2016
TUGAS TEKNOLOGI PRODUKSI KAPAL (MN141261) RESUME BUKU JAPANESE SHIPBUILDING QUALITY STANDARD (JSQS) DOSEN PENGAMPU : Dr. Ir. Heri Supomo, M.Sc. Imam Baihaqi, S.T., M.T.
HAIDAR DIWANTARA (4114100007) MUCHAMAT ALVINUR (411410002 (4114100027) 7) 11/18/2016
TENTANG JSQS Karena adanya perbedaaan quality control dari tiap shipyard, tujuan dari quality kontrol pun berubah dari bagaimana cara menghadapi pemeriaksaan kapal oleh owner ship dan classs soceity,pengerjaan kontruksi yang akurasinya rendah ,penekanan dalam menjaga kualitas kontruksi. Secara umum, telah ada variansi untuk beberapa sejauh dalam akurasi pengerjaan dan produk,dan itu adalah prinsip quality control mengenai varian suatu produk dan batasan suatu produk. Kelas soceity telah meberikan batasan batasan dalam rincian desain dan pengerjaan pengerjaan kontruksi, namum kelas society tidak memberikan toleransi dan menimbulkan banyak pertanyaan dalam prakteknya. Mengingat batasan tersebut digunakan untuk mencaai kesepakatan antara ship owner dengan kelas society. , buku ini disediakan untuk menunjukkan akurasi dalam pembuatan kontruksi. Indikasi yang diberikan untuk setiap fase konstruksi untuk mencapai kualitas yang memuaskan bagi ship owner dan class society di akhir adalah disebut " standard range"" tetapi bahkan jika di luar standard range"ini, dalam kasus ini di mana produk tidak memerlukan koreksi apapun dalam tahap berikut atau merusak kualitas, hal itu disebut "batas toleransi". Dengan kata lain,batas toleransi sudah termasuk beberapa penyisihan berbagai standar untuk kualitas mengontrol Nilai ini keterbatasan adalah untuk secara teoritis dapat diterima dan dapat digunakan digunakan dalam situasi quality control. Menurut pengamatan, mengacu pada semua kapal yang dibangun di industri galangan kapal jepang, standard range and tolerance limit Item yang diunjukkan buku ini, berbagai standar menempati 95% diprobabilitas dan kurang 0,3% hanya di luar batas toleransi. Hal ini diyakini bahwa ini akan diterima oleh ship owner dan class soceity setidaknya sama degan pengalaman. Dari peryataan diatas buku ini memperkenalkan standard range dan batas toleransi untuk tiap proses seperti material, moulding,marking moulding,marking and cuttiag, fabrication fabrication material; assembly block, securing ship's form, drilling, distortion, lain2
FOKUSAN JSQS Fokusan dari JSQS ada 10 point antara lain material,marking,gas cutting,fabrication,assembly,accurac of hull form, welding, aligment and finishing, deformation, dan Miscellaneous. Dan pada setiap fokusan tersebut terbagi lagi menjadi division dan sub division. Adapun penjelsan dari fokusan tersebut adalah 1. Material Yang pertama dalam penentuan quality standard pada teknologi produksi kapal adalah Material, yang terbagi menjadi 3 section yaitu surface flaw , casting steel , dan lamination Surface Flaw Section petama adalah surface flaw, dimana pada surfacae flaw sendiri terbagi menjadi 2 sub section yaitu :
o
Pit Grade A : Kecacatan hampir tidak ada, tidak terlalu perlu perbaikan Grade B : Kecacatan hanya sedikit dan masih batas wajar, jadi perbaikan dilakukan jika itu penting Grade C : Kecacatan sudah parah, jadi harus Diperbaiki Metode perbaikan flaw tergantung pada : Kedalaman cacat: d ketebalan plat: t d < 0.07 t dihapus dengan digerinda 0.7t≤d≤0.2t digerinda lalu diikuti pen gelasan
d>0.2t. dituka secara lokal
o
Flaking Grade A : Kecacatan hampir tidak ada, tidak terlalu perlu perbaikan Grade B : Kecacatan hanya sedikit dan masih batas wajar, jadi perbaikan dilakukan jika itu penting Grade C : Kecacatan sudah parah, jadi harus Diperbaiki Metode perbaikan flaw Kedalaman cacat: d ketebalan plat: t d < 0.07 t dihapus dengan digerinda 0.7t≤d≤0.2t digerinda lalu diikuti pengelasan
d>0.2t. dituka secara lokal
Casting Steel Selanjutnya section yang kedua adalah casting steel, dan section ini terbagi menjadi satu sub secton yaitu, defeat of casting steel. Ketika kecacatan telah melebihi angkan20% ketebalan, diatas 2 mm kedalaman, dan 150 mm panjang. Dalam kasus di mana rongga, retak dan hal-hal merugikan lainnya ditemukan, setelah menghapus cacat itu. Harus diperiksa oleh pewarna penet, pemeriksaan ion tikus, inspeksi magnetik, atau ultrasonic memeriksa ion dan diperbaiki dengan metode yang memadai.
Lamination
Lalu section Lamination, terbagi menjadi 2 section yaitu : o Local Lamination (a) Laminasi dapat dilepas dan dibuat ulang dengan pengelasan (b) Laminasi dianjurkan dibuat ulang dengan pengelasan
o
Severe Lamination Pada Lamination yang melibatkan penukaran lokal, terdapat syarat minimum untuk melakukan penggantian yaitu: Shell and strength deck under large constraint 600 mm Not under large constraint 800 mm Other structural members 300 mm
2. Marking Fokusan yang kedua dalam JSQS ini adalah Marking dimana pada marking ini ada 1 section yaitu cutting line and fitting line compared with correct one . Dan terdiri dari 1 sub section juga yaitu general members. Dan penjelasannya bisa dijelaskan dalam tabel Lokasi Standard range Toleransi Ukuran dan bentuk yang dibandingkan dengan benar
±2
13
± 1.5
± 2.5
Sudut-sudut
± 1.5
±2
Curvature
±1
± 1.5
Lokasi dari bagian dan marking untuk fitting Block marking (panel block) Lokasi bagian blok yang pas
±2
±3
± 2.5
± 13.5
± 2.5
± 13.5
Khusus untuk lantai dalam dan girder double bottom
3. Gas Cutting Fokusan yang ketiga pada JSQS perihal teknologi produksi adalah gas cutting, gas cutting terbagi 3 section yaitu roughness, notch, dan dimensi. Dan berikut ini penjelasannya. Roughness Section yang pertama adalah roughness, pada roughness ini terbagi menjadi 2 sub section yaitu free edge, dan welder groove. Penjelasannya bisa lihat tabel di bawah ini. Sub Section Lokasi Standard Toleransi Catatan Range Limit Free edge Kekuatan 100 µ 200 µ Kurung kelas bagian per (2nd class) (3rd class) dilambangkan bidang 150 µ 300 µ sesuai dengan (3rd class) (Out of definisi yang class) diterbitkan oleh Welding Engineering Standard < 50µ first class 50µ-100µ 2nd class 100µ-200µ 3rd class >200µ out of class
Weld Groove
Bidang lainnya
100 µ (3rd class) 500 µ (Out of class)
200 µ (3rd class) 1000 µ (Out of class)
Kekuatan bagian per bidang
100 µ (3rd class) 200 µ (Out of
200 µ (3rd class) 800 µ (Out of
tindakan pencegahan khusus diperlukan dalam kasus ini digerinda atau perawatan lain yang diminta.
Bidang lainnya
class) 100 µ (3rd class) 800 µ (Out of class)
class) 15000 µ (Out of class) 1500 µ (Out of class)
Notch Section yang kedua adalah notch, pada notch ini terbagi menjadi 2 sub section yaitu free edge, dan welder groove. Penjelasannya bisa lihat tabel di bawah ini. Sub Section
Lokasi
Free edge
1. Tepi Atas Shee Strake 2. Kekuatan geladak antara 0, 0.6 midship, dan ujung bebas bukaan plat 3. Kekuatan Memanjang Kekuatan memanjang dan melintang kapal Lain-lain
Standard Range
Toleransi Limit Nil
Indentation ≤1
Indentation ≤3
Weld Groove
Pelat kulit dan strength deck Selain pelat kulit dan strength deck Fillet weld
Indentation ≤2
Indentation ≤3
Indentation ≤3
Dimension Dan section terakhir dari cutting gas adala dimensi, terdapat lima sub-section yaitu straightness and plate edge, depth of edge, angle of edge, length of taper. penjelasannya ada pada tabel.
4. Fabrication Fokusan berikutnya dalam JSQS yang terkait dengan teknologi produksi kapal adalah quality standard dari fabrikasi. Terdapat enam section yaitu Flanged longitudinal, Flanged bracket, Template, Angles and builts, Plate dan metode line heating
Flanged longitudinal Pada JSQS, bentuk flange pada pembujur ditentukan pada bagian tertentu yang penjelasannya ada pada tabel.
Flanged Bracket Pada JSQS, bentuk flange pada bracket ditentukan pada bagian tertentu yang penjelasannya ada pada tabel
Template Template dari suatu bentuk dibagi menjadi 3 sub section dengan bentuk dan ketentuan seperti pada tabel. Sub-section
Item
Standard range
Toleransi
Template dalam bentuk box
Lokasi pada plate edge
±2
±4
Bentuk permukaan lengkung
±2
± 4 – 5* *untuk ukuran besar
Template dalam bentuk section*
Lokasi check line
± 1.5
±3
Memanjang
± 1.5
±3
Bentuk
± 1.5
±3
Bentuk
± 1.5
±3
Template lain
Angles and built Sudut dan beberapa bentukan mendapatkan standard tertentu sesuai yang ditunjuk pada JSQS dan sudah dikomparasi dengan template
Plates Penilaian plat pada quality standard biasanya sudah diatur berdasarkan tempat dan bentuk. Namun hal tersebut bukan acuan untuk mengukur baik atau tidaknya plat. Tempat dan bentuk dapat dilihat pada tabel yang disediakan.
Metode line heating Quality standard untuk metode line heating terdapat satu sub-section yaitu suhu maksimum permukaan saat dipanaskan. Semua standard dalam derajat celcius. Baja Kondisi Suhu (°C) Water cooling setelah dipanaskan
Dibawah 650
Air cooling setelah dipanaskan
Dibawah 900
High Tensile High Tensile
TMCP Type HT Steel
Air cooling dan subsequent water cooling setelah dipanaskan
Dibawah 900 (T o water cooling harus 500)
Water cooling setelah dipanaskan
Dibawah 1000
Air cooling setelah dipanaskan
Dibawah 900
Air cooling dan subsequent water cooling setelah dipanaskan
Dibawah 900 (T o water cooling harus 500)
5. Assembly Fokus berikutnya dalam JSQS yang terkait dengan teknologi produksi kapal adalah quality standard dari assembly . ada satu section pada Assembly ini yaitu, Accuracy of dimension.
Accuracy of dimension. Dalam Accuracy of dimension ini dibagi menjadi 6 sub section. Keakuratan pada dimensi kapal sangatlah berpengaruh terhadap pembentukan kapal. J ika keakuratannya meleset jauh, maka kapal akan sulit sekali untuk dibangun dan dibentuk. o
Flat Plate Bentuk dari kontrol untuk flat plate terutama dimensi mengacu pada:
Item Breadth of assembly Length of assembly
Standard (mm) ±4 ±4
Range Toleransi (mm)
Catatan
±6 ±6
Jika terlalu panjang diperlukan pemotongan Gap dihitung pada panjang diagonal di final marking lines. Jika gap melebihi batas, maka final marking lines dikoreksi Diukur pada gading besar
Squareness of assembly
4
8
Distortion of assembly Distortion of interior members from skin
10
20
±5
± 10
plating
o
Curved Plate Bentuk dari kontrol untuk curved plate terutama dimensi mengacu pada:
Item Breadth of assembly Length of assembly
Squareness of assembly
Distortion assembly o
of
Standard (mm) ±4 ±4
Range Toleransi (mm)
Catatan
±8 ±8
Jika terlalu panjang diperlukan pemotongan
10
15
10
20
Gap dihitung pada panjang diagonal di final marking lines. Jika gap melebihi batas, maka final marking lines dikoreksi Diukur pada gading besar
Plate Block Kontrol untuk curved plate terutama dimensi mengacu pada: Breadth of each panel Length of each panel Squareness of each panel
Sama Seperti Pada Flate Plate
Distortion of each panel Distortion of interior members from skin plating
o
Flat Cubic Kontrol untuk curved plate terutama dimensi mengacu pada:
Item
Standard (mm)
Toleransi (mm)
Twist of assembly
10
20
Deviation
5
10
5
10
of
Keterangan
upper/lower panel from C,L or B,L Deviation
of
upper/lower panel from FR L
o
Curved Cubic Kontrol untuk curved plate terutama dimensi mengacu pada: Item
Standard (mm)
Toleransi (mm)
Breadth of each panel Length of each panel Sama seperti pada flate plate
Squareness of each panel Distortion of each panel Distortion
of
interior
members from skin plating Twist of assembly
15
25
Deviation of upper/lower
7
15
7
15
panel from C,L or B,L Deviation of upper/lower panel from FR L
o
Special Kontrol untuk block assembly of stern terutama dimensi mengacu pada: Item Distance between upper/lower Distance between aft edge of boss and AP bulkhead Twist of assembly Deviation of rudder from shaft C.L dengan Twist of assembly
o
Standard (mm) ±5
Range Toleransi (mm) ± 10
±5
± 10
5 4
10 8
15
25
Kontrol untuk rudder terutama dimensi mengacu pada:
Item
Standard (mm)
Toleransi (mm)
Breadth of each panel Length of each panel Sama seperti curved cubic
Squareness of each panel Distortion of each panel Distortion
of
interior
members from skin plating Twist of assembly
6
10
Deviation of upper/lower
7
15
7
15
panel from C,L or B,L Deviation of upper/lower panel from FR L
Bentuk dari kontrol untuk Main engine bed terutama dimensi mengacu pada:
Item Flatness of top plate of main engine bed Breadth and length of top plate of main engine bed Twist of assembly Deviation of rudder from shaft C.L dengan Twist of assembly
Standard (mm) 5
Range Toleransi (mm) 10
±4
±6
5 4
10 8
15
25
6. Accuracy From Hull Form Fokus berikutnya dalam JSQS yang terkait dengan teknologi produksi kapal adalah quality standard dari Accuracy From Hull Form. ada dua section pada Accuracy From Hull Form ini yaitu, Principal Dimension dan Deformation of Hull Form. Dan penjelasannya sebagai berikut Section
Sub Section
Item
Principal Dimension
Length
LPP
Standard Range ±50 per 100 m
Toleransi
Catatan
Tak terdefinisi
Diaplikasikan untuk kapal dengan panjang ≥100 m
Breadth
Length between aft edge of boss and main engine Molded Breadth
±25
Tak terdefinisi
Untuk kekaurasian dari panjang poros
±15
Tak terdefinisi
Diaplikasikan untuk kapal dengan lebar ≥
15 m Depth
Molded Depth
±10
Tak terdefinisi
Diaplikasikan untuk kapal dengan tinggi ≥
10 m Deformation
Flatness of
Deformatio
±25
Tak
Ups and Downs
of Hull Form
keel
Cocking Up
n for the whole length Deformatio n for the Distance between two adjacent bulkheads Cocking-up of Fore Body
against the check line of keel sighting. Sighting by the t r a n s i t or slits. Local unfairness, which sees
±15
Tak terdefinisi
±30
Tak terdefinisi
Ups and Downs against the check line of the keel at thefore most frame on the flat part of the keel.
±20
Tak terdefinisi
Ups and Downs against the check line of the keel at the perpendicular.
Rise of floor ±15 amidships
Tak terdefinisi
The height of the lower turn of the bilge, compared with the planned height.
Cocking-up of aft body
Rise of Floor
terdefinisi
7. Welding Dalam welding terdapat 5 section antara lain
Shap of bed
Dari shap of bed terdapat 3 subsection antara lain o
height of reinforment breadth of beaad flank angel toleransi limit untuk B dan H tidak ditentukan sementara toleransi sudut kurang dari sama dengan 90 dan untuk perbaikan dilakukan dengan grinding atau welding untuk sudut lebih dari 90
o
Fillet and but welding ,item pada fillet welding yaitu skin plate dan face plate antara 0.6L amiship dan ada tempat lain. Untuk skin plate dan face plate toleransi limit dari d kurang dari sama dengan 0.5 dan untuk tempat lain kurang dari 0.8 sementara untuk fillet tidak ada item dan toleransi limit d kurang dari 0.8 dan untuk perbaikan dilang menggunakan eleltroda co2
o
Leg length, item dari leg length dibandingkan dengan yang benar dengan toleransi leg length dan troath depth lebih dari sama dengan 0.9, dan perbaikan dilakukan dengan weld up
Distortion of join welding Pada distortion of join welding hanya ada satu sub section yaitu distortion in welding joining namun ada 3 item yaitu untuk skin plate 0.6L amidship , fore and aft plating dan tempat lain .batasan toleransi terletak pada span of frame/beam dimana untuk o.6L amiship W kurang dari samadengan 6,untuk fore and aft w kurang dari samadengan 7,dan di tempat lain w kurang dari samadengan 8 .perbaikan dilakukan dengan lina heating atau las ulang setelah cutiing dan re fitting
Short bead Short bead terdiri dari 2 yaitu tack welding bead repairing of scar dan repairing of welding bead. Tack welding bead repairing of scar terdiri dari 3 item yaitu HT steel(cast steel) dengan tolerance limit lebih dari 50,grade E mild steel dengan toleransi lebih dari 30 , dan low temperature steel dengan toleransi lebih dari 10 . repairing of welding bead te rdiri dari 3 item yaitu KT steel dengan toleransi lebih dari 50 , grade E dan low temperatesteel dengan toleransi lebih dari 30 dan perbaikan untuk short weld yaitu dengan preheat 100 derajat C dan grinding dan las overlap
Ark strike Ark stike hanya ada 1 item namum t erdiri dari beberapa steel yaitu HT steel,grade E mild steel,low temperature steel dengan batas toleransi yang tidak diizinkan.dan untuk perbaikan ark stike dengan grinding dan las overlap
Are heating Hanya terdiri dari satu sub section dan 3 item antara lain low temperature steel dengan batas toleransi kurang dari 0 ,HT steel dengan batas toleransi kurang dari 5 derajat dan mild steel dengan batas toleransi kurang dari -5 derajat dan perbaikan tergantung nilai dari steel
8. Aligment and finishing Dalam Aligment and finishing terdapat 6 section antara lain
Minimum distance of weld to joining weld ada 2 sub section yang terdapat pada section ini yaitu 1butt weld to butt weld dan 2 but weld to fillet weld. 1 butt weld dijelakan oleh gambar berikut ini ada 2 item
Dengan toleransi limit gambar atas yaitu a130 dan gambar bawah a lebih dari 0.dan perbaikan dengan perbaikan mold loft. 2 but weld to fillet weld ada2 item yaitu main structure dan other stucture
a untuk main structure lebih dari 5 dan ot her structure lebih dari 0 dan tidak ada perbaikan.
Gap between members Gap between member terdiri dari 2 sub section antar lain gap between plate and stiffiner dan trougt plate tightpalte. 1 gap between plate adn stiffener terdiri dari2 item yaitu
Dengan batas toleransi c kurang dari sma dengan 3 dan dan car aperbaikan untuk item ini dengan menghilakan flush pada stiffener .dan item kedua dngan batas toleransi b63 dan tidak ada perbaikan.2 dan trougt plate tightpalte terdiri dari 1 item yaitu
Dengan batas toleransi Cs3 dan tidak ada perbaikan.
Fitting accuracy
Fokus berikutnya dalam JSQS yang terkait dengan teknologi produksi kapal adalah quality standard dari Fittimg Accuracy. Dan berikut penjelasannya.
9. Deformation
Fokus berikutnya dalam JSQS yang terkait dengan teknologi produksi kapal adalah quality standard dari Deformation
10. Miscelanous
Fokus terakhir dalam JSQS yang terkait dengan teknologi produksi kapal adalah quality standard dari Miscelanous. Section Penanda sarat Penanda freeboard
Sub section
Batas toleransi
±1
±2
± 0.5
± 0.5
±5 ±5
± 10 ± 10
± 10
± 15
±3
±5
±5
±8
±2
±3
±4
±7
0-15
-10-4.30
±2
±3
±2
3
Panjang
±2
±3
Lebar
-3-± 2
-5-+3
panjang
-3-± 2
-5-+3
Berkaitan dengan template Berkaitan dengan template ukuran utama dari hatch coaming
Ambang palkah Deformasi stiffner
Bukaan dari baja Bukaan pada palkah
Standard range
Item
bukaan deck( tipe penembus) bukaan deck( bukan tipe penembus)
panjang lebar Perbedaan panjang diagonal Ujung amabng palkah Samping ambang palkah Deformasi per 1 meter Lebar dan tinggi Tinggi maximum Deformasi per 1 meter Lebar
perbaikan