Kayu aga villa Arsitek : Yokasara International A.A Yokasara (desainer), Iwan Sastrawan (principal arsitek), Laksana Eka Lanus ( proyek arsitek), Agung Miar Kusuma (Interior arsitek) Pemilik : Alberto Agazzi Pembangunan : selesai tahun 2008 Lokasi : Kayu tulang, Canggu, Bali.
Why does it look nice? Bentuk bangunan nya dapat dikatakan sangat unik, konsep lanskap dari desain bangunan ini sangat menyatu dengan alam. What sets it apart from other similar building? Dapat kita lihat dan ketahui bahwa di Bali sendiri memiliki peraturan daerah yang mengatur tentang pembangunan yang berdasarkan kepada arsitektur tr adisional bali sebagai upaya pelestarian budaya dan identitas sebuah provinsi. Oleh Karena itu, tidak dipungkiri adanya peraturan ini membuat nilai keistimewaan tersendiri bagi pulau Bali. Bangunan-bangunan yang berdiri di pulau Bali sangat mencerminkan akan arsitektur tradisional bali walau tidak di pungkiri globalisasi memiliki peran yang sangat besar dalam pengembangan transformasi arsitektur di Bali. Kayu Aga Villa membuktikan bahwa arsitektur modern mampu berdiri tanpa menghiraukan nilai-nilai arsitektur tradisional bali. Tanpa disadari Kayu Aga Villa mampu menerjemahkan filosofi dari arsitektur tradisional Bali yang diterapkannya pada rancangan desain villa ini. Sekilas sangat tampak bahwa villa ini sama sekali tidak menampilkan ATB secara visual, tidak adanya ornament, ukiran, maupun patung membuat bangunan ini sama sekali tidak mengidentitaskan bangunan Bali, namun jika dilihat dan ditinjau lebih teliti lagi, akan tampak bahwa pembagian ruangan didasarkan pada konsep sanga mandala. Konsep ini menjadikan bangunan ini lebih istimewa ketika arsitektur lanskap turut andil dalam peran penting dalam perancangan bangunan. How is it constructed? arti kata dibalik dibalik penamaan ‘ Kayu Aga Villa’ diambil dari nama lokasi ‘Kayu Tulang’ dan nama pemilik ‘Alberto Agazzi’ sehingga diputuskan untuk memberi nama ‘Kayu Aga’. Jika diamati lebih lanjut pemakaian material bamboo lebih berperan menjadi sebuah aksen yang sangat menonjol dan menarik di kesatuan villa ini. Walaupun secara kuantitas tidak dominan, tapi sangat mengunadang. Merujuk pada gambar site plan, ada empat zona yang dirangkum dalam zona dasar kompleks bangunan ini. Keempat zona terseut adalah sebagai berikut : -
Zona 1 :Barrier tapak dari bising dan area servis , gerbang utama tapak tapak
-
Zona 2 : Courtyard barat merupakan barrier lapisan kedua sekaligus sirkulasi menuju pavilion utama Pada zona ini, emosi mulai terbangun dengan per mainan lanskap. Adanay pergola yang dirancang terputus pada sebuah titik yang langsung mengarah pada area terbuka hijau. Namun, timbul
pertanyaan, mengapa pergola yang dasarnya ber fungsi melindungi dari panas dan hujan, diputus begitu saja men uju alam terbuka? “ romantisme nya memang disitu. Arsitektur senantiuasa juga mengaajk manusia sebagai penghuni alam untuk lebih peka terhadap Bahasa alam. Supaya kulit manusia sensitive merasakan hujan, paans , dingin. Tak perlu takut itu adlaah bentuk dialog antara manusia dan alam. Sebagai arsitek, kita seharusnya mengakomodasi pengalaman sperti itu, bukan menjauhkannya (A. A. -
Yokasara) Fungsi public (pavilion utama) Zona ini merupakan zona klimaks, dimana ditemui ruang utama sebagia area puyblik yang berwujud sebagai pavilion dua lantai. Pavilion ini ber funsi sebagai ruang keluarga dan are a makan. Sementara lantai diatasnya merupakan ruang studio dan roof garden. Pavilion ini seperti sebuah shelter. Sebuah ruang yang dilindungi oleh atap dan hanya sedikit bagian yang dilindungi oleh dinding. Berbeda dengan bangunna yang tertutp dengan dinding, disini peghuni akan merasakan berbagai suasana hari, ketika matahari terbit, terbenam, siang hari, hujan, komposisi awan yang berubah – ubah, angina, bahkan pelangi. Disini alam dilukiskan begitu saja menjadi sebuah dekorasi yang mengesankan. Penghuni hanya menikamtinya, mudah. Hal menarik lainnya adalah sebuah tangga yang seolah melayang diatas kolam berbentuk elips. Railing bamboo dan struktur tangga yang dibuat seperti benang acak. Dari Bahasa bentuk pun,.
-
Bagian tangga ini dibuat menonjol. Area privat yang bersifat meditative dan area relaksasi Pada area ini memiliki fasilitas seperti kolam renang, area hijau, dan sebuah bale yang mendukung fungsi area, yaitu relaksasi. Area privat berupa kamar tidur tersebar di empat sudut tapak sehingga mendapat area pemandangan dan suasana yang berbeda-beda.
Dominasi area hijau tampak jelas dari tersebarnya massa bangunan di beberapa penjuru tapak dann disatukan dengan jalur semacam pergola maupun pathaway terbuka. Dengan luasan yang cukup besar, hal yang ingin disuguhkan oleh Yokasara adalah pengalaman ‘bertamasya ruang’, menikmati ruang sambal berjalan-jalan. Would it work with your design? Kayu Aga Villa merupakan contoh yang dapat ditiru dalam konsep desain villa yang sedang saya rancang. Mengapa? Alasan utamanya adalah tidak lain Karena konsepnya yang memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan bangunan-bangunan lainnya. Mengutip dari kata-kata Ridwan kamil yang juga seorang arsitek bahwasanya arsitektur tradisional penting untuk dipelajari namun itu sudah merupakan dari bagian sejarah, tidak harus selamanya kita mencontoh apa yang ada terdahulu Karena tidak mungkin akan selamanya kita membangun yang tradisional terlebih di era modern seperti ini, biarlah bangunan tradisional dilestarikan oleh pemerintah sebagaimana mestinya. Tugas kita adalah bagaimana menafsirkan filosofi yang terdahulu kedalam rancangan arsitektur kita sekarang. How did the architect make the building success? Bakat artistic seorang maestro Yokasara sangat tergambar dalam visualisasi Kayu Aga Villa yang dirancang untuk seorang pengusaha Italia bernama Alberto Agazzi. Alasan di balik rencana bentuk ini sangat sulit untuk dipahami. Adanya alasan yang mendasari adalah filosofi dari arsitektur tradisional bali, dimana kegiatan atau aktivitas ditempatkan pada ruang yang berbeda, tetapi setiap kemiripan dengan bentuk tradisional ditumbangkan oleh apa yang pada awalnya melihat sebuah susunan acak dari dinding
melengkung berliku-liku yang berfungsi untuk menyatukan berbagai elemen tetapi sekaligus untuk memisahkan kegiatan. Yokasara jelas sekali mampu menerjemahkan filosofi arsitektur tradisional Bali dengan caranya sendiri, menciptakan hal yang berbeda dan membuatnya istimewa tanpa mengeksploitasi alam. Bahasa arsitektur yang terlahir pada fasad bangunan benar-benar modern dan proses desain dijelaskan dalam hal tanggapan rasional kepada perancangan tapak dan iklim, tapi pada akhirnya villa ini mampu menciptakan sebuah tempat visual yang menyenangkan dengan suasana hati yang berbeda dengan segudang dan emosi. Why is it a negative precedent? Saya tidak tahu mengapa pertanyaan ini muncul, bagi saya bangunan ini jelas merupakan salah satu contoh terbaik dalam mendesain sebuah perancangan villa. Is the design good? Lokasi bangunan yang beradai di desa di Bali, Kayu Aga adalah sebuah karya master piece dari seorang arsitek Yokasara. Desain Konsep Kayu Aga Villa tidak perlu diragukan lagi keindahannya. Bangunan ini memiliki indoor and outdoor layout dengan strukturnya yang menarik perhatian. Bangunan ini juga berkomunikasi dengan bahasanya sendiri, Karena proses yang dilakukan pertama kali ketika merasakan tapak ini adalah harus menciptakan sequence atau alur yang bvercerita tentang masing-masing suasana, intinya adalah menyuasanakan lanskap untuk membangun emosi. Oleh Karena itu, bangunan tidak lagi harus terkukung oleh sekotak bilah bidang dinding, tetapi lebih banyak membuka diri terhadap alam.