PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN TAS DAN JAS HUJAN HUJAN DALAM SATU PRODUK PRODUK SEKALIGUS AGAR EFEKTIF DAN EFISIEN E FISIEN UNTUK DIGUNAKAN SEHARI-HARI
BIDANG KEGIATAN : PKM-K
Diusulkan oleh : Togi Pardo Siagian
( 21110111120007 21110111120007 / 2011 )
Dian Ayu Saraswati
( 21110111130032 21110111130032 / 2011 )
Muchammad Misbachul Munir
( 21110111120012 21110111120012 / 2011 )
Yenny Paras Dasuka
( 21110110110029 21110110110029 / 2010 )
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2O11
i
HALAMAN PENGESAHAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan
2. 3.
4.
5. 6.
7.
8.
: Pengembangan Tas dan Jas Hujan dalam Satu Produk Sekaligus agar Efektif dan Efisien untuk Digunakan Sehari-hari Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P (√) PKM-K ( ) PKM-KC ( ) PKM-T ( ) PKM- M Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian ( ) MIPA (√) Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora ( ) Pendidikan Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Togi Pardo Siagian b. NIM : 21110111120007 c. Jurusan : Teknik Geodesi d. Universitas / Institut / Politeknik : Universitas Diponegoro e. Alamat Rumah dan No Telp/HP : Banyuputih 12B/085270580080 f. Alamat email :
[email protected] Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Sutomo Kahar, M.Si b. NIP : 195003131983031002 c. Alamat Rumah dan No Telp/HP : Jln. Tengger V/130 Semarang Biaya Kegiatan Total a. Dikti : Rp 9.977.000,00 b. Sumber Lain : Rp Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan Semarang, Menyetujui,
Pembantu Dekan III Fakultas Teknik
Ketua Pelaksana Kegiatan
Prof. Ir. Abdullah, M.S., Ph.D NIP. 195511231983031014
Togi Pardo Siagian NIM. 21110111120007
Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan
Dosen Pendamping
Drs. Warsito, SU NIP. 195402021981031014
(Ir. Sutomo Kahar, M.Si) NIP. 195003131983031002
ii
1
A. JUDUL PENGEMBANGAN TAS DAN JAS HUJAN
DALAM SATU
PRODUK SEKALIGUS AGAR EFEKTIF DAN EFISIEN UNTUK DIGUNAKAN SEHARI-HARI.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia sebagai salah satu negara yang berada di sekitar garis ekuator yang mempunyai curah hujan kira-kira 22.987mm/tahunnya. Pola umum curah hujan di Indonesia antara lain dipengaruhi oleh letak geografis. Secara rinci pola umum hujan di Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pantai sebelah barat setiap pulau memperoleh jumlah hujan selalu lebih banyak daripada pantai sebelah timur. 2. Curah hujan di Indonesia bagian barat lebih besar daripada Indonesia bagian timur. Sebagai contoh, deretan pulau-pulau Jawa, Bali, NTB, dan NTT yang dihubungkan oleh selat-selat sempit, jumlah curah hujan yang terbanyak adalah Jawa Barat. 3. Curah hujan juga bertambah sesuai dengan ketinggian tempat. Curah hujan terbanyak umumnya berada pada ketinggian antara 600 – 900 m di atas permukaan laut. 4. Di daerah pedalaman, di semua pulau musim hujan jatuh pada musim pancaroba. Demikian juga halnya di daerah-daerah rawa yang besar. 5. Bulan maksimum hujan sesuai dengan letak DKAT. 6. Saat mulai turunnya hujan bergeser dari barat ke timur seperti: a. Pantai barat pulau Sumatera sampai ke Bengkulu mendapat hujan terbanyak pada bulan November. b. Lampung-Bangka yang letaknya ke timur mendapat hujan terbanyak pada bulan Desember. c. Jawa bagian utara, Bali, NTB, dan NTT pada bulan Januari – Februari. 7. Di Sulawesi Selatan bagian timur, Sulawesi Tenggara, Maluku Tengah, musim hujannya berbeda, yaitu bulan Mei-Juni. Pada saat itu,
2
8. Daerah lain sedang mengalami musim kering. Batas daerah hujan Indonesia barat dan timur terletak pada kira-kira 120° Bujur Timur.Rata-rata curah hujan di Indonesia untuk setiap tahunnya tidak sama. Namun masih tergolong cukup banyak, yaitu rata-rata 2000
–
3000 mm/tahun. Begitu pula antara tempat yang satu dengan tempat yang lain rata-rata curah hujannya tidak sama. Ada beberapa daerah yang mendapat curah hujan sangat rendah dan ada pula daerah yang mendapat curah hujan tinggi: 1. Daerah yang mendapat curah hujan rata-rata per tahun kurang dari 1000 mm, meliputi 0,6% dari luas wilayah Indonesia, di antaranya Nusa Tenggara, dan 2 daerah di Sulawesi (lembah Palu dan Luwuk). 2. Daerah yang mendapat curah hujan antara 1000 – 2000 mm per tahun di antaranya sebagian Nusa Tenggara, daerah sempit di Merauke, Kepulauan Aru, dan Tanibar. 3. Daerah yang mendapat curah hujan antara 2000 – 3000 mm per tahun, meliputi Sumatera Timur, Kalimantan Selatan, dan Timur sebagian besar Jawa Barat dan Jawa Tengah, sebagian Irian Jaya, Kepulauan Maluku dan sebagaian besar Sulawesi. 4. Daerah yang mendapat curah hujan tertinggi lebih dari 3000 mm per tahun meliputi dataran tinggi di Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, dataran tinggi Irian bagian tengah, dan beberapa daerah di Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba. Perlu Anda ketahui pula bahwa hujan terbanyak di Indonesia terdapat di
Baturaden
Jawa
Tengah,
yaitu
curah
hujan
mencapai
7,069
mm/tahun.Hujan paling sedikit di Palu Sulawesi Tengah, merupakan daerah yang paling kering dengan curah hujan sekitar 547 mm/tahun. Dengan curah hujan yang cukup tinggi itu tidak heran jika tanah Indonesia, dengan cukupnya pasokan air memungkinkan tanah ditumbuhi berbagai macam vegetasi dengan ragam variasinya di tiap-tiap daerah, tetapi di lain sisi hujan juga menjadi momok yang merepotkan, khususnya bagi
3
orang-orang yang punya tingkat mobilitas tinggi dan sering untuk beraktivitas di luar ruangan. Penggunaan payung dan jas hujan memungkinkan kita tetap bisa beraktivitas walau tidak seoptimal seperti keadaan normal. Payung memang cukup bermanfaat sebagai alat berteduh yang bisa di bawa. Tetapi juga mempunyai beberapa kelemahan : 1. Tidak bisa digunakan saat hujan disertai angin kencang 2. Tidak memungkinkan untuk dipakai saat mengendarai sepeda motor 3. Tidak praktis karena memakan tempat di bagasi apabila kita bawa saat di perjalanan panjang. Dilihat dari beberapa kelemahan payung, masyarakat mulai beralih ke jas hujan. Jas hujan adalah jas yang didesain anti air dengan bentuk seperti baju sehingga memungkinkan para pengguna jas hujan bisa tetap melakukan aktivitas dalam keadaan hujan. Tetapi seringkali masyarakat tidak selalu membawa jas hujan, dengan alasan karena jas hujan memperbanyak barang bawaan yang dibawa sehari-hari, lupa untuk membawa jas hujan juga salah satu alasannya.
C. PERUMUSAN MASALAH
Di era sekarang ini, banyak permintaan masyarakat untuk bisa mendapatkan jas hujan yang lebih praktis, lebih ringan untuk dibawa dan selalu bisa dibawa kapan-pun dan dimana-pun. Tas merupakan benda yang hampir selalu dibawa kemana-pun orang pergi. Dan permintaan tas tidak pernah menurun, bahkan selalu meningkat. Memperhatikan fakta bahwa semakin banyaknya peminat jas hujan yang lebih praktis dari yang pernah ada dan permintaan tas yang tidak pernah turun, membuat peluang bisnis ini sangat menggiurkan dan apabila terus menerus dikembangkan dapat menerobos dunia perdagangan karena produk ini tidak hanya memberikan kesan praktis, namun juga memberikan kemudahan
dan
dapat
diperoleh
dengan
harga
yang
terjangkau.
4
Pada kegiatan kewirausahaan ini akan diproduksi tas yang dilengkapi dengan jas hujan. Produk tersebut nantinya diharapakan mempermudah masyarakat membawa jas hujan dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan adanya kewirausahaan pembuatan tas yang dilengkapi dengan jas hujan dengan bahan dasar parasut, dapat diketahui seberapa besar
prospek
wirausaha ini.
D. TUJUAN PROGRAM
Kegiatan penelitian ini bertujuan secara umum untuk merancang desain tas yang dilengkapi jas hujan yang praktis dan ekonomis yang dapat digunakan oleh orang-orang yang mempunyai mobilitas tinggi di luar ruangan dan harus tetap bekerja disegala kondisi cuaca. Tujuan ini dapat dijabarkan secara khusus, sebagai berikut : 1.
Memproduksi tas yang dilengkapi jas hujan dengan metode pengolahan tepat guna.
2.
Mengetahui kelayakan usaha pembuatan tas yang dilengkapi jas hujan dari bahan parasut.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini : 1. Produk tas yang dilengkapi jas hujan yang dapat digunakan oleh semua orang. 2. Pengembangan desain dari model tas yang sudah ada.
F. KEGUNAAN PROGRAM
Kegiatan PKM Kewirausahaan ini diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi masyarakat dalam penyediaan tas yang dilengkapi jas hujan yang dapat digunakan oleh semua orang. Kegunaan yang lainnya adalah untuk menciptakan desain tas baru yang sekaligus dapat digunakan sebagai jas hujan yang cocok digunakan oleh orang-orang yang mempunyai mobilitas tinggi di luar ruangan di negara dengan curah hujan yang tinggi seperti di Indonesia.
5
Teknologi yang didapatkan ini nantinya bisa diterapkan pada industri skala besar maupun kecil.
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA G.1.
Kapasitas Produksi
Produksi jas hujan tas dari parasut yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah produk dengan kuantitas skala kecil terlebih dahulu dan membaca keinginan pasar serta mengembangkan kualitas produk sesuai dengan permintaan pasar. Maka dari itu, pada awal produksi kami akan memproduksi tas multifungsi sebanyak 100 buah. Produksi akan berlangsung setiap 1 bulan. G.2.
Perencanaan Tempat Produksi
Tempat sangat mempengaruhi produksi suatu produk, karena tempat dapat mempengaruhi harga, kualitas produk, dan pasar. Maka dari itu, produksi akan dilakukan di Pekalongan Jawa Tengah ,Tempat ini dipilih karena merupakan salah satu sentra produksi konveksi di Jawa Tengah. G.3.
Perencanaan Tempat Penjualan
Tempat penjualan jas hujan tas dilakukan di Kota Bandung dan Bogor bekerjasama dengan beberapa konsultan di kota tersebut. Kota Bandung dan Bogor dipilih karena kota tersebut memiliki curah hujan yang cukup tinggi jadi konsumen dan peminat akan jas hujan bisa diperkirakan lebih banyak daripada kota kota lainnya. G.4.
Langkah-Langkah Untuk Penjualan
Langkah-langkah untuk penjualan dan pemasaran tas yang dilengkapi jas hujan dengan metode pemasaran yang baik dan tepat sasaran. Sebelum penjualan dilakukan, diperlukan riset pasar terlebih dahulu. Riset yang dilakukan adalah dengan pengenalan produk, dikarenakan adanya barang baru dengan desain baru, sehingga tas multifungsi dapat diterima oleh masyarakat. Riset pasar itu dapat dilakukan
dengan
pembagian
contoh
6
produk kepada para produsen tas. Setelah riset pasar selesai, produk tersebut diproduksi sesuai dengan keinginan pasar. Pemasaran produk tas multifungsi ini melalui beberapa metode yaitu 1. Direct Selling. 2. Jejaring sosial. 3. Majalah. 4. Bazar. 5. Distributor G.5.
Rencana Anggaran Biaya
Rencana anggaran biaya untuk usaha tas ini ditampilkan dalam cash flow dan analisis ekonomi di bawah ini : 1.
Cash Flow Usaha
Dalam perhitungan cash flow ini biaya yang digunakan adalah sebagai berikut : - Harga bahan baku habis pakai selama 2 bulan
= Rp. 8.077.000,00
- Harga peralatan tidak habis pakai selama 4 bulan = Rp. 1.600.000,00 Kapasitas produksi untuk jangka waktu 2 bulan adalah kurang lebih 100 buah. Dengan pengembangan omset, pada bulan-bulan berikutnya Tabel 1. Cash Flow Usaha BULAN KE .No
URAIAN
JUMLAH 1
1
Modal
9.977.000
2
Pengeluaran Alat
1.600.000
3
Operasional Produksi :
2
3
4
8.277.000
18.254.000 1.600.000
- Pembelian bahan
5.977.000
5.977.000
10.954.000
- Tenaga tukang
1.800.000
1.800.000
3.600.000
100.000
100.000
200.000
- Listrik - transpor
300.000
300.000
600.000
4
Promosi
200.000
200.000
400.000
5
Penjualan
15.000.000
15.000.000
30.000.000
6
Biaya balik modal
9.977.000
8.277.000
18.254.000
7
Laba Bersih
5.023.000
6.723.000
11.746.000
7
Pada bulan kedua akan didapatkan profit sebesar Rp 5.023.000,00 dari hasil penjualan 100 buah tas. Hasil penjualan sebesar Rp 15.000.000,00 akan digunakan untuk modal pada bulan berikutnya (bulan ketiga) sebesar Rp 8.277.000,00. Sehingga usaha tas sekaligus jas hujan akan berlangsung. Setiap dua bulan akan memproduksi 100 buah tas. Dengan demikian, maka dua bulan berikutnya diperkirakan profit akan naik menjadi Rp 6.723.000,00. Jika pesanan meningkat, setelah bulan keempat jumlah unit produksi akan ditambah dengan cara pengembangan laba yang telah didapat pada empat bulan pertama. 2.
Analisis Ekonomi Usaha
I. Biaya peralatan tidak habis pakai
= Rp 1.600.000,00
II. Perhitungan Profit a. Biaya Produksi i. Pembelian bahan
= Rp 5.977.000,00
ii. Listrik
= Rp
100.000,00
iii.Transpor
= Rp
300.000,00
iv.Tukang
= Rp 1.800.000,00
iv.Promosi
= Rp
Jumlah
200.000,00 +
Rp 9.977.000,00
b. Sale i.Harga pasar c. Profit (Penjualan – Biaya Produksi)
= Rp 15.000.000,00 = Rp 5.023.000,00
H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM H.1.
Kegiatan Tahap I : Tahap Persiapan Proyek
Tahap ini meliputi pengadaan peralatan berupa alat-alat produksi dan bahan baku berupa kain parasut, resleting, tali, dan besi penyabuk. Selanjutnya tahap persiapan dilanjutkan dengan mengadakan pelatihan tenaga kerja. Kemudian menyediakan lokasi produksi yang tepat sehingga
8
bahan baku dapat diperoleh dengan mudah dan relatif lebih murah, diakhiri dengan survey pasar untuk mengetahui pr ospek produk. H.2.
Kegiatan Tahap II: Tahap Pengembangan Produk Skala Kecil
Tahap ini meliputi penyempurnaan desain dan model tas multifungsi sesuai permintaan pasar, tes produk secara berkala yang bertujuan untuk mengetahui dengan pasti permintaan pasar, pemilihan produk layak produksi melalui proses penyortiran pada bahan baku sehingga penggunaan produk dapat dipertanggung jawabkan, pemilihan desain dan model tas multifungsi yang sesuai dan dapat menarik konsumen. H.3.
Kegiatan Tahap III: Tahap Produksi Tas Multifungsi
Proses produksi tas multifungsi secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Proses penumpukan kain parasit Merupakan proses awal dari pembuatan tas, dimana kain parasit sebagai bahan dasar ditumpuk sampai mencapai ketebalan tertentu. b. Proses penggambaran kain parasit Proses ini dilakukan di kain parasit yang telah ditumpuk sebelumnya dan menggunakan pola yang telah ditentukan. c. Proses pemotongan kain parasit Proses ini dilakukan setelah kain parasit digambar pola kemudian dipotong menggunakan mesin potong. Tumpukan kain parasit dijepit agar mendapat hasil potongan yang rapi. d. Proses penggabungan dan penjahitan Pada proses ini kain yang telah dipotong sesuai dengan pola kemudian digabungkan sesuai bagian-bagiannya untuk kemudian dilakukan penjahitan. e. Proses pemasangan tali dan resleting Setelah proses penjahitan kemudian dilakukan proses pemasangan tali dan resleting. Pemasangan tali dan resleting
9
dilakukan secara hati-hati karena dalam tahap ini kain parasit tadi sudah merupakan produk jadi. f. Proses pemeriksaan Proses pemeriksaan dilakukan dengan menguji kekuatan jahitan, tali, dan resleting dengan cara menarik -narik sedemikian rupauntuk memperoleh keyakinan bahwa jahitan telah kuat g. Proses pengemasan Sebelum tas dikemas, tas bagian dalam diisi gumpalan kertas atau plastik untuk menjaga agar tas dapat tetap mengembang. Selanjutnya tas diberi label karton dan dikemas ke dalam plastik. Diagram proses pembuatan tas multifungsi secara lengkap disajikan dalam blok diagram di bawah ini : Kain Parasut
Penggambaran Pola Tas
Penumpukan Kain Parasut
Pemotongan Penggabungan dan Penjahitan
Gambar 1. Blok diagram proses produksi
Pemasangan Tali dan Resleting
Pemasaran
H.4.
Pemeriksaan
Pengemasan
Kegiatan Tahap IV : Tahap Penentuan Harga dan Pemasaran
Tahap akhir ini merupakan kegiatan kajian teknoekonomi terhadap proses
pembuatan
tas
multifungsi.
Kajian
ini
mencakup
proses
penghitungan menurut kaidah-kaidah kajian ekonomi dan kekuatan pasar
10
yang ada saat ini. Proses tersebut meliputi penghitungan fixed capital investement, working capital, depresiasi, dan bunga bank. Sedangkan analisis yang dilakukan adalah cash flow, Pay Out Time (POT), dan analisis ekonomi benefit cost sehingga dapat dihitung keuntungan yang diinginkan setelah dipotong pajak. Proses penentuan besarnya keuntungan ini juga melihat kondisi pasar. Proses pemasaran terlebih dahulu dilakukan proses pengenalan produk ke masyarakat sekitar. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui program
tersendiri
atau
diselipkan
di
sela-sela
kegiatan-kegiatan
kemahasiswaan, seperti Expo Karir, Teknik Expo, Pameran UKM, seminar-seminar kewirausahaan, dan lain-lain.
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM Tabel 2. Jadwal Kegiatan Usaha Bulan ke No
Rencana Kegiatan 1
1
Penyiapan alat dan bahan
2
Penggabungan dan penjahitan pola
3
Finishing
4
Pengemasan dan pemasaran
5
Analisa hasil pengembangan produk
6
Penulisan laporan
7
Seminar hasil
2
3
4
11
J. BIAYA Tabel 3. Biaya NO 1
2
URAIAN Biaya Habis Pakai :
a.
Kain Parasut 850 m x @Rp 6.000,00
b.
Plastik pelindung dalam 260 m @Rp350,00
c.
Resleting
78.000,00
Besar
180.000,00
-
Sedang
90.000,00
-
Kecil
60.000,00
d.
Tali
84.000,00
e.
Kardus
30.000,00
f.
Besi Penyabuk -
Besar
70.000,00
-
Kecil
35.000,00
g.
Benang
h.
Biaya Pengrajin 3 orang x @Rp 20.000,00
i.
Listrik
250.000,00 1.800.000,00 100.000,00
Peralatan Penunjang :
1.600.000,00
Biaya Perjalanan :
Transportasi 4
5.100.000,00
-
Mesin Jahit Biasa 2 unit x @Rp 800.000,00 3
BIAYA
300.000,00
Lain-lain :
a.
Promosi
b.
Penggandaan Laporan
c.
CD
JUMLAH
200.000,00 10.000,00 5.000,00 9.992.000,00
K. LAMPIRAN Nama dan Biodata Ketua serta Anggota 1. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Togi Pardo Siagian b. NIM : 21110111120007 c. Fakultas / Jurusan : Teknik / Teknik Geodesi d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 15 jam / minggu Semarang, 13 Oktober 2011 Yang menyatakan,
Togi Pardo Siagian NIM. 21110111120007
12
2. Anggota Pelaksana I a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas / Jurusan d. Perguruan Tinggi e. Waktu untuk Kegiatan PKM
: Dian Ayu Saraswati : 21110111130032 : Teknik / Teknik Geodesi : Universitas Diponegoro : 15 jam / minggu Semarang, 13 Oktober 2011 Yang menyatakan,
Dian Ayu Saraswati NIM. 21110111130032 3. Anggota Pelaksana II a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas / Jurusan d. Perguruan Tinggi e. Waktu untuk Kegiatan PKM
: Muchammad Misbachul Munir : 21110111120012 : Teknik / Teknik Geodesi : Universitas Diponegoro : 15 jam/minggu Semarang, 13 Oktober 2011 Yang menyatakan,
Muchammad Misbachul Munir NIM. 21110111120012 4. Anggota Pelaksana III a. Nama Lengkap b. NIM c. Fakultas / Jurusan d. Perguruan Tinggi e. Waktu untuk Kegiatan
: Yenny Paras Dasuka : 21110110110029 : Teknik / Teknik Geodesi : Universitas Diponegoro : 15 jam / minggu Semarang, 13 Oktober 2011 Yang menyatakan,
Yenny Paras Dasuka NIM. 21110110110029
13
Nama dan Biodata Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Sutomo Kahar, M.Si b. Golongan/ Pangkat dan NIP : 195003131983031002 c. Jabatan Fungsional : d. Jabatan Struktural : Dosen e. Fakultas/ Program Studi : Fakultas Teknik / Teknik Geodesi f. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro g. Bidang Keahlian :Teknik Geodesi h. Waktu untuk Kegiatan PKM : 4 jam/minggu
Semarang, 13 Oktober 2011 Yang menyatakan,
(Ir. Sutomo Kahar, M.Si) NIP. 195003131983031002