Tugas Kelompok
STRUKTUR HEWAN ³JARINGAN IKAT DAN TULANG RAWAN´
Tangkin/ 081404068 Rahmansyah/ 071404
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2011
JARINGAN IKAT Jaringan ikat atau jaringan penyambung bertanggungjawab untuk memberikan dan mempertahankan bentuk tubuh. Karena mempunyai suatu fungsi mekanis. Mereka terdiri dari suatu matriks yang berfungsi memghubungkan dan mengikat sel dan organ dan pada akhirnya memberikan sokongan kepada tubuh. Berbeda dengan jaringan lain (epitel, saraf dan otot). Jaringan penyambung terutama berfungsi melalui komponen ekstra selnya.
Jaringan ikat beserta komponen-komponen penyusunnya Jaringan ikat berasal dari lapisan embrional mesoderem dengan beberap a pengecualian misalnya jaringan ikat pada sistem saraf seperti neuroglia berasal dari ektoderm embrional. Ciri khas jaringan ikat adalah mempunyai komponen seluler yang sedikit bila dibandingkan dengan substansi interselulernya. Dipandang dari segi komposisi struktural, jaringan penyambung dibagi menjadi dua komponen yaitu sel dan matriks ekstra sel. Matriks ekstra sel, terdiri atas (i) serabut-serabut protein, (ii) zat dasar amorf, dan (iii) cairan jaringan. A. FUNGSI JARINGAN PENYAMBUNG 1. Penyokong, Pengikat, dan Pengisi Jaringan epitel, jaringan otot dan jaringan saraf satu sama lainnya dihubungkan oleh jaringan penyambung. Selain itu jaringan penyambung mengisi ruang-ruang diantara sel-sel. Tendo atau urat merupakan jaringan penyambung yang menyokong atau menghubungkan antara jaringan otot dan tulang. 2. Pembungkus Jaringan ikat membungkus jaringan lain, biasanya merupakan bentuk selaput atau kapsul yang mengelilingi organ tubuh misalnya kapsula dan ginjal dan meninges yang membungkus otak.
3.
Penyimpanan Menyimpan berbagai jenis lipida yang penting sebagai cadangan makanan dalam bentuk adipose yang kaya dengan glikosaminoglikan. 4. Pertahanan Jaringan penyambung mengandung sel-sel fagositik yang disebut makrofag yang mampu memakan partikel-partikel dan mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh. Sel plasma menghasilkan protein khusus yang disebut antibodi . Antibodi penting untuk pertahanan tubuh. Selain itu komponen matriks jaringan penyambung merupakan suatu rintangan fisik yang menghalangi penyebaran mikroorgansime yang menembus r intangan epitel. 5. Transportasi pembuluh darah dan jaringan ikat selalu dihubungkan oleh jaringan penyambung yang membantu membawa nutrisi dari pembuluh darah ke jaringan yang lain. 6. Nutrisi Matriks jaringan penyambung berfungsi sebagai media dimana nutrien dan sampah metabolisme dipertukarkan diantara sel-sel dan suplai darah yang mengandung zat-zat gizi. B. KOMPONEN JARINGAN IKAT 1. Komponen Seluler a. Fibroblast Fibroblast adalah sel yang paling sering d itemukan dan paling penting dalam jaringan ikat. Fibroblast berfungsi untuk mensintesis matriks ekstraseluler seperti serabut kolagen, serabut elastis dan zat-zat amorf. Selain itu ia berperan mengikat matriks ekstraseluler untuk membentuk jaringan dan mempercepat penyembuhan luka.. Fungsi biologik fibroblast adalah berdifferensiasi untuk mensintesis dan mensekresikan matriks ekstraseluler. Sintesis dan sekresi fibroblast mencakup kolagen, fibronektin, glikoprotein da n proteoglikan. Fibroblast membantu mensintesis glikokonyugat ekstraseluler. Fibroblast memiliki banyak mikrofilamen aktin sert a mikrotubul.
Fibroblas (kanan) dan Fibrosit (kiri) b. Makrofag Makrofag memiliki kemampuan untuk mengembara dengan gerakan amoeboid. mengandung butir eukromatin. Sitoplasma mengandung banyak vakuola fagositik dan lisosom primer. Fusi diantara keduanya membentuk fagosom. Makrofag bekerja sebagai fagosit dan tersebar di seluruh bagian tubuh, mas hidup yang panjang serta berhubungan dengan sistem fagosit monoku ler seperti : stem cell sumsum tulang belakang. Monosit dalam darah perifer, monoblast dalam sumsum tulang, histosit dalam jaringan ikat. Sel kuffer dalam sinusoid hati, makrofag alveolar dalam cairan serosa tubuh, mikroglia di dalam susunan saraf pusat, dan osteoklas di dalam sel tulang.
Makrofag, L = lisosom sekunder, Nu= nukleulus Fungsi biologis makrofag meliputi (i) fungsi fagositik non spesifik misalnya sel makrofag alveolar yang terdapat di paru-paru dan berperan memfagositosis asap rokok, polusi industri, debu dan sebagainya ( ii) fungsi fagositik spesifik, dilakukan oleh sel makrofag yang memiliki reseptor permukaan sel yang mengenal residu protein dan karbohidrat tertentu dari dinding sel bakteri. Fagositosis spesifik terjadi melalui cara opinasi dan sel memori. Opinisiasi yaitu proses dimana membran sel mikroorganisme dilapisi oleh imunoglobin dan reseptor sel mengenal
molekul imunoglobin tersebut. Sel memori suatu prose fagositik dimana bakteri yang memasuki tubuh menimbulkan respon imun karena sifat permukaan selnya dikenal sebagai benda asing, (iii) makrofag juga bersifat kemotaksis yaitu meningkatkan gradiensi konsentrasi sistem komplemen tertentu pada tempat peradangan, dan meningkatkan sel fagositik pada tempat peradangan. c. Sel Plasma Sel plasma banyak dijumpai pada tempat-tempat yang mudah dan sering ditembus bakteri dan protein asing misalnya mukosa usus. S el plasma berfungsi untuk sintesis antibody.
Ilustrasi sebuah sel plasma d. Mast Cell Permukaan mast cell mengandung reseptor khusus untuk IgE, sejenis imunoglobulin yang dihasilkan oleh selaput plasma. Mast cell dapat melepaskan zat antikoagulan yaitu heparin. Selain itu juga menghasilkan histamin yang dapat menyebabkan kontraksi otot polos, dilatasi kapiler serta meningkatkan permiabilitas. Selain itu menghasilkan ECF.A (Eosinofil Chemotactic Factor of Anaphylaxis) dan SRS. A (Slow Reacting Substance of Anaphylaxis) pada kondisi tertentu. Mast cell berfungsi mengikat IgE, dan berperan da lam reaksi alergi, menarik eosinofil dan menyebabkan kontraksi otot polos. e. Sel Lemak Dijumpai pada jaringan ikat areolar.
f.
Leukosit Salah satunya adalah jaringan limfosit. Limfosit ada yang berumur panjang hingga beberapa bulan disebut limfosit T, dan ada yang berumur pendek disebut limfosit B. limfosit T berperan dalam reaksi imun sedangkan limfosit B menghasilkan sel plasma yang dapat membentuk antibody sesuai dengan antigen.
Beberapa jenis sel darah putih g. Kromatofor (sel pigmen) Dijumpai pada selaput pigmen pada mata, dan lapisandermis pada kulit. Di dalam sitoplasmanya terdapat butir-butir pigmen. Bila pigmen yang dikandungnya berwarna, misalnya melanin, maka selnya disebut melanofor, bila pigmennya berwarna perak disebut guanofor, bila warna merah disebut eritrofor, dan bila warna kuning d isebut lipofor. Sel-sel jaringan ikat berkembang dari sel-sel mesenkim,
Perkembangan sel-sel jaringan ikat 2. Serabut Jaringan Ikat a. Serabut Kolagen b. Serabut Elastik c. Serabut Retikuler
Serabut pada jaringan ikat longgar C. PEMBAGIAN JARINGAN PENYAMBUNG 1. Jaringan ikat sesungguhnya a. Jaringan ikat longgar = J.i. jarang = J.i areolar b. Jaringan ikat padat 1. Jaringan adipodsa 2. Jaringan ikat padat tidak teratur 2. Jaringan ikat dengan sifat-sifat khusus a. Jaringan adipose atau jaringan lemak b. Jaringan retikuler c. Jaringan hematopoietik 3. Jaringan ikat khusus atau jaringan penyokong a. Tulang rawan b. Tulang 1.
Jaringan Ikat Areolar Sering disebut sebagai jaringan ikat longgar. Jaringan ikat longgar mengisi ruang diantara serabut dan sarung otot, menyokong jaringan epitel. Dan membentuk suatu lapisan yang mengelilingi pembuluh limfe dan pembuluh darah. Jaringan penyambung longgar terutama dijumpai pada lapisan papilla dermis
Jaringan Ikat Longgar Ciri khas jaringan ikat longgar adalah ( i) elemen-elemen selulernya terletak berjauhan oleh substansi intrasel, (ii) substansi dasar amorf
merupakan unsur pembentuk substansi intrasel utama. Komponenkomponen jaringan ikat longgar meliputi (i) elemen-elemen seluler berupa fibrosit, sel mast, makrofag, leukosit dan sebagainya (ii) serabut intra se l atau serat, ekstra seluler meliputi serabut kolagen, serabut e lastin, dan serabut retikuler. (iii) elemen intrasel atau substansi dasar amorf atau substansi ekstra seluler terutama berupa proteoglikan dan g likoprotein. Ada dua tipe jaringan ikat areolar yaitu (i) jaringan ikat gelatinosa dan (ii) jaringan ikat embrional. Fungsi ruang intermolekuler dan cairan jaringan adalah (i) memperlancar diffusi oksigen dan makanan d ari kapiler di dalam jaringan ikat kepada sel-sel, (ii) meningkatkan diffusi efektif produksi tambahan metabolic dari arah yang berlawanan. Jaringan ikat gelatinosa terdapat pada funikulus umbilikalis. Di sini jaringan ikat selain berfungsi seperti disebutkan di atas, juga berperan sebagai b antalan untuk mencegah terjepitnya pembuluh darah yang terapit di dalam funikulus umbilikus.
Jaringan ikat embrional 2. Jaringan Ikat Padat komponen-komponennya kurang lebih sama dengan jaringan ikat longgar, tetapi unsur serabutnya lebih dominan. Jaringan ikat padat memiliki jumlah sel yang lebih sedikit dari pada jaringan ikat longgar. Fibroblas merupakan elemen seluler yang paling banyak. Jaringan ikat padat kurang fleksibel, namun sangat resisten terhadap stress. Berdasarkan orientasi serabut-serabut penyusunnya, jaringan ikat padat terdiri atas dua tipe yaitu (i) jaringan ikat padat teratur dan (ii) jaringan ikat padat dan tidak teratur. Berdasarkan jenis serabut dominan yang menyusunnya, maka jaringan ikat padat teratur dibagi menjadi dua tipe, yaitu jaringan ikat padat kolagen, dan (ii) jaringan ikat padat elastin.
Tendon Tendon merupaka serabut kolagen yang berhimpitan padat dan berjalan secara paralel dengan deretan inti fibrosit.
jaringan ikat padat tidak tertur hanya terdiri atas serabut kolagen sehingga permukaannya licin dan dapat saling bergesekan. Ligamen merupakan jaringan ikat padat teratur yang mengandung serabut kolagen yang mengikat tulang dan sendi, terdiri atas berkas-berkas serabut . Jaringan ikat padat elastis merupakan jaringan ikat padat teratur yang terdiri atas berkas-berkas serabut elastis yang tebal dan berjalan sejajar. D. JARINGAN ADIPOSA Jaringan adiposa merupakan jaringan ikat dengan sifat yang khusus, terdiri atas sel-sel lemak yang disebut sel-sel adiposity yang meno njol. Sel-sel ini dapat ditemukan senti-sendiri atau berkelompok-kelompok kecil di dalam jaringan ikat itu sendiri, tetapi sebagian besar ditemukan di dalam jaringan ad ipose yang tersebar di seluruh tubuh. Jaringan adipose pent ing sebagai suatu tempat penyimpanan lipida yang merupakan sumber energi bagi tubuh.
E. JARINGAN RETIKULER Merupakan jaringan ikat yang hanya terdapat pada limfa, limfonodus, matriks tulang dan pembuluh darah hati. Jaringan retikuler terdiri atas sel-sel retikuler dan serabut-serabut retikuler yang disintesis oleh sel-sel retikuler. Oleh sebab itu jaringan retikuler dijumpai pada organ yang menghasilkan sel-sel darah, dan ia berfungsi sebagai kerangka yang menyokong sel-sel bebas yang ditemukan di dalam organ tersebut. Sel-sel retikuler memiliki tonjolan sitoplasma yang panjang, inti bulat, besar dengan benang-benang kromatin yang halus. Nucleoli satu atau dua.
TULANG RAWAN Tulang rawan memiliki beberapa sifat yaitu ( i) matriks ekstra selnya padat, (ii) sel-selnya disebut kondrosit, terdapat di dalam rongga-rongga yang disebut lakuna, (iii) bersifat avaskuler, tidak mempunyai serabut saraf, dan pembuluh limfe. Pada kehidupan pasca natal, jaringan rawan hanya ditemukan pada dua jenis tempat dan tidak bertumbuh lagi yaitu (i) tulang rawan ekstrakletal misalnya pada tulang rawan periode prenatal umumnya bersifat sementara saja dan akan diganti oleh tulang, namun pembentukannya merupakan tahapan menentukan dalam perkembangan tulang panjang. A. FUNGSI TULANG RAWAN 1. Menyokong jaringan lunak 2. Mempermudah gerakan tulang. 3. Untuk pertumbuhan tulang panjang sebelum dan setelah lahir. 4. Sebagai kerangka pada embrio dan pada individu dewasa B. KOMPOSISI Tulang rawan terdiri atas dua komponen utama yaitu komponen seluler dan komponen non-seluler atau bahan intrasel (matriks rawan). Komponen-komponen seluler berupa kondrosit yang terdapat di dalam suatu rongga yang disebut lacuna. Kondrosit mensintesa dan mempertahankan matriks rawan. C. NUTRISI Tulang rawan tidak mengandung pembuluh darah, pembuluh limfa dan pembuluh saraf. Karena tidak mengandung pembuluh darah, maka makanannya harus mencapai sel-sel melalui diffusi dari kapiler dalam jaringan penyambung di dekatnya at au melalui cairan sinovial dari cavum sendi. D. HISTOGENESIS Tulang rawan berasal dari sel-sel mesenkim Perubahan pertama yang dapat diamati adalah sel-sel mesenkim menjadi bulat deng an cara manarik juluran sitoplasmanya dan dengan cepat berfloriferasi membentuk kumpulan sel-sel yang rapat. Sel-sel yang didapat dar i hasil differensiasi langsung sel-sel mesenkim ini disebut kondroblas, mempunyai sitoplasma basofilik yang banyak mengandung ribosom. Sintesis dan pengumpulan matriks menyebabkan ko ndroblas terpisah satu sama lain. Differensiasi tulang rawan terjadi dari bagian tengah ke luar. Oleh sebab itu sel-sel yang terdapat di tengah memiliki ciri-ciri kondrosit, sedangkan bagian tepi merupakan kondroblas yang khas.
Histogenesis rawan
E. PERTUMBUHAN TULANG RAWAN Pertumbuhan secara interstitial terjadi pada tulang rawan yang r elatif muda dan lunak sehingga memungkinkan pengembangan dari dalam. Pertumbuhan aposisi merupakan suatu proses penambahan lapisan rawan pada permukaannya akibat aktivitas lapisan dalam perikondrium, yaitu pembungkus fibrosa sekeliling tulang rawan.
Pertumbuhan rawan secara aposisi F. PERIKARDIUM Semua tulang rawan hialin dilapisi o leh suatu lapisan jaringan penyambung padat yang disebut perikondrium yang penting bagi pertumbuhan dan pemeliharaan tulang rawan kecuali pada kartilago artikularis persendian (rawan persendian). G. JENIS-JENIS TULANG RAWAN Berdasarkan perbedaan jenis dan jumlah serabut yang terdapat di dalam matriknya, dikenal tiga macam rawan, yaitu : a. Rawan hialin; matriksnya mengandung serabut kolagen dalam jumlah moderat.
Rawan Hialin b. Rawan elastik; matriksnya mengandung serabut kolagen da n sejumlah besar serabut elastik.
Rawan elastik c.
Rawan serabut atau fibrosa (Fibrokartilago) : mengandung matriks yang umumnya dibentuk oleh suatu jalinan jala-jala serabut kolagen kasar.
Rawan serabut