Tugas SPM Case 10-2 : Solartronics, Inc.
Christofer Tandra (11) Diana Puspa (15) Levina Polim (30) Octaviany Bonga (34)
Solartronics, Inc.
John Holden, presiden dan manajer umum dari Solartronics, Inc., sedang bingung. Lisa Blocker, manajer keuangan dan kontroler perusahaan yang baru saja dipekerjakan, telah menetapkan pembuatan dari ikhtisar laporan laba rugi yang baru. Laporan ini akan diterbitkan secara bulanan. Holden baru saja menerima salinan tersebut untuk bulan januari 1984. (lihat Exhibit 1)
Solartronics, Inc. Yang merupakan perusahaan kecil yang berbasis di texas penghasil panel tenaga matahari, telah berdiri sejak pertengahan tahun 1977. Di akhir tahun 1983, perusahaan tersebut telah bertahan dari tahun-tahun yang buruk dan memposisikan dirinya sebagai perusahaan yang berukuran cukup baik dalam industri itu. Sebagai bagian dari usaha secara sadar untuk “melakukan profesionalisasi” terhadap perusahaan tersebut, Holden telah memasukkan Blocker dalam sfatnya pada musim gugur tahun 1983. Sebelum waktu itu, Solartronics, Inc. Tersebut telah memepekerjakan pegawai pembukuan penuh waktu.
Kebingungan Holden muncul dari fakta bahwa ia tidak memperkirakan prusahaan itu akan melaporlan kerugian untuk bulan Januari. Meskipun ia tahu bahwa penjualan rendah, terutama karena penurunan normal musiman, dan bahwa produksi telah dikurangi untuk membantu menurunkan tingkat persediaan, ia tetap terkejut. Ia bertanya-tanya apakah hasil bulan pertama ini merupakan pertanda buruk dalam hal kemungkinan untuk memenuhi hasil yang dianggarkan untuk tahun tersebut. (lihat Exhibit 2) Walaupun pada tahun 1984 anggaran hanya mencerminkan kenaikan 10 persen dalam volume penjualan dibandingkan dengan tahun 1983, ia khawatir baha awal yang buruk semacam itu di tahun berjalan akan menyulitkan perusahaan untuk “kembali ke jalurnya”.
Exhibit 1
Solartronic Inc Laporan Hasil Pemasukan Januari 1984 Penjualan Dikurangi : Biaya dari barang terjual (harga standar) Keuntungan kotor Dikurangi : Pengeluaran penjualan Biaya usaha umum Varian operasi Tenaga kerja langsung Bahan langsung Biaya pabrik tak terduga secara keseluruhan Biaya pabrik keseluruhan tetap – dibelanjakan Biaya pabrik keseluruhan tetap – jumlah Keuntungan sebelum pajak
165.000 108.900 56.100 26.500 18.000 (3.500) 500 (1.500) 2.000 (17.500)
20.000
64.500 (8.400)
Exhibit 2
Solartronic Inc Anggaran Pemasukan 1984 Penjualan ***/ Dikurangi : biaya dari barang terjual (harga standar) */ Keuntungan kotor Dikurangi : Pengeluaran penjualan **/ Biaya usaha umum Keuntungan sebelum pajak
3.000.000 1.980.000 1.020.000 420.000 240.000
660.000 360.000
*/
Standar HPP terdiri dari BTKL Rp. 420.000, BBBL Rp. 780.000, BOP Rp. 360.000 dan BOP tetap Rp. 420.000. Tuan Blocker memisahkan BTKL dari BBBL
**/
Seperti pada biaya variable jumlah ini 120.000 berkaitan dengan biaya tetap. Pengulangan 300.000 menggambarkan 10 % komisi yang dibayarkan pada penjualan.
***/ Volume penjualan yang diharapkan untuk setahun 5.000 unit model yang biasa, unit yang sama menggambarkan dijual oleh Solartronics
SOAL
1. Mengapa hasil yang dilaporkan untuk bulan januari begitu buruknya terutama dengan mengetahui bahwa perkiraan rata-rata laba bulanan adalah sebesar $30.000? 2. Apa data tambahan yang akan berguna untuk menganalisis kinerja perusahaan pada bulan januari? Mengapa?
JAWABAN
1. Dari data anggaran laporan laba rugi Solartronic untuk tahun 1984 dapat diketahui bahwa: Harga jual perunit = $3.000.000/5.000 unit ekuivalen = $600
Unit yang dijual perbulan = 5.000 unit/12 bulan
= 416,7 unit ek.
HPP standar perunit
= $396
= $1.980.000/ 5.000 unit ekuivalen
Sementara, unit yang terjual berdasarkan ikhtisar laba rugi Januari 1984 yaitu: =$165.000/$600 = 275 unit ek. Dengan demikian dapat diamati mengapa pada bulan Januri 1984 memiliki hasil yang sangat buruk, yaitu dikarenakan: a. Total penjualan di bulan Januari hanya sebesar $165.000 Sedangkan target anggaran penjualan perbulan adalah sebesar $250.000 sehingga target anggaran tidak tercapai karena mengalami penurunan margin penjualan sebesar $85.000 b. Biaya tenaga kerja langsung di bulan Januari meningkat sebesar $3.500 dari anggaran sebesar $35.000. seharusnya dapat diturunkan sebesar: ($ 35.000/416,7 unit) x 275 unit = $ 23.097,25 $ 35.000-$ 23.097,25 = $ 11.902,75 c.
Biaya overhead pabrik variable meningkat sebesar $1.500 dari yang dianggarkan sebesar $30.000. biaya tersebut dapat diturunkan sebesar: ($ 30.000/ 417,7 unit) x 275 unit = $ 19.797,25 $30.000 -$19.797,2 = $ 10.202,75
d. Biaya overhead pabrik tetap – volume meningkat sebesar $17.500 dari anggaran sebesar $35.000.
2. Tidak tepat jika kinerja Solartronics pada bulan Januari hanya berdasarkan data keuangan. Perusahaan juga perlu mengetahui data non-keuangan dan data-data mengenai perubahan yang terjadi di lingkungan. Data-data yang perlu dipertimbangkan antara lain:
Varians dalam tenaga kerja langsung perlu dikaji lebih dalam. Perusahaan harus memperhatikan penyebab varians tersebut, apakah varians tersebut timbul sebagai akibat ketidak efisiensian perusahaan atau karena adanya perubahan kebijakan pemerintah. Mungkin saja kenaikan upah tenaga kerja langsung tersebut disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang menaikkan UMR. Kenaikan UMR tentu secara otomatis meningkatkan
beban tenaga kerja langsung yang harus ditanggung oleh Solartronics. Kenaikan UMR akan menyebabkan varians yang tidak menguntungkan untuk Solartronics,
karena HPP yang
dihitung pada harga standar memasukkan biaya tenaga kerja langsung pada biaya gaji yang lama sebelum terjadi kenaikan UMR.
Data yang kedua perlu dianalisa adalah data mengenai metode pembebanan fixed factory overhead. Apakah biaya tersebut dibebankan straight-line perbulan tanpa memperhatikan jumlah unit yang diproduksi atau pembebanan biaya tersebut berdasarkan jumlah unit yang diprosuksi pada bulan yang bersangkutan. Pada jawaban kasus No.1 kami mengasumsikan bahwa fixed factory overhead dibebankan secara straigt-line, sama rata setiap bulannya. Perlu data yang lebih akurat untuk mengetahui apakah asumsi ini benar. Karena, seperti yang tergambar pada laporan keuangan bulan Januari, varians untuk fixed factory overhead sangat besar. Jika pembebanan fixed factory overhead straight per bulan sedangkan yang boleh dibebankan ke dalam HPP hanya sebesar jumlah unit yang diproduksi dikalikan dengan biaya fixed overhead per unit, jelas akan menimbulkan varians fixed factory overhead yang sangat besar, mengingat pada bulan Januari penjualan rendah, terutama karena penurunan normal musiman, dan bahwa produksi telah dikurangi untuk membantu menurunkan tingkat persediaan persediaan.
Data yang juga perlu ditinjau adalah data mengenai kondisi pasar saat ini yang dihadapi oleh industri. Hal ini berkaitan erat dengan penjualan Solartronics. Jika ternyata kondisi pasar saat ini sedang mengalami depresi sehingga penjualan industri menurun, maka adalah hal yang wajar jika penjualan Solartronics pada bulan Januari menjadi lebih rendah. Penjualan yang rendah ini juga memberikan pengaruh pada volume varians dari fixed factor overhead seperti yang telah dibahas pada soal no.1.
Data time series mengenai penjualan juga perlu dikaji. Solartronics perlu mengetahui apakah penjualannya dipengaruhi oleh pengaruh musiman. Meskipun Holden mengetahui bahwa penjualan dipengaruhi oleh pengaruh musiman, Holden dapat meyakinkan dirinya dengan menganalisa data penjualan agar dia tidak begitu bingung dengan rugi yang dialami bulan Januari. Bila ternyata kontribusi penjualan bulan Januari sangat kecil, Holden sebenarnya tidak perlu khawatir karena masih ada kemungkinan anggaran tersebut tercapai.
Jadi pada dasarnya tidak cukup jika kinerja bulan Januari tersebut hanya dinilai berdasarkan data keuangan, perusahaan juga perlu mempertimbangkan data non-keuangan dan perubahan kondisi lingkungan karena mungkin saja kinerja buruk dalam data keuangan disebabkan oleh faktor nonkeuangan dan perubahan lingkungan.