ISIM DHAMIR DAN PEMBAGIANNYA
Isim Dhamir adalah kata ganti, seperti: “dia, kamu, aku dll “. Dhamir Mustatir adalah dhamir yang tersembunyi (dalam perkataan). Dhamir Bariz adalah dhamir yang tampak (dalam perkataan). Munfashil artinya terpisah, Dhamir Bariz Munfasil adalah dhamir bariz yang terpisah (dalam perkataan). Mutashil, artinya bersambung, Dhamir Bariz Mutashil adalah dhamir baris yang bersambung (dalam perkataan). Untuk lebih jelasnya akan diberi rincian sebagai berikut: 1. , memiliki 3 keadaan yaitu: a. Dhamir Rofa’(dalam keadaan rofa’) dhomir ini dibagi menjadi 3 kelompok yaitu: Fi’il madhi: ,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
Fi’il mudhori’: ,
,
,
,
,
,
Fi’il Amr: Fi’il Amr: ,
,
,
Ciri dari dhomir Baariz Muttashil adalah:
-nya Dhomir -nya
tampak dibelakang fi’il dibelakang fi’il -nya -nya -nya tidak bisa dipisahkan dengan fi’il dengan fi’il tidak tidak juga bisa mendahuluinya Dhomir -nya -nya tidak bisa berdiri sendiri atau diletakkan setelah Dhomir -nya Sebagai subjek dalam kalimat
b. Dhamir Nashob dan Majrur Tanda dalam keadaan nashob atau majrurnya dengan: Untuk orang pertama tunggal: :
Untuk orang kedua: , ,
,
, :
Untuk orang ketiga: ,
,
,
, :
Untuk orang pertama jama’: :
Cirinya:
Sebagai objek jika letaknya setelah fi’il setelah fi’il dan dan dia adalah dhomir nashob Dhomir nashob jika setelah huruf pe-nashob seperti dkk Dhomir majrur jika setelah huruf jar atau setelah isim sebagai mudhof ilaihi -nya tidak bisa dipisahkan dengan kata sebelumnya tidak Dhomir -nya mendahuluinya -nya tidak bisa berdiri sendiri atau diletakkan setelah Dhomir -nya
juga
bisa
2. Dhamir Bariz Munfashil hanya terdapat dalam 2 keadaan, yaitu: a. Dhamir Rofa’, yaitu: ,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
Cirinya:
bisa berdiri sendiri dan bisa diletakkan setelah terpisah dan tidak bersambung dengan kata lain kedudukan dalam kalimat sebagai subjek
b.
Dhamir Nashob: ,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
,
Cirinya:
bisa berdiri sendiri dan bisa diletakkan setelah Kedudukannya sebagai objek namun letaknya harus diawal kalimat hanyalah syarat agar dhomir bisa diletakkan diawal kalimat atau terpisah dari kata yang mendahuluinya
3. Dibagi 2 kelompok: Fi’il Madhi: , Fi’il Mudhori’ : Cirinya:
Dhomir -nya
tidak Nampak (huruf dibelakang fi’il) Kedudukan dalam kalimat sebagai subjek Boleh disebutkannya isim dzohir (pelaku dari kalimat) Merupakan kata ganti orang ketiga
4. dibagi 2 kelompok: , Fi’il Mudhori’: Fi’il Amr: Cirinya:
Dhomir -nya
,
tidak Nampak (huruf dibelakang fi’il) Kedudukan dalam kalimat sebagai subjek Tidak boleh disebutkannya isim dzohir (wajib disembunyikan) Merupakan kata ganti orang pertama dan kedua