BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Sistem biaya berdasarkan aktivitas (Activity Based Cost System = ABC System), pertama kali menelusuri biaya aktifitas dan kemudian ke produk. Oleh sebab itu ABC merupa merupakan kan proses proses dua tahap, tahap, tetapi tetapi pada pada tahap tahap pertama pertama menelu menelusur surii biaya biaya overhea overhead d ke akti aktifit fitas as buka bukan n ke unit unit ora orani nisas sasii sepert sepertii pabr pabrik ik dan dan depa departe rteme men. n. !ahap hap kedu keduaa yaitu yaitu pembebanan biaya produk denan menekankan pada penelusuran lansun dan penelusuran penerak. "erbedaan utama dari metode tradisional denan ABC adalah pada sifat dan #umlah penerak biaya yan diunakan. ABC menunakan biaya aktifitas berdasarkan unit maupun nonunit. $alkulasi biaya ABC menhasilkan biaya produk yan semakin akurat. %ari perspektif mana#erial, sistem ABC mena&arkan lebih dari sekedar informasi biaya produk yan akurat, tetapi #ua menyediakan informasi infor masi tentan biaya dan kiner#a dari aktifitas dan sumber daya serta dapat menelusuri biaya'biaya secara akurat ke ob#ek biaya selain produk.
1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah
. Baaimana Baaimana metode metode pembiayaan pembiayaan yan diuna diunakan kan pada kasus kasus ohn %eere %eere Componen Componentt *ork. +. Baaimana Baaimana penentuan penentuan biaya biaya pada pada kasus ohn ohn %eere %eere Component Component *ork. ork.
1.3 Tu Tujuan juan Pembuatan Pembuatan Makalah Makalah
. ntuk menetah menetahui ui metode metode pembiayaan pembiayaan yan yan diunakan diunakan pada pada ohn %eere %eere Componen Componentt *ork +. ntuk ntuk menetah menetahui ui penentua penentuan n biaya biaya yan diterapk diterapkan an pada ohn %eere Componen Componentt *ork
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian dan Lingkup Manajemen Biaya
-ana#emen Biaya adalah sistem yan didesain untuk menyediakan informasi bai mana#emen untuk penidentifikasian peluan'peluan penyempurnaan, perencanaan stratei, dan pembuatan keputusan operasional menenai penadaan dan penunaan suber'sumber yan diperlukan oleh oranisasi. Sistem mana#emen biaya terdiri atas semua alat'alat, teknik' teknik, dan metode'metode yan secara bersama'sama membentuk suatu sistem mana#emen biaya. -ana#eman biaya membahas menenai uan /inkup -ana#eman Biaya, "enertian Biaya, "enolonan Biaya, Aliran Biaya dalam "erusahaan -anufaktur, Analisis Starteik, dan -ana#eman -ana#eman Biaya Stratei, Stratei, penentuan penentuan Biaya Biaya "roduk "roduk Berdasarkan Berdasarkan Aktivitas Aktivitas (Activity (Activity Based Costin), Costin), Activity Based -anaement, -anaement, life cycle costin, Biaya $ualitas $ualitas dan "roduktivitas, "roduktivitas, -ana#emen Biaya dan "embuatan $eputusan.
2.2 Manaat Manajemen Biaya
-ana#emen Biaya bermamfaat bai mama#emen untuk0 .
"erencanaan dan penendalian
+.
-enbantu mana#emen dalam meninkatkan ketertelusuran biaya
1.
-emmbantu mana#emen dalam dalam menoptimalkan kiner#a daur hidup secara total
2.
-emmbantu mana#emen dalam pembuatan keputusan
3.
-embantu mana#emen dalam proses mana#emen investasi
4.
-embantu mana#emen dalam meninterasikan kreteria penukuran kiner#a non
keuaan keuaan
ke dalam kiner#a kiner#a keuanan keuanan ke dalam dalam kiner#a kiner#a keuanan keuanan aar ter#amin ter#amin
konsistensinya. 5.
-embantu mana#emen dalam menoranisasi berbaai tinkat otomasi.
-amfaat lain dari mana#emen biaya adalah membantu perusahaan dalam menerapkan teknik teknik mana#em mana#emen en baru baru seperti seperti Bencha Bencharki rkin, n, !otal otal 6uallit 6uallity y -anaem -anaement ent,, Contin Continous ous 7mprovement 7mprovement,, Activity Activity Based Costin Costin dan Activity Based -anaement, -anaement, eenineerin, eenineerin,
!heory of Constraint, -ass Customi8ation, !aret Costin, /ife Cycle Costin, dan Balanced Scorecard.
2.3 Penetuan Biaya Pr!duk Berdasarkan Akti"itas # ACTIVITY-BASED COSTING $
Activity'based costin (ABC) membebankan biaya ke produk atau #asa berdasarkan konsumsi terhadap aktivitas. Sistem ini menunakan dasar pemikiran bah&a produk atau #asa perusahaan diperoleh melalui pelaksanaan aktivitas dan aktivitas tersebut membutuhkan biaya. Setelah sumber daya dibebankan ke aktivitas, aktivitas kemudian dibebankan ke obyek biaya sesuai denan penunaannya. ABC menakui hubunan sebab akibat antara cost driver denan aktivias. /ankah'lankah pentin yan harus ditempuh dalam pendesainan sis tem ABC yaitu0 . business process analysis, +. activity'based process costin dan 1. activity'based ob#ect costin.
Business process analysis, dilakukan identifikasi dan pemetaan berbaai aktivitas yan diunakan oleh perusahaan untuk men#alankan bisnis Activity-based process costin dilakukan pembebanan seluruh sumber daya ke setiap aktivitas yan menkonsumsi sumber daya tersebut melalui direct tracin, driver tracin atau alokasi. %ari pembebanan ini diperoleh informasi total biaya setiap aktivitas (activity cost). 7nformasi total biaya setiap aktivitas ini dimanfaatkan untuk penilaian kiner#a personel dalam melakukan improvement terhadap proses yan diunakan oleh perusahaan untuk menhasilkan produk dan #asa bai customer. Activity based object costing , total biaya setiap aktivitas tersebut dibebankan ke cost ob#ect yan menkonsumsi aktivitas yan bersankutan denan menalikan activity cost rate denan activity driver 9uantity yan dikonsumsi oleh cost ob#ect.
Sistem ABC dalam penentuan biaya produk (biaya overhead) melalui prosedur dua tahap yaitu0 ) 7dentifikasi cost pools +) "embebanan biaya aktivitas dimana biaya aktivitas dibebankan ke produk atau #asa denan menunakan cost drivers yan tepat pada setiap cost pool. !ahap pertama0 Biaya overhead dibebankan ke aktivitas yan sinifikan dalam satu cost pools atau kelompok aktivitas denan cost driver yan tepat. Cost pools dikelompokkan ke dalam beberapa kateori0 a) nit level yaitu aktivitas yan harus diker#akan untuk setiap unit produk yan dihasilkan. Biaya aktivitas unit level bersifat proporsional denan #umlah unit produksi. Contoh pemakaian #am ker#a lansun, pemakaian bahan baku, inspeksi setiap unit dan aktivitas men#alankan mesin cenderun dikonsumsi secara proporsional denan #umlah unit produksi. b) Batch level yaitu aktivitas yan terbentuk dari setiap batch proses produksi tanpa memperhatikan berapa unit yan ada dalam batch, contoh order produksi, setup peralatan dan #aminan kualitas. Biaya pada batch level terantun pada #umlah batch yan diproses bukannya pada #umlah unit produksi, #umlah unit yan di#ual atau ukuran volume yan lain. c) "roduct'sustainin level yaitu aktivitas yan berkaitan denan produk spesifik dan biasanya diker#akan tanpa memperhatikan berapa batch atau berapa unit yan diproduksi atau di#ual. Contoh aktivitas untuk desain produk, meniklankan produk, biaya untuk mana#er dan staf produksi. d) :acility level yaitu aktivitas yan diharuskan untuk mendukun proses produksi. Contoh biaya pemeliharaan pabrik dan biaya depresiasi. !ahap kedua0 pada tahap ini proses pembebanan biaya aktivitas ke ob#ek biaya denan menidentifikasi setiap cost driver untuk setiap aktivitas yan memiliki korelasi tini dalam satu level. Aktivitas memiliki korelasi tini apabila aktivitas tersebut cenderun ter#adi bersamaan. Contoh #umlah order konsumen yan diterima akan memiliki korelasi tini denan #umlah peniriman berdasarkan order konsumen, sehina kedua aktivitas ini harus diabun.
-anfaat activity based costin adalah0 ) ntuk menya#ikan biaya produk yan lebih akurat dan informatif, yan menarahkan kepada penukuran profitabilitas produk yan lebih akurat dan kepada keputusan
strateik yan lebih baik tentan penentuan hara #ual, lini produk, pasar dan peneluaran modal. +) ntuk menya#ikan penukuran yan lebih akurat tentan biaya yan dipicu oleh adanya aktivitas, hal ini dapat membantu mana#emen untuk meninkatkan ;nilai produk< dan nilai ;proses< denan membuat keputusan yan lebih baik tentan desain Activity-based management produk dan penendalian biaya secara lebih baik. 1) ntuk memudahkan mana#er memberikan informasi tentan biaya relevan untuk pembuatan keputusan bisnis. $elemahan activity-based costing adalah0 ) ABC sanat mahal untuk dikembankan +) ABC
membutuhkan
&aktu
yan
lebih
lama
dalam
penembanan
dan
implementasinya.
2.% A&ti"ity'Based Management
(AB-) dimulai dari pemahaman yan mendalam personel tentan aktivitas yan men#adi penyebab timbulnya biaya. "roses analisis nilai merupakan pendekatan untuk memahami aktivitas yan diunakan oleh perusahaan untuk menhasilkan produk dan #asa bai customernya. •
Analisis pemacu saha untuk mencari faktor penyebab timbulnya biaya suatu aktivitas.
•
Analisis aktivitas "roses identifikasi, visualisasi dan evaluasi aktivitas yan dilaksanakan oranisasi. /ankah'lankah yan ditempuh untuk melakukan analisisaktivitas yaitu0 ) aktivitas apa yan diker#akan, +) berapa oran terlibat dalam aktivitas tersebut, 1) &aktu dan sumber daya yan diperlukan untuk melaksanakan aktivitas, 2) rekomendasi untuk memilih dan mempertahankan aktivitas bernilai tambah.
•
"enelolaan aktivitas Bertu#uan untuk menurani dan meneliminasiaktivitas yan tidak bernilai tambah dan menefisienkan aktivitas bernilai tambah
•
"enukuran kiner#a %idesain untuk menilai baaimana aktivitas dilaksanakan dan hasil yan diperoleh baik dalam bentuk keuanan dan non keuanan
Activity-based management (AB-) adalah penelolaan aktivitas untuk meninkatkan nilai (value) yan diterima oleh pelanan dan untuk meninkatkan laba melalui peninkatan nilai (value) tersebut. Activity'based costin (ABC) sebaai sumber informasi utamanya untuk identifikasi peluan perbaikan aktivitas perusahaan yan tidak bernilai tambah (non value added activity).
BAB 777 $ASS
Se#arah ohn %eere John Deere, didirikan pada tahun 1837 oleh John Deere pandai besi yang mengembangkan alat bajak baja pertama yang sukses secara komersial. Selama tahun 197, Deere menghabiskan lebih dari satu miliar dollar pada modernisasi pabrik,
perluasan
usaha
dan
perkakas.
Selama
tiga
dekade,
Deere
mengembangkan lini produknya, membangun pabrik baru dan menjalankan usaha sesuai dengan kapasitas pabrik, namun tetap tidak mampu untuk memenuhi permintaan. Dalam periode yang sama, Deere melakukan di!ersi"kasi terhadap peralatan industri lainnya seperti konstruksi, utility , dan pertambangan. #ada tahun 19$% Deere mulai membangun gedung dan traktor perkebunan dan peralatan lainnya.
#ada pertengahan tahun 198 Deere menjadi perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian dan perkebunan terbesar di dunia. Di tahun 198, komoditas pertanian mengalami penurunan dan oleh karena itu, Deere mengambil beberapa kebijakan yaitu menurunkan le!el operasinya, memotong biaya yang memungkinkan,
meningkatkan
keputusan,
melakukan
dan
tekanan
untuk
restrukturisasi.
mendorong
&ntuk
pengambilan
meningkatkan
!olume
produksi, Deere ingin agar produksi komponennya memasok untuk perusahaan dan industri lain.
John Deere Components Works Selama beberapa tahun, komponen traktor dibuat dan dirakit di pabrik traktor, 'aterloo. &ntuk menghasilkan produk lain, pada tahun 197 Deere berhasil memisahkan komponen produksi traktor menjadi mesin dan perakitan. &ntuk perakitan traktor dan mesin dipindahkan ke pabrik baru di area 'aterloo. #ada akhir tahun ke 1, gedung lama untuk produksi traktor digunakan untuk memproduksi komponen traktor yang dinamakan John Deere Component Works (JD)'*. JD)' memiliki 3 di!isi, yaitu di!isi hydraulics, drive trains di!ision, dan gear dan di!isi produk spesial. JD)' didesain untuk menjadi bagian dari produsen peralatan yang diproduksi Deere, terutama traktor.
Selama tahun 197, kegiatan operasi dan peralatan JD)' telah dirancang untuk membantu di!isi traktor sebesar 1+ unit per hari. #ada pertengahan tahun 198, JD)' memproduksi suku cadang kurang dari kebutuhan. kti!itas !olume yang rendah merupakan e-ek yang sangat merugikan mesin dan bisnis karena mesin tersebut lebih e"sien untuk produksi ber!olume tinggi.
#enjualan nternal dan Transfer Pricing /ampir seluruh penjualan JD)' merupakan penjualan internal. #abrik peralatan diminta untuk membeli secara internal komponen0komponen utama, misalnya transmisi desain lanjutan dan roda yang akan memberikan keuntungan kompetiti- pada Deere. ebijakan perusahaan menyatakan bah2a transfer pricing antara di!isi ditentukan pada nilai full cost . #erusahaan juga memiliki kebijakan make-buy , pada saat terjadi kelebihan kapasitas, di!isi yang akan
melakukan pembelian harus menggunakan direct cost dan bukan full cost sebagai acuan untuk dibandingkan dengan ta2aran harga pasar.
Turning Machine Business #ada a2al tahun 198, operasi JD)' berada jauh di ba2ah kapasitas dan para manajer menyadari bah2a mereka tidak dapat menunggu hingga pasar agrikultur berubah menjadi lebih baik. #ada di!isi gear and produk spesial, sebagian orang memprediksi bah2a produk turning machine akan menjadi -okus yang menjanjikan. Turning machine ini merubah bahan mentah menjadi komponen akhir dan merupakan kegiatan operasi di!isi yang paling independen. Turning machine ini memiliki 3 departemen di JD)'. etiga departemen ini dibedakan berdasarkan diameter barstock yang dapat dibuat oleh mesin tersebut berdasakan katup dalam mesin.
JDCW Standard Cost Accounting System Dalam perhitungan dengan standard costing, JD)' menjumlahkan unsure0unsur biaya0biaya terdiri dari4
Direct Labor (run time only Direct !aterial "verhead (direct # period applied on direct labor "verhead (direct # period applied on material dollars "verhead (direct # period applied on $CT% ($ctual Cycle Time %tandards machine hours
5enetapkan 6ari- "verhead Setiap satu tahun sekali, departemen akuntansi JD)' menetapkan kembali tari- overhead berdasarkan dua studi, studi normal dan studi proses. Dalam studi normal, menentukan nilai standar dari direct labor dan machine hours dan total overhead untuk tahun berikutnya dengan menetapkan !olume normal. Studi proses meruntuhkan o!erhead yang diproyeksikan pada !olume normal di antara 10plus proses JD)' seperti lukisan, lembaran logam, menggiling, turning machines, dan heat treating.
asis :!aluasi untuk 6ari- "verhead Selama beberapa tahun JD)' menggunakan tenaga kerja langsung sebagai tari- untuk
mengalokasikan o!erhead.
;amun
pada
tahun
19$,
perusahaan
menerapkan pemisahan o!erhead berdasarkan material. 6ari- tersebut termasuk biaya pembelian, penerimaan, pemeriksaan, dan bahan mentah. iaya0biaya tersebut dialokasikan ke persentase markup disamping biaya material. Dari 2aktu ke 2aktu tari- terpisah ini sudah ditetapkan untuk baja, castings, dan pembelian untuk mere
#erhtungan menggunakan tenaga kerja langsung dan material overhead ini dibagi atas biaya langsung (biaya !ariabel*, seperti biaya setup, scrap, materials handling, ber!ariasi tergantung !olume akti!itas produksi dan periode (biaya tetap*, seperti pajak, biaya depresiasi, listrik, gaji tidak dipengaruhi oleh akti!itas produksi. #ada tahun 198, JD)' memperkenalkan machine hours sebagai basis alokasi overhead seperti basis tenaga kerja dan material. Dengan peningkatan penggunaan mesin, maka basis tenaga kerja langsung tidak lagi digunakan sebagai basis overhead, karena tidak lagi mere
#ermasalahan Sejarah mencatat kehancuran agribisnis yang dimulai dengan turunnya nilai tanah pertanian dan harga komoditas yang menurun tajam yang mengakibatkan Deere untuk mengatur tingkat pelaksanaan operasi semakin ke menurun, pemotongan desentralisasi,
biaya,
menekankan
dan
rekstrukturisasi
pembuat pada
keputusan
dilakukan
proses manu-aktur.
secara
Deere juga
melakukan pengurangan tempat produksi, mengurangi karya2an, mendorong agar karya2an pensiun dini, dan tidak melakukan penggantian untuk karya2an yang keluar dari perusahaan.
Sejumlah
kegagalan
terjadi
terus0menerus dalam kompetisi JD)' untuk
melakukan pena2aran. 5ereka memberikan kontrak, dan semua pekerjaan dijual ke supplier luar. JD)' hanya mendapatkan segilintir barang yang diminta yang kebanyakan merupakan lo&-volume stu' yang tidak diinginkan. JD)' ber"kir bah2a mungkin mereka akan mendapatkan bisnis yang mana direct cost-nya lebih murah dibandingkan dengan pena2aran luar 2alaupun sebenarnya full cost 0 nya
tidak. #enyebab
pena2arannya
tidak
kompetiti-
adalah
karena
harganya lebih mahal dibandingkan supplier luar, dan lebih mahal dibandingkan dengan
di!isi0di!isi
lain di
Deere
)ompany.
arena
hal
tersebut JD)'
mempertanyakan ketepatan metode pembiayaan yang dipakai saat ini, yang menyebabkan JD)' tidak dapat bersaing dengan kompetitor0kompetitornya.
JD)' mempunyai 3 di!isi yaitu The idraulics Division) The Drive Trains Division) dan *ear and %pecial Product Division. Sebagai bagian dari sebuah perusahaan terintegrasi secara !ertikal, JD)' mendapatkan part dari Deere=s :>uipment Di!ision, karena dapat memproduksi berbagai macam part dalam jumlah yang banyak, 2alaupun produksi traktor relati- rendah. ?endahnya produksi traktor memberikan kerugian pada mesin karena mesin lebih e"sien beroperasi pada jumlah yang besar.
ebijakan perusahaan, melakukan trans-er antar di!isi berdasarkan full cost (direct material#direct labour#direct iverhead #period overhead. #erusahaan juga punya kebijakan make-buy policy ketika kapasitas mencukupi, yaitu di!isi pembeli bisa membandingkan yang mana yang lebih rendah antara direct cost (bukan -ull cost* dibandingkan dengan pena2aran dari luar.
+,uipment Division tampaknya hanya melihat harga, berperilaku seperti prot center bukan cost center , karena hanya memerhatikan keuntungan di!isi dibandingkan perusahaan secara keseluruhan. Dalam prakteknya e,uipment division tidak mengikuti kebijakan perusahaan, sehingga JD)' kehilangan porsi untuk e,uipment factory karena perusahaan pesaing.
#ada a2alnya JD)' menggunakan standar costing untuk perhitungan biayanya, alokasi overhead berdasarkan pada direct labor hours, machine hours, dan material. #ada kenyataannya metode biaya ini bekerja cukup baik di masa lalu karena perusahaan memproduksi produk yang spesi"k dalam secara konsisten. ;amun, metode biaya ini tidak memberikan sistem alokasi biaya yang terbaik bagi JD)'.
eith 'illiam menyadari kekurangan dari penggunaan standard costing tersebut dan beralih menggunakan $ctivity-.ased $ctivity Costing, yang mencerminkan nilai cost per unit yang tepat untuk tiap produk. ;amun, perbedaan nilai cost penggunaan standard costing dan $ctivity-.ased Costing ber!ariasi, ada beberapa produk yang mengalami penurunan cost dan ada yang justru cost0nya menjadi lebih besar.
erdasarkan penjelasan di atas, permasalahan yang terjadi di perusahaan yaitu4
1. #enggunaan %tandard Costing %ystem yang tidak sesuai dengan nature perusahaan
yang besar
dan
memproduksi barang yang sangat
ber!ariasi dan tidak mencerminkan actual cost per unit . %. #erusahaan menyadari adanya kesalahan dalam menentukan biaya dengan penggunaan Standard )osting dan beralih menggunakan $ctivity .ased-Costing, namun hasil yang diperoleh sangat ber!ariasi, ada yang biayanya menjadi lebih kecil dan menjadi lebih besar.
BAB 7 A>A/7SA "?-ASA/A@A>
#engalokasian biaya o!erhead ke dalam setiap produk dilakukan dalam dua tahap. 6ahap pertama adalah mengidenti"kasi akti!itas0akti!itas proses produksi yang signi"kan dari setiap produk. Dalam tahap ini, JD') mengidenti"kasi 7 akti"tas signi"kan dalam proses produksi. @leh karena itu, total biaya o!erhead akan dialokasikan ke dalam 7 akti"tas dibandingkan menggunakan standard cost
yang hanya memiliki dua cost dri!er (direct labor dan machine hour*. etujuh akti"tas yang digunakan JD') sebagai cost dri!er sebagai beri kutA
1. Direct Labor %upport , o!erhead dialokasikan berdasarkan karya2an langsung yang menangani pembuatan komponen0komponen. iaya ini termasuk
allo2ance
-or
bene"ts,
break
period,
gaji,
personnel,
percentage o- super!ision dan gaji industrial engineering. Seluruh direct labor
yang
menunjang
o!erhead
dapat
dijumlahkan
menjadi
B
1,898, (in 198+* dan dibagi oleh total direct labor dollar B 1,71, yang menghasilkan o!erhead rate untuk akti"tias ini sebesar 111%. %. !achine "peration, o!erhead yang dihasilkan dari beroperasinya turning machine, ditambah pengalokasian biaya kapasitas dan -asilitas. 6otal biaya yang digunakan untuk mengoperasikan turning machine B ,+, dan dibagi total machine hour %%, yang menghasilkan $ 16.70 per hour o!erhead rate untuk akti"tas ini. 3. %etup ours, o!erhead yang dihasilkan berdasarkan perubahan dari tugas yang harus dijalankan. /al ini termasuk biaya actual setupA small share machine, small tool maintenance, super!ision, dan gaji industrial engineering. iayanya adalah B 1,111, dibagi dengan estimated number o- setup hours 3%,9 yang menghasilkan o!erhead rate per jamnya $33.80. . Production "rder $ctivity , dihasilkan dari kegiatan penjualan yang menghasilkan pesanan komponen0komponen. 6otal biaya dibagi dengan total pesanan produksi per tahun 7,1+ yang menghasilkan biaya $ 114 setiap production order. +. !aterials andling, biaya o!erhead
yang
muncul
dari
akti"tas
perpindahan barstock ke dalam mesin dan perpindahan komponen0 komponen
yang
dihasilkan
ke
tahap
selanjutnya.
iaya
yang
mendominasi akti"tas ini adalah karya2an yang menangani material dan pera2atan peralatan. @!erhead rate0nya adalah $ 19.42 yang dihasilkan dari membagi total biaya yang dialokasikan (B33,* dengan total muatan (1+,$*. 6otal muatan diestimasikan berdasarkan $ tahapanA a.
Part Weig h t × Annual Volume = weight / run runs / year for t h at part
b.
Weight / run = Loads / run Pounds / load
c. loadsCrun .+ d. multiply result in (c* by number o- runs o- that partCyear E number o- loadsCyear mo!ed a2ay -rom machine e. loadsCyear
× 2 (mo!ement to and -rom machine* E total number o-
loadsCyear -or that part -. repeat process -or all numbers, and add number o- loadCpart to obtain total number o- loads per year $. Parts $dministration, biaya o!erhead didapat dari total biaya B 999, yang
ketika
didistribusikan
ke
%,+
parts
di
dalam
system,
menghasilkan head taF $ 487 per komponen. 7. *eneral and $dministrative, biaya o!erhead dihubungkan keseluruh pabrik, tidak hanya pada suatu akti"tas atau proses manu-akture tertentu. iaya ini termasuk pajak, depresiasi, etc. 6otal General and dministrati!e ($ 998,000) dibagi rata kesetiap produk dengan dasar !alue added. Setelah menentukan akti"tas0akt"tas yang signi"kan untuk mengalokasikan total o!erhead, dalam tahap kedua JD') dapat menentukan biaya per unit produk berdasarkan ketujuh cost dri!er untuk menghasilkan satu unit produk. edua tahapan dalam biaya berdasarkan akti"tas dapat disimpulkan kedalam bagan sebagai berikutA
JD)' melakukan pena2aran sebanyak %7+ suku cadang. 6etapi dari %7+ suku cadang yang menjadi pena2aran JD)' hanya +8 suku cadang yang harganya diba2ah pena2aran dari luar. 13 suku cadang yang harga direct cost0nya lebih murah dibandingkan dengan -ull cost dari luar. Sedangkan sisanya, baik direct cost ataupun -ull costnya, lebih tinggi dibandingkan dengan pena2aran dari luar. Dengan harga yang tidak kompetiti- ini, keinginan di!isi gear and special products untuk menjual suku cadangnya tidak dapat dilaksanakan.
/arga per unit yang tidak kompetiti- ini sebagian besar disebabkan karena JD)' menggunakan
standard
cost
accounting
system
dalam
mengalokasikan
o!erheadnya. 6ari- o!erhead didasarkan pada basis direct labor, material dollars, dan actual cycle time standard ()6S*. Setelah dilakukan analisis lebih lanjut oleh manajer akuntansi JD)', maka sebaiknya JD)' menggunakan sistem cti!ity ased )osting ()* dalam mengalokasikan o!erhead. Sistem ) yang dirancang oleh JD)' ini menggunakan 7 cost dri!er dalam mengalokasikan o!erheadnya, yaitu
1. %. 3. . +. $. 7.
Direct labor support 5achine operation Setup hours #roduction order acti!ity 5aterials handling #arts administration General and administrati!e
erikut alokasi Turning !achine dengan %tandard Costing4
erikut alokasi turning machine o!erhead dengan metode )4
#erbandingan antara alokasi o!erhead dengan menggunakan standard cost dan )4 ) ; o 1
%
acti!ity Direct labor support 5achine @peration
acti!ity cost pool 1,898,
,+,
cost dri!er total direct labor dollars 5achine /ours
)ost dri!er
#ool
>uantity
?ate
1,71,
111H
%%,
B1$.7
3%,9
B33.8
estimated 3
setup hours
1,111,
number o- setup hours
#roduction order acti!ity
annual 817,
production orders
7,1+
B11
5aterials
+
the number o-
33,
/andling #arts
$
dministratio
parts in
999,
General and administrati!
998,
B87
1,887,
Ialue dded
e 6otal
B19.%
%,+
system
n
7
1+,$
loads
9.1H
1,171,
S6;D?D )@S6 ;o
1
%
Standard Direct abor 5achine /ours
6otal
@!erhead
@!erhead
@!erhead
base
?ate
3,+1,
1,71,
%+H
$,$7,
%%,
B%7.+$
1,171,
6otal
Dapat dilihat dari tabel di atas bah2a alokasi o!erhead dengan menggunakan ) memiliki keragaman cost driver dibandingkan dengan standard cost . Dengan total o!erhead yang sama dapat menghasilkan alokasi o!erhead yang berbeda0beda berdasarkan dri!er costnya.
JD)' sebaiknya menggunakan ) dalam menentukan costsCunitnya karena JD)'
memiliki
mengkonsumsi
keragaman o!erhead
produk
yang
yang
dihasilkan
berbeda0beda.
@leh
dan
setiap
sebab
itu
produk apabila
menggunakan standard costing maka hasil alokasi o!erhead menjadi tidak akurat. eakuratan yang dihasilkan dengan sistem ) ini akan mencerminkan kegiatan yang sebenarnya terjadi dalam membuat suatu produk.
Sedangkan dengan menggunakan sistem lama, standard cost system, membuat e-ek yang buruk terutama pada alokasi harga per unit yang menjadi tidak akurat. etidak akuratan ini berdampak pada cost per unit yang tidak sesuai. da suku cadang yang ditetapkan terlalu rendah (under costs* dan ada pula suku cadang yang ditetapkan terlalu tinggi (o!er costs*. erikut element o- costing #art 13 tahun 198+ dengan Standard )osting4
erikut merupakan perhitungan elements part 13 dengan menggunakan ) Direct 5aterials
4
$.
Direct abor
4 (.18+F.%hr*
%.3$
@!erhead
4
Direct abor Support (.18+F111HF1%.7$*
%.
%$5achine @peration (.31F(8.997.$1**
+.1+
Setup hours (33.7$F.%F%*C(8C1*
3.+
#roduction order acti!ity (11.%7F%C8*
%.8$
5aterials handling (19.%F*C8
.97
#arts administration (87F.17$*C8
1.7
General and administrati!e (9.1HF(%.3$1$.%1**
1.$9
6otal costs (per 1 parts*
17.9 %$.7
Hal-hal yang Dipengaruhi Seelah !"ple"ena#i & Krank Ste!enson merangkum hasil yang didapat di!isi Gear and Special #roduct dalam mengimplementasikan cti!ity ased )osting4 ) )osting :stimating 5odel Dalam rangka penggunaan ) untuk menentukan biaya indi!idu komponen, sebuah model diciptakan menggunakan otus 10%03 spreadsheet 5. 5odel ), contohnya, dapat mengkalkulasi biaya material
atas dasar jenis baja,
panjang, dan nomor mesin (yang mempengaruhi jenis alat yang dipakai*. @leh karena itu, biaya material yang dialokasikan ke suatu komponen tergantung dari bagaimana material itu digunakan juga harga perolehannya. #enggunaan selanjutnya model ) atas biaya material adalahA •
5odel ) yang telah dikembangkan JD') dapat menghasilkan data biaya trade0oL bila harga pembelian material komponen
•
berbeda. 5odel ) tersebut dapat mengkalkulasi yang dapat
• •
menghasilkan
biaya
jumlah tahun berjalan
manu-aktur terendah
setiap
tahunnya 5embandingan setup mesin yang berbeda Dapat mengkalkulasikan costs at par le!el o- utiliMation, 2alaupun metode ) yang dikembangkan berbasis normal !olume
&'"pleing he & Suy
eith 'illiam dan ;ick Iintila telah mencoba mengaplikasikan ) dalam sample komponen JD') dan membandingkannya dengan biaya yang dihasilkan oleh standard costing system. 5ereka juga bereksperimen dengan merubah lot siMe yang saat ini digunakan dalam system 5?#. hususnya, 5odel ) merekomendasikan mereka untuk melipatgandakan lot siMe rata0rata dalam rangka
untuk
mengoptimisasi
biaya
manu-aktur.
#enelitian
selanjutnya
menunjukan pengaruh yang kuat dari pergeseran produk bauran (product miF* untuk menge"siensikan penggunaan turning machine. Di!ision )hanges Selama tahun 198+ N 198$, di!isi JD') mengalami pembatasan lini produk ke dalam + bisnis4 gear and sha-t, machined parts, cast iron making, heat treating, dan sheet metal 2ork. Sedapat mungkin departemen dapat diorganisir ulang dari proses hingga mau-aktur cell dan pengadopsian pendekatan Just N n N 6ime untuk mempersingkat lead time, meningkatkan kualitas, dan juga menurunkan biaya
gar & 'el yang iguna*an le+ih ee*i "a*a ila*u*an +e+erapa peru+ahan ala" i"ple"ena#inya, yaiu erhaap
1. #ena2aran ) digunakan untuk menghitung biaya mesin dan menyiapkan pena2aran untuk Deere ataupun pelanggan dari luar. Dengan menggunakan ) perusahaan tahu mana saja produk yang cost nya tinggi dalam lo20!olume. Dan di!isi juga harus merubah sistem pena2aran dalam praktek trans-er pricing mereka. Dan memulai untuk untuk menegosiasikan market0based0price yang berada di ba2ah -ull cost %. #rocess #lanning agian #roses enginering menggunakan model perbandingan relati!e e"siensi mesin untuk tipe yang berbeda dari baja dan part number untuk memilih bagian mana saja yang diproses sesuai tipe mesinnya, karena ) menunjukan setup dan biaya produksi yang tinggi dari pada 5?#. #rocess engineering menggunakan ) untuk menghitung biaya
pada basis optimal runC tahun dan bisa
dinegosiasi untuk customer untuk meneriman run yang lebih kecil pada harga yang lebih murah
3. o2 Ialue0 dded #arts Gear and special produk mempercepat perpindahan dari lo20 !olume, short0running part dari turning mesin. ira0kira 31H part membutuhkan lebih dari % jam direct laborA secara keseluruhan dihitung 97H dari semua direct labor tersisa untuk mesin. 6api part yang kurang dari 8 jam akan di outsource. Secara kebetulan part yang tersisa masih belum ditentukan, tapi keputusanyang dibuat berdasarkan costing yang lebih akurat yaitu ). ombinasi dari perpindahan I part diharapkan meningkatkan
rata0rata
run
time,
mengurangi
dapat
kerumitan
penjad2alan dan mengurangi permintaan untuk sta- pendukung. . )ell rrangements n-rastruktur pabrik berubah dari sistem ro2 mesin menjadi sistem per0sel. eberapa mesin dikelompokkan bersama dan dipakai untuk high0run part. +. ayout ) juga membantu manajemen dalam mengatur departemen permesinan. Secondari operations yang memiliki cost yang tinggi menyebabkan manajemen untuk mengembalikan menjad di!isi sebelumnya dan mengembalikan ke gedung sebelum dipindahkan. &ntuk mendapatkan tempat yang lebih besar, turning machine yang sudah tidak e"sien lagi dibuang. alu untuk meminimalisir jarak penanganan antara barstock dengan packaging dan shipping, kegiatan0kegiatan tersebut dibuat menjadi lebih dekat agar lebih e"sien. 6etapi sayangnya layout yang baru ini belum pernah dicoba selama proses produksi dikarenakan baru diatur selama bulan agustus 198$, sedangkan pada januari 1987 pabrik tersebut ditutup. 'alaupun begitu terdapat satu perubahan layout yang sudah diterapkan tahun 198+ dan membuat perubahan yang signi"kan. ayout yang berhasil diterapkan pada tahun tersebut adalah process engineering group. 5ulanya, process engineering group ini berada jauh dari lantai penjualan tetapi sekarang berada tepat
ditengah area permesinan. kibat dari pemindahan layout ini komunikasi antar personelnya menjadi lebih mudah.
erikut #erbandingan 5achine #arts @!erhead Standard )osting dan ) dengan sampel (hanya Turning !achine "peration*
Dari perbandingan atas sampel di atas, diperoleh hasil yang ber!ariasi dari pada saat a2al menggunakan standard costing lalu menggunakan ), ada yang biayanya menjadi lebih kecil dan menjadi lebih besar. ;amun kelebihan dari penggunaan metode ) adalah biaya yang muncul merupakan biaya yang sebenarnya dan lebih akurat. Sehingga menghindari terjadinya overcosting ataupun undercosting dan perusahaan dapat bersaing dengan !endor lain dengan penetapan harga berdasarkan cost yang aktual, meskipun terdapat beberapa barang menjadi lebih tinggi costnya, banyak juga barang lain yang lebih rendah costnya. #ada saat menggunakan standard costing sangat memungkinkan terjadi overcosting dan undercosting sehingga pro"t margin yang diperoleh pun tidak aktual. 6abel di atas juga menunjukkan bah2a tujuan dari penggunaan metode ) bukanlah untuk mendapatkan biaya yang lebih kecil, melainkan untuk mendapatkan ceminan biaya yang sebenarnya.
uure ' & 'alaupun ) ini sangat berguna, tetapi man-aatnya juga masih terbatas pada4 1. ) hanya berjalan pada komputer tiap indi!idu, bukan pada komputer yang terintegerasi dengan data base di!isi %. ) hanya digunakan untuk operasi yang meggunakan turning machine
I :S5#&;
1. #enetapan biaya dengan standard costing tidak sesuai untuk digunakan oleh perusahaan yang memproduksi barang dengan banyak akti!itas produksi dan !ariasi produk yang beragam, tidak mencerminkan cost yang sebenarnya. /anya menggunakan direct labor dan machine hours sebagai cost dri!er, sedangkan ada banyak tahapan dalam akti!itas produksi yang menuntut penentuan cost driver yang lebih akurat. %. Dengan menggunakan cti!ity ased )osting perusahaan dapat mengetahui
actual
cost
per
unit , sehingga
tidak
akan
terjadi
undercosting atau overcosting dalam penentuan biaya. #enggunaan cost dri!er untuk yang disesuaikan berdasarkan akti!itas produksi yang
telah ditetapkan activity cost pool0nya, terdiri dari 7 cost dri!er yaitu direct labor support) machine operation) setup hours) production order activity)
materials
handling)
parts
administration)
general
and
administrative. 3. 6ujuan dari penggunaan metode ) bukan untuk menghasilkan biaya per unit yang kecil, namun menghasilkan biaya yang sebenarnya. 6erbukti dari kasus John Deere, perbedaan cost dari a2al perusahaan menggunakan standard costing menjadi $ctivity .ased Costing hasilnya ber!ariasi, ada yang biayanya menjadi lebih kecil dan menjadi lebih besar. . 5eskipun terdapat !ariasi perubahan cost karena beralih menggunakan metode ), John Deere tetap dapat bersaing dengan lebih percaya diri karena keakuratan penentuan biaya, karena menghindari pro"t margin yang semu akibat adanya overcosting dan undercosting. +. gar pengaplikasian ) menjadi lebh e"sien makan harus dibantu dengan perubahan0perubahan pada pabrik. 5isalkan dalam kebijakan trans-er pricing yang diubanh dengan menggunakan market based dibandingkan dengan direct cost !.s -ull cost. Selain kebijakan, layout pabrik juga diubah untuk memaksimalkan e"siensi penggunaan ). $. Saat ini ) hanya diterapkan untuk operasi0operasi yang menggunakan turning machine, namun tidak ada salahnya dikemudian hari untuk mengaplikasikan ) pada proses0proses produksi lain. /al ini dikarenakan penggunaan ) dalam mengalokasikan o!erhead tepat untuk John deere karena John deere memiliki !ariasi produk yang berbeda0beda.
eeren#i
0
/ilton, ?onald and !id :. #latt, !anagerial $ccounting/ Creating 0alue in a Dinamyc .usiness +nvironment , 9th :dition4 5cGra20/ill (%11*
0 John Deere Component Works case