b)
Nama
o
Bucket sprayer
o
Barrel sprayer
o
Wheel barrow sprayer
o
Slide pump sprayer
Sprayer bermotor (Power sprayer) o
Hydraulic sprayer
o
Blower sprayer
o
Hydro pneumatic sprayer
o
Aerosol generator
: Samsul Arifin Penelitian 2.
KALIBRASI SPRAYER
Berdasarkan tenaga penggerak
5.1 Data Pengamatan
5.1.1
a)
Waktu yang dibutuhkan dibutuhkan oleh sprayer sprayer untuk menyemprotkan bahan kimia
Pompa tekanan udara : memompa memompa udara ke dalam tangki cairan dan menekan cairan ke nozzle
sebanyak 1000 cc Jumlah Bahan Kimia
Waktu
o
Sprayer otomatis (Compressed air sprayer)
(cc)
(sekon)
o
Hydro pneumatic sprayer
1.
1000 cc
37,75
2.
1000 cc
39,24
3.
1000 cc
39,29
Percobaan
5.1.2
b)
Pompa cairan : memompa cairan langsung ke nozzle
Jumlah bahan kimia yang dibutuhkan oleh Automatic Sprayer untuk menyemprot area seluas 5m x 5m
o
Sprayer semi otomatis
o
Bucket sprayer
o
Barrel sprayer
o
Wheel barrow sprayer
o
Slide pump sprayer
o
Power hydraulic sprayer
Waktu
Jumlah Bahan Kimia
Dosis
(menit)
(cc)
(cc/m2)
1.
1,43
2400
96
2.
1,47
2500
100
o
Atomizer (Hand sprayer)
3.
1,33
2600
104
o
Power blower sprayer
4.
1,18
2000
80
5.
1,52
3000
120
Percobaan
Rata-rata
100
c)
5.2.3
Pompa penghembus udara
Kelebihan dan kekurangan jenis-jenis sprayer Pada saat praktikum yang kamilakukan pada tanggal 18 April 2012, kami diperkenalkan tipe Duster Mist Blower dan tipe Automatic Sprayer. Akan
5.2 Pembahasan
tetapi kami hanya menggunakan Automatic Sprayer. Kelebihan dan
5.2.1
kekurangan dari kedua tipe sprayer diantaranya:. diantaranya:.
Teknik dan Macam-Macam Penyemprotan Penyemprotan adalah suatu cara yang digunakan untuk memberikan
1. Automatic Sprayer
suatu fluida pada tanaman dengan berbagai macam fluida yang memiliki
Automatic Sprayer adalah jenis sprayer yang menggunakan tenaga
fungsi
penggerak tangan dimana tekanan diberikan dengan pemompaan
berbeda-beda.
Macam-macam
penyemprotan
dan
fungsinya
diantaranya:
sebelum penyemprotan dilakukan. Sprayer ini disebut juga comprassed
1.
Menyemprotkan insektisida untuk mencegah dan memberantas hama
air sprayer dengan tekanan dalam tangki sekitar 140-200 psi atau 10-14
2.
Menyemprotkan fungisida untuk mencegah dan memberantas penyakit
kg/cm2. Kelebihan dan kekuranganya terlihat dalam tabel dibawah ini:
3.
Menyemprotkan herbisida untuk mencegah dan memberantas gulma
4.
Menyemprotkan pupuk cairan
Lebih
5.
Menyemprotkan cairan hormon pada tanaman untuk tujuan tertentu
dibandingkan dengan sprayer yang
memberikan
menggunakan
apabila
Pada penyemprotan, alat yang digunakan adalah sprayer. Sprayer adalah alat/mesin yang berfungsi untuk memecah suatu cairan, larutan atau
Kelebihan ramah
Kekurangan
lingkungan
tenaga
jika
motor.
Selain itu lebih ringan.
dan pengendalian hama & penyakit tumbuhan. Sprayer juga didefinisikan
sprayer sangat ditentukan kesesuaian ukuran droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu sehingga sesuai dengan ketentuan
tidak
maka
karena akan
butiran-butiran
herbisida tidak konstan dari waktu ke waktu. Lebih hemat dan murah.
Hanya dapat digunakan pada jenis cairan saja.
sebagai alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan dan pengendalian hama & penyakit tumbuhan. Kinerja
tekanan,
menyebabkan
suspensi menjadi butiran cairan (droplets) atau spray. Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan
Operator harus konstan dalam
Ramah lingkungan karena tidak Memerlukan tekanan yang tinggi menghasilkan
polusi
yang
mencemari lingkungan.
sehingga membuat operator harus bekerja ekstra untuk menghasilkan hasil yang optimal
penggunaan dosis pestisida yang akan disemprotkan. Mist Blower 2. Automatic Duster Mist
5.2.2 1.
Jenis-Jenis Sprayer
Automatic Duster Mist Blower yaitu sprayer bekerja melalui udara yang
Berdasarkan tenaga penggerak
dihembuskan oleh motor penggerak khusus pada tepung, namun
a)
Sprayer dengan penggerak tangan (Hand operated sprayer) o
Hand sprayer ) Atomizer ( Hand
terkadang juga dapat digunakan untuk cairan. Kelebihan
Kekurangan
Automatic Sprayer
Tidak membutuhkan tenaga karena
Polusi
o
Sprayer otomatis (Compressed air sprayer)
menggunakan tenaga motor.
motor penggerak (tidak ramah
o
Sprayer semi otomatis (Knapsack sprayer)
o
yang
lingkungan)
diakibatkan
oleh
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Tenaganya
dapat
diatur
dan
disesuaikan sesuai kebutuhan.
Dapat
digunakan
pada
zat
Lebih berat karena terdapat motor
Pada pengulangan percobaan kelima, lahan seluas 25m2 dapat diselesaikan
penggerak yeng membuat sprayer
dalam waktu 1 menit 31 detik atau 1,52 menit. menit. Bahan kimia yang dibutuhkan untuk
semakin berat.
percobaan pertama adalah 3000cc. Berdasarkan data tersebut, dosis bahan kimia pada
Harganya cenderung lebih mahal.
percobaan pertama adalah 120 cc/m .
2
Berdasarkan kelima data yang sudah didapatkan berdasarkan praktikum
berbentuk tepung.
tanggal 18 April 2012, rata-rata dosis penyemprotan yang dibutuhkan dalam satu 5.2.4
Kendala Saat Praktikum
lahan berukuran 25m2 adalah 100cc/m2. Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk
1.
Terdapat kebocoran pada sambungan pipa pada sprayer sehingga
melakukan penyemprotan, maka makin banya juga jumlah fluida yang akan
jumlah fluida kurang akurat.
dikeluarkan oleh spreayer. Sehingga kita dapat menarik kesimpulan hubungan antara
Cairan yang keluar pada Automatic Sprayer kurang sempurna dalam
waktu dan banyak fluida yang diperlukan untuk melakukan penyemprotan di lahan
menyemprotkan air sehingga penyemprotan kurang efektif.
seluas 25m berbanding lurus dengan jumlah fluida yang dikeluarkan. Selain itu lama
Jenis sprayer yang tersedia hanya Automatic Sprayer sedangkan Auto
penyemprotan juga mempengaruhi kemungkinan adanya area yang tidak terkena
Duster Mist Blower rusak dan tidak dapat digunakan.
fluida. Semakin lama waktu yang dibutuhkan, maka semakin merata fluida yang
Tidak terdapat objek yang digunakan pada praktikum(tanaman).
disemprotkan dalam suatu lahan.
2.
3.
4.
5.2.5
Bahasan Perhitungan Percobaan ke 1 2
Luas Area = 5m x 5m = 25 m o
Dosis (cc/m2) =
Percobaan ke 2
Jumlah Bahan Kimia = 2400 cc 2
= 96 cc/m
2
Luas Area = 5m x 5m = 25 m 2
o
Dosis (cc/m ) =
Percobaan ke 3
Jumlah Bahan Kimia =2500 cc 2
= 100 cc/m
Luas Area = 5m x 5m = 25 m2 2
o
Dosis (cc/m ) =
Percobaan ke 4
Jumlah Bahan Kimia =2600 cc 2
= 104 cc/m
Luas Area = 5m x 5m = 25 m2 2
o
Dosis (cc/m ) =
Percobaan ke 5
Jumlah Bahan Kimia = 2000 cc 2
= 80 cc/m
Luas Area = 5m x 5m = 25 m2 2
Jumlah Bahan Kimia =3000 cc 2
= 120 cc/m
o
Dosis (cc/m ) =
Rata-rata jumlah bahan kimia (cc/m )
o
Rata-rata =
2
=
= 100 cc/m2
Berdasarkan hasil pengamatan penyemprotan yang kami lakukan pada tanggal 18 april 2012 pada area dengan luas 25 m 2, menunjukan hasil yang berbeda untuk setiap percobaan yang kami lakukan 5 kali pengulangan. Praktikum tersebut dapat menunjukan dosis bahan kimia untuk luas area tersebut dengan menggunakan rumus
.
Pada percobaan pertama, lahan seluas 25m2 dapat diselesaikan dalam waktu 1 menit 25 detik atau 1,43 menit. Bahan kimia yang dibutuhkan untuk untuk percobaan pertama adalah 2400cc. Berdasarkan data tersebut, dosis bahan kimia pada percobaan pertama adalah 96 cc/m2 . Pada pengulangan pengulangan percobaan kedua, lahan seluas seluas 25m2 dapat diselesaikan dalam waktu 1 menit 28 detik atau 1,47 menit. Bahan Bahan kimia yang dibutuhkan untuk percobaan pertama adalah 2500cc. Berdasarkan data tersebut, dosis bahan kimia pada 2
percobaan pertama adalah 100 cc/m .
2