Kerangka Acuan Kegiatan Posyandu Jiwa Di PuskesmasDeskripsi lengkap
kak kunjungan rumah jiwaDeskripsi lengkap
KAK Penyuluhan Jiwa Dan NapzaFull description
KAK Penyuluhan Jiwa Dan NapzaDeskripsi lengkap
hhhhFull description
KAK Penyuluhan Jiwa Dan NapzaDeskripsi lengkap
mnnjnjnDeskripsi lengkap
Kak Penyuluhan Jiwa Atau Skrining.
JHCFJHYCFKHDeskripsi lengkap
mnnjnjnFull description
gfcmnm
kak kunjungan rumah jiwaFull description
gfcmnm
Kak Penyuluhan Jiwa Atau Skrining.
FDFDeskripsi lengkap
PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BUNGAMAS Jln. HBR Motik Ds Bungamas Kec Kikim Timur Kabupaten Lahat 31452
KERANGKA ACUAN PROGRAM KESEHATAN JIWA I.
PENDAHULUAN
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 18 tahun 2014, kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi bagi komunitasnya. Orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) adalah orang yang mempunyai masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan, dan perkembangan, dan / kualitas hidup
Pada kondisi ini sebenarnya penderita gangguan jiwa yang dipasung adalah individu terlantar dan miskin, yang seharusnya ditanggung oleh pemerintah. Pemasungan di Indonesia telah dilarang sejak tahun 1977 dengan surat Menteri Dalam Negeri No: PEM.29/6/15 tanggal 11 Nopember 1977. Surat ini ditujukan kepada Gubernur seluruh Indonesia yang meminta kepada masyarakat untuk tidak melakukan pemasungan terhadap penderita gangguan jiwa dan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menyerahkan perawatan penderita di Rumah Sakit Jiwa. Hal ini juga agar diinstruksikan kepada para Camat dan Kepala-Kepala Desa agar secara aktif mengambil prakarsa dan langkah-langkah dalam hal penanggulangan pasien yang ada di daerah masing-masing. Berbagai alasan dikemukakan mengenai mengapa mereka dipasung. Sebagian masyarakat memasung anggota keluarganya untuk melindungi
dari
kecelakaan.
Sebagian
lagi
memasung
karena
takut
membahayakan orang lain. Ibu yang lain memasung putranya karena malu
Keikhlasan
Kemitraan
Survei data kesehatan jiwa di masyarakat, pelatihan kesehatan jiwa, penyediaan obat-obatan esensial untuk gangguan jiwa, pengembangan program
sesuai
kebutuhan
daerah
setempat,
penggunaan
posyandu,
pemberdayaan keluarga pasien gangguan jiwa dan dukungan pemerintah baik daerah maupun pusat baik dalam hal anggaran maupun kegiatan, adalah hal yang harus dipertimbangkan dalam mengintergrasikan pelayanan kesehatan jiwa di pelayanan primer (Carla R. Machira,2011)
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Tujuan dari program jiwa ini adalah mendukung dalam “Mewujudkan Lahat Bebas Pasung 2019 ”
2. Orientasi Bebas Pasung
Menyampaikan hasil pelacakan jiwa
Menyampaikan masalah-masalah yang yang mungkin muncul dari penelantaran pasien jiwa Menyampaikan kendala-kendala dalam pendeteksian, pengobatan dan
perawatan pasien jiwa : BPJS
Dukungan keluarga
Ketersediaan obat
Mendiskusikan dan merumuskan masalah jiwa di wilayah kerja
Puskesmas Bungamas dan penyelesaiannya secara bersama-sama. 3. Pendampingan Penderita Gangguan Jiwa dan Napza
Mengusahakan agar penderita gangguan jiwa bersedia minum obat
V.
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
a. Observasi b. Wawancara c. Diskusi /Tanya jawab VI. SASARAN
Seluruh pasien dengan gangguan jiwa diwilayah kerja Puskesmas Bungamas. VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN VIII. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Pelaksanaan kegiatan harus diikuti dengan pemantauan secara berkala untuk melakukan telaahan penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang
JADWAL KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN JIWA UPT PUSKESMAS BUNGAMAS 2017
NO
KEGIATAN
1
Pendampingan Penderita Gangguan Jiwa dan Napza Pendataan Masalah Keswa dan Napza Kunjungan Rumah ODGJ Orientasi Bebas Pasung