Jurnal Adminsitrasi Adminsitrasi Publik
Volume 3 Nomor 1, Juni 2012
ANALISIS ORGANISASI MELALUI PENDEKATAN PERILAKU (Kasus di Kantor Kecamatan Kemayoran Kotamadya Jakarta Pusat) Agus Sjafari
[email protected]
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Raya Jakarta Km.4 Serang
Abstract : District organization organization as a local organization organization that is very close to the community, its existence is determined by acceptance. The level of community acceptance is determined by how far the level of service provided to the community. The choice of the Office of Central Jakarta District Municipality Kemayoran based on the assumption that the organization is within the scope or areas that have characteristics that distinguish the different areas. Based on the description and analyze above there are some things that can be concluded as follows: First, the behavior is very influential and the leadership on the climate of the organization in the Office of the Municipality of Central Jakarta District Kemayoran; Secondly, That the clarity of roles in the organization's Office District Municipality of Central Jakarta Kemayoran Kemayoran determine determine the leadership style that will be applied by the leadership. In the long run, it will affect the organizational climate, and Third, organizational climate that has a very real correlation with aspects of the role and personality personality of each employee, both employees at a lower level or leadership. leadership. On the other hand the role and personality also has a correlation to the establishment of a conduce organizational climate. Keywords : Organizational Behavior and Analysis Approach
Organisasi kecamatan sebagai
yang
efektif
dan
efisiensi
dapat
organisasi lokal yang sangat dekat
memberikan
dengan
masyarakat,
kepada masyarakat dalam memberikan
keberadaaannya sangat ditentukan oleh
pelayanan. Organisasi kecamatan yang
penerimaan
masyarakat.
Tingkat
efektif dan efisien memiliki ciri-ciri
penerimaan
masyarakat
tersebut
antara
lingkungan
kemudahan-kemudahan
lain
memiliki
transparansi
sangatlah ditentukan oleh sejauhmana
dalam pelayanan, kecepatan dalam
tingkat
pelayanan, prosedur pelayanan yang
pelayanan
yang
diberikan
kepada masyarakat. Pelayanan yang
sederhana,
dimaksudkan
sangat
sejauhmana
di
sini
organisasi
adalah
biaya murah,
pelayanan tidak
yang
terdapat
kecamatan
diskriminasi dalam pelayanan serta
tersebut memberikan kemudahan di
yang paling penting adalah adanya
dalam
kepercayaan dan citra yang baik dari
mendapatkan
Kartu
Tanda
Penduduk (KTP), perijinan-perijinan,
kantor
surat keterangan dan lain sebagainya.
diberikan oleh masyarakat.
Pemberian pelayanan kepada masyarakat
tersebut
kecamatan
Dalam
sangatlah
organisasi
tersebut
konteks
kecamatan
yang
tersebut,
secara
lebih
bergantung sejauhmana efektivitas dan
spesifik fungsi penyuluhan kepada
efisiensi dari organisasi kecamatan
masyarakat.
tersebut. Sebuah organisasi kecamatan
memberikan pelayanan yang efektif
1
Artinya
dengan
Jurnal Adminsitrasi Adminsitrasi Publik
dan
efisien
Volume 3 Nomor 1, Juni 2012
kepada
masyarakat
Berdasarkan kondisi di atas
tersebut, organisasi kecamatan telah
menunjukkan
menjalankan fungsi memberdayakan
organisasi ini sebenarnya bergantung
masyarakat
kepada
terutama
memberikan
bahwa
kinerja
bagaimana
memberikan
kemudahan-kemudahan serta peluang
pelayanan
di dalam mengembangkan dirinya.
bidang-bidang tersebut yaitu dengan
Dalam
memberikan
konteks
organisasi
penyuluhan
kecamatan
fungsi
untuk
ini,
mempunyai
kepda
memberdayakan
yang
dari
efektif
terhadap
kemudahan-kemudahan
masyarakat.
memberikan
Di
samping
pelayanan
tersebut,
masyarakat yang ada di wilayahnya.
organisasi kecamatan juga harus dapat
Secara
memberikan
administratif,
organisasi
pemahaman
kepada
kecamatan bertanggung jawab untuk
masyarakat guna menjaga hubungan
melakukan
yang harmonis dengan masyarakatnya.
penyuluhan
kepada
masyarakat.
Berkenaan dengan persoalan
Dipilihnya Kantor Kecamatan
kinerja organisasi Kantor Kecamatan
Kemayoran Kotamadya Jakarta Pusat
Kemayoran, hasil pengamatan penulis
didasarkan
kepada
asumsi
bahwa
menunjukkan
organisasi
tersebut
berada
dalam
identifikasi permasalahan yang terkait
lingkup atau wilayah yang mempunyai karakteristik
yang
beberapa
dengan budaya organisasi antara lain:
membedakan
mekanisme
Pertama,
dengan daerah yang lain. Secara
terdapat
pengambilan administratif-
keputusan
yang
cenderung memusat (senteralistik). Hal
organisatoris, Kecamatan Kemayoran
ini
ditunjukkan
membawahi beberapa organisasi yang
dominasi
pimpinan
berada pada tingkat terendah yaitu
setiap
pengambilan
organisasi kelurahan, yang terbagi ke
terutama yang berhubungan dengan
dalam 8 (delapan) kelurahan dengan
perencanaan program kerja.
Rukun Tetangga. Kedudukan Kantor
terciptanya
Kecamatan
pamong
adanya
(camat)
persepsi
dalam
keputusan
Permasalahan Kedua
76 Rukun Warga (RW) dan 1.031
perangkat
dengan
untuk
adalah selalu
Kemayoran
beserta
melayani pimpinan. Permasalahan ini
organisasinya
sebagai
sangat
dengan
perilaku
organisasi
bawahan untuk selalu mengikuti dan
pemerintah yang sangat vital, dimana
menuruti semua yang diinginkan oleh
organisasi ini secara langsung akan
pimpinan, terlepas apakah keinginan
bersentuhan
tersebut sesuai atau tidak dengan
sosial
merupakan
terkait
dengan
masyarakat
permasalahan seperti
bidang
kepentingan organisasi.
pemerintahan, bidang pembangunan,
Permasalahan ketiga adalah
bidang kemasyarakatan dan bidang-
adanya pendelegasian wewenang yang
bidang lainnya.
kabur dari pimpinan. Setiap nit yang ada di bawah lingkungan Kecamatan
2
Jurnal Adminsitrasi Adminsitrasi Publik
Kemayoran
Volume 3 Nomor 1, Juni 2012
sebenarnya
memiliki
permasalahan
yang
terkait
tingkat kewenangan yan luas terhadap
perilaku
tugas yang dibebankan, tetapi dalam
Kemayoran
kesempatan
bentuk pendekatan administratif yang
tersebut
tertentu
dapat
kewenangan
dikalahkan
oleh
sesuai.
organisasi
dengan
adalah
Menurut
Kecamatan mencari
penulis,
suatu
dengan
kewenangan organisasi kecamatan –
melihat beberapa model pendekatan
dalam hal ini Camat sebagai pimpinan
organisasi yang sesuai untuk menkaji
yang memiliki intervanci kewenangan
permasalahan perilaku organisasi di
yang tidak terbatas.
Kantor Kecamatan Kemayoran adalah
Hal
tersebut
menyebabkan
melalui model pendekatan perilaku.
terjadinya konflik kepentingan antara organisasi kelurahan dengan organisasi
Identifikasi Masalah
kecamatan. Contoh konkritnya dalah
Pernyataan
masalah
dalam
setiap pengalokasian dana yang telah
penelitian ini adalah sebagai berikut :
ditentukan
Musbang
“ Kekuatan kinerja organisasi yang ada
Musyawarah
pada Kantor Kecamatan Kemayoran
(Rapat
dalam
Rakor
Koordinasi
Pembangunan)
tingkat
kelurahan
Kotamadya
Jakarta
Pusat
sangat
mengalami perubahan sampai dengan
ditentukan
kurang lebih 50 % setelah diproses di
kepemimpinan
tingkat kecamatan. Dengan adanya
pada
perubahan tersebut program-program
ditandai oleh beberapa permasalahan
kerja yang telah terseusun tidak dapat
pokok
dilaksanakan secara efektif.
mekanisme
yang
ada
di
perilaku
manajemen
organisasi
puncak
tersebut.
antara
Hal
ini
Pertama,
lain:
pengambilan
keputusan
yang terpusat; kedua adanya persepsi
Dari beberapa contoh beberapa permasalahan
oleh
atas
bawahan
untuk
selalu
melayani
ketiga,
menunjukkan bahwa terdapat suatu
pimpinan;
bentuk
karakter
organisasi
pendelegasian wewenang yang kabur.
kurang
kondusif
dalam
pemerintahan
kecamatan
yang
organisasi
dan
adanya
Dari pernyataan masalah di
tersebut.
atas
dapat
diturunkan
ke
dalam
Kondisi dan situasi seperti yang ada di
pertanyaan masalah penelitian yaitu; “
atas
Bagaimanakah Bagaimanakah
berdampak
menguntungkan
kurang
bagi
kegiatan
Kecamatan
Permasalahan-permasahan tersebut di
Jakarta Pusat?” Pusat?”.
dikategorikan
oleh
pendekatan pendekatan
perilaku yang dilakukan dilakukan pada Kantor
pemerintahan di tingkat kecamatan.
atas,
proses
Kemayoran
Kotamadya
penulis
sebagai sebuah persoalan Perilaku
PEMBAHASAN
Dalam beberapa konsep yang
Organisasi.
Dari beberapa uraian di atas,
digunakan
dalam
maka yang menjadi kajian utama
terdapat
konsep-konsep
dalam
dikemukakan oleh Richard Lumintang
menganalisis
beberapa
3
penelitian
ini, yang
Jurnal Adminsitrasi Adminsitrasi Publik
Volume 3 Nomor 1, Juni 2012
(2006) antara lain: 1) Empat Dimensi
Penjelasan
yang berpengaruh berpengaruh terhadap proses
tersebut adalah sebagai berikut :
dari
beberapa
konsep
penyuluhan/admin penyuluhan/administrasi; istrasi; 2) Micro – Emphasis ; 3) Macro – Emphasis; Emphasis; 4)
1.
Empat
Dimensi
Yang
Environment Environment Structure and Process; Process;
Berpengaruh
dan
Penyuluhan/Administrasi
5)
Social
Modernization.
Terhadap
Proses
LEMBAGA
Menerapkan Sendiri
PRESISTENCE
SOCIAL Kesadaran Sendiri Sendiri
EKONOMI
kemampuan untuk setiap unit
Mengatur
Untuk mempertahankan daya Hidupnya dengan kondisi Sekitar yang tertentu
EKOLOGI Mencukupi sendiri
Gambar 1. Empat Dimensi Yang Berpengaruh Terhadap Proses Penyuluhan Administrasi 3. Task requirements encourgaes
2. Micro – Emphases : 1. Position 2. Parochial
varying priorities
and
degree
of
centralization
or
percptions percptions
decentralization – the hostile
3. Goals and interest
environments of conspirational
4. Stakes & stands
parties
5. Deadlines Deadlines and faces faces of issues
centralization
6. Motivation
4. Amount
tends
of
organization
organization
ideology –
high
power
–
has
“low”
a
an
power systems if there are few
3. Macro – Emphasis : 1. Historical Historical
to
of
resources
changing
mobilized
to
influence ather.
ideology of management has also affected the centralization.
4.
2. The resources contrlolled by
unit
Structure
And
Process:
centeral – periperial units – constituent
Environment
1. Characteristics
controls
of
factors
“market” (labor, capital etc)
resources with autonomy.
allocation rules
4
Jurnal Adminsitrasi Adminsitrasi Publik
2. “Raw
Volume 3 Nomor 1, Juni 2012
Materials”
supply
–
task and technology – related
incentive system
unit different
3. Characteristics of demand and
5. Societal Modernization
clientele “industry structure” – SOCIETAL ORGANIZATION
The prevalence of rationalized Institutional element exchange
the coplexity of network of social org. and
THE PRESENSE OF NETWORK OF SOCIAL ORG. & EXCHANGE
Gambar 2. Model Social Modernization
Perilaku organisasi merupakan
6. Konsep Perilaku Organisasi
Pendekatan organisasi
perilaku
merupakan
suatu
dalam
suatu studi yang menyangkut aspek-
usaha
aspek
laku
manusia
organisasi
yang kompleks. Di dalam beberapa
tertentu.
kajian dijelaskan bahwa pendekatan
ditimbulkan oleh pengaruh
perilaku
approach )
manusia, demikian pula aspek yang
dilakukan untuk menjawab terhadap
ditimbulkan dari pengaruh manusia
adanya krisis yang ditimbulkan dengan
terhadap organisasi. Tujuan praktis
menempatkan prinsip-prinsip mekanis
dari penelaahan dalam penulisan ini
pada diri manusia . Secar tradisional,
adalah
manajer atau pimpinan atau birokrat
bagaimanakah perilaku manusia itu
dituntut untuk memahami dimensi
mempengaruhi
manusia dalam organisasi didekati dari
tujuan-tujuan organisasi.
segala
aspek
misalnya
ekonomi,
Ia
dan
menekankan
karena
kelompok aspek
yang
terhadap
mendeterminnasi
usaha
pencapaian
Luthans (1981;6) menekankan bahwa
Oleh
meliputi
untuk
skutiti, emosional dan suasana kerja sebagainya.
suatu
suatu
melihat manusia sebagai suatu unsur
(behavioral
atau
dalam
itu
Perilaku
organisasi
kepada
lebih
pemahaman,
pendekatan behavioral dipergunakan
prediksi dan kontrol terhadap perilaku
sebagai salah satu pendekatan untuk
manusia
memahami dimensi manusia dalam
lebih
organisasi.
memberikan landasan pemikiran yang
dalam
spesifik,
organisasi. perilaku
Secara
organisasi
spesifik dan kemampuan terhadap para
5
Jurnal Adminsitrasi Adminsitrasi Publik
manajer/pimpinan
Volume 3 Nomor 1, Juni 2012
saat
pada Kantor Kecamatan Kemayoran
sekarang maupun yang akan datang,
Kotamadya Jakarta Pusat ini, penulis
agar secara efektif mamahami dan
menggunakan analisis dengan melalui
menerapkan
dan
pendekatan perilaku. Diagram dalam
suatu
pendekatan perilaku adalah sebagai
dimensi
baik
pada
konsep-konsep
manusia
dalam
organisasi.
berikut :
Di dalam membahas tentang masalah perilaku organisasi yang ada
Peran Perilaku Pimpinan Efectiveness
Peran
Pemimpin
Tekanan Sosial Kepribadian
Kepribadian
Iklim Org. Kantor
Kebutuhan Fisiologis
Gaya Kepemimpinan
Gambar 3. Diagram Pendekatan Perilaku
Berdasarkan diagram di atas, terdapat
untuk menghindari adanya overlaping
tiga tahapan di dalam menjelaskan
peran dari tiap-tiap orang ataupun unit.
perilaku
organisasi
di
Kecamatan
Pada
sisi
lain
Kemayoran Kotamadya Jakarta Pusat
Kecamatan
yakni sebagai berikut :
Jakarta Pusat sebagai organisasi formal
Pertama, Kantor Kecamatan
juga
sangat
Kemayoran Kotamadya Jakarta Pusat
sejauhmana
sebagai
pribadi
organisasi
formal,
pada
Kemayoran
Kantor
Kotamadya
ditentukan
oleh
persepsi
dari
pribadi-
(kepribadian
dari
tiap-tiap
dasarnya harus memiliki kejelasan
pegawai). Persepsi dari pribadi tiap-
peran dari tiap-tiap anggota organisasi
tiap pegawai terkait dengan pandangan
(pegawai) baik pegawai pada top
dan
manajemen
middle
terhadap organisasi Kantor Kecamatan
dan
Kemayoran Kotamadya Jakarta Pusat.
lower
Secara riil, pada dasarnya tiap-tiap
manajemen
Sekretaris
(Camat); (Wakil
Camat
Camat)
dan
manajemen (Kaur).
pada
motivasi
tiap-tiap
pegawai
pegawai memiliki keinginan pribadi di
Kejelasan peranan yang ada
dalam bekerja yaitu pertama, untuk
tiap-tiap
memenuhi kebutuhan pribadinya dan
Kecamatan
unit
dalam
Kemayoran
Kantor
kedua bertujuan
Kotamadya
Jakarta Pusat tersebut dimaksudkan
untuk
memenuhi
kebutuhan dan tujuan organisasi secara umum.
6
Jurnal Adminsitrasi Adminsitrasi Publik
Volume 3 Nomor 1, Juni 2012
Hal terpenting terkait dengan masalah
kepribadian
ini
206) yang menyatakan bahwa “ pola
adalah
perilaku
pemimpin
tersebut
pada
berkaitan dengan persepsi atau sikap
dasarnya
pemimpin terhadap Kantor Kant or Kecamatan Kec amatan
pemimpin
Kemayoran Kotamadya Jakarta Pusat.
interpersonal,
Sebagai
pegawai
dalam
dan fungsi pengambilan keputusan”.
tersebut,
pimpinan
juga
kantor
terkait
dengan
fungsi
sebagai fungsi
fungsi
informasional
memiliki
Di dalam fungsi interpersonal
keinginan yang sama seperti pegawai
merupakan kegiatan hubungan antara
yang
untuk
manajer (pimpinan) dengan orang lain,
memenuhi kebutuhan pribadinya serta
baik yang ada di dalam organisasi atau
keinginan
di luar organisasi. Dalam hal ini
lain
yaitu
untuk
organisasi.
keinginan
memenuhi
Kesemua
pimpinan
harus
kemudian terlihat dalam Personality
peranan
yang
dari pimpinan itu sendiri.
( figurehead ), pemimpin (leader ) dan figurehead ),
Adanya
hal
tujuan
tersebut,
persepsi
atau
Di
kepemimpinan
gaya kepemimpinan (leadership style )
akan
tertentu. Apakah ia akan menampilkan
mempengaruhi
gaya
organisasi
Di
kepemimpinan
manusia
figur
lain
perilaku
seorang
sangat
pemimpim
menentukan
dan
terhadap
atau
lain
gaya
Kemayoran Kotamadya Jakarta Pusat,
berorientasi
apakan iklim organisasi yang kondusif
sisi yang
(Margono
Kantor
iklim
otoriter
kepada tugas atau justru berorientasi pada
sebagai
sisi
diri pimpinan akan manampilkan suatu
demokratis.
tiga
penghubung (liaison).
pandangan pribadi ( personality personality) dalam
kepemimpinan
memainkan
Kecamatan
atau tidak kondusif.
Slamet,
Efektivitas pengaruh perilaku
2006).
kepemimpinan terhadap pembentukan Dengan
adanya
demikian,
ketepatan
peran
dengan
iklim
yang
organisasi
Kecamatan
pada
Kemayoran
Kantor
Kotamadya
ditampilkan oleh tiap-tiap anggota
Jakarta Pusat dapat diperjelas dengan
organisasi
menggunakan
Pendekatan
sistem.
(kepribadian) yang melekat pada tiap-
Berdasarkan
pendekatan
sistem
tiap anggota baik atasan dan bawahan
tersebut
pengaruh
perilaku
akan
kepemimpinan
terhadap
iklim
serta
sangat
kepemimpinan
persepsi
menentukan dalam
pribadi
gaya Kantor
organisasi adalah sebagai berikut:
Kecamatan Kemayoran. Kedua, gaya
proses
kepemimpinan
yang diperankan oleh pemimpin sangat menentukan atau menggiring seorang pemimpin dalam berperilaku. Menurut Mintberg dalam Gannon ( 1979 : 202 –
7
Jurnal Adminsitrasi Adminsitrasi Publik
Volume 3 Nomor 1, Juni 2012
INPUT/MASUKAN Perilaku Kepemimpinan a.l: Kemampuan personal Pengaruh personal Kekuatan/loyal itas bawahan
PROSES Proses Komunikasi & Interaksi a.l: Sosialisasi nilai-nilai politik
•
•
•
•
•
OUTPUT/ KELUARAN Iklim Organisasi a.l: Kepercayaan/ keyakinan Orientasi nilainilai organisasi Sikap terhadap pekerjaan
OUTCOME/ MANFAAT Yaitu : menyangkut pelayanan yang baik kepad masyarakat
•
Sosialisasi nilai-nilai
•
pribadi pimpinan
•
FEEDBACK
Gambar 4. Proses pengaruh perilaku kepemimpinan terhadap iklim organisasi
Proses di atas dapat dijelaskan
tersebut menyangkut antara lain
sebagai berikut: 1.
Tahap
melakukan sosialisasi nilai-nilai
input/masukan .
tahap
ini
Dalam
politik,
(perilaku
kepemimpinan) pemimpin
dari
seorang
personalnya
politik
pemerintahan
serta sosialisasi nilai pribadi yang
yang
melakat
dalam
diri
tersebut.
Berdasarkan
menyangkut kemampuan personal
sosialisasi
personal ( personal
terdapat
“saling
personal influence) dan personal ( personal
antara
pimpinan
kekuatan/loyalitas
bawahannya
ability),
pengaruh
bawahan
pimpinan
tersebut
kegiatan
diharapkan pengertian” dengan
sesuai
dengan
sebagai konsekuensi dari setatus
prinsip keserasian dan kongruensi
dan kewenangan yang melekat
yang
pada dirinya. Dalam menampilkan
pimpinan.
karakteristik
3.
personalnya,
Tahap
dikembangkan
oleh
Output/keluaran.
Dalam
pemimpin memainkan fungsinya
tahap ini sudah terbentu iklim
sebagai
interpersonal,
organisasi . Dalam hal ini telah
informasional dan pengambilan
menunjukkan adanya penerimaan atau
keputusan. 2.
menyangkut
nilai-nilai
menampilkan
karakteristik
terutama
perilaku
(proses komunikasi dan interaksi), mulai
pengaruhnya
kepemimpinan
untuk
dapat diimplementasikan dalam
menyebarkan
dalam
dari
karakteristik-karakteristik
Tahap proses. Dalam tahap ini
pimpinan
internalisasi
kegiatan
organisasi
organisasi
Kecamatan
yaitu dengan melakukan proses
Kantor
Kemayoran
Kotamadya Jakarta Pusat. Pada
komunikasi dan interaksi. Proses
tahap
8
ini
semua
anggota
Jurnal Adminsitrasi Adminsitrasi Publik
organisasi
Volume 3 Nomor 1, Juni 2012
sudah
memiliki
baik
komitmen yang sama terhadap
masyarakat
sebagai
pelanggan.
nilai-nilai organisasi yang dibawa
Di sisi lain iklim organisasi
oleh pimpinannya. 4.
kepada
juga memiliki korelasi yang sangat Pada
nyata terhadap kepribadian dari tiap-
tahap ini sudah terbentuk iklim
tiap pegawai di Kantor Kecamatan
organisasi yang sesuai dengan
Kemayoran Kotamadya Jakarta Pusat
harapan-hrapan
Tahap
Outcome/Manfaat.
elemen
yang
organisasi
dari
semua
tersebut.
terlibat
dalam
dimaksudkan di sini adalah adanya
Kecamatan
pemenuhan kebutuhan bagi tiap-tiap
Kantor
Kepribadian
Kemayoran Kotamadya Jakarta
pegawai,
Pusat tersebut, baik pelaksana dari
fisiologis,
organisasi
penghargaan dan aktualisasi.
itu
sendiri
ataupun
masyarakat sebagai pihak yang mendapatkan
pelayanan
mulai
yang
dari
kebutuhan
keamanan,
sosial,
Kedua hal tersebut (peran dan
dari
keperibadian
pegawai)
sangat
organisasi tersebut. Wujud dari
bergantung kepada sejauh mana iklim
outcome tersebut adalah suatu
yang ada pada Kantor Kecamatan
bentuk pelayanan yang baik dari
Kemayoran Kotamadya Jakarta Pusat.
organisasi
Kecamatan
Di sisi lain juga kedua hal tersebut
Kemayoran Kotamadya Jakarta
juga akan ak an sangat menentukan men entukan terhadap terhad ap
Pusat.
tingkat
Kantor
kondusifitas
organisasi.
Ketiga, Pada akhirnya iklim organisasi
Artinya ketiga variabel tersebut (iklim
Kantor
Kemayoran
organisasi, peran dan kepribadian)
Kotamadya Jakarta Pusat memiliki
memiliki tingkat korelasi yang sangat
korelasi yang nyata terhadap peran dan
nyata.
Kecamatan
keperibadian
dari
masing-masing
pegawai.
KESIMPULAN
Di dalam peran tersebut pada dasarnya Tekanan
terdapat sosial
tekanan
yang
Berdasarkan uraian dan analisis
sosial.
di atas terdapat beberapa hal yang
dimaksudkan
dapat dijadikan kesimpulan antara lain:
tersebut adalah berasal dari organisasi
1.
itu sendiri ataupun bersumber dari luar organisasi.
Tekanan
sosial
Bahwa
perilaku
sangatlah
yang
kepemimpinan
berpengaruh
dan
berasal dari internal organisasi berupa
penentukan terhadap iklim dari
aturan-aturan
organisasi di Kantor Kecamatan
formal
yang
telah
ditentukan oleh organisasi atau hak
Kemayoran
dan kewajiban dari tiap-tiap pegawai.
Pusat
Sedangkan tekanan yang berasal dari
2.
luar adalah tuntutan dari masyarakat kepada pegawai Kantor Kecamatan Kemayoran Kotamadya Jakarta Pusat
Bahwa
Kotamadya
kejelasan
peran
organisasi
Kantor
Kemayoran
Kotamadya
Jakarta
dalam
Kecamatan Jakarta
Pusat akan sangat menentukan
untuk memberikan pelayanan yang
9
Jurnal Adminsitrasi Adminsitrasi Publik
Volume 3 Nomor 1, Juni 2012
terhadap gaya kepemimpinan yang akan diterapkan oleh pimpinan . Dalam
jangka
tersebut
panjang,
akan
hal
berpengaruh
terhadap iklim organisasi. 3.
Bahwa iklim organisasi memiliki korelasi yang sangat nyata dengan aspek peran serta kepribadian dari tiap-tiap pegawai, baik pegawai pada
level
bawah
ataupun
pimpinan. Disisi lain peran dan kepribadian juga memiliki korelasi terhadap
terbentuknya
iklim
organisasi yang kondusif.
DAFTAR RUJUKAN
Gannon, Martin J. 1979. Organizational Behavior: A Managerial Managerial and Organizational Perspective , Boston-Toronto: Little Brown and Company Luthans, Fred. 1981. Organizational Third Edition, Behavior , Kogakusha, Mc.Graw-Hill Margono Slamet. 2006. Materi Perkuliahan. Manajemen, Kelompok dan Organisasi . Bogor: Pascasarjana PPN IPB. Richard
Lumintang. 2006. Materi Perkuliahan Administrasi Dan Supervisi Penyuluhan . Bogor. Pascasarjana PPN IPB.
10