“JENIS
DAN SPESIFIKASI MESIN BUBUT DAN MESIN MILLING”
Laporan ini dibuat sebagai tugas individu/kelompok pada Mata Kuliah Proses Produksi 1
OLEH :
Gusnindya Alpha Pambudy 10 06 06186
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YOGYAKARTA
2011 DAFTAR ISI
Halaman MESIN BUBUT Definisi
1
Fungsi mesin bubut, Prinsip kerja mesin bubut,
2
Jenis Bagian
–
jenis mesin bubut
–
bagian mesin bubut
Pergerakan mesin bubut
3-5 6-7
MESIN MILLING Definisi
8
Prinsip kerja mesin bubut
9
Jenis
–
jenis mesin bubut
10-11
Gerakan dalam mesin milling
11-12
Prinsip Pemotongan pada mesin milling
12-13
Type Cutter
13-14
Pengerjaan pada mesin milling
14-15
LAMPIRAN Spesifikasi mesin bubut
i-iv
Spesifikasi mesin milling
v-viii
MESIN BUBUT
DEFINISI Mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk
memotong
merupakan
benda
suatu
proses
yang
diputar. Bubut sendiri
pemakanan
benda
kerja
yang
sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian
dikenakan
pada
pahat
yang
digerakkan
secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja.
Gerakan
potong
putar
relatif
dan
dari
benda
gerakkan
kerja
disebut
translasi
dari
gerak pahat
disebut gerak umpan. Dengan
mengatur
perbandingan
kecepatan
rotasi
benda
kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir. Roda
gigi penukar
memenuhi
disediakan
keperluan
masing-masing
pembuatan
roda
gigi
secara ulir.
penukar
khusus
Jumlah
bervariasi
gigi
untuk pada
besarnya
mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127.
Roda
kekhususan
gigi
penukar
karena
dengan
digunakan
metrik ke ulir inci. inci.
jumlah
untuk
127
mempunyai
konversi
dari ulir
FUNGSI MESIN BUBUT Fungsi utama dari mesin bubut adalah untuk memegang dan memutar benda kerja untuk melakukan operasi permesinan. Operasi
permesinan
permukaan,
yang
pengeboran,
dimaksud
me-reamer,
termasuk
membuat
bubut
ulir/drat,
membubut lobang, bubut bertingkat, knurling dan banyak lagi.
PRINSIP KERJA MESIN BUBUT Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke
roda
gigi
poros
ulir.
Oleh
klem
berulir,
putaran
poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
JENIS
–
JENIS MESIN BUBUT
1. Mesin Bubut Universal 2. Mesin Bubut Khusus 3. Mesin Bubut Konvensional 4. Mesin Bubut dengan Komputer ( CNC) CNC)
BAGIAN
–
BAGIAN MESIN BUBUT
Banyak topik akan merujuk pada bagian-bagian dari mesin bubut. Karena itu, penting untuk dapat mengidentifikasi mengidentifikasi bagian-bagian dasar dari sebuah mesin bubut, headstock (kepala
tetap),
lepas),
eretan,
spindle bed,
(sumbu),
eretan
tailstock
atas,
eretan
(kepala
melintang,
poros transportir,poros otomatis dll. Berikut
ini
merupakan
penjelasan
mengenai
bagian
–
bagian utama mesin bubut : Headstock
, yaitu tempat terletaknya transmisi gerak
pada mesin bubut yang mengatur putaran yang dibutuhkan pada proses pembubutan.
Carriage terdiri dari tempat eretan, dudukan pahat dan
apron. Konstruksinya kuat karena harus menyangga dan mengarahkan pahat pemotong. Dilengkapi dengan dua cross slide
untuk
mengarahkan
pahat
dalam
arah
melintang.
Spindle yang atas mengendalikan gerakan dudukan pahat
dan spindle atas untuk menggerakkan pembawa sepanjang landasan.
untuk
Tailstock
pada
bagian
(pencekam)
Lead
memegang
ujung
pada
yang
proses
atau
menyangga
berseberangan pemesinan
di
benda
kerja
dengan
Chuck
mesin
bubut.
crew adalah poros panjang berulir yang terletak
agak dibawah dan sejajar dengan bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap. Dihubungkan dengan roda gigi
pada
Dipasang
kepala
ke
tetap
pembawa
dan
putarannya
( carriage)
dan
bisa
dibalik.
digunakan
sebagai
ulir pengarah untuk membuat ulir saja dan bisa dilepas kalau
tidak
dipakai
Feedrod terletak dibawah ulir pengarah yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari kotak pengubah cepat (quick change box) untuk menggerakkan mekanisme apron dalam arah
melintang
atau
memanjang.
Toolpost digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut, dengan
menggunakan
Dimensi Dimensi
dan atau
pemegang
Jenis-Jenis
ukuran
mesin
bubut
pahat.
Mesin biasanya
Bubut dinyatakan
dalam diameter benda kerja yang dapat dikerjakan pada mesin tersebut. misalnya sebuah mesin bubut ukuran 400 mm mempunyai arti mesin bisa mengerjakan benda kerja sampai diameter 400 mm. Ukuran kedua yang diperlukan dari
sebuah
mesin
bubut
adalah
panjang
benda
kerja.
Beberapa pabrik menyatakan dalam panjang maksimum benda kerja
diantara
kedua
pusat
mesin
bubut,
sedangkan
sebagian pabrik lain menyatakan dalam panjang bangku. Ada
beberapa
variasi
variasi
dalam
dalam
desainnya
jenis
tersebut
mesin
bubut
tergantung
dan cara
pengoparasiannya dan jenis produksi atau jenis benda kerja. Dilihat cara pengoperasian mesin bubut dibagi menjadi dua
jenis
yaitu
mesin
bubut
manual
dan
mesin
bubut
otomatis. Mesin bubut manual adalah mesin bubut yang proses
pengoperasiannya
secara
manual
dilakukan
oleh
manusia secara langsung, sedangkan mesin bubut atomatis adalah
mesin
memotong
bubut
benda
yang
kerja
perkakasnya dan
mundur
secara
otomatis
setelah
proses
diselesaikan, dimana semua pegerakan sudah diatur atau diprogram secara otomatis dengan mengunakan komputer. Mesin bubut yang otomatis sepenuhnya dilengkapi dengan tool
magazine
sehingga
sejumlah
alat
potong
dapat
diletakan dimesin secara berurutan dengan hanya sedikit pengawasan
dari
operator.
Mesin
bubut
otomatis
ini
lebih dikenal dengan sebutan CNC (Computer Numerical Control)
Lathe
Machine
(
komputer kontrol numerik).
mesin
bubut
dengan
sistem
PERGERAKAN MESIN BUBUT Bubut
memiliki
dengan
fungsi
gerakan
banyak
bagian
khusus. Anda
mereka.
Spindle
yang
harus
bergerak,
memahami
berputar
di
semua
nama
kedua
dan
arah.
Tailstok atau kepala lepas dapat diposisikan sepanjang lintasan bed. Eretan juga bergerak sepanjang lintasan bed. Eretan atas bergerak tegak lurus terhadap lintasan bed. Eretan
melintang
bisa
di
sesuaikan
hingga
membentuk sudut tertentu . poros transportir dan poros otomatis
juga
berputar
dan
disediakan
untuk
otomatis
fungsi
tertentu.
Bed,Lintasan,
Motor,
dan
Headstock
Untuk menjaga beberapa mekanisme bergerak lurus dan, maka di atas bed terdapat bagian yg berfungsi sebagai lintasan.
Mereka
terbalik,
datar,
bisa
berbentuk
atau
bentuk
seperti lain
huruf
yang
“V”
produsen
putuskan untuk digunakan. Mekanisme pergerakan kepala lepas
diatas
lintasan
bed,
diperagakan
pada
gambar
gear-head,
karena
diatas.
Mesin
modern
seluruh
disebut
sistem
menggunakan
mesin
penyesuaian
roda
gigi
bubut
kecepatan
seperti
dan
pemakanan
transmisi
mobil.
Headstock berisi jantung bubut dan termasuk motor dan gigi Motor dengan
untuk biasanya sabuk
transportir.
di atau
pembuatan bawah roda
headstock gigi
ke
ulir. dan
sumbu
dihubungkan dan
poros
Material
harus
Barulah
kemudian
diputar.
Dan
kuat
pada
bubut
pahat
cekaman ini
dapat
dari
mesin
diaktifkan dipindahkan
bubut.
dan dalam
chuck arah
vertikal, dan arah kanan dan kiri dengan mengoperasikan beberapa handle ini menyentuhkan ujung pahat ke dalam material oleh operasi, dan membuat bagian mekanis.
MESIN MILLING
DEFINISI Pengerjaan logam dalam dunia manufacturing ada beberapa macam, mulai dari pengerjaan panas, pengerjaan dingin hingga
pengerjaan
mekanis lanjutan
logam
logam
biasanya
maupun
secara
mekanis.Pengerjaan
digunakan
untuk
pengerjaan
pengerjaan finishing,sehingga
dalam
pengerjaan mekanis dikenal beberapa prinsip pengerjaan, salah
satunya
adalah
pengerjaan
perataan
permukaan
dengan menggunakan mesin Frais atau biasa juga disebut mesin Milling . Mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang
lain.
memesin
Hal
ini
permukaan
penyelesaian
dan
disebabkan datar
karena
maupun
ketelitian
selain
berlekuk
istimewa,
mampu dengan
juga
berguna
untuk menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang dikehendaki. Mesin milling dapat menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup halus, tetapi proses ini membutuhkan pelumas berupa
oli
yang
berguna
untukpendingin
mata milling agar tidak cepat aus. Proses milling adalah
proses
yang
chips (beram). Milling menghasilkan
menghasilkan
permukaan
yang
datar atau berbentuk profil pada ukuran yang ditentukan dan kehalusan atau kualitas permukaan yang ditentukan. Proses dimulai
kerja
pada
dengan
pengerjaan
mencekam
dengan
benda
mesin milling
kerja,
kemudian
dilanjutkan dengan pemotongan dengan alat potong yang disebut cutter , dan akhirnya benda kerja akan berubah ukuran maupun bentuknya.
PRINSIP KERJA MESIN MILLING Tenaga yang
untuk
diubah
listrik,
pemotongan menjadi
berasal
gerak
selanjutnya
dari
utama
gerakan
energi
oleh
utama
listrik
sebuah tersebut
motor akan
diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling .
Spindel mesin milling adalah
mesin milling yang yang
bagian
bertugas
dari
untuk
sistem
utama
memegang
dan
memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan.
Gerakan benda
pemotongan
kerja
yang
pada cutter jika telah
dicekam
dikenakan
maka
akan
pada
terjadi
gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material
penyusun cutter mempunyai
kekerasan
diatas
kekerasan benda kerja.
JENIS
–
JENIS MESIN MILLING
Penggolongan mesin milling menurut jenisnya penamaannya disesuaikan dengan posisi spindel utamanya pembuatan
produknya,
ada
dan
beberapa
fungsi jenis
mesin milling dalam dunia manufacturing antara lain:
1. Mesin Milling Horizontal Mesin milling jenis
ini
mempunyai
pemasanganspindel dengan arah horizontal dan digunakan untuk
melakukan
pemotongan
benda
kerja
dengan
arah
mendatar. 2. Mesin Milling Vertikal Kebalikan
dengan
mesin milling ini
mesin milling horizontal, pemasangan spindel-nya
pada
pada kepala
mesin adalah vertikal, pada mesin milling jenis ini ada beberapa macam menurut tipe kepalanya, ada tipe kepala tetap,
tipe
kepala
kepala
bergerak.
dapat
digunakan
yang
dapat
Kombinasi untuk
dimiringkan
dari
dua
membuat
type
variasi
dan
kepala
type ini
pengerjaan
pengefraisan dengan sudut tertentu. 3. Mesin Milling Universal Mesin milling ini
mempunyai
fungsi
sesuai dengan prinsipnya, seperti : a. Frais muka b. Frais spiral c. Frais datar d. Pemotongan roda gigi e. Pengeboran f. Reaming g. Boring
h. Pembuatan celah
bermacam-macam
4. Plano Milling Untuk benda kerja yang besar dan berat. 5. Surface Milling
Untuk produksi massal, kepala spindel dan cutter dinaikturunkan. 6. Tread Milling
Untuk pembuatan ulir. 7. Gear Milling
Untuk pembuatan roda gigi. 8. Copy Milling
Untuk pembuatan benda kerja yang mempunyai bentuk tidak beraturan.
GERAKAN DALAM MESIN MILLING Pekerjaan dengan mesin milling harus selalu mempunyai 3 gerakan kerja. 1. Gerakan Pemotongan Sisi
potong cutter yang
dibuat
berbentuk
bulat
dan
berputar dengan pusat sumbu utama. 2. Gerakan Pemakanan Benda
kerja
digerakkan
sepanjang
ukuran
yang
akan
dipotong dan digerakkan mendatar searah gerakan yang dipunyai oleh alas.
3. Gerakan Penyetelan Gerakan
untuk
mengatur
posisi
pemakanan,
kedalaman
pemakanan, dan pengembalian, untuk memungkinkan benda kerja masuk ke dalam sisi potong cutter , gerakan ini dapat juga disebut gerakan pengikatan.
PRINSIP PEMOTONGAN PADA MESIN MILLING ( Frais ) 1.Pemotongan Face Cutting Pemotongan benda kerja dengan menggunakan sisi potong bagian depan ( Face ) dari alat potong ( Cutter ). 2.Pemotongan Side Cutting Pemotongan dengan menggunakan sisi potong bagian samping ( Side ) dari alat potong ( Cutter ). Pemotongan ini juga dibedakan menjadi :
Pemotongan climbing Pemotongan benda kerja dengan arah putaran alat potong ( Cutter ) searah dengan arah gerakan pemakanan benda kerja ( Feeding ).
Pemotongan conventional Pemotongan benda kerja dengan arah putaran alat potong ( Cutter ) berlawanan arah dengan arah geraka pemakanan benda kerja ( Feeding ).
TYPE CUTTER Cutter pada
berputar
mesin milling mempunyai
pada
sumbunya
dan
bentuk
dilengkapi
silindris,
dengan
gigi
melingkar yang seragam. Keuntungan cutter dibanding
dengan
pahat
bubut
dan
pahat ketam adalah setiap sisi potong dari pisau frais mengenai benda kerja hanya dalam waktu yang pendek pada proses
pemotongan
selama
1
putaran
pisau
frais
dan
pendinginannya pada waktu sisi potong mengenai benda kerja,
maka
hasilnya cutter frais
akan
lebih
tahan
lama. Cutter biasanya Tripped .
mempunyai
terbuat
Gigi cutter ada ada sudut,
untuk
dari
HSS
maupun Carbide
yang
lurus
maupun
yang
bersudut
ada
( helix
yang angle )
dapat mengarah ke kanan dan ke kiri. Ada beberapa jenis cutter seperti misalnya : a. Plain Mill Cutter
Digunakan untuk pengefraisan horizontal dari permukaan datar.
b. Shell End Mill Cutter
Pemotongan untuk
dengan
pengefraisan
menggunakan dua
sisi
permukaan
muka,
yang
digunakan
tegak
lurus.
Pada cutter ini panjangnya lebih besar dari diameternya dan
hal
yang
harus
diingat
adalah
tidak
boleh
memasang cutter ini terbalik. c. Face Mill Cutter
Digunakan untuk pengefraisan ringan (pemakanan kecil). Pisau ini pendek dan mempunyai sisi potong pada bagian yang melingkar dan bagian sisi mukanya, seperti shell mill cutter . Dalam jenis ini ada yang disebut Carbide Tipped . Face mill cutter , keistimewaan pisau ini adalah tentang
kemudahan penggantian sisi potongnya. d. End Mill Cutter
PENGERJAAN PADA MESIN MILLING a. Pengefraisan Sisi, adalah pengefraisan dimana pisau sejajar dengan permukaan benda kerja. b. Pegefraisan Muka, adalah pengefraisan dimana sumbu pisau tegak lurus dengan permukaan benda kerja.
Metode pengefraisan a. Climb Mill Merupakan cara pengefraisan dimana putaran cutter searah searah dengan gerakan benda kerja. Gaya potong menarik benda kerja ke dalam cutter sehingga faktor kerusakan pahat
akan
lebih
pengukur
besar.
Hanya
keregangan
mesin
yang
diperbolehkan
mempunyai memakai
alat
metode
pemotongan ini. b. Conventional Milling Merupakan pengefraisan dimana putaran cutter berlawanan berlawanan arah dengan gerakan benda kerja, pemotongan ini dimulai dengan beram yang tipis dan metode ini digunakan untuk semua jenis mesin frais.
LAMPIRAN SPESIFIKASI MESIN BUBUT TRADISIONAL
SPESIFIKASI MESIN BUBUT CNC
CNC
LATHE
TURN
MASTER
TMC
320
Spesifikasi mekanik Diameter benda kerja maksimum di atas bed : 300 mm Diameter benda kerja maksimum di atas eretan : 144 mm Panjang benda kerja maksimum : 750 mm Diameter lubang sumbu utama minimum: 38 mm Ketirusan lubang
sumbu utama : Morse 5
Kecepatan putar minimal sumbu utama : 70 rpm Kecepatan
putar maksimal
: 2.200 rpm
Daerah jelajah pada sumbu-X
(sumbu
melintang) minimum : 185 mm Daerah jelajah pada sumbu-Z
(sumbu
memanjang) minimum: 495 mm Ketelitian display pada sumbu-X :
0,001
Ketelitian display pada sumbu-Y :
0,001
mm
mm Kecepatan gerak maksimum alat potong pada sumbu-X : 2.000 mm/menit Kecepatan gerak maksimum alat potong pada sumbu-Z : 4.000 mm/menit Penampang
maksimal pemegang pahat :
16
x 16 mm Jumlah posisi alat potong siap pakai : 6 Diameter sarung
kepala lepas minimum:
45 mm Ketirusan lubang sarung kepala lepas : Morse 3 Kebutuhan enegi listrik pada saat beban penuh
(motor utama,
motor Pendingin, motor pengendali
sumbu X, motor
pengendali sumbu Z, Motor penggerak turret dalam keadaan beban penuh) minimum
: 2,7 KW/380V , 3
phase Motor spindle pakai inverter Dimensi mesin minimum : 1960 x 1140 x 1750 B.
Spesifikasi control system Bahasa Sinumerik CNC System Siemens 802 S ( base line )
Pemrograman : PC Base ( Windows ) High Level language ( LCYC) Progammable tool changer Memakai display LCD yang lebih besar Interfase RS 232 untuk program online dan offline C.
Training untuk instruktur selama 1 minggu
untuk Dua orang instruktur
D.
Spesifikasi pahat bubut Pahat potong kanan sebanyak 1 unit plus
insert 5 pcs Pahat potong kiri sebanyak 1 unit plus insert 5 pcs Pahat potong lurus/netral sebanyak 1 unit plus insert 5 pcs Pahat potong ulir sebanyak 1 unit plus insert 5 pcs E.
Software pembelajaran CutViewer Turn
original berlisensi komplet dengan komputer penunjang satu unit
SPESIFIKASI MESIN MILLING
A.
Spesifikasi mekanik
-
Ukuran meja kerja minimum : 240mm X 920mm
-
Alur T meja kerja : 16mm X 65mm X 3
-
Daerah jelajah pada arah memanjang (sumbu X )
minimum : -
450mm Daerah jelajah pada arah melintang (sumbu Y )
minimum : 300mm -
Daerah jelajah pada arah vertikal (sumbu Z )
minimum : 400mm -
Lubang poros : ISO-30 / NT 30
-
Kecepatan putar poros utama : 100Rpm -
3000Rpm -
Kecepatan asutan pada sumbu X dan Y : 3000
mm/menit -
Kecepatan asutan pada sumbu Z : 1500 mm/menit
-
Motor penggerak poros utama minimum : 1,5 kW,
3 phase 380V -
Berat bersih: 1000 kg
-
Ukuran packing ( PxLxT ) : 1800 X 1430 x 2250
mm B.
Spesifikasi control system
-
Bahasa Sinumerik
-
CNC System Siemens 802 S ( base line )
-
Pemrograman : PC Base ( Windows ) High Level language ( LCYC )
-
Programmable tool with eight position tool
in the machine -
Memakai display LCD
-
Interface RS 232
C.
Spesifikasi accessories
-
Milling Vise : 1 unit
-
Touch Point Sensor : 1 unit plus z zero
setting tools -
Pneumatic tool changer : 1 unit
-
Face Mill Arbor dan cutter
-
Milling collet chuck + cutter
-
Milling drill chuck + drill bit
-
Kompressor 2 HP : 1 unit
D.
: 1 unit : 1 unit : 1 unit
Training untuk instruktur selama 1
minggu untuk Dua orang instruktur E.
Software pembelajaran CutViewer Mill
original berlisensi komplet dengan komputer penunjang satu unit
SPESIFIKASI MESIN MILLING UNIVERSAL