BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Critical Book Review adalah hasil kritik/bandingan tentang suatu to pik materi yang pada umumnya di perkuliahan terhadap buku yang berbeda. Penulisan critical book review ini pada dasarnya adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kontruksi bangunan, dan untuk mengetahui kekurangan atau kelebihan buku kontruksi bangunan.Setiap buku yang dibuat oleh penulis tertentu pastilah memiliki kekurangan atau kelebihan masing-masing. Kelayakan suatu buku dapat kita ketahui jika kita melakukan referensi terhadap buku itu dengan perbandingan terhadap buku lainnya. Suatu buku dengan kelebihan yang lebih dominan dibandingkan dengan kekurangan nya artinya buku ini sudah layak untuk dipakai dan dijadikan sumber referensi bagi khalayak ramai.
1.2 Rumusan Masalah 1. Apa saja kelebihan buku bahan ajar hidrolika dan buku hidrolika ringkas dan jelas? 2. Apa saja kekurangan buku bahan ajar hidrolika dan buku hidrolika ringkas dan jelas yang dijadikan referensi ? 3. Mengetahui kelayakan buku bahan ajar hidrolika dan buku hidrolika ringkas yang dijadikan Sebagai sember referensi ? 1.3 Identitas Buku Utama Identitas mengenai buku 1. Judul buku : Bahan Ajar Hidrolika 2. Pengarang : Dr.Ir.Rumilla Harahap,M.T dan Sarra Rahmadani,ST,M.Eng 3. Penerbit : Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 4. Tahun terbit : 2018 5. Kota Terbit : Medan 1.4 Identitas Buku Pembanding Identitas mengenai buku 2 Judul buku : Hidrolika Ringkas dan Jelas 3 Pengarang : Thomas Krist 4 Penerbit : Erlangga 5 Tahun terbit : 1989 6 Kota Terbit : Jakarta
1
BAB II RINGKASAN ISI BUKU 2.1 Ringkasan Buku Utama Hidrolika adalah sub-disiplin bidang teknik sipil yang terkait dengan aliran fluida, umumnya air dan limbah. Satu ciri dari sistem ini adalah analisa yang ekstensif dari dari gravitasi sebagai gaya penggerak dan menyebabkan pergerakan fluida. Perbedaan mendasar fluida ideal dan fluida real adalah p1 = p2 untuk aliran fluida ideal, dan p1 > p2 untuk aaliran fluida real. Fluida ini tidak bisa ditekan ( incompressible) dan tidak memiliki viskositas. Fluida real memiliki viskositas. Fluida ideal hanyalah fluida imajiner kareena semua fluida, termsuk udara, memiliki viskositas. Teknik hidrolika adalah aplikasi prinsip mekanika fluida terhadap masalah yang terkait dengan pengumpulan, penyimpanan, pengendalian, pemindahan, pengaturan, pengukuran, dan penggunaan air, menjelaskan bahwa hidrolika mengembangkan desain konseptual untuk berbagai mamfaat yang berkaitan dengan air seperti saluran pelimpah dan saluran keluaran untuk bendungan, saluran untuk jalan raya, kanal dan struktur terkait untuk irigasi, serta fasilitas air. Perbedaan dasar antara fluida dan benda padat ialah sebagai berikut:
Ikatan partikel fluida dalam skala mokuler jauh lebih kecil dari benda padat Sifat ikatan fluida menyebabkan viskositas sehingga menimbulkan daya tahan fluida terhadap suatu pergerakan antar molekul air (tegangan geser) Daya tahan fluida terhadap tegangan geser jauh lebih kecil darpada benda padat sehingga fluida lebih mudah terdeformasi
Fluida mudah berubah bentuk Dalam fluida dikenal perilaku fluida, yaitu: 1. Viskositas Viskositas fluida menyebabkan adanya tegangan geser antar molekul fluida yang bergerak. Teori dasar dalam pembahasan viskositas yaitu: Newton: tegangan geser sebanding dengan gradien kecepatn normal terhadap arah aliran. 2. Densitas Pengaruh temperatur dan tekanan pada densitas sangat kecil sehingga dapat diabaikan. 3. Fluida tak mampu mampat (incompressible) Kecuali mengalami tekanan gaya luar dan tidak memiliki kesempatan untuk berdeformasi, atau kecepatan pengalirannya > 1 match. Jenis-jenis aliran dalam hidrolika a. Aliran tertutup (aliran dalam pipa) b. Aliran terbuka ( aliran dengan permukaan bebas) Tipe aliran: a. Aliran seragam, bila kedalaman aliran sama pada setiap penampang salurannya. Contohnya saluran drainase. b. Aliran tidak seragam, bila kedalaman aliran tidak sama pada setiap penampang saluran. Contohnya aliran pada pintu air.
2
Tipe aliran berdasarkan waktu: a. Aliran tetap, bila kedalaman aliran tidak berubah sepanjang waktu tertentu. Contohnya irigasi. b. Aliran tidak tetap, bila kedalamannya berubah sesuai dengan waktu. Contoh aliran muara yang yang dipengaruhi pasang surut dan banjir/gelombang. Aliran kritis Untuk suatu energi spesifik minimum debit aliran maksimum. a. Penampang kritis adalah suatu penampang dari suatu saluran dimana alirannya kritis. b. Aliran kritis adalah apabila kondisi aliran kritis terjadi di sepanjang saluran maka aliran dinamakan aliran kritis. Dan apabila aliran kritis terjadi di sepanjang saluran primatis maka untuk debit tetap, kedalaman kritis disetiap penampang sepanjang saluran adalah sama besar. c. Kemiringaan kritis disebut juga kemiringan batas, karena kemiringan lebih landai dari aliran kritis dapat dilakukan dengan perhitungan cara aljabar dan perhitungan secara grafis. d. Perhitungan secara metode grafis. e. Untuk penampang yang rumit, penentuan besarnya kedalaman kritis dapat dilakukan dengan membuat kurva hubungan antara Y dan Z = A lebih dahulu. Aliran seragam Aliran seragam merupakan aliran yang tidak berubah menurut tempat. Terdapat dua kriteria utama untuk aliran seragam yaitu: Garis energi 1. Garis permukaan aliran dan dasar saluran sejajar, dan ini berarti bahwa kemiringan garis energi (If), garis permukaan (Iw), dan dasar saluran (Ib) adalah sama. Terjadinya aliran seragam apabila aliran terjadi di dalam satu saluran hambatan akan mengandung air dari hulu ke hilir, hambatan tersebut berlawanan dengan komponen gaya gravitasi di arah aliran tersebut, apabila hambatan diimbangi oleh gaya gravitasi. 2. Dari persamaan tampak bahw besarnya hambatan atau tegangan geser tergantung dengan kecepatan aliran. Contoh, pada waktu air memasuki saluran secara perlahan-lahan, kecepatan aliran berkurang dan oleh karenanya besar tahanan yang berkurang pada saat tahanan menjadi lebih kecil daripada komponen gaya berat maka akan terjadi percepatan disaat memasuki saluran. Sesudah itu secara lambat laun kecepatan dan tahanan bertambah besar sampai terjadi keseimbangaan antara tahanan dan gaya berat. Karakteristik zat cair Aliran zat cair nyata lebih rumit bila dibandingkan dengan aliran zat cair ideal, definisi dari zat cair nyata adalah zat cair yang mempunyai kekentalan, sedangkan zat cair ideal adalah zat cair yang tidak mempunyai kekentalan. Kekentalan adalah sifat pada zat cair untuk dapat menahan tegangan geser. Rapat massa dan berat jenis adalah sifat zat cair yang dapat ditentukan
3
pada kondisi zat cair statis, sedangkan kekentalan (mu) adalah sifat zat cair yang hanya dapat dinyatakan pada kondisi dinamik. Gaya-gaya geser antara partikel-partikel zat cair dengan dinding-dinding batasnya dan antara partikel-partikel zat cair itu sendiri, dihasilkan dari kekentalan zat cair nyata tersebut. Ada dua jenis aliran viskos, aliran tersebut adalah aliran laminer dan aliran turbulen. Kedua jenis aliran tersebut diatur oleh hukum-hukum yang berbeda, yaitu: 1. Aliran laminer Dalam aliran laminer partikel-partikel zat cair bergerak disepanjang lintasan- lintasan lurus, sejajar dalam lapisan atau laminae. Besarnya kecepatan dari laminer yang berdekatan tidak sama. Aliran laminer diatur oleh hukum yang menghubungkan tegangan geser ke laju perubahan bentuk sudut, yaitu hasil kali kekentalan zat cair dan gradien kecepatan atau kekentalan zat cair tersebut dominan dan oleh karena mencegah setiap kecenderungan menuju ke kondisi turbulen. 2. Bilangan Reynold Bilangan Reynold adalah bilangan yang tidak mempunyai dimensi, yang menyatakan perbandingan gaya-gaya inersia terhadap gaya-gaya kekentalan. Percobaan yang dilakukan pada tahun 1884 oleh Osborn Reynold ditunjukkan sifat-sifat aliran laminar dan turbulen. Peralatan yang digunakan dalam percobaan tersebut terdiri dari pipa kaca yang diatur oleh sebuah katup sehingga dapat melewatkan air dengan berbagai kecepatan. Melalui pipa kecil yang dihubungkan dengan pipa kaca tersebut dialirkan zat warna. Oleh Reynolds ditunjukkan bahwa kecepatan aliran yang kecil didalam pipa kaca, zat warna akan mengalir dalam suatu garis lurus yang sejajar dengan sumbu pipa. Apabila katup dibuka sedikit demi sedikit sehingga kecepatan akan bertambah besar, garis zat warna mulai bergelombang yang akhirnya pecah dan menyebar pada seluruh aliran dalam pipa. Kecepatan pada saat pecah ini adalah kecepatan kritik. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perbedaan aliran, hasil dari percobaan Reynolds adalah: 3. Faktor keadaan aliran yaitu kekentalan zat cair 4. Rapat massa zat cair 5. Diameter pipa Reynolds menetapkan bahwa angka reynold dibawah 2.000, gangguan aliran dapat diredam oleh kekentalan zat cair, dan aliran pada kondisi tersebut adalah laminer. Aliran akan turbulen apabila angka reynold lebih besar 4.000. apabila angka reynolds pada kedua nilai diatas disebut dengan batas kritik bawah dan atas. 1. Aliran turbulen Dalam aliran turbulen partikel-partikel bergerak tidak teratur ke semua arah, tegangan geser untuk aliran turbulen dapat dinyatakan d imana (eta) = sebuah faktor yang tergantung pada rapat fluida dan gerakan fluida. Faktor pertama menyatakan efek-efek dari gerakan viskos dan faktor kedua menyatakan efek efek gerakan turbulen.
4
2. Hukum tahanan gesek Percobaan reynolds untuk mendapatkan hukum tahanan gesek dilakukan dengan melakukan pengukuran kehilangan energi (tenaga) di dalam beberapa pipa dengan panjang yang berbeda-beda. Percobaan tersbut memberikan hasil berupa suatu grafik hubungan antara kehilangan energi dan kecepatan aliran V. 3. Aliran laminer dalam pipa Didalam mempelajari aliran zat cair, beberapa faktor yang penting diketahui adalah distribusi kecepatan aliran, tegangan geser dan kehilangan energi atau tenaga selama pengaliran. Persamaan distribusi kecepatan, tegangan geser dan kehilangan tenaga untuk aliran laminer dan mantap akan diturunkan untuk aliran melalui pipa berbentuk lingkaran. Pada aliran laminer untuk zat cair riil, kecepatan aliran pada dinding batas adalah mol. Dianggap bahwa distribusi kecepatan pada setiap tampang adalah simetris terhadap sumbu pipa, sehingga semua pipa yang berjarak sama dari sumbu pipa mempunyai kecepatan yang sama. 4. Hukum Newton II F = M.a Oleh karena diameter pipa adalah konstan, maka kecepatan aliran disepanjang pipa adalah konstan, sehingga percepatan adalah nol. Aliran stedi melalui sistem pipa 1. Persamaan kontinuitas Kumpulan dari beberapa garis arus disebut tabun g arus. Karena tidak ada aliran yang memotong garis arus, maka zat cair di dalam tabung arus tidak keluar melalui dinding tabung. Konsep tabung arus ini sangat penting dalam menurunkan persamaan kontinuitas. Pandang pias kecil tabung arus, maka massa aliran yang masuk kedalam tabung arus per detik sama dengan mass yang keluar dari tabung arus per detik. Karena tidak ada massa yang memotong tabung arus Persamaan kontinuitas untuk aliran stedi dan tidak mampu mampat adalah : A1 . V1 = A2 . V2 = Q Dimana: Q = debit atau juga disebut laju aliran volumetrik yang dinyatakan dalam m3/detik A = luas penampang yang dinyatakan dalam m2 V = rata-rata pada penampang 2. Persamaaan bernouli Persamaan energi dalam aliran zat cair diturunkan berdasarkan persamaan Euler. Pada gambar dibawah yang menunjukkan elemen silinder dari tabung arus yang bergerak sepanjang garis arus. Gaya yang bekerrja adalah gaya akibat tekanan (pressure Force) di ujung silinder dan gaya berat Dengan menggunakan Hukum Newton kedua untuk gerak partikel di sepanjang garis arus ( gaya = massa x percepatan) 3. Geseran dalam pipa bulat Suatu zat cair yang mengalir suatu bidang batas seperti melalui pipa akan mengalami tegangan geser dan kemiringan kecepatan (gradien kecepatan) pada seluruh medan aliran akibat
5
kekentalan. Tegangan geser tersebut akan mengakibatkan kehilangan energi selama pengaliran. Kehilangan energi ini disebut kehilangan energi primer. Pada aliran stedi dan seragam di dalam suatu pipa tegangan geser adalah konstan sepanjang pipa, karena tebal lapisan batas adalah tetap. Laju kehilangan energi atau kemiringan energi. Garis kehilangan hidraulik (garis kemiringan tekanan) HGL adalah garis yang menunjukkan tinggi tekanan sepanjang pipa. Di dalam pipa dengan penampang seragam, tinggi kecepatan, adalah konstan dan garis kemiringan energi adalah sejajar dengan garis kemiringan tekanan. Dengan menggunakan persamaan bernoulli pada penampang 1 dan 2. 2.2 ringkasan Buku Kedua ( Buku Pendamping) A.Kata Pengantar (Arti Teknis dan Hidraulika) 1.Pengertian Hidrolika Hidrolika adalah ilmu yang menyangkul berbagai gerak dan keadaan keseimbangan zat cair.Hidrolika merupakan sebuah cabang dari ilmu perihal arus yang meneliti arus zat cair melalui pipa-pipa dan Pembuluh-Pembuluh yang tertutup, maupun dalam kanal-kanal terbuka dan sungai-sungai. Dalam hidrodinamika klasik kita pada umumnya menunjukkan perhatian pada zat cair yang ideal.Yaitu zat cair yang tidak bergaya gesek.Ini berarti pula dibandingkan dengan apa yang diajarkan oleh pengalaman, tidaklah terdapat tahanan terhadap arus . Didalam teknik kita membedakan pada teori perihal zat cair kenyal (dengan perkataan lain zat cair dengan gesekan dalam).dua macam arus yang laminar dan turbulen.Pada arus laminar lapisan-lapisan zat cair saling bergeser satu sama lain dengan berbagai kecepatan tanpa ada kecenderungan ke gerakan memusar. Semua instalasi hidraulika bekerja berdasarkan prinsip hidrostatik atau prinsip hidrodinamik.Dalam hal yang pertama akan terjadi energi tekanan, yang lewat suatu zat cair hidraulik di ubah menjadi kerja.Zat cara ini bertindak selaku pengalih energy. Berdasarkan prinsip ini (hokum hidrostatik) bekerja misalnya: a.Pompa-pompa hidraulik b.Alat pengatur dan alat peniru pada mesin perkakas c.Kopling hidrostatik d.Penggerak-penggerak zat cair
2.Daerah Penggunaan Hidrolika Tergantung dari kondisi perusahaan dan jenis mesin atau peralatan, perlu kiranya kita menyesuaikan penggerak hidraulik yang akan dipasang, pada tuntunan-tuntunan mesin atau peralatan.Sebaiknya seringkali mesin atau perlatan juga harus disesuaikan pan tuntutan-tuntutan hidraulik. Suatu pilihan yang secara ekonomis dapat dipertanggungjawabkan dan suatu penggunaan yang baik dari berbagai macam penggerak memerlukan suatu pengetahuan yang mendasar mengenai hal-hal tertentu, kemungkinan untung rugi dan masa perkermbangan.Peralatan yang
6
memungkinkan dialihkannya berbagai gaya dan gerak dalam mesin-mesin dapat memiliki beraneka ragam bentuk.Ini berlaku pula untuk peralatan pengatur dan peralatan pengendali. 3.Keuntungan dan Kerugian Hidroulik Bila kita bandingkan hidraulika dengan kemungkinan-kemungkinan lain untuk memindahkan gaya dan berbagai daya (mekanik atau elektris) kita akan menemukan serangkaian keuntungan yang ada kalanya sangat penting.penggerak seperti itu dapat membantu meningkatkan daya prestasi dari berbagai perkakas atau sarana transportasi. Untuk menciptakan kemungkinan-kemungkinan perbandingan yang tidak mempunyai pengertian ganda, dibawah ini sekali lagi kita uraikan perbedaan-perbedaan yang terdapat antara sebuah perggerak mekanis dan sebuah penggerak hidraulik. a.Sebuah penggerak mekanis terdiri atas karenakan pemindahan yang dapat disetel sangat halus dan pengaturan secara automatis.Selain itu terdapat pula kemungkinan suatu pengendali secara magnetic atau elektronik. b.Suatu penggerak hidraulik merupakan kumpuln unsur-unsur hidraulik sperti pompa, suatu zat cair, motor, silinder, reservoir, pipa dan katup.Tujuan dari semua ini adalah juga untuk memindahkan berbagai gerak dan gaya.Dalam hal ini zat cair berperan selaku pemindah energi. Keuntungan-Keuntungan penting yang dapat diberikan oleh sebuah penggerak hidraulika adalah: 1.Pemindahan gaya-gaya dan daya-daya besar. 2.Suatu pengaturan kecepatan yang tidak bertahap dan dapat bereaksi dengan cepat, dapat dilaksanakan dengan mudah. 3.Kecepatan dapat diatur suatu dala pengerjaan tanpa menghentikan mesin. 4.Perbandingan pemindahan yang besar 5.Pembalikan sederhana masing-masing atas arah, dan gerakan. 4.Membangun dan bekerjanya sebuah instalasi hidraulik Pada prinsipnya instalasi hidraulik terdiri atas pompa hidraulik, hidromotor, peralatan kendali dan peralatan pengatur.Secara umum isntalasi hidraulik membentuk pengubah energy atau penukar energi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa sistem hidraulik, misalnya dalam perkakas perkakas membentuk sebuah agregt dengan bagian-bagian berikut:pompa-pompa hidraulika, hidromotor, unsur-unsur untuk memindahkan tekanan atau zat cair, unsur-unsur untuknpengendali dan mengatur kerja yang mengahsilkan sistem bersangkutan dan peralatan pembantu. 5.Normalisasi dan Pertukaran Pengalaman Untuk membuat kontruksi dan perhitungan instalasi-instalasi dan komponen-komponen hidrolik perlu dikenali dan di pergunakan normaa-norma yang bersangkutan dengan itu.Suatu norma teknis merupakan satu-satunya cara pemecahan terbaik untuk menghadapi masalah yang muncul berulang kali, dengan memperhitungkan keadaan terakhir dari perkembangan teknik. B.Dasar-dasar Fisik dari hidarulika 1.Tekanan Hidrostatik
7
Tugas pertama dari hidrodtatik dalam ilmu tentang keseimbangan zat cair berat adalah menentukan distribusi tekanan dlam zat cair berat sperti itu.Jika suatu zat cair dalam arah mana pun menerima sebuah tekanan luar, maka tekanan ini akan menyebar secara merata ke semua arah. Tekanan dinding p yang ada dapat kita tentukan dengan rumus. P=F/A Dimana: P dalam N/m2 , jika gaya F dinyatakan dalam Newton dan ukuran luas dalam m2 2.Tekanan Hidrodinamik Dalam sebuah ruang yang tertutup, tekanan yang kita lakukan terhadap sutu zat cair Kn merambat kesemua arah sejalan dengan kecepatan bunyi.Kecepatan bunyi dalam udara dalah 330 m/s, dalam air dan minyak sekitar empat kali sebesar itu. Didalam praktek, unsur-unsur sebuah instalasi hidraulik dalah elastis dan tidak rapat.Dari hal ini akan timbul suatu pengurangan atas kecepatan rambat sebuah tekanan dalam suatu pengalihan.Pengurangan ini dapat kita setel pada 1000 m/s. 3.Jumlah Keseluruhan Tekanan Hidraulik Jumlah keseluruhan tekanan dari sutau zat cair yang mengalir adalah terdiri atas: 1.Tekanan setempat (atau tekanan bobot) yang sebanding dengan selisih-ketinggian h di tempat pengukuran.Pada suatu aliran yang stationer (tetap di tempat) suatu zat cair, kecepatan dan arah aliran dalam tiap titik dari pipa menunjukkan waktu yang konstan. 2.Tekanan Statis Dalam praktek yang kita maksudkan dengan tekanan statis adalah tekanan luar di tambah tekanan bobot zat cair di atas tempat pengukuran. 3.Tekanan Dinamik Besarnya tekanan dinamik terutama bergantung pada energy kinetic zat cair yang bersangkutan. 4.Energi Hidraulik Suatu tekanan p dapat juga di artikan sebagai energi (W dalam Nm) per satuan volume (V dalam m3 ).Maka dengan demikian banyaknya energi dan bagian-bagian kecil zat cair yang mengalir terdiri atas energi potensial, energi tekan dan energi kinetik. 4.Jenis dan Kecepatan aliran a.Berbagai macam aliran 1.Aliran Laminar: aliran berlansung dalam jalur-jalur yang beraturan. Cirri-cirinya: unsur-unsur zat cair yang terpisah bergerak dalam lapisan-lapisan sejajar secara beraturan. 2.Aliran Turbulen: aliran dengan gerakan berpusar. Ciri-cirinya: pada aliran sesungguhnya yang diarahkan secara aksial timbul gerak-gerak sampingnya yang tidak beraturan dan dapat berubah-ubah, sehingga berbagai jalur aliran akan saling memengaruhi satu sama lain dan karenanya terjadi pusaran. b.Kecepatan aliran 8
Jika kita meneliti kehilangan tekanan dalam sebuah pipa, kita akan dapat membedakan dua macam aliran yang telah dikemukakan sebelum ini, yang pada prinsipnya sama sekali berlainan satu sama lain. 1.Pada kecepatan yang sangat rendah, aliran bersangkutan akan laminar.zat cair termaksud akan mengalir dalam lapisan-lapisan zat cair yang berbeda-beda ini akan melaju beraturan dan bersama-sama. 2.Apabila kecepatan aliran meningkat, pada suatu kecepatan kritis tertentu aliran laminar secara tiba-tiba akan berubah menjadi aliran turbulen. C.Zat-zat hidraulik (media-tekan) Zat cair bertekanan selalu pemindah.melalui pelaksanaan konstruktif, hal-hal menguntungkan yang di miliki medium-tekan cair ini harus di manfaatkan dan hal-hal merugikan dibatasi.pilihan tepat atas zat cair aktif merupakan suatu syarat penting demi hasil kerja yang baik untuk suatu pengendalian dan penggerakan hidraulik. Persyaratan untuk minyak hidraulik: 1.Minyak tersebut harus memiliki sifat-sifat pelumas yang baik. 2.Minyak tersebut harus memiliki ketahanan yang tinggi terhadap putusnya film minyak. 3.Minyak termaksud harus tetap stabil dan tidak kehilangan sifat kimiawinya, dan lain-lain. a.Berbagai jenis minyak hidraulik 1.Minyak standar dengan basis mineral 2.Minyak campuran dan cairan berair 3.Zat cair yang tidak mengandung air seperti minyak hidraulik yang berdasarkan sintetis b.Hantaran Kalor Hantaran kalor atau koefisien hantaran kalor dari minyak hidraulika adalah sangat penting untuk penyerapan kalor dalam reservaor atau alat pendingin.Dengan demikian minyak hanya perlahan-lahan saja menyerahkan kalornya kedalam reservoar minyak atau alat pendingin minyak atau alat pendingin minyak. c.Sifat-sifat pelumasan Sifat-sifat pelumasan dan kekuatan film minyak dalah hal-hal yang menentukan untuk: a.sifat dapat dibebani yang dimiliki bidang-bidang bantalan b.gesekan mekanis c.ketahanan terhadap keausan D.Hidromotor (pemakaian minyak tekan) Pada umumnya hidromotor dapat dinyatkan sebagai pengguna pemakai minyak tekan dan pompa hidraulik sebagai pembangkit minyak tekan. 1. Pada hakikatnya hidromotor dapat kita bagi dalam: a.motor zat cair untuk suatu gerak-putar b.motor zat cair untuk gerak lurus
9
1. Motor roda gigi Motor-motor ini dengan debit tetap atau konstan dibangun untu satu atau dua arah putar.Oleh karena slipnya besar, efisiensi adalah rendah, terutama pada putaran yang rendah dan pada temperatur yang naik. 2. Motor dengan pelat-pelat pemisah Tipe motor ini dapat digunakan sebagai hidromotor yang dapat di atur atau sebagai hidromotor yang tidak dapat di atur. Terutama sekali keduanya digunakan untuk debit yang mengalir secara konstan. 3. Pompa plunyer Pompa-pompa plunyer digunakan sebagai motor-motor plunyer, pada umumnya mempunyai hal-hal menguntungkan berikut: a.Suatu momen putar keluaran yang hampir konstan pada keseluruhan jangkauan putaran termasuk penjalan (start) b.Efisiensinya baik pada keseluruhan jangkauan putaran, tekanan dan viskositas. 2. Silinder putar hidrolik Dengan silinder tipe ini terdapat kemungkinan untuk mengalihkan gaya linear pada ukuran silinder yang sangat kecil secara hidrolika langsung menjadi suatu gerak putar. Perapatan-perapatanpada slinder hidraulik: 1.Perapatan silinder 2.Perapatan torak 3.Perapatan batang torak. E.Pengalih Hidrolik
10
BAB III KEUNGGULAN BUKU 3.1 Keterkaitan antar Bab
Keterkaitan antar bab dalam buku utama dan buku pembanding memiliki pembahasan yang saling berkaitan yakni membahas tentang materi kontruksi bangunan hal ini dapat dilihat langsung pada materi bahasan pada buku yang keseluruhan membahas tentang kontruksi bangunan 3.2 Kemutakhiran isi buku Buku Utama
1.Buku utama memiliki kemutakhiran berupa penjelasan tentang kontruksi bangunan dalam dunia teknik sipil. 2.Buku utama juga menjelaskan materi tentang macam-macam kemungkinan pondasi dan bekisting 3.Buku ini juga lebih memperjelas gambar-gambar yang dapat mempermudah pembaca untuk memahami buku ini. 4.Buku menggunakan tanda baca yang jelas,tepat dan sesuai dengan cara penulisan sesuai dengan peraturan penulisan, dibandingkan dengan buku kedua. 5.Buku utama juga disertai gambar sehingga pembaca lebih mudah untuk memahami materi yang dibahas. Buku Pembanding
1.Buku kedua lebih menarik karena dilengkapi dengan gambar dan penjelasan yang menggunakan bahasa sehari-hari. 2.Buku kedua dikemas dengan sangat rapi dengan cover yang bagus dan menarik, sehingga pembaca yang melihat saja ingin langsung membaca buku ini. 3.Buku kedua mempunyai judul yang bagus
11
BAB IV KELEMAHAN BUKU 4.1 Keterkaitan antar Bab
Berdasarkan analisis saya ditemukan kelemahan pada buku utama yakni menggunakan bahasa yang sulit dipahami dan bagi para pemula mahasiswa yang baru belajar tentang kontruksi bangunan akan lebih sulit untuk memahami materi yang disampaikan dalam buku. Dilihat dari isi buku yang sangat tebal pembaca akan merasa jenuh.. 4.2 Kemutakhiran isi buku Buku Utama
1.Pada buku utama mempunyai kelemahan yang terdapat pada isi buku yang terlalu banyak sehingga pada tampak luar saja buku ini sudah sangat tebal, hal ini lah yang membuat pembaca menjadi malas membacanya. 2.Pada buku utama menggunakan bahasa yang sulit dimengerti, sehingga materi yang ada dalam buku pun sulit untuk dipahami. Buku Pembanding
1.Pada buku kedua pada gambar tidak ada kata keterangan gambar maka sulit dimengerti sehingga pembaca akan bingung maksud dari penulis. 2.Pada buku kedua cara penulis memaparkan isi buku kurang jelas.
.
12
BAB V IMPLIKASI 5.1 Teori
Buku utama salah satu nya membahas tentang Aturan batu alam, yang mana membahas tentang kontruksi dinding dan macam-macam batu alam Dalam buku ini juga dijelaskan macam-macam bahan bangunan.Dalam buku ini juga teori yang dijelaskan disertai gambar sesuai dengan materi yang dibahas, sehingga kita dengan mudah untuk memahami materi. 5.2 Terhadap pembangunan di Indonesia
Implikasi terhadap pembangunan di Indonesia berdasarkan dari penjelasan dari buku lebih terkhusus. Seperti kita bisa mengetahui tentang bagaimana kontruksi bangunan di Indonesia.Kita juga bisa menggambar bangunan yang berkualitas pada saat akan membangun sebu ah konstruksi. Jadi dengan kata lain buku ini sudah membantu kita untuk melakukan pemajuan terhadap negeri kita. 5.3 Analisis Mahasiswa
Buku ini sangat bermanfaat untuk mengetahui tentang kontruksi bangunan Sangat diharapkan juga setelah mempelajari buku ini kita mampu memahami tentang pengetahuan dasar kontruksi bangunan serta pengaplikasian nya dalam kehidupan sehari-hari terlebih untuk pengaplikasiannya dalam kehidupan ilmu teknik sipil.
13
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan
Dengan memahami penjelasan secara lengkap dari buku utama akan dapat mempermudah kita untuk mengetahui tentang kontruksi bangunan. Jadi kesimpulan dari penulis buku yang bagus digunakan untuk mempelajari kontruksi bangunan ini adalah buku Utama ilmu kontruksi bangunan 1. 6.2 Saran
perlu adanya dilakukan penambahan kajian berupa gambar tentang materi menggambar teknik untuk lebih mudah memahami materi cara menggambar tertersebut.
14
Daftar Pustaka
Dr.Ir.Rumilla Harahap,M.T. 2018. Bahan Ajar Hidrolika. Medan. Unimed Dr.Ing.Thomas Krist. 2016. Hidrolika Ringkas Dan Jelas.
15