BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Jatuh sering terjadi atau dialami oleh usia lanjut. Banyak faktor berperan di dalamnya, baik faktor intrinsic dalam diri lansia tersebut seperti gangguan gaya berjalan, kelemahan otot ekstremitas bawah, kekakuan sendi, sinkope dan dizzines, serta faktor ekstrinsik seperti lantai yang licin dan tidak rata, tersandung benda – benda, penglihatan kurang karena cahaya kurang terang, dan sebagainya. Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata, yang melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk di lantai / tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka ( euben, !""# $. Berdasar sur%ai di masyarakat &', inetti ( !"") $ mendapatkan sekitar *+ lansia umur lebih dari #- tahun jatuh setiap tahunnya, separuh dari angka tersebut mengalami jatuh berulang. euben dkk ( !""# $ mendapatkan insiden jatuh di masyarakat &' pada umum lebih dari #- tahun berkisar populasi lansia setiap tahun, dengan ratarata jatuh +,#/orang. 0nsiden di rumah – rumah perawatan (nursing home$ * kali lebih banyak ( inetti, !"") $. - dari penderita jatuh ini mengalami patah tulang atau memerlukan perawatan di rumah sakit. 1ane dkk ( !""2 $ mendapatkan dari sur%ai masyarakat di &' lansia umur lebih dari #- tahun menderita jatuh setiap tahunnya dan sekitar !/2+ memerlukan perawatan rumah sakit. 'edangkan di rumah – rumah perawatan sekitar -+ penghuninya mengalami jatuh dengan akibat antara !+ – )-nya memerlukan perawatan di rumah sakit. 'edangkan di 0ndonesia, 3iketahui jumlah korban kecelakaan lalu lintas di 0ndone 0ndonesia sia pada pada tahun tahun )++*) )++*)++4 ++4 mayorit mayoritas as adalah adalah usia usia dewasa dewasa.. 5amun 5amun korban korban kecelakaan lalu lintas usia -!#+ tahun yang di dalamnya terdapat golongan lansia, jumlahnya meningkat pesat dari tahun sebelumnya. 3apat dikatakan bahwa golongan usia tersebut masih banyak yang menjadi pengguna jalan raya. 6ada usia -!#+ tahun 1
pertumbuhan ratarata korban kecelakaan lalu lintas mencapai 4*,*2 dan jumlah korbannya lebih banyak dari usia anakanak (-!- tahun$. 7asil penelitian iyadina, dkk ()++"$ juga menunjukkan bahwa lansia berisiko cedera akibat kecelakaan lalu lintas !,*4 kali lebih besar daripada anakanak. 3iketahui jumlah korban kecelakaan lalu lintas di 0ndonesia pada tahun )++*)++4 mayoritas adalah usia dewasa. 5amun korban kecelakaan lalu lintas usia -!#+ tahun yang di dalamnya terdapat golongan lansia, jumlahnya meningkat pesat dari tahun sebelumnya. 3apat dikatakan bahwa golongan usia tersebut masih banyak yang menjadi pengguna jalan raya. 6ada usia -!#+ tahun pertumbuhan ratarata korban kecelakaan lalu lintas mencapai 4*,*2 dan jumlah korbannya lebih banyak dari usia anakanak (-!- tahun$. 7asil penelitian iyadina, dkk ()++"$ juga menunjukkan bahwa lansia berisiko cedera akibat kecelakaan lalu lintas !,*4 kali lebih besar daripada anakanak. 6enatalaksanaan secara umum pada lansia dengan resiko jatuh yaitu untuk mencegah terjadinya jatuh berulang dan menerapi komplikasi yang terjadi, mengembalikan fungsi &1' terbaik, mengembalikan kepercayaan diri penderita. 8leh karena itu penting bagi kita selaku tenaga kesehatan yaitu perawat komunitas untuk menciptakan keselamatan dan kesehatan bagi lansia, dalam makalah ini akan dibahas tanggung jawab serta peran serta dari perawat sesuai tugas dan kewajibannya sehingga diharapkan setelah mempelajari makalah ini kita dapat memberikan asuhan keperawatan bagi lansia dengan resiko jatuh.
1.2
Tujuan 1.2.1
Tujuan Umum
9ahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan lansia dengan resiko jatuh 1.2.2
Tujuan Khusus
!. 9ampu memahami konsep lansia dan jatuh ). 9ampu memahami faktorfaktor resiko lansia dengan resiko jatuh *. 9ampu memahami dan menerapkan peran perawat dalam upaya menangani masalah lansia dengan resiko jatuh. 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1
De!n!s!
9enurut 3epkes 0 (!"""$, pengertian lansia adalah seseorang yang berusia #+ tahun keatas. 3anish 9ed Bull (!":4$, mendefinisikan risiko jatuh sebagai suatu kejadian yang menyebabkan subyek yang sadar menjadi berada dipermukaan tanah tanpa disengaja. 3imana kita ketahui pada lansia mengalami perubahan secara fisiologis, seperti pada sistem muskuloskeletal, menurut makhudli ()++"$ pada sistem muskuloskeletal pada lansia yang terjadi adalah ;tulang kehilangan kepadatannya (density$ dan semakin rapuh, kifosis, persentian membesar dan menjadi kaku, tendon mengerut dan mengalami sklerosis, atrofi serabut otot sehingga gerak seseorang menjadi lambat, otototot kram dan menjadi tremor<. Jatuh merupakan suatu ketidakmampuan untuk mempertahankan pusat gra%itasi diantara kedua kaki. 6ada lansia kejadian jatuh lazim didahului oleh episoda instabilitas (sulit berjalan$. 1ejadian ini adalah pada pasien geriatri yang kerap kali muncul sebagai manifestasi penyakit akut lain dan juga dilatarbelakangi oleh perubahan fisiologik akibat proses penuaan. =ejala instabilitas dan jatuh sering terjadi namun acap kali lepas dari pengamatan dokter bahkan keluarga. 1ejadian jatuh memiliki resiko besar untuk menimbulkan berbagai penyakit yang akan mengancam kualitas hidup pasien berusia lanjut ini bisa berupa jejas jaringan, nyeri, imobilisasi maupun fraktur. 2.2
E"!#em!$l$g!
3ata di klinik layanan terpadu usia lanjut '>65 ?9 tahun )+++ menunjukkan angka kejadian instabilitas sebesar !-,-* atau ):- kasus. 3i ruang rawat akut geriatri '>65 ?9, pada tahun )++! tercatat !- pasien (dari !2# pasien$ yang dirawat karena instabilitas dan sering jatuh. 3i ruangan yang sama pada tahun, !""", )+++ dan )++! masingmasing tercatat sebanyak )- pasien, *! pasien dan 2) pasien yang dirawat karena fraktur femur akibat jatuh. 3ata di &merika menunjukkan 3
bahwa *-2+ dari penduduk diatas usia #- tahun pernah mengalami jatuh setiap tahunnya.
2.%
&asalah se"utar !nsta'!l!tas #an jatuh
'elain mengakibatkan berbagai penyulit pada lansia, instabilitas dan jatuh pada lansia kerap kali membawa gejala yang membawa lansia tersebut ke instalasi gawat darurat yang dalam pengamatan lebih lanjut ternyata mengidap penyakit lain sebagai kondisi penyakit primer. 6enyakit pada lansia yang sering bermanifestasi kejadian jatuh antara lain pneumonia, infeksi saluran kencing, 09&, dll. =ejala instabilitas saja sebenarnya sudah harus diwaspadai dan mengarahkan untuk menelusuri lebih lanjut kemungkinan penyebab lain. 'ayangnya, gejala instabilitas sering dianggap sebagai keluhan biasa pada warga usia lanjut sehingga kurang mendapatkan perhatian yang layak sampai terjadi kondisi patologik yang lebih parah. 6asien atau keluarganya sering tidak menyadari pentingnya keluhan tersebut sehingga tidak melaporkannya secara aktif. 3isinilah pentingnya tenaga kesehatan secara proaktif menanyakan perihal adanya keluhan instabilitas sebelum berkembang pada kejadian jatuh 2.(
)akt$r res!k$
a. @aktor intristik Jatuh bisa merupakan manifestasi dari penyakit lain yang dialami oleh lansia, biasanya terjadi karena adanya penyakit sistemik seperti gagal jantung, infark miokad, pneumonia, infeksi saluran kencing, penyakit neurologis, hipoglikemia hiperglikemi, hiponatremi, hipoksia dan gangguan keseimbangan asam basa. 7iperkoagulasi atau hiperagregasi trombosit juga merupakan faktor yang berperan besar. 7iperkoagulasi akan menurunkan kecepatan aliran darah serebral sehingga mengganggu %askularisasi neuron di otak dengan akibat gangguan metabolisme serebral yang pada gilirannya menimbulkan serangan gangguan aliran darah otak yang bersifat sementara. =ejala 0& (ransient ischaemic attack$ bisa bermanifestasi sebagai instabilitas. @aktor lain bisa berupa gangguan penglihatan, pendengaran serta gangguan pada alat keseimbangan yang muncul dalam bentuk %ertigo. Aertigo juga bisa diakibatkan oleh tidak seimbangnya aliran darah ke otak karena berbagai sebab 4
salah satunya adalah hiperkoagulasi hiperagregasi trombosit. 'pondiloatrosis ser%ikalis juga potensial menimbulkan keluhan seperti %ertigo dan memanjankan pasien pada instabilitas. 1ondisi lainnya misalnya nyeri akibat berbagai gangguan muskuloskeletal di tungkai atau kaki seperti osteoartrosis talokrukal serta fasciitis plantar. 1elemahan otot Cuadriceps femoris juga merupakan faktor predisposisi untuk jatuh karena pasien tak mampu mengangkat tungkainya secara optimal saat berjalan. 'elain itu kejadian jatuh juga bisa diakibatkan oleh penyakit parkinson serta keadaan postur tubuh lansia.
=ambar !. Dfek penuaan pada postur tubuh dan pengontrolan. b. @aktor ekstrinsik Eebih dititik beratkan pada faktorfaktor yang terdapat di lingkungan pasien. ?ontohnya adalah lampu yang kurang terang, lantai yang licin atau permukaannya yang tidak rata, tangga atau jalan yang menurun yang memiliki warna yang tidak kontras, karpet yang terlipat, adanya barang barang kecil yang dilantai yang sulit terlihat juga merupakan hal yang bisa berbahaya untuk pasien berusia lanjut, tali sepatu yang tidak terikat dengan baik atau ujung celana piyama maupun kain yang tersangkut saat berjalan juga bisa mengakibatkan jatuh. Beberapa obat juga besar perannya dalam instabilitas, contohnya adalah clonidin dan diuretik yang potensial mengakibatkan hipotensi ortostatik. 2.*
&an!estas! kl!n!s
Jatuh dapat mengakibatkan berbagai jenis cendera fisik maupun psikologis. ?edera fisik akibat jatuh bisa berupa cidera jaringan lunak sekitar bokong, panggul, cidera lutut, fraktur, cidera belakang kepala, cidera frontal kepala, dikubitus akibat imobilisasi. 1erusakan psikologis yang diakibatkan dari jatuh, syok setelah jatuh dan 5
rasa takut akan jatuh lagi dapat memiliki banyak konsekuensi, termasuk ansietas, hilangnya rasa percaya diri, menarik diri dari kegiatan sosial, pembatasan dalam aktifitas seharihari, sindrom setelah jatuh (;menggenggam dan mencengkram<$, ;falafobia< (fobia jatuh$, hilangnya kemandirian dan pengendalian, depresi, perasaan rentan dan rapuh, dan perhatian tentang kematian dan keadaan menjelang ajal, menjadi beban keluarga dan temanteman, atau memerlukan institusionalisasi. 9enurut penelitihan, di &merika terdapat kejadian sekitar ! kejadian terjatuh pada lansia mengakibatkan fraktur femure, )-
kejadian jatuh
mengakibatkan kematian, #+ dari kejadian jatuh mengakibatkan imobilisasi. 2.+
Peran Pera,at
@enomena yang menjadi bidang garap keperawatan gerontik adalah tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (139$ lanjut usia sebagai akibat proses penuaan.
3alam praktek keperawatan gerontik, perawat mempunyai peran dan
fungsi, yaitu sebagai berikutF !. 'ebagai care gi%er atau pemberi asuhan langsung. ). 'ebagai pendidik klien lansia. *. 'ebagai moti%ator 2. 'ebagai ad%okasi -. 'ebagai konselor 3alam memenuhi peran dan tanggung jawabnya sebagai seorang perawat gerontik, adapun sifat pelayanan dalam melakukan asuhan keperawatan gerontik, meliputi independent (layanan tidak tergantung pada profesi lain/mandiri$, interdependent, humanistik (secara manusiawi$, dan holistik (secara keseluruhan$. 2.-
Pr$gram Pemer!ntah #alam &en!ngkatkan Kesehatan K$mun!tas Lans!a
'eiring dengan semakin meningkatnya populasi lansia, pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan kesehatan usia lanjut ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk mencapai masa tua bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya. 3i 0ndonesia sendiri, sebagai wujud nyata pelayanan sosial dan kesehatan pada kelompok usia lanjut ini, pemerintah telah mencanangkan program J619 dan pelayanan pada lansia melalui beberapa jenjang. 6elayanan kesehatan di tingkat 6
masyarakat adalah 6osyandu lansia, pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah 6uskesmas, dan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan adalah umah 'akit.
!. J619 J619 yang merupakan salah satu program pokok perawatan kesehatan masyarakat yang ada di puskesmas sasarannya adalah yang didalamnya ada keluarga lansia. 6erkembangan jumlah keluarga yang terus menerus meningkat dan banyaknya keluarga yang berisiko tentunya menurut perawat memberikan pelayanan pada keluarga secara professional. untutan ini tentunya membangun ; 0ndonesia 'ehat )+!-< yang salah satu strateginya adalah Jaminan 6emeliharan 1esehatan 9asyarakat (J619$. ). 6osyandu Eansia 6osyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan 6osyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program 6uskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.
7
BAB % ASUHAN KEPEA/ATAN
Kasus Semu
3i kelurahan 'idomulyo terdapat lansia (usia G#+ tahun$ berjumlah !)+ orang yang terdiri dari -+ lakilaki dan 4+ perempuan. 1elurahan tersebut terletak di daerah pegunungan, tipe perumahan mayoritas tidak permanen, jarak antara satu rumah yang satu dengan lainnya sangat berdekatan dan dinding kayu tidak dicat. 9ayoritas penduduk kelurahan 'idomulyo bekerja sebagai petani. Eayanan kesehatan yang ada hanya puskesmas. ransportasi yang digunakan penduduk adalah transportasi umum. &suhan keperawatan lansia risiko jatuh yang dilakukan di 1elurahan 'idomulyo menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian status kesehatan lansia risiko jatuh, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan e%aluasi. 6emberian asuhan keperawatan
melibatkan kader kesehatan, tokoh masyarakat, tim
kesehatan, tokoh agama, kelompok pengajian, pimpinan wilayah setempat. %.1 Pengkaj!an
6engkajian pada lansia risiko jatuh menggunakan pendekatan ?ommunity as partner meliputi F data inti komunitas dan subsystem. %.1.1
!.
Data !nt! k$mun!tas0 ter#!r! #ar!
3emografi F Jumlah lansia keseluruhan menurut data 9onografi kelurahan untuk usia G#+ tahun H !)+ orang, jumlah lansia menurut jenis kelamin dan golongan umur tergambar pada grafik di bawah ini. 3iagram ! F 1arakteristik Eansia Berdasarkan >mur dan Jenis 1elamin di 1elurahan 'idomulyo bulan &pril tahun )+!*
8
35
30
Ungu : perempuan
25
20
15
Abu-abu : lakilaki
10
5
0 >60 tah u n
).
>70 tah u n
>80 tah u n
>90 tah u n
'tatus perkawinan "4 dari lansia kawin, * dari lansia belum kawin.
*.
5ilai, kepercayaan dan agama F &gama yang dianut oleh lansia tergambar pada diagram di bawah ini F 3iagram ) F 1arakteristik lansia Berdasarkan &gama di 1elurahan 'idomulyo bulan &pril tahun )+!*
Hindu; 500%; 4% Kristen; 3800%; 32% Islam
Kristen
Hindu
Islam; 7700%; 64%
3ari diagram di atas mayoritas lansia beragama 0slam yaitu #2 . Berdasarkan winshield sur%ey dan data dari monografi didapatkan fasilitas ibadah yang tersedia di wilayah 'idomulyo adalah 2 masjid yang tersebar di )+ I. %.1.2
Data su's!stem
3elapan subsitem yang dikaji sebagai berikut F *.!.).! Eingkungan @isik 0nspeksi F ipe perumahan mayoritas tidak permanen, jarak antara satu rumah yang satu dengan lainnya sangat berdekatan. 3inding kayu tidak dicat, tidak 9
ada degradasi warna pada anak tangga untuk rumah yang bertingkat, tidak ada pegangan pada dinding rumah yang digunakan untuk lansia dalam bermobilisasi. 1ebersihan lingkungan terjaga dengan baik, status kepemilikan sebagian besar rumah sendiri. idak ada akti%itas di luar rumah selain bercocok tanam. Batas wilayah kelurahan 'idomulyo yaitu sungai ?, sawah dan desa lainya &uskultasi F 7asil wawancara dengan kepala desa, ketua I, tidak ada kegiatan atau organisasi untuk para lansia. Eansia hanya berakti%itas bercocoktanam seperti yang dilakukan oleh orang dewasa muda. &ngket F !. &ngket iwayat 1esehatan Eansia &ngket disebarkan kepada keluarga yang mempunyai anggota keluarga lansia. >ntuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut F iwayat 1esehatan Eansia
Jumlah (orang$
!. =angguan 6englihatan
4"
). =angguan 6engdengaran
*)
*. =angguan >rologi
*2
2. 6enyakit 1ronis (3iabetes ): 9ellitus, 7ipertensi$ -. =angguan 9obilisasi
)-
#. =angguan Dfek 8bat isiko )) Jatuh
10
4. iwayat Jatuh
:4/!)+
a. 1arena gangguan penglihatan
)*/-+
b. 1arena gangguan pendengaran
!+/-+
c. karena gangguan urologi
)/-+
d. karena penyakit kronis
!!/-+
e. 1arena gangguan mobilisasi
))/-+
f. karena gangguan efek obat !"/-+ risiko jatuh :. iwayat jatuh berulang
!-
6ada tabel di atas disebutkan oleh lansia bahwa riwayat kesehatan lansia pada 1elurahan 'idomulyo sebagian besar mengalami riwayat jatuh sejumlah :4 orang dan untuk riwayat jatuh berulang sebanyak !- orang. 'eksualitasF &kti%itas 'eksual Jenis 1elamin
&ndropause 9enopause
EakiEaki
!-
*-
6erempuan
!2
-#
3ari hasil angket yang terkumpul, kami menyimpulkan bahawa lansia di kelurahan 'idomulyo rata – rata cenderung masih memiliki dorongan melakukan hubungan seksual yang tetap, tetapi @rekwensi melakukan hubungan seual cenderung menurun, tetapi kapasitas untuk melakukan hubungan dan tetap menikmatinya. 3ari jumlah lansia lakilaki dan perempuan, sekitar :+ mengalami menopause dan sekitar 4+ mengalami andropause. ). &ngket @asilitas di 1elurahan 'idomulyo @asilitas
1etersediaa
1eteranga
7arapan
ealisasi 11
@asilitas
n
n
K
erdapat
1esehatan
'ebanyak
idak
6uskesmas !++/!)+
memungkinkan
keluarga yang untuk mengharapka
merealisasikan
n terdapatnya fasilitas kesehatan fasilitas
yang lebih lengkap
kesehatan
dan
yang
memadai
lebih karena '39 tidak
lengkap
dan ada.
memadai ransportasi K
&ngkutan
'ebanyak
1endaraan
>mum
":/!)+
ada tetapi belum
keluarga yang ada mengharapka
umum
koordinasi
untuk para lansia
n terdapatnya menuju
tempat
fasilitas
pelayanan
berupa
kesehatan
transportasi yang
dapat
mengantar lansia
ke
pelayanan kesehatan 6osyandu Eansia
'ebanyak
!!+/!)+
1urangnya pengetahuan warga
keluarga yang kelurahan mengharapka
'idomulyo tentang
n terdapatnya manfaat posyandu lansia
dari
posyandu lansia dan
untuk penggunaan
memonitoring fasilitas yang ada kesehatan
untuk
digunakan 12
lansia
sebagai
posyandu
lansia
*.!.).) 6elayanan kesehatan dan pelayanan sosial 6elayanan kesehatan khusus lansia di wilayah kelurahan 'idomulyo berupa 6uskesmas. *.!.).* Dkonomi Berdasarkan hasil wawancara mendapatkan hasio bahwa mayoritas lansia di kelurahan ini tidak produktif, mereka hanya mengantungkan perekonomian dari hasil bercocok tanam, dan penghasil utama para lansia bergantung pada anak mereka sebagai tulang punggung keluarga. *.!.).2 1eamanan dan transportasi. a. 1eamanan F 9enurut informasi dari kepala desa sidomulyo, bahwa di keluarhan ini secara rutin digalakkan kegiatan ronda malam di setiao pos penjagaan masing – masing . b. ransportasi 9ayoritas penduduk kelurahan 'idomulyo menggunakan transportasi umum, karena lokasi kelurahan terletak di pegunungan dan jalan setempat curam, yang hanya aktif beroperasi pada pukul +-.++ pagi sampai !4.++ sore. idak ada akses lain selain angkutan umum dan kondisi jalan yang curam dan berkelokkelok. *.!.).- 6olitik dan pemerintahan 6ada subsystem politik dan pemerintahan peran lansia di kelurahan 'idomulyo masih berpengaruh besar terhadap pengambilan keputusan atau musyawarah desa *.!.).# 1omunikasi !. @ormal 9edia komunikasi yang digunakan oleh warga kelurahan 'idomulyo untuk memperoleh informasi mengenai acara kelurahan setempat, resepsi, rapat dan lain lain menggunakan media berupa surat undangan tertulis. ). 0nformal 6ada umumnya masyarakat masih menggunakan fasilitas megaphone mushola setempat untuk menyiarkan kabar kepada penduduk, seperti kabar adanya rapat yang akan dilakukan di balai desa, kabar duka, pengajian dll. *.!.).4 6endidikan 3iagram ): F 1arakteristik lansia Berdasarkan 6endidikan di 1elurahan 'idomulyo bulan &pril tahun )+!*
13
60 50 40 30
ida ! "e!#la h
"$
"P
"&
20 10 0 Pria
Wanita
6endidikan lansia terbanyak adalah idak sekolah sebanyak "4 orang dan yang bersekolah sampai pada tingkat '9& sebanyak ) orang *.!.).: ekreasi ekresi yang umunya dilakukan lansiahanya berkebun, mendengarkan radio, dan menonton tele%isi. Jarang lansia yang pergi ke pusat kota untuk mengunjungi mal – mal dan pusat perbelanjaan atau liburan keluarga. %.2 Anal!s!s Data N
PEN3EL&PKAN DATA
KE&UN3KINAN PEN4EBAB
&ASALAH
!.
3'F
!. idak ada pewarnaan cat pada rumah yang dapat membedakan antara satu dengan yang lain
1etidakefektifan koping komunitas
!. 1eluarga mengatakan para lansia tidak dapat menjangkau tempat pelayanan kesehatan apabila tidak diantar keluarga ). 1eluarga lansia tidak mengetahui tentang manfaat posyandu lansia *. Banyak lansia mengalami riwayat jatuh 2. 'ebagian besar keluarga mengatakan lansia jatuh di rumah pada saat naik atau turun tangga, ke kamar mandi dan teras rumah
). 1urangnya pengetahuan keluarga yang mempunyai lansia untuk memenuhi kebutuhan dan menjaga kesehatan lansia
14
38F !.
). *. 2.
*. 9asyarakat kurang 3ari hasil angket, sebanyak :4 memikirkan lansia mengalami riwayat jatuh alternatif dan riwayat jatuh berulang !kendaraan lain orang untuk menjangkau Bangunan rumah yang tidak tempat pelayanan disesuaikan untuk kondisi lansia kesehatan. idak adanya posyandu lansia di kelurahan 'idomulyo idak adanya transportasi yang melewati tempat pelayanan kesehatan selain kendaraan pribadi
%.2 D!agn$sa Ke"era,atan k$mun!tas
!. 1etidakefektifan koping komunitas wilayah 1elurahan 'idomulyo berhubungan dengan ketidakadekuatan pemecahan masalah sekunder akibat kurangnya pengetahuan tentang sumberdaya. %.% Inter5ens!
1etidakefektifan koping komunitas wilayah 1elurahan 'idomulyo berhubungan dengan ketidakadekuatan pemecahan masalah sekunder akibat kurangnya pengetahuan tentang sumberdaya. ujuan F 1omunitas melaksanakan pemecahan masalah efektif. 1riteria hasil F !. 3apat mengidentifikasi masalah yang terjadi. ). 6asien dapat mencari informasi unutk meningkatkan koping. *. 9enggunakan saluran komunikasi untuk mengakses bantuan.
Inter5ens!
as!$nal
!. 9enggunakan fasilitas yang ada di
9enggunakan sumberdaya yang ada agar kelurahan 'idomulyo untuk dijadikan sebagai dapat menunjang keseahatan lansia tempat posyandu lansia misanya balai desa, rumah dari perangkat desa atau rumah penduduk yang mempunyai halaman luas ). 9embentuk dan melatih kaderkader dari warga kelurahan sidomulyo untuk membantu
'upaya kegiatan dapat berkelanjutan dan tidak mengandalkan pada petugas kesehatan 15
memperlancar kegiatan posyandu lansia *. 9emberikan pengetahuan kepada keluarga yang mempunyai lansia tentang manfaat dari posyandu lansia misalnya untuk menjaga kebugaran lansia yaitu dengan senam lansia, memantau kesehatan lansia dengan mengukur tekanan darah. 2. 9endampingi para kader saat dilaksanakannya posyandu lansia, dan memonitoring pelayanan dan melakukan konsultasi atau bahkan pengobatan gratis. -. 9emberikan informasi kepada keluarga yang mempunyai lansia agar menyesuaikan pewarnaan cat rumah dengan kondisi lansia yaitu warna yang terang dan perbedaan warna yang mencolok, hindari warna pastel atau soft misalnya pada tangga rumah, kamarmandi #. 9engkoordinir transportasi khusus untuk mempermudah lansia menjangkau pelayanan kesehatan
9enambah pengetahuan keluarga yang mempunyai lansia untuk mempertahankan kesehatan para lansia
enaga kesehatan yang ada di posyandu lansia bisa memberikan pelayan yang maksimal untuk kondisi kesehatan para lansia. 6ewarnaan yang terang dan mencolok dapat mempermudah lansia untuk membedakan satu tempat dengan tempat yang lainnya .
9empermudah lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia
16
BAB I6 PENUTUP (.1
Kes!m"ulan
Eansia adalah seseorang yang berusia #+ tahun keatas. 'edangkan risiko jatuh adalah suatu kejadian yang menyebabkan subyek yang sadar menjadi berada dipermukaan tanah tanpa disengaja. 6ada lansia kejadian jatuh lazim didahului oleh episoda instabilitas (sulit berjalan$. 1ejadian ini adalah pada pasien geriatri yang kerap kali muncul sebagai manifestasi penyakit akut lain dan juga dilatarbelakangi oleh perubahan fisiologik akibat proses penuaan. 6eran perawat gerontik yaitu sebagai care gi%er atau pemberi asuhan langsung, sebagai pendidik klien lansia, sebagai moti%ator, sebagai ad%okasi, sebagai konselor dengan sifat pelayanan yang independent, interdependent, dan humanistik. 0nter%ensi asuhan keperawatan pada lansia dengan resiko jatuh yaitu yang utama memberikan informasi faktorfaktor yang meningkatkan resiko cedera, rasionalnya yaitu supaya dapat mengantisipasi timbulnya cedera . (.2
Saran
'etelah memahami paparan makalah diatas, seorang perawat komunitas yang profesional diharapkan mampu melaksanakan asuhan keperawatan gerontik secara maksimal, terutama masalah 139 lansia yang sering terbengkalai.
17
DA)TA PUSTAKA
9aryam, 'iti. )++:. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatanya . JakartaF 'alemba 9edika ?arpenito 9oyet,E.J.)++# . Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 10 . Jakarta F D=? Jeffrey B. 7alter,dkk.)++". Haard!s "eriatri# Medi#ine and "erontology$ % t& Edition. US'( 9c=raw7ill ?ompanies 6atricia =auntlett Beare. 5, 6hd. )++4. "erontologi#al )ursing ( ' Healt& Pro*otion Prote#tion 'pproa#&. Jakarta F D=?
'upartono, 'iti 'etiati, dkk. )++*. Penatalaksanaan Pasien "eriatri dengan Pendekatan +nterdisiplin.
Jakarta F 6usat 0nformasi dan 6enerbitan Bagian 0lmu 6enyakit 3alam
@akultas 1edokteran 0ndonesia
18