7
6
1
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MIKROORGANISME PADA TELAPAK TANGAN MANUSIA
ISOLATION AND IDENTIFICATION OF HUMAN PALM MICROORGANISM
Erlien Giovani Soeroso1*, Yoko Putra Nusantara2*, Theresia Cisilya3*
*Mahasiswa Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga
Jalan P. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711 Jawa Tengah – Indonesia
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul Isolasi dan Identifikasi Mikroorganisme Pada Telapak Tangan Manusia bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi mikroorganisme yang terdapat pada telapak tangan manusia. Isolasi dan identifikasi mikroorganisme dilakukan dengan metode cawan gores sampai diperoleh koloni yang sama dalam satu cawan. Selanjutnya, dilakukan pengecatan gram yang kemudian dilihat di bawah mikroskop untuk mengetahui bentuk dan warna mikroba yang telah disolasi. Dari hasil penelitian diperoleh empat jenis mikroba yang ada pada telapak tangan manusia, yaitu: bakteri Gram negatif berbentuk coccus (kokus) yang diduga merupakan bakteri Staphylococcus epidermidis, bakteri Gram negatif berbentuk coccus (kokus) yang diduga merupakan bakteri Escherichia coli, bakteri Gram positif berbentuk bacillus (batang) yang diduga merupakan bakteri Lactobacillus coryneformis, bakteri Gram negatif berbentuk bacillus (batang) yang diduga merupakan bakteri Pseudomonas aeruginosa.
Kata Kunci : isolasi, identifikasi, mikroorganisme, telapak tangan
PENDAHULUAN
Mikroorganisme di alam pada umumnya terdapat dalam populasi campuran. Campuran tersebut sangat kompleks dan memiliki banyak jenis dengan sifat yang beragam sehingga sangat jarang dijumpai sebagai satu spesies tunggal saja (Siri, 1993; Judoamidjojo, 1991). Mikroorganisme dapat ditemukan dimana saja, bisa menempel pada tubuh, didalam tubuh dan di lingkungan sekitar. Mereka tumbuh dan berkembang bersama spesies biologi lain membentuk suatu komunitas (Pelezar, 1988). Bakteri pada umumnya mempunyai ukuran sel yang sangat kecil yaitu 0,5-1,0 µm kali 2,0-5,0 µm, sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang dan perlu digunakan mikroskop untuk mengamati bakteri (Dwidjoseputro,1985). Salah satu tempat berkumpulnya bakteri adalah pada telapak tangan manusia (Trampuz dan Widmer, 2004).
Bakteri pada kulit tangan tergolong dalam flora normal (Trampuz dan Widmer, 2004). Flora normal terdiri dari dua macam yatitu flora normal sementara dan flora normal yang menetap. Flora sementara merupakan flora yang tidak menyebabkan patogen ataupun berpotensi menyebakan patogen yang ada di kulit manusia dalam jangka waktu tertentu. Secara umum flora jenis ini tidak menyebabkan penyakit, akan tetapi perubahan keseimbangan dapat menyebabkan penyakit (Jawetz dkk., 2005).
Untuk dapat mengidentifikasi suatu spesies mikroorganisme pada telapak tangan, dapat dilakukan dengan cara memisahkannya dari spesies lain kemudian menumbuhkan spesies yang diinginkan menjadi biakan murni. Biakan murni adalah biakan yang sel-selnya berasal dari pembelahan satu sel tunggal (Siri, 1993). Ada berbagai cara untuk mengisolasi bakteri menjadi biakan murni antara lain cara pengenceran, cara penggoresan, cara penuangan, cara penyebaran, cara pengecilan 1 sel dan cara inokulasi pada hewan (Waluyo, 2007). Dari cara-cara tersebut yang paling banyak digunakan adalah cara penggoresan. Metode cawan gores prinsipnya adalah dengan menggoreskan mikroorganisme yang sudah diencerkan sebelumnya pada nutrien agar dan kemudian memisahkan koloni-koloni yang terbentuk pada permukaan nutrien agar, dan selanjutnya dapat diidentifikasi menggunakan mikroskop (Siri,1993).
Berdasarkan uraian diatas, mikroorganisme yang tidak dapat dilihat oleh mata dan banyak terdapat pada tubuh ingin diisolasi untuk menentukan jenis dari mikroorganisme tersebut. Sehingga tujuan dari penelitian adalah mengisolasi dan mengidentifikasi mikroorganisme yang terdapat pada telapak tangan manusia.
METODOLOGI PENELITIAN
Bahan Dan Piranti
Bahan yang digunakan adalah nutrient broth (NB), akuades, pewarna gram (ungu kristal, larutan iodium gram, alkohol 95%, safranin).
Piranti yang digunakan adalah pipet tetes, spidol, cawan petri, jarum inokulasi, bunsen, inkubator, kaca objek, mikroskop cahaya.
Metode
Isolasi kultur mikroorganisme dari telapak tangan
Cawan petri berisi nutrien broth (NB) disiapkan kemudian bagian telapak tangan atau ujung jari tangan disentuhkan ke dalam NB. Setelah itu, cawan di inkubasi dalam inkubator bersuhu 37oC selama 3 hari hingga tumbuh koloni bakteri.
Pemurnian kultur
Pada tahap isolasi setelah inkubasi akan terbentuk koloni-koloni mikroorganisme yang berbeda jenis. Masing-masing koloni koloni bakteri dari cawan inokulum diambil sedikit menggunakan jarum ose dan digoreskan ke cawan baru sesuai daerah sektor yang sudah ditandai. Cawan gores dibuat sebanyak 3 buah lalu cawan tersebut diinkubasi dalam inkubator bersuhu 37oC selama 3 hari. Pemurnian kultur dilakukan didalam ruang inkas.
Koloni bakteri yang terbentuk dan terpisah kemudian ditandai menggunakan spidol untuk menentukan koloni dengan bentuk yang mirip. Setelah itu, koloni yang memiliki bentuk mirip di ambil dengan jarum ose dan digoreskan kembali ke beberapa cawan petri baru untuk menumbuhkan koloni yang lebih murni.
Pewarnaan gram
Koloni yang terpisah dan lebih murni kemudian di isolasi dan diidentifikasi dengan cara melakukan pengecatan gram. Kaca preparat dan object glass disterilkan dengan menggunakan alkohol. Kaca preparat diberi 1 ose akuades dan kemudian ditambahkan 1 ose kultur bakteri yang telah dimurnikan setelah itu difiksasi. Dilakukan pewarnaan bakteri dengan cara ditabahkan 1 tetes larutan violet kristal hucker, didiamkan selama 2 menit kemudian dengan air yang menetes. Selanjutnya dengan cara yang sama, larutan tersebut diganti dengan 1 tetes larutan iodin dan didiamkan selama 1 menit, 1 tetes etanol 95% selama 30 menit, 1 tetes safranin selama 30 menit. Selanjutnya air yang masi menempel pada kaca preparat dibersihkan dan ditutup dengan object glass. Bakteri yang sudah dicat lalu di amati menggunakan mikroskop dan didentifikasi kenampakannya.
Hasil dan Pembahasan
Metode yang digunakan untuk memurnikan bakteri pada penelitian ini adalah metode cawan penggoresan. Telapak tangan ditempelkan pada Nutrient Broth untuk menginokulasi bakteri pada medium pertumbuhan. Setelah itu diinkubasi untuk menumbuhkan bakteri. Hasil pemurnian menunjukan bahwa terdapat 3 macam bakteri yang terdapat di dalam pada telapak tangan.
Identifikasi suatu biakan murni bakteri hasil isolasi dapat dilakukan dengan cara pengamatan sifat morfologi koloni serta pengujian sifat-sifat fisiologi dan biokimianya (Waluyo, 2004). Pada penelitian ini uji sifat morfologi dilakukan dengan mikroskop dan uji sifat fisiologi dengan metode pewarnaan gram. Sedangkan identifikasi sifat biokimia tidak dilakukan. Hasil identifikasi dengan mikroskop diperoleh :
Gambar 1. Isolat Bakteri A dari telapak tangan
Gambar 2. Isolat Bakteri B dari telapak tangan
Gambar 3. Isolat Bakteri C dari telapak tangan
Gambar 4. Isolat Bakteri D dari telapak tangan
Hasil dari uji morfologis bakteri A dan B dengan mikroskop menunjukkan bahwa bakteri berbentuk coccus (bulat). Sedangkan bakteri C dan D berbentuk basil (batang). Uji fisiologis menunjukkan bakteri A dan C merupakan bakteri gram positif karena dapat mengikat zat warna violet, sedangkan bakteri B dan D merupakan bakteri gram negatif. Bakteri A dan C merupakan bakteri yang memiliki dinding sel yang banyak mengandung peptidoglikan, sedangkan dinding bakteri B dan D banyak mengandung lipopolisakarida. Kandungan peptidoglikan dan lipopolisakarida mempengaruhi kemampuan bakteri menyerap warna pada pengecatan gram (Pratiwi, 2008).
Bakteri yang ada di telapak tangan manusia salah satunya Staphylococcus epidermidis. Bakteri A diduga merupakan bakteri Staphylococcus epidermidis sebab bakteri tersebut merupakan bakteri gram positif yang berbentuk coccus (bulat) dan sering terdapat pada telapak tangan, Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri gram positif yang berbentuk bulat dan bersifat aerob / anaerob fakultatif dan berwarna putih. Biasanya Staphylococcus epidermidis terdapat pada kulit, selaput lendir, bisul dan luka (Jawetz, 2008). Selain Staphylococcus epidermidis terdapat juga juga bakteri-bakteri jenis Staphylococcus koagulase negatif lainnya pada telapak tangan (Trampuz dan Widmer, 2004). Akan tetapi masih perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan bakteri tersebut termasuk dalam spesies mana.
Selain Staphylococcus epidermidis bakteri berbentuk batang gram negatif juga sering ditemukan di tangan yaitu bakteri Pseudomonas aeruginosa (Meliala, 2004). Bakteri D diduga merupakan Pseudomonas aeruginosa sebab memiliki bentuk dan secara fisiologi sama yaitu bakteri gram negatif. Menurut Mayasari (2005) bakteri Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri gram negatif yang berbentuk batang dan bersifat patogen. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada : saluran kemih, saluran pernapasan, dermatitis, jaringan lunak, bakteremia, tulang dan sendi, infeksi saluran pencernaan. Akan tetapi masih perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan bakteri tersebut termasuk dalam spesies mana.
Bakteri corenyformis juga merupakan salah satu bakteri yang ada di telapak tangan (Meliala, 2004). Menurut Indriati dkk., (2006) bakteri Lactobacillus coryneformis merupakan salah satu bakteri golongan asam laktat yang berperan dalam pangan fermentasi pangan yang dibuat dari ikan. Bakteri asam laktat merupakan bakteri golongan gram negatif (Barrow dan Feltham, 1993). Bakteri C diduga merupakan bakteri Lactobacillus coryneformis sebab bakteri C dan Lactobacillus coryneformis memiliki ciri yang sama yaitu : basil, gram positif, ada di telapak tangan. Akan tetapi masih perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan bakteri tersebut termasuk dalam spesies mana.
Bakteri B diduga merupakan bakteri Escherichia coli. Walaupun belum ada penelitian lebih lanjut akan tetapi menurut Synder (2001) Escherichia coli merupakan salah satu bakteri yang hidup di dalam kulit manusia. Ada kemungkinan bakteri B adalah bakteri Escherichia coli. Bakteri Escherichia coli merupakan bakteri patogen yang menyebabkan penyakit pada manusia. Akan tetapi masih perlu penelitian lebih lanjut untuk menentukan bakteri tersebut termasuk dalam spesies mana.Walaupun bakteri-bakteri hasil penelitian dapat diidentifikasi, masih perlu dilakukan identifikasi lanjut dari segi biokimia.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat 4 jenis bakteri yang terdapat di telapak tangan manusia, yaitu (A) bakteri Gram negatif berbentuk coccus (kokus) yang diduga merupakan bakteri Staphylococcus epidermidis, (B) bakteri Gram negatif berbentuk coccus (kokus) yang diduga merupakan bakteri Escherichia coli, (C) bakteri Gram positif berbentuk bacillus (batang) yang diduga merupakan bakteri Lactobacillus coryneformis, (D) bakteri Gram negatif berbentuk bacillus (batang) yang diduga merupakan bakteri Pseudomonas aeruginosa.
DAFTAR PUSTAKA
Judoamidjojo, Muljono. 1991. Teknologi Fermentasi. IPB, Bogor.
Indriati, N., Setiawan, I P D., Yulneriwarni. 2006. Potensi Antibakterial Bakteri Asam Laktat dari Peda, Jambal Roti dan Bekasam. Jurnal Perikanan VIII (2) : 153-159.
Pelezar. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI Press. Terjemahan dari : Basic Mikrobiology.
Mayasari, Evita. 2005. Pseudomonas aeruginosa : Karakteristik, Infeksi dan Penanganan. Departemen Mikrobiologi FK USU, Malang.
Meliala, Rajaidup. 2004. Child Care Monitoring For A Better Child Health Service. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Siri, R. H. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Waluyo, L. 2004. Mikrobiologi umum. UMM Press, Malang
Waluyo, L. 2007. Mikrobiologi umum. UMM Press, Malang
Pratiwi, ST. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Penerbit Erlangga, Yogyakarta.
Jawetz., Melnick., Adelberg's. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Salemba Medika, Jakarta.
Jawetz., Melnick., Adelberg's. 2008. Mikrobiologi Kedokteran. Salemba Medika, Jakarta.
Barrow, G.I., dan R. K. A. Feltham. 1993. Cowan and Steel's Manual for the Identification of Medical Bacteria Third Edition. Syndicate of the University of Cambridge, United Kingdom.
Snyder, Peter, 2001, Why Gloves are not The Solution to The Fingertip Washing Problem, Hospitaly Institute of Technology and Management. St. Paul, MN.
Trampuz, Andrej dan Widmer, A.F. 2004. Hand Hygiene : A Frequently Missed Livesaving Opportunity During Patient Care, Mayo Clinic Proceedings, Boyce JM, Pittet D, Healthcare Infection Control Practices Advisory Committee, ICPAC/SHEA/ APIC/IDSA Hand Hygiene Task Force. Guideline for hand hygiene in health-care settings. Recommendations of the Healthcare Infection Control Practices Advisory Committee and the HICPAC/SHEA/APIC/IDSA Hand Hygiene Task Force. MMWR Recomm Rep. 2002