Webcam
Webcam (singkatan dari web camera) adalah sebutan bagi kamera real-me (bermakna keadaan ada saat ini juga) yang gambarnya bisa diakses atau dilihat melalui World Wide Web, program instant messaging, atau aplikasi video call. Pada aplikasi ini saya sengaja terapkan sistem tersebut yang dak lain bermaksud untuk mengambil gambar jika kita inginkan pada saat ini juga bila di perlukan. Adapun pada sistem ini webcam bisa di akan dan bisa juga di nonakan tergantung kebutuhan kita dengan perintah On dan O seper gambar berikut :
Gambar 1.1 Pengoperasian Webcam Webcam Coding On / Tag Properes Akf :
Coding O / Tag Properes Ma :
Capture
Capture adalah tahap pertama dari proses pengeditan sebuah Video Webcam yang akan menghasilkan sebuah objek gambar/image RGB/Normal dalam sistem ini yang selanjutnya gambar yang di hasilkan akan di ol ah sesuai kebutuhan, adapaun bisa memakai shorcut / tombol kombinasi Ctrl + Z.
Gambar 2.1 Perintah Captur Adapun perintah kombinasi dengan menekan tombol Ctrl + Z yang akan menghasilkan gambar sebagai berikut :
Gambar 2.2 Proses Capture Coding Capture / Tag Properes Capture :
Grayscale
Grayscale atau abu-abu pada sebuah image digital adalah image yang pada setiap pixelnya hanya berisikan informasi intensitas warna putih dan hitam. Image Grayscale memiliki banyak variasi nuansa abu-abu sehingga berbeda dengan image hitam-putih. Grayscale juga disebut monokromatik karna tidak memiliki warna lain selain variasi intensitas putih dan hitam. Perhatikan gabar yang dihasilkan oleh Grayscale berikut :
Gambar 2.3 Proses Grayscale Coding Grayscale :
Adjustment
Fungsi yang digunakan untuk merubah gamma correcon, ini adalah fungi bawaan darai matlab dan fungsi ini hasilnya dak jauh beda dengan grayscale sedikit ada penerangan gambar dalam fungsi ini. Berikut adalah hasil dari fungsi adjust :
Gambar 2.4 Proses Adjustment Coding Adjustment :
Biner
Citra biner adalah citra yang hanya direpresentasikan direpresentasikan nilai ap pixelnya dalam satu bit (satu nilai binary) nilai pixel 0 berar hitam, nilai pixel 1 berar puh. Berikut hasil dari proses binerisasi image :
Gambar 2.5 Proses Binerisasi Coding Binererisasi :
Prewi
Metode Prewi merupakan pengembangan metode robert dengan menggunakan lter HPF yang diberi satu angka nol penyangga. Metode ini mengambil prinsip dari fungsi laplacian yang dikenal sebagai fungsi untuk membangkitkan HPF. Berikut hasil dari proses prewi image :
Gambar 2.6 Proses Prewi Coding Prewi :
Robert
Metode Robert adalah nama lain dari teknik dierensial yang dikembangkan di atas, yaitu dierensial pada arah horisontal dan dierensial pada arah verkal, dengan ditambahkan proses konversi biner setelah dilakukan dierensial. Teknik konversi biner yang disarankan adalah konversi biner dengan meratakan distribusi warna hitam dan puh. Berikut hasil dari proses Robert :
Gambar 2.7 Proses Robert Coding Robert :
Canny
Operator Canny merupakan deteksi tepi yang optimal, Algoritma canny edge detection merupakan salah satu teknik edge detection yang cukup populer penggunaannya dalam pengolahan citra. Salah satu alasannya adalah ketebalan edge yang bernilai satu piksel yang dimaksudkan untuk melokalisasi posisi edge pada citra secara sepresisi mungkin. Algoritma canny edge detection secara umum (detilnya tidak baku atau bisa divariasikan) beroperasi sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.
Penghalusan untuk mengurangi dampak noise terhadap pendeteksian edge Menghitung potensi gradien citra non-maximal supression dari gradien citra untuk melokalisasi edge secara presisi hysteresis thresholding untuk melakukan klasifikasi akhir
Berikut adalah hasil dari proses deteksi menggunakan metode Canny :
Gambar 2.8 Proses Canny Coding Canny :
Dilasi
Operasi dilasi dilakukan untuk memperbesar ukuran segmen obyek dengan menambah lapisan disekeliling obyek. Terdapat 2 cara untuk melakukan operasi ini, yaitu dengan cara mengubah semuak latar yang bertetangga dengan k batas menjadi k obyek, atau lebih mudahnya set seapk yang tetangganya adalah k obyek menjadi k obyek. Cara kedua yaitu dengan mengubahsemua k di sekeliling k batas menjadi k obyek, atau lebih mudahnya set semua k tetanggasebuah k obyek menjadi k obyek. Berikut adalah hasil dari metode deteksi dilasi :
Gambar 2.9 Proses Dilasi Coding Dilasi :
Erosi
Operasi erosi adalah kebalikan dari operasi dilasi. Pada operasi ini, ukuran obyek diperkecil denganmengikis sekeliling obyek. Cara yang dapat dilakukan juga ada 2. Cara pertama yaitu denganmengubah semua k batas menjadi k latar dan cara kedua dengan menset semua k disekeliling k latar menjadi k latar. latar. Berikut adalah hasil dari metode deteksi Erosi :
Gambar 2.10 Proses Erosi Coding Erosi :
Browse Image
Perintah ini membawa kita ke dalam directory drive komputer, untuk mencari image yang tersedia di komputer kita dan menampilkannya (gambar) ke dalam interface aplikasi tersebut.
Gambar 3.1 Proses Pencarian Gambar di Drive
Gambar 3.2 Proses Pemilihan Gambar Coding Browse Image / Tag Properes Browse :
Show Image
Prose kali ini adalah proses dimana image yang telah kita masukan terlebih dahulu kedalam project atau le yang kita kerjakan dan image/gambar tersebut kita panggil ke dalam m-le contohnya contohnya : I = imread (‘Bebas.jpg’) ; Unutk menjalankannya kita bisa manggil dengan shorcut / tombol kombinasi Ctrl + I.
Gambar 4.1 Proses Menampilkan Image Coding Show Image / Tag Properes Show :
NB : Perintah Grayscale, Adjust, Biner, Prewi, Robert, Canny, Dilasi dan Erosi yang telah saya jelaskan di tas di masukan-kan kedalam atau di bawah kode Normal.
Clear
Clear ini adalah Proses Penghapusan Image yang telah di tampilkan sebelumnya pada axes-axes interface tersebut, dimana image yang telah tampil di hilangkan atau di hapus dengan shorcut / tombol kombinasi Ctrl + C.
Gambar 5.1 Proses Penghapusan Image Coding Clear / Tag Properes Clear :
Exit
Exit adalah proses dimana aplikasi yang kita jalankan akan kita tutup dengan shorcut / tombol kombinasi Ctrl + X. Berikut gambar dan perintahnya :
Gambar 6.1 Proses Exit Coding Exit / Tag Properes Exit :
Penyusun : Nama : Arie safari E-mail :
[email protected]