PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU
DINAS KESEHATAN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SOSOK Jalan Oevang Oeray No.33 Telp. (0563) 28831 Kecamatan Tayan Hulu 78562
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM TB PARU PUSKESMAS SOSOK TAHUN 2017 1. Latar Belakang
Penyakit TB merupakan masalah utama kesehatan, tahun 1995 menunjukkan bahwa penyakit TB merupakan penyebab kematian nomor 3 dan nomor 1 dari golongan penyakit infeksi. Diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita paru TB BTA Positif. Penderita Penyakit TB dikaitkan dengan kebiasaan merokok, faktor kemiskinan dan gizi yang buruk sebagian besar kelompok usia kerja produktif, kelompok ekonomi lemah dan berpendidikan rendah. Hasil awal survei prevalensi TB nasional (SPTB) 2013 – 2014 2014 menunjukan beban TB yang jauh lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya. Hasil survey prevalensi dengan meetode yang lebih akurat, menunjukan prevalensi TB sebesar 660/100.000 penduduk atau 2,4 kali lebih tinggi dari pada perkiraan sebelumnya, yaitu 272/100.00 penduduk. Prevalensi ini menunjukan bahwa sekitar 0,65% populasi di Indonesia Indonesia menderita TB, setara
dengan
1.600.000 kasus TB (kasus lama dan kasus baru), dan 1.000.000 kasus TB baru pertahun. Berdasarkan data ini, Indonesia berada di peringkat kedua dunia dalam hal jumlah kasus TB setelah India. Hasil SITT (Sistem Informasi Tuberkulosis Terpadu) Provinsi kalimantan Barat tahun 2016 total penderita Positif TB yaitu sebanyak 4.678 kasus. Hasil terbanyak yaitu Kota Pontianak sebanyak 786 kasus pada tahun 2016. Kabupaten Sanggau menduduki peringkat kedua yaitu 602 kasus TB pada tahun 2016 Kabupaten Sanggau terdiri
dari 23 fasyankes fasyankes (fasilitas (fasilitas Pelayanan Kesehatan).
Peringkat pertama pada tahun 2016 Puskesmas Meliau sebanyak 40 kasus. Pada tahun 2016, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas P uskesmas Sosok adalah 40.995 jiwa, dari jumlah tersebut diperkirakan target suspek sebanyak 820 orang dan target TB BTA Positif 84 orang. Target pencapaian program TB paru di Puskesmas Sosok adalah 29% atau 25 orang BTA Positif. Penemuan BTA positif dari Bulan Januari sampai dengan Juni Tahun 2017 ditemukan BTA positif 12 orang, berdasarkan data tersebut maka dapat diperincikan sebagai berikut : 1.
Penemuan suspek belum mencapai target berdasarkan data estimasi dari Dinas Kesehatan.
2.
Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang TB paru.
3.
Penemuan penderita BTA positif belum mencapai target.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dengan cara memutuskan mata rantai penularan sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat. b. Tujuan Khusus -
Tercapainya angka kesembuhan minimal 85% dari semua penderita baru BTA positif yang ditemukan
-
Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap
3. Rencana Kegiatan
Upaya untuk menyukseskan Program DOTS di Puskesmas Sosok Kecamatan Tayan Hulu direncanakan akan diadakan kegiatan sebagai berikut : a. Pemeriksaan spesimen dahak dari setiap suspek b. Pelacakan kontak serumah kasus TB baru c. Kunjungan rumah untuk follow up kasus TB baru d. Pemantauan Minum Obat (PMO) e. Penemuan dan pencegahan dini secara aktif kasus TB 4. Pelaksanaan Kegiatan
a. Pemeriksaan spesimen sputum terhadap pasien suspek TB yang datang ke puskesmas setiap hari kerja b. Pelacakan kontak serumah atau kunjungan rumah untuk follow up dilakukan terhadap pasien TB yang positif dengan mendatangi rumah pasien TB untuk mengetahui apakah ada tersangka TB yang tinggal bersama dalam satu rumah, bila ditemukan gejala TB maka akan dilakukan pemeriksaan sputum BTA c. Kunjungan rumah untuk follow up
kasus TB baru untuk memberikan edukasi atau
pengetahu kepada pasien dan keluarga pasien TB tentang penyakit TB d. Pelaksanaan Pemantauan Minum Obat (PMO) TB merupakan salah satu komponen DOTS adalah pengobatan panduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung untuk mengawasi pasien menelan obat, untuk petugas PMO di laksanakan petugas Pustu dan Polindes terdekat dengan pasien TB. e. Penemuan dan pencegahan dini atau penjaringan suspek TB dilakukan di desa – desa, untuk tahun ini yang dilakukan di desa Engkasan, Berakak, pandan Sembuat, Kedakas, dan Menyabo. 5. Sasaran
a. Sasaran suspek TB adalah semua pasien yang mengalami gejala-gejala TB maka akan dilakukan pemeriksaan sputum BTA b. Pelacakan kontak dilakukan pada semua pasien TB baru c. Pengawasan Pemantauan Minum Obat dilakukan oleh petugas pustu atau polindes yang terdekat dengan rumah pasien atau keluarga terdekat yang tinggal serumah d. Sasaran untuk penemuan atau penjaringan kasus TB dilakukan pada semua tersangka TB
6. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
No
Kegiatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Jml
1
Pemeriksaan spesimen dahak dari √ setiap suspek Pelacakan kontak serumah kasus √ TB baru Kunjungan rumah untuk follow up kasus TB baru Pemantauan Minum Obat (PMO) √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
12
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
12
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
2 3 4 5
√
√
Penemuan dan pencegahan dini secara aktif kasus TB
√
5
√
√
√
12 5
7. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
a. Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai keberhailan pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan secara berkala dan terus menerus, untuk dapat segera mendeteksi bila ada masalah dalam melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan supaya dapat dilakukan tindakan perbaikan. b. Hasil evaluasi sangat berguna untuk kepentingan perencanaan program pemantauan dengan mengolah laporan, pengamatan dan wawancara dengan petugas pelaksana maupun dengan masyarakat khususnya pasien TB 8. Pencatatan dan Pelaporan
Sistem pencatatan dan pelaporan digunakan untuk sistematika kemajuan pasien dari hasil pengobatan. Sistem pencatatan dan pelaporan terdiri dari : 1. Mencatat pasien baru dan pasien pemeriksaan sputum lanjutan pada register TB 04 2. Mencatat tersangka baru pada register TB 06 3. Pelaporan tiap triwulan
9. Anggaran
Sumber anggaran kegiatan dari APBD
Mengetahui
Sosok,
Januari 2017
Plt. Kepala Puskesmas Sosok
Petugas Program TB Puskesmas Sosok
ALBINA, SKM NIP.19760705 199803 2 004
DORA SAFITRI NIP. 19770121 200212 2 006