I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah adalah bahan alami yang menutupi bagian permukaan bumi sebagai hasil mekanis, kimia, dan biologis dari bahan induk. Untuk mengenal tanah perlu dipelajari sifat-sifatnya salah satunya adalah sifat fisika tanah yang meliputi kandungan air (kadar lengas), berat isi (bulk (bulk density), density), tekstur, struktur, konsistensi, porositas tanah, kestabilan agregat, permeabilitas tanah, infiltrasi, tata air dan udara, warna dan temperatur tanah. Sifat fisik ini dapat dinyatakan dengan kriteria, rendah atau jelek, sedang dan tinggi atau baik, dan dapat berubah atau dipengaruhi faktor lain. Kapilaritas merupakan gejala naiknya air dari permukaan air bebas ke dalam pipa kapiler karena adanya gaya tegangan permukaan. Tegangan permukaan air disebabkan oleh gaya molekul adhesi air pada dinding kapiler dan selisih gaya kohesi molekul air di permukaan dengan di tubuh air. Sudut kontak atau sudut singgung adalah sudut yang terbentuk antara meniscus permukaan dengan dinding kapiler, Yang mempengaruhi sudut kontak adalah ketidak murnian dan jenis bahan. Tingginya kenaikan kapiler selain di pengaruhi sudut kontak juga dipengaruhi berat jenis bahan, tegangan permukaan dan gravitasi. Air yang bias naik kepipa kapiler disebabkan karena adanya gaya – gaya – gaya gaya tertentu yang bekerja padanya.
B. Tujuan
Tujuan praktikum yaitu untuk menganalisis kapilaritas pada sampel tan ah.
C.
PrinsipKerja
Sebagai bahan informasi untuk mengetahui kapilaritas yang terkandung di dalam sampel tanah.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair ( y ) dalam pipa kapiler yang
dimasukkan
sebagian
ke
dalam
zat
cair
karena
pengaruh adhesi dan kohesi.Peristiwa kapilaritas terjadi jika jika rongga (diameter) pipa sangat kecil. Kapilaritas disebabkan oleh interaksi molekul-molekul di dalam zat cair. Di dalam zat cair molekul-molekulnya dapat mengalami gaya adhesi dan kohesi. Gaya kohesiadalah tarik-menarik antara molekul-molekul di dalam suatu zat cair, sedangkan gaya adhesi adalah tarik menarik antara molekul dengan molekul lain yang tidak sejenis, yaitu bahan wadah di mana zat cair berada (Anonim, 2011). Watak air di dalam tanah dipengaruhi oleh ukuran dan cara zarah-zarah tanah tersusun. Pada umumnya semakin besar kandungan lempung semakin banyak air akan ditambat tanah pada tingkat pengatusan atau pengeringan tertentu, tetapi jenis mineral lempung atau sifat kation-kation yang dapat ditukarkan juga berpengaruh terhadap penambatan dan pergerakan air. Zarah-zarah tersebut mungkin tersusun secara longgar atau rapat dan oleh karena itu membentuk ruang pori yang akan ditempati air dan udara. Zarah-zarah ini membentuk matrik padatan yang bersarang (porous) yang didalamnya tertambat air,dan cara mereka tersusun seperti ini memberikan lebih banyak atau sedikit ruang pori, pori besar atau pori kecil yang jelas sama pentingnya dalam hubungannya dengan air maupun ukuran serta zarahzarahnya. Ruang pori total cukup mudah ditetapkan namun ukuran pori telah menghadapi kesulitan dalam penetapannya (Marshall and Holmes, 1979).
Tumbuhan dapat tumbuh subur dan berkembang dengan baik dikarenakan oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah ketersediaan air yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan fisiologinya. Air yang dibutuhkan oleh tumbuhan dapat berasal dari alam berupa air hujan dan air tanah. Tetapi seringkali tumbuhan mengalami kekurangan air karena kurangnya air tersedia di sekitar tumbuhan tersebut, sehingga diperlukan suatu penambahan air yang biasanya dipenuhi melalui air irigasi (Hastuti, 1995). Tingginya kenaikan air dalam kapiler selain dipengaruhi berat jenis bahan, tegangan permukaan, sudut kontak, dan gravitasi. Tegangan air atau kebalikan kenaikan kapiler dapat secara mudah ditunjukkan pada waktu kita mencelupkan pipa kaca yang berdiameter kecil ke dalam air. Pada saat bagian ujung bawah pipa kapiler menyentuh air, maka air akan naik kedalam pipa hingga mencapai suatu ketinggian tertentu diatas permukaan air bebas. Kenaikan ini terjadi akibat lewat gaya tarik yang ada antara molekul – molekul air dan molekul – molekul kaca dan ditahan sebagai kolom air. Permukaan air pada bagian dalam pipa kapiler membentuk suatu lengkungan yang disebut meniscus. Meniscus ini membentuk suatu sudut tertentu dengan dinding pipa dan sudut ini disebut sebagai sudut singgung (θ). Nilai dari sudut singgung ini tergantung dari jenis bahan , dari bahan apa dinding kaca tersebut dibuat serta sifat ketidakmurnian zat yang menyelubungi didinding. Bila T = tegangan muka (gr/cm) dan γ = berat jenis (BJ) air maka keadaan seimbang rumus kenaikan pipa kapiler dapat ditulis sebagai berikut (Kertonegoro, 1987)
Analisis pola pergerakan air tanah melalui gerak kapilaritas air tanah dan mengetahui kondisi kelembaban pada zona perakaran tanaman yang optimum dapat meningkatkan perkembangan tanaman semaksimal mungkin dan untuk tujuan yang lebih jauh diharapkan dapat menambah informasi yang diperlukan untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengan pergerakan air tanah (Suryanto, 1991). Tanah kedalaman tertentu selalu dijenuhi air yang disebut dengan air tanah.Air tanah dapat dibedakan menjadidua, ialah air tanah dangkal dan air tanah dalam. Untuk bidang tanah yang mempunyai pengaruh besar terhadap proses pembentukan tanah adalah air tanah dangkal. Melalui profil kedalaman air tanah dapat diduga berdasarkan tinggi muka air tanah yang selalu mengalami periode naik turun sesuai dengan keadaan musim atau factor lingkungan luar lainnya. Pengaruh air tanah terhadap profil diamati berdasarkan gejalah idromorfik seperti keadaan back dan gejala gleisasi. Di atas muka air tanah terdapat mintakat(zone) yang selalu jenuh air karena terjadi kenaikan kapiler. Kenaikan kapiler dapat mencapai beberapa cm sampai beberapa meter di atas muka air tanah. Apabila evapotranspirasi kurang dari presipitasi maka air tanah naik,dan begitu pula dengan sebaliknya (Sutanto, 1995).
III.
METODOLOGI
A. Tempat dan Tanggal Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada hari kamis tanggal 00 juni 2016, pukul 14.30 – sampai selesai
dilaboratorium Ilmu Tanah, kampus Sekolah Tinggi Penyuluhan
Pertanian(STPP)Gowa.
B. Alat dan Bahan yang digunakan: 1.
Alat
2.
Penguji kapilaritas (Pipa kaca) Nampan
Stopwatch
Mistar
Kain kasa
Karet gelang
Bahan
Sampel tanah
Air
C. Cara Kerja
1. Haluskan sampel tanah 2. Masukkan tanah dalam tabung alat penguji kapilaritas dengan menutupinya dengan kain kasa yang di ikat karet, 3. simpan diatas cawan kemudian tambahkan air dalam cawan 4. diamkan selama ± 10 menit, amati perubahan yang terjadi 5. ukur tinggi yang dicapai oleh air ditanah yang berada didalam alat penguji kapilaritas.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 1 Hasil pengamatan dilaboratorium Penguji
Waktu
Berat Tanah
Tinggi Kapilaritas Air
Tanah
10 menit
10 gram
7,5 cm
B. Pembahasan
Hasil pengamatan yang diperoleh dari laboratorium menunjukkan kemampuan tanah menaikkan air (kapilaritas) dengan berat tanah10 gram dan ketinggian tanah didalam pipa kaca 10 cm , di inkubasi selama 10 menit, mampu menaikkan air setinggi 7,5 cm Kapilaritas disebabkan oleh interaksi molekul-molekul di dalam zat cair. Di dalam zat cair molekul-molekulnya dapat mengalami gaya adhesi dan kohesi. Gaya kohesi adalah tarik-menarik antara molekul-molekul di dalam suatu zat cair sedangkan gaya adhesi adalah tarik menarik antara molekul dengan molekul lain yang tidak sejenis, yaitu bahan wadah di mana zat cair berada.
Apabila adhesi lebih besar dari kohesi seperti pada air dengan permukaan gelas, air akan berinteraksi kuat dengan permukaan gelas sehingga air membasahi kaca dan juga permukaan atas cairan akan melengkung (cekung). Keadaan ini dapat menyebabkan cairan dapat naik keatas oleh tegangan permukaan yang arahnya keatas sampai batas keseimbangan gaya keatas dengan gaya berat cairan tercapai. Jadi air dapat naik keatas dalam suatu pipa kecil yang biasa disebut pipa kapiler.Inilah yang terjadi pada saat air naik dari tanah keatas melalui tembok. Air dapat merembes keatas melalui retakan tembok sehingga membasahi tembok.
V.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kapilaritas adalah daya serap air terhadap tanah yang digunakan tumbuhan untuk proses fisiologis tanaman itu sendiri.
B. Saran
Berdasarkan pengalaman penulis sebaiknya saat berada dalam melakukan praktikum mahasiswa harus berhati-hati dalam memasukkan cairan kedalam tabung dan berhati-hati menggunakan alat-alat laboratorium karena sangat muda rusak.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2016 http://arisetiadi11911.blogspot.co.id/2013/02/laporan-resmi-praktikumfisika-tanah_13.htmldiaksespadatanggal 23 Januari 2016