap, akurat dan dengan status terkini.
Ucapan terima kasih tidak lupa disampaikan kepada Pimpinan Pusdata sebagai Pembina/Pengarah dalam kegiatan ini, serta kepada Tim Pelaksana Teknis kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Informasi Literal-Pusdata. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada personil-personil kerabat informasi di Sub Direktorat/Bidang Data dan Informasi pusat, Balai dan Dinas Pekerjaan Umum di daerah, Badan Pusat Statistik pusat dan daerah, Badan Perencana Pembangunan Daerah tingkat provinsi, serta instansi terkait lainnya yang telah memberikan perhatian dan dukungan baik data dan informasi maupun saran dan arahan yang positif demi terwujudnya penyajian informasi infrastruktur Pekerjaan Umum di tiap provinsi.
Buku Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum ini disadari masih belum sempurna dan masih terdapat banyak kekurangan yang perlu dilengkapi. Untuk itu saran dan masukan dari pengguna informasi sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas penyajiannya.
Jakarta, September 2013
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
i
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............... ................ ................. ................ ................ .........
i
Daftar Isi ............... ................ ................ ................ ................ ................ ....
ii
Daftar Tabel ............... ................ ................ ................ ................ ...............
iii
Daftar Gambar ................ ................ ................ ................. ................ .........
vii
BAB
BAB
BAB
BAB
I
: PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ...................................................................
I-1
B.
Tujuan ................................................................................
I-4
II
: GAMBARAN UMUM PROVINSI KEPULAUAN RIAU
A.
Geografi Wilayah ................................................................
II - 1
B.
Administrasi Wilayah .........................................................
II - 5
C.
Demografi Wilayah .............................................................
II - 8
D.
Ekonomi Wilayah ................................................................
II - 13
III
: INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM
A.
Infrastruktur Sumber Daya Air .............................................
III - 2
B.
Infrastruktur Jalan dan Jembatan .......................................
III - 10
C.
Infrastruktur Cipta Karya ....................................................
III - 22
D.
Kebijakan Penataan Ruang ................................................
III - 27
IV
: POTENSI DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU
A.
Potensi Unggulan Daerah ..................................................
IV - 1
B.
Dukungan Infrastruktur Pekerjaan Umum ...........................
IV - 3
C.
Analisa Statistik Infrastruktur Pekerjaan Umum ..................
IV - 10
BAB V
: PENUTUP
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
ii
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
DAFTAR TABEL
2.1.
Lahan Pertanian dan Bukan Pertanian Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011................... ................ ........... II - 2
2.2a.
Luas Penggunaan Lahan Bukan Sawah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau ................... ................ ................ .............. II - 4
2.2b.
Luas Penggunaan Lahan Bukan Sawah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau (lanjutan)................ ................ ................ .. II - 4
2.3.
Luas Penggunaan Lahan Bukan Pertanian Menurut Kabupaten/Kota
2.4.
Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten/Kota
2.5.
Perkembangan Jumlah Penduduk di Provinsi Kepulauan Riau
di Provinsi Kepulauan Riau ................... ................ ................ .............. II - 5
di Provinsi Kepulauan Riau ................... ................ ................ .............. II - 7
Tahun 2008-2012 ............... ................. ................ ................ ................ II - 8 2.6a.
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2012............. ................ ........ II - 9
2.6b.
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota
2.7.
Kepadatan Penduduk di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008-2012.. II - 10
2.8.
Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Lapangan Pekerjaan
2.9.
Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Termasuk Angkatan Kerja
2.10.
Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Termasuk Angkatan Kerja
2.11.
PDRB Provinsi Kepulauan Riau Menurut Lapangan Usaha Atas
2.12.
PDRB Provinsi Kepulauan Riau Menurut Lapangan Usaha Atas
di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2012 (lanjutan)..................... II - 9
di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 ............................. ................ II - 11
Menurut Kegiatan di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 ................ II - 12
Menurut Pendidikan di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 ............ II - 13
Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2011 ................. ................ ............. II - 15
Dasar Harga Konstan Tahun 2008-2011 ................ ................ ............. II - 16
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
iii
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
3.1.
Inventarisasi Sungai di Provinsi Kepulauan Riau ............... ................. III - 3
3.2.
Sungai di Pulau Batam dan Pulau Bintan di Provinsi Kepulauan Riau. III - 4
3.3.
Sub Daerah Aliran Sungai di Pulau Bintan ............... ................ ........... III - 5
3.4.
Waduk pada Daerah Aliran Sungai Batam ............... ................ ........... III - 6
3.5a.
Data Pembangunan Beberapa Waduk di Pulau Batam ............... ........ III - 7
3.5b.
Data Pembangunan Beberapa Waduk di Pulau Batam (lanjutan)........ III - 7
3.6.
Waduk, Tampungan dan Danau di Pulau Batam ................................. III - 8
3.7.
Bendung/Embung di Provinsi Kepulauan Riau .............................. ...... III - 9
3.8.
Daerah Irigasi di Provinsi Kepulauan Riau................ ................ ........... III - 9
3.9.
Bangunan Pengaman Pantai di Provinsi Kepulauan Riau ................ ... III - 9
3.10.
Panjang Jalan Nasional Dirinci Menurut Ruas di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011................... ................ ........... III - 11
3.11.
Panjang Jalan Provinsi Dirinci Menurut Ruas di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011................... ................ ........... III - 12
3.12.
Panjang Jalan Menurut Kabupaten/Kota dan Statusnya
di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012................... ................ ........... III - 14 3.13a. Kondisi Ruas Jalan Provnsi Berdasarkan IRI Hasil Survey Tahun 2012........................... ................ ................ ................ .............. III - 15 3.13b. Kondisi Ruas Jalan Provnsi Berdasarkan IRI Hasil Survey Tahun 2012 (lanjutan) ................ ................ ................ ................ ......... III - 16 3.14.
Jembatan pada Ruas Jalan Nasional dan Jalan Strategis
3.15.
Kondisi Jembatan pada Ruas Jalan Nasional dan Jalan Strategis
3.16.
Jumlah Kendaraan Bermotor yang Diuji pada Cabang Perhubungan
Nasional di Provinsi Kepulauan Riau ............... ................ ................ ... III - 18
Nasional di Provnsi Kepulauan Riau ...................... ................ ............. III - 20
di Provinsi Kepulauan Riau ................... ................ ................ .............. III - 21 3.17.
Jumlah Pelanggan, Produksi dan Penggunaan Air Minum yang Disalurkan PDAM Tirta Janggi Tanjung Pinang di Provinsi Kepulauan Riau ................... ................ ................ .............. III - 23
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
iv
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
3.18.
2013
Jumlah Penggunaan Air Minum Menurut Golongan Pemakai yang Disalurkan PDAM Tirta Janggi Tanjung Pinang di Provinsi Kepulauan Riau ................... ................ ................ .............. III - 23
3.19.
Jumlah Pelanggan, Jumlah Produksi PDAM Menurut
3.20.
Instansi Pengolahan Air (IPA) di Provinsi Kepulauan Riau
Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 200 9-2011 .......... III - 23 Tahun 2009-2011 ............... ................. ................ ................ ................ III - 24 3.21a. Tempat Pembuangan Akhir Sampah M enurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011................... ................ ........... III - 25 3.21b. Tempat Pembuangan Akhir Sampah M enurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 (lanjutan)............... ............... III - 26 3.22.
Rusunawa di Provinsi Kepulauan Riau....................... ................ ......... III - 26
3.23.
Kawasan Agropolitan di Provinsi Kepulauan Riau ............... ................ III - 26
4.1.
Komoditas Produk Unggulan Tingkat Kabupaten
4.2a.
di Provinsi Kepulauan Riau ................... ................ ................ .............. IV - 2 Perkembangan Alokasi Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2009-2013............. ................ ........ IV - 6
4.2b.
Perkembangan Alokasi Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum
4.3a.
Perkembangan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Infrastruktur
di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2009-2013 (lanjutan)..................... IV - 6
Pekerjaan Umum di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2013 ( dalam milyar rupiah) ............................... ............... IV - 7 4.3b.
Perkembangan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Infrastruktur Pekerjaan Umum di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2013 ( dalam milyar rupiah) ............................... ............... IV - 8
4.4.
Luas Lahan Sawah di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2006-2010 ............... ................. ................ ................ ................ IV - 11
4.5.
Produksi Padi di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008-2012...... ........ IV - 12
4.6.
Luas Panen Padi di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008-2012......... IV - 13
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
v
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
4.7.
Produktivitas Produksi Padi di Provinsi Kepulauan Riau
4.8.
Panjang Jalan, Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah
4.9.
Rasio Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah Terhadap Panjang Jalan
2013
Tahun 2008-2012 ............... ................. ................ ................ ................ IV - 13
di Provinsi Kepulauan Riau ................... ................ ................ .............. IV - 15
di Provinsi Kepulauan Riau ................... ................ ................ .............. IV - 15 4.10.
Rasio Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah Terhadap Panjang Jalan Nasional di Provinsi Kepulauan Riau ............... ................ ................ ... IV - 17
4.11.
Kapasitas dan Layanan PDAM di Provinsi Kepulauan Riau ................... ................ ................ .............. IV - 19
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
vi
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
DAFTAR GAMBAR
2.1a.
Grafik Presentase Luas Penggunaan Lahan Pertanian di Provinsi Kepulauan Riau ................... ................ ................ .............. II - 3
2.1b.
Grafik Presentase Luas Penggunaan Lahan Bukan Pertanian di Provinsi Kepulauan Riau ................... ................ ................ .............. II - 4
2.2.
Peta Administrasi Wilayah di Provinsi Kepulauan Riau......................
II - 6
2.3.
Grafik Presentase Luas Wilayah di Provinsi Kepulauan Riau 2011 ...
II - 7
2.4.
Grafik Perkembangan Jumlah Penduduk
2.5.
Grafik Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/
2.6.
Grafik Kepadatan Penduduk di Provinsi Kepulauan Riau
di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008-2012................. .................
Kota di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 ............... ................ ...
II - 9
II - 10
Tahun 2008-2012 ............... ................. ................ ................ ..............
II - 11
2.7.
Grafik Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Provinsi Kepulauan Riau ....
II - 12
2.8.
Grafik PDRB Provinsi Kepulauan Riau Menurut Lapangan Usaha
2.9.
Grafik PDRB Provinsi Kepulauan Riau Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2011 ...................................
Atas Dasar Konstan Konstan Tahun 2008-2011................................
3.1.
II - 16
Peta Struktur Ruang dan Pola Pemanfaatan Ruang di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2000-2015.................. ................ .
4.1.
II - 15
III - 32
Grafik Perkembangan Alokasi Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum Berdasarkan Satminkal di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2009-2013.................. ................ .
4.2.
IV - 7
Grafik Perkembangan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
vii
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Infrastruktur Pekerjaan Umum di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008-2012 ............... ................. ................ ................ ..............
IV - 8
4.3.
Grafik Produksi Padi di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008-2012..
IV - 12
4.4.
Grafik Luas Panen Padi di Provinsi Kepulauan Riau
4.5.
Grafik Produktivitas Produksi Padi di Provinsi Kepulauan Riau
4.6.
Grafik Rasio Jumlah Penduduk Terhadap Panjang Jalan
4.7.
Grafik Rasio Jumlah Luas Wilayah Terhadap Panjang Jalan
4.8.
Grafik Rasio Jumlah Penduduk Terhadap Panjang Jalan Nasional
4.9.
Grafik Rasio Luas Wilayah Terhadap Panjang Jalan Nasional
Tahun 2008-2012 .............. ................. ................ ................ .............. Tahun 2008-2012 .............. ................. ................ ................ ..............
di Provinsi Kepulauan Riau .............................. ................ ................ .
di Provinsi Kepulauan Riau .............................. ................ ................ .
di Provinsi Kepulauan Riau .............................. ................ ................ .
di Provinsi Kepulauan Riau .............................. ................ ................ . 4.10.
IV - 13 IV - 14
IV - 16
IV - 17
IV - 18
IV - 18
Grafik Rasio Kapasitas Produksi Terhadap Jumlah Penduduk Terlayani per 1000 Pelanggan (l/dt) PDAM di Provinsi Kepulauan Riau .............................. ................ ................ .
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
IV - 20
viii
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kementerian
Pekerjaan
Umum
memiliki
tugas
dalam
menyelenggarakan
pembangunan infrastruktur yang meliputi infrastruktur sumber daya air dengan visi yaitu terwujudnya kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan untuk sebesarbesar kesejahteraan rakyat, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan dengan visi yaitu terwujudnya sistem jaringan jalan y ang andal, terpadu & berkelanjutan di seluruh wilayah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial, dan pembangunan infrastruktur perumahan dan lingkungan permukiman dengan visi yaitu terwujudnya sistem prasarana permukiman yang andal, terpadu dan berkelanjutan di seluruh wilayah, serta pengelolaan penataan ruang dengan visi yaitu terwujudnya sinergi pembangunan wilayah yang berkelanjutan berbasis penataan ruang.
Dalam rangka tugas dan fungsi penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan dan pembangunan di bidang prasarana dan sarana ke-PU-an, Kementerian Pekerjaan Umum
melaksanakan
pembangunan
dan
pengembangan
infrastruktur
yang
berwawasan lingkungan dan berdasarkan pada penataan ruang, serta mendukung percepatan peningkatan perekonomian baik secara makro hingga mikro. Penyediaan infrastruktur dalam mendukung seluruh kegiatan tersebut memegang peranan yang sangat penting dalam mempercepat peningkatan ekonomi, meningkatkan kapasitas wilayah dan memberdayakan masyarakat serta membangun kesejahteraan rakyat dan ketahanan sosial, budaya, politik, pertahanan dan keamanan, sehingga pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat di seluruh wilayah.
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
I-1
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Disamping itu dengan adanya UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, maka peran Pusat Pengolahan Data (Pusdata) sebagai salah satu Unit Kerja di dalam organisasi Kementerian Pekerjaan Umum menjadi semakin penting dalam pengelolaan dan penyediaan data dan informasi infrastruktur pekerjaan umum untuk digunakan oleh masyarakat. Untuk mendukung tugas tersebut maka Pusat Pengolahan Data (Pusdata) yang mempunyai visi yaitu terwujudnya pusat pengolahan data yang handal dan mampu mendukung pelaksanaan tugas Kementerian Pekerjaan Umum yang transparan, akuntabel, berbasis teknologi informasi, yang dituangkan dalam uraian tugasnya yaitu melaksanakan pembinaan, pengembangan, pengelolaan dan penyediaan data infrastruktur bidang pekerjaan umum serta penyelenggaraan sistem informasi mendukung manajemen kementerian, telah berupaya untuk mengimplementasikan tugas tersebut dalam hal penyediaan data yaitu dalam bentuk kegiatan penyusunan buku informasi infrastruktur pekerjaan umum yang berbentuk Buku Informasi Potensi Wilayah dan Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum. Penyusunan Buku Informasi Potensi Wilayah dan Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum pertama kali dilakukan pada Tahun 2007 yang dibuat dalam 4 kelompok pulau (Pulau Sumatera, Jawa–Bali, Kalimantan–Sulawesi dan Nusa Tenggara– Maluku–Papua). Pada Tahun 2008 dan 2009 Buku Potensi Wilayah dan Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum dibuat dalam tingkat provinsi sebanyak 33 buku sesuai jumlah provinsi yang ada. Sedangkan pada Tahun 2010 dan 2011, buku informasi infrastruktur ke-PU-an ini dibuat dalam bentuk cetakan yang terdiri dari 11 buku tingkat provinsi dan 11 buku tingk at kota terpilih.
Pada Tahun 2012 Buku
Potensi Wilayah dan Profil Infrastruktur PU dirubah format dan namanya menjadi Buku Dukungan Informasi Infrastruktur Pekerjaan Umum di Daerah dengan format yang berbeda dalam hal penekanan pada informasi ke-PU-an yang ada di daerah serta dukungan infrastruktur pekerjaan umum terhadap potensi daerah. Dan pada Tahun 2013 ini, nama mengalami perubahan lagi menjadi Buku Profil Infrastruktur
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
I-2
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Pekerjaan Umum, dengan format isi mengalami sedikit perubahan di beberapa bagian subbab-nya yang kali ini menekankan pada aspek potensi daerah dan dukungan infrastruktur pekerjaan umum ditambah dengan sedikit hasil analisa statistik infrastruktur dengan variabel-variabel terpilih yang mempunyai kelengkapan isi datanya disamping karena pentingnya arti variabel-variabel tersebut. Buku ini dibuat dengan jumlah yang tetap mengikuti jumlah provinsi yang ada yaitu 33 provinsi.
Muatan isi dari Buku Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum tahun ini mencakup gambaran umum daerah yang berisi informasi geografi wilayah yaitu keadaan alam, iklim, dan tata guna lahan, kemudian informasi administrasi wilayah yaitu pembagian wilayah administrasi, luas wilayah provinsi dan kabupaten dengan mengikuti status pemekaran wilayahnya. Sedangkan untuk demografi wilayah dan ekonomi wilayah dibahas mengenai jumlah dan kepadatan penduduk wilayah provinsi dan kabupaten, angkatan kerja, dan sektor-sektor yang memberi kontribusi pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Pada bab berikutnya disajikan data infrastruktur pekerjaan umum yang telah/sedang dibangun di provinsi tersebut, yang mencakup data infrastruktur sumber daya air (bendungan/waduk, bendung, embung, danau, sungai, wilayah sungai, daerah irigasi, daerah pengelolaan rawa dan bangunan pengaman pantai. Data infrastruktur jalan dan jembatan yang disajikan meliputi data ruas jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan strategis nasional, jembatan dan jalan tol, sedangkan untuk infrastruktur keciptakaryaan yang disajikan adalah data air minum (SPAM IKK, SPAM Perdesaan, dan PDAM), data penyehatan lingkungan pemukiman (TPA, TPS, IPAL, IPLT), dan data rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Untuk penataan ruang disajikan informasi dan deskripsi kawasan andalan, kawasan strategis nasional, kawasan lindung, pusat kegiatan nasional, pusat kegiatan provinsi dan pusat kegiatan wilayah. Selanjutnya pada bagian yang bertema potensi daerah dibahas tentang potensi unggulan di wilayah tersebut, yang dirangkai dengan dukungan infrastruktur pekerjaan umum terhadap potensi daerah yang ada, serta kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
I-3
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Umum untuk mengembangkan wilayah tersebut. Untuk melengkapi kegunaan dari data infrastruktur yang disajikan maka dilakukan suatu analisis statistik terbatas terhadap beberapa variabel data infrastruktur tersebut untuk mengetahui korelasi dan trend/kecenderungan
serta kesimpulan-kesimpulan yang dapat diambil dari variabel-
variabel data infrastruktur tersebut. Dengan tersosialisasikannya data dan informasi infrastruktur ke-PU-an diharapkan data dan informasi hasil pembangunan prasarana dan sarana ke-PU-an baik melalui media cetakan/buku maupun melalui media internet diharapkan dapat melengkapi data dan informasi infrastruktur pekerjaan umum yang telah ada, serta dapat membantu kementerian dalam penyelenggaraan tugas bidang pekerjaan umum.
B.
Tujuan
Penyusunan Buku Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum tingkat provinsi ini bertujuan untuk menghimpun, mengolah, menyajikan data, dan mensosialisasikan gambaran yang lebih jelas mengenai potensi dan kondisi suatu wilayah yang dikaitkan dengan infrastruktur ke-PU-an, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dukungan data dan informasi atau sebagai input/masukan bagi pimpinan kementerian untuk menyusun
berbagai
program
pembangunan,
serta
dapat
melengkapi
dan
menyediakan data dan informasi infrastruktur ke-PU-an dalam sajian yang lebih lengkap, akurat dan informatif untuk dapat digunakan oleh unit-unit kerja di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum pusat dan daerah, instansi terkait, mahasiswa/pelajar dan masyarakat.
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
I-4
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
BAB II GAMBARAN UMUM PROVINSI KEPULAUAN RIAU
A. Geografi Wilayah Provinsi
Kepulauan
Riau
secara
geografis terletak antara 0 29’ Lintang
Selatan dan 04 40’ Lintang Utara
serta antara 103 22’ Bujur Timur
sampai dengan 109 4’ Bujur Timur. Sejak
Tahun
Kepulauan
Riau
2002
Provinsi
diresmikan
dan
merupakan pemekaran dari Provinsi Riau,
serta
menjadi
salah
satu
provinsi bahari di Republik Indonesia yang dikelilingi laut dan terdiri dari banyak gugusan pulau.
Beberapa pulau di Provinsi Kepulauan Riau berukuran relatif besar. Pulau Bintan adalah salah satu pulau besar dimana terdapat Ibukota Provinsi yaitu Kota Tanjungpinang.
Selain
itu
terdapat
Pulau
Batam
yang
merupakan
pusat
pengembangan industri dan perdagangan, dengan Pulau Rempang dan Pulau Galang (Barelang) sebagai kawasan perluasan kawasan industri Batam. Kemudian Pulau Karimun dan Pulau Kundur yang menjadi pusat perekonomian hampir sebagian besar masyarakat Kabupaten Karimun. Lalu terdapat pula Pulau Lingga di Kabupaten Lingga, kemudian Pulau Natuna serta gugusan Kepulauan Anambas yang merupakan lokasi kegiatan pengembangan mega proyek gas alam cair. Selain digambarkan dengan bentangan pulau-pulau, relief dan topografi, Kepulauan Riau juga digambarkan dengan keberadaan pegunungan yang terdapat di beberapa
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
II - 1
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
pulau. Gunung tertinggi yaitu Gunung Daik berada di Kabupaten Lingga dengan ketinggian mencapai 1.272 m.
Wilayah Provinsi Kepulauan Riau secara umum beriklim laut tropis basah yang terdapat musim hujan yang diselingi oleh musim pancaroba dengan suhu rata-rata terendah yang tercatat di stasiun Tanjungpinang rmencapai 26,8°C dan suhu ratarata tertinggi mencapai 30,9°C kelembaban udara rata-rata di Kepulauan Riau antara 76 persen sampai 85,2 persen.
Penggunaan lahan di provinsi ini diklasifikasikan menjadi 2 bagian terdiri dari lahan pertanian dan lahan bukan pertanian, sedangkan lahan pertanian terdiri dari lahan sawah dan bukan lahan sawah dan lahan bukan pertanian terdiri dari pekarangan/lahan untuk bangunan dan halaman sekitar, rawa-rawa, hutan negara dan lainnya, seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1. Lahan Perta nian dan Bukan Pertania n Menurut Kabupat en/Kota di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011
Kabupaten/Kota
Lahan Pertanian (ha) Bukan Sawah Sawah
Karimun Bintan Natuna Lingga Kepulauan Anambas Batam Tanjungpinang Jumlah
75 62 248 0 65 0 3 453
55.254 93.247 164.104 152.815 41.978 21.927 8.306 537.661
Lahan Bukan Pertanian (ha) 231.961 101.294 41.493 58.957 16.971 55.100 15.641 521.417
Jumlah
287.320 194.803 205.845 211.772 59.014 77.027 23.950 1 .059.531
Sumber : BPS Provinsi Kepulauan Riau
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
II - 2
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Gambar 2.1a. Grafik Persentase Luas Penggunaa n Lahan Pertania n di Provinsi Kepulauan Riau
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
II - 3
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Gambar 2.1b. Grafik Persentase Luas Penggunaan Lahan Bukan di Provinsi Kepulauan Riau
Pertanian
Tabel 2.2a. Luas Penggu naan Lahan Bukan Sawa h Menurut Kabupat en/Kota di Provinsi Kepulauan Riau Kabupaten/Kota Karimun Bintan Natuna Lingga KepulauanAnambas Batam TanjungPinang Provinsi Kepulauan Riau
Klasifikasi Penggunaan Lahan (ha) 1234 5.636 19.04 9.703 1.315 3.166 4.494 994 44.352
213 16.695 12.717 695 515 2 .830 300 33.965
14.569 21.306 40.012 41.090 12.736 7 .454 1.047 138.214
8 .072 10.248 43.753 20.387 1.270 1.105 84.835
Tabel 2.2b. Luas Penggu naan Lahan Bukan Sawa h Menurut Kabupat en/Kota di Provinsi Kepulauan Riau (lanjutan) Kabupaten/Kota Karimun Bintan Natuna Lingga KepulauanAnambas Batam
Klasifikasi Penggunaan Lahan (ha) 5124 678 2.129 510 420 5 2.214
8 1 .753 30 116 5 242
401 1 .110 25.499 857 11 1.949
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
82.015 114.087 208.144 240.750 23.608 23.758
II - 4
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
Kabupaten/Kota TanjungPinang Provinsi Kepulauan Riau
2013
Klasifikasi Penggunaan Lahan (ha) 5678 15 150 1 5.560 5.402 2.169 29.977 491247
Sumber : BPS Dalam Angka dan Dinas Pertanian Kehutanan Provinsi Kepulauan Riau 2012 Keterangan : 1. Tegal/Kebun 5. Tambak 2. Ladang / Huma 6. Kolam/ Tebat/ Empang 3. Perkbunan 7. Padang Penggebalaan/Rumput 4. Hutan Rakyat 8. Sementara Tidak Diusahakan
Tabel 2.3. Luas Penggunaan Lahan Bukan Pertanian Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau Kabupaten/Kota Karimun Bintan Natuna Lingga Kepulauan Anambas Batam TanjungPinang Provinsi Kepulauan Riau
Klasifikasi Penggunaan Lahan (ha) 1234 62.467 27.934 807 140.436 72.667 3.931 7.369 1 7.406 13.418 8.895 4.657 8.494 14.942 23.656 428 19.931 3.891 19.080 1.173 14.308 34.659 11.541 2.811 5.993 9.787 365 1.390 3.374 211.831 95.402 18.635 209.942
Jumlah 231.644 101.373 35.464 58.957 38.452 55.004 14.916 535.810
Sumber : BPS Dalam Angka dan Dinas Pertanian Kehutanan Provinsi Kepulauan Riau 2012 Keterangan : 1. Rumah, Bangunan dan Halaman Sekitarnya. 2. Hutan Negara 3. Rawa-rawa (tidak ditanami) 4. Lainnya.
B. Administrasi Wilayah
Provinsi Kepulauan Riau merupakan hasil pemekaran dari Provinsi Riau berdasarkan Undang-Undang No.25 Tahun 2002, yang merupakan provinsi ke 32 di Indonesia, yang beribukota di Tanjungpinang yang terletak di Pulau Bintan. Secara administratif Provinsi Kepulauan Riau terbagi menjadi 5 kabupaten yaitu Kabupaten Karimun, Kabupaten Bintan, Kabupaten Natuna, Kabupaten Lingga, dan Kabupaten Kepulauan Anambas, serta 2 kota yaitu Kota Batam dan Kota Tanjungpinang. Wilayah Provinsi Kepulauan Riau berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga dan juga beberapa provinsi di Indonesia. Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
II - 5
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Batas-batas wilayah tersebut meliputi :
Batas Utara : Negara Vietnam, Malaysia dan Singapura
Batas Selatan : Provinsi Jambi dan Kepulauan Bangka Belitung
Batas Barat : Negara Singapura, Malaysia dan Provinsi Riau
Batas Timur : Negara Malaysia bagian Timur dan Provinsi Kalimantan Barat
Luas wilayah Provinsi Kepulauan Riau secara keseluruhan adalah sebesar 251.810,71 km2. Sebagian besar wilayahnya merupakan perairan seluas 241.215,30 km2 (95,79%), sedangkan daratannya hanya seluas 10.595,41 km 2 atau 4,21% dari luas keseluruhan daratan dan lautan. Kabupaten Natuna merupakan Kabupaten dengan luas daratan terbesar yaitu seluas 2.814,25 km 2. Dalam pembagian wilayah administrasi, Kabupaten Karimun terbagi menjadi 9 kecamatan dan 54 desa, Kabupaten Bintan terdiri dari 10 kecamatan dan 51 desa, Kabupaten Natuna terdiri dari 12 kecamatan dan 73 desa, Kabupaten Lingga terdiri dari 5 kecamatan dan 57 desa, Kabupaten Anambas terdiri dari 7 kecamatan dan 36 desa. Kota Batam terdiri dari 12 kecamatan dan 64 desa, dan Kota Tanjungpinang terdiri dari 4 kecamatan dan 18 desa.
Gambar 2.2. Peta Admini strasi Wilayah Prov insi Kepula uan Riau
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
II - 6
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Pembagian wilayah administrasi pemerintahan kabupaten/kota adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4. Pembagian Wilayah Admin istrasi Kabup aten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 Jumlah Kabupaten / Kota Karimun Bintan Natuna Lingga KepulauanAnambas Batam Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau
Ibukota TanjungBalai BintanBuyu Ranai Daik Tarempa Batam Tanjungpinang
Sumber : Kepulau an Riau Dalam Angka
Luas Wilayah (km2) 1.524,00 1.739,44 2.814,26 2.117,72 590,14 1.570,35 239,50
10.595,41
Presentase 14 16 27 20 6 15 2
9 8,00
Desa / Kelurahan
Kecamatan 9 10 12 5 7 12 4 59
54 51 73 57 36 64 18 353
2012
Gambar 2.3. Grafik Persen tase Luas Wilayah Provin si Kepulaua n Riau Tahun 2011
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
II - 7
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
C. Demografi Wilayah
Jumlah Penduduk Provinsi Kepulauan Riau
berdasarkan
Kependudukan (DAK2) yang
Data
Agregat
per Kecamatan diperoleh dari
Kementerian Dalam Negeri Tahun 2012
berjumlah
1.895.590
jiwa,
dengan komposisi 977.733 jiwa atau 51,58 persen merupakan penduduk laki-laki dan 917.857 jiwa atau 48,42 persen penduduk perempuan. Sementara itu data jumlah penduduk Tahun 2011 yang diperoleh dari hasil Sensus Penduduk menunjukkan bahwa jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Riau berjumlah 1.764.766 jiwa, dengan komposisi 906.095 jiwa atau 51,34 persen merupakan penduduk laki-laki dan 858.671 jiwa atau 48,66 persen penduduk perempuan. Dari total jumlah penduduk Tahun 2012, empat kabupaten/kota dengan jumlah penduduk terbesar berturut-turut adalah Kota Batam sebanyak 1.060.309 jiwa, Kabupaten Karimun sebanyak 260.478 jiwa, Kota Tanjung Pinang sebanyak 210.836 jiwa dan Kabupaten Bintan sebanyak 145.639 jiwa.
Tabel 2.5. Perkembangan Jumlah Pendudu k di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008-2012 Kabupaten/Kota Karimun Bintan Natuna Lingga KepulauanAnambas Batam Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau
2008
Jumlah Penduduk (jiwa) 2009 2010 2011
2012
223.878 125.058 95.531 88.332 737.533 182.741
231.658 127.404 61.278 89.737 35.646 781.342 187.529
260.478 145.639 76.606 97.729 43.993 1.060.309 210.836
1.453.073
1.514.594
212.561 142.300 69.003 86.244 37.411 944.285 187.359 1.679.163
223.397 149.554 72.521 90.641 39.318 992.425 196.910 1.764.766
1.895.590
Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka 2008, 2009, 2010, 2011, BPS Provinsi Kep. Riau Data Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2) Kementerian Dalam Negeri, Tahun 2012
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
II - 8
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Gambar 2.4. Grafik Perke mbangan Jumlah Pendu duk di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008-2012
Tabel 2.6a. Jumlah Pendudu k Menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau T ahun 2010-201 2 Kabupaten/Kota Karimun Bintan Natuna Lingga KepulauanAnambas Batam TanjungPinang Provinsi Kepulauan Riau
Penduduk Laki-Laki 2010 2011 108.923 114.476 73.665 77.420 35.741 37.563 44.234 46.489 19.429 20.419 484.867 5 09.586 95.285 100.142 862.144 906.095
2012 135.010 75.542 39.621 50.466 22.935 546.626 107.533 977.733
Tabel 2.6b. Jumlah Pendudu k Menurut Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2012 ( lanjutan ) Kabupaten/Kota Karimun Bintan Natuna Lingga
Penduduk Perempuan 2010 2011 103.638 108.921 68.635 72.134 33.262 34.958 42.010 44.152
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
2012 125.468 70.097 36.985 47.263
II - 9
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
Penduduk Perempuan 2010 2011 17.982 18.899 459.418 4 82.839 92.074 96.768 817.019 858.671
Kabupaten/Kota KepulauanAnambas Batam TanjungPinang Provinsi Kepulauan Riau
2013
2012 21.058 513.683 103.303 917.857
Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka 2012, BPS Prov insi Kep. Ria u
Gambar 2.5. Grafik Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin per abupaten/Ko ta di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012
Tabel 2.7. Kepadatan Pendud uk di Provinsi Kepula uan Riau Tahun 2008-2012 Kabupaten/Kota Karimun Bintan Natuna Lingga Kep.Anambas Batam Pinang Tanjung Provinsi Kepulauan Riau
2008 78 64 46 42 0 957 763 137
Kepadatan Penduduk (jiwa/km 2) 2009 2010 2011 81 74 147 6 5 7 3 86 3 0 3 4 26 4 2 4 1 43 60 63 67 1.014 783 143
1.226 782 158
632 822 167
2012 171 84 27 46 75 675 880 179
Sumber : Kepulauan Riau Dalam Angka 2006 s/d 2012 BPS Provinsi Kep. Riau
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
II - 10
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Gambar 2.6.Grafik Kepadatan Penduduk di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008-2012
Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas yang termasuk angkatan kerja di Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 781.824 orang, terdiri dari 645.898 laki-laki dan 135.926 perempuan. Dari jumlah ini sebanyak 40.471 orang diantaranya sudah berstatus pekerja sedangkan 158.048 orang lainnya termasuk kategori pengangguran terbuka yaitu orang yang sudah bekerja, pernah bekerja maupun belum pernah bekerja namun masih mencari pekerjaan lain.
Tabel 2.8. Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menuru t Lapangan Peke rjaan di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 Perkotaan + Perdesaan Lapangan Pekerjaan Laki-Laki + Perkotaan Perdesaan Utama Perempuan Laki-Laki Perempuan Pertanian, Kehutanan, 29.648 68.109 78.465 19.292 97.757 Perburuan dan Perikanan Pertambangan dan 10.826 5.126 14.959 993 15.952 Penggalian Industri Pengolahan 188.407 6.961 125.019 70.349 195.368 Listrik,GasdanAir 4.264 287 2.855 1.896 4.551 Bangunan 49.973 9.782 54.561 5.194 59.756 Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan 175.904 17.956 106.541 87.319 193.860 dan Hotel
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
II - 11
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
Lapangan Pekerjaan Perkotaan Perdesaan Utama Angkutan, Pergudangan 43.961 4.619 dan Komunikasi Keuangan, Asuransi, 24.899 1.829 Usaha Persewaan Jasa Kemasyarakatan, 118.016 21.257 Sosial dan Perorangan. Jumlah 645.898 1 35.925
2013
Perkotaan + Perdesaan Laki-Laki Perempuan
Laki-Laki + Perempuan
44.492
4.088
48.580
21.721
5.007
26.728
68.533
139.273
70.740 5 19.153
262.671
781.324
Sumber : BPS Dalam Angka Kepula uan Riau 2012
Gambar 2.7. Grafik Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama di Provinsi Kepulauan Riau
Tabel 2.9. Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Terma suk Angkata n Kerja Menurut Kegiatan di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 Kegiatan
Perkotaan
1.Bekerja 2. PengangguranTerbuka a.PernahBekerja b.TidakPernahBekerja Jumlah
Perkotaan + Perdesaan Laki-Laki + Perempuan
Perdesaan
645.898 58.318 36.696 21.622 704.216
135.926 7.855 3.775 4.080 148.781
781.824 66.173 40.471 25.702 847.997
Sumber : BPS Dalam An gka Kepu lauan Ria u 2012
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
II - 12
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Tabel 2.10. Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Term asuk Angka tan Kerja Menurut Pendidikan di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011
Tingkat Pendidikan Tidak/Belum Pernah Sekolah Tidak/Belum Tamat SD SekolahDasar S.M.T.P. S.M.T.A. Umum S.M.T.A. Kejuruan Diploma I/II/III/Universitas Jumlah
Perkotaan
9.699
Perdesaan
14.468
44.869 72.593 129.747 220.262 121.814 105.232 704.216
Perkotaan + Perdesaan Laki-Laki + Perempuan LakiPerempuan Laki
16.212
25.555 46.975 20.617 21.061 5.098 10007 1 43.781
7.955
50.178 82.556 102.768 148.230 86.402 69.574 555.920
20.246 37.012 47.596 93.093 40.510 45.665 292.077
24.167 70.424 119.568 150.364 241.323 126.912 88.404 115.239
Sumber : BPS Dalam Angka Kepula uan Riau 2012
D. Ekon omi Wila yah
Kegiatan Ekonomi suatu daerah secara umum dapat digambarkan melalui kemampuan daerah tersebut menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan bagi kebutuhan hidup masyarakat yang diindikasikan dengan Product Domestic Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu wilayah dalam suatu periode tertentu. PDRB didefin isikan sebagai jumlah nilai tambah
yang dihasilka n oleh seluruh unit usaha
dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. Penyajian PDRB dihitung berdasarkan harga berlaku dan harga konstan .
PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan. Nilai PDRB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber
daya ekonomi yang
dihasilkan oleh suatu daerah pergeseran dan struktur perekonomian daerah. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan dapat mencerminkan perkembangan riil ekonomi secara keseluruhan dari tahun ke tahun yang digambarkan melalui laju pertumbuhan ekonomi.
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
II - 13
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Struktur perekonomian suatu daerah merupakan gambaran tentang komposisi perekonomian daerah struktur ekonomi sekaligus menunjukkan tinggi rendahnya kontrib usi atau peran seluruh sektor ekonomi terhadap pembentukan PDRB pada daerah tertentu. Apabila struktur ekonomi disajikan dari waktu ke waktu (time series) maka dapat dilihat perubahan struktur perekonomian yang terjadi. Terdapat kecenderungan bahwa setiap tahun telah terjadi pergeseran antar sektor ekonomi, dan pergeseran tersebut diakibatkan adanya perkembangan nilai tambah yang dihasilkan oleh masing-masing sektor ekonomi.
Total nilai PDRB Kepulauan Riau Tahun 2011 sebesar 80.242.793,63 juta rupiah. Kontributor terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan yaitu sebesar 38.343.836,20 juta rupiah (47,78%), diikuti Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran yang memberikan kontribusi sebesar 15.568.076,00 juta rupiah (19,40%). Sektor lain yang mempunyai andil yang cukup besar dalam struktur perekonomian Provinsi Kepulauan Riau di Tahun 2011 yaitu Sektor Konstruksi (7,79%) dan Sektor Pertambangan dan Penggalian (7,63%). Sementara itu, sektor-sektor lainnya seperti Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, Sektor Jasa-jasa, dan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih kontribusinya relatif masih rendah (di bawah 7%) terhadap struktur perekonomian Provinsi Kepulauan Riau. Keempat sektor tersebut pada Tahun 2011 hanya memberikan kontribusi sebesar 4,99% (Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan),
4,63%
(Sektor
Pertanian,
Peternakan,
Kehutanan
dan
Perikanan), 4,49% (Sektor Pengangkutan dan Komuni kasi), 2,69% (Sektor Jasajasa) dan 0,60% (Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih). Perkembangan PDRB di Provinsi Kepulauan Riau seperti terlihat pada tabel berikut ini :
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
II - 14
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Tabel 2.11. PDRB Provin si Kepulauan Ria u Menurut Lapanga n Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2011 Sektor
2008
Nilai PDRB (juta rupiah) 2009 2010
2011
Pertanian, 2.868.416,49 3.192.446,59 3.434.219,69 3.712.921,64 KehutananPeternakan, & Perikanan Pertambangan & Penggalian 5.444.119,08 5.601.741,12 5.936.974,33 6.125.134,26 Industri Pengolahan 26.622.278,75 29 .517.887,01 33.488.733,74 38.343.836,20 Listrik,Gas dan Air Bersih 325.310,58 352.563,80 403.727,54 477.708,33 Bangunan /Konstruksi 3.727.039,83 4.539.681,19 5.275.841,96 6.252.046,6 Perdagangan,Hotel & 12.058.309,49 12.487.883,20 14.180.068,31 15.568.076,00 Restoran Pengangkutan & Komunikasi 2.690.985,60 2.976.798,16 3.243.134,49 3.602.226,7 Keuangan,Persewaan & 3.239.466,50 3.452.159,81 3.7 17.777,14 4.001.087,58 Jasa Perusahaan Jasa Jasa 1.610.069,96 1 .771.776,62 1.934.037,11 2.159.756,10 PDRB 58.585.996,29 63.892.937,49 71.614.514,31 80.242.793,63 Provinsi Kepulauan Riau Sumber : Kepulaua n Riau Da lam Angka 2012
Gambar 2.8. Grafik PDRB Provinsi Kepula uan Riau Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2011
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
II - 15
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Tabel 2.12. PDRB Provin si Kepulauan Ria u Menurut Lapanga n Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2008-2011 Sektor Pertanian, KehutananPeternakan, & Perikanan Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik,Gas dan Air Bersih Bangunan /Konstruksi Perdagangan,Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan,Persewaan & Jasa Perusahaan Jasa Jasa PDRB Provinsi Kepulauan Riau
Nilai PDRB (juta rupiah) 2009 2010
2008 1,701,691.84
1,727,168.11
2011
1,799,712.14
1.870.881,24
2,062,043.96 2,084,676.34 2,108,251.99 19,049,918.72 1 9,506,700.58 20,883,869.60 197,333.88 201,233.64 217,815.75 1,526,891.73 1,730,856.12 1,931,026.73 8,309,048.96
8,628,112.62
1,611,675.83 1,734,423.87 821,707.14 37,014,735.93
1,719,254.03 1,829,798.96 891,028.23 38,318 ,828.63
9,452,702.39
10.115.037,32
1,829,326.86 1,9 21,025.29 939,528.10 41,083,258.85
2.140.381,91 22.239.552,91 248.219,87 2.122.242,93
2.010.923,65 2.059.518,84 1.009.980,13 43.816.718,59
Sumber : Kepulaua n Riau Da lam Angka 2012
Gambar 2.9. Grafik PDRB Provinsi Kepula uan Riau Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2008-2011
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
II - 16
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
BAB III INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM
Infrastruktur merujuk pada sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi (Grigg, 1988) Infrastruktur dalam lingkup pekerjaan umum meliputi infrastruktur jalan sebagai sarana distribusi lalu lintas barang dan manusia maupun sebagai prasarana pembentuk struktur ruang wilayah, infrastruktur sumber daya air sebagai sarana untuk mendukung penyimpanan dan pendistribusian air maupun prasarana untuk pengendalian daya rusak air, infrastruktur cipta karya pada kawasan perkotaan dan perdesaan, sebagai pendukung kualitas kehidupan dan penghidupan masyarakat yang mencakup pelayanan jalan lingkungan, pelayanan air minum dan sanitasi lingkungan termasuk penanganan persampahan, penyediaan drainase untuk mengatasi genangan dan pengendalian banjir, penanganan air limbah domestik serta penataan ruang dalam menata struktur dan pemanfaatan serta pengendalian tata ruang wilayah nasional.
Penyediaan prasarana/infrastruktur bertujuan untuk mendorong pembangunan dan perkembangan
suatu
kawasan
sehingga
diperlukan
adanya
pendekatan
pembangunan infrastruktur berbasis wilayah. Pengalaman menunjukan bahwa infrastruktur transportasi berperan besar untuk membuka isolasi wilayah, serta ketersediaan sarana pengairan merupakan prasyarat kesuksesan pembangunan pertanian dan sektor-sektor terkait lainnya.
Pembangunan dan pengelolaan infrastruktur merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, sekaligus merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Kegiatan sektor transportasi merupakan tulang punggung pola distribusi
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
III - 1
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
barang dan penumpang. Ketersediaan sarana jalan dan jembatan, perum ahan dan permukiman, air minum dan sanitasi secara luas dan merata diseluruh wilayah, serta pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan yang secara terintegrasi dengan sektor lain akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Pemeliharaan dan peningkatan fungsi infrastruktur perlu manajemen pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien serta teknologi tepat guna yang inovatif melalui kerjasama yang baik antara pemerintah pusat, daerah, usaha swasta dan masyarakat untuk kesejahteraan bersama.
Pengelolaan infrastuktur yang mencakup pembangunan baru, pemeliharaan dan peningkatan kapasitas dan fasilitas baru, rehabilitasi dan pembangunan kembali berbagai infrastruktur yang rusak akibat pemakaian/penyusutan dan bencana akan menyerap dana APBN dan APBD secara signifikan. Untuk itu perlu dicari solusi inovasi untuk menanggulangi masalah perawatan dan perbaikan infrastruktur yang rusak melalui kerjasama dengan usaha swasta dan masyarakat agar infrastruktur yang ada tetap berfungsi dan dapat memberikan manfaat secara optimal.
A.
Infrastruktur Sumber Daya Air
Infrastruktur sumber daya air meliputi bendungan, bendung, embung, bangunan pengaman pantai serta objek-objek alam yang dikelola yang berhubungan dengan sumber daya air seperti sungai, danau sebagai sumber air untuk infrastruktur sumber daya air lain seperti daerah irigasi dan daerah pengelolaan rawa.
Pengelolaan infrastruktur sumber daya air menghadapi berbagai permasalahan yang semakin kompleks sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan sumber daya air yang meningkat dengan cepat, sebaliknya kemampuan pasokan air cenderung tidak stabil, menurun pada musim kemarau, serta melimpah/banjir pada musim penghujan.
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
III - 2
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Penggunaan dan kebutuhan air baku untuk berbagai sektor telah mengalami perubahan yang cukup substansial, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas yang disebabkan oleh perubahan kondisi lingkungan. Pertumbuhan yang pesat di sektor industri memerlukan penambahan penyediaan air baku dengan kualitas yang memadai. Pesatnya laju pertambahan penduduk juga berdampak kepada bertambahnya tekanan yang sangat besar atas air tanah dan air permukaan karena kebutuhan air untuk berbagai keperluan juga semakin meningkat, baik untuk irigasi pertanian dalam upaya ketahanan pangan dan industri, serta air untuk kebutuhan rumah tangga.
Sungai sebagai tempat keberadaan bendungan, bendung, situ dan embung merupakan salah satu sumber daya air utama yang mempuny ai peran penting bagi kehidupan sehingga perlu ditingkatkan fungsi dan vitalitasnya secara berkelanjutan baik sebagai bagian dari ekosistem maupun sebagai penunjang berbagai aspek kehidupan. Pengelolaan wilayah sungai dimaksudkan sebagai upaya untuk mengembangkan sistem pengelolaan sumber daya air yang mencakup kegiatan konservasi, pendayagunaan, dan pengendalian daya rusak sungai secara terpadu.
Provinsi Kepulauan Riau memiliki beberapa sungai diantaranya Sungai Bekapur dengan panjang 29 km, Sungai Ekang 9,9 km, Sungai Bulan 15,5 km dan Sungai Kawal 22,8 km.
Tabel 3.1. Inventa risasi Sunga i di Provinsi Kepul auan Riau Nama Sungai Wilayah Berdasarkan Sungai Orde Sungai SungaiBekapur PulauBatam SungaiEkang PulauBatam SungaiBulan PulauBatam SungaiKawal PulauBatam Sungai Kalang Tua Pulau Batam SungaiDompak PulauBatam SungaiMatang PulauBatam Sungai Pengundang Pulau Batam
Luas DAS (km2) 47,7 79,0 121,0 84,1 10,7 52,1 20,1 26,0
Karakteristik Sungai Panjang Lebar (km) (m) 29,0 12,0 9,9 104,0 15,5 63,0 22,8 36,0 5,9 52,0 15,3 18,0 9,7 61,0 11,4 10,0
Q Max (m3/dt) 7,68 50,82 3,15 7,78 24,93 7,04 11,79 1,32
Sum ber : Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Provinsi Kepulauan Riau, April 2012
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
III - 3
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Tabel 3.2. Sungai di Pulau Batam dan Pulau Bintan di Provinsi Kepulauan Riau Pulau
Lokasi
Nama Sungai
Kecamatan
Kelurahan
Panjang
Pulau Batam Ngedan Nongsa Jabi Nongsa Tiban Sakupang MukaKuning Batuaji Tembesi Sagulung Beduk SungaiBeduk Tering Batuampar Seribu Nongsa Durungkang SungaiBeduk Bengkong Bengkong Langkai Sagulung Dangsi Sagulung Panas BatamKota Pancur Beduk Tongkong Beduk Lea li Nongsa Baloi LubukBaja Patam Sekupang Ladi LubukBaja Kasem Nongsa Penambi BatamKota J odoh BatuSekupang Ampar Harapan Dekat Sel Sekupang Harapan Taman Cipta Tembesi Asri Daerah Nongsa Nongsa 1 Daerah Nongsa Nongsa 2 Daerah Nongsa Nongsa 3 K la b i Nongsa Nongsa Nongsa
Kabil Batu Besar TibanLama MukaKuning Tembesi MukaKuning TanjungBuntung BatuBesar MukaKuning BengkongLaut SungaiLangkai SungaiLangkai TelukTering MukaKuning MukaKuning BatuBesar BaloiIndah PatamLestari BaloiIndah Kalbi 3,53 Belian
2,17 2,05 1,19 2,11 12,75 1,73 3,72 4,36 4,04 3,77 7,47 6,94 6,01 2,96 3,68 1,75 5,26 3,14 2,93 3,94
Sungai JodohHarapan Sungai
2,7 3,18
SungaiHarapan
1,3
Sagulung
2,85
BatuBesar
2,23
Sabau
2,02
Sabau
1,38
K la b i
4,2 Sambau
3,89
Pulau Bintan Bekapur TelukBintan Lepah BintanUtara Limao BintanUtara Timbansi TelukSebong PandanKalin TelukSebong Sebong eluk T Sebong Pereh Ladi KotaTanjungpinang Jang KotaTanjungpinang Karubi Gunung Kijang Kawal GunungKijangs/dToapaya Pereh BintanUtara Jago BintanUtara
BintanButu TanjungUbanUtara TanjungUbanUtara SebongPereh SebongPereh SebongPereh Teluk Bakau s/d Kawal Lancangkuning TanjungUbanUtara
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
2,9 3,1 1,7 1,5 2,7 1,4 4,1 4,4 6,4 22,8 3,8 5,4
III - 4
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
Pulau
Nama Sungai Kecamatan Bulan TelukSebong Lakit BintanUtara Jeram BintanUtara Elang TelukSebongs/dTelukBintan Tongkang TelukSebong
Lokasi Kelurahan SebongPereh Lancangkuning Lancangkuning SriBintan
Angus Gunung Kijang Teluk Bakau TelukLingka GunungKijang MalangRapat TelukDalam GunungKijang MalangRapat Pengundang TelukSebong Pengundang Teka Besar Seri Kuala Lobam Kuala Sempang Arolsawa Gunung Kijang Malang Rapat Batupelandan TelukSebong SriBintan A mo l Teluk Sebong Sri Bintan Lome Toapaya ToapayaUtara Kangbol Toapaya TopayaUtara Dompak BintanTimur-Tanjungpinang Gesek Toapaya ToapayaSelatan Buluh Toapaya ToapayaSelatan Cikolek Toapaya ToapayaAsri Lekop BintanTimur GunungKijng Jerupit BintanTimur GunungKijang GalangTua B intanTimur GalangBatang Belading SungaiEnam Kijang Angkual Sungai Enam Kijang KalangTua SungaiEnam Kijang Mengkilo SeriKualaLobam Kijang Matang
SungaiEnam
2013
Kijang
Panjang 15,5 4,5 12,2 9,9 5,7 8,2 2 3,7 11,4 9,9 2,2 7,7 5,2 3,5 13,3 15,3 19 10,6 9,4 6 3,7 12 6 2,6 5,9 5,2 9,7
Sumber : BWS Sumatera IV Provinsi Kepulauan Riau April 2012
Adanya keterbatasan sumber air di Pulau Bintan menuntut perlunya dicari alternatif lokasi yang dapat dijadikan catchment waduk untuk menampung buangan air hujan dengan kapasitas yang cukup besar. Berdasarkan pembagian DAS untuk Pulau Bintan yang disusun oleh tim inventarisasi sungai, danau dan prasarananya dengan melakukan proses deliniasi DAS pada peta topografi Pulau Bintan, jumlah DAS yang ada di Pulau Bintan adalah sejumlah 197 buah dengan luasan masing-masing DAS adalah sebagai berikut : Tabel 3.3. Sub Daerah Aliran Sungai di Pulau Bintan Nama Sub DAS KalangTua Matang Lekop Dompak
Luas (ha) 1.080 2.041 1.196 5.278
Debit (m3/dt) 0,35 0,67 0,39 1,73
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
III - 5
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
Nama Sub DAS GolongTua Gesek Jerupit Bulung Kawal
Luas (ha) 3.701 7.567 1.361 2.090 8.515
Debit (m3/dt) 1,21 2,48 0,45 0,68 2,79
Arubi Angus Kangboi Sumpat Pengundang Bintan Sribintan EngkangAnculai Lagoi SebungSeluas SebungKecil JagohBulan
1.723 1.896 6.762 2.828 2.633 4.830 3.510 8.009 2.386 3.125 1.136 12.262
0,56 0,62 2,21 0,93 0,86 1,58 0,86 1,97 0,59 0,77 0,28 3,02
2013
Sumber : Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Provinsi Kepulauan Riau 2009
Provinsi Kepulauan Riau mempunyai bendung maupun embung sebagai sarana penunjang dalam peningkatan potensi pertanian. Terdapat 3 bendung di Provinsi Kepulauan Riau yaitu Bendung Kelarik dan Bendung Tapau yang keduanya berlokasi di Kabupaten Natuna kemudian Bendung Devid yang berlokasi di Kabupaten Anambas, ketiga bendung tersebut berasal dari Wilayah Sungai Natuna-Anambas. Bendung Tapau merupakan bendung terluas yaitu dengan layanan seluas 1.505 ha. Sedangkan untuk embung, terdapat satu embung di provinsi ini yaitu Embung Karimun yang berlokasi di Kabupaten Karimun. DAS Batam memiliki 10 buah waduk yang tersebar di Kota Batam, waduk-waduk ini dikelola oleh Otorita Batam. Waduk yang ada di Pulau Batam yaitu Waduk Nongsa, Waduk Sei Baloi, Waduk Sei Harapan, Waduk Sei Ladi, Waduk Muka Kuning, Waduk Duriangkang, Waduk P. Bulang Bintang, Waduk Sekanak I, Waduk Sekanak 2, dan Danau Mungga.
Tabel 3.4. Waduk pada Dae rah Aliran Sun gai Batam No 1 2
Nama Waduk WadukNongsa Waduk Sei Balong
Luas Daerah (ha) 212,50 155,32
Kapasitas Tampungan Air 606,400m 5.809,114m
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
3 3
III - 6
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
No 3 4 5 6 7
Nama Waduk Waduk Sei Harapan W aduk Sei Ladi Waduk Muka Kuning Waduk Duri Angkang WadukP.Bulang
Luas Daerah (ha) 933,20 1.040,07 944,69 7.259,10 -
8 Waduk Sekanak1 9 Waduk Sekanak2 10 Danau Mungga
2013
Kapasitas Tampungan Air 7.974,820 m 9.122,534m 2.414,279 m 22.484,220 m 5.215,938m
--
3 3 3 3 3
--
Sumbe r : Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Provinsi Kepulauan Riau, Mei 2009
Tabel 3.5a . Data Pemb angunan Beberap a Waduk di Pulau Batam Uraian TahunPembangunan TahunBeroperasi Investasi Fisik Bendungan (Rp) Tipe / Jenis Bendungan Tipe Pelimpah (Spill Way) Luas Daerah Tangkapan Air (ha) -StudyLAPI-ITB -DataKan.PengAir&Limbah -PLOtoritaBatam Usulan Luas PL (DTA + Buffer Area) (ha) LuasPermukaan(ha) LuasGenangan(ha) Volume Tampungan Desain (m3) -StudyLAPI-ITB -StudyLEMTEK-UI -StudyUSU -StudyBathymetri Laju Sedimentasi (m3) -StudyLAPI-ITB Study - USU Study - Bathymetri Koordinat -
Nama Waduk Duriangkang Muka Kuning 1990 2001 59.927.725.805 Earthfill Dam Ogee Tanpa Pintu 7.259,10 7.349,77 515,10 7.770,34
Sei Ladi
1989 1991 15.250.695.929 Earthfill Dam Ogee Tanpa Pintu
1985 1986 11.259.677.347 Earthfill Dam Ogee Tanpa Pintu
944,69 987,10 BelumAdaPL 1.171,15
1.284,20 874,00
1.010,07 961,44 397,97 1.125,80
159,13 115,80
78.560.000 78.180.000 107.000.000 78.180.000
13.147.000 12.720.000 10.100.000 -
106,779 0 01 2’ 393'’ LU 0 104 5’ 186’' BT
71,275 01 0 3’ 788'’ LU 0 104 0’ 919'’ BT
123,23 112,80 9.448.000 9.490.000 9.600.000 60,398 22,310 01 104
0 0
06’ 807'’ LU 25’ 186’' BT
Sumber : Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Provinsi Kepulauan Riau , April 2012
Tabel 3.5b . Data Pemb angunan Beberap a Waduk di Pulau Batam (lanjutan) Uraian TahunPembangunan TahunBeroperasi
Nama Waduk Sei Harapan Sei Nongsa 1978 1978 1979 1979
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
Sei Baloi 1977 1978
III - 7
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
Uraian Investasi Fisik Bendungan (Rp) Tipe / Jenis Bendungan Tipe Pelimpah (Spill Way) Luas Daerah Tangkapan Air (ha) StudyLAPI-ITB DataKan.PengAir&Limbah PLOtoritaBatam Usulan Luas PL (DTA + Buffer Area) (Ha) LuasPermukaan(ha) LuasGenangan(ha) Volume Tampungan Desain (m3) StudyLAPI-ITB StudyLEMTEK-UI StudyUSU StudyBathymetri Laju Sedimentasi (m3) StudyLAPI-ITB Study USU Study Bathymetri Koordinat
2013
Nama Waduk Sei Harapan Sei Nongsa 2.803.612.087 3.036.197.190 Earthfill Dam Earthfill Dam Ogee Tanpa Pintu Ogee Tanpa Pintu 993,02
212,25
661,11 266,31 787,51
Sei Baloi 968.335.718 Earthfill Dam Ogee Tanpa Pintu 155,32
207,10 BelumAdaPL
139,10 86,47
2 82,99 87,64 74,84 3.637.000 3.600.000 2.600.000 2.113.990 31,782 9,060
01 0 5’ 856'’ LU 1030 56’ 598’' BT
269,13 22,23 33,35
9,02 9,00
724,000 720,000 500,000 -
293,000 270,000 200,000 108,900
782 2,993 1 0 10’ 163 ‘' LU 104 0 5’ 875'’ BT
8,008 2,278 1° 7' 42.94" LU 104° 1' 5.80" BT
Sumber : Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Provinsi Kepulauan Riau, April 2012
Tabel 3.6 . Waduk, Tamp ungan da n Danau di Pulau Bintan Nama Waduk/Danau Dam Sekuning/Bintan Enam DanauSBP Tampungan Kawal 1 Tampungan Kawal 2 DanauTembeling DanauBeloreng KolamKeter DanauSeiTmun Tampungan Ekang Anculai GenanganBiru KolongEnam WadukSeiJago WadukSeiPulai Tampungan Waduk Sei Jeram 1 *
Kecamatan Teluk Bintan SeriKualaLobam Gunung Kijang Gunung Kijang TelukBintan TelukBintan TelukBintan Pinang Teluk Bintan GunungKijang BintanTimur BintanUtara BintanTimur Seri Kuala
Waduk: Sei Jeram * Sungai Sumatera IV Provinsi Bintan Utara Riau April 2012 Sumber Balai Wilayah Kepulauan Catatan : Dalam Perencanaan
Luas (ha) 21 22,92 10,5 2,59 8,67 10 6 17,89 396 16,69 7,41 25 752 6,70 1,01
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
Volume (m3) 735,000 1.146,000 600,000 155,400 502,000 500,000 300,000 1 ,073,400 1,073,400 751,050 2 .400,000 1.250,000 1 8.800,000 402,000 60,600
III - 8
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Tabel 3.7. Bendung/Embung di Provinsi Kepulauan Riau Nama Bendung, Embung/ Cek DAM Bendung Kelarik EmbungKarimun Bendung Tapau BendungDevid
Luas Layanan (ha)
Nama Sungai
Sungai Tambun
Lokasi Kabupaten
1.250 N atuna Karimun 1.505 Natuna 1.200 Anambas
Tapau Devid
Kecamatan
Desa
Bunguran TImur Kelarik Pelambung P ongkar Bunguran Barat Air Lengit Jemaja Bukit Padi
Sumber : Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Provinsi Kepulauan Riau , April 2012
Tabel 3.8. Daerah Irigasi di Provinsi Kepulauan Riau Nama Kawasan Irigasi
Nama Sungai
DI Klarik DI Tapau DI Jemaja
Sungai Kerum Sungai Tapau Sungai Devid
Luas Layanan (ha)
Lokasi Kabupaten
1.250 Natuna 1.505 N atuna 1.200 Anambas
Kecamatan Bunguran Timur Bunguran Barat Jemaja
Desa Kelarik Air Lengit Bukit Padi
Sumber : Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Provinsi Kepulauan Riau , April 2012
Tabel 3.9 . Bangunan Penga man Pantai di Provinsi Kepulauan Riau Kabupaten
Kecamatan
Desa
Karimun Bintan
Tanjung Balai Teluk Sebong
Kelarik Sebong Pereh
Natuna
Pulau Laut
Sekatung
Lingga Karimun
Singkep M eral
Dabo Lama
Nama Pantai Pantai Karimun I Pantai Serbong Pereh Pantai Pulau Sekating Pantai Jagoh Dabo PantaiKarimunII
Jenis/ Bentuk/ Desain 0,3 Breakwater 0,79 Sea Wall
Panjang (km)
0,57
Breakwater
0,4 Breakwater 0,2 SeaWall
Sumber : Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Provinsi Kepulauan Riau 2009
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
III - 9
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
Bendungan Duriangkang
Waduk Sei Harapan
Waduk Muka Kuning
Embung di Pulau Nipah
B.
2013
Infrastruktur Jalan Dan Jembatan
Infrastruktur jalan dan jembatan meliputi jalan nasional, jalan strategis nasional, jembatan dan jalan tol yang merupakan kewenangan pemerintah pusat, dalam hal ini ditangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Infrastruktur jalan lainnya seperti jalan provinsi dan jalan kabupaten dan jembatan-jembatan yang ada di ruas-ruas
jalan
tersebut
masing-masing
menjadi kewenangan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten.
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
III - 10
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Pengelolaan jalan dan jembatan dalam lingkup pembangunan, pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan tetap menjadi program yang harus diprioritaskan, seiring dengan semakin bertambahnya populasi penduduk dan kendaraan pemakai jalan. Pembangunan prasarana dan sarana jalan dalam rangka meningkatkan kemampuan jaringan jalan dalam melayani kebutuhan angkutan barang dan penumpang secara efisien, berkualitas aman dan terpadu dengan pembangunan sektor-sektor lainya di masing-masing wilayah sangat berpengaruh pada kegiatan perekonomian nasional. Transportasi darat merupakan salah satu faktor penting dalam memperlancar kegiatan perekonomian, oleh karena itu jalan dan jembatan sebagai prasarana utama dalam perhubungan darat harus tetap menjadi prioritas dalam peningkatan dan pemeliharaannya. Transportasi darat merupakan salah satu faktor penting daalam memperlancar kegiatan perekonomian, oleh karena itu jalan dan jembatan sebagai prasarana utama dalam perhubungan darat harus diperhatikan kondisi dan penggunaannya. Panjang jalan di Provinsi Kepulauan Riau pada Tahun 2011 mencapai 1.013,48 km, meliputi jalan nasional sepanjang 334,99 km dan jalan provinsi sepanjang 679,49 km. Lebar jalan rata-rata di Provinsi Kepulauan Riau baik jalan nasional maupun jalan provinsi berkisar antara 6 sampai 8 meter.
Tabel 3.10. Panjang Jalan Nasional Dirin ci Menurut Ruas di Kepulauan Riau Tahun 2011 K a b u p a t e n/ K o t a Kota Tanjung Pinang
Bintan
N a ma R ua s Jl.HangTuah Jl.AgusSalim Jl.UsmanHarun Jl.YosSudarso Jl. Wiratno Jl.BasukiRahmat Jl. A.Yani Jl.RH.Fisabilillah Jl.DI.Panjaitan Jl. Sp. Adi Sucipto-Gesek Jl. RH. Fisabilillah - Sp. Dompak Lama Jl. Dompak Lama - Sp. Wacopek Jumlah Sp. Wacopek - Kijang (Sei Enam)
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
Panjang Jalan (km) 0,80 0,61 0,93 1,05 1,09 1,27 0,91 4,52 2,07 6,27 2,42 7,78 29,72 7,84
III - 11
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
K a b u p a t e n/ K o t a
N a ma R ua s Jl.Berdikari Jl.KebunNanas Jl.TanahKuning Jl.BarekBetawi Jl.HangJebat Jl. Tuah - Pelabuhan Jl.Hang Sribayintan Jumlah Batam Center -Sp. Franky Sp.Franky-Sp.Kabil Sp.Kabil-MukaKuning MukaKuning-Tembesi Tembesi-TanjungBerikat Tanjung Berikat - Sp. Sembulang Sp. Sembulang - Pel. Galang Sp.Kabil-Sp.Jam Sp.Jam-SeiHarapan SeiHarapan-Sekupang Sp.Kabil-Sp.Punggur Sp. Punggur - Sp. Batu Besar Sp.BatuBesar-Nongsa Sp. Punggur - Telaga Punggur Tembesi-BatuAji BatuAji-TanjungUncang Jumlah Tj.Balai-Meral
Batam
Karimun
2013
Panjang Jalan (km) 0,14 0,48 0,71 0,36 0,46 0,13 0,59 10,71 1,69 1,98 3,89 5,01 7,92 26,28 30,36 3,42 8,96 4,30 6,55 11,77 10,78 10,01 5,90 9,40 148,22 3,35
Meral-ParitRampak Jl. Parit Rampak - Pelabuhan Roro Jl. Parit Rampak - Parit Benut Parit Benut - Sp. Jelutung Sp. Jelutung - Pasir Panjang Selat Lampa - Sp. Sekunyam Sp. Sekunyam - Desa Cemaga DesaCemaga-SeiUlu SeiUlu-Ranai Ranai-Sp.Tanjung Sp. Tanjung - Tanjung Datuk Tanjung Datuk - Teluk Buton Jumlah
6,71 3,16 2,49 1,42 9,52 14,10 23,74 22,78 10,78 11,44 32,36 3,50 374,4
Sumber : Dinas Pekerja an Umum Provinsi Kepulau an Riau, Dalam Angka 2012
Tabel 3.11. Panjang Jalan Provinsi Diri nci Menuru t Ruas di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 K a bu p a t e n / K o t a Kota Tanjung Pinang
N a m a R ua s Jl. Merdeka Jl.TengkuUmar-Teratai Jl.Ketapang Jl.BakarBatu Jl.BrigjenKatamso Jl.MT.Haryono
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
Panjang Jalan 0,50
(km) 0,30 0,55 0,95 1,30 1,60
III - 12
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
K a bu p a t e n / K o t a
N a m a R ua s Jl.GatotSubroto Jl. DI. Panjaitan - Sp. Tiga (Pesona) Jl. Adi Sucipto (KM10) - Nusantara Jl. Sp. Senggarang - Senggarang Jl. Tg. Sebauk - Senggarang
Bintan
Batam
Karimun
Jl. Sei Carang - Senggarang Jl. SM Amin Jl.Diponegoro Jl. Sunaryo Jl.TuguPahlawan Jl.DR.Sutomo Jl.Ir.Sutami Jl. Nusantara - KM15 (Perbatasan) Sp. KM8 - TuguObor (KM13) Jl.REMartadinata Jumlah Sp. KM15 - Jl. Nusantara Kijang KM18Kijang-Bt20Gesek Sp.Korindo-Kangka KM.16 (Lintas Barat) - Sp. Gesek Sp.Gesek-Tuapaya Tuapaya-KM46 KM.46-SeiKecil Sp.Gesek-Kangka Kangka-Sp.Sialang Tuapaya-Tembeling MalangRapat-Lome Jumlah MukaKuning-Tg.Piayu SeiHarapan-Sp.Temiang Sp. UIB - Jodoh - Batu Ampar Sp. Frangky - Pelita (Under Pass) Sp. Sei Panas - Sp. Bengkong Ratu Sp. Bengkong Seken - Golden Prawn Sp. Taiwan Industri - Sp. Batu Besar Sp. Sagulung - Sp. Polsek Tj. Uncang Tembesi-Sp.BaseCamp Sp. BaseCamp- MarinaCity Jumlah Sp.SeiBati-Sp.Pongkar Sp. Pongkar - Pelabuhan Malarko Sp.Kapling-RS.RUSD Sp.RUSD-Sp.Stadion Jl.LingkarStadion Sp.Urung-Sp.Berlian Sp.Berlian-Pel.Berlian Tg.Balai-SeiBati Jl. Pesisir Pantai Karimun Jl. Sudirman - Jl. Soekarno Hatta TanjungBatu-Sawang Sawang-Kundur Kundur - Sp. Pel. Sikumbang Sp.Berlian-Sawang Jumlah
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
2013
Panjang Jalan (km) 2,00 2,00 2,50 11,90 6,50 9,30 0,10 0,70 0,45 0,80 0,65 2,00 2,90 3,60 1,10 54,12 12,40 9,50 18,20 5,60 4,80 21,30 27,30 8,40 30,67 10,60 14,00 162,77 13,50 8,20 5,30 3,80 2,60 2,20 8,20 12,00 6,00 5,80 67,60 2,85 10,50 2,00 7,20 0,75 18,70 0,50 10,15 10,55 8,40 10,00 10,00 3,15 13,90 108,65
III - 13
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
K a bu p a t e n / K o t a Lingga
Panjang Jalan (km) 1,20 8,10 8,40 7,30 1,30
N a m a R ua s Daik-PasarKp.Cina Daik - Sp. BRI -Sp. Limbung Sp.Limbung-Musai Musai-Sp.Kerandin Sp. Resun - Pelabuhan Resun Sp. Resun - Pelabuhan Sei Tenam Sp.Budus -Kadur Sp. Marok Tua- MarokTua Sp. KualaRaya- KualaRaya Sp.SeiBuluh-SeiBuluh Dabo-Sp.MarokTua Sp. Marok Tua - Sp. Kuala Raya Sp. Kuala Raya - Sp. Sei Buluh Sp.SeiBuluh-Jagoh Dabo Kote Kote Jagoh Jumlah Sp.Tanjung-Ceruk TransBatuUbi- Sebangkar Sp. Harapan Jaya - Padang Angus PadangAngus-Cemaga Sp. Sekunyam - Pian Tengah PadangAngus-Binjai Sp. Harapan Jaya - Bukit Leman Bukit Leman - Trans Batu Ubi TransBatuUbi-Tg.Kudu
Natuna
Kpulauan Anambas
2013
22,30 4,10 24,70 3,70 0,55 18,00 9,80 5,00 8,20 17,00 9,60 149,25 13,70 5,50 3,70 9,00 6,00 5,10 8,70 16,20 7,40
TransBatuUbi-Klarik Jumlah Ladan-PelabuhanMatak Sp.Matak-Langir Tarempa-Rintis KualaMaras-SeiHulu SeiHulu-Letung Jumlah
16,80 92,10 6,80 5,00 9,00 10,50 13,70 45,00 679,49
P ro vinsiKep ulau anRiau Sumber : Dinas Pekerja an Umum Provinsi Kepulau an Riau Dalam Angka 2012
Tabel 3.12. Panjang Jalan Menurut Kabupaten/Kota dan Status nya di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 Kabupaten/Kota
Jalan Nasional
StatusJalan Jalan Provinsi
Jumlah Panjang Presentase Jalan
Jalan Kabupaten
Karimun
145,35
108,65
-
Bintan Natuna Lingga Kep.Anambas Batam TanjungPinang
10,71 148,21 29,72
162,77 9 2,10 149,25 45,00 67,60 54,12
-
254,00 173,48 92,10 149,25 45,00 215,81 83,84
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
25,06 17,12 9,09 14,73 4,44 21,29 8,27
III - 14
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau
Jalan Nasional 334,00
StatusJalan Jalan Provinsi
Jumlah Panjang Presentase Jalan
Jalan Kabupaten
679,49
-
2013
1.013,49
100,00
Sumber : Dinas Peker jaan Umum Provin si Kepulauan Ria u, Kepulaua n Riau Dalam Angka 201 2
Tabel 3.1 3a. Kondisi Ruas Jalan Provinsi Berdasarkan IRI Hasil Survey Tahun 2012 Nama Provinsi/ Ruas Jalan KabupatenBintan Jl.HangTuah(TanjungPinang) Jl.AgusSalim(TanjungPinang) Jl.UsmanHarun(TanjungPinang) Jl.YosSoedarso(TanjungPinang) Jl.Wiratno(TanjungPinang) Jl.BasukiRahmat(TanjungPinang) Jl.A.Yani(TanjungPinang) Jl.Rh.Fisabilillah(TanjungPinang) Jl.D.I.Panjaitan (TanjungPinang) Jl. Sp. Adi Sucipto - Gesek (Tanjung Pinang) Jl. Rh. Fisabilillah (Kp. Haji) - Sp. Dompak Lama (Tg. Pinang) Jl. Sp. Dompak Lama - Sp. Wac opek (Tg. Pinang) Sp. Wacopek - Kijang (Sei Enam) (Kab. Bintan) Jl.Berdikari (Kab.Bintan) Jl.KebunNenas (Kab.Bintan) Jl.TanahKuning (Kab.Bintan) Jl.BarekBetawi (Kab.Bintan) Jl.HangJebat (Kab.Bintan) Jl.HangTuah (Kab.Bintan) Jl. Sribayintan-Pelabuhan (Kab.Bintan) KotaBatam Batam Centre - Sp. Frank y (Jl. A. Yani) (Batam) Sp. Frangky - Sp. Kabil (Jl. A. Yani) (Batam) Sp. Kabil - Muka Kuning (Jl. A. Yani) (Batam) Muka Kuning - Tembesi (Jl. Letje Suprapto) Tembesi-TanjungBerikat TanjungBerikat-Sp.Sembulang
Panjang (km)
Baik
40,44 0,8 0,6 0,9 1,0 1,1 1,3 0,9 4,5 2,1 6,3
2 7,83 0,9 0,9 1,2 0,5 3,7 1,8 5,8
2,4
2,3
7,8 7,8
Jalan Provinsi (km) Rusak Rusak Sedang Ringan Berat 7,53 4,04 1 ,03 0,8 0,6 0,9 0,2 0,2 0,1 0,4 0,8 0,0 0,2 0,1 0,4 -
4,7
0,9
4,1
3,4
0,1 0,5 0,7 0,4 0,5 0,1 0,6
0,1 0,4 0,5 0,1 0,3 0,1 0,3
148,21 1,7
113,66 -
22,77 -
2,0
1,4
0,6
3,9
2,7
5,0 7,9 26,3
0,0 0,1 0,2 0,3 0,1 0,0 0,3
0,6
4,2 7,3 24,4
-
0,7 0,6 1,8
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
0,1
1,2
0,9
0,3 0,1 -
-
11,63 1,7 -
0 ,16 -
0,6
-
0,1 0,1
0,0
III - 15
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
Nama Provinsi/ Ruas Jalan
Panjang (km)
Sp.Sembulang-Pel.Galang Sp. Kabil - Sp. Jam (Jl. Jend. Sudirman) (Batam)
30,4
Sp. Jam - Sei Harapan (Jl. Gajah Mada) (Batam) Sei Harapan - Sekupang (Jl. Re Martadinata) (Batam) Sp. Kabil - Sp. Punggur (Jl. Jend. Sudirman) (Batam) Sp. Punggur - Batu Besar (Jl. Hang Tuah) (Batam) Batu Besar - Nongsa (Jl. Hang Jebat, Jl. Hang Lekiu) (Batam) Sp. Punggur - Telaga Punggur (Jl. Hasanuddin) (Batam) Tembesi-BatuAji (Jln.LetjenSuprapto) Batu Aji - Tanjun g Uncang (Jln. Brigjen Katamso)
Baik 25,8
7,8
4,3
3,4
6,6
3,7
11,8
11,0
0,8
-
-
10,8
6,3
4,5
-
0,0
10,0
7,3
1,2
1,5
-
0,9
1,5 0,9
7,5
0,1
1,2
118,71 14,1 23,7 22,8 10,8 11,4 32,4 3,5 627,6
21,29 1,7 5,0 2,1 2,1
-
0,8
-
0,1
2,8
4,4
1,4 9,5
SubtotalNonLintas
-
9,0
26,64 3,4 6,7 3,2 2,5
KabupatenNatuna SelatLampa-Sp.Sekunyam Sp.Sekunyam-DesaCemaga DesaCemaga-SeiUlu SeiUlu-Ranai(Sp.Lantamal) Ranai-Sp.Tanjung Sp.Tanjung-TanjungDatuk TanjungDatuk-TelukButon
Rusak Berat
3,1
9,4
ParitBenut-Sp.Jeletung Sp.Jelutung-PasirPanjang
Jalan Provinsi (km) Rusak Sedang Ringan 4,6 0,3 -
3,4
5,9
KabupatenKarimun Tg.BalaiMeral Meral-ParitRampak ParitRampak-PelabuhanRoro ParitRampak-ParitBenut
2013
-
-
5,02 1,5 1,6 1,1 0,4
-
0,32 0,1 0,1
0,02 -
-
0,0 -
1,2 9,2
0,1 0,4
0,1 -
-
53,01 8,1 21,3 7,1 5,7 4,7 6,1 -
20,89 4,1 1,0 2,4 5,0 4,5 3,9 -
6,04 38,77 1,9 1,4 13,3 0,1 2,2 0,4 22,0 3,5
7 403,7
104,9
-
40,0
8,9
Sumber : SNVT P2JJ Provinsi Kepulauan Riau, April 2012
Tabel 3.1 3b. Kondisi Ruas Jalan Provinsi Berdasarkan IRI Hasil Survey Tahun 2012 (lanjutan) Nama Provinsi/Ruas Jalan KabupatenBintan Jl.HangTuah(TanjungPinang) Jl.AgusSalim(TanjungPinang) Jl.UsmanHarun(TanjungPinang) Jl.YosSoedarso(TanjungPinang)
Panjang (km) 40,44 0,8 0,6 0,9 1,0
Jenis Permukaan Nonaspal Aspal 1,30 3 9,14 0,8 0,6 0,9 1,0
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
<6 1,33 -
Lebar (m) 6- 7 7-14 9,09 3 0,02 0,8 0,6 0,9 1,0
III - 16
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
Nama Provinsi/Ruas Jalan Jl.Wiratno(TanjungPinang) Jl.BasukiRahmat(TanjungPinang) Jl.A.Yani(TanjungPinang) Jl.Rh.Fisabilillah(TanjungPinang) Jl.D.I.Panjaitan (TanjungPinang)
Panjang (km) 1,1 1,3 0,9 4,5 2,1
Jl. Sp. Adi Sucipto - Gesek (Tanjung 6,3 Pinang) Jl. Rh. Fisabililla h (Kp. Haji) - Sp. 2,4 Dompak Lama (Tg. Pinang) Jl. Sp. Dompak Lama - Sp. 7,8 Wacopek (Tg. Pinang) Sp. Wacopek - Kijang (Sei Enam) 7,8 (Kab. Bintan) Jl.Berdikari (Kab.Bintan) 0,1 Jl.KebunNenas (Kab.Bintan) 0,5 Jl.TanahKuning (Kab.Bintan) 0,7 Jl.BarekBetawi (Kab.Bintan) 0,4 Jl.HangJebat (Kab.Bintan) 0,5 Jl.HangTuah (Kab.Bintan) 0,1 Jl. Sribayintan - Pelabuha n (Kab. 0,6 Bintan) KotaBatam Batam Centre - Sp. Frank y (Jl. A. Yani) (Batam) Sp. Frangky - Sp. Kabil (Jl. A. Yani) (Batam) Sp. Kabil - Muka Kuning (Jl. A. Yani) (Batam) Muka Kuning - Tembesi (Jl. Letje Suprapto) Tembesi-TanjungBerikat TanjungBerikat-Sp.Sembulang Sp.Sembulang-Pel.Galang Sp. Kabil - Sp. Jam (Jl. Jend. Sudirman) (Batam) Sp. Jam - Sei Harapan (Jl. Gajah Mada) (Batam) Sei Harapan - Sekupang (Jl. Re Martadinata) (Batam) Sp. Kabil - Sp. Punggur (Jl. Jend. Sudirman) (Batam) Sp. Punggur - Batu Besar (Jl. Hang Tuah) (Batam) Batu Besar - Nongsa (Jl. Hang Jebat, Jl. Hang Lekiu) (Batam) Sp. Punggur - Telaga Punggur (Jl. Hasanuddin) (Batam) Tembesi - Batu Aji (Jln. Letjen Suprapto) Batu Aji - Tanjun g Uncang (Jln. Brigjen Katamso) KabupatenKarimun
Jenis Permukaan Nonaspal Aspal 1,1 1,3 0,9 4,5 2,1 -
6,3
2013
Lebar (m) 6- 7 7-14 1,1 1,3 0,9 4,5 2,1
<6 -
-
6,3
0,2
2 ,2
-
-
2 ,4
1,1
6,7
-
-
7,8
-
7,8 -
-
-
0,6
148,21
7,8
0,1 0,5 0,7 0,4 0,5 0,1
-
-
148,21 1,7
-
2,0 3,9
-
2,0 3,9
-
-
5,0
-
-
-
5,0 7,9 26,3 30,4
-
0,3 -
-
-
-
-
0,1 0,5 0,1
0,6
1,7
7,9 26,3 30,4
-
0,1 0,5 0,7 -
-
1,7
-
2,0 3,9
148,21
5,0
-
-
-
-
3,4
-
3,4
-
-
3,4
9,0
-
9,0
-
-
9,0
4,3
-
4,3
-
-
4,3
6,6
-
6,6
-
-
6,6
11,8
-
11,8
10,8
-
10,0
-
9,4 26,64
-
5
-
26,64
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
11,8 -
-
,9
9,4 -
-
10,0 -
5,9
-
10,8
7,9 26,3 30,4
-
4,09
10,8
-
10,0
-
5 ,9 9,4 5,90
16,65
III - 17
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
Nama Provinsi/Ruas Jalan Tg.BalaiMeral Meral-ParitRampak ParitRampak-PelabuhanRoro ParitRampak-ParitBenut ParitBenut-Sp.Jeletung Sp.Jelutung-PasirPanjang
Jenis Permukaan Nonaspal Aspal 3,4 6,7 3,2 2,5 1,4
9,5
KabupatenNatuna SelatLampa-Sp.Sekunyam Sp.Sekunyam-DesaCemaga DesaCemaga-SeiUlu SeiUlu-Ranai(Sp.Lantamal) Ranai-Sp.Tanjung Sp.Tanjung-TanjungDatuk TanjungDatuk-TelukButon SubtotalNonLintas
Panjang (km) 3,4 6,7 3,2 2,5 1,4
118,71 14,1 23,7 22,8 10,8 11,4 32,4 3,5
-
39,0
Lebar (m) 6- 7 7-14 2,3 3,0 3,7 3,2 1,5 1,0 1,4 -
<6 1,1 -
9,5
3,0
37,70 81,01 14,1 23,7 13,0 9,8 10,8 11,4 21,2 11,2 3,5 -
374,4
2013
-
6,5
87,43 28,00 14,1 23,7 22,8 10,8 11,4 26,8 5,6 0,2
295,0
92,8
3,28 3,3
43,0
198,2
bagian
dari
Sumber : SNVT P2JJ Provinsi Kepulauan Riau, April 2012
Jembatan
merupakan
prasarana perhubungan dan merupakan kesatuan sistem transportasi nasional yang terintegrasi untuk kelancaran transportasi barang dan jasa yang pada hakekatnya merupakan unsur penting dalam mendukung perekonomian dan kehidupan masyarakat. Total panjang
Jembatan Barelang
jembatan
yang
ada
di
Provinsi
Kepulauan Riau adalah 3.108,7 m.
Tabel 3.14. Jembatan pada Ruas Jalan Nasional dan Jalan Strategis Nasional di Provinsi Kepulauan Riau Nama Jembatan Kabupaten Bintan SeiKolam SriBayintan SeiGesek
Lokasi/Nama Ruas Sp.Wacopek-Kijang SriBayintan-Pelabuhan Gesek-Sp.Busung
(km) 27+110 29+808 21+280
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
Panjang (m) 5,5 5,1 63,1
Lebar (m) 5,5 5,6 7,2
III - 18
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
Nama Jembatan
Lokasi/Nama Ruas
Kabupaten Natuna Ranai BatuHitam Bandarsyah SeiUlu
SeiUlu-Ranai SeiUlu-Ranai SeiUlu-Ranai SeiUlu-Ranai
Singgang Bulan BatuBayan CemagaDarat SeiLak-Lak CemagaSelatan Semintan Setengar Sei Sempar Jemengan BatuKapal Kerani Sepempang Sejuba TelukSelahang Tanjung Kelanga Silas Kudung Sei Tedung Semitan SeiBaruk
DesaCemaga Cemaga--Sei SeiUlu Ulu Desa DesaCemaga-SeiUlu DesaCemaga-SeiUlu DesaCemaga-SeiUlu Sp.Sekunyam-DesaCemaga Sp.Sekunyam-DesaCemaga Selat Lampa- Sp.Sekunyam Ranai-Sp.Tanjung Ranai-Sp.Tanjung Ranai-Sp.Tanjung Ranai-Sp.Tanjung Ranai-Sp.Tanjung Ranai-Sp.Tanjung Ranai-Sp.Tanjung Sp.Tanjung-TanjungDatuk Sp.Tanjung-TanjungDatuk Sp.Tanjung-TanjungDatuk Sp.Tanjung-TanjungDatuk Sp.Tanjung-TanjungDatuk Sp.Tanjung-TanjungDatuk
Patupai Tanjung Pengadah Berlian Sei Bemban Air Maran SeiPanas Air Nabal Air Parit Air Udang Muara Air Buntu Belading
Sp.Tanjung-TanjungDatuk Sp.Tanjung - Tanjung Datuk Sp.Tanjung-TanjungDatuk Sp.Tanjung-TanjungDatuk Sp.Tanjung - Tanjung Datuk Sp.Tanjung-TanjungDatuk Sp.Tanjung - Tanjung Datuk Sp.Tanjung - Tanjung Datuk Sp.Tanjung - Tanjung Datuk Sp.Tanjung-TanjungDatuk Sp.Tanjung - Tanjung Datuk TanjungDatuk-TelukButon
Kota Batam Raja Haji Fisabilillah Nara Singa Raja Ali Haji Sultan Zainal Abidin Tuanku Tambusai Raja Kecil SungaiBaloiA
Tanjung Berikat - Sp.Sembulang Tanjung Berikat - Sp.Sembulang Tanjung Berikat - Sp.Sembulang Tanjung Berikat - Sp.Sembulang Sp.Sembulang - Pel.Galang Sp.Sembulang - Pel.Galang Sp.Jam-SeiHarapan
SungaiBaloiB SungaiBaloiC SungaiBaloiD SungaiLadi NusaBatamA NusaBatamB Nongsa
Sp.Jam-SeiHarapan Sp.Jam-SeiHarapan Sp.Jam-SeiHarapan Sp.Jam-SeiHarapan Tembesi-BatuAji Tembesi-BatuAji BatuBesar-Nongsa
Panjang (m)
(km) 1+414 2+333 4+432 9+894
2013
50,3 11,0 20,0 20,0
17++019 374 23 28+479 29+323 31+663 35+ 233 56+028 69+ 855 0+150 0+760 5+345 6+941 9+172 9+500 10+563 13+912 15+937 17+603 19+ 069 31+449 32+486
7,75 6,3 6,3 6,3
97,0 26,9 18,3 21,3 13,4 26,3 61,0 10,2 19,8 6,7 25,7 16,5 8,0 9,0 18,7 32,7 26,8 5,0 25,6 178 11,0
32+649 33 + 239 33+709 34+ 215 34 + 912 35+624 36 + 096 36 + 694 37 + 232 40+820 42 + 911 45+528
10,5 9,0 27,6 12,0 24,0 26,0 28,0 10,0 12,0 40,6 102,4 24,0
20+ 540 22+150 23+700 29+500 53+400 61+800 07+198
642 420 270 365 385 180 18,2
07+198 07+198 07+198 09+021 15+467 15+467 28+384
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
21,2 18,2 18,2 179,3 15,0 15,0 162,6
Lebar (m)
4,0 3,65 3,54 6,6 3,5 6,5 6,0 7,0 6,3 6,5 6,7 6,0 5,0 5,0 6,6 6,0 3,9 6,0 6,5 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 4,0 3,0
2 x 6.35 2 x 6.5 2 x 6.45 2 x 6.5 2 x 7.0 2 x6.5 7,2 7,4 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0 7,0
III - 19
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
Nama Jembatan Kota Tanjungpinang SeiAngus SeiJang SeiKecil Blongkeng Simpang Kiri Sei Wacopek Sei Wacopek
Lokasi/Nama Ruas
Panjang (m)
(km)
Jl.Wiratno Jl.R.H.Fisabilillah Jl.R.H.Fisabilillah
04+439 07+930 11+018
Sp.DompakLama Lama--Sp.Wacopek Sp.Wacopek Sp.Dompak Sp.Dompak Lama - Sp.Wacopek Sp.Dompak Lama - Sp.Wacopek
2013
11++470 300 13 14 + 140 14 + 140
Lebar (m)
20,8 60,9 6,3
11,7 7,25 7,73
15,4 80,5 60,0 60,0
6,15 7,0 7,0 7,0
Sumber : SNVT P2JJ Provinsi Kepulauan Riau, April 2012
Tabel 3.15. Kondisi Jembatan pada Ruas Jalan Nasional dan Jalan Strategis Nasional di Provinsi Kepulauan Riau Nama Jembatan Kabupaten Bintan Sei Kolam SriBayintan SeiGesek
Kondisi
Status
N
-
N SNR
Keterangan
012345 √ -
-
-
-
-
-
- Beton Bertilang - B etonBertulang Beton Bertulang
Kota Batam Raja HajiFisabilillah NaraSinga RajaAliHaji SultanZainalAbidin TuankuTambusai RajaKecil SungaiBaloiA SungaiBaloiB SungaiBaloiC SungaiBaloiD SungaiLadi NusaBatamA NusaBatamB Nongsa
NN N N N N N N N N N N N N
Kabupaten Natuna Ranai BatuHitam Bandarsyah Sei Ulu SinggangBulan
N N N N N
BatuBayan CemagaDarat SeiLak-Lak CemagaSelatan Semintan Setengar SeiSempar
N N N N N N N
- - - - - √ √ -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
√ -
-
√ √
-
-
-
√ -
-
--
√ √
-
-
√ -
-
-
√
-
-
-
--
Cable Stayed Balance Cant. Box Girder Segmen Conc.Box Girder Balance Cant. Box Girder Busur ( Arch Bridge ) Segmen Conc.Box Girder - BetonBertulang Beton Bertulang - BetonBertulang - BetonBertulang Beton Bertulang - BetonBertulang - BetonBertulang - Rangka Baja
- Rangka Baja Beton Bertulang Beton Bertulang Beton Bertulang - B etonBertulang - K ayu - Kayu - Kayu - BetonBertulang - Rangka Baja - D oubleBox - Beton Bertulang
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
III - 20
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
Nama Jembatan Jemengan BatuKapal Kerani Sepempang Sejuba
Kondisi
Status
012345 √ -
N N N N N
TelukSelahang Tanjung Kelanga Silas Kudung SeiTedung Semitan Sei Baruk Patupai TanjungPengadah Berlian SeiBemban Air Maran Sei Panas Air Nabal Air Parit Air Udang Muara Air Buntu Belading Kota Tanjung Pinang SeiAngus Sei Jang Sei Kecil Blongkeng Simpang Kiri SeiWacopek
N N N N N N N N N N N N
-
-
-
-
-
-
-
N
-
-
-
-
√
-
-
-
√
-
√ √
-
-
√ -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
N N
-
-
-
-
√ √
-
-
N
-
√ -
-
N N N
-
-
-
-
-
-
-
N
N N N N N -
-
-
-
Keterangan -
-
-
-
√
-
N
-
2013
-
-
- B -
DoubleBox Beton Bertulang etonBertulang Beton Bertulang Beton Bertulang
- Beton Bertulang - Beton Bertulang - K ayu - BetonBertulang - Beton Bertulang - Kayu - K ayu - K ayu - Kayu - K ayu - K ayu - Kayu - Kayu - Kayu - Kayu - Kayu - K ayu - K ayu - K ayu - Rangka Baja
- B etonBertulang - Rangka Baja - Beton Bertulang Beton Bertulang Rangka Baja dan Beton Bertulang - RangkaBaja
Sumber : SNVT P2JJ Provinsi Kepulauan Riau, April 2012 Keterangan : Kondisi 0 = Tidak ada kerusakan Kondisi 4 = kondisi kritis Kondisi 1 = Kerusakan ringan Kondisi 5 = Runtuh/tidak berfungsi Kondisi 2 = Kerusakan sedang N = Nasional Kondisi 3 = Kerusakan berat SNR = Strategis Nasional Rencana
Tabel 3.16. Jumlah Kendaraan Bermotor yang Diuji pada Cabang Perhubungan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau Jenis Kendaraan Sedan/Car Jeep Bus
Karimun 196 119
Bintan 1 83 143 4 6
Kabupaten/Kota Lingga Natuna Batam 23 -
Tanjung -pinang
103
3.220 2.984 1.466 2.397 39
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
III - 21
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Kabupaten/Kota Jenis Kendaraan Mini/MicroBus Truck/PickUp SepdaMotor PemadamKabakara
Karimun
Bintan
2.406 832 1.360 595 276 14.479 -
Lingga 124 165 7 .546 -
Natuna
Batam
161 12.692 296 -
Tanjung -pinang 114 1.842 79887 -
Sumer : BPS Dalam Angka Provinsi Kepulauan Riau, Tahun 2012
C.
Infrastruktur Cipta Karya
Pembangunan
sarana
prasarana
karya
cipta
dan meliputi
prasarana dasar yaitu drainase dan pengendalian banjir serta sarana untuk lingkungan permukiman yaitu sarana air bersih, jalan lingkungan permukiman,
persampahan,
sanitasi (air limbah), dan rumah susun
sederhana
sewa
(rusunawa).
Jembatan Pipa Intake PDAM Tirta Kepri
Penggunaan air minum yang disalurkan oleh PDAM Tirta Janggi Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau menunjukkan adanya peningkatan penggunaan dari 2.450.287 m³ di Tahun 2010 menjadi 2.726.350 m³ di Tahun 2011. Sedangkan untuk di Kota Batam yang dikelola PDAM Adhya Tirta Batam, terdapat penurunan penggunaan air minum yang cukup siknifikan dibanding Tahun 2010, yaitu dari 109.577.858 m³ menjadi 57.918.802 m³. Hal ini dipicu oleh penurunan penggunaan air oleh golongan pelabuhan. Jumlah pelanggan air minum juga mengalami penurunan setahun terakhir ini,
dari 17.095 pelanggan menjadi 15.502
pelanggan. Hal ini juga diikuti dengan penurunan kapasitas produksi air dari 200 liter/detik menjadi hanya 188 liter/detik. Namun penurunan tersebut ternyata diikuti dengan meningkatnya penerimaan pada Tahun 2011. Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
III - 22
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Tabel 3.17. Jumlah Pelanggan, Produksi dan Pen ggunaan Air Minum yang Disalurkan PDAM Tirta Janggi Tanjung Pinang di Provinsi Kepulauan Riau Kabupaten/Kota Jumlah Pelanggan KapasitasProduksi Penggunaan Air Sumber
Satuan Pelanggan l/dt m3
2007 15.374 210 3.065.397
2008 17.080 237 3.165.744
Tahun 2009
2010
17.034 230 2.535.788
17.095 230 2.476.546
2011 15.502 188 2.726.350
: Kepulauan Riau Dalam Angka 2007, 2008, 2009, 2010, 2011,2012
Tabel 3.18. Jumlah Penggunaa n Air Minum Menurut Golonga n Pemakai yang Disalurka n PDAM Tirta Janggi Tanjung Pinang di Provinsi Kepulauan Riau Kabupaten/Kota
2007 670.446 2.059.197 112.612 146.529 59.212 17.401 112.612 3.178.009
Perusahaan Niaga Rumah Tangga Industri Sosial Instansi Pemerintah Pelabuhan/Bandara Hotel/Objek Wisata Jumlah
2008 670.560 2.176.015 9.643 127.220 66.035 7.869 108.402 3 .165.744
Tahun 2009 2010 551.360 575.729 1.740.615 1.670.346 7.621 1.900 84.955 8 0.580 51.594 53.344 10.048 1.200 89.595 93.447 2.535.788 2.476.546
Sumber : Perusah aan Daerah Air Minum Tanjungpin ang Provinsi Kepulauan Riau
2011 3.453 11.730 5 174 136 4 15.502
2012
Tabel 3.19. Jumlah Pel anggan, Jumlah Produk si PDAM Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2009-2011 PDAM Kabupaten/Kota Kota Tanjungpinang/PDAM Tirta Kepri 2009 2010 2011 Kabupaten Bintan/PDAM Tirta Kepri Cabang Tanjung Uban
Jumlah PDAM
Jumlah Pelanggan
Jumlah Produksi l/dt
Penduduk Terlayani
Tingkat Kebocoran (%)
3 17.034 17.095 16.182
227
80.910
2009 2010 2011
2.012 2.035 2.035
40
10.175
2009 2010
430 492
52
47
Kabupaten Bintan/PDAM Tirta Kepri Cabang Kijang 20 20
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
2.150 2.460
35 35
III - 23
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
Jumlah PDAM
PDAM Kabupaten/Kota 2011 Kabupaten Lingga/PDAM Lingga 2009 2010
2013
520
Jumlah Produksi l/dt 20
2.600
2.685
46
1 0.740
1.308
41
5.232
2.320
83
1 1.600
3.390
58
16.950
488
61
2.440
Jumlah Pelanggan
Penduduk Terlayani
Tingkat Kebocoran (%) 30
2
Kabupaten Lingga/PDAM Daik 2011 2009 2010 2011 Kabupaten Natuna/PDAM Natuna 2009 2010 2011 Kabupaten Tanjung Bali Karimun/ UUAB Tg. Balai Karimun 2009 2010 2011 Kabupaten Tanjung Bali Karimun/ UUAB Moro 2009 2010 2011
1
2
Sumber : Satker PKPAM Kepulauan Riau, April 2012
Tabel 3.20. Instalas i Pengolah an Air (IPA) di Provinsi Kepul auan Riau Tahun 2009-2011 PDAM Kabupaten/Kota
Jumlah PDAM
Kabupaten Kepulauan Anambas / IKK Siantan 2009 2010
1
2011 Kabupaten Bintan / IKK Kawal 2009 2010 2011 Kabupaten Bintan / IKK Sri Kuala Lobam
Jumlah Pelanggan
1.350
Jumlah Produksil/ (l/dt)
20
Tingkat Kebocoran (%)
Penduduk Terlayani
6.750
4 70 270 315
10
350 1.350 1.575
2
0 15 10
2009 2010 2011 Kabupaten Bintan / IKK Kelong 2009 2010
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
III - 24
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
Jumlah Pelanggan
Jumlah Produksil/ (l/dt)
2009 2010 2011
1.000 1.100 1.300
20 20 20
2010 2011
195 200
PDAM Kabupaten/Kota
Jumlah PDAM
2011 Kabupaten Bintan / IKK Busung 2009 2010 2011 Kabupaten Tanjung Balai Karimun / IKK Tanjung Batu 2009 2010
2013
Penduduk Terlayani
Tingkat Kebocoran (%)
1
2011 Kota Batam / IKK Belakang Padang
3 40 30 30
Kota Batam / IKK Pemping (MBR) 20 20
IKK Bulang Lintang 2011
200
90
Sumber : Satker PKPAM Kepulauan Riau, 2012
Tabel 3.21a. Tempat Pembua ngan Akhir Sampah Menu rut Kabupate n/Kota di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 Kabupaten/Kota
Kecamatan
Nama TPA
Karimun
Meral
TPATanjungBalai
Bintan
GunungKojang
TPA SeiEnam
Natuna Natuna Batam Batam Tanjungpinang Tanjung pinang
TPABatuSisir Bunguran Tengah
TPANatuna
TPAPunggur TPA Telaga Nongsa Punggur TPAGanet Tanjung pinang TPA Pinang Kota
Luas TPA (ha) 3,00 5,00 5,00 25,00 47,00 0,00 12,00 5,50
Kencana
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
Kapasitas TPA (m3) 0,00 28,00
Teknologi Sanitary Landfill Controlled Landfill
15,00 0,00
Controlled Landfill
1.000,00 0,00 650,00 0,00
Sanitary Landfill
III - 25
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Tabel 3.21b. Tempat Pembua ngan Akhir Sampah Menu rut Kabupate n/Kota di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 (lanjutan) Kabupaten/ Kota
Nama TPA Tanjung Balai Sei Enam BatuSisir Natuna Punggur Telaga Punggur
Karimun Bintan Natuna Natuna Batam Batam Tanjung Ganet Pinang Tanjung Pinang Kencana Pinang
Timbunan Sampah (m3/hari)
Status Eksisting Eksisting
186,71 97,72
Sampah Angkut (m3/hari)
Jumlah Penduduk
Penduduk Terlayani
74,00 1 6,00
74.685 39.087
29.600 6.400
727.373
214.000
Eksisting 1.818,43
535,00
Eksisting 470,81
307,97
188.323
123.188
Eksisting
Sumber :Subdit data dan Informasi Ditjen Cipta Karya, SIGI PU
Tabel 3. 22. Rusunawa di Provinsi Kepulauan Riau Nama Rusun Tanjung Piayu
Kabupaten/ Kecamatan Kota Kota Batam
Tahun
Tanjung Piayu
Batu Ampar
Kota Batam
Batu Ampar
Sekupang
Kota Batam
Sekupang
Muka Kuning I Muka Kuning II Muka Kuning III Tanjung Piayu Tanjung Uncang
Kota Batam
Muka Kuning
Kota Batam
Muka Kuning
Kota Batam
Muka Kuning
Kota Batam Kota Batam
Tanjung Piayu Tanjung Uncang
Sumber :Subdit data dan Informasi Ditjen Cipta
20002001 20022003 20042005 2004 20042005 20062007 20062007 2009
Jumlah (unit)
Jumlah Bangunan (Twin Block)
7 68
4
1.920 7 68
10 4
1.728
9
3 84
2
1 92
1
1 92
1
1.152
Type Rusun Type 21 Type 21
Pengelola
Perumnas Jamsostek dan Otorita Batam Otorita Batam Otorita Batam
Type 21, 36 Type 21 Type Kemen PU 27 Type Menpera 27 Type Menpera 21
6
DinasPU
Karya, S IGI PU
Tabel 3.23. Kawasan Agropolitan di Provinsi Kepulauan Riau Nama Kawasan
Kabupaten/ Kecamatan Kota
Kundur Utara
Karimun
Kundur Utara
Toapaya
Kepulauan
Teluk Bintan
Komoditas Karet, Palawijaya, Durian, Nanas, Sayuran, Gambir Salak, sayur,
Tahun 2005
2007
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
Prasarana Jalan Usaha Tani, Jalan Poros Desa Jalan Usaha Tani,
III - 26
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
Nama Kawasan
Mantang
Kabupaten/ Kecamatan Kota Riau Kepulauan Riau
Tahun
Prasarana
pisang,nanas, palawija
Saluran Tanah Jalan 2009
Mantang
Sumber :Subdit data dan Informasi Ditjen Cipta
D.
Komoditas
2013
Jalan Usaha Tani, Jembatan, Gorong2
Karya, S IGI PU
Ke bij akan Pe na ta an Ruang
Pola ruang merupakan kegiatan memantapkan/menetapkan, memanfaatkan dan mengembangkan sumberdaya yang tersedia pada ruang bersangkutan. Penetapan pola ruang ini bersifat dinamis sesuai dengan dinamika pembangunan. Rencana alokasi penggunaan ruang di Provinsi Kepulauan Riau dilakukan dengan menetapkan kawasan potensial sebagai kawasan strategis andalan.
Kawasan andalan adalah bagian dari kawasan budi daya, baik di ruang darat maupun
ruang
laut
yang
pengembangannya
diarahkan
untuk
mendorong
pertumbuhan ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan di sekitarnya. Provinsi Kepulauan Riau memiliki dua kawasan andalan yaitu :
•
Kawasan Industri di Pulau Karimun berkembang pesat di Kecamatan Meral.
•
Kebutuhan pembangunan jalan yang dirasakan perlu adalah Pembangunan
•
Kawasan Hutan (Hutan Lin dung, Hutan Suaka dan Wisata, Hutan Produksi
jalan untuk mendukung perkembangan industry (12 km).
Tetap Hutan Produksi Terbatas, dan Hutan Bakau yang memproduksi kayu Bulat, Kayu Gergajian, dan Kayu Olahan). •
Kawasan Perkebunan (Karet, kopi, kelapa sawit, kelapa, dan kakao)
•
Kawasan Pertambangan (Bauksit, Timah, dan Granit).
Provinsi Kepulauan Riau merupakan Provinsi hasil pemekaran dari Provinsi Riau, Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari beberapa kepulauan dalam Provinsi Riau
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
III - 27
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
sebelumnya seperti P. Natuna, P. Bintan, P. Batam, dan Tanjung Pinan g. Analisa persandingan menggunakan data-data yang berasal dari :
1.
Peta Rencana Tata Ruang ( RTRW ) Wilayah Provinsi Kepulauan Riau
2.
Peta Prasarana Wilayah Indonesia 2020 untuk Provinsi Kepulauan Riau tahun 2004.
3.
Peta Citra Satelit Wilayah Provinsi Kepulauan Riau tahun 2001.
Arahan penggunaan ruang dalam peta tata ruang Kepulauan Riau terdiri dari :
a.
Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya.
b.
Kawasan hutan suaka alam
c.
Kawasan hutan pelestarian alam
d.
Kawasan Hutan Produksi
e.
Kawasan perkebunan/tanaman tahunan
f. g.
Kawasan Pertanian Kawasan Pariwisata
h.
Kawasan Peruntukan Industri
i.
Kawasan Pertambangan
j.
Kawasan Pemukiman dan lain-lain.
Rencana struktur ruang wilayah Provinsi Kepulauan Riau merupakan rencana susunan pusat-pusat permukiman/kegiatan dan sistem jaringan prasarana serta sarana (terutama sistem jaringan transportasi) yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarki memiliki hubungan fungsional.
Rencana sistem perkotaan merupakan rencana susunan kota dan kawasan perkotaan di dalam wilayah provinsi yang menunjukkan keterkaitan eksisting maupun rencana antar kota/perkotaan, yang membentuk hierarki pelayanan dengan cakupan dan dominasi fungsi tertentu dalam wilayah provinsi. Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
III - 28
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Sistem perkotaan wilayah Provinsi Kepulauan Riau diarahkan memiliki 2 (dua) hierarki pusat pelayanan, yaitu :
-
Pusat Kegia tan Nas ional (PKN) , yaitu kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala wilayah Provinsi Kepulauan Riau, dan wilayah nasional/internasional yang lebih luas. Pusat pelayanan ini terletak di kawasan Batam.
-
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) , yaitu kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau. Pusat pelayanan ini terletak di kawasan Tanjung Pinang, Terempa, Daik Lingga, Dabo-Pulau Singkep, Tanjung Balai dan Karimun
Penentuan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) ditetapkan sesuai dengan ketentuan sistem perkotaan nasional berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN). Sedangkan penentuan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) ditentukan berdasarkan analisis kebutuhan ruang kawasan perkotaan di Provinsi Kepulauan Riau hingga akhir tahun perencanaan (tahun 2015).
Sistem hierarki perkotaan PKN, PKW/PKWp dan PKL ditetapkan dengan kriteria sebagai berikut : -
PKN ditetapkan dengan kriteria : a.
Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional;
b.
Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa skala nasional atau yang melayani beberapa provinsi;
c.
Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi.
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
III - 29
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
-
2013
PKW/PKWp ditetapkan dengan kriteria : a.
Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul kedua
b.
Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan
c.
industri dan jasa yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten; Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
kegiatan ekspor-impor yang mendukung PKN;
transportasi yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten.
-
PKL dengan kriteria : a.
Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa yang melayani skala kabupaten atau beberapa kecamatan; dan/atau
b.
Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul transportasi yang melayani skala kabupaten atau beberapa kecamatan.
Pemanfaatan ruang ini hampir serupa dengan pemanfaatan di dalam ruang Pete RTRW Provinsi Riau yang terdistribusi dalam pulau-pulau kecil di Kepulauan Riau. Pulau-pulau d sekitar pulau Batam memiliki Kawasan Budidaya lebih banyak dari yang lain, termasuk juga di Kepulauan Natuna. Struktur ruang direncanakan pelayanan utama di Kota Tanjung Pinang yang juga sebagai ibukota Provinsi Kepulauan Riau. Dengan kondisi wilayah yang terdiri dari beberapa kepulauan maka prasarana jalan relatif kecil, yang dikembangkan adalah perhubungan laut dengan berbagai dermaga yang ada untuk menunjang aktifitas antar pulau.
Dari identifikasi peta citra maka wilayah kepulauan ini masih nampak sebagian besar di tutupi oleh hijauan, sedangkan wilayah terbuka nampak pada kota-kota utama di Kepulauan Riau. Struktur ruang jika dibandingkan dengan penyediaan prasarana masih kurang berkembang hal ini karena sedikitnya jumlah pelabuhan yang dapat dipergunakan untuk aktifitas pergerakan antar pulau.
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
III - 30
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Di Kepulauan Natuna pemanfaatan ruang sebagian besar adalah Budidaya dengan beberapa lokasi merupakan kawasan lindung, suaka alam dan kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya serta kawasan pertambangan minyak. Telah sediki t disinggung di atas bahwa prasarana jalan di Provinsi ini relatif sedikit karena kawasan Provinsi Kepulauan Riau ini terdiri dari beberapa pulau besar dan kecil sehingga prasarana perhubungan yang berkembang adalah perhubungan udara dengan dukungan Pelabuhan Udara di Batam, Tanjung Pinang dan Pulau Natuna. Pelabuhan Udara ini dimanfaatkan untuk melakukan pergerakan dari dan ke wilayah provinsi ini serta dalam provinsi lain, diperhitungkan prasarana ini masih memadai guna menampung seluruh kegiatan, pergerkan dari dan ke Provinsi Kepulauan Riau sedangkan untuk antar kawasan dimanfaatan Transportasi Air yang menggunakan prasarana Pelabuhan Laut dengan cakupan prasarananya adalah untuk Internasional, Nasional
dan Lokal. Batam memiliki pelabuhan laut dengan
fungsi sebagai entryport dalam mendukung kegiatan pariwisata dari berbagai negara terutama di seputar Asean. Kondisi Provinsi yang terdiri dari beberapa pulau memberikan dampak kurang efisien dalam pengembangan energi listrik, sehingga untuk pengembangan jaringan listrik menggunakan sistem pembangkit lokal.
Dalam mengantisipasi pertumbuhan kawasan, khususnya dalam sektor pariwisata maka dibutuhkan pengembangan prasarana transportasi berupa pelabuhan laut di beberapa pulau yang dalam Peta RTRW memiliki pontesi pengembangan pariwisata, kondisi ini terlihat dengan adanya perubahan peruntukan lahan dalam Peta RTRW Provinsi dengan tampilan yang ditunjukan dalam peta Citra Landsat, kawasan dalam sekitar Tanjung Pinang dan P. Natuna yang direncanakan untuk Kawasan Lindung sedikit berubah fungsi menjadi Areal Terbuka dengan intepretasi kegiatannya adalah untuk Pemukiman/Pergudangan.
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
III - 31
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Gambar 3.1 . Peta Struktur Ruang dan Pola Pemanfaatan Ruang Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2000-2015
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
III - 32
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
BAB IV POTENSI DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Provinsi Kepulauan Riau memiliki sumber daya alam yang beragam baik hasil bumi maupun hasil tambang, kekayaan yang dimiliki ini harus dapat dikelola dengan baik, sehingga dapat menggerakkan sektor industri dan memacu pertumbuhan serta menggerakkan perekonomian daerah.
Potensi tersebut dapat diwujudkan jika didukung dengan infrastruktur yang memadai, sehingga aktivitas ekonomi dapat berjalan seperti yang diharapkan. Tersedianya infrastruktur yang baik akan mengurangi kendala transportasi sehingga dapat meningkatkan produktivitas, selanjutnya diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut
Salah satu aspek penting dalam perencanaan pembangunan daerah adalah membangun ekonomi wilayah yang mampu menimbulkan daya saing tinggi dan mampu menjadi pemacu sektor lain untuk bergerak dan tumbuh. Dalam rangka mengembangkan ekonomi wilayah tersebut harus diperhatikan beberapa kriteria untuk menentukan sektor mana yang akan digunakan sebagai basis pembangunan daerah.
A. Potensi Unggulan Daerah
Kunci keberhasilan pelaksanaan pembangunan ekonomi adalah jika pembangunan tersebut dilaksanakan sejalan dengan potensi yang dimiliki. Artinya pembangunan dilaksanakan terutama dengan berbasiskan pada potensi daerah yang dimiliki sehingga bagian terbesar dari hasil-hasil pembangunan juga kembali ke daerahnya sendiri. Salah satu potensi unggulan yang ada di Provinsi Kepulauan Riau berasal dari Sektor Perkebunan (karet, kopi, kelapa sawit, kelapa, dan kakao), dan Sektor Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
IV - 1
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Pertambangan (bauksit, timah, granit). Hampir di seluruh kabupaten di provinsi ini menghasilkan produk unggulan berupa karet. Data tentang komoditas unggulan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.1. Komoditas Produk Unggulan Tingkat Kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau Kabupaten/ Kota
Sektor
KomoditiUnggulan
Karimun
Perkebunan Pertanian Perikanan
Karet, Kopi, Cengkeh, Lada, Kelapa Jagung,UbiKayu BudidayaKolam
Bintan
Perkebunan Pertanian Perikanan Peternakan
Karet, Cengkeh, Kelapa, Jambu mete, Lada , Kelapa Sawit Raphis, Buah Naga, Salak Perikanan Tangkap Sapi
Natuna
Perkebunan Pertanian Perikanan
Cengkeh, Karet, Kopi, Kelapa, Jagung,UbiKayu BudidayaKolam
Lingga
Perkebunan Prikanan
Karet,Kopi,Kelapa BudidayaKolam
Kepulauan Anambas
Perkebunan
Kopi
KotaBatam
Perkebunan
KelapaDalam
Tanjungpinang
Perkebunan Pertanian
Kelapa, Karet Jagung,UbiKayu
Sumber : Badan Koordinasi Penanaman Modal
Sektor lain pendukung kegiatan ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau berasal dari sektor perikanan, kehutanan, peternakan, dan pariwisata. Potensi perkebunan meliputi komoditas karet, cengkeh, lada, kelapa sawit, kelapa dalam, dan kopi. Adapun produksi yang tersebar di Kepulauan Riau masing-masing di Kabupaten Karimun, Bintan, Natuna, Lingga, Kepulauan Anambas, dan Kota Batam, serta Kota Tanjungpinang, dan yang terbesar hasil produksinya yaitu perkebunan karet terdapat di Kabupaten Bintan dengan produksi sebesar 22.219 ribu ton di Tahun 2011, dan kelapa dalam dengan produksi sebesar 13.806 ribu ton. Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
IV - 2
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Pariwisata
juga
penggerak
ekonomi
merupakan dan
sektor
penghasil
devisa negara yang menjadi pemicu untuk perkembangan ekonimi nasional maupun internasional. Untuk melihat sejahuh mana sektor pariwisata ini menarik
wisatawan
baik
domestik
maupun asing dapat dilihat dari tingkat kunjungan wisatawan terutama wisatawan asing. Kepulauan Riau berada pada posisi yang cukup strategis berbatasan dengan negara-negara tetangga ini sehinga memiliki peluang untuk dikunjungi oleh wisatawan mingguan cukup tinggi, karena membuat wisatawan dari negara tetangga mudah masuk untuk berlibur di akhir minggu. Hampir seluruh kabupaten/kota di Kepulauan Riau memiliki akses langsung bagi kunjungan wisata asing kecuali Kabupaten Lingga dan Kabupaten Natuna. Selama Tahun 2011 jumlah kunjungan wisatawan melalui pintu masuk Kota Batam mengalami peningkatan. Di pintu masuk Kota Batam, kunjungan wisatawan asing terbanyak terjadi di akhir tahun pada Bulan Desember yaitu sebanyak 130.158 orang, sedangkan kunju ngan yang paling sedikit
di Bulan Januari yaitu hanya
sebanyak 77.925 orang. Tidak jauh berbeda dengan wisatawan asal Malaysia yang merupakan wisatawan terbanyak setelah Singapura. Jumlah kunjungan wisatawan Malaysia selama Tahun 2011 sebanyak 241.356 orang. Kota Batam yang merupakan sentra
industri
Kepulauan Riau, kepemilikan usahanya banyak
didominasi oleh warga Singapura dan Malaysia, sehingga kemungkinan besar kunjungan wisatawan asal Singapura adalah bertujuan bisnis.
B. Dukungan Infrastruktur Pekerjaan Umum
Beberapa isu strategis yang menjadi perhatian dalam pembangunan infrastruktur di Provinsi Kepulauan Riau antara lain :
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
IV - 3
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Bidang Sumber Daya Air
Masih rendahnya pemenuhan air baku/ air bersih di daerah perdesaan
Masih rendahnya pemenuhan air baku/ air bersih di perkotaan
Menurunnya kapasitas waduk akibat sedimentasi
Penurunan kapasitas alur sungai karena pendangkalan akibat sedimentasi
Kerusakan tanggul banjir dan tebing sungai akibat umur konstruksi
Kurang optimalnya kinerja prasarana pengendali banjir yang ada karena rendahnya operasi dan pemeliharaan
Belum optimalnya penanganan banjir di daerah strategis karena masih kurangnya sarana/prasrana pengendalian banjir
Penyusunan Rencana Tindak Darurat (RTD) Bendungan dalam rangka antisipasi bencana
Mundurnya garis pantai karena abrasi yang mengancam daerah permukiman dan pusat produksi
Kerusakan prasarana pengaman pantai karena umur konstruksi
Perlindungan Pulau-pulau terdepan dalam menjaga tapal batas dan ketahanan
Tidak adanya cekungan air tanah mengharuskan konservasi air permukaan
nasional
Kurangnya penyediaan tampungan/wadah air dalam memenuhi peningkatan kebutuhan penyediaan air baku untuk keperluan irigasi, rumah tangga, dan industri
Pengamanan embung dan waduk Belum
tersusunnya
Rencana
Pengelolaan
SDA
Wilayah
Sungai
(provinsi/kabupaten/kota)
Belum terbentuknya Tim Koordinasi Pengelolaan SDA/TKPSDA wilayah sungai kewenangan kabupaten
Belum dilakukannya pemanfaatan SDA dengan tertib Masih minimnya ketersediaan prasarana SDA di wilayah perbatasan dan tertinggal
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
IV - 4
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Kewenangan pengelolaan yang terbatas pada wilayah sungai kewenangan pusat
Keterbatasan kapasitas SDM pengelola SDA
(stranas, lintas provinsi dan lintas negara)
Bidang Bina Marga
Menjaga dan meningkatkan kondisi mantap Jalan dan Jembatan Nasional menjadi 100% mantap sesuai target Renstra Kementerian PU di Provinsi Kepulauan Riau
Penanganan Jalan dan Jembatan pulau-pulau terluar Mendukung pengembangan Kawasan Strategis Nasional BBK (Batam, Bintan, Karimun) sesuai dengan Perpres 87 Tahun 2011 guna meningkatkan daya saing dan skala ekonomi kawasan
Peningkatan domestic connectivity
Adanya kemacetan di Kota Batam
Mendukung peningkatan kinerja Pemerintahan Daerah
Mendukung Kawasan Pelabuhan Peti Kemas Batu Ampar
Bidang Cipta Karya
Dukungan Penyediaan air minum terhadap keterbatasan air baku.
Masih Terdapat SPAM terbangun Belum Termanfaatkan secara Optimal
SDM PDAM dalam Pengembangan SPAM
Kinerja PDAM yang Belum Sehat
Kawasan Perbatasan Laut Indonesia
Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh RPKPP
Mengembangkan sentra-sentra ekonomi
Peningkatan Pembangunan Infrastrukutr dan Pengelolaan sumber daya alam serta pulau-pulau terdepan
Perkembangan Kota Tarempa saat ini sudah sangat pesat akan tetapi penat aan permukiman yang ada saat ini tidak mencerminkan keteraturan penataan baik dari pola lingkungan serta bangunannya
Penurunnan angka jumlah penyakit dikabupaten / Kota Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
IV - 5
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
Banyak Terjadinya banjir di kawasan permukiman
Meningkatnya akses penduduk dalam pembuangan air limbah
2013
Pembangunan infrastruktur perlu diutamakan mengingat peran dan konstribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi, untuk itu peran aktif pemerintah maupun swasta sangat diperlukan. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum telah mengalokasikan anggaran Tahun 2013 sebesar 719,77 milyar rupiah di Provinsi Kepulauan Riau. Alokasinya berdasarkan satminkal, yang dipergunakan untuk program pengelolaan sumber daya air sebesar 159,76 milyar rupiah, program penyelenggaraan jalan sebesar 401,91 milyar rupiah, program pembinaan dan pengembangan infrastruktur permukiman sebesar 152,44 milyar rupiah dan program penyelenggaraan penataan ruang sebesar 5,65 milyar rupiah.
Tabel 4.2a. Perkembangan Alokasi Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2009-2013 Ditjen SumberDayaAir BinaMarga Cipta Karya PenataanRuang Total
TA.2009 RPM P LN
Total
TA.2010 RPM PLN
52,48 138,68 61,94 21,11 1,00 254,10 12,11
52,48 136,68 74,05 1,00 266,21
48,78 115,32 69,31 1,40 234,81
5,13 5,13
TA.2011 RPM P LN
Total
48,78 65,49 115,32 175,00 74,44 142,48 1,40 4,08 239,94 387,05
Total
3,57 3,57
65,49 175.00 146,05 4,08 390,62
Tabel 4.2b. Perkembangan Alokasi Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2009-2013 (lanjutan) Ditjen SumberDayaAir BinaMarga Cipta Karya PenataanRuang Total
TA.2012 RPM 91,89 256,36 142,23 8,98 499,45
PLN 5,48 5,48
TA.2013 Total 91,89 256,36 147,71 8,98 504,93
RPM 159,76 401,91 138,67 5,65 706,00
P LN 13,77 13,77
Total 159,76 401,91 152,44 5,65 719,77
Sumber : Biro Perencanaan dan KLN, Kementerian PU
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
IV - 6
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Gambar 4.1. Grafik Perkembangan Alokasi Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum Berdasarkan Satminkal di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2009-2013
Dana alokasi khusus Tahun Anggaran 2013 yang diperuntukkan bagi pembangunan bidang infrastruktur di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 57,40 milyar rupiah, dengan pembagian sebesar 51.988 milyar rupiah dialokasikan pada Jalan, dan sebesar 6.011 milyar rupiah diperuntukkan bagi Pembangunan Air Minum dan Sanitasi (AMS).
Tabel 4.3a. Perkembangan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Infrastruktur Pekerjaan Umum di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2013 (dalam milyar rupiah) Kabupaten/Kota
TA.2010 Jalan Irigasi
AMS
Total
TA.2011 Jalan Irigasi
numi r aK Bintan 5.954 - 5 .954 9 .861 Natuna 3.219 1.109 4.328 4.328 Lingga 1.440 1 .440 Kepulauan Anambas 3.603 1.046 4.649 6.235 KotaBatam 5.124 2.925 8 .049 6 .349 KotaTanjungpinang 3.142 3 .142 Total 17.899 9.662 27.561 30.403
AMS
Total
- 9 .861 1.307 9.264 1.302 1 .302 1.452 7.88 1.775 8 .124 2.441 2 .441 8.277 38.680
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
IV - 7
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
Kabupaten/Kota Provinsi TotalDak
TA.2010 TA.2011 Jalan Irigasi AMS Total Jalan Irigasi 4.559 - 4.559 15.308 74.243 - 12.510 86.753 22.458 -
2013
AMS Total - 15.308 - 32.120
Tabel 4.3b. Perkembangan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Infrastruktur Pekerjaan Umum di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2013 (dalam milyar rupiah) Kabupaten/Kota
TA.2012 Jalan Irigasi
AMS
Total
TA.2013 Jalan Irigasi
AMS
Total
numi r aK Bintan 11.028 - 11.028 8,51 - 8,51 Natuna 9.264 1.700 11.138 11,69 2,41 1 4,09 ng La i 8.663 - 8.863 Kepulauan Anambas 6.946 1.266 1.212 6,00 2,13 8,13 KotaBatam 4.769 2.091 6.860 1 1,20 1,48 12,67 KotaTanjungpinang Total 41.043 5.058 46.101 37,40 - 6.011 43,41 Provinsi 15.610 - 15.610 13,99 - 13,99 Total Dak 45.711 8.277 53.988 51.988 - 6 .011 57,40 Sumber : Biro Perencanaan dan KLN, Kementerian PU
Gambar 4.2. Grafik Perkembangan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Infrastruktur Pekerjaan Umum di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2013
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
IV - 8
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
Pencapaian
kegiatan
prioritas
infrastruktur
yang
telah
2013
dilakukan
dengan
menggunakan alokasi anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum di Provinsi Kepulauan Riau pada masing-masing direktorat antara lain :
Bidang Sumber Daya Air 1.
Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya Tahun 2012 sebesar 700.000 Tahun 2013 sebesar 38.430.000 Tahun 2014 sebesar 30.033.000 ribuan rupiah.
2.
Pengelolaan
dan
Konservasi
Waduk,
Embung,
Situ
serta
Bangunan
Penampung Air Lainnya Tahun 2012 sebesar 5.281.580 Tahun 2013 sebesar 17.834.773 Tahun 2014 sebesar 36.120.000 ribuan rupiah. 3.
Pengendalian Banj ir, Lahar Gunun g Berapi dan Pengamanan Pantai Tahun 2012 sebesar 45.260.860 Tahun 2013 sebesar 44.726.933 Tahun 2014 sebesar 10.428.020 ribuan rupiah.
4.
Peningkatan Kualitas Pengelolaan SDA Terpadu Tahun 2012 sebesar 10.098.330 Tahun 2013 sebesar 10.220.884 Tahun 2014 sebesar 12.468.260 ribuan rupiah.
5.
Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Tahun 2012 sebesar 30.547.000 Tahun 2013 sebesar 48.550.668 Tahun 2014 sebesar 21.884.000 ribuan rupiah.
Bidang Bina Marga 1.
Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional Tahun 2012 sebesar 256.357.000 Tahun 2013 sebesar 401.914.902 dan Tahun 2014 sebesar 301.436.000 ribuan rupiah
Bidang Cipta Karya 1. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Permukiman Tahun 2012 sebesar 29.481.700, Tahun 2013 sebesar 32.987.334 Tahun 2014 sebesar 22.281.850 ribuan rupiah.
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
IV - 9
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2.
2013
Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksan aan Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara Tahun 2012 sebesar 33.178.276, Tahun 2013 sebesar 23.019.929, Tahun 2014 sebesar 31.674.730 ribuan rupiah.
3.
Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pelaksanaan Pengembangan Sanitasi dan Persampahan Tahun 2012 sebesar 35.396.999 Tahun 2013
4.
Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pelaksanaan Pengembangan
sebesar 38.982.135 Tahun 2014 sebesar 39.300.000 ribuan rupiah.
Sistem Penyediaan Air Minum Tahun 2012 sebesar 47.482.506 Tahun 2013 sebesar 55.078.077 Tahun 2014 sebesar 102.566.560 ribuan rupiah 5.
Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi dan Evaluasi Kinerja Tahun 2012 sebesar 2.166.820 Tahun 2013 sebesar 2.376.867 ribuan rupiah.
Bidang Penataan Ruang 1.
Pembinaan Pelaksanaan Penataan Ruang Daerah I Tahun 2012 sebesar 5.409.450 Tahun 2013 sebesar 3.947.500 Tahun 2014 6.200.000 ribuan rupiah.
2.
Pelaksanaan Pena taan Rua ng Nasional Tahu n 2012
tidak ada Tahun 2013
sebesar 1.600.000 ribuan rupiah. 3.
Pelaksanaan Pengembangan Perkotaan Tahun 2012 sebesar 3.572.550 tahun 2013 sebesar 100.000 Tahun 2014 9.725.000 ribuan rupiah.
C. Analisa Statistik Infrastruktur Pekerjaan Umum
Analisa Statistik Infrastruktur Sumber Daya Air
Pengelolaan sumber daya air menjadi tantangan sekaligus persoalan yang penting bagi keberlangsungan bangsa. Air sebagai sumber kehidupan perlu pengelolaan yang bijak agar manfaatnya dapat dinikmati tidak hanya oleh generasi saat ini,
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
IV - 10
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
melainkan juga generasi selanjutnya. Namun di samping itu, air juga dapat mendatangkan bencana jika daya rusaknya tidak dikendalikan.
Untuk meminimalisir dampak krisis sumber daya air yang telah dan mungkin akan terjadi, dilakukan upaya penanganan baik secara fisik maupun non fisik. Upayaupaya yang dilakukan diantaranya ditujukan untuk mendukung ketahanan pangan dan energi nasional, pengentasan kemiskinan dengan memperluas akses terhadap air bersih, penyediaan air baku, pengamanan pantai, dan sebagainya. Salah satu infrastruktur sumber daya air yang berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional adalah irigasi.
Sejumlah permasalahan yang masih dihadapi dalam meningkatkan kinerja pelayanan irigasi, yaitu belum optimalnya dukungan daerah dalam operasional jaringan irigasi, kurangnya kualitas konstruksi bangunan sumber daya air dan adanya tantangan kondisi alam yang harus diantisipasi (seperti debit fluktuatif, dan masalah kualitas dan kuantitas air). Sebagian besar pasokan air untuk daerah irigasi sangat berhubungan dengan daerah aliran sungai musiman.
Lahan sawah di Provinsi Kepulauan Riau terbagi menjadi dua bagian, sawah irigasi dan sawah non irigasi. Luas lahan sawah dari Tahun 2006-2010 semakin menurun, sedangkan produksi padinya semakin meningkat. Hal ini memungkinkan produksi padi dapat mencapai lebih dari sekali panen per tahunnya.
Tabel 4.4. Luas Lahan Sawah di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2006-2010 Tahun Irigasi 2006 2007 2008 2009 2010
50 78 79 146 -
Luas Lahan Sawah (ha) Non Irigasi Jumlah 32 46 54 92 253
82 124 133 238 253
Sumber : Statistik Pertanian 2012
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
IV - 11
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Perhitungan produktivitas produksi padi yang dilakukan meliputi rasio produksi padi terhadap luas panen. Data yang diolah dalam perhitungan produktivitas adalah data yang dirangkum 5 (lima) tahun terakhir. Jika dilihat nilai produktivitas hasil produksi padi terhadap luas panen padi, maka nilai produktivitasnya meningkat di Tahun 2012 dibandingkan dengan produktivitasnya di Tahun 2011. Produktivitas produksi padi di Provinsi Kepulauan Riau dalam kurun waktu lima tahun berturut-turut dapat dilihat pada Tabel 4.5. di bawah ini.
Tabel 4.5. Produksi Padi di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008-2012 Tahun Sawah 2008 2009 2010 2011 2012
396 403 1.202 1.184 1.315
Produksi Padi (ton) Ladang 8 27 44 39 11
Jumlah 404 430 1.246 1.223 1.326
Sumber : Statistik Pertanian 2012
Gambar 4.3. Grafik Produksi Padi di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008-2012
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
IV - 12
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Tabel 4.6. Luas Panen Padi di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008-2012 Tahun Sawah 2008 2009 2010 2011 2012
130 131 375 369 378
Panen Padi (ha) Ladang 4 13 21 18 5
Jumlah 134 144 396 387 383
Sumber : Statistik Pertanian 2012
Gambar 4.4. Grafik Luas Panen Padi di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008-2012
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
IV - 13
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Tabel 4.7. Produktivitas Produksi Padi di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008-2012 Tahun Sawah 2008 2009 2010 2011 2012
30,46 30,76 32,05 32,09 34,79
Produktivitas Padi (ton/ha) Ladang 20,00 21,12 20,95 21,67 22,00
Jumlah 30,15 29,86 31,46 31,60 34,62
Sumber : Statistik Pertanian 2012
Gambar 4.5. Grafik Produktivitas Produksi Padi di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2008-2012
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
IV - 14
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Analisa Statistik Infrastruktur Jalan dan Jembatan
Jaringan jalan menjadi bagian penting dalam sistem transportasi nasional. Pemeliharaan dan pembangunan terus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas layanan jaringan jalan. Jaringan jalan juga dapat menjadi media untuk menjalin komunikasi dan interaksi antar masyarakat agar terjaga kesatuan dan kegiatan perekonomian dapat berkembang secara lebih merata. Melihat kondisi serta tingkat perkembangan wilayah di Indonesia yang belum merata, pembangunan jalan dilakukan dengan pendekatan yang memperhatikan tingkat perkembangan masing-masing wilayah. Dari jaringan jalan nasional di Indonesia, diketahui bahwa ada tiga kawasan perkembangan jalan di Indonesia, yaitu wilayah sudah berkembang, wilayah sedang berkembang, dan wilayah akan berkembang. Provinsi Kepulauan Riau, bersama dengan provinsi lain di Pulau Sumatera, Jawa dan Bali, termasuk dalam wilayah sudah berkembang dengan ciri kegiatan ekonomi relatif telah maju, begitu pula dengan jumlah penduduk yang besar. Hal ini berakibat pada mobilitas penduduk di Provinsi Kepulauan Riau juga tinggi.
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
IV - 15
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Tabel 4.8. Panjang Jalan, Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah di Provinsi Kepulauan Riau Panjang Jalan (km) Kabupaten Karimun Bintan Natuna Lingga KepulauanAnambas KotaBatam Kota Tanjungpinang Jumlah
Nasional 145,35 10,71 148,21 29,72 333,99
Provinsi
Jumlah
108,65 254,00 162,77 173,48 92,10 92,10 149,25 149,25 45,00 45,00 67,60 2 15,81 54,12 83,84 679,49 1.013,48
Jumlah Luas Wilyah Penduduk (km2) (jiwa) 125.468 1.524,00 70.097 1.739,44 36.985 2.814,26 47.263 2.117,72 21.058 590,14 513.683 1.570,35 103.303 239,50 917.857 1 0.595,41
Sumber : BPS Dalam Angka Kepulauan Riau Tahun 2012
Tabel 4.9. Rasio Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah Terhadap Panjang Jalan di Provinsi Kepulauan Riau Kabupaten/Kota m n u iK r a n atnB i aN n u t a a g nL i KepulauanAnambas KotaBatam KotaTanjungpinang Jumlah
Perbandingan Jumlah Penduduk terhadap Panjang Jalan 493,96 404,06 401,57 316,67 467,96 2.380,26 1.232,14 5.696,63
Perbandingan Luas Wilayah terhadap Panjang Jalan 6,00 10,03 30,56 14,19 13,11 7,28 2,86 10,45
Dalam Tabel 4.9. disajikan angka rasio/perbandingan jumlah penduduk dan luas wilayah terhadap panjang jalan di Provinsi Kepulauan Riau menurut kabupaten/kota. Panjang jalan yang dipergunakan sebagai bahan perhitungan rasio di Provinsi Kepulauan Riau adalah penjumlahan dari panjang jalan nasional dan jalan provinsi. Rasio jumlah penduduk terhadap panjang jalan dapat digunakan sebagai informasi tingkat penggunaan jalan di suatu wilayah. Jika nilai perbandingan antara jumlah penduduk terhadap panjang jalan tinggi maka volume penggunaan jalan di wilayah tersebut juga semakin tinggi. Untuk Provinsi Kepulauan Riau perbandingan antara jumlah penduduk tehadap panjang jalan paling tinggi terdapat di Kota Batam dan Kota Tanjungpinang seperti terlihat pada Gambar 4.6.
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
IV - 16
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Gambar 4.6. Grafik Rasio Jumlah Penduduk Terhadap Panjang Jalan di Provinsi Kepulauan Riau
Nilai rasio berikutnya adalah perbandingan luas wilayah terhadap panjang jalan. Angka ini dapat digunakan sebagai informasi proporsi panjang jalan terhadap luas wilayah. Nilai perbandingan luas wilayah terhadap panjang jalan yang besar, berarti proporsi panjang jalan terhadap luas wilayahnya masih kecil. Dari Gambar 4.7. terlihat bahwa Kabupaten Natuna merupakan kabupaten yang nilai perbandingan luas wilayah terhadap panjang jalan paling besar, berarti panjang jalan di kabupaten ini relatif masih kecil dibandingkan dengan luas wilayahnya.
Gambar 4.7. Grafik Rasio Luas Wilayah Terhadap Panjang Jalan di Provinsi Kepulauan Riau
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
IV - 17
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Selanjutnya dilakukan perhitungan rasio atau perbandingan jumlah penduduk dan luas wilayah terhadap panjang jalan nasional saja. Namun karena tidak ada data jalan nasional di Kabupaten Natuna, Kabupaten Lingga dan Kabupaten Kepulauan Anambas, maka rasio untuk kabupaten tersebut tidak ada. Rasio jumlah penduduk terhadap panjang jalan nasional di Provinsi Kepulauan Riau paling tinggi terdapat di Kabupaten Bintan. Sementara nilai rasio luas wilayah terhadap panjang jalan nasional paling besar juga terdapat di Kabupaten Bintan.
Tabel 4.10. Rasio Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah Terhadap Panjang Jalan Nasional di Provinsi Kepulauan Riau
Kabupaten/Kota Ka m irun Bn ia tn a n u t a N a g g n i L KepulauanAnambas KotaBatam KotaTanjungpinang Jumlah
Perbandingan Jumlah Penduduk terhadap Panjang Jalan Nasional 863,21 6.545,00 3.465,91 3.475,87 2.748,16
Perbandingan Luas Wilayah terhadap Panjang Jalan Nasional 10,49 162,41
10,60 8,06 31,72
Gambar 4.8. Grafik Rasio Jumlah Penduduk Terhadap Panjang Jalan Nasional di Provinsi Kepulauan Riau
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
IV - 18
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Gambar 4.9. Grafik Rasio Luas Wilayah Terhadap Panjang Jalan Nasional di Provinsi Kepulauan Riau
Analisis Statistik Infrastruktur Cipta Karya
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
IV - 19
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Air sebagai kebutuhan dasar hidup manusia, menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam mewujudkan permukiman layak huni. Pemerintah bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, yang salah satunya adalah PDAM berupaya untuk menyediakan air bersih untuk melayani kebutuhan masyarakat. Data mengenai penyediaan air minum melalui Kinerja PDAM Tahun 2011 menginformasikan tentang kapasitas terpasang, kapasitas produksi, jumlah penduduk di wilayah pelayanan, dan jumlah penduduk terlayani. Sebuah analisa dilakukan untuk melihat rasio antara kapasitas produksi dengan jumlah penduduk terlayani. Nilai rasio tersebut dapat digunakan sebagai informasi kemampuan PDAM dalam memproduksi air (l/dt) per 1000 pelanggan. Semakin tinggi nilai rasio kapasitas produksi terhadap jumlah penduduk terlayani, maka kemampuan PDAM dalam memproduksi air untuk melayani pelanggannya semakin baik dari sisi kuantitas.
Pada Tabel 4.11 dan Gambar 4.10 terlihat rasio kapasitas produksi dengan jumlah penduduk terlayani di PDAM Tanjung Balai Karimun UUAB Moro memiliki nilai yang tinggi, yang berarti PDAM di Tanjung Balai Karimun UUAB Moro tersebut memiliki kapasitas produksi per pelanggan yang tinggi, sehingga kemampuan PDAM dalam memenuhi kebutuhan pelanggannya sudah semakin baik.
Tabel 4.11. Kapasitas dan Layanan PDAM di Provinsi Kepulauan Riau
PDAM Kabupaten/Kota
BintanTirtaKepri Bintan/IKKKawal BintanTirtaKepri NatunaPDAMNatuna KepulauanLingga LinggaPDAMDaik Batam/IKKBelakangPadang BatamIKK / Pemping(MBR) IKK Bulan Lintang Tanjung Balai Karimun UUABMoro Tanjungpinang TirtaKepri
Kapasitas Produksi (l/dt) 40 10 20 83 46 41 20 61 227
Penduduk Terlayani (jiwa) 1 0.175 1.575 2.600 11.600 10.740 5.232 90 2.440 80.910
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
Rasio Kapasitas Produksi terhadap Jumlah Penduduk Terlayani per 1000 pelanggan (l/dt) 3,93 6,35 7,69 7,16 4,28 7,84 25,00 2,81
IV - 20
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
PDAM Kabupaten/Kota
Kapasitas Produksi (l/dt)
Penduduk Terlayani (jiwa)
2013
Rasio Kapasitas Produksi terhadap Jumlah Penduduk Terlayani per 1000 pelanggan (l/dt)
Sumber : Buku Kinerja PDAM Tahun 2012, BPPSPAM – PU
Gambar 4.10. Grafik Rasio Kapasitas Produksi Terhadap Jumlah Penduduk Terlayani per 1000 Pelanggan (l/dt) PDAM di Provinsi Kepulauan Riau
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
IV - 21
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
BA B V PENUTUP
Buku Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum berisi informasi gambaran umum daerah seperti geografi wilayah, administrasi wilayah, demografi wilayah dan ekonomi wilayah, informasi infrastruktur pekerjaan umum yang mencakup infrastruktur sumber daya air, jalan dan jembatan, keciptakaryaan, tata ruang, serta informasi potensi unggulan daerah, dukungan infrastruktur pekerjaan umum terhadap potensi daerah, dan analisa statistik infrastruktur pekerjaan umum. Data dan informasi yang diperoleh sebagai bahan/input penyusunan buku berasal dari berbagai sumber yaitu dari kerabat data dan informasi ke-pu-an di unit kerja/sub direktorat/bidang data dan informasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum pusat, Balai dan Dinas Pekerjaan Umum di daerah dan instansi terkait lainnya, dengan sajian informasi dalam bentuk deskripsi, tabel, grafik, dan foto.
Terdapat beberapa kendala dalam penyusunan buku ini yang tidak dapat dihindari antara lain ketidakseragamannya ketersediaan data di tiap-tiap provinsi, tidak tersedianya beberapa informasi dengan status terkini, masih kurangnya pengertian akan arti pentingnya pengelolaan data dan informasi sehingga data dan informasi yang penting tidak diketahui keberadaannya, data potensi unggulan wilayah yang masih bersifat global dan kurang detail karena keterbatasan dari sumber datanya, dan kendala-kendala lain yang berupa keakuratan data yang masih harus dicari referensinya dari sumber-sumber yang lain.
Berbagai upaya telah dilakukan secara maksimal dalam rangka penyediaan data dan informasi infrastruktur bidang pekerjaan umum, namun demikian masih dirasakan masih belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi yang semakin meningkat baik dalam jumlah pengguna informasinya maupun dalam hal keragaman jenis informasinya.
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
V-1
Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Riau
2013
Dengan disusunnya dan diterbitkannya buku ini diharapkan data dan informasi mengenai dukungan infrastruktur pekerjaan umum di daerah dapat tersedia dengan lebih lengkap dan akurat sehingga dapat dimanfaatkan oleh unit-unit kerja di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum, instansi pemerintah terkait di pusat dan daerah, serta dapat dimanfaatkan oleh badan usaha swasta, mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum untuk keperluan dukungan dan referensi data dan informasi.
Selanjutnya dengan disusunnya Buku Profil Infrastruktur Pekerjaan Umum ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama antar unit di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum pusat, Balai dan Dinas Pekerjaan Umum di daerah, serta instansi terkait lainnya, sehingga jaringan kerjasama atau kerabat informasi yang telah ada selalu dapat melakukan pertukaran data dan informasi secara mutual untuk dapat saling melengkapi, sehingga kegiatan yang akan dilaksanakan mendapat masukan/ input yang lebih banyak, lengkap dan akurat, yang lebih lanjut dapat berpengaruh outcome
terhadap capaian
yang bermanfaat, tepat guna, dan tepat sasaran.
Pusdata - Kementerian Pekerjaan Umum
V-2
STAT IS TI K PEKERJAAN UMUM www.pu.go.id/site/view/72 Pusat Pengolahan Data (PUSDATA) Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia Jl. Pattimura No.20 Kebayoran Baru Jakarta 12110 Telp. 021-7392262