Implementasi BandwidthM andwidthManage anagem ment Dengan Menggunakan Metode HTB (Hierarchical Tok To ken Bu Buc cket) Pada ClearOS di SMP Islam Terpadu Raudhatul Jannah Cilegon
Eno Tantra
[email protected]
Tengku Ahmad Riza MT.
[email protected]
Tedi Gunawan S.T.,M.Kom
[email protected]
Program Studi Teknik Komputer Politeknik Telkom Bandung Tahun 2012
ABSTRAK
Sebuah tuntutan akaninternet akan internet sangat dirasakan oleh para pekerja dan pelajar. Para pelajar sangat membutuhkan internet untuk menunjang proses belajar mangajar dan mendapatkan informasi. Oleh karena itu sangat dibutuhkan sekali sebuah jaringan internet di sebuah instansi pendidikan.Ketidak pendidikan.Ketidakstabilan stabilan jaringan internet internet dapat sangat mengganggu, mengganggu, tidak adanya pembatasan pembatasan terhadap situs-situs pornografi juga dapat merusak mental dan moral para pelajar dan tenaga pengajar di sekolah. Untuk mengatasi hal ini maka akan dibangun sebuah server dengan menggunakan ClearOS. ClearOS merupakan distro linux yang memiliki metode setting yang mudah.Bahkan untuk para pemula yang tidak mengetahui linux dapat membuat server dengan handal.ClearOS adalah linux yang di kostumasi khusus untuk keperluan server.Dengan berbagai fitur yang powerfull dan setting yang simple.Dengan membangun server ClearOS dan menambahkan sistem bandwidth management menggunakan WebHtb dapat meningkatkan perfomansi jaringan dengan baik karena network administrator sebagai admin jaringan dapat mengatur penggunaan bandwitdh yang ada sehingga dapat diatur sesuai dengan keperluan dan kepentingan dalam penggunaannya. Kata Kunci: ClearOS, Banwidth ClearOS, Banwidth Management Management , Server
BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1 L atar atar Be Belakang akang Perkembangan teknologi informasi yang semakin hari semakin berkembang membuat manu sia sangat membutuhkan teknologi, baik digunakan sebagai kebutuhan utama maupun kebutuhan pendukung.Salah satu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh informasi yang sekarang sedang berkembang sangat pesat yaitu internet. Sebuah tuntutan akaninternet akaninternet sangat dirasakan oleh para pekerja dan pelajar. Para pelajar sangat membutuhkan internet untuk menunjang proses belajar mangajar dan mendapatkan informasi. Oleh karena itu sangat dibutuhkan sekali sebuah jaringan internet di internet di sebuah instansi pendidikan. SMP Islam Terpadu Raudhatul Jannah Cilegon merupakan SMP (Sekolah Menengah Pertama) yang bisa dibilang baru. Berdiri pada tahun 1997 dengan
jumlah siswa siswa pertama yaitu hanya 23 siswa dan 3 tenaga pengajar yang berada di Kota Cilegon Komplek Mesjid Agung Raudhatul Jannah blok D. Seiring dengan berjalannya waktu SMPIT Raudhatul Jannah mengalami perkembangan dengan pesat. Mulai dari prestasi-prestasi di bidang akadamik maupun non akademik, pembangunan infrastruktur bangunan dan perkembangan perkembangan di bidang teknologi salah satunya adalah pembangunan jaringan lokal untuk membantu para pelajar dan pengajar dalam mengakses internet. SMPIT Raudhatul Jannah telah memiliki suatu jaringan lokal yang belum maksimal dalam penggunaannya.Contohnyaa pada saat jam-jam penggunaannya.Contohny tertentu kecepatan akses internet menjadi sangat lambat, hal ini disebabkan karena banyaknya pengguna internet yang mengakses internet secara bersamaan.Kemudian bersamaan.Kemudian tidak adanya pengaturan bandwidth yang menyebabkan ketidakadilan
pemakaian internet antara guru dengan murid. Sistem yang telah terbangun hanya menghubungkan modem ADSL ke switch, kemudian langsung dihubungkan ke komputer client . Oleh karena itu perlu dibangun sebuah server untuk mengatur lalu lintas jaringan yang sudah ada supaya lebih baik dengan menggunakan metode HTB (Hierarchical Token Bucket) pada ClearOS. Teknik antrian HTB memberikan kita fasilitas pembatasan trafik pada setiap level maupun klasifikasi, bandwidth yang tidak terpakai bisa digunakan oleh klasifikasi yang lebih rendah. HTB dapat dilihat seperti suatu struktur organisasi dimana pada setiap bagian memiliki wewenang dan mampu membantu bagian lain yang memerlukan.
1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusah masalah dari proyek akhir ini adalah : 1. Bagaimana mengatasi lambatnya kecepatan internet yang disebabkan karena banyaknya pengguna yang mengakses internet secara bersamaan? 2. Bagaimana mengoptimalkan pemakaian bandwidth di semua komputer yang ada di SMPIT Raudhatul Jannah sehingga dapat terbagi dan terkontrol sesuai dengan kebutuhan? 3. Bagaimana mencegah agar para pengguna internet di SMPIT Raudhatul Jannah tidak dapat membuka situs-situs porno?
1.3 Tujuan Adapun tujuan dari Proyek Akhir ini adalah: 1. Untuk mengatasi lambatnya kecepatan internet yang disebabkan karena banyaknya pengguna yang mengakses internet secara bersamaan. 2. Untuk mengoptimalkan pemakaian bandwidth di semua komputer yang ada di SMPIT Raudhatul Jannah sehingga dapat terbagi dan terkontrol sesuai dengan kebutuhan. 3. Untuk mencegah agar para pengguna internet di SMPIT Raudhatul Jannah tidak dapat membuka situs-situs porno dengan cara membangun proxy server .
1.4 Batasan Masalah Adapun batasan masalahnya adalah : 1. Server yang diimplementasikan menggunakan IPV4 2. Didalam server yang akan dibangun ini nantinya hanya akan terdapat DHCP, DNS, Web server, Proxy Server .
3.
Instalasi internet hanya terfokus pada media PC ( personal computer ) user yang tersedia, tidak menyangkut bagaimana apabila user lain ingin melakukan koneksi pada server yang sudah dibangung. 4. Bandwidth Management menggunakan metode HTB (Hierarchical Token Bucket). 5. Filter pada proxy server berdasarkan extension/MIME , site list , phrase list. 6. Tidak membahas mengenai kemanan jaringan.
BAB II DASAR TEORI
2.1 Bandwidth Definisi dari Bandwidth adalah banyaknya ukuran suatu data atau informasi yang dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lain dalam sebuah network di waktu tertentu. Bandwidth dapat dipakai untuk mengukur baik aliran data analog maupun data digital .Sekarang sudah menjadi umum jika kata bandwidth lebih banyak dipakai untuk mengukur aliran data digital .
2.2 Bandwidth Management Bandwidth Management adalah suatu cara yang dapat digunakan untuk management dan mengoptimalkan berbagai jenis jaringan dengan menerapkan layanan Quality Of Service (QoS) untuk menetapkan tipe-tipe lalulintas jaringan. QoS adalah kemampuan untuk menggambarkan suatu tingkatan pencapaian didalam suatu sistem komunikasi data.Peningkatan pertumbuhan penggunaan internet ditambah dengan bertambahnya jumlah aplikasiaplikasi berbasis Web, telah mengakibatkan adanya permintaan ketersediaan sistem komunikasi yang sulit diprediksi.Dalam rangka mencapai suatu tingkat layanan yang dapat diterima dan mengatasi masalah Bandwidth Bottleneck , maka para manajer jaringan memerlukan kemampuan untuk mengendalikan lalu lintas jaringan dan mengembangkan prioritas kebijakan yang sesuai dengan Bandwidth yang tersedia. Bandwidth Management memberikan kemampuan untuk mengatur Bandwidth jaringan dan memberikan level layanan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas sesuai d engan permintaan pelanggan.
2.3 DHCP DHCP ( Dynamic Configuration Protocol ) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya.Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server , sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut
sebagai DHCP client .Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP server .
2.4 DNS Domain Name System adalah suatu teknik untuk mengingat IP address yang sulit diingat akibat terdiri dari sederetan angka. Routing paket IP yang berbasis TCP/IP sebenarnya tidak memerlukan teknik DNS, cukup dengan IP address. Teknik DNS diperlukan karena yang melakukan routing tidak lain adalah manusia, dan manusia pada umumnya lebih sulit menghafal deretan angka. Untuk itu, perlu cara lain agar manusia mudah menghafal dan mengingatnya. Manusia cenderung mudah menghafal nama dibanding angka. Untuk itu agar internet lebih mudah digunakan, diperlukan suatu cara untuk memetakan dari IP address ke nama host /komputer dan sebaliknya, dan ini yang dinamakan DNS.
2.5 Web Server Web server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML.Server web yang terkenal di antaranya adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS). Web server merupakan software yang menjadi backbone dari world wide web (www). Web server menunggu permintaan dari client yang menggunakan browser seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, dan program browser lainnya. Jika ada permintaan dari browser, maka web server akan memproses permintaan tersebut kemudian memberikan hasil prosesnya berupa data yang diinginkan kembali ke browser . Data ini mempunyai format yang standart, disebut dengan format SGML ( standard general markup language). Data yang berupa format ini kemudian akan ditampilkan oleh browser sesuai dengan kemampuan browser tersebut.
sebuah proxy server tidak akan mengetahui bahwa sebuah proxy server sedang menangani request yang dilakukannya. Web server yang menerima request dari proxy server akan menginterpretasikan requestrequest tersebut seolah-olah request itu datang secara langsung dari komputer client , bukan dari proxy server .
2.7 Server Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan ( service) tertentu dalam sebuah jaringan komputer.Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai system operasi jaringan.
2.8 Client Client atau klien menurut kamus besar bahasa Indonesia dalam ilmu komputer adalah sebuah aplikasi atau sistem yang mengakses sebuah sistem layanan yang berbeda di sistem atau komputer lain yang dikenal dengan server melalui jaringan komputer. Istilah ini pertama kali diaplikasikan ke perangkat tambahan yang di waktu itu tidak dapat menjalankan programnya sendiri, tetapi dapat berinteraksi dengan komputer lain melalui jaringan.
BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN
3.1 Arsitektur Sistem Pada tahap ini akan dibahas perancangan dari sistem yang akan diimplementasikan dan kebutuhan perangkat apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan implementasinya. Perancangan sistem yang akan dirancang dimulai dengan pemilihan kebutuhan perangkat keras (hardware) serta kebutuhan perangkat lunak (software)
MODEM
Clear OS
RUANG GURU
2.6 Proxy Server Proxy server adalah sebuah komputer server atau program komputer yang dapat bertindak sebagai komputer lainnya untuk melakukan request terhadap content dari internet atau intranet. Proxy Server bertindak sebagai gateway terhadap dunia internet untuk setiap komputer client . Proxy server tidak terlihat oleh komputer client , seorang pengguna yang berinteraksi dengan internet melalui
SWITCH
SWITCH
RUANG GURU
PC LAB TATA USAHA/ KEPALA SEKOLAH
PC LAB PERPUSTAKAAN
PC LAB
Pada jaringan usulan ini nantinya akan dibangun sebuah server yang didalamnya terdapat DHPC Server , DNS Server , Web Server , dan Proxy Server
yang terintegrasi dalam satu sistem operasi yaitu ClearOS dan akan digunakan metode HTB (Hierarchical Token Bucket) untuk mengatur dan mengontrol bandwidth yang telah tersedia. Penggunaan ClearOS sebagai server dipilih karena mempermudah pengelola server. Dibutuhkan berikut:
beberapa
perangkat
keras
BAB IV PENGUJIAN
4.1 DHCP Server
sebagai
1.
1 buah komputer (PC Router), yang akan digunakan sebagai server dan sebagai media installasi ClearOS.
2.
1 buah switch 16 port
3.
1 buah switch64 port
4.
Kabel UTP
3.2 Kebutuhan Sistem 3.2.1 Perangkat Lunak o 1 2 3 4 5
Software ClearOS Paket HTB-Tools WebHTB Putty Browser
Spesifikasi Version 5.2 Version 0.3 Version 2.9
Mozila Firefox
Dari gambar diatas menunjukan bahwa alamat IP secara otomatis diberikan oleh DHCP Server yang telah dibangun.
4.2 DNS Server
3.2.2 Perangkat Keras No
Hardware
Unit
1
PC Server
1
2
Switch
2
3
Modem
1
4
Ethernet Card Kabel UTP
2
5
Spesifikasi Processor:AMD Athlon II X2 250 RAM:1 GB - DDR 3 Hardisk :80 GB VGA:512 MB
16 port 24 port
Setelah paket service DNS server diaktifkan maka DNS server lokal telah bisa digunakan. Untuk mengujinya bisa dengan menggunakan ping ke alamat domain yang ada di DNS server. Hasilnya seperti pada gambar dibawah ini:
4.3 Web Server
bandwidthakan dibagi kepada 4 client secara adil. Dapat dilihat bahwa kecepatan download yang didapat pada tiap client tidak jauh berbeda yaitu sekitar 17 kbps sampai 19 kbps.
4.4 Proxy Server
Setelah proxy server diaktifkan maka pengguna internet tidak akan bisa dengan leluasa untuk mengakses situs-situs porno. Seperti yang ditunjukan gambar diatas, alamat website tersebut merupakan alamat web situs porno yang telah didaftarkan sebelumnya di proxy server . Begitu seorang client mengakses web tersebut maka akan diblok oleh proxy server .
4.4 Bandwidth Management Menggunakan WebHTB
Gambar diatas menggambarkan 4 client yang sedang bersamaan melakukan download file. Kemudian
Pada gambar diatas dilakukan pengujian terhadap 4 client , pada tiap client diberikan parameter priority yang berbeda.Client kepala sekolah mendapatkan kecapatan yang lebih besar karena diberikan priority 1, itu artinya client kepala sekolah lebih diutamakan hak aksesnya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Dari hasil implementasi analisis terhadap hasil pengujian sistem, maka didapat beberapa kesimpulan yaitu: 1.
Dengan dibangunnya server DHCP, DNS, Web Server, Proxy Server menggunakan ClearOS, pengguna internet di SMPIT Raudhatul Jannah Cilegon dapat mengelola sumber daya internet yang ada sesuai dengan kebutuhan.
2.
Dengan melakukan bandwidth management pada jaringan internet yang ada di SMPIT Raudhatul Jannah Cilegon, maka bandwidth yang tersedia bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Semua client akan mendapatkan kuota bandwidth sesuai dengan rule yang diterapkan pada bandwidth management .
3.
Dengan diterapkannya system filtering menggunakan proxy server, maka penggunaan internet di SMPIT Raudhatul Jannah CiIegon akan lebih terkontrol karena para pengguna tidak dapat mengakses situs-situs aatu konten-konten pornografi.
5.2 Saran Untuk pembangunan server diharapkan nantinya berkembang menjadi jaringan yang lebih luas, tidak hanya jaringan lokal tetapi juga untuk wireless dan hotspot.
Referensi --. (2011). Alamat IP Versi 4. Retrieved Januari 28, 2012, from http://id.wikipedia.org/wiki/Alamat_IP_versi_4 --. (2007, Desember 12). Penjelasan Hierarchical Token Bucket . Retrieved Februari 30, 2012, from http://omyudha.multiply.com/journal/item/8 --. (2011). Penjelasan Tentang Proxy Server . Retrieved Januari 28, 2012, from http://id.wikipedia.org/wiki/Server_proksi --. (2011). Penjelasan Tentang Server . Retrieved Januari 30, 2012, from http://id.wikipedia.org/wiki/Server Micro, A. (2007). Buku Hijau ClearOS 5.2 User Guide. Jakarta: Andi Micro. Micro, A. (2011). Dasar Dasar Jaringan Komputer. Jakarta: Andi Micro. Purbo, Onno W., Adnan Basalamah, Ismail Fahmi, Achmad Husni Thamrin. (2002). TCP/IP Standart, Desain, dan Implementasi. Jakarta: Elex Media Komputindo. Sofana, I. (2008). Membangun Jaringan Komputer. Bandung: Informatika. Suarna, N. (2008). Pengantar Perangkat Keras. Bandung: Yrama Widya. Sugeng, W. (2005). Instalasi WirelessLAN. Bandung: Informatika. Sugeng, W. (2010). Jaringan Komputer dengan TCP/IP. Bandung: Modula.