BAB I PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG Geologi struktur adalah ilmu yang mempelajarai batuan yang mengalami deformasi
dan merupakan lapisan bagian atas dari bumi. Kata struktur berasal dari bahasa latin yang berarti membangun. Deformasi yang merubah bentuk atau ukuran dari batuan yang di akibatkan oleh strees dan meninggalkan hasil yang permanen (strain). Dalam Geologi struktur kita tidak akan terlepas dengan apa yang disebut dengan Peta Geologi. Peta Geologi adalah gambaran tentang keadaan geologi suatu wilayah, yang meliputi susunan batuan yang ada dan bentuk ‐ bentuk struktur dari masing ‐ masing satuan batuan tersebut sumber informasi dasar dari jenis ‐ jenis batuan, ketebalan, kedudukan satuan batuan (jurus dan kemiringan), susunan (urutan) satuan batuan, struktur sesar, perlipatan dan kekar serta proses ‐ proses proses yang pernah terjadi di daerah tertentu.
Peta Geologi selalu dilengkapi dengan penampang geologi, yang merupakan gambaran bawah permukaan dari keadaan yang tertera pada peta geologi atau sering juga disebut Simbol- symbol Struktur Geologi. Keadaan Bawah permukaan harus dapat ditafsirkan dari data geologi permukaan dengan menggunakan prinsip dan pengertian geologi yang telah dibahas sebelumnya. Oleh karena itu sebelum memahami lebih jauh tentang Peta Geologi maka kita harus terlebih dahulu mengenal symbol – symbol – symbol symbol yang ada di Peta Geologi.
1.2.RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu simbol - simbol Lapisan batuan Geologi 2. Apa saja symbol – symbol – symbol symbol Lapisan Batuan Geologi 1.3.TUJUAN
Tujuan agar kita dapat mengetahui simbol – simbol – simbol simbol batuan yang biasa digunakan pada gambar penampang dua dimensi atau tiga dimensi Struktur Geologi dan dapat membedakan Struktur yang satu dengan yang lain dengan melihat simbol yang ada tersebut.
BAB II ISI
2.1.Simbol – Simbol Struktur Geologi
2.2.Mengenai Struktur Geologi
Keadan Geologi Stuktur mempelajari bentuk arsitektur kerak bumi beserta gejala – gejala geologi yang menyebabkan terjadinya perubahan – perubahan bentuk ( deformasi ) pada batuan. Pada geologi struktur regional terdiri dari Struktur Primer dan Struktur Sekunder. 2.2.1. Struktuk Primer Struktur primer merupakan sruktur yang terbentuk bersamaan dengan terbentuknya batuan, struktur ini dijadikan acuan dalam penentuan arah muda suatu lapisan batuan ( younging direction ). Struktur primer dapat terjadi pada
saat terbentuknya batuan beku dan batuan sedimen. Pada batuan beku terbentuk karena adanya pergerakan magma yang memotong atau mengisi lapisan batuan yang lain seperti dike, batolit, lacolit, sill, dll. Sedangkan pada batuan sedimen terjadi karena adanya proses pengendapan sedimentasi yang dapat memotong atau mengisi lapisan batuan yang lainnya. Seperti cross bedding, graded bending, flute cast, ripple mark, dll. Berikut ini beberapa contoh struktur primer yaitu : A. Flame Struktur Flame structure merupakan salah satu bentuk struktur primer dimana antara lempung yang diisi oleh pasir yang terjadi akibat suatu pembebanan. Pada struktur primer ini arah lapisannya dapat ditentukan dengan memperhatikan perpotongan antar perlapisannya. Lapisan yang muda biasanya berada pada bagian atas yaitu pada bagian yang terjadi pengerusan. Lapisan batuan yang lebih tua tentunya berada lebih di bawah. B. Flute cast
Flute cast merupakan struktur primer yang terjadi akibat proses pengerusan. Flute cast berbentuk seperti selokan. Sama seperti flame structure, pada flute cast, bagian lapisan yang muda juga terdapat di sebelah atas dari parit atau selokan tadi. Dengan memperhatikan hal tersebut, kita dapat menentukan younging directionnya. Lentikular bedding adalah suatu lapisan pasir yang berbentuk lensa cembung yang terisolasi di dalam lempung atau sedimen lainnya. Untuk menentukan younging direction bisa kita lihat dimana pada lapisan top (muda) terletak pada bagian atas dari lapisan sedangkan pada lapisan bottom (tua) terletak pada bagian bawah dari lapisan tersebut. C. Planar Cross – Bedding
Lapisan silang planar atau menyatah pipih ( tabular planar cross - bedding ).Lapisan silang planar ini mempunyai foreset yang selaras antara satu sama lain, dan dibendung oleh satah submenggufuk. Pada lapisan ini menunjukkan adanya perlapisan dimana lapisan yang satu dengan yang lainnya saling bersilang dan membentuk suatu sudut. Bagian bawah terlihat datar / rata ( flat ), Permukaan basalt mengkurva, terselubungi obsidian tipis. Memiliki Good facing indicator.
D.Load Cast
Apabila lapisan pasir menindih lapisan lumpur, beban lapisan pasir yang berat menyebabkan tercangganya lapisan lumpur di bawahnya, membentuk struktur kas beban, struktur bola dan bantal (ball and pillow structures). Struktur ini kadang-kadang kelihatan hampir sama dengan kesan hakisan seperti flut, kesan alat dan sebagainya. Dalam kes yang tertentu, pasir yang melengkung ke bawah ini boleh terpisah daripada induknya, dan membentuk jasad pasir di dalam lapisan lumpur dan ianya dipanggil “pseudonodul”. E. Graded Bedding
Graded Bedding adalah struktur lapisan yang dicirikan oleh perubahan yang granular dari ukuran butir penyusunnya bila bagian bawah kasar dan ke atas semakin halus disebut normal grading, sebaliknya apabila dari halus dan ke atas semakin kasar disebut inverse grading. Gradded bedding digunakan dalam penelitian untuk menentukan dimana bagian atas dan bawahnya, dimana yang halus merupakan bagian atas dan yang kasar merupakan bagian bawah (dalam kondisi normal). Gradded bedding terjadi karena longsoran batuan di bawah permukaan air di daerah berlereng terjal. F.
Cross
Bedding
Cross Bedding adalah lapisan miring dengan ketebalan lebih dari 5 cm,merupakan struktur sedimentasi tunggal yang terdiri dari urut-urutan sistematik. Cross bedding dihasilkan oleh migrasi ripple yang cukup besar atau oleh gelombang-gelombang yang membawa pori dimana masing-masing lapisan berukuran lebih dari 5 cm. struktur ini dihasilkan oleh kegiatan arus air atau angin dengan arah bervariasi (bates and Jackson 1987 : 163). Cross bedding dapat digunakan sebagai petunjuk adanya aliran air dari segala arah. G.
Ripple
Mark
Ripple Mark adalah bentuk dari permukaan bergelombang karena adanya proses arus satu arah. Pembentukan ripple mark berasal dari adanya suatu arus, misalnya arus angin yang membawa material-materil pasir sebagai material transport lalu dengan adanya mekanisme pergerakan arus yang khas mengendapkan material transport tadi pada front side suatu ripple. Ripple mark berfungsi sebagai penentuan arah arus dan penentuan top dan
bottom. I.
Convolute
bedding
Convolute Bedding adalah struktur deformasi dari suatu lapisan yang membentuk perlapisan meliuk-liuk dengan letebalan lapisan 2-25 cm. Convolute bedding dapat menunjukkan daerah dengan tingkat deformasi yang tinggi.
2.2.2.
Struktur Sekunder
Struktur sekunder adalah struktur yang terbentuk setelah proses pembentukkan batuan, terutama akibat adanya tegasan eksternal yang bekerja selama atau sesudah pembentukkan batuan. Bagian terbesar dari geologi struktur adalah contoh – contoh sekunder adalah Kekar, Sesar dan Lipatan A. Struktur Kekar ( Joint ) Hampir tidak ada suatu singakapan dimuka bumi ini yang tidak memperlihatkan gejala rekahan. Rekahan pada batuan bukan merupakan gejala yang kebetulan.Umumnya hal ini terjadi akibat hasil kekandasan akibat tegangan ( stress ), karena itu rekahan akan mempunyai sifat-sifat yang menuruti hukum fisika. Kekar adalah struktur rekahan dalam blok batuan dimana tidak ada atau sedikit sekali mengalami pergeseran ( hanya retak saja ), umumnya terisi oleh sedimen setelah beberapa lama terjadinya rekahan tersebut. Rekahan atau struktur kekar dapat terjadi pada batuan beku dan batuan sedimen. Pada batuan beku, kekar terjadi karena pembekuan magma dengan sangat cepat ( secara mendadak ). Pada batuan sedimen, Kekar terjadi karena : a. Intrusi / Ekstrusi b. Pengaruh Iklim / Musim Dalam batuan sedimen umunya kekar juga dapat terbentuk mulai dari saat pengendapan atau segera terbentuk setelah pengendapannnya.dimana sedimen tersebut masih sedang mengeras. Struktur kekar dapat berguna dalam memecahkan masalah sebagai berikut :
Geologi Teknik Geologi Minyak,terutama dengan masalah cadangan dan produksi Minyak
Geologi Pertambangan,yaitu dalam hal sistem penambangan maupun pengarahan terhadap bentuk-bentuk mineralisasi. B. Struktur Sesar ( Fault ) Sesar adalah suatu rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran sehingga terjadi perpindahan antara bagian-bagian yang berhadapan
dengan arah yang sejajar dengan bidang patahan.Hal ini terjadi apabila blok batuan yang dipisahkan oleh rekahan telah bergeser sedemikian rupa hingga lapisan batuan sediment pada blok yang satu terputus atau terpisah dan tidak bersambungan lagi dengan lapisan sediment pada blok yang lainnya.Ukuran panjang maupun kedalaman sesar dapat berkisar antara beberapa centimeter saja sampai mencapai ratusan kilometer. Istilah - istilah penting yang berhubungan dengan gejala sesar antara lain : 1. Bidang Sesar Merupakan bidang rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran. 2. Bagian bagian yang tersesarkan ( tergeser ) Bagian ini terdiri dari Hanging Wall dan Foot Wall. a. Hanging Wall (Atap sesar) Adalah bongkahan patahan yang berada dibagian atas bidang sesar. b. Foot Wall (Alas sesar) Adalah bongkahan patahan yang berada dibagian bawah bidang sesar. 3. Throw dan Heave a. Throw,adalah jarak yang memisahkan lapisan atau vein yang terpatahkan yang diukur pada sesar dalam bidang tegak lurus padanya. b. Heave,adalah jarak horizontal yang diukur normal ( tegak lurus ) pada sesar yang memisahkan bagian-bagian dari lapisan yang terpatahkan. Berdasarkan pada sifat geraknya,sesar dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu : 1. Sesar Normal (Gravity Fault),yaitu gerak relatif Hanging Wall turun terhadap Foot Wall.Disebut juga sebagai Sesar Turun. 2. Sesar Naik (Reverse Fault),yaitu gerak relatif Hanging Wall naik terhadap Foot Wall.Posisi Hanging Wall lebih tinggi daripada Foot Wall.Namun jika Hanging Wall bergeser naik hingga menutupi Foot Wall,maka sesar tersebut. 3. disebut Thrust Fault yang bergantung pada kuat stress horizontal dan dip (kemiringan bidang sesar). 4. Sesar Mendatar (Horizontal Fault),yaitu gerak relative mendatar pada bagian-bagian yang tersesarkan. Hanging Wall dan Foot Wall bergeser Horizontal yang diakibatkan oleh kerja shear stress. Disamping itu juga terdapat sesar-sesar yang lain ,diantaranya : a. Strike Dip Fault,yaitu kombinasi antara sesar turun dan sesar horizontal b. Hing Fault,yaitu Sesar Rotasional
C. Lipatan ( Folding ) Lipatan adalah perubahan bentuk dan volume pada batuan yang ditunjukkan oleh lengkungan atau melipatnya batuan tersebut akibat pengaruh suatu tegangan ( gaya ) yang bekerja pada batuan tersebut yang umunya refleksi perlengkungannya ditunjukkan oleh perlapisan pada batuan sedimen serta bisa juga pada foliasi batuan metamorf . Secara umum,jenis-jenis lipatanyang terpenting adalah sebagai berikut : 1. Antiklin,yaitu lipatan yang kedua sayapnya mempunyai arah kemiringan yang saling berlawanan. 2. Sinklin,yaitu lipatan yang kedua sayapnya mempunyai arah kemiringan yang menuju ke satu arah yang sama. Beberapa defenisi tentang lipatan : a. Sayap Lipatan,yaitu bagian sebelah menyebelah dari sisi lipatan b. Puncak Lipatan,yaitu titik atau garis yang tertinggi dari sebuah lipatan c. Bidang Sumbu Lipatan,yaitu suatu bidang yang memotong lipatan,membagi sama besar sudut yang dibentuk oleh lipatan tersebut. d. Garis Sumbu Lipatan,yaitu perpotongan antara bidang sumbu dengan bidang horizontal. e. Jurus ( Strike ),yaitu arah dari garis horizontal dan merupakan perpotongan antara bidang yang bersangkutan dengan bidang horizontal. f. Kemiringan (Dip),yaitu sudut kemiringan yang tersebar dan dibentuk oleh suatu bidang miring dengan bidang horizontal dan diukur dengan tegak lurus dengannya.
BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan
Struktur geologi adalah suatu struktur atau kondisi geologi yang ada di suatu daerah sebagai akibat dari terjadinya perubahan-perubahan pada batuan oleh proses tektonik atau proses lainnya. Dengan terjadinya proses tektonik, maka batuan (batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf) maupun kerak bumi akan berubah susunannya dari keadaannya semula. Struktur geologi (makro) yang penting untuk diketahui antara lain ; bidang perlapisan, sistem sesar, sistem perlipatan, sistem kekar, dan bidang ketidakselarasan. Struktur Geologi terdiri atas 2 struktur yaitu struktur primer dan struktur sekunder. Yang termasuk dalan struktur primer yaitu cross bedding, graded bending, flute cast, ripple mark, dll. Sedangkan yang termasuk dalam struktuk sekunder yaitu kekar, sesar dan lipatan. Dengan adanya simbol – simbol struktur geologi kita dapat dengan mudah untuk membedakan struktur yang satu dengan struktur yang lain.