MANFAAT DAUN PEPAYA SEBAGAI OBAT TRADISIONAL UNTUK MENGOBATI PENYAKIT MALARIA
DISUSUN OLEH :
ARIE FAJRIANNOR NIM: 10614023
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI 2016
KATA PENGANTAR
Penulis mengucap syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, dan setelah melalui berbagai prosedur pembuatan makalah, penulis akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas Traditional Chinese Medicine (TCM). Dalam penyajiannya, penulis menyusun tiap bab dengan uraian singkat dan pembahasan serta kesimpulan akhir. Penulis juga mengucapakan terima kasih kepada: 1. DR. Ira Arundina, drg, M.Si yang dengan sabar membimbing dan memberikan ilmu menganai Traditional Chinese Medicine (TCM). 2. Pihak institusi yang menyediakan segala fasilitas pembelajaran. 3. Orang tua yang telah memberikan do’a dan restu hingga proses pembuatan makalah ini lancar. 4. Semua pihak yang membantu. Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu diharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca guna memperbaiki karya tulis ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya dapat menambah wacana dan pengetahuan mahasiswa.
Kediri, 20 November 2016
Arie Fajriannor
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................... i DAFTAR ISI .............................................................................................. ii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 2 1.3 Tujuan Penelitian.. ...................................................................... 2 1.4 Manfaat Penelitian .. .................................................................... 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Pepaya ........................................................................ 3 2.1.1 Taksonomi Tanaman Pepaya .. ....................................... 3 2.1.2 Nama Lain Pepaya .. ........................................................ 4 2.1.3 Morfologi Tanaman Pepaya .. ......................................... 4 2.2 Kandungan Zat Kimia Pepaya ................................................. 4 2.2.1 Kandungan Zat Kimia Daun Pepaya .. .......................... 4 2.3 Cara Penggunaan Daun Pepaya Sebagai Obat Malaria ........ 5 2.4 Khasiat Lain Daun Pepaya ........................................................ 5 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan .................................................................................. 8 3.2 Saran ............................................................................................ 8 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 9
ii
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Obat tradisional di Indonesia sangat besar peranannya dalam pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia, sehingga obat tradisional sangat berpotensi untuk dikembangkan. Indonesia kaya akan tanaman obat-obatan, yang mana masih belum dimanfaatkan secara optimal untuk kesehatan. Indonesia diketahui memiliki keragaman hayati terbesar kedua di dunia setelah Brasil (Notoatmodjo, 2007). Obat tradisional merupakan warisan budaya bangsa yang perlu terus dilestarikandan dikembangkan untuk menunjang pembangunan kesehatan sekaligus untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Obat tradisional ini tentunya sudah diuji bertahun-tahun bahkan berabad-abad sesuai dengan perkembangan kebudayaan bangsa Indonesia,(Notoatmodjo, 2007) Tanaman pepaya atau yang bahasa latinnya Carica pepaya L termasuk familia caricacea, yang banyak digunakan sebagai makanan atau lalap. Banyak sekali manfaat pepaya ini, mulai dari buah pepayanya dan daunnya. Pepaya disebut sebagai tanaman multiguna, karena hampir semua bagian tanamannya dapat dimanfaatkan.Tanaman ini dapat digunakan sebagai makanan, minuman, obat sampai pakan ternak (Agoes, 2010). Adapun kandungan zat yang terdapat pada daun pepaya adalah alkoloid, karpin, glukosida, karpasida, enzim proteolik papain, yang berfungsi sebagai obat penyakit malaria (Arisandi, 2008). Telah kita ketahui bahwa penyakit malaria termasuk penyakit menular pada manusia melalui gigitan nyamuk. Nyamuk ini sering terdapat pada air yang menggenang, sehingga apabila ditemukan genangan air dan tidak secepatnya dibersihkan cenderung akan muncul jentik nyamuk yang dapat menjadi nyamuk berbahaya yang menyebarkan penyakit malaria (Arisandi, 2008).
Dari uraian di atas, ada keungkinan bahwa daun pepaya dapat menjadi obat bagi penyakit malaria perlu dianalisis sebagai bahan kajian berdasarkan tinjauan. Untuk itu, karya tulis ini berjudul Manfaat Daun Pepaya Sebagai Obat Tradisional untuk Mengobati Penyakit Malaria. 1.2 Rumusan Masalah
1.Bagaimana deskripsi tanaman papaya? 2.Zat berkhasiat apa yang terkandung dalam daun pepaya? 3.Bagaimana mekanisme daun pepaya menjadi obat antimalaria? 4.Bagaimana cara mengolah daun pepaya menjadi obat anti malaria?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui kandungan pepaya yang dapat digunakan sebagai obat. 2. Mengetahui penyakit-penyakit yang dapat diobati dengan buah pepa ya. 3. Mengetahui cara pengolahan dan cara mengonsumsi buah pepaya sebagai obat antimalaria
1.4
Manfaat penelitian
Manfaat karya ilmiah ini adalah: Bagi peneliti: Peneliti dapat mengetahui
manfaat dari pepaya bagi
kesehatan. Dan juga bisa menambah wawasan bagi sekelompok peneliti. Bagi masyarakat : Mereka memperoleh informasi dan pengetahuan tentang bagaimana cara memanfaatkan pepaya sehingga dapat menjadi berbagai obat tradisional yang berguna bagi penyakit-penyakit tertentu
2
3
BAB II DAUN PEPAYA SEBAGAI OBAT MALARIA 2.1 Tanaman Pepaya
Pepaya (Carica papaya L.), atau betik adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. C. papaya adalah satu-satunya jenis dalam genus Carica. Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda, "papaja", yang pada gilirannya juga mengambil dari nama bahasa Arawak, "papaya" (Agoes, 2010). Pepaya termasuk kedalam buah-buahan yang mudah tumbuh di indonesia. Dimanapun pepaya bisa tumbuh dan berkembang biak. Pepaya (carica papaya) merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan basah. Pepaya menyerupai palma, bunganya berwarna putih dan buahnya yang masak berwarna kuning kemerahan bahkan cenderung orange. Setelah dibuka buahnya memiliki rasa manis dan mudah untuk dimakan.Tinggi pohon pepaya dapat mencapai 8 sampai 10 meter dengan akar yang kuat. Helaian daunnya menyerupai telapak tangan manusia. Apabila daun pepaya tersebut dilipat menjadi dua bagian persis di tengah, akan nampak bahwa daun pepaya tersebut simetris. Rongga dalam pada buah pepaya berbentuk bintang apabila penampang buahnya dipoting melintang. Tanaman ini sangat menguntungkan karena memiliki banyak manfaat (Hariana, 2008). 2.1.1
Taksonomi Tanaman Pepaya
Kedudukan tanaman pepaya dalam taksonomi : Devisi : Spermatophyta Sub devisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Cistales Familia : Caricacecae Genus : Carica Species : Carica papaya L. (Dalimartha, 2005)
2.1.2
Nama Lain Pepaya
Pepaya disebut juga gedang (Sunda), kates (Jawa), peute, betik, ralempaya, punti kayu (Sumatra), pisang malaka, bandas, manjan (Kalimantan), kalujawa (Kalimantan) serta kapalaya kaliki dan uti jawa (Sulawesi). Selain nama daerah pepaya juga mempunyai nama asing yaitu : papaw tree, papaya, papayer , melonenbaum, fan mu gua (Agoes, 2010). 2.1.3
Morfologi Tanaman Pepaya
Pohon biasanya tidak bercabang, batang bulat berongga, tidak berkayu, terdapat benjolan bekas tangkai daun yang sudah rontok. Daun terkumpul di ujung batang, berbagi menjari. Buah berbentuk bulat hingga memanjang tergantung jenisnya, buah muda berwarna hijau dan buah tua kekuningan/jingga, berongga besar di tengahnya; tangkai buah pendek. Biji berwarna hitam dan diselimuti lapisan tipis.(Hariana, 2008).
2.2 Kandungan Zat Kimia Pepaya
1. Daun: Enzym papain, alkaloid karpaina, pseudo-karpaina, glikosid, karposid,
sakarosa,
dekstrosa,
levulosa.
Alkaloid
karpaina
mempunyai efek seperti digitalis 2. Buah: ß-karotene, pectin, d-galaktosa, 1-arabinosa, papain, papayotimin papain, fitokinase. 3. Biji: Papain, kemokapain, lisosim, lipase, glutamin, siklotransferase (Arisandi, 2008) 2.2.1
Kandungan Zat Kimia Daun Pepaya
Daun pepaya mengandung enzim papain, alkaloid karpain, pseudo karpain, glikosida, karposid, dan saponin. Buah mengandung beta karoten, pektin, 5 d-galaktosa, I-arabinosa, papain, kemopapain, lisosim, lipase, glutamine, siklotransferase. Daun, akar, dan kulit batang Carica papaya mengandung alkaloid, saponin dan flavonoid, disamping itu daun dan akar juga mengandung polifenol dan bijinya mengandung saponin. Polifenol dan flavonoid merupakan golongan fenol yang telah diketahui memiliki aktivitas antiseptik. Senyawa flavonoid menurut
4
strukturnya merupakan turunan senyawa flavon golongan flavonoid dapat digambarkan sebagai deretan C6 – C3 – C6 (cincin benzen tersubstitusi) disambung oleh rantai alifatik 3 karbon, senyawa ini merupakan senyawa flavonoid larut dalam air serta dapat diekskresikan menggunakan etanol 70% (Hariana, 2008).
2.3 Cara Penggunaan Daun Pepaya Sebagai Obat Malaria
Cara penggunaan daun papaya sebagai obat malaria : 1. Ambil daun pepaya sebanyak 2 lembar, kemudian dicuci bersih dengan air (dingin normal, jangan gunakan air panas karena akan mengurangi khasiatnya). 2. Daun pepaya yang masih mentah dan segar ditumbuk sampai halus (daun pepaya jangan direbus atau disiram air panas agar kandungan khasiat alaminya tetap terjaga). 3. Tumbuk halus daun pepaya, diperas sambil disaring (2 daun pepaya menghasilkan kira-kira 2 sendok teh). 4. Air hasil saringan tumbukan daun pepaya ini diminumkan kepada pasien setiap hari (sampai kondisinya benar-benar pulih). 5. Cukup hanya dengan 2 (dua) lembar daun pepaya untuk setiap harinya atau dua sendok teh tiap hari. (Sukmono, 2009).
2.4 Khasiat Lain Daun Pepaya
1. Meningkatkan nafsu makan Untuk meningkatkan nafsu makan, siapkan daun pepaya segar seukuran telapak tangan, sedikit garam, dan air hangat setengah cangkir. Semua bahan dicampur, ditumbuk atau diblender, kemudian disaring untuk diambil airnya kemudian diminum. Ramuan ini aman, bahkan untuk anak-anak sekalipun. 2. Mengobati nyeri haid Campuran daun pepaya dan asam jawa, cukup efektif dalam mengatasi rasa nyeri akibat dtang bulan. Caranya, sediakan 1 lembar daun
5
pepaya, asam jawa, garam secukupnya dan air dicampurkan dan direbus hingga matang. Untuk khasiat yang lebih baik sebaiknya diminum selagi hangat. 3. Melancarkan pencernaan Kandungan dalam daun pepaya yang dinamakan karpain sangat baik untuk saluran pencernaan kita karna karpainlah yang membantu membunuh micro organisme yang mengganggu dalam pencernaan kita. Caranya dengan mengkonsumsi daun pepaya sebagai teman makan nasi atau lalapan. 4. Masker anti jerawat Selain bermanfaat bagi kesehatan, daun pepaya juga berkhasiat untuk kecantikan terutama dalam menghilangkan jerawat. Cara menggunakannya daun pepaya harus di keringkan terlebih dahulu, kemudian dilumatkan dan dicampur dengan air baru kemudian diusapkan ke wajah seperti halnya dengan masker pada umumnya. 5. Senyawa antikanker Dari beberapa penelitian dijelaskan, batang dan daun pepaya mengandung banyak getah putih seperti susu (white milky latex), yang berpeluang dikembangkan sebagai antikanker, sebagaimana dikutip dari Journal Society of Biology. Getah ini otomatis didapatkan saat kita mengonsumsi daun pepaya, dimasak dengan cara apa pun. 6. Mengobati sakit perut balita Bagi para ibu yang memiliki balita sakit perut kembung, bisa diobati dengan menggunakan ramuan daun pepaya. Caranya sediakan 2 lembar daun pepaya, 3 tangkai daun dadap serep, kapur sirih secukupnya. Semua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai halus. Gunakan sebagai bedak dan dioleskan pada perut balita yang sakit. 7. Kekurangan nutrisi pada balita Daun pepaya kaya dengan vitamin dan mineral. Jika balita anda mengalami kekurangan nutrisi gunakan daun pepaya untuk mengatasinya. Siapkan 1 lembar daun pepaya, cuci bersih kemudian direbus dengan 1,5
6
gelas air sampai mendidih, saring untuk diambil airnya. Lalu diminumkan pada balita dua sendok makan setiap hari. 8. Manfaat lainnya Selain beberapa manfaat diatas, daun pepaya juga bisa digunakan untuk melunakkan daging. Jika Anda ingin memasak daging, agar empuk rebus daging bersama dengan daun pepaya. Tapi jangan terlalu banyak karena rasanya akan menjadi pahit. (Sukmono, 2009).
7
8
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 Kesimpulan
Dalam daun papaya terkandung zat berkhasiat yang dapat digunakan sebagai obat malaria yaitu alkaloid carpain (C14H25 NO2). Penggunaan daun papaya sebagai obat malaria lebih murah dan lebih aman karena tidak menimbulkan efek samping. Pengolahan daun papaya menjadi obat malaria tidak membutuhkan proses yang rumit karena cukup direbus dan diambil air rebusan lalu diminum.
3.2 Saran
Sebaiknya ekstrak dari daun papaya yang berfungsi sebagai obat malaria diolah secara teknologi sehingga memudahkan dalam penggunaanya. Sebaiknya manfaat dari daun papaya lebih disosialisasikian kepada masyarakat agar jumlah penderita malaria dapat dite kan/dikurangi
9
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, A. 2010. Tanaman Obat Indonesia. Salemba Medica. Palembang Arisandi, Y. dan Andriani, Y. 2008. Khasiat Tanaman Obat. Pustaka Buku Murah. Jakarta Dalimartha, S. 2005. Tanaman Obat di Lingkungan Sekitar. Puspa Swara. Jakarta Dianawati, A. dan Irawan, E.S. 2001. Ramuan Tradisional. Cetakan Kedua. PT Agro Media Pustaka. Jakarta Hariana, A. 2008. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Cetakan Kelima. Penebar Swadaya. Jakarta Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta. Sukmono, J.K. 2009. Mengatasi Aneka Penyakit dengan Terapi Herbal. Agromedia pustaka. Jakarta