Kebijakan Substitusi Impor dan Promosi Ekspor Leave a comment »
Kebijakan promosi ekspor hanya dapat dilakukan apabila kebutuhan atau permintaan dalam negeri telah terpenuhi. Untuk memperoleh peningkatan devisa pemerintah dari ekspor pemenuhan kualitas barang sesuai standar internasional menjadi prasyarat mutlak harus dipenuhi oleh perusahaan Indonesia yang ingin bersaing di pasar internasional.
!.Kebijakan Substitusi Substitusi Impor "SI#
Kebijakan substitusi impor "import substitution# adalah kebijakan memproduksidi dalam negeri terhadap barang$barang yang tadinya diimpor. Kebijakan ini paling sering ditempuh pada tahap a%al pembangunan ekonomi khususnya pembangunan industri.
!da beberapa man&aat positi& positi& yang diperoleh dan kebijakan kebijakan substitusi imporantara imporantara lain' (. )engurangi ketergantungan pada impor. *erutama *erutama untuk barang$barangkebutuhan pokok atau yang menghasilkan produk antara.
+. )emperkuat sektor industri. Pengembangan sektor industri diperlukan untuk memperkuat perekonomian. Salah satu jalan untuk mempercepat pembangunan industri adalah SI di mana pemerintah memberikan &asilitas yang memperbesar minat dan kemampuan s%asta u ntuk berinvestasi. Industri$industri yang dibangun berdasarkan kebijakan SI pada tahap a%aln umumnya adalah yang bersi&at padatkarya dan atau berteknologi rendah. Sebab industri tersebut relati& sesuai dengankualitas S,) di -S. Lagipula industri$industri tersebut dapat menghasilkankeunggulan komparati&.
/. )emperluas kesempatan kerja. ertumbuhnya sektor industri juga dapatmemperluas kesempatan kerja. ,engan demikian tenaga kerja yang melimpah disektor pertanian akan diserap oleh sektor industri tanpa mengurangi mengurangi output sektor pertanian.
0. )enghemat devisa. Penghematan devisa berarti memperbaiki neraca pembayaran. Perbaikan neraca pembayaran umumnya dilihat dan surplus neraca perdagangan atau menurunnya de&isit neraca perdagangan karena impor makin mengecil. !tau dapat juga dilihat dalam neraca modal dimana modal masuk lebih besar daripada modal keluar. Perbaikan neraca pembayaran ini akan memberikan e&ek multiplikasi perekonomian domestik sekaligus memperbaiki posisi diperekonomian dunia.
,isamping man&aat$man&aat tersebut SI juga memilki keterbatasan$keterbatasanantara lain' (.)enguntungkan perusahaan asing . Perusahaan asing yang menanamkan modal disektor industri substitusi impor akan memperoleh keuntungan karenamemperoleh proteksi di balik benteng tari& dan memperoleh &asilitas keringanan pajak serta insenti& penanaman modal.
+. Pasar domestik cepat jenuh. *itik lemah dari kebijakan SI bukanlah bukanlah pada aspek pena%aran melainkan aspek permintaan. permintaan. 1endahnya pendapatan per kapita penduduk -S menyebabkan permintaan domestik akan produk$produk industriamat kecil. !rtinya skala pasar domestik relati& kecil sehingga cepat jenuh.
/.)emunculkan atau memperkuat gejala monopoli dan atau oligopoli. Kecilnya skala pasar domestik menyebabkan para investor meminta jaminan kepastian pasar agar skala jual produksi mereka mencapai tingkat e&isiensi ekonomis bahkan dapat memberikan keuntungan supernormal " supernormal pro&it #. 2al inimenjadi salah satu alasan mengapa para investor menuntut hak monopoli "legal# atau pembatasan jumlah produsen berdasarkan ketentuan hukum. *idak mengherankan bila struktur industri di -S umumnya monopoli atau oligopoli yang berdasarkan kekuatan hukum.
0. Ketergantungan yang makin besar terhadap impor.3ang menjadi persoalan besar dalam kebijakan SI adalah tidak tersedianya industri pendukung misalnya yangdapat menyediakan mesin$mesin dan bahan$bahan baku. !kibatnya kebijakan SI justru menimbulkan ketergantungan baru terhadap impor. Impor bahan baku dan barang modal justru meningkat jika target pertumbuhan output industri atauekononii ditingkatkan Kebijakan Promosi Ekspor ( Export Promotion Policy)
Promosi ekspor "PE# merupakan salah satu alternati& m engatasi cepat jenuhnya pasar domestik sebab pasar luar negeri relati& jauh lebih besar daripada pasar domestik.Kebijakan PE umumnya dilakukan setelah berhasil melaksanakan SI kendati ada jugayang melakukan secara bersamaan. !da empat &aktor yang dapat menjelaskan menjelaskan bah%a kebijakan kebijakan PE mampumendorong pertumbuhan pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat pesat dibandingkan kebijakan kebijakan SI yaitu'
(. Kaitan sektor pertanian dengan sektor industri misalnya agroindustri yang berkembang karena berorientasi pada bahan baku pertanian. ,engan adanyakaitan ini maka permintaan sektor industri terhadap sektor pertanian tetap dapatdipertahankan.
+. Skala ekonomi "economies o& scale# dapat dicapai karena permintaan ekspor yangskalanya cukup besar sehingga dapat diproduksi secara manu&aktur4 masal.
/. )eningkatnya persaingan atas prestasi perusahaan karena kuatnya persaingan pada pasar dunia.
0. ,ampak kekurangan devisa atas pertumbuhan ekonomi dapat diatasi.)eskipun kebijakan PE memberikan man&aat namun juga ada beberapa masalah'
(. 5epat jenuhnya pasar internasional 5epat jenuhnya pasar internasional disebabkan oleh &aktor permintaan dan pena%aran. ,ilihat dan sisi permintaanapa yang diekspor oleh -S seperti pakaian makanan olahan barang$barangelektronik sederhana bahkan kendaraan umumnya merupakan barang kebutuhan pokok bagi negara maju. Sebagai barang kebutuhan pokok elastisitas permintaannya "elastisitas harga dan elastisitas pendapatan# sangat rendahsehingga pasarnya relati& tetap.
+. )akin kuatnya kebijakan proteksi oleh negara$negara maju. Sekalipun negara$negara maju memiliki keunggulan komparati& dalam produksi teknologi padatmodal dan ilmu pengetahuan mereka tetap melakukan proteksi terhadap industri$industri yang berteknologi sederhana.
STRATEGI SUBTITUSI IMPORT BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Terdapat beberapa Terdapat beberapa masalah yang sangat sangat kompleks mengenai kebijakan kebijakan perdagangan yang paling sesuai bagi kebutuhan-kebutuhan pembangunan negaranegara dunia ketiga atau negara-negara yang sedang berkembang.Kebijakankebijakan tersebut meliputi kebijakan pembangunan yang berorientasi keluar dan ke dalam. Menurut rumusan Paul Streeten dalam Todaro & Smith (200!"#2$% kebijakankebijakan pembangunan yang berorientasi ke luar (outward looking development
policies) adalah suatu rangkaian kebijakan yang tidak hanya mendorong berlangsungnya perdagangan bebas tetapi juga memungkinkan pergerakan seara bebas atas 'aktor-'aktor produksi (tenaga kerja% modal% dan sebagainya$% perusahaan-perusahaan dan para pelajar% perusahaan-perusahaan multinasional% dan suatu sistem komunikasi yang terbuka.an sebaliknya% kebijakan-kebijakan pembangunan yang berorientasi ke dalam jauh lebih menekankan pada pentingnya usaha-usaha negara-negara berkembang untuk meniptakan suatu pendekatan pembangunan mandiri yang benar-benar sesuai kebutuhan dan aspirasi pembangunannya agar mereka lebih mampu mengendalikan atau menentukan nasibnya sendiri. alam makalah ini kami akan membahas tentang kebijakan-kebijakan pembangunan yang berorientasi ke dalam (in)ard looking de*elopment poliies$ dimana merumuskan strategi substitusi impor. +erdasarkan permasalahan di atas% maka makalah ini mengambil judul ,Strategi Substitusi mpor.
1.2 Rumusan Masalah +erdasarkan latar belakang di atas% makalah ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut. "$ +agaimana gambaran umum dari impor/ 2$ +agaimana strategi dalam substitusi impor/ $ 1pa kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan impor/ #$ +agaimana kebijakan-kebijakan di bidang impor/
1.3 Tujuan Pembahasan 1dapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut. "$ ntuk mengetahui gambaran umum dari impor. 2$ ntuk mengetahui strategi dalam substitusi impor. $ ntuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan impor. #$ ntuk mengetahui kebijakan-kebijakan di bidang impor.
BAB PEMBAHA!AN
2.1 "ambaran Umum #ar$ m%&r
2.1.1 Pengert$an m%&r stilah impor berasal dari makna konseptual untuk memba)a barang dan jasa ke pelabuhan suatu negara (3oogle% 20"2$. engan demikian yang dimaksud dengan kegiatan impor adalah suatu kegiatan dalam perdagangan dengan ara membeli atau mendatangkan barang dari luar negeri untuk dimasukkan ke dalam negeri. Pengertian impor menurut ndang-undang Perpajakan adalah kegiatan atau akti*itas memasukkan barang dari luar )ilayah Pabean ndonesia (luar negeri$ ke dalam )ilayah Pabean ndonesia. Sedangkan daerah Pabean adalah )ilayah 4epublik ndonesia yang meliputi )ilayah darat% perairan% dan ruang udara di atasnya serta tempat-tempat tertentu di 5ona 6konomi 6ksklusi' dan 7andas Kontinen yang di dalamnya berlaku ndang-undang 8omor "0 tahun "99: tentang Kepabeanan.
2.1.2 !'arat(s'arat Menja#$ m%&rt$r Syarat bagi perusahaan untuk dapat melakukan impor adalah (ni*ersitas Kristen Petra% 20"2$! ". ;arus merupakan badan hukum. 2. Memiliki 1P (1ngka Pengenalan mpor$ atau 1PS (1ngka Pengenalan mpor Sementara$.
."00.000
#. Tidak pernah mengingkari atau membatalkan kontrak impor% keuali karena keadaan memaksa diluar kemampuan (force majeur).
2.1.3 )e*aj$ban Pela%&ran &leh m%&rt$r Menurut peraturan yang berlaku% setiap mportir Pemilik atau Pemegang 1PS?1P di)ajibkan untuk melaporkan hal-hal sebagai berikut! a$ ata dan in'ormasi mengenai kegiatan impornya apabila diperlukan oleh epartemen Perdagangan atau pejabat yang ber)enang. b$ Setiap perubahan atas alamat% bentuk badan hukum% pengurus perusahaan% agar memberitahukan kepada Kakan)il eperindag untuk penyesuaian pada 1PS?1P. $ Penghentian kegiatan mpor atau penutupan perusahaan% disertai dengan pengambilan 1P?1PS nya. d$ 1pabila ditetapkan sebagai mportir Terda'tar (T$% mportir Produsen (P$% atau 1gen Tunggal (1T$% mportir harus melaporkan kepada irektur mpor% epartemen Perindustrian Perdagangan tentang pelaksanaan mpornya selama (enam$ bulan.
2.1.+ !anks$ bag$ m%&rt$r Kepada mportir dapat dikenakan sanksi oleh epartemen Perdagangan% berupa penabutan 1PS?1P% apabila mportir yang bersangkutan! a. Sedang dalam proses pemeriksaan di dalam siding pengadilan karena didak)a telah melakukan tindak pidana ekonomi dll. b. Tidak melaksanakan mpor selama masa berlakunya 1PS. . Tidak memenuhi ke)ajiban pembayaran pajak% sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2.1., Barang(barang 'ang D$atur Tata N$aga m%&rn'a Terdapat beberapa jenis barang yang diatur tata niaganya oleh epartemen Perindustrian Perdagangan% termasuk tata niaga impornya.an untuk barangbarang tersebut hanya dapat di mpor oleh mportir tertentu yang ditetapkan di dalam aturan tata niaganya. 1ntara lain bah)a barang tersebut hanya boleh di impor oleh! mportir Terda'tar. mportir Produsen. Produsen mportir. 1gen Tunggal yang menjadi mportir.
mportir yang ditunjuk.
ntuk barang-barang yang diatur tata niaganya% +ank e*isa tidak diperkenankan membuka 7?@ mpor atau menyelesaikan trasaksi mpor yang diminta oleh nasabah% sebelum memenuhi ketentuan tata niaga dari barang mpor yang bersangkutan. an +ank e*isa )ajib menolak permintaan Pembukaa 7?@% jika atau permintaan penyelesaian suatu transaksi mpor yang diterima dari nasabah yang tidak berhak mengimpor barang yang diatur tata niaga impornya. @ontoh barang- barang yang diatur tata niaga mpornya antara lain! Tekstil dan produk tekstil yang dibuat dengan batik?bermoti' batik. 3aram yodisasi. @angkul.
iantara barang-barang yang dapat di mpor ke ndonesia% terdapat beberapa jenis barang yang dia)asi mutunya. Penga)asan mutu ini dilakukan oleh epartemen Perindustrian Perdagangan% dan barang tersebut harus memenuhi Standar Perdagangan yang ditetapkan oleh Menteri Perindustrian Perdagangan.Penga)asan mutu barang impor dimaksud dilakukan oleh epartemen Perindustrian dan Perdagangan dengan ara sebagai berikut! ". 1pabila pengimporan barang bersangkutan dilengkapi dengan 7KP (7aporan Kebenaran Pemeriksaan mpor$% maka penga)asan mutu barang diserahkan kepada Sur*eyor dipelabuhan muat barang bersangkutan denga berpedoman kepada SP yang ditetapkan oleh Menperindag. 2. ntuk barang impor yang telah beredar dipasaran% maka penga)asan mutunya dilakukan oleh Kan)il eperindag atau +alai Penga)asan Mutu +arang. . ntuk barang-barang tidak memenuhi SP% dan telah beredar dipasaran% maka! A +aarang tersebut )ajib diekspor kembali keluar negeri (direkspor$ atau A mportir akan diberikan sanksi yang diterapkan oleh Menperindag. Sejak berlakunya npres 8o.# tahun "9B:% atas barag-barang mpor ke ndonesia )ajib diperiksa Sur*eyor.Sur*eyor yang diberikan tugas untuk memeriksa barang mpor dimaksud ditunjuk sendiri oleh Pemerintah% dan biaya yang diperlukan untuk pemeriksaan dimaksud ditanggung atau dibayar seluruhnya oleh Pemerintah ndonesia. 1dapun pemeriksaan barang impor oleh Sur*eyor dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut! Pemeriksaan barang harus dilakukan di negara atau tempat asal barang. Pemeriksaan barang harus dilakukan sebelum pengapalan atau pegiriman barang
dilakukan. 1tas pemeriksaan barang bersangkutan% harus diterbitkan 7KP (7aporan Kebenaran
Pemeriksaan mpor$ oleh Sur*eyor atau per)akilannya yang melakukan pemeriksaan barang bersangkutan. an pemeriksaan barang dimaksud akan meliputi tentang kebenaran akan!
". Cenis barang. 2. Mutu barang. . Cumlah barang. #. ;arga satuan% harga total. :. +iaya tambang atau Dreight. . 8omor tari' pos atau nomor ;S (Harmonizes System) atau @@@8. E. TariF +ea Masuk (+M$% tariF PPn% PP8+M dan PPh pasal 22. +arang yang tidak )ajib diperiksa oleh Su*eryor antara lain! ". +arang dagang dengan nilai atau harga sebesar kurang dari S.>.:.000%2. +arang pindahan. . +arang diplomatik. #. Minyak mentah. :. Senjata dan alat perlengkapan 1+4. . +antua luar negeri yang bersi'at hibah kepada pemerintah ndonesia. =alaupun tidak di)ajibkan bagi Sur*eyor untuk memeriksanya% namun tetap masih berlaku ketentuan pemeriksaan leh +ea da @ukai di ndonesia. ⇒
2.1.- ara Pemba'aran #$ B$#ang m%&r Prosedur impor seara umum antara lain adalah (;utabarat% "99#$ ! ". mportir menempatkan order pada eksportir. 2. mportir meminta bank membuka 7?@ untuk eksportir (Opening Bank)% yang dapat bertindak sebagai paying bank. . mportir menyelesaikan persyaratan-persyaratan pembukaan 7?@ padaopening bank. #. mportir menerima pemberitahuan bah)a tibanya dokumen-dokumen pengapalan dari opening bank yang dikirim oleh advisingnegotiating bank. :. mportir mengelesaiakan 'ormulir-'ormulir impor dan perhitungan-perhitungan asuransi% bea masuk dan pajak. . mportir melakukan penyetoran pajak% bea ukai% dan lain-lain. E. mportir menebus dokumen-dokumen pengapalan dengan melakukan pembayaran% akseptasi pada opening bank sesuai syarat 7?@.
alam 1hsjar&1minullah(2002$% sistem atau ara pembayaran mpor di ndonesia tidak berbeda dengan ara pembayaran yang laGim berlaku di dunia perdagangan internasional. an pembayaran tersebut dapar dilakukan dengan tunai atau seara kredit. 1da beberapa ara pembayaran antara lain! ". Advance Payment (Pembayaran dimuka$ Pembayaran yang dilakukan lebih dulu sebelum barang dikirim oleh 6ksportir% dan perihal ini mengandung resiko yang ukup tinggi terhadap mportir? pembeli barang. 2. Letter of Credit (Kredit berdokumen$ Pembayaran yang ukup aman bagi kedua belah pihak% baik mportir maupun 6ksportir% karena dijamin oleh pihak +ank% dan pembayaran bagi 6ksportir dapat dilaksanakan apabila eksportir telah menyerahkan dokumen-dokumen yang disyaratkan dalam 7?@ kepada Paying +ank. . Collection Draft (=esel nkaso$ dengan kondisi! 6ksportir mengirimkan barang kepada pihak importer% sedangkan penagihannya dilakukan menggunakan dokumen-dokumen pengapalan barang yang dikirim. okumen-dokumen tersebut biayasanya terdiri dari !raft" #nvoice Bill of $ading dan dokumen lainnya yang pengiriminannya dapat dilakukan melalui +ank. (alam %ollection !raft ini ada 2 kondisi pembayarannya$ sebagai berikut! a$ !ocument &gainst 'ayment (?P$! @ara pembayaran ini didasarkan kepada penerimaan dokumen% yaitu dokumen pengapalan untuk mengambil barang oleh importer dan begitu pula sebaliknya penyerahan dokumen kepada importer yang hanya dilakukan apabila pihak importer telah melakukan pembayaran. b$ !ocument &gainst 'ayment (?1$! @ara pembayaran ini adalah didasarkan kepada aksaeptasi atau dengan kata lain penyerahan dokumen (dokumen pengapalan untuk pengambilan barang$% kepada pihak importer setelah importer mengaksep )esel?dra't yang bersangkutan. engan mengaksep dra't?)esel tersebut berate importer mengakui hutang dan akan membayar pada saat?tanggal jatuh tempo sebagaimana yang terantum dalam )esel?dra't tersebut. #. Open Account (Perhitungan Kemudian$ Pihak eksportir mengirimkan barangnya terlebih dahulu% sebelum adanya pembayaran dari importer?pembeli atau dibayar setelah barang dia terima. an ara ini mempunyai resiko ukup besar bagi eksportir% kalau terjadi importer tidak melakukan pemabayaran. :. Consigenment (Konsinyasi$ 1dalah penjualan barang titipan% dimana eksportir mengirimkan barang kepada importer% dan ini merupakan barang titipan untuk dijualkan.Kalau ada yang laku dijual baru uang tersebut ditrans'er ke eksportir.
Perihal impor dengan tanpa pembukaan 7?@% importir mempunyai ke)ajiban menyampaikan kepada eksportir dan sur*eyor di luar negeri. ;al-hal yang diperhatikan antara lain! ". 8ama +ank e*isa yang dipergunakan menyalurkan transaksi impornya di dalam negeri. 2. 4enana mpor +arang (4+$% yang menyebutkan! Cenis barang. Mutu barang. Cumlah barang. ;arga satuan barang. ;arga total barang. +iaya tambang (freigt). 8omor Tari' Pos (;S$. TariF +ea Masuk (+M$% Pajak Pertambahan 8ilai (PP8$% Pajak Penjualan +arang
Me)ah (PPn+M$% Pajak Penghasilan (PPh$ pasal 22% disertai dengan pemberitahuan. Keharusan pemeriksaan barang oleh sur*eyor sebelum baran' dikapalkan.
Prosedur impor barang dari luar negeri dapat diontohkan sebagai berikut! @ontoh! ndonesia sebagai negara importer. ". Terima asli dokumen lengkap dari eksportir melalui opening bank % dan kemudian importir mengisi 'ormulir pemberitahuan (P+$ yang dikeluarkan bea ukai. 2. Syarat-syaratnya antara lain! a$ 1danya 8P=P% SP% 1P% dll. b$ Surat Kuasa mportir untuk MK7?Dor)arder di atas kertas bermaterai ukup. $ mportir harus membayar PPn?PPh?+ea MasukH+iaya Pengesahan P+. d$ Mendapatkkan 8omor Master Perusahaan dari +ea @ukai (diurus Dor)arder$. e$ Pembayaran Pajak berdasarkan Tari' +ea Masuk ndonesia (#ndonesian ari* Book). . 7angkah-langkah dalam proses impor! a$ P+ sudah siap dan semua ke)ajiban pajak impor sudah dibayar. b$ Ke kantor +ea @ukai memba)a kelengkapan asli dokumen dan bukti Setoran Pajak 7unas di +ank% 8P=P% dll.
$ Kantor +ea @ukai akan mengijinkan mengeluarkan baran'% kalau ada bukti pemilikan barang (Bill os $ading)% dan barang keluar dari 3udang +ea @ukai. d$ +arang keluar melalui dua jalur% jalur ;ijau dan jalur Merah. e$ 1mbil .I. di Maskapai Pelayaran% langsung ke #nternational %ountiner erminal % untuk mengeluarkan barang dari gudang tersebut. '$ Kalau +ea @ukai sudah mengeluarkan Surat Perintah Pengeluaran +arang (SPP+$% berarti semua beres. g$ ntuk angkutan barang dari gudang pelabuhan sampai ke gudang importir ongkosnya ditanggung importir.
2.2 !trateg$ #alam !ubst$tus$ m%&r Todaro & Smith (200!"#$ menyatakan bah)a% para penganjur strategi subtitusi impor(import subtitution#S) peraya bah)a dalam menjalankan proses pembangunan% negara-negara unia Ketiga harus memulainya le)at penggantian berbagai maam produk kebutuhan yang sebelumnya mereka impor dengan produk-produk buatan dalam negeri. 7angkah ini bisa dia)ali dengan penggantian produk-produk konsumen yang sederhana (inilah subtitusi pertama$% hingga produk-produk manu'aktur yang menggunakan teknologi tinggi (subtitusi impor tahap kedua$.ntuk memperlanar usaha-usaha tersebut% pemerintah dari negara-negara berkembang yang bersangkutan harus melindungi sektor-sektor domestiknya dengan pengenaan tari' yang tinggi dan kuota untuk membendung masuknya produk impor yang berpotensi menyaingi produk-produk domestik. alam jangka panjang% para penyokong subtitusi impor menonjolkan man'aat dari di*ersiJkasi industri domestik (,pertumbuhan yang seimbang$ yang lebiih luas dan kemampuan mengekspor produk-produk manu'aktur yang semula diproteksi. Kemampuan itu sendiri mereka yakini bertolak dari telah terapainya skala ekonomis yang memadai% tingkat upah buruh yang murah% adanya eksternalitas positi' dari proses belajar dan bekerja seara bersamaan sehingga produsen domestik bisa menghasilkan output dengan harga yang lebih bersaing dengan harga-harga dunia. Strategi substitusi impor dikenal juga dengan istilah strategi 6orientasi ke dalam7 atau Inward Looking Strategy,yaitu suatu strategi industrialisasi yang mengutamakan pengembangan jenis industri untuk menggantikan impor produk$produk sejenis. Pada tahap a%al yang dikembangkan biasanya adalah industri ringan yang menghasilkan barang$barang konsumti&. Untuk memungkinkan menjadi besar industri$industri yang masih bayi "infant industry # biasanya dilindungi oleh pemerintah atau diproteksi sehingga tidak terlalu berat bersaing dengan produk impor misalnya dengan pengenaan tari& khusus4pajak impor " tariff barrier #. Sehingga harga barang impor mahal tak dapat bersaing dengan harga barang sejenis buatan dalam negeri. 8alaupun dalam praktik industri yang diproteksi ini bukannya membesar dan de%asa malah manja hingga tak maju$maju.
2.2.1 !ubt$tus$ m%&r/ Ber&r$entas$ ke Dalam teta%$ Mas$h Meman#ang ke Luar Todara & Smith (200!"#-"##$ menyatakan bah)a% selama dekade "9:0-an dan "90-an% negara-negara berkembang semakin tertekan menghadapi berbagai masalah ekonomi yang sangat pelik seperti terus berkurangnya pasar bagi ekspor komoditi-komoditi primer mereka% serta meningkatnya deJsit neraa pembayaran terutama pada pos neraa transaksi berjalan. +ertolak dari suatu keperayaan yang enderung bersi'at nai' mengenai kehebatan industrialisasi (misalnya! iming-iming potensi peningkatan nilai tukar perdagangan seperti yang ditekankan dalam argumen Prebissh-Singer$% perhatian negara-negara berkembang teralihkan ke suatu strategi yang disebut sebagai strategi industrialisasi subtitusi impor yang sangat menekankan pada upaya pengembangan sektor-sektor industri di daerah perkantoran. ;ingga sekarang% masih banyak negara-negara unia Ketiga yang memberlakukan strategi tersebut% dan hal itu didasarkan pada alasan-alasan dan pertimbangan politis maupun ekonominya sendiri% meskipun MD serta +ank unia tidak henti-hentinya mengingatkan besarnya resiko penerapan strategi semaam itu. ndustrialisasi subtitusi impor adalah serangkaian usaha untuk menoba mengalihkan komoditi-komoditi yang semula diimpor% biasanya adalah produkproduk manu'aktur% ke sumber-sumber produksi dan pena)aran dari dalam negeri.Tahapan pelaksanaan stratgei yang pertama biasanya adalah pemberlakuan hambatan tari' (tari* barriers) atau kuota terhadap impor produk-produk tertentu.Selanjutnya% hal tersebut disusun dengan membangun industri domestik atau pabrik-pabrik untuk memproduksi barang-barang tersebut% misalnya saja radio% sepeda% dan alat-alat rumah tangga bertenaga listrik. ;al tersebut biasanya dilaksanakan melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan asing yang didorong untuk membangun ka)asan dan unit-unit usahanya di negara yang bersangkutan% denan dilindungi oleh dinding proteksi berupa tari'. Selain itu% mereka juga diberi insenti'-insenti' seperti keringanan pajak% serta berbagai maam 'asilitas dan rangsangan in*estasi lainnya. Meskipun biaya-biaya produksi a)al mungkin lebih tinggi daripada harga impor% akan tetapi alasan-alasan ekonomi yang dijadikan landasan bagi pembangunan pabrik-pabrik yang menghasilkan barang subtitusi impor itu adalah bah)a pada akhirnya industri tersebut akan membuahkan keuntungan setelah berproduksi pada skala besar sehingga biaya-biaya lebih murah. nilah yang biasanya disebut dengan argumen industri muda (infant industry). Cika semuanya berjalan dengan lanar% maka pada gilirannya kondisi keuangan negara yang bersangkutan akan membaik dengan sendirinya% karena barang-barang konsumsi yang perlu diimpor semakin berkurang. Kombinasi kedua argumen tersebut sering dikemukakan bersamaan. Pada akhirnya% diharapkan industri yang masih muda (infant industry) tersebut akan tumbuh kuat dan mampu bersaing di pasar-pasar dunia. Pada )aktunya nanti% sektor-sektor industri tersebut akan menghasilkan banyak de*isa begitu sektor-sektor itu dapat menurunkan segala biaya produksi rata-ratanya sehinggga harganya menjadi ukup kompetiti'. Sekarang mari kita simak bagaimana teori proteksi (teory of protection) dapat menjabarkan keseluruhan proses tersebut seara gamblang.
2.2.2 Argumen Tar$0 n#ustr$ Mu#a #an Te&r$ Pr&teks$ Salah satu mekanisme pokok dalam strategi subtitusi impor adalah pemberlakuan tari' (tari*s) protekti' (berupa pajak atau bea masuk untuk setiap produk impor$ atau kuota (+uotas) (pembatasan jumlah atau *olume produk untuk setiap kurun )aktu tertentu$ pada industri subtitusi impor yang akan dioperasikan. Tindakan inilah yang melandasi beroperasinya industrialisasi subtitusi impor.Selanjutnya% logika ekonomi dasar atas dilaksanakannya proteksi tersebut adalah argumen industri muda yang telah disinggung sebelumnya. Menurut argumen ini% proteksi tari' atas produk-produk impor itu perlu diberlakukan demi memungkinkan perusahaan-perusahaan lokal pembuat produk sejenis buatan dalam negeri yang harganya masih lebih mahal itu untuk memperoleh )aktu dan kesempatan yang memadai guna mempelajari seluk-beluk bisnis produk tersebut dan menapai segala ekonomis yang ukup besar serta belajar sambil menerapkan pengalaman-pengalaman dari negara lain untuk menurunkan unit biaya dan harga jualnya. engan )aktu dan proteksi yang memadai% maka sektor-sektor industri muda tersebut pada akhirnya akan berkembang sehingga mampu bersaing dengan produk-produk sejenis buatan negara-negara lain. Pada saat itu% industri tersebut tidak memerlukan proteksi. Pada punaknya% seperti yang terjadi di Korea Selatan dan Tai)an% para produsen domestik tersebut akan mampu memproduksi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik tari'% tetapi juga untuk ekspor ke negara-negara lain di seluruh dunia. ;al ini bisa ter)ujud karena produsen telah mampu menghaslikan produk tersebut dengan struktur biaya yang sangat murah sehingga harga yang dita)arkannya sangat kompetiti' dan mampu menembus pasar-pasar eksternal. Cadi% bagi kebanyakan negara-negara berkembang % setidaknya seara teoritis% stategi industrialisasi subtitusi impor tersebut dipandang sebagai syarat utama yang harus dipenuhi sebelum mereka mulai melaksanakan strategi industrialisasi promosi ekspor. 1tas dasar alasan inilah% dan beberapa alasan lainnya (misalnya% keinginan untuk lebih mandiri di bidang industri manu'aktur% kebutuhan untuk membangun industri domestik% atau sekedar untuk menerapkan tari' demi meningkatkan pemasukan pajak bagi kas negara$% maka banyak pemerintahan negara-negara unia Ketiga merasa tertarik dan menerapkan strategi industrialisasi subtitusi impor tersebut. i atas ini merupakan kur*a standar dari pena)aran dan permintaan untuk sebuah sektor industri (misalnya sektor industri sepatu$ seandainya di dunia ini tidak ada perdagangan internasional.1rtinya% negara-negara berkembang tersebut adalah perekonomian tertutup. Titik ekuilibrium atas harga dan kuantitas produksi negara-negara berkembang itu adalah dan . Cika kemudian negara ini membuka perekonomiannya (terlibat seara akti' dalam kegiatan perdagangan internasional$% peranannya relati' sangat keil dibandingkan dengan kekuatan pena)aran dan permintaan dunia.a tidak akan mampu mempengaruhi harga dan kuantitas produksi dunia. Ileh karena itu ia menghadapi kur*a permintaan yang elastis sempurna yang disimbolkan dengan bentuk kur*a yang horisontal. alam kalimat lain% ia selalu bisa menjual (atau membeli$ produk sepatu sebanyak yang ia inginkan pada tingkat harga yang lebih rendah yang berlaku di pasar dunia
daripada tingkat harga yang berlaku di pasar domestiknya% yaitu . Cadi% pada tingkat harga dunia tingkat atau kuantitas permintaan konsumen akan meningkat% yakni dari menjadi . Selisih antara kuantitas yang akan dipasok oleh produsen domestik pada tingkat harga dunia yang lebih murah tersebut ( $ dan kuantitas yang diminta para konsumen domestik ( $ merupakan jumlah atau kuantitas impor. Pada Peraga -"% kuantitas itu dilambangkan oleh garis ab. ihadapkan pada kemungkinan merosotnya produksi serta lapangan kerja domestik sebagai akibat dari berlangsungnya perdagangan internasioanal dan bertolak darikeinginan untuk memperoleh perlindungan bagi industri sepatu domestik% maka para produsen lokal berusaha mendapatkan dukungan dan bantuan pemerintahnya.ampak pengenaan tari' sebesar nampak pada gambar. Tari' tersebut menyebabkan harga domestik atas produk sepatu (khususnya sepatu impor$ langsung mengalami kenaikan dari menjadi . engan demikian A ("H $. Para konsumen domestik selanjutnya harus membayar harga yang lebih tinggi. Ileh karna itu kuantitas permintaan menurun dari menjadi . Produsen domestik dapat mengembangkan produksinya dari sampai .
2.2.3 !trateg$ n#ustr$al$sas$ !ubst$tus$ m%&r #an Has$l(has$ln'a Sebagian pengamat sependapat bah)a penerapan stratgi industrialisasi substitusi impor di sejumlah besar negara-negara berkembang% terutama di negara-negara 1merika 7atin telah menunjukkan ketidakberhasilannya. Seara spesiJk% munul lima dampak negati' yang tidak diharapkan. ampak tersebut meliputi! ".
Perusahaan-perusahaan yang berkeimpung dalam sektor-sektor yang diproteksi itu% ternyata menyalahgunakan segala perlindungan dan kemudahan yang disediakan pemerintah. Sehingga operasi bisnisnya menjadi tidak eJsien dan terlalu boros.
2.
Pengambil man'aat utama dari proses substitusi impor adalah perusahaan asing yang sudah beroperasi sejak lama. Mereka paling mampu untuk mengambil man'aat dari segala kesempatan ekonomis.
.
paya substitusi impor hanya dilaksanakan dengan adanya impor barang-barang modal dan barang-barang setengah jadi. mpor dilaksanakan oleh perusahaanperusahaan asing dan domestik yang sering kali dibiayai dengan subsidi dari pemerintah. ntuk kasus dari perusahaan asing% sebagian besar impornya merupakan produk induk prusahaannya dan dari anak perusahaan lainnya yang berada di negara-negara lain.hal ini memba)a dua akibat negati'% yang pertama yaitu industri substitusi impor kebanyakan merupakan sektor industri padat modal yang dibangun untuk melayani kebiasaan konsumsi orang-orang kaya% sementara peniptaan kesempatan kerja baru sangat terbatas. Kedua% jauh dari tujuan untuk memperbaiki neraa pembayaran negara-negara berkembang% industri substitusi impor yang kemudian sering kali tidak terkendali itu justru turut memperburuk kondisi serta disekuilibrium neraa pembayaran.
#.
itimbulkan oleh penerapan strategi substitusi impor yaitu meningkatnya tekanan terhadap ekspor komoditi primer tradisional. alam rangka mendorong industri manu'aktur domestik melalui impor barang-barang modal dan setengah jadi yang
murah% pemerintah sengaja menetapkan kurs% patoka nilai bagi +ank Sentral suatu negara untuk membeli atau menjual mata uang asing-resmi yang berlebihan (overvalued$ terhadap mata uang domestik. ampak neto yang ditimbulkan oleh penetapan nilai tukar resmi yang berlebihan ( overvalued$ terhadap kebijakan substitusi impor adalah meningkatnya penggunaan metode-metode produksi yang serba padat modal (karena harga impor barang modal telah dibuat menjadi lebih rendah$ sehingga merugikan sektor ekspor komoditi primer tradisional karena harga ekspor dalam mata uang asing meningkat seara artiJsial. :.
Substitusi impor dalam praktiknya justru sering menghambat industrialisasi itu sendiri.
2.2.+ !truktur Tar$0 #an Pr&teks$ E0ekt$0 Pemerintah memberlakukan tari' dan kuota pada barang-barang impor dengan berbagai alasan.;ambatan tari' sengaja dipanangkan dengan maksud meniingkatkan pendapatan (pajak$ pemerintah. Pada kenyataannya% karena adanya kesulitan-kesulitan administrati' dan politis dalam mengumpulkan pajak-pajak penghasilan% maka pajak yang dikenakan terhadap impor dengan presentase tertentu merupakan salah satu ara atau sumber utama peningkatan pendapatan pemerintah yang termudah dan sangat eJsien. Tari' juga dapat ber'ungsi menghambat impor barang-barang yang tidak perlu (biasanya barang-barang konsumsi yang mahal$.engan adanya pembatasan impor% baik dengan pemberlakuan kuota ataupun tari'% maka pemerintah negara yang bersangkutan lebih leluasa dalam melakukan upaya-upayanya untuk memperbaiki keseimbangan dan kondisi neraa pembayaran.Seperti juga dengan penetapan nilai tukar resmi yang lebih tinggi dari yang seharusnya% ketentuan tari' juga dapat dipakai untuk memperbaiki dasar-dasar perdagangan suatu negara.Meskipun demikian% bagi sebuah negara keil yang tidak mampu mempengaruhi harga ekspor dan impor di pasar-pasar internasioanal% *aliditas argumen penetapan tari' sangat terbatas dan masih sangat perlu diperdebatkan. Terlepas dari alatnya yang digunakan untuk membatasi impor% pembatasanpembatasan tersebut selalu melindungi perusahaan domestik dari tekanan-tekanan persaingan para produsen dari negara-negara lain. ntuk mengukur kadar atau tingkat proteksi% perlu mempertanyakan seberapa banyak restriksi tersebut dapat menyebabkan harga-harga barang impor di dalam negeri melebihi harga yang sebenarnya seandainya proteksi itu tidak ada. tulah yang dimaksud dengan kadar% bobot% atau tinggkat proteksi. 1da dua ara pengukuran bobot proteksi% yaitu% tingkat proteksi nominal dan tingkat proteksi e'ekti'. Tingkat proteksi nominal memperlihatkan bobot proteksi (dalam angka-angka persentase$ berdasarkan seberapa jauh protteksi tersebut menimbulkan selisih atau perbedaan antara harga barag-barang impor di pasar domestik dengan harga yang sebenarnya akan terjadi bila proteksi itu ditiadakan. engan demikian% tingkat tari' nominal t menunjukkan harga akhir (,nal$ dari komoditi-komoditi yang bersangkutan. t-
1dapun p dan padalah harga-harga output industri per unit% masing-masing dengan dan tanpa proteksi. Sebaliknya% tingkat proteksi e'ekti' menunjukkan angka-angka persentase atas niali tambah pada setiap tahapan proses tertentu dalam industri domestik yang melebihi nilai tambah dalam kondisi tanpa proteksi. g1dapun v dan v adalah nilai tambah atas setiap unit output% masing-masing dengan dan tanpa proteksi tari'. Sebagian ekonom berpendapat bah)a tingkat proteksi e'ekti' merupakan suatu konsep yang lebih berman'aat sebagai ukuran untuk mengetahui kadar proteksi dan dorongan yang diberikan oleh struktur tari' suatu negara kepada sektor-sektor industri manu'aktur dalam negaranya. Pendapat tersebut bertolak dari kemampuan tingkat proteksi e'ekti' dalam menunjukkan e'ek atau dampak neto yang ditimbulkan oleh proteksi tersebut terhadap masing-masing perusahaan atas pemberlakuan proteksi tersebut terhadap impor input atau output industri manu'aktur. +agi kebanyakan negara% baik yang masih berkembang atau yang sudah maju% tingkat proteksi e'ekti' pada umumnya melebihi tingkat nominal. ari sekian banyak implikasi yang munul dari analisis atas struktur tari' e'ekti' *ersus tari' nominal di negara-negara berkembang%ada duahal yang penting. Pertama% kebanyakan pemerintahan di negara-negara berkembang% dalam melaksanakan pogram-program industrialisasinya% biasanya bertumpu pada strategi atau langkah-langkah substitusi impor dengan penekanan utama terhadap produksi barang-barang konsumsi karena pasarnya sudah tersedia.Sebagian penyebab dari kurang berhasilnya industrialisasi negara-negara berkembang adalah karena struktur tari' di negara-negara berkembang ternyata jauh melampaui tingkat produksi sektor industri barang jadi% sedangkan barang-barang setengah jadi dan barang modal kurang mendapat proteksi yang e'ekti'. Kedua% meskipun tingkat proteksi nominal yang ada di negara-negara maju terhadap impor dari negara-negara berkembang kelihatannya relati' rendah% tetapi sesungguhnya tingkat proteksi e'ekti'nya ukup tinggi.mpor atas bahan-bahan mentah seperti biji kakao dan gula biasanya bebas dari pungutan tari'% sementara impor barang barang yang diproses (produk olahan alias produk manu'aktur$% seperti kopi bubuk% minyak kelapa% mentega% serta oklat siap santap dikenakan tari' nominal yang kelihatannya rendah. Teori proteksi e'ekti' menunjukkan bah)a jika dikombinasikan dengan tari' nominal sebesar nol yang dikenakan terhadap bahan-bahan mentah% maka tari' yang rendah terhadap bahan baku impor akan menerminkan tari' proteksi e'ekti' yang ukup besar. Cadi ringkasnya%argumentasi standar bagi pemberlakuan proteksi melalui pengenaan tari' di negara-negara berkembang mempunyai # komponen utama% diantaranya! ".
Pungutan pajak (bea$ dari transaksi-transaksi perdagangan internasional merupakan sumber penghasilan utama bagi pemerintah dari sebagian negaranegara berkembang.
2.
7arangan impor merupakan sallah satu bentuk tanggapan atau reaksi terhadap kronisnya masalah keseimbangan neraa pembayaran dan masalah utang.
.
Proteksi terhadap barang-barang impor merupakan ara yang paling penting dalam rangka menumbuhkan skala ekonomis% eksternalitas positi'% serta kemandirian industri dan menanggulangi masalah ketergantungan ekonomi yang dihadapi oleh negara-negara unia Ketiga pada umumnya.
#.
engan melaksanakan pembatasan impor% negara-negara berkembang lebih dapat menentukan kondisi dan masa depan perekonomiannya sendiri% sambil mendorong pengusaha asing menanamkan modalnya seara langsung pada sektorsektor industri substitusi impor di dalam negeri agar menghasilkan keuntungan yang lebih banyak% sehingga dengan demikian meningkatkan potensi tabungan domestik dan pertumbuhan ekonomi di masa-masa yang akan datang.
2.3 )en#ala()en#ala 'ang D$ha#a%$ #alam Pelaksanaan m%&r 2.3.1 T$mbuln'a !ubst$tus$ m%&r Pada umumnya negara sedang berkembang (8S+$% memajukan industrialisasi di negaranya dengan harapan akan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. ndustrialisasi dilakukan melalui dua ara% yaitu substitusi impor dan di*ersiJkasi impor. Penyelenggaraan industrialisasi membutuhkan banyak perlengkapan kapital% akan tetapi kebanyakan negara sedang berkembang belum mampu membuat perlengkapan kapital seara mandiri. ntuk memenuhi kebutuhan perlengkapan kapital% negara akan mengekspor barang primernya agar dapat mengimpor dengan barang kapital. Cadi perekonomian negara sedang berkembang dibangun atas dasar ekspor produksi barang impornya.Kebutuhan barang kapital negara sedang berkembang berkelanjutan dengan kebutuhan negara maju untuk memelihara kelangsungan produksi barang-barang primer.Karena terlalu 'okus pada produksi primer untuk diekspor% negara berkembang mengalami ketidakstabilan pendapatan dalam pembangunan ekonominya. Ketidakstabilan pendapatan ini disebabkan oleh! a$ Persaingan barang impor semakin besar. b$ 8ilai tukar barang impor negara berkembang rendah. $ Dluktuasi harga produksi primer di pasar dunia. ntuk mengatasi kesulitan pendapatan de*isa dan penggunaannya% substitusi impor dan di*ersiJkasi ekspor merupakan ara baik mengatasi masalah tersebut. Melalui di*ersiJkasi ekspor negara tidak hanya terpaku pada satu atau dua maam barang ekspor% sehingga bila terjadi kerugian pada satu barang dapat diimbangi dengan keuntungan dari barang lainnya. Karena dasar tukar barang industri lebih tinggi dari barang produksi primer% negara dapat menghasilkan sendiri barang kebutuhannya% hal tersebut akan mengurangi pengeluaran. Masalah yang terjadi pada ekspor industri primer mengakibatkan kenaikan ekspor lebih lambat daripada kenaikan impor. ni disebabkan oleh elastisitas pendapatan lebih rendah akan
permintaan impor terhadap barang produksi primer. 4endahnya elastisitas pendapatan terhadap impor produksi primer di negara maju disebabkan oleh! a$ Kenaikan produksi barang primer di negara maju. b$ Perubahan pola konsumsi yang menurunkan hasrat mengkonsumsi. $ Kemajuan teknologi yang mengurangi kebutuhan bahan baku. d$ Perkembangan bahan sintetis. e$ iberlakukan peraturan yang membatasi impor barang produksi impor *ingginya elastisitas pendapatan terhadap impor barang produksi di -egara berkembang disebabkan oleh' a# ertambahnya jumlah penduduk dan berlakunya e&ek pamer internasional. b# Kebutuhan barang produksi semakin besar. c# Usaha meningkatkan hasil produksi primer guna meningkatkan pendapatkan devisa. d# ,orongan untuk mendirikan industry subtitusi impor dan industry ekspor erhasilnya pembangunan ekonomi negara maju dimulai dengan industrialisasi dengan menciptakan produk untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Setelah subtitusi berhasil sebagian hasilnya diekspor ke luar negeri dan ditukarkan dengan barang kebutuhan pembangunan. -egara berkembang selain mengimpor barang industri juga mengekspor bahan makanan. Industri subtitusi impor memerlukan banyak banyak alat dan mesin serta bahan makanan. ,alam pelaksanaannya dibutuhkan banyak devisa untuk mengimpornya dan memicu dinaikkannya pendapatan sektor ekspor. Kalau negara tidak berhasil menaikkan pendapatan ekspornya terpaksa harus mengadakan pinjaman luar negeri. Pada a%alnya industrialisasi didasarkan atas pasar dalam negeri dalam bentuk barang substitusi impor. !danya pasar tersebut mendorong industry substitusi impor berkembang lebih pesat apabila disertai suatu proteksi sehingga akan menghemat penggunaan devisa. ,evisa yang dihemat dapat digunakan untuk mengimpor barang kapital dan barang lainnya yang belum dapat diproduksi sendiri.
2.3.2 )en#ala()en#ala %a#a Pelaksanaan !ubst$tus$ m%&r Permasalahan struktural pada industri ndonesia yakni! •
Tingginya tingkat konsentrasi dalam perekonomian dan banyaknya monopoli% baik yang terselubung maupun terang-terangan pada pasar yang diproteksi.
•
ominasi kelompok bisnis pemburu rente ( rent/seeking$ ternyata belum meman'aatkan keunggulan mereka dalam skala produksi dan kekuatan Jnansial untuk bersaing di pasar global.
•
7emahnya hubungan intra industri% sebagaimana ditunjukkan oleh minimnya perusahaan yang bersi'at spesialis yang mampu menghubungkan klien bisnisnya yang berjumlah besar seara eJsien.
•
Struktur industri ndonesia terbukti masih dangkal% dengan minimnya sektor industri menengah.
•
Masih kakunya +M8 sebagai pemasok input maupun sebagai pendorong kemajuan teknologi.
•
n*estor asing masih enderung pada orientasi pasar domestik (in)ard oriented$% dan sasaran usahanya sebagian besar masih pada pasar yang diproteksi. Selain itu struktur industri di ndonesia enderung oligopolistik dengan alasan sebagai berikut!
•
1danya proteksi (tata niaga$
•
+esarnya modal yang diperlukan untuk in*estasi
•
Tingginya teknologi yang digunakan
•
1danya pre'erensi terhadap produk. Seara sederhanapermasalahan yang dihadapi dalam usaha meningkatkan substitusi impor antara lain!
a$ Kualitas barang yang dihasilkan. Kebanyakan kualitas barang yang dihasilkan dalam negeri sering kali lebih rendah dibandingkan barang impor. Kualitas yang rendah akan menurunkan keperayaan konsumen di luar negeri. b$ +iaya produksi. Pada tahap a)al industrialisasi membutuhkan banyak modal dan apital yang dibutuhkan juga banyak.7angkanya 'aktor apital pada 8egara berkembang memaksa untuk mendatangkan apital dan tenaga ahli dari luar negeri.Sebagai hasil dari multplier eFek itu tidak dapat ditekan biaya produksinya% sehingga mengakibatkan harga lebih mahal dibanding produk impor. $ 6Jsiensi alokasi 'aktor produksi. alam suatu perkembangan ekonomi diperlukan berbagai maam 'aktor% antara lain! 'aktor kapital% 'aktor tenaga kerja% 'aktor sumber daya alam% serta 'aktor )iras)asta dan teknologi. d$ Kapital. Pada -egara berkembang &aktor kapital merupakan &aktor langka. -amun seringkali penggunaannya kurang e&isien. Untuk mendorong mandirinya industri substitusi impor dapat diterapkan proteksi. e#
*enaga kerja. !ngkatan tenaga kerja negara berkembang pada umumnya kurang terdidik. Untuk mengatasinya perlu mendidik tenaga kerja yang ada ataupun dengan mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri. -amun mendatangkan tenaga ahli dari luar seringkali mengkonsumsi kapital.
Sumber daya alam.
-egara berkembang mempunyai sumber daya alam yang potensial. -amun baru sedikit yang diolah. Untuk mengolahnya membutuhkan teknologi dan kemampuan %iras%asta yang memadai. 2endaknya dipilih secara selekti& sumber daya mana saja yang potensial mendukung perekonomian. g# 8iras%asta dan teknologi. 9umlah %iras%asta masih belum tercukupi ini karena mungkin terbentur oleh keadaan sosial$budaya sistem politik ataupun adat$ istiadat setempat. Penggunaan %irasa%asta harus see&isien mungkin dengan pertimbangan berbagai alternative.
2.3.3 M&t$0(m&t$0 !ubst$tus$ m%&r +erikut ini merupakan moti'-moti' dari strategi substitusi impor! a$ +agi negara berkembang% substitusi impor dimaksudkan untuk mengurangi atau menghemat penggunaan de*isa. e*isa merupakan barang langka bagi negara berkembang% maka dalam penggunaannya harus selekti'. Penggunaan de*isa lebih ditekankan pada proyek-proyek yang mengurangi de*isa namun memberikan hasil ukup dan dapat menambah penghasilan de*isa. b$ Substitusi impor timbul bila pemerintah suatu negara berusaha memperbaiki neraa pembayarannya% baik melalui kuota maupun tari'. Kebijakan maam ini akan mengurangi jumlah barang impor namun permintaannya masih besar. 8egara akan berinisiati' untuk menghasilkan barang pengganti. ;al ini akan meningkatkan keuntungan sektor industri. $ +eberapa negara mengadakan industrialisasi dengan tujuan memenuhi kebutuhan dalam negeri dan adanya semangat kemerdekaan inta produk dalam negeri. Keadaaan ini mendorong timbulnya substitusi impor pada barang konsumsi pokok maupun barang kapital. Cadi industri substitusi impor dalam kasus ini tidak terlalu mempertimbangkan biaya% yang penting tujuan politis dapat terapai melalui usaha sendiri. d$ 1nggapan bah)a industri subtitusi impor bukan untuk mengurangi atau mengganti barang impor% namun karena pemerintah bertujuan untuk mengembangkan perekonomian dalam negeri. 1danya substitusi impor akan diperoleh keuntungan% berupa penghematan de*isa atau pertumbuhan in'rastruktur. Kadang kenyataan tidak sama dengan konsep teori. =alaupun menurut teori menguntungkan% pada kenyataannya hasil yang diapai tidak seperti harapan.ni dikarenakan ada permasalahan dalam menghasilkan substitusi impor.
2.+ )eb$jakan()eb$jakan #$ B$#ang m%&r Kebijakan di bidang impor meliputi! ". Tari' perdagangan
Perpajakan yang dikenakan dalam transaksi perdagangan merupaka hal yang sudah lama sekali dikerjakan bahkan sama tuanya dengan perdagangan itu sendiri. Khusus mengenai tariF% biasanya terkandung maksud yaitu untuk sumber penghasilan 8egara% alat melaksanakan proteksi% dan perbaikan neraa pembayaran. Tari' disini memiliki arti da'tar segala jenis barang-barang yang dikenakan beban pajak% baik pajak impor maupun ekspor% ataupun berupa pajak transit (pajak yang dikenakan atas barang yang melalui 8egara tersebut% tetapi tujuan yang sebenarnya ialah 8egara lain$. Suatu 8egara yang ingin menggunakan tariF sebagai instrument kebijakan perdagangan akan menghadapi berbagai masalah yang harus diselesaikan% yaitu sistem perhitungan beban tariF yang dikenakan pada barang-barang. +iasanya ada tiga kemungkinan! a. b. .
1d*alorem% yaitu pajak yang dikenakan atas dasar prosentase dari harga barangbarang yang diimpor. Speial duties% yaitu bila pajak itu dipungut atas dasar jumlah atau *olumenya. @ompound duty atau speiJ ad*alorem% yaitu gabungan antara ara pertama dan ara kedua.
2. Kuota Selain tariF yang banyak menjadi alat kebijakan perdagangan% masih banyak ara lain kadang-kadang lebih e'ekti' daripada tariF% diantaranya ialah maammaam kuota impor yang meliputi! a.
b.
.
d.
nilateral kuota% yaitu penetapan jumlah impor yang diperbolehkan dalam suatu 8egara yang tanpa konsultasi atau tanpa perjanjian% baik bersi'at bilateral maupun multilateral% dengan 8egara-negara lai. 7iening kuota% yaitu suatu ara mengatur jatah impor dengan mengeluarkan surat-surat ijin tertentu atau lisensi agar jumlah impor yang terbatas itu dapat menemui sasaran yang tepat% baik pada importer yang dianggap tepat ataupun jenis barangnya. TariF kuota% yaitu jenis kuota impor yang menghendaki sebelum jumlah impor yang ditentukan terapai% maka setiaptransaksi impor tidak dikenakan tariF atau hanya dengan tariF yang rendah. Loluntary eport kuota% yaitu pembatasan ekspor yang dilakukan oleh 8egara eksportir sendiri setelah mengadakan perjanjian dengan 8egara importir mengenai jenis-jenis barang tertentu.
BAB )E!MPULAN
." mpor adalah suatu kegiatan dalam perdagangan dengan ara membeli atau mendatangkan barang dari luar negeri untuk dimasukkan ke dalam negeri. .2 Para penganjur strategi subtitusi impot (import subtitution#S) peraya bah)a dalam menjalankan proses pembangunan% negara-negara unia Ketiga harus
memulainya le)at penggantian berbagai maam produk kebutuhan yang sebelumnya mereka impor dengan produk-produk buatan dalam negeri. . Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan impor meliputi permasalahan struktural pada industri ndonesia dan selain itu struktur industri di ndonesia enderung oligopolistik. .#. Kebijakan di bidang impor meliputi tariF perdagangan dan kuota.