BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kaporit 2.1.1 Identifikasi Senyawa
Kaporit Kaporit atau kalsium kalsium hipoklorit hipoklorit adalah senyawa kimia senyawa kimia yang memiliki rumus kimia [Ca(OCl)2]. Kalsium hipoklorit hipoklorit ini adalah padatan padatan putih yang siap didekomposisi di dalam air untuk kemudian melepaskan oksigen dan klorin. Senyawa ini tidak terdapat di lingkungan secara bebas. !nteraksi kalsium hipoklorit terhadap lingkungan" . #i udara" udara" ketika ketika berada berada di udara$ udara$ kalsium kalsium hipoklor hipoklorit it akan terdegr terdegradasi adasi oleh sinar matahari dan senyawa%senyawa lain yang terdapat di udara. 2. #i air" kalsiu kalsium m hipok hipoklo lori ritt berpi berpisa sah h men& men&adi adi ion kals kalsiu ium m (Ca (Ca2') dan hipoklorit (ClO%). !on ini dapat bereaksi dengan substansi%substansi lain yang terdapat di air. . Kalsium Kalsium hipoklor hipoklorit it tidak tidak terakumul terakumulasi asi di dalam rantai makanan. makanan.
Gambar 2.1 Strktr !o"ek"ar Kaporit
Tabe" Tabe" 2.1 Sifat #isika dan Kimia Kaporit1 5
11
6
P$%P&$TI Siat *isik +itik ,ebur
NI'AI Solid - /C
$&$&NSI Merck Index, Index, 2001 Kirk-Othmer ,
1991-present +itik #idih #ensitas 0elati +itik ap Solubilitas 3ir
Konstanta
6ukum
6enry
% 2. g1cm % Sekitar 24 g1, (25 /C)
Kirk-Othmer
6ClO pada p67.8 25 /C
1987-1984 Drat d!c"ment !
Weast, 1983-1984 ,
675.4 9 5%4 (mg1, dalam air #$ %isk dibagi mg1, dalam air)
&ssessment %ep!rt
as ! Ma' 2003 ;ubuk putih atau putih keabuan Merck Index, Index, 2001
:enampakan
dengan aroma klor.
dapa dapatt
terp terpa& a&an an
kapo kapori ritt
dala dalam m
le=e le=ell
keci kecill
keti ketika ka
menggunakan menggunakan disinekta disinektan n seperti seperti pemutih pemutih rumah tangga. Kedua$ manusia terp terpa& a&an an keti ketika ka bere berena nang ng di kola kolam m yang yang meng menggun gunak akan an kapo kapori ritt untu untuk k membunuh bakteri. Ketiga$ meminum air dari suplai air minum publik yang menggunakan kaporit.
2.1.2 Kinetika Kaporit a. Absorbsi
. 3bsorpsi (astr!intestina) *ract (>!+) Kaporit secara cepat diabsorbsi di >!+. :uncak le=el plasma ter&adi 2 &am setelah terpapar kaporit dalam dosis
7
tunggal 5 mg1, (sekitar 5. mg1 Kg) pada tikus +pra"e Da)e'. #ata yang diambil melalui urin setelah -2 &am diasumsikan setidaknya ? dari dosis yang diberikan telah diabsorbsi. 0ata%rata konstanta absorbsi dan paruh waktu adalah 5.@A1&am dan . &am.2 2. 3bsorbsi Kulit Scatina et a) (@A4) melaporkan bahwa absorbsi maksimal kaporit menu&u plasma ter&adi setelah -2 &am$ dimana konsentrasi plasma yang tercapai sebesar [email protected] g?. :aruh hidup absorbsi sekitar 22. &am$ yang mana sesuai dengan konstanta rata%rata 5.54 &am. b. (istribsi
.)earance kaporit dari darah berlangsung lambat. :ada percobaan menggunakan tikus +pra"e-Da)e'$ -2 &am setelah pemberian dosis kaporit$ konsentrasi tertinggi ditemukan pada darah$ lambung$ testis$ kilit$ paru%paru$ gin&al$ usus kecil$ limpa$ otak$ tulang belakang$ dan hati.2$4 ). !etabo"isme
Oksidasi potensial kaporit ter&adi pada >!+. :enelitian menggunakan tikus$ &am setelah pemberian kaporit$ ditemukan sebagian besar trich)!r!acetic acid (+C3) atau dich)!r!acetic acid (#C3) dan sebagian kecil kloroorm di lambung. ;eberapa &am kemudian$ ditemukan dich)!r!acet!nitri)e (#C3D) di usus. 6al ini
8
menun&ukkan bahwa penggunaan kaporit dalam ¨ah besar akan terakumulasi di >!+ yang mana memiliki siat toksik. d. &kskresi
0ute ekskresi kaporit yang utama adalah melalui urin. :enelitian dengan tikus dosis tunggal kaporit 5 mg1l menun&ukkan bahwa setelah 24 &am$ ekresi akan ter&adi 4? melalui urin dan 5.@? melalui eses$ sedangkan -2 &am kemudian$ ? ekskresi melalui urin dan ? melalui eses.4 Komponen kaporit tidak diekskresikan melalui udara pernaasan.2 2.1.* Ni"ai Amban+ :ada makanan$ *ood and #rug 3dministration (*#3) menetapkan ambang batas klorin$ yang tergambarkan oleh natrium hipoklorit atau kalsium hipoklorit$ yaitu tidak boleh melebihi berturut%turut 5.55A2 pounds (sama dengan .-2 gram) dan 5.55B pounds (sama dengan $B gram) klorin per pounds makanan kering ( pounds sama dengan 4.@ gram). #engan kata lain$ dalam 55 gram makanan$ kadar klorin (yang tdigambarkan oleh natrium hipoklorit atau kalsium hipoklorit) tidak boleh melebihi berturut%turut 5.A2 gram dan 5.B gram. Seperti diketahui$ hal hal yang mempengaruhi eek pa&anan suatu bahan kimia terhadap metabolisme tubuh manusia dipengaruhi oleh dosis$ lama pa&anan$ &alur pa&anan$ ciri khas dan perilaku manusia. Serta keberadaan senyawa kimia lainnya. #isini
*#3 melakukan perhitungan dengan statistik manusia secara umum.
9
!ndonesia dengan manusia Eropa$ 3merika$ 3rika$ atau manusia dari belahan bumi lainnya. ntuk mendapatkan angka yang lebih tepat$ dalam melindungi keshatan manusia di !ndonesia$ maka diperlukan penelitian lebih lan&ut.
2.1., &fek Kaporit
3da beberapa &alur pema&anan klorin pada tubuh yang bersiat akut$ yaitu" . :ernapasan :ema&anan
klorin
pada
konsentrasi
rendah
(%5
ppm)
dapat
menyebabkan iritasi mata dan hidung$ sakit tenggorokan dan batuk. Fenghirup gas klorin dalam konsentrasi yang lebih tinggi (G ppm) dapat dengan cepat membahayakan saluran pernaasan dengan rasa sesak di dada dan ter&adinya akumulasi cairan di paru%paru (edema paru% paru). 2. Kardio=askuler +akikardia dan pada awalnya hipertensi diikuti dengan hipotensi dapat ter&adi. Setelah pema&anan yang berat$ maka &antung akan mengalami penyempitan akibat kekurangan oksigen. . Fetabolisme 3sidosis ter&adi akibat kadar oksigen yang tidak mencukupi dalam åan. Komplikasi berat akibat menghirup klorin dalam kadar yang besar adalah mengakibatkan ter&adinya kelebihan ion klorida di dalam darah$ menyebabkan ketidakseimbangan asam. 3nak%anak akan lebih
10
mudah diserang oleh Hat toksik yang tentunya dapat mengganggu proses metabolisme dalam tubuh. 4. Kulit !ritasi klorin pada kulit dapat menyebabkan rasa terbakar$ peradangan dan melepuh. :ema&anan cairan klorin dapat menyebabkan peradangan akibat suhu dingin. . Fata Konsentrasi rendah di udara dapat menyebabkan rasa terbakar$ mata berkedip tidak teratur atau kelopak mata menutup tanpa senga&a1 di luar kemauan$ kon&uncti=itis. Kornea mata terbakar dapat ter&adi pada konsentrasi yang tinggi. B.
2.2 $A(IKA' B&BAS 2.2.1 (efinisi $adika" Bebas
0adikal bebas ( ree radica) ) adalah suatu senyawa atau molekul yang mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital luarnya$ dapat bereaksi dengan molekul lain menimbulkan reaksi rantai yang sangat dekstrukti.B$- :engertian radikal bebas dan oksidan sering dianggap sama karena keduanya memiliki kemiripan siat$ serta memiliki akti=itas yang sama
11
dan memberikan akibat yang hampir sama$ meskipun melalui proses yang berbeda.A$@ 2.2.2 Sifat-sifat $adika" Bebas
0adikal bebas memiliki reaktiitas tinggi$ adanya satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital luarnya$ menyebabkan senyawa tersebut sangat reakti mencari pasangan$ dengan cara menyerang atau menarik elektron molekul yang berada di sekitarnya.B 6al ini mengakibatkan terbentuknya senyawa radikal baru$ dengan kata lain radikal bebas dapat mengubah suatu molekul atau senyawa men&adi suatu radikal bebas baru$ dan seterusnya sehingga akan ter&adi reaksi rantai (chain reacti!ns).@$25 :emahaman radikal bebas sebagai oksidan memang tidak salah. Siat radikal bebas yang mirip dengan oksidan terletak pada kecenderungannya untuk menarik elektron. :engertian oksidan dalam ilmu kimia adalah$ senyawa penerima elektron (e)ectr!n accept!r )$ yaitu senyawa yang dapat menerima atau menarik elektron$ disebut &uga ok sidator$ misalnya ion erri" (*e ''') *e' ' e% I *e2' S6 dengan JO6
12
JO6 ' >S6 → 62O ' >SJ (0adikal glutation) >SJ ' >SJ → >SS> 2.2.* Taap Pembentkan $adika" Bebas
Secara umum$ tahapan reaksi pembentukan radikal bebas melalui tiga tahapan reaksi berikut" . +ahap inisiasi$ yaitu awal pembentukan radikal bebas$ men&adikan senyawa non radikal men&adi radikal. Fisalnya" *e '' ' 62O2 →*e ''' ' O6% ' JO6 0 6 ' JO6 →0J ' 62O 2. +ahap propagasi$ yaitu peman&angan rantai radikal$ dimana reaksi berantai radikal bebas diperluas sehingga membentuk beberapa radikal bebas baru. 026 ' 0J →02 J ' 06 06 ' 02J →0 J ' 026 . +ahap terminasi$ yaitu pembentukan non radikal dari radikal bebas$ bereaksinya senyawa radikal dengan radikal lain atau dengan penangkap radikal$ sehingga potensi propagasinya rendah. 0 J ' 0 J→ 00 02 J ' 0 J→ 020 02 J ' 02 J →0202 dan seterusnya.@ 2.2., Stres %ksidatif
+ubuh dapat mengatasi radikal bebas$ namun &ika radikal bebas yang dihasilkan melebihi antioksidan dapat menyebabkan stres oksidati.2 Stres oksidati adalah suatu keadaan ketika ¨ah antioksidan tubuh kurang dari yang diperlukan$ untuk meredam eek buruk radikal bebas$ yang dapat merusak membran sel$ protein dan #D3$ dan berakibat atal bagi
13
kelangsungan hidup sel atau åan.
Senyawa oksigen reakti merusak komponen sel$ sehingga ketahanan integritas dan kehidupan sel terganggu. #ampak dari senyawa oksigen reakti sangat luas dan mekanisme molekulernya masih belum terkuak secara &elas.22 2.2.,.2 (ampak Ne+atif $adika" /idroksi"
0adikal hidroksil merupakan senyawa yang paling berbahaya. Ferusak tiga &enis senyawa. yang penting untuk mempertahankan integritas sel$ yaitu asam lemak tak &enuh yang merupakan komponen penting osolipid penyusun membran sel$ #D3$ dan protein yang berperan penting sebagai penyusun matriks dan sitoskeleton serta berperan sebagai pembentukan enHim dan antibody.22 #ampak terhadap membran sel$ dapat menyerang komponen penting membran sel seperti" asam linoleat$ linolenat dan arakidonat$ yang dapat menimbulkan reaksi rantai peroksidasi lipid. +erputusnya rantai asam lemak tidak &enuh menghasilkan senyawa toksik seperti" aldehid$ F#3$ @%O6 noneal$ etana$ *2%!soprostan dan lain%lain.
14
#ampak terhadap #D3$ hidroksilasi basa timin dan sitosin$ pembukaan
inti purin
dan
pirimidin serta terputusnya rantai
osodiester #D3$ replikasi sel terganggu. +er&adi mutasi$ bila sistim perbaikan #D3 terlampaui atau ter&adi err!r pr!ne (bila sistem perbaikan #D3 salah).@ #D3 mitokondria (mt#D3) merupakan target utama senyawa oksigen reakti. :aparan senyawa oksigen reakti pada mt#D3$ ditemukan pada penderita berbagai penyakit degenerati yang berkaitan dengan aging. 3kibatnya adalah penurunan ungsi mitokondria$ dan bahkan kerusakan pada mt#D3. Kerusakan pada mitokondria$ dapat digunakan sebagai biomarker pada penyakit% penyakit yang diakibatkan oleh senyawa oksigen reakti. #ampak terhadap protein$ ter&adi reaksi dengan asam amino penyusun protein dan yang paling rawan adalah sistein (S6) 7 ikatan sul hidril 0S6 ' JO6 → 0SJ ' 62O 0S. ' 0S. → 0%S%S%0 !katan S%S (dis")ida )inkae)$ menyebabkan protein kehilangan akti=itasnya.@
2.2.0
!ekanisme
Kera
$adika"
Malondialdehyde 3!(A4
Bebas
Peroksidasi
'ipid
dan
15
:enelitian yang ekstensi dengan menggunakan sitem model dan dengan material biologis in itr!$ secara &elas menun&ukkan bahwa radikal bebas dapat menimbulkan perubahan kimia dan kerusakan terhadap protein$ lemak$karbohidrat$ dan nukleotida. ;ila radikal bebas diproduksi in i!$ atau in itr! di dalam sel melebihi mekanisme pertahanan normal$ maka akan ter&adi berbagai gangguan metabolik dan seluler.
16
(d) radikal bebas menginisiasi peroksidasi lipid secara langsung terhadap asam lemak p!)'"nsat"rated dinding sel. 0adikal bebas akan menyebabkan ter&adinya peroksidasi lipid membran sel. :eroksidaperoksida lipid akan terbentuk dalam rantai yang makin pan&ang dan dapat merusak organisasi membran sel.25 :eroksidasi ini akan mempengaruhi luiditas membran$ cr!ss-)inkin membran$ serta struktur dan ungsi membran.@$25 Fekanisme kerusakan sel atau åan akibat serangan radikal bebas yang paling awal diketahui dan terbanyak diteliti adalah peroksidasi lipid. :eroksidasi lipid paling banyak ter&adi di membran sel$ terutama asam lemak tidak &enuh yang merupakan komponen penting penyusun membran sel. :engukuran tingkat peroksidasi lipid diukur dengan mengukur produk akhirnya$ yaitu ma)!ndia)deh'de (F#3)$ yang merupakan produk oksidasi asam lemak tidak &enuh dan yang bersiat toksik terhadap sel. :engukuran kadar F#3 merupakan pengukuran akti=itas radikal bebas secara tidak langsung sebagai indikator stres oksidati. :engukuran ini dilakukan dengan tes *hi!arit"ric &cid %eactie +"stances (+;30S test ).
17
Gambar 2.2 Ti+a #ase $antai Peroksidasi 'ipid2*
2.* ANTI%KSI(AN 2.*.1 (efinisi Antioksidan
#alam pengertian kimia$ senyawa antioksidan adalah senyawa pemberi elektron (e)ectr!n d!n!rs). Secara biologis$ pengertian antioksidan adalah senyawa yang mampu menangkal atau meredam dampak negati oksidan dalam tubuh. 3ntioksidan beker&a dengan cara mendonorkan satu elektronnya kepada senyawa yang bersiat oksidan sehingga akti=itas senyawa oksidan tersebut dihambat$ termasuk enHim % enHim dan protein % protein pengikat logam.@ 2.*.2
K"asifikasi antioksidan
18
2.*.2.1 K"asifikasi Antioksidan se)ara Umm
. 3ntioksidan enHimatis$ misalnya enHim superoksida dismutase (SO#)$ katalase$ dan glutation peroksidase. 2. 3ntioksidan Don EnHimatis a. 3ntioksidan larut lemak$ seperti %tokoerol$ karotenoid$ la=onoid$ Luinon$ dan bilirubin. b. 3ntioksidan larut air$ seperti asam askorbat$ asam urat$ protein pengikat logam$ dan protein pengikat heme.@ 3ntioksidan enHimatis dan non enHimatis tersebut beker&a sama memerangi
akti=itas
senyawa
oksidan
dalam
tubuh.
+er&adinya stres oksidati dapat dihambat oleh ker&a enHim%enHim antioksidan dalam tubuh dan antioksidan non enHimatik.@ 2.*.2.2 K"asifikasi Berdasar !ekanisme Pen)e+aan (ampak Ne+atif %ksidan
. 3ntioksidan pencegah ( preentie anti!xidants). :ada dasarnya tu&uan antioksidan &enis ini mencegah ter&adinya radikal hidroksil$ yaitu radikal yang paling berbahaya. ntuk membentuk radikal hidroksil diperlukan tiga komponen$ yaitu" logam transisi *e atau Cu$ 62O2 dan O2J%. 3gar reaksi #enton 33#e 55 3654 5 /2%2→ #e 555 3 655 4 5 %/ - 5 J%/ 44 tidak ter&adi$ maka
harus dicegah keberadaan ion *e'' atau Cu' bebas. ntuk itu berperan beberapa protein penting$ yaitu transerin atau eritin untuk *e'' dan seruloplasmin atau albumin untuk Cu'.
19
:enimbunan O2J% dicegah oleh enHim SO# dengan mengkatalisis reaksi dismutasi O2J%. 2O2 J%' 26 → 62O2 ' O2 EnHim SO# melindungi sel%sel tubuh dan mencegah ter&adinya proses peradangan yang diakibatkan oleh radikal bebas. :enimbunan hidrogen peroksida (62O2) dicegah melalui akti=itas dua enHim$ yaitu " a. Katalase$ yaitu enHim yang mengandung heme$ yang mengkatalisis reaksi dismutasi 62O2 men&adi air dan oksigen$ dimana katalase mampu mengoksidasi satu molekul hidrogen peroksida men&adi oksigen$ kemudian secara simultan mereduksi molekul hidrogen peroksida kedua men&adi air. 262O2 →262O ' O2 b. :eroksidase$ yang mengkatalisis reaksi sebagai berikut " 0 ' 62O2 →0O ' 62O #iantara berbagai peroksidase$ yang paling penting adalah
)"thati!n
per!xsidase
(>S:9)$
mengkatalisis reaksi " 2>S6 ' 62O2→ >SS> ' 262O
yang
20
3pabila radikal hidroksil masih sa&a terbentuk$ masih ada sarana
lain
kesempatan
untuk untuk
meredamnya$ memulai
reaksi
tanpa rantai
memberi dengan
melibatkan senyawa%senyawa yang mengandung sulhidril seperti gluthation dan sistein. >luthation (>S6) " >S6 ' J O6 >SJ ' 6 2O 2>SJ >SS> Sistein ( Cys%S6 ) " Cys%S6 ' JO6 Cys%S J ' 62O 2 Cys J Cys%S%S%Cys 2. 3ntioksidan pemutus reaksi rantai (chain-reakin anti!xidants). #alam kelompok antioksidan ini termasuk =itramin E (tokoerol)$ asam askorbat (=itamin C)$ M Nkaroten. itamin E dan M %karoten bersiat lipoilik$ sehingga dapat berperan pada membran sel untuk mencegah peroksidasi lipid. Sebaliknya$ =itamin C$ gluthation dan sistein bersiat hidroilik$ dan berperan dalam sitosol.24 2.*.* !ekanisme Kera Antioksidan
#alam usaha untuk men&aga integritas åan$ maka harus ada keseimbangan antara radikal bebas dengan sistem antioksidan. :ada saat potensi antioksidan lemah atau ter&adi peningkatan oksidan dalam ¨ah tinggi maka akan ter&adi kerusakan sel yang ire=ersibel. 6al yang mungkin
21
untuk dilakukan adalah dengan mengkonsumsi antioksidan dalam pertahanan sel untuk melawan perusakan oleh oksidan. 3ntioksidan melindungi sel target dengan berbagai cara$ yaitu dengan meredam 0OS dengan mengunakan protein (enHim) atau reaksi kimia langsung$ meminimalkan pembentukan 0OS$ mengikat ion metal yang diperlukan untuk mengubah !!r)' reactie species (O2P dan 62O2) men&adi spesies yang lebih reakti (O6P)$ memperbaiki kerusakan molekul sasaran$ dan merusak molekul sasaran yang rusak berat dan menggantinya dengan yang baru. 2.*., Antioksidan S%( 3 Superoxide Dismutase4
+"per!xide
dism"tase
(SO#)
merupakan
antioksidan
endogen
enHimatik yang paling eekti dalam mengkatalisis dan mengkon=ersi radikal bebas anion superoksida men&adi molekul oksigen dan hidrogen peroksida. SO# beker&a melalui sistem pertahanan pre=enti$ menghambat$ atau merusak proses pembentukan radikal bebas. #alam cairan intraseluler$ SO# berperan dalam proses degradasi senyawa spesies oksigen reakti (0OS). Spesies oksigen reakti adalah suatu senyawa yang mempunyai bentuk dan akti=itas sebagai radikal bebas yang terdapat dalam bentuk radikal bebas maupun molekul non%radikal bebas yang mempunyai gugus oksigen reakti. Senyawa ini cenderung menyumbangkan atom oksigen atau elektron pada senyawa lainnya. SO# ada dalam beberapa isoorm$ yang berbeda dalam siat logam akti$ komposisi asam amino$ koaktor$ dan aktor penting lainnya. SO# menurut distribusinya dikelompokkan men&adi tiga$ yaitu sitosol Cu$Qn%SO#$
22
mitokondria Fn%SO#$ dan ekstra seluler EC%SO. Cu$Qn%SO# termasuk ke dalam &enis antioksidan primer yang berungsi mencegah pembentukan radikal%radikal baru. 3ntioksidan ini mengubah radikal bebas sebelum bereaksi dengan molekul organik yang merupakan penyusun atau komponen sel men&adi molekul yang berkurang dampak negatinya. 6alliwell dan >utteridge (@@@) menyatakan bahwa Cu$Qn%SO# merupakan salah satu antioksidan endogen yang sangat berperan dalam mengkatalisasi radikal bebas anion superoksida men&adi hidrogen peroksida dan molekul oksigen.2 #alam beberapa åan tubuh Cu$Qn%SO# berungsi sebagai bagian dari mekanisme pertahanan tubuh terhadap pengaruh buruk beberapa metabolisme oksigen.24 :ada gin&al tikus Cu$Qn%SO# lebih banyak ditemukan pada bagian inti dan sitoplasma sel%sel tubuli renalis (tubuli distalis dan proksimalis). +ingginya
kandungan
Cu$Qn%SO#
pada
åan gin&al
membuktikan bahwa gin&al mempunyai tingkat konsumsi oksigen yang sangat tinggi dan sangat rentan terkena dampak langsung dari radikal%radikal bebas yang terbentuk dari metabolisme parsial oksigen. +ingginya kandungan Cu$Qn%SO# pada gin&al &uga merupakan indikasi tingginya kemampuan sistem pertahanan untuk tetap mempertahankan kapasitas antioksidan agar tetap mampu mengatasi oksidan%oksidan yang terbentuk selama proses metabolisme yang berlangsung di dalamnya maupun yang terbentuk dari luar gin&al.
2., Be"ntas 3 Pluchea indica4
23
2.,.1 Taksonomi Be"ntas
Kera&aan
"
)antae
#i=isi
"
Man!)i!ph'ta
Kelas
"
Man!)i!psida
Ordo
"
&stera)es
*amili
"
&steraceae
>enus
"
)"chea
Spesies
"
indica
Gambar 2.*. (an Pluchea indica
)"chea indica berasal dari !ndia kemudian menyebar Cina bagian selatan. #i !ndonesia$ tanaman ini masih termasuk tanaman liar yang &arang dibudidayakan$ namun sudah banyak diolah men&adi berbagai sayuran dan &amu%&amuan. +umbuhan ini merupakan perdu hi&au$ langsing$ tegak$ dengan banyak cabang$ tinggi % m8 ranting berbentuk tabung$ bertulang dan rimbun$ coklat tua$ ke arah pucuk yang hi&au$ gundul namun pucuk muda berbulu halus$ daun berselang%seling$ tunggal bundar telur sampai bundar telur sungsang$ 2$%A cm 9 % cm$ pangkal daun menirus$ u&ung daun meruncing sampai bertusuk$ tepi daun menggerga&i$dengan kelen&ar yang kurang &elas di kedua permukaan$ berbau harum ketika dihancurkan8 tangkai pendek semi% duduk8 tidak ada penumpu. :embungaan terdiri dari banyak bongkol pada terminal hemiserikal atau gundungan aksiler (ketiak) atau $malai$ lebih atau kurang padat$ lebar 2$%2$ cm8 gagang pendek$ daun pembalut B%-%seriate$ bagian luar bundar telur$ berambut$ bagian luar melanset$ mengkilap$
24
berambut getar di u&ung$ rontok bersama dengan buah longkah yang masak$ bongkol hampir berbentuk tabung$ persis - mm. ;entuk seluruh bunga tabung$ bunga di tepi merupakan bunga betina$ pan&ang mahkota $% mm$ bunga yang berada di tengah 2%B$ biseksual tapi dengan sari yang ungsional$ mahkota membenang$ pan&ang 4%B mm$ bunganya mirip bungur (lilac) atau lembayung pucat$ kepala sari 8 bakal buah terbenam$ lengan tangkai putik pan&ang$ masuk. ;uah longkah selinder$ pan&ang mm$ gundul dengan bingkai$ coklat$ longkah dari bunga rudimen di tengah8 papus putih$ pan&ang %4 mm$ menyebar. :erbanyakan dengan perkecambahan epigeal.2
2.,.* Kandn+an Kimia dan &fek (an Be"ntas seba+ai Antioksidan
#aun ;eluntas ( )"chea indica adalah salah satu dari ribuan tanaman yang digunakan masyarakat !ndonesia terutama di daerah pedesaan dalam menyembuhkan beberapa penyakit$ seperti gangguan pencernaan pada anak% anak dan mencret darah. Selain itu daun beluntas dipercaya dapat menghilangkan bau badan$ bau mulut$ dan dapat menyembuhkan luka. Kandungan kimia daun beluntas seperti alkaloid$ la=onoid$ tanin$ minyak atsiri$ phenolic$ asam chlorogenik$ natrium$ kalsium$ magnesium$ dan osor diperkirakan dapat mengurangi ge&ala ataupun mencegah penyakit diatas.2 Kandungan senyawaan itokimia pada daun beluntas mempunyai beberapa akti=itas biologis$ salah satunya sebagai antioksidan. Senyawaan itokimia pada tanaman terdistribusi dengan kadar yang berbeda pada setiap bagian. :erbedaan kadar senyawaan itokimia pada daun dan buah sangat
25
dipengaruhi oleh tingkat ketuaan daun atau kematangan buah$ kondisi tanah$ pemberian pupuk serta stress lingkungan baik secara isik$ biologi maupun kimiawi. Kandungan dan kadar senyawaan itokimia yang berbeda akan mempengaruhi akti=itas antioksidannya.2 Kubola R Siriamornpun (255A) menyatakan bahwa bagian yang berbeda dari tanaman +hai itter !"rd ( M!m!rdica charantia 5) mempunyai akti=itas menangkap radikal bebas #::6 berbeda$ secara berturutan akti=itas antioksidan bagian daun G buah hi&au G batang G buah matang. Senyawaan itokimia pada tanaman dapat diekstrak dengan pelarut yang sesuai. +ingkat kepolaran pelarut menentukan komponen senyawaan itokimia yang terekstrak. Fetanol secara eekti dapat mengekstrak senyawa polar$ seperti gula$ asam amino$ dan glikosida$ enolik dengan berat molekul rendah dan tingkat kepolaran sedang$ la=onoid aglikon$ antosianin$ terpenoid$ saponin$ tanin$ santosilin$ totarol$ kuasinoid$ lakton$ la=on$ enon$ dan polienol.5 3ir dapat mengekstrak senyawa sangat polar$ seperti glikosida$ asam amino$ dan gula$ aglikon$ antosianin$ pati$ tanin$ saponin$ terpenoid$ polipeptida$ lektin. n%;utanol dapat mengekstrak senyawa polar$ seperti glikosida$ aglikon$ dan gula. Sedangkan etil asetat dilaporkan dapat mengekstrak senyawa alkaloid$ aglikon$ dan glikosida$ sterol$ terpenoid$ dan la=onoid. :otensi ekstrak tanaman sebagai sumber antioksidan dapat ditentukan berdasarkan kemampuan menangkap radikal bebas #::6. :engu&ian #::6 merupakan metode yang paling cepat dan sederhana untuk menentukan kemampuan senyawa antioksidan mendonorkan atom hidrogen. Ekstrak yang
26
berpotensi menangkap radikal #::6 berungsi sebagai antioksidan primer.5 :erbedaan distribusi senyawa itokimia pada tanaman dan perbedaan kelarutan dalam berbagai pelarut yang mendasari dilakukannya seleksi daun beluntas sebagai sumber antioksidan. Seleksi tersebut dilakukan berdasarkan perbedaan tingkat ketuaan daun (kelompok daun %$ 4%B dan GB) dan perbedaan &enis pelarut (metanol$ etil asetat$ air$ dan n%butanol). Seleksi ini diharapkan diperoleh daun beluntas yang dapat men&adi sumber antioksidan alami untuk mencegah O* daging itik.5 #engan demikian senyawa antioksidan daun beluntas dapat menggantikan penggunaan antioksidan sintesis yang masih diragukan tingkat keamanannya terhadap kesehatan.