Istilah Dalam Anatomi Istilah Istilah letak dalam Anatomi. 1. Medial >< Lateral Medial adalah bagian tubuh dikatakan terletak lebih medial dari yang lain bilamana bagian tubuh tersebut letaknya lebih dekat dengan bidang median dari yang lain. Sebaliknya bagian tubuh yang lebih jauh dari bidang median dikatakan terletak lebih lateral. 2. Anterior >< Posterior Istilah ini timbul karena adanya bantuan bidang khayal ( imaginer ) yang membelah tubuh menjadi dua bagian yaitu muka dan belakang. Pengertian bagian tubuh dikatakan terletak lebih anterior dari bagian yang lain bilamana bagian tubuh tadi terletak dekat / lebih didepan terhadap bidang koronal.
Usus pada istilah anatomi, istilah istil ah anterior (depan) sama dengan ventral yang artinya lebih dekat dengan dinding perut. Posterior (dorsal) yang artinya arti nya letaknya mendekati punggung (coronal) bidang yang memebelah depan dan belakang. 3. Ventral >< DOrsal 4. Superior (atas) >< Inferior (bawah) Istilah letak ini timbul karena bantuan bidang khayal yang membagi tubuh menjadi dua bagian atas dan bawah yaitu di sebut bidang horizontal. Contoh :Pada posisi anatomi. 5. Superfisial >< Profunda (Permukaan ) (Lebih dalam dari permukaan) Bagian tubuh dikatakan terletak lebih superfisial dari ba gian tubuh yang lain bilamana bagian tubuh tadi letaknya lebih dekat dengan permukaan tubuh se dangkan bagian tubuh yang letaknya lebih jauh dari permukaan tubuh / kedalam letaknya lebih profunda. Contoh : kulit pada tubuh letaknya juga paling superfisial 6. Interna >< Externa Kedua istilah ini Hanya digunakan untuk membandingkan letak dua bagian tubuh yang ada dalam satu rongga Bagian tubuh dikatakan terletak lebih Interna daripada daripada yang lain bilamana bagian tubuh yang tadi letaknya lebih dekat dengan titik titi k pusat dengan rongga dibanding dengan bagian bagian yang lain pada rongga yang sama. Contoh : Cor (Jantung) letaknya lebih interna dari paru-paru , sedangkan pada bagian yang
lain , yang lain lebih jauh dari pusat rongga dikatakan terletak lebih externa. 7.Proksimal (Mendekati pangkal tubuh) >< Distal (menjauhi pangkal tubuh) Bagian tubuh dikatakan lebih proksimal dari yang lain bilamana letaknya lebih dekat dari pangkal dari bagian tubuh tadi. Sebaliknya : bagian tubuh yang letaknya lebih jauh dari pangkalnya disebut distal. Contoh : pada extremitas superior / tangan mempunyai pangkal (sendi peluru) sehingga lengan atas adalah bagian yang paling proksimal. Sedangkan jari-jari tangan adalah terletak paling distal. Sehingga lengan atas lebih proksimal dari pergelangan tangan , pergelangan tangan lebih proksimal dari jari jari tangan, jari-jari tangan distal. 8. Palmar ( Telapak tangan ) >< Dorsum manus (Punggung tangan) 9. Plantar (Telapak Kaki) >< Dorsum pedis (Punggung kaki) 10. Dextra (kanan) >< Sinistra (Kiri) 11. IPsilateral >< Kontra lateral IPsilateral adalah 2 bagian tubuh yang letaknya pada sisi yang sama (kanan /kiri) contoh : Tangan kanan dan kaki kanan. Sedangkan dua bagian tubuh yang letaknya pada sisi yang berlawanan disebut kontra lateral. Contoh : Tangan kanan dan kaki kiri, kaki kanan dan kaki kiri. 12. Cranial (kepala) >< Caudal (ekor) Bagian tubuh dikatakan lebih cranial dengan yang lain bilamana bagian tubuh tadi letaknya lebih dekat dengan kepala sedangkan bagian tubuh yang lebih dekat dengan bagian ekor dikatakan lebih caudal, istilah ini digunakan lebih baik pada satu saluran misalnya saluran pencernaan makanan. Cranial Mulut - farink - usopagus - gaster - duodenum - yeyunum - ileum - colon ascenden colon tranfersum - colon descenden -colon sigmoid - rectum - anus
A 1. algia : nyeri (contoh : neuralgia) 2. a- or an- : tanpa, tidak, yang semestinya tidak ada. 3. Abdomen/abdominal : perut 4. Abdomen akut : gejala nyeri perut secara tiba-tiba karena suatu
kelainan atau penyakit intra abdomen. 5. Abduksi : gerakan menjauhi tubuh atau badan 6. Adduksi : gerakan mendekati tubuh atau badan 7. Abses paru : nanah pada paru
8. ALARA : As Low As Reasonably Achievable, prinsip proteksi radiasi dimana radiasi digunakan seminimal mungkin tanpa mengurangi nilai diagnostik. 9. Akromion : tulang menonjol di bagian atas 10. Amprah : surat atau kertas keterangan permintaan tindakan radiologi dari dokter 11. Anoda : sebagai target pada tabung rontgen yang berfungsi menarik elektron dari katoda. 12. Anoda bergerak : Anoda yang bergerak saat ditembaki elektron, berbentuk sebuah piringan yang berputar dengan kecepatan tinggi, ini membantu untuk menyebarkan panas. 13. Anoda diam : Anoda yang diam atau tidak bergerak saat ditembaki elektron, biasa ditemukan pada dental unit atau mobile unit. 14. Angiography / Cath Lab : pemeriksaan invasive radiografi untuk menggambarkan pembuluh darah (ada atau tidak penyempitan) 15. Antegrade Pyelography (APG) : pemeriksaan radiografi pada system urinaria dengan media kontras yang dimasukkan lewat kateter yang dipasang dengan cara nefrostomi percutan. 16. Anterior : bagian depan 17. Anti- : melawan 18. Apex : puncak 19. Appendicography : pemeriksaan radiografi untuk mendeteksi adanya gangguan pada appendiks (umbai cacing), seperti adanya penyakit usus buntu 20. Appendiks : umbai cacing 21. Appendiksitis : penyakit radang usus buntu 22. Apron : baju pelindung radiasi yang terbuat dari bahan timbal 23. Artefak : bercak pada film rontgen. 24. Arteri : pembuluh darah yang membawa darah dari jantung keseluruh tubuh
25. Arthrography : pemeriksaan radiografi pada rongga sendi dengan menyuntikan bahan radioopague (udara atau zat kontras). 26. Asendens : bagian yang naik 27. Atenuasi : perlemahan sinar-x setelah melewati objek. 28. Atresia Ani : kelainan berupa tanpa anus 29. Auricula : daun telinga 30. Axial : memotong sumbu Z B
1. Barium Enema : sama dengan Colon In Loop 2. Barium Follow Through : pemeriksaan radiografi usus halus dengan media kontras. 3. Barium Meal : sama dengan OMD 4. Barium Swallow : sama dengan Oesophagografi 5. Blass : kandung kemih 6. BNO : Blass Nier Oversich atau foto abdomen yang indikasinya untuk memperlihatkan tractus urinaria 7. BNO IVP (Intravenous Pyelogram) : foto abdomen yang memperlihatkan tractus urinaria (ginjal, ureter, blass) dengan media kontras yang disuntikkan melalui vena. 8. Bronchography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kerusakan bronkus dengan menggunakan media kontras yang disuntikan pada trakea 9. Bronchopneumonia (BP) : radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak bercak infiltrat yang disebabkan oleh bakteri,virus, jamur dan benda asing. 10. Bronkhietaksis : pendarahan pada bronkus (cabang paru) 11. Bronkhitis : peradangan pada bronkus.
12. Bucky : Grid yang bergerak saat eksposi.
19. Cor Analisa : pemeriksaan radiografi untuk melihat kelainan jantung (menggunakan media kontras +) 20. Coronal : memotong sumbu Y 21. Corpus Alienum : benda asing yang masuk ke dalam tubuh 22. CR : Computer Radiology 23. Cranial : bagian kepala 24. CT Scan : Computed Tomography Scan, 25. Cystogram : sama dengan Retrograde Cystografi
C
1. 2. 3. 4.
– cele : tumor / penonjolan. Canalis : sebuah saluran tulang Caninus : gigi taring Capsula bowman : capsula ginjal yang dipagari oleh capillaries 5. Cardiomegali : pembesaran jantung 6. Cardio Thorax Ratio : pengukuran pembesaran jantung berdasarkan hasil foto thorax. 7. CAT : Computed Axial Tomography 8. Caudad : menuju ke arah kaki / arah dibawah kepala 9. Caudal : bagian ekor 10. Caudografi : pemeriksaan radiografi dari caudo equine dan serabut saraf Lumbal dan sacral dengan memasukan bahan kontras 11. Central Ray (CR) : Arah sinar yang digunakan dalam pemotretan yang menunjukan arah atau jalannya sinar tersebut 12. Central Point (CP) : Pusat sinar yang digunakan dalam pemotretan 13. Chepalad : menuju ke arah kepala 14. Chepalometri : pemeriksaan radiologi untuk mengukur atau melihat bentuk wajah (biasa dilakukan pada pasien yang hendak pasang kawat gigi) 15. Colecystography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kandung empedu dengan menggunakan kontras. 16. Colon : usus besar 17. Colon Hirschprung : mega kolon atau penyakit/kelainan pada kolon yang disebabkan tidak adanya sel ganglion dalam rectum atau bagian rektosigmoid kolon. 18. Colon In Loop : pemeriksaan radiografi pada usus besar dengan media kontras barium sulfat yang dimasukkan intraanal.
D
1. DDR : Direct Digital Radiography, menggantikan Image Reseptor, terdiri dari detektor yang langsung mengambil gambar dan mengirimkannya ke komputer. 2. Defleksi : gelombang ultrasound yang dipantulkan kembali setelah mengenai permukaan media 3. Dekstra : bagian kanan 4. Dehidrasi : kekurangan cairan atau pengurangan volume air yang terjadi pada tubuh karena pengeluaran yang berlebihan atau penyusutan yang tidak diganti sehingga tidak mempunyai persediaan yang cukup 5. Densitas : derajat kehitaman dari sebuah foto rontgen 6. Densitometer : alat ukur densitas. 7. Detail : mampu memperlihatkan gambaran sampai yang sekecilkecilnya pada 8. Developer : cairan pembangkit bayangan laten pada film rontgen. 9. Diastol : angka yang dibawah, yaitu tekanan darah pada saat ventrikel berelaksasi, aliran darah bergerakdari atrium menuju ventrikel. 10. Discography : pemeriksaan radiografi discus invertebralis (menggunakan media kontras +) 11. Disfagia : kesulitan untuk menelan atau memasukan makanan
12. Dislokasi : terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi 13. Distal : bagian yang jauh dari tubuh (menuju kebawah) / ujung 14. Distorsi : perubahan ukuran dan bentuk gambaran dari obyek asli yang terjadi karena obyek mengalami pembesaran yang tidak sama untuk setiap bagiannya dan tidak sejajarnya obyek dengan film. 15. Dorsal : punggung tangan atau kaki depan 16. Dosimeter : alat ukur radiasi 17. Duodenum : bagian utama usus halus panjangnya 25 cm,berbentuk sepatu kuda, dan kepalanya mengelilingi kepala pancreas 18. Dys- : jelek/rusak (contoh : dysfagia) E
1. – emia : darah 2. Echo : suara atau gema 3. ECG : Electro Cardiogram atau pemeriksaan jantung. 4. Edema : tertimbunnya cairan dalam jaringan akibat adanya gangguan keseimbangan cairan didalam tubuh 5. Efusi pleura : pengumpulan cairan didalam rongga pleura 6. Ekspirasi : buang nafas 7. Ekstensi : meluruskan kembali sendi 8. Eksternal : bagian luar 9. Ekstra Fooding : makanan tambahan (bagi pekerja radiasi) 10. Emboli : obstruksi pembuluh darah oleh badan materi yang tidak larut 11. Empisema : nanah di dalam rongga pleura 12. Emulsi Film : bagian film radiografik yang sensitif terhadap sinar-X dan cahaya tampak, yang dapat merekam gambaran radiografik. Lapisannya terdiri dari AgBr dan gelatine 13. Endoscopy : suatu instrumen yang digunakan untuk memeriksa
interior sebuah organ berongga atau rongga tubuh. Tidak seperti kebanyakan perangkat pencitraan medis, endoskopi dimasukkan langsung ke organ 14. ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography) : pemeriksaan radiografi dari pancreas dan system biliari dengan menggunakan fyber optic endoscopy. 15. Erect : posisi berdiri 16. Esofaghus (Oesofaghus) : kerongkongan 17. Etiologi : ilmu tentang penyebab penyakit. F
1. Faring : tenggorokan 2. Fetography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kondisi janin. 3. FFD : Focus Film Distance atau jarak antara fokus ke film 4. FOD : Focus Objek Distance / Jarak dari Fokus ke Objek 5. Film Badge “: alat monitor radiasi perorangan. 6. Filter : berfungsi supaya berkas sinar-x yang heterogen menjadi lebih homogen sehingga kualitas menjadi baik dan juga berfungsi untuk mengurangi jumlah sinar-x dengan energi foto yang rendah yang tidak dapat dimanfaatkan dalam pencitraan sehingga tidak perlu keluar dari tabun 7. Film Badge : alat ukur radiasi (pasif) bagi pekerja radiasi. 8. Fissura : celah, robek 9. Fistula : saluran tidak normal yang menghubungkan organ-organ tubuh yang secara normal tidak berhubungan. 10. Fistulography : pemeriksaan radiografi untuk menampakan luka bekas operasi dengan memasukan media kontras pada hollow organ (GI, bladder)
11. Fixer : cairan penetapan bayangan film rontgen. 12. Fleksio : membengkokkan atau melipat sendi 13. Fluoroscopy : pemeriksaan radiografi dimana hasilnya dapat langsung dilihat di layar fluoroscopy atau monitor. 14. Focal Spot : daerah pada anoda atau target (pada tabung sinar-x) yang ditumbuki elektron. focal spot akan mempengaruhi resolusi gambar radiografi. 15. Fluorosensi (sifat sinar x) : memandarkan cahaya hanya saat terkena sinar-x. 16. Fontanel : ubun ubun. 17. Fraktur : patah tulang atau terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya 18. Frontal : dahi
turunnya buah zakar seiring melemahnya lapisan otot dinding perut 6. High Kv : teknik pada bidang radiologi dengan memanfaatkan tegangan (kV) tinggi dengan menurunkan nilai mAs untuk menghasilkan gambaran radiografi yang sama dengan kondisi kV standar pada sebuah pemeriksaan radiologi. 7. Histerosalfingografi (HSG) : gambar dari rahim dan saluran telur yang diperoleh dari foto rontgen. 8. Horizontal : garis mendatar 9. Hydroneprosis : distensi dan dilatasi dari renal pelvic, biasanya disebabkan oleh terhalangnya aliran urin dari ginjal (Obstruksi), Hydroneprosis biasa disebut pembesaran ginjal 10. hyper- : berlebihan 11. hypo- : kekurangan
G
1. Gallipot : sebuah wadah untuk tempat obat atau bahan kontras 2. Gastro Intestinal (GI) : saluran pencernaan dari mulut sampai anus 3. Gastritis : radang pada gaster 4. Genue : dengkul 5. Gonad : alat reproduksi atau organ yang membuat gamet (pada laki laki adalah testis, dan pada perempuan adalah ovarium) 6. Grid : suatu alat yang digunakan untuk meningkatkan kontras radiografi dengan cara menyerap radiasi hambur. H
1. Hemi- : sebagian 2. Hemothoraks : darah di dalam rongga pleura biasa terjadi karena cedera di dada 3. Hepatitis : peradangan pada sel-sel hati 4. Hepatomegali : pembesaran hati 5. Hernia : biasa dikenal dengan turun berok atau penyakit akibat
I
1. – iasis : kehadiran, keadaan pembentukan sesuatu (contoh : nefrolitiasis) 2. – itis : peradangan (contoh : cholecysitis) 3. Iluminator : lampu pembaca foto rontgen. 4. Immobilisasi : pembatasan pergerakan. 5. Inferior : bagian bawah 6. Infiltrat : massa (pada paru, seperti dahak, nanah, darah, dll.) 7. Informed Consent : surat persetujuan pelaksanaan tindakan medis yang diisi pasien setiap akan mendapatkan tindakan medis. 8. Insert tube : salah satu dari komponen tabung sinar-x yang terbuat dari tabung kaca hampa udara dengan dilengkapi KNAP yang saling berhadapan 9. Insisivus : gigi seri 10. Inspirasi : ambil nafas
11. Intensitas radiografi : jumlah tenaga foton yang keluar dari tabung rontgen pada jarak dan luasan tertentu. 12. Internal : bagian dalam 13. Intensifying Screen : tabir penguat pada kaset yang berfungsi mengubah sinar x menjadi cahaya tampak. 14. Invertogram : foto rontgen untuk bayi kasus atresia ani. 15. Ionisasi : proses pengubahan atau penguraian atom/molekul menjadi ion dengan menambahkan atau mengurangi partikel bermuatan.
luas lapangan penyinaran, keluarnya sinar-x dan sebagai off fokus radiasi 9. Kontras : perbedaan warna hitam dan putih pada hasil foto rontgen. 10. KP : Koch Pulmonum = Penyakit TBC 11. Kualitas radiografi : daya tembus berkas sinar-x L
1. Laten Image (bayangan laten) : bayangan tidak tampak pada film radiografi yang bisa dilihat setelah diproses baik secara manual atau otomatis. 2. Lateral : posisi miring dalam kondisi tidur ataupun berdiri 3. Left Anterior Obligue (LAO) : posisi penderita miring dengan tepi kiri depan dekat film. 4. Left Posterior Obligue (LPO) : posisi penderita miring dengan tepi kiri belakang dekat film. 5. LET : Linear Energy Transfer atau tingkat energi yang tersimpan sebagai partikel bermuatan pada saat radiasi menembus bahan ( keV / mikron ) 6. Lingua : lidah 7. Long Axis : sebuah garis khayal tubuh yang sejajar dengan objek memanjang. 8. Longitudinal : membujur 9. Lopography : pemeriksaan radiografi untuk melihat Kolon bagian distal.
J
1. K
1. Karsinoma (Ca) : tumor ganas jaringan epitel. 2. Kateter : sebuah pipa panjang,ramping,dan fleksibel,yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk beraneka tujuan.Kateter terbuat dari bahan lentur yang dapat dilihat dengan sinar-X. 3. Katoda : filamen pada tabung Rontgen yang bertindak sebagai sumber elektron. 4. Kedokteran Nuklir: ilmu kedokteran yang dalam kegiatannya menggunakan sumber radiasi terbuka (“unsealed’) baik untuk tujuan diagnosa, maupun untuk pengobatan penyakit (terapi), atau dalam penelitian kedokteran. 5. Kifosis : bungkuk 6. Kilovoltage (kV) : tegangan tabung atau satuan beda potensial yang diberikan antara anoda dan katoda (menentukan daya tembus sinar atau kualitas radiasi) 7. Knee Chest Position : posisi seperti orang sujud (lutut dan dada menempel) 8. Kolimasi : merupakan bagian yang terbaik dari x-ray beam restrictors yang digunakan untuk mengatur
M
1. – malacia : pelunakan (contoh : osteomalacia) 2. Mamography : pemeriksaan radiografi pada kelenjar mamae. 3. Macroradiography : teknik memperbesarkan bayangan radiograf. 4. Marker : alat yang terbuat dari timbal yang di gunakan sebagai
penanda objek (biasanya Marker itu R atau L maksud nya yaitu R untuk penanda bagian objek sebelah kanan dan L untuk penanda bagian objek sebelah kiri ) 5. MCU : Micturating Cisto Uretrografi atau Pemeriksaan radiograf untuk menilaian lower urinary tract 6. Medial : bagian tengah 7. – megali : pembesaran (contoh: hepatomegali) 8. Mentus : dagu 9. Metode : nama suatu posisi, nama orang yang pertama kali menemukan/mengenalkan suatu posisi dalam radiografi (misal : Waters, Towne, Caldwell) 10. Milli Amphere (mA) : besaran arus tabung atau kemampuan pesawat untuk menghasilkan electron (mengatur intensitas sinar-x) 11. Minyak pendingin : berfungsi sebagai menetralisir atau mendinginkan panas yang dikeluarkan pada saat eksposi dan juga berfungsi sebagai memproteksi tegangan tinggi. 12. Mobile Unit X-Ray : Pesawat Sinar-X yang dilengkapi dengan baterai charger atau tersambung langsung dengan catu daya listrik, dan roda sehingga mudah dibawa bawa keruangan lain, misalnya ke IGD, kamar operasi atau ruang ICU. 13. Molar : gigi geraham 14. MRI : Magnetic Resonance Imaging, suatu tehnik pencitraan yang dapat menampilkan informasi anatomis dalam bentuk berbagai irisan langsung (multi planar) penampang tubuh dengan memanfaatkan prinsip resonansi magnetik inti atom hidrogen. 15. MSCT : Multi Slice Computed Tomography 16. Muscullus : otot 17. Myelography : pemeriksaan radiografi untuk melihat susunan
saraf pusat (CNS) pada canalis vertebralis dengan menggunakan media kontras. N
1. Nasokomial, Infeksi : penyakit yang didapat di RS. 2. Needle : jarum suntik (wing needle : jarum suntik berbentuk sayap) 3. Nephrolithiasis.: batu ginjal 4. Nervus : susunan syaraf 5. Nilai Batas Dosis (NBD) : O
1. – oma : tumor (contoh : carsinoma, sarcoma) 2. – oskop/i : melihat atau alat untuk melihat 3. Oblique : posisi tubuh dalam keadaan miring sebesar 45 derajat 4. Oesophagography : pemeriksaan radiografi untuk melihat Pharinx sampai Oesophagus (dengan media kontras). 5. Oesophagus Maag Duodenum (OMD) : pemeriksaan radiografi pada lambung (menggunakan media kontras). 6. OFD : Object Film Distance / jarak dari objek ke film. 7. Oral : mulut 8. Os : tulang 9. Ossa : tulang – tulang 10. Osteoarthritis : penyakit sendi yang degenerative disertai sakit tulang yang berdekatan. 11. Overlaping : bertumpuknya dua tulang atau lebih sehingga gambar radiografi jadi tidak jelas P
1. Panoramic Photo : pemeriksaan radiografi dental untuk melihat seluruh gigi tanpa overlapping. 2. PARI : Perhimpunan Radiografer Indonesi, merupakan suatu
organisasi profesi bagi tenaga Radiografer se-Indonesia 3. Patologi : ilmu penyakit 4. Pediatric Radiography : teknik radiografi pada anak 5. Pencitraan Diagnostik : suatu cara untuk menghasilkan citra atau gambaran organ bagian dalam tubuh manusia dengan menggunakan suatu peralatan untuk kepentingan diagnosa penyakit. 6. Pelvimetri : teknik radiografi untuk mengukur rongga pelvis 7. Percutaneous Transhepatic Cholangiography (PTC) : pemeriksaan radiologi invasive (pembedahan) untuk melihat duktus biliaris dengan media kontras. 8. Perifer : bagian tepi 9. Peritonitis : Radang selaput perut. 10. PET : Positron Emission Tomography, teknik pencitraan kedokteran nuklir untuk mendeteksi metabolisme dalam jaringan sel. 11. Placentografi : Pemeriksaan radiografi untuk melihat placenta pada ibu hamil dengan menggunakan bahan kontras,dilakukan pada minggu ke 28 (strimeter III) kehamilan. 12. Plain foto : foto pendahuluan untuk mengecek persiapan yang dilakukan oleh pasien 13. Plantar : telapak tangan 14. Plumbum (Pb) : disebut juga timbal yaitu bahan yang digunakan untuk menangkal radiasi (no.atom 82) 15. Pneumothorac : kolaps paru / tertimbunnya udara pada rongga pleura. 16. Polyuria : fisiologis normal dalam beberapa keadaan, seperti diuresis dingin, diuresis ketinggian, dan setelah minum cairan dalam jumlah besar. 17. Post Operative Choledocography : pemeriksaan radiografi pada
system biliari saat 10 hari setelah operasi sebelum kateter dicabut. 18. Post Void : keadaan dimana jumlah urine dalam kandung kemih sudah sedikit bahkan tidak ada karena telah dikeluarkan melalui prosses buang air kecil 19. Posterior : bagian belakang 20. Premolar : gigi geraham depan 21. Profunda : dalam 22. Proksimal : bagian yang dekat ke pusat tubuh 23. Proyeksi : suatu gambaran dari sebuah benda/organ pada sebuah bidang tertentu. 24. Prone : posisi tiduran tengkurup diatas meja pemeriksaan 25. Pulser : alat yang berfungsi sebagai penghasil tegangan untung merangsang kristal pada transducer dan membangkitkan pulsa ultrasound 26. Pyelonepritis : inflamasi pada pelvis ginjal dan parenkim ginjal yang disebabkan karena adanya infeksi oleh bakteri infeksi bakteri pada jaringan ginjal yang dimulai dari saluran kemih bagian bawah terus naik ke ginjal. Q 1. Quality Assurance : suatu program berlanjut yang disusun secara objektif dan sistematis memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan terhadap pasien, menggunakan kesempatan untuk meningkatkan pelayanan pasien dan memecahkan masalah yang terungkap 2. Quality Control (QC) : kegiatan monitoring, evaluasi sehari-hari dan memberikan keputusan terhadap proses yang terlibat dalam produksi serta pemeliharaan terhadap pelaksanaan QA. R
1. Radiasi : sinar yang merupakan pancaran tenaga (gelombang) yang dapat merambat pada medium atau tanpa medium. 2. Radiasi Hambur : radiasi yang mengalami deviasi (hamburan) dalam arahnya saat menembus bahan. 3. Radiasi Pengion : radiasi yang apabila menumbuk sesuatu, akan berubah menjadi partikel bermuatan listrik (ion) 4. Radiasi Primer : radiasi yang berasal dari target tabung sinar-x (anoda) 5. Radiasi Sekunder : radiasi yang keluar dari benda yang dilalui sinar-x 6. Radiobiologi : cabang biologi yang berhubungan dengan efek radiasi ionisasi pada system hidup. 7. Radiodiagnostik : pemanfaatan radiasi pengion untuk menegakkan diagnosa suatu kelainan atau penyakit dengan menggunakan pesawat rontgen. 8. Radiofotografi : pencatatan bayangan pada film dengan menggunakan sinar-x 9. Radiograf : foto rontgen / hasil gambaran dari pencatatan bayangan oleh sinar-x 10. Radiografer : penata rontgen 11. Radiologi : ilmu yang mempelajari penggunaan radiasi pengion (sinarx, gamma, betta, dsb) untuk diagnosa dan terapi. 12. Radiologi Intervensional : cabang ilmu radiologi yang bertujuan melakukan terapi dengan penanganan organ bagian dalam tubuh pasien dengan memasukkan berbagai macam instrumen seperti kateter, kawat penuntun dan stent dengan panduan citra diagnostik real time menggunakan sinar-X. 13. Radiologist : dokter ahli radiologi dengan gelar Sp.Rad (a.k.a Radiolog)
14. Radiolucent : Gambaran hitam pada film, diluar gambar tulang (yang tidak menahan radiasi) 15. Radioopague : Gambaran putih pada film, yang menahan radiasi. Contoh : tulang. 16. Radiosensitifitas : tingkat sensitivitas terhadap paparan radiasi yang berhubungan dengan kematian sel, khususnya kematian reproduktif sel 17. Radioterapi : pengobatan dengan radiasi pengion. 18. Ramus : sebuah cabang yang besar dari bagian tubuh utama 19. Refraksi : perubahan panjang gelombang akibat dari berpindahnya gelombang ultrasound dari suatu media ke media lainnya. hal ini menyebabkan penurunan intensitas 20. Reject Analysis : suatu analisis penolakan film karena film tersebut tidak memberikan informasi diagnostic jelas. 21. REM : Radiation Equivalent Man, satuan dosis radiasi setelah memperhitungkan pengaruhnya terhadap makhluk hidup. 22. Renography : pemeriksaan radiografi untuk melihat fungsi ginjal. 23. Resolusi : kemampuan untuk mengakuratkan antara gambaran dengan obyek (sama dengan detail) 24. Retrograde Cystography : pemeriksaan radiografi pada system urinaria (khusus memeriksa kandung kemih dan uretra) dengan menggunakan media kontras yang dimasukkan melalui uretra. 25. Retrograde Phyelography (RPG) : pemeriksaan radiografi system urinaria dengan memasukkan media kontras dengan kateter berlawanan dengan system urinaria. 26. Retrograde Uretrography : pemeriksaan radiografi uretra (biasa dilakukan pada laki-laki)
dengan menggunakan media kontras yang dimasukkan melalui uretra distal. 27. Right Anterior Obligue (RAO) : posisi penderita miring dengan tepi kanan depan dekat film. 28. Right Posterior Obligue (RPO) : posisi penderita miring dengan tepi kanan belakang dekat film. 29. Rotasi : gerakan memutar sendi
jaringan ikat di dalam hati dan hati menjadi keras 16. Sistol : angka yang atas / tekanan darah pada saat ventrikel berkontraksi memompakan darah ke seluruh tubuh. 17. Soft Tissue : teknik radiografi untuk melihat jaringan lunak (kV direndahkan, s dinaikkan) 18. Speed (kecepatan) radiografi : besarnya perpedaran cahaya yang dihasilkan dalam waktu tertentu. 19. SPN foto : foto sinus para nasal 20. Spons : alat yang terbuat dari busa yang digunakan supaya objek tidak mengalami pergerakan 21. Spuit : sebagai alat untuk pemasukan bahan kontras atau sebagai injector 22. Stereoradiography : pemeriksaan radiografi untuk menghasilkan bayangan 3D yang menggunakan alat stereoskop untuk melihatnya) 23. Striktura : penyempitan pada organ 24. Sulcus : depresi atau celah di permukaan organ 25. Superfisial : dangkal 26. Super posisi : bertumpuk 27. Superior : bagian atas 28. Supine : posisi tidur terlentang di atas meja pemeriksaan 29. Survey meter : alat ukur radiasi yang hasilnya bisa dilihat langsung dimonitor, prinsipnya seperti scintillation counter.
S
1. Safe light : lampu pengaman berwarna merah di kamar gelap. 2. Sand bag : bantalan pasir yang berfungsi supaya tidak ada pergerakan pada objek 3. Sagital : memotong sumbu X 4. Sarcoma : tumor ganas jaringan penyambung. 5. Second (s) : lamanya waktu penyinaran 6. Sel : bagian yang terkecil dari makluk hidup yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop 7. Sella Tursica : lekukan pada sfenoid yang memuat kelenjar hipofisis. 8. Sentral : bagian pusat 9. Sharpness (ketajaman) Radiografi : kejelasan gambar pada film radiografi untuk menggambarkan garis tepi gambar yang jelas. 10. Sialography : pemeriksaan radiografi untuk melihat kelenjar ludah dan salurannya (menggunakan media kontras) 11. Silver Recovery : pengambilan lagi perak dari fixer. 12. Sinistra : bagian kiri 13. Sinus : sebuah rongga yang berisi udara 14. Sirkumduksio : gerak sirkular atau pergerakan gabungan fleksi, ekstensi, abduksi dan adduksi 15. Sirosis : penyakit yang sudah lanjut dimana fungsi hati sudah sangat terganggu akibat banyaknya
T
1. – tomi : pengangkatan / memotong sesuatu. 2. Ten day rule : prosedur pemeriksaan radiografi HSG, dimana pemeriksaan itu dilakukan setelah 10 hari dari hari pertama haid terakhir karena pada saat itu belum terjadi pembuahan atau pelepasan sel telur dari indung telur dan hari kesepuluh itu biasanya haid sudah berakhir sehingga pemeriksaannya aman.
3. Termoluminensi Dosimeter (TLD) : alat ukur radiasi (aktif) yang menggunakan prinsip foton (cahaya) 4. Tesla : satuan untuk kekuatan medan magnet (biasa pada MRI) 5. Thorax : paru – paru 6. Tourniquet : berfungsi untuk mengontrol vena dan arteri sirkulasi ke ujung pada jangka waktu tertentu. 7. Transducer : alat yang berfungsi sebagai transmitter (pemancar) sekaligus sebagai receiver (penerima). dalam fungsinya sebagai pemancar, transducer merubah energi listrik menjadi mekanik berupa getaran suara berfrekuensi tinggi. dan fungsi receiver pada transducer adalah merubah mekanik menjadi listrik 8. Transversal : melintang 9. Tractus : sistem organ 10. Tractus Digestivus : Sistem pencernaan 11. Traktus Genitalius : Sistem reproduksi 12. Tractus Respitorius : Sistem pernapasan. 13. Tractus Urinarius : Sistem pengeluaran 14. Tube Shield : berfungsi sebagai pengaman dan proteksi komponenkomponen yang ada didalamnya, perisai tabung terbuat dari metal + Pb. 15. Tube Housing : salah satu dari komponen tabung sinar-x yang berfungsi untuk melindungi insert tube dari benturan fisik dan juga menjaga agar sinar-x tidak menyebar kesegala arah U
1. Umbilikus : pusar 2. Ulcers : erosi dari mukosa dinding lambung (karena cairan gaster, diet, rokok, bakteri )
3. Useful Beam : radiasi primer yang lewat melalui lubang (cone atau kolimator) 4. Ureter : yang menyalurkan kencing dari ginjal ke blass 5. Uretra : saluran yang mengeluarkan urin dari blass. 6. Urinari : sistem perkemihan 7. USG (Ultrasonografi) : pemeriksaan dalam bidang penunjang radiodiagnostik yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam menghasilkan imajing tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit (non traumatic), tidak menimbulkan efek samping, relatif murah, pemeriksaannya cepat dan persiapan serta peralatannya lebih mudah V
1. Vaginography : pemeriksaan radiografi pada vagina (menggunakan media kontras positif) 2. Vasovaskuler : pembuluh darah pada paru-paru. 3. Vena : pembuluh darah balik yang membawa darah dari jaringan tubuh kembali ke jantung 4. Vertebrae : ruas tulang belakang 5. Vertikal : garis tegak 6. Vesika urinaria : kandung kemih / blass 7. Viewing box : boks atau kotak yang didalam nya terdapat sebuah lampu yang digunakan untuk memperjelas atau membantu dalam proses membaca foto rontgen 8. Voiding Cysto Uretrography (VCU) : pemeriksaan radiografi pada kandung kemih dengan media kontras setelah pemeriksaan cystografi.
W
1. Window : berfungsi sebagai jendela pengatur keluarnya sinar-x pada tube housing. 2. Wire : alat yang menghubungkan pulsa listrik dengan kristal
Berlaku untuk orientasi bidang-bidang pada tubuh: Lateral = menjauhi bidang median tubuh, luar Medial = mendekati bidang median tubuh, dalam,tengah Median = bidang tengah tubuh, memisahkan tubuh menjadi dua bagian yang simetris
ISTILAH-ISTILAH UMUM DALAM ANATOMI
Berlaku di bagian tubuh :
Sagittal = sejajar dengan median, tetapi di luar bidang median Transversal = tegak lurus bidang median,
Dorsal = menuju arah punggung, atas (dorsum = punggung) Ventral = menuju arah perut, bawah (venter =
memotong poros tubuh Horizontal = tegak lurus bidang median, sejajar poros tubuh
perut) Cranial = menuju ke arah kepala, depan
Berlaku untuk orientasi berbagai arah:
(cranium = tengkorak) Caudal = menuju arah ekor, belakang (cauda = ekor) Anal = menuju arah anus, belakang (anus = dubur)
Dexter = kanan Sinister = kiri Externus = sebelah luar Intenus = sebelah dalam Profundus = menjauhi permukaan
Berlaku di bagian kepala:
Superficialis = mendekati permukaan, luar Transversus = melintang
Oral = menuju arah mulut, depan (oris = mulut) Apical = menuju arah puncak, atas (apex = puncak) Aboral = menjauhi arah mulut, kebelakang
Longitudinalis = memanjang, menurut sumbu memanjang Ecto = luar (lapisan luar) Meso = tengah (lapis tengah)
(nucha = kuduk)
Endo = dalam (lapis dalam, di dalam)
Nuchal = menuju tengkuk, kebelakang (nucha =
Epi = di atas (tutup)
kuduk) Rostral = menuju arah hidung (daerah hidung)
Peri = sekeliling, sekitar Dia = pemisah, penyebaran (diameter = garis tengah)
Berlaku di bagian anggota gerak (extremitas):
Hypo = di bawah Hyper = di atas
Proximal = mendekati tubuh, ke atas
Basis = dasar, alas, bawah
Distal = menjauhi tubuh, ke bawah
Apex = puncak, atas
Dorsal = punggung tangan atau kaki depan
Margo = tepi (marginal = tepian)
Volar = sisi belakang tangan / kaki depan Palmar = sisi belakang tangan
Berbagai sebutan sifat:
Plantar = sisi belakang kaki belakang Ulnar = sisi luar tangan/ kaki depan
Magnus = besar
Radial = sisi dalam tangan / kaki depan
Brevis = kecil
Fibular = sisi luar kaki belakang Tibial = sisi dalam kaki belakang
Major/ majus = besar Minor/ minus = kecil Alba = putih
Nigra = hitam
Anal = menuju arah anus, belakang (anus =
Flava = kuning
dubur)
Rubra = merah Grisea = abu-abu
Berlaku di bagian kepala:
Lutea = kuning Chloros = hijau
Oral = menuju arah mulut, depan (oris = mulut)
Dorum/ serra = keras
Apical = menuju arah puncak, atas (apex =
Molle = lunak
puncak)
Supra = atas, lebih atas
Aboral = menjauhi arah mulut, kebelakang
Infra = bawah, lebih bawah
(nucha = kuduk) Nuchal = menuju tengkuk, kebelakang (nucha =
Berbagai bentukan / bangunan
kuduk) Rostral = menuju arah hidung (daerah hidung)
Facies = muka, permukaan Fovea = lekuk yang bulat
Berlaku di bagian anggota gerak (extremitas):
Facialis = termasuk permukaan Fascia = lembaran, balut, selaput otot
Proximal = mendekati tubuh, ke atas
Foramen = lubang
Distal = menjauhi tubuh, ke bawah
Sulcus = lekuk / alur
Dorsal = punggung tangan atau kaki depan
Fasciculus = berkas
Volar = sisi belakang tangan / kaki depan
Canalis = Saluran, pipa
Palmar = sisi belakang tangan
Cavum = Rongga
Plantar = sisi belakang kaki belakang
Caverna = rongga (caver-nosus = berongga-
Ulnar = sisi luar tangan/ kaki depan
rongga)
Radial = sisi dalam tangan / kaki depan
Caput = kepala
Fibular = sisi luar kaki belakang
Condylus = benjol sendi
Tibial = sisi dalam kaki belakang
Collum = leher Spina = duri
Berlaku untuk orientasi bidang-bidang pada
Crista = bingkai, tepian tajam, sisir
tubuh:
Sinus = lengkung, rongga kecil, serambi Processus = taju
Lateral = menjauhi bidang median tubuh, luar
Fissura = celah, robek
Medial = mendekati bidang median tubuh,
Incissura = irisan, sobekan
dalam,tengah Median = bidang tengah tubuh, memisahkan tubuh menjadi dua bagian yang simetris
ISTILAH-ISTILAH UMUM DALAM ANATOMI
Berlaku di bagian tubuh :
Sagittal = sejajar dengan median, tetapi di luar bidang median Transversal = tegak lurus bidang median,
Dorsal = menuju arah punggung, atas (dorsum =
memotong poros tubuh
punggung)
Horizontal = tegak lurus bidang median, sejajar
Ventral = menuju arah perut, bawah (venter =
poros tubuh
perut) Cranial = menuju ke arah kepala, depan
Berlaku untuk orientasi berbagai arah:
(cranium = tengkorak) Caudal = menuju arah ekor, belakang (cauda =
Dexter = kanan
ekor)
Sinister = kiri
Externus = sebelah luar
Canalis = Saluran, pipa
Intenus = sebelah dalam
Cavum = Rongga
Profundus = menjauhi permukaan
Caverna = rongga (caver-nosus = berongga-
Superficialis = mendekati permukaan, luar
rongga)
Transversus = melintang
Caput = kepala
Longitudinalis = memanjang, menurut sumbu
Condylus = benjol sendi
memanjang
Collum = leher
Ecto = luar (lapisan luar)
Spina = duri
Meso = tengah (lapis tengah)
Crista = bingkai, tepian tajam, sisir
Endo = dalam (lapis dalam, di dalam)
Sinus = lengkung, rongga kecil, serambi
Epi = di atas (tutup)
Processus = taju
Peri = sekeliling, sekitar
Fissura = celah, robek
Dia = pemisah, penyebaran (diameter = garis
Incissura = irisan, sobekan
tengah) Hypo = di bawah Hyper = di atas Basis = dasar, alas, bawah Apex = puncak, atas Margo = tepi (marginal = tepian) Berbagai sebutan sifat: Magnus = besar Brevis = kecil Major/ majus = besar Minor/ minus = kecil Alba = putih Nigra = hitam Flava = kuning Rubra = merah Grisea = abu-abu Lutea = kuning Chloros = hijau Dorum/ serra = keras Molle = lunak Supra = atas, lebih atas Infra = bawah, lebih bawah Berbagai bentukan / bangunan Facies = muka, permukaan Fovea = lekuk yang bulat Facialis = termasuk permukaan Fascia = lembaran, balut, selaput otot Foramen = lubang Sulcus = lekuk / alur Fasciculus = berkas